Durasi: Waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah 3 (tiga) hari atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemda.

dokumen-dokumen yang mirip
DURASI: WAKTU YANG DIBUTUHKAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN INI ADALAH 3 (TIGA) HARI ATAU SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MASING-MASING PEMDA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN KARO

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

birokrasi, agar dapat ditetapkan langkah deregulasi dan/atau reregulasi sesuai kebutuhan regulasi yang menjadi tanggung jawab Kementerian Dalam

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

Perubahan paradigma tata kelola pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (goodpublic governance) dalam berbagai aspek, salah satunya

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

Lampiran : Peraturan Bupati Buleleng Nomor :. TAHUN 2017 Tanggal :. JANUARI 2017 Tentang : Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Buleleng

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

Kondisi saat ini. Kondisi Yang diinginkan. Pembaharuan Sistem. Perencanaan. Pengembangan. Kompetensi MENGAPA PERLU KEGIATAN INI?

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

KATA PENGANTAR. Malang, 23 Pebruari 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG, Dr. Drs. H. IDRUS, M.Si. Pembina Utama Madya NIP

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

Inspektorat Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa.

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

Transkripsi:

1. Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Kinerja Prima Otonomi Daerah 1. Konsep manajemen pemerintah daerah 2. Perencanaan partisipatif 3. Penyusunan RPJMD dan renstra daerah 4. Penyusunan rencana kinerja tahunan 5. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah 3 (tiga) hari atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing membangun sistem manajemen kinerja prima otonomi daerah. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab di bidang perencanaan pembangunan dan pengendalian intern.

2. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset Daerah 1. Dasar-dasar pengelolaan aset/barang milik daerah 2. Inventarisasi dan pemetaan aset/barang milik daerah 3. Pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan aset/barang milik daerah 4. Verifikasi, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pengamanan aset/barang milik daerah 5. Inventarisasi dan pelaporan aset/barang milik daerah kegiatan ini adalah 3 (tiga) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing memahami pengelolaan aset daerah. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan barang milik negara dan pengadaan barang/jasa.

3. Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa 1. Perencanaan dan penganggaran desa 2. Penyusunan kebijakan desa 3. Manajemen pelayanan desa 4. Kepemimpinan desa 5. Manajemen keuangan desa kegiatan ini adalah 3 (tiga) hari kerja atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan instansi peserta. membangun kapasitas aparatur desa. Peserta kegiatan ini adalah perangkat desa atau pegawai ASN di pemda yang bertanggung jawab dalam pembinaan pemerintahan desa.

4. Bimbingan Teknis Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Pemerintah Daerah dasar terkait sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) 2. Perencanaan kinerja (penyusunan RPJMD, rencana kinerja tahunan, indikator kinerja utama) 3. Pengukuran kinerja organisasi 4. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) 5. Evaluasi kinerja dan tindak lanjut kegiatan ini adalah 4 (empat) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing membangun sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah. Peserta kegiatan diutamakan adalah pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab di bidang perencanaan dan pengendalian intern

5. Bimbingan Teknis Penyusunan Standard Pelayanan Publik (SPP)Pemerintah Daerah 1. Prinsip penyusunan standard pelayanan publik 2. Komponen standard pelayanan publik 3. Langkah-langkah penyusunan standard pelayanan publik 4. Aktivitas penyusunan standard pelayanan publik 5. Pemantauan dan evaluasi kualitas pelayanan publik Kegiatan ini dapat dilaksanakan selama 3 (tiga) hari kerja atau disesuaikan dengan kebutuhan. melakukan penyusunan standard pelayanan publik. Pejabat pada unit-unit penanggung jawab dan penyelenggara pelayanan publik.

6. Penyusunan Strategi Pencapaian Standard Pelayanan Minimal (SPM) Pemerintah Daerah 1. Pengertian Standard Pelayanan Minimal (SPM) 2. Penyusunan SPM di daerah 3. Rencana pencapaian SPM di daerah 4. Latihan penyusunan rencana pencapaian SPM di daerah 5. Penyusunan dokumen SPM 4 (empat) hari kerja melakukan penyusunan standard pelayanan minimal di daerah. Peserta dalam kegiatan ini adalah aparatur yang melaksanakan tugas dalam bidang perencanaan.

7. Bimbingan Teknis Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standard Operating Procedure (SOP) Pemerintah Daerah 1. Pengertian dan manfaat peta proses bisnis 2. Pengertian, manfaat, jenis SOP, format SOP 3. Langkah-langkah penyusunan peta proses bisnis 4. Langkah-langkah penyusunan SOP 5. Evaluasi peta proses bisnis dan SOP Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan. membangun peta proses bisnis dan SOP di organisasi dan lingkungan kerjanya. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab dalam bidang organisasi dan tatalaksana.

8. Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Daerah 1. Analisis jabatan 2. Analisis beban kerja 3. Evaluasi jabatan 4. Perencanaan pegawai tahunan dan 5 tahunan 5. Standard kompetensi jabatan 6. Assessment kompetensi individu dan talent pool 7. Perencanaan pengembangan kapasitas pegawai 8. Manajemen kinerja individu 9. Pola karier Kegiatan ini diselenggarakan selama 4 (empat) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan Meningkatnya pemahaman peserta dalam bidang sistem manajemen pegawai ASN. Peserta adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia aparatur di daerah.

9. Bimbingan Teknis Penyusunan Kebutuhan Pegawai ASN di Pemerinta h Daerah dasar terkait penyusunan kebutuhan pegawai ASN 2. Analisis persediaan pegawai 3. Penghitungan kebutuhan pegawai 4. Penyusunan dokumen kebutuhan pegawai ASN kegiatan ini adalah 2 (dua) hari atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing melakukan penyusunan kebutuhan pegawai ASN Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya manusia aparatur

10. Bimbingan Teknis Penyusunan Pola Karier Pegawai Pemerintah Daerah dasar terkait pola karier pegawai 2. Jenis dan jenjang jabatan serta perpindahan antarjabatan 3. Peta kompetensi dan rumpun jabatan 4. Kelompok rencana suksesi 5. Penyusunan dokumen pola karier pegawai kegiatan ini adalah 3 (tiga) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing melakukan penyusunan dokumen pola karier pegawai. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan SDM aparatur.

11. Bimbingan Teknis Assessment Kompetensi dan Talent Pool untuk Pemerintah Daerah dasar terkait assessment kompetensi dan talent pool 2. Kompetensi jabatan dan kompetensi individu 3. Pengukuran kompetensi individu 4. Pembentukan talent pool pegawai kegiatan ini adalah 1 (satu) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mengelola assessment kompetensi dan membentuk talent pool. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya manusia aparatur di

12. Bimbingan Teknis Perencanaan Pengembangan Kapasitas Pegawai Pemerintah Daerah dasar terkait perencanaan pengembangan kapasitas pegawai 2. Standard kompetensi jabatan 3. Pemetaan kesenjangan kompetensi (competency gap) antara jabatan dan individu 4. Model-model perencanaan pengembangan kapasitas pegawai 5. Penyusunan rencana pengembangan kapasitas pegawai kegiatan ini adalah 2 (dua) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing melakukan penyusunan rencana pengembangna kapasitas pegawai. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya manusia aparatur di

13. Bimbingan Teknis Standard Kompetensi Jabatan Pemerintah Daerah dasar terkait standard kompetensi jabatan 2. Identifikasi dan validasi kompetensi teknis 3. Identifikasi dan validasi kompetensi manajerial 4. Identifikasi dan validasi kompetensi sosial kultural 5. Penyusunan dokumen standard kompetensi jabatan kegiatan ini adalah 2 (dua) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing menyusun standard kompetensi jabatan. Peserta kegiatan adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya manusia aparatur di

14. Bimbingan Teknis Analisis Jabatan Pemerintah Daerah dasar terkait analisis jabatan 2. Penyusunan informasi jabatan 3. Penyusunan syarat jabatan 4. Penyusunan peta jabatan Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing melakukan analisis jabatan. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan organisasi atau sumber daya manusia aparatur di daerah.

15. Bimbingan Teknis Analisis Beban Kerja Pemerintah Daerah dasar terkait analisis beban kerja 2. Pengukuran beban kerja jabatan 3. Penghitungan jumlah kebutuhan pegawai dan efisiensi kerja jabatan 4. Penyusunan dokumen analisis beban kerja Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing melakukan analisis beban kerja. Peserta dalam kegiatan ini adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab dalam bidang pengelolaan organisasi atau sumber daya manusia aparatur di daerah.

16. Bimbingan Teknis Manajemen Kinerja Individu Pemerintah Daerah dasar terkait manajemen kinerja individu 2. Penyusunan indikator kinerja unit kerja dan sasaran kinerja pegawai 3. Penyusunan rencana pemeliharaan kinerja pegawai 4. Pengukuran kinerja pegawai 5. Penyusunan strategi pemberian ganjaran atas kinerja pegawai kegiatan ini adalah (tiga) 3 hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mengembangkan sistem manajemen kinerja individu. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya manusia aparatur di Beberapa materi juga dapat diikuti oleh pegawai ASN pemda pada bidang apapun.

17. Bimbingan Teknis Evaluasi Jabatan Pemerintah Daerah dasar terkait evaluasi jabatan 2. Penyusunan informasi faktor jabatan fungsional 3. Penyusunan informasi faktor jabatan administrasi dan pimpinan tinggi 4. Penetapan kelas jabatan 5. Penyusunan dokumen evaluasi jabatan kegiatan ini adalah (tiga) 3 hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing melakukan evaluasi jabatan. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN yang bertanggung jawab di bidang pengelolaan sumber daya manusia aparatur

18. Bimbingan Teknis Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah 1. Konsep dan kebijakan reformasi birokrasi 2. Penyusunan road map dan rencana aksi reformasi birokrasi pemda 3. Perumusan quick win reformasi birokrasi pemda 4. Penyusunan model evaluasi reformasi birokrasi pemda kegiatan ini adalah 4 (empat) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing memahami konsep reformasi birokrasi, melakukan penyusunan road map, rencana aksi, dan evaluasi reformasi birokrasi pemerintah daerah. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda pada sekretariat daerah, sekretariat SKPD, badan perencanaan pembangunan daerah, inspektorat daerah, dan pimpinan unit-unit pelaksana teknis pelayanan publik.

19. Bimbingan Teknis Manajemen Perubahan Pemerintah Daerah dasar terkait manajemen perubahan 2. Pengunduhan informasi yang mendorong perubahan (downloading) 3. Pengidentifikasian dan analisis masalah (seeing, sensing, &presencing) 4. Perumusan tujuan perubahan (crystallising) 5. Penyusunan rencana aksi perubahan dan strategi komunikasi (protoyping) 6. Pengelolaan perubahan (performing ) kegiatan ini adalah 3 (tiga) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mengelola perubahan di organisasi. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab di bidang perencanaan pembangunan daerah atau yang memiliki komitmen tinggi dalam melakukan perubahan.

20. Bimbingan Teknis Good BUMDes Governance terkait good BUMDes governance 2. Perencanaan strategi bisnis 3. Pembangunan sistem manajemen keuangan BUMDes 4. Pembangunan sistem manajemen sumber daya manusia BUMDes 5. Pembangunan sistem akuntabilitas dan transparansi BUMDes kegiatan ini adalah 4 (empat) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing instansi peserta. memahami pembangunan good corporate governance di BUMDes. Peserta kegiatan ini adalah perangkat desa, pengelola BUMDes, atau pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab dalam bidang pembinaan pemerintahan dan pembangunan desa.

21. Bimbingan Teknis Manajemen Konflik di Pemerintah Daerah 1. Pengertian manajemen konflik 2. Aspek positif dan negatif dari konflik 3. Faktor-faktor penyebab konflik 4. Langkah-langkah pemecahan konflik sesuai dengan masalah yang dihadapi Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing memahami manajemen konflik. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda yang memangku jabatan administrator atau jabatan pimpinan tinggi.

22. Bimbingan Teknis Manajemen Perkantoran Modern terkait manajemen perkantoran modern 2. Penyusunan tata naskah dinas 3. Penyusunan pedoman penataan arsip 4. Penyusunan rencana pengembangan manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi dan komunikasi kegiatan ini adalah 3 (tiga) hari atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan. melakukan penyusunan tata naskah dinas, pedoman penataan arsip, dan rencana pengembangan manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda pada berbagai jenis dan jenjang jabatan.

23. Bimbingan Teknis Penyusunan Naskah Kontrak 1. Pemahaman mengenai kontrak dan pertanggungjawabannya 2. Jenis-jenis pertanggungjawaban perdata yang dikenal 3. Asas-asas dalam hukum perjanjian 4. Syarat sahnya perjanjian 5. Hapusnya kewajiban keperdataan dan berakhir/batalnya perjanjian 6. Penyusunan draft kontrak 7. Negosiasi dalam transaksi Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah 4 (empat) hari kerja atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing melakukan penyusunan kontrak dan negosiasi kontrak. Peserta kegiatan ini adalah pegawai ASN pemda yang bertanggung jawab di bidang hukum dan kerja sama.