NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran

dokumen-dokumen yang mirip
NAMA JABATAN : Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran II

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Pendapatan Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Asumsi Dasar dan Kerangka Ekonomi Makro

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Penerimaan Laba Badan Usaha Milik Negara

-1-1. NAMA JABATAN : Direktur Anggaran III

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Penyusunan Anggaran. Melakukan penyiapan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Direktorat Jenderal.

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran I

IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, teknologi informasi, dan evaluasi di bidang sistem penganggaran.

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Data dan Dukungan Teknis Anggaran II

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 -

BAB IV DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 182

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN :

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan Surat Utang Negara

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

Melakukan urusan perbendaharaan dan penerbitan surat perintah pembayaran di lingkungan Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

- 1 - Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang dana perimbangan.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Melakukan identifikasi kebutuhan diklat, penyelenggaraan diklat, assessment center, serta pola mutasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Uang dan Derivatif

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Melaksanakan pengelolaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, dan pelaporan direktorat jenderal.

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN RENCANA KERJA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Keuangan dan Fiskal

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Peraturan Surat Utang Negara dan Evaluasi Kinerja

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pemantauan Kewajiban Kontinjensi

1. NAMA JABATAN: Direktur Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah.

Arsip Nasional Republik Indonesia

1. NAMA JABATAN: Direktur Pendapatan dan Kapasitas Keuangan Daerah.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA TAHUN 2008 DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN NO KEGIATAN OUTPUT. Program : Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN TAHUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006 BAB I KETENTUAN UMUM.

1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan Transaksi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif... 2

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Analisis Pasar Surat Utang Negara

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pelayanan Publik dan Hubungan Investor

Siklus Anggaran. Pertemuan 6 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

1. NAMA JABATAN : Direktur Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

1. NAMA JABATAN : Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Infrastruktur Transaksi Surat Utang Negara dan Derivatif

RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET /19/2014 Biro Analisa APBN 1

1/8/2014 Biro Analisa APBN 1

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Peraturan dan Perjanjian Kewajiban Kontinjensi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA NEGARA

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PENYUSUNAN STANDAR BIAYA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ESELON PROGRAM : : :

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pembiayaan Syariah

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

RENCANA KERJA TAHUN 2006 DJAPK A. Bidang Ekonomi Makro. 1. Melakukan pembentukan dan pengembangan sistem informasi dan analisa ekonomi makro; 2.

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Risiko Kewajiban Kontinjensi

Standar Pelayanan Penyusunan Konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Negara Bagian Anggaran

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Arsip Nasional Republik Indonesia

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 104/PMK.02/2010 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PROSES PENGGANGGARAN APBNP TA 2013 (PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN (P4-IP)/PPIP-P2KP)

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Strategi Utang

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian

1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran BA BUN dan Pengesahan DIPA BA BUN (PMK No. 231/PMK.02/2015)

Transkripsi:

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran 2. IKHTISAR JABATAN : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. TUJUAN JABATAN : Terwujudnya penyusunan Rancangan Nota Keuangan, RAPBN dan Rancangan Perubahan APBN yang transparan, akuntabel, dan tepat waktu, perencanaan anggaran yang efektif dan efisien melalui penganggaran berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan anggaran terpadu serta tercapainya optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak. 4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN : 4.1. Menetapkan konsep jadwal penyusunan dan mekanisme pembahasan Nota Keuangan, Rancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan. 4.1.1 Memberi pengarahan kepada Direktur Penyusunan APBN untuk menyusun konsep jadwal penyusunan dan mekanisme pembahasan Nota Keuangan, Rancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan; 4.1.2 Meneliti dan menetapkan konsep jadwal penyusunan dan mekanisme pembahasan Nota Keuangan, R7ancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan untuk menyesuaikan jadwal penyusunan dan mekanisme pembahasan dengan Panitia Anggaran DPR; 4.1.3 Membahas konsep jadwal penyusunan dan mekanisme pembahasan Nota Keuangan, Rancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan dalam Rapat Pimpinan Departemen Keuangan untuk mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan. 4.2. Menetapkan konsep Rancangan Nota Keuangan, Rancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan. 4.2.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Penyusunan APBN untuk menyusun konsep Rancangan Nota Keuangan, Rancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan; 4.2.2. Meneliti konsep Rancangan Nota Keuangan, Rancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan; 4.2.3. Membahas konsep Rancangan Nota Keuangan, Rancangan APBN dan Rancangan APBN Perubahan bersama Direktur Penyusunan APBN, Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Keuangan, Menteri Keuangan, instansi terkait dan Panitia anggaran DPR. 4.3. Menetapkan konsep Rancangan Laporan Perkiraan Realisasi Semester I dan Prognosa Semester II Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 4.3.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Penyusunan APBN untuk menyusun Rancangan Laporan Perkiraan Realisasi Semester I dan Prognosa Semester II pelaksanaan APBN;

- 2-4.3.2. Meneliti konsep Rancangan Laporan Perkiraan Realisasi Semester I dan Prognosa Semester II pelaksanaan APBN; 4.3.3. Membahas Rancangan Laporan Perkiraan Realisasi Semester I dan Prognosa Semester II pelaksanaan APBN bersama Direktur Penyusunan APBN, Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Keuangan, dan Menteri Keuangan. 4.4. Menetapkan konsep rancangan proyeksi APBN Jangka Menengah atau Medium Term Budget (MTB). 4.4.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Penyusunan APBN untuk menyusun rancangan proyeksi APBN Jangka Menengah atau Medium Term Budget (MTB); 4.4.2. Meneliti konsep rancangan proyeksi APBN Jangka Menengah atau Medium Term Budget (MTB); 4.4.3. Membahas rancangan proyeksi APBN Jangka Menengah atau Medium Term Budget (MTB) bersama Direktur Penyusunan APBN, Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Keuangan, dan Menteri Keuangan. 4.5. Menetapkan Konsep Jawaban Pemerintah atas Pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat tentang Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 4.5.1. Memberi pengarahan kepada Para Direktur untuk menyusun Konsep Jawaban Pemerintah atas Pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat tentang Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 4.5.2. Meneliti Konsep Jawaban Pemerintah atas Pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat tentang Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 4.5.3. Membahas Konsep Jawaban Pemerintah atas Pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat tentang Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama para Direktur, para pejabat eselon I di lingkungan Departemen Keuangan dan Menteri Keuangan. 4.6. Menetapkan bahan pidato dan lampiran pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia di depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tanggal 16 Agustus 4.6.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Penyusunan APBN untuk mempersiapkan bahan pidato dan lampiran pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia di depan sidang DPR-RI tanggal 16 Agustus; 4.6.2. Meneliti dan menetapkan bahan pidato dan lampiran pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia di depan sidang DPR-RI tanggal 16 Agustus. 4.7. Menetapkan bahan-bahan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). 4.7.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Penyusunan APBN untuk menyusun bahan-bahan RKP atau RPJM; 4.7.2. Meneliti dan menetapkan bahan-bahan RKP atau RPJM.

- 3-4.8. Menetapkan rincian Pagu Indikatif Kementerian Negara/Lembaga (K/L) dalam rangka penyusunan SEB Pagu Indikatif. 4.9.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran I, II dan III untuk melakukan analisa dan exercise perhitungan besaran Pagu Indikatif belanja mengikat K/L untuk tahun anggaran yang akan datang; 4.9.2. Memimpin rapat pembahasan draft alokasi pagu indikatif K/L bersama Deputi Pendanaan dan Pembiayaan Pembangunan Bappenas; 4.9.3. Menetapkan rincian pagu indikatif K/L sebagai lampiran SEB Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas. 4.9. Menetapkan rincian Pagu Indikatif Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP) dalam rangka penyusunan SEB Pagu Indikatif. 4.9.4. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran III untuk melakukan analisa dan exercise perhitungan besaran Pagu Indikatif APP tahun anggaran yang akan datang; 4.9.5. Menetapkan rincian Pagu Indikatif APP dan menandatangani nota pengantar untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan. 4.10. Menetapkan rancangan SEB Pagu Indikatif K/L. 4.10.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran I, II dan III untuk menyiapkan rancangan SEB Pagu Indikatif K/L; 4.10.2. Menetapkan rancangan SEB Pagu Indikatif K/L untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan. 4.11. Mengkoordinasikan pertemuan tiga pihak (Bappenas, KL dan DJA) dalam rangka sinkronisasi program dan kegiatan dalam RKP, Renja KL, RKA-KL dan DIPA. 4.11.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran I, II dan III untuk berkoordinasi dengan K/L dan Bappenas dalam rangka pertemuan tiga pihak; 4.11.2. Meneliti dan mengevaluasi hasil pertemuan tiga pihak dalam rangka sinkronisasi program dan kegiatan dalam RKP, Renja KL, RKA-KL dan DIPA. 4.12. Menetapkan rincian Pagu Sementara K/L dan APP dalam rangka penyusunan SE Pagu Sementara. 4.12.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran Anggaran I, II dan III untuk melakukan analisa dan exercise perhitungan besaran Pagu Sementara K/L dan APP untuk tahun anggaran yang akan datang; 4.12.2. Menetapkan rancangan Pagu Sementara K/L dan APP untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan sebagai bahan rapat kerja dengan DPR; 4.12.3. Membahas rancangan Pagu Sementara K/L dan APP bersama Menteri Keuangan dan DPR untuk mendapatkan persetujuan pagu sementara DPR; 4.12.4. Menetapkan rincian Pagu Sementara APP berdasarkan Pagu Sementara yg telah disetujui DPR untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan;

- 4-4.12.5. Mengajukan rancangan Pagu Sementara APP sesuai rincian Pagu Sementara kepada Menteri keuangan untuk ditetapkan; 4.12.6. Menetapkan rancangan SE Pagu Sementara K/L berdasarkan Pagu Sementara yang telah disetujui DPR untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan guna mendapat penetapan; 4.13. Menetapkan rancangan Pagu Definitif K/L dan APP dalam rangka penyusunan SE Pagu Definitif. 4.13.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran I, II dan III untuk melakukan analisa dan exercise perhitungan besaran Pagu Definitif K/L dan APP untuk tahun anggaran yang akan datang; 4.13.2. Menetapkan rancangan Pagu Definitif K/L dan APP untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan sebagai bahan rapat kerja dengan DPR; 4.13.3. Membahas rancangan Pagu Definitif K/L dan APP bersama Menteri Keuangan dan DPR untuk mendapatkan persetujuan; 4.13.4. Menetapkan rincian Pagu Definitif APP berdasarkan Pagu Definitif yang telah disetujui DPR untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan; 4.13.5. Mengajukan rancangan Pagu Definitif APP sesuai rincian Pagu Definitif kepada Menteri keuangan untuk ditetapkan; 4.13.6. Menetapkan rancangan SE Pagu Definitif K/L berdasarkan Pagu Definitif yang telah disetujui DPR untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan guna mendapat penetapan. 4.14. Menetapkan rancangan Pagu APBN Perubahan. 4.14.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran I, II dan III untuk melakukan analisa dan exercise perhitungan besaran Pagu APBN-P untuk tahun anggaran yang akan datang; 4.14.2. Menetapkan rancangan Pagu APBN-P untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan sebagai bahan rapat kerja dengan DPR; 4.14.3. Membahas rancangan Pagu APBN-P bersama Menteri Keuangan dan DPR untuk mendapatkan persetujuan; 4.14.4. Menetapkan rincian pagu APBN-P APP berdasarkan Pagu APBN-P yang telah disetujui DPR untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan; 4.14.5. Mengajukan rancangan pagu APBN-P APP sesuai rincian pagu APBN- P kepada Menteri keuangan untuk ditetapkan. 4.14.6. Menetapkan rancangan SE Pagu APBN-P berdasarkan Pagu APBN-P yang telah disetujui DPR untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan guna mendapat penetapan. 4.15. Menetapkan himpunan RKA-KL. 4.15.1. Meneliti dokumen hasil penelahaan RKA-KL sebagai bahan himpunan RKA-KL. 4.15.2. Menetapkan himpunan RKA-KL. 4.16. Mengajukan rancangan Perpres tentang anggaran belanja pemerintah pusat. 4.16.1. Meneliti rancangan Perpres tentang anggaran belanja pemerintah pusat untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan; 4.16.2. Membahas rancangan Perpres bersama Menteri Keuangan dan Sekretariat Negara untuk disampaikan kepada presiden.

- 5-4.17. Menetapkan Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SAPSK). 4.17.1. Meneliti SAPSK sebagai lampiran nota keuangan dan Rancangan APBN. 4.17.2. Menetapkan SAPSK sebagai lampiran nota keuangan dan Rancangan APBN. 4.18. Menetapkan SAPSK revisi APBN-P dan non APBN. 4.18.1. Meneliti SAPSK revisi APBN-P dan non APBN. 4.18.2. Menetapkan SAPSK revisi APBN-P dan non APBN. 4.19. Menetapkan rancangan persetujuan kontrak multi years kontrak Kementerian Negara/Lembaga. 4.19.1. Memberi pengarahan kepada kepada Direktur Anggaran I, II dan III untuk meneliti permintaan persetujuan kontrak multi years Kementerian Negara/Lembaga mengenai kelayakan kegiatan untuk diperlakukan sebagai kontrak multi years; 4.19.2. Mengevaluasi hasil penelaahan kontrak multi years yang dilakukan oleh Direktur Anggaran I, II dan III; 4.19.3. Menetapkan rancangan persetujuan atau penolakan kontrak multi years Kementerian Negara/Lembaga untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan guna mendapatkan penetapan. 4.20. Menetapkan rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (BAPP). 4.20.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran III untuk menyiapkan rancangan PMK tentang pengelolaan BAPP; 4.20.2. Meneliti rancangan PMK tentang pengelolaan BAPP dan menetapkan nota dinas penjelasannya untuk dikirim kepada Menteri Keuangan. 4.21. Penyelesaian permintaan usulan dana untuk dibebankan pada BAPP. 4.21.1. Memberikan arahan tertulis kepada Direktur Anggaran III untuk penyelesaian usulan dana yang akan dibebankan pada BAPP; 4.21.2. Meneliti dan menetapkan nota dinas kepada Menteri Keuangan apabila pembebanan dana membutuhkan persetujuan Menteri Keuangan; 4.21.3. Meneliti dan menetapkan SAPSK apabila permintaan usulan dana disetujui atau surat penolakan apabila permintaan usulan dana tidak disetujui. 4.22. Penyelesaian penyusunan laporan keuangan BAPP. 4.22.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Anggaran III untuk menyelesaikan penyusunan laporan keuangan APP; 4.22.2. Menetapkan laporan keuangan APP dan menyampaikan kepada Menteri Keuangan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat. 4.23. Merumuskan dan menetapkan norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi sesuai dengan kewenangannya.

- 6-4.23.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk menyiapkan rumusan norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi sesuai dengan kewenangannya; 4.23.2. Membahas rancangan norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi yang ditugaskan pada Direktorat Jenderal Anggaran dengan Direktur PNBP dan instansi terkait; 4.23.3. Menetapkan norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi menjadi kewenangan Direktur Jenderal Anggaran dan menyampaikan rancangan kebijakan di bidang norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi yang menjadi kewenangan Direktur Jenderal Anggaran kepada Menteri Keuangan. 4.24. Menetapkan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP. 4.24.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk menyusun konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP; 4.24.2. Membahas konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP dengan para Direktur di lingkungan DJA dan instansi terkait; 4.24.3. Menetapkan konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP untuk disampaikan kepada Menteri keuangan sebagai bahan pembahasan dengan DPR. 4.25. Menetapkan konsep rencana dan realisasi subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP. 4.25.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk menyusun konsep rencana dan realisasi subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP; 4.25.2. Meneliti dan mengoreksi konsep rencana dan realisasi subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP yang disampaikan Direktur PNBP. 4.25.3. Menetapkan konsep rencana dan realisasi subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP, untuk disampaikan kepada Menteri keuangan sebagai bahan pembahasan dengan DPR. 4.26. Menetapkan usulan penyelesaian kewajiban Pemerintah di bidang PNBP dan subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP. 4.26.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk memproses usulan penyelesaian kewajiban Pemerintah di bidang PNBP dan subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP; 4.26.2. Membahas usulan penyelesaian kewajiban Pemerintah di bidang PNBP dan subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP, dengan Direktur PNBP dan instansi terkait; 4.26.3. Menetapkan surat permintaan pemindahbukuan di bidang PNBP dan usulan penyelesaian subsidi yang ditugaskan pada Direktorat PNBP. 4.27. Menetapkan usulan/revisi target dan pagu penggunaan di bidang PNBP. 4.27.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk menyusun usulan/revisi target dan pagu penggunaan di bidang PNBP; 4.27.2. Menetapkan usulan/revisi target dan pagu penggunaan di bidang PNBP.

- 7-4.28. Menetapkan usulan permintaan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP, PPH Migas, dan PPh Panas Bumi dari Rekening Penerimaan bidang Pertambangan dan Perikanan, Rekening Pembangunan Hutan, Rekening Penerimaan Migas, dan Rekening Panas Bumi ke Rekening BUN/KUN. 4.28.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk menyusun konsep usulan permintaan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP, PPH Migas, dan PPh Panas Bumi dari Rekening Penerimaan bidang Pertambangan dan Perikanan, Rekening Pembangunan Hutan, Rekening Penerimaan Migas, dan Rekening Panas Bumi ke Rekening BUN/KUN; 4.28.2. Menetapkan usulan permintaan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP, PPH Migas, dan PPh Panas Bumi dari Rekening Penerimaan bidang Pertambangan dan Perikanan, Rekening Pembangunan Hutan, Rekening Penerimaan Migas, dan Rekening Panas Bumi ke Rekening BUN/KUN. 4.29. Menetapkan konsep usulan persetujuan pembayaran angsuran dan penyelesaian tunggakan kewajiban PNBP. 4.29.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk menyusun konsep usulan persetujuan pembayaran angsuran dan penyelesaian tunggakan kewajiban PNBP 4.29.2. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan persetujuan pembayaran angsuran dan penyelesaian tunggakan kewajiban PNBP. 4.29.3. Menetapkan konsep usulan persetujuan pembayaran angsuran dan penyelesaian tunggakan kewajiban PNBP serta mengajukan kepada Menteri Keuangan untuk mendapatkan persetujuan. 4.30. Menetapkan konsep usulan penetapan jatuh tempo pembayaran bagian Pemerintah atas laba BUMN. 4.30.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk menyusun konsep usulan penetapan jatuh tempo pembayaran bagian Pemerintah atas laba BUMN. 4.30.2. Meneliti dan mengoreksi konsep usulan penetapan jatuh tempo pembayaran bagian Pemerintah atas laba BUMN. 4.30.3. Menetapkan konsep usulan penetapan jatuh tempo pembayaran bagian Pemerintah atas laba BUMN. 4.31. Menetapkan penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP. 4.31.1. Memberi pengarahan kepada Direktur PNBP untuk membuat laporan dan konsep surat penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP; 4.31.2. Menandatangani surat penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP. 4.32. Menetapkan norma, pedoman, dan petunjuk teknis di bidang sistem penganggaran melalui anggaran berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan anggaran terpadu sesuai dengan kewenangannya.

- 8-4.32.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Sistem Penganggaran untuk merumuskan dan mengembangkan norma, pedoman dan petunjuk teknis di bidang penganggaran melalui anggaran berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan anggaran terpadu; 4.32.2. Membahas konsep rumusan dan pengembangan norma, pedoman, dan petunjuk teknis di bidang penganggaran dengan para Direktur di lingkungan DJA; 4.32.3. Menetapkan konsep norma, pedoman, dan petunjuk teknis di bidang penganggaran melalui anggaran berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan anggaran terpadu sesuai dengan kewenangannya dan mengajukan konsep norma, pedoman dan petunjuk teknis yang bukan menjadi kewenangan Direktur Jenderal Anggaran kepada Menteri Keuangan untuk mendapatkan persetujuan. 4.33. Menetapkan Standar Biaya. 4.33.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Sistem Penganggaran untuk menyusun konsep Standar Biaya; 4.33.2. Menetapkan Standar Biaya. 4.34. Menetapkan kebijakan dan peraturan penganggaran dalam rangka harmonisasi kebijakan dan peraturan penganggaran sesuai dengan kewenangannya. 4.34.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Sistem Penganggaran untuk merumuskan kebijakan dan peraturan penganggaran dalam rangka harmonisasi kebijakan dan peraturan penganggaran; 4.34.2. Membahas konsep kebijakan dan peraturan penganggaran dalam rangka harmonisasi kebijakan dan peraturan penganggaran bersama para direktur di lingkungandja; 4.34.3. Menetapkan kebijakan dan peraturan penganggaran dalam rangka harmonisasi kebijakan dan peraturan penganggaran sesuai dengan kewenangannya dan mengajukan konsep kebijakan dan peraturan penganggaran dalam rangka harmonisasi kebijakan dan peraturan penganggaran yang bukan menjadi kewenangan Direktur Jenderal Anggaran kepada Menteri Keuangan untuk mendapatkan persetujuan. 4.35. Menetapkan kebijakan di bidang sistem dan teknologi informasi penganggaran. 4.35.1. Memberi pengarahan kepada Direktur Sistem Penganggaran untuk merumuskan konsep pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sistem dan teknologi informasi penganggaran; 4.35.2. Membahas konsep pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sistem dan teknologi informasi dengan para direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran; 4.35.3. Menetapkan kebijakan penerapan dan pengelolaan sistem dan teknologi informasi penganggaran. 4.36. Menetapkan Rencana Strategik, Rencana Kerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal Anggaran.

- 9-4.36.1. Menugaskan para Direktur dan Sekretaris Ditjen untuk menyiapkan konsep Rencana Strategik, Rencana Kerja, LAKIP, dan RKT Direktorat Jenderal Anggaran; 4.36.2. Meneliti konsep Rencana Strategik, Rencana Kerja, LAKIP, dan RKT Direktorat Jenderal Anggaran; 4.36.3. Membahas konsep Rencana Strategik, Rencana Kerja, LAKIP, dan RKT Direktorat Jenderal Anggaran dengan para Direktur dan Sekretaris Ditjen; 4.36.4. Menugaskan para Direktur dan Sekretaris Ditjen untuk memperbaiki konsep Rencana Strategik,Rencana Kerja, LAKIP, dan RKT Direktorat Jenderal Anggaran berdasarkan hasil pembahasan; 4.36.5. Menetapkan Rencana Strategik, Rencana Kerja, LAKIP, dan RKT Direktorat Jenderal Anggaran. 4.37. Menetapkan rumusan pengelolaan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, dan urusan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran. 4.37.1. Menugaskan Sekretaris Direktorat Jenderal merumuskan pengelolaan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, dan urusan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran; 4.37.2. Meneliti dan menganalisa hasil pelaksanaan pengelolaan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, dan urusan umum tersebut; 4.37.3. Mengadakan rapat koordinasi dan pembahasan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan urusan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, dan urusan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran dengan Para Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal; 4.37.4. Menugaskan Sekretaris Direktorat Jenderal untuk menyusun surat keputusan serta rumusan kebijakan yang berhubungan dengan urusan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, dan urusan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran; 4.37.5. Menetapkan surat keputusan dan rumusan kebijakan yang berhubungan dengan urusan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, dan urusan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran. 4.38. Menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Aparat Pengawasan Fungsional dan Pengawasan Masyarakat. 4.38.1. Menugaskan para Direktur dan Sekretaris Direktorat Jenderal untuk menindaklanjuti LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; 4.38.2. Meneliti konsep tanggapan atas LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat; 4.38.3. Menetapkan tanggapan atas LHP aparat pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat.

- 10-5. BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 5.1. Disposisi Menteri Keuangan. 5.2. Konsep surat/nota dinas dari para direktur/sekretaris Ditjen Anggaran. 5.3. Surat/nota dinas dari unit-unit Eselon I/II di lingkungan Departemen Keuangan. 5.4. Surat dari instansi lain di luar lingkungan Departemen Keuangan. 5.5. Surat dari lembaga internasional. 5.6. Surat penyampaian sumbangan bahan dan data dari Departemen/Lembaga Non Departemen yang terkait dalam rangka penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN. 5.7. Laporan realisasi pelaksanaan APBN. 5.8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP). 5.9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). 5.10. Rencana Kerja Pemerintah. 5.11. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga. 5.12. Realisasi anggaran tahun lalu dan usulan. 5.13. Hasil pertemuan tiga pihak (trilateral meeting). 5.14. Standar Biaya. 5.15. Pagu Indikatif. 5.16. Pagu Sementara. 5.17. Pagu Definitif. 5.18. RKA-KL Pagu Sementara. 5.19. RKA-KL Pagu Definitif. 5.20. Kesepakatan DPR. 5.21. Naskah Perjanjian Luar Negeri. 5.22. Rencana Strategis Kementerian/Lembaga. 5.23. Standar sistem akuntansi pemerintah dan bahan-bahan informasi sistem akuntansi pemerintah. 5.24. Data, informasi dan berbagai masukan lainnya mengenai penganggaran KL dan penggunaan dana BAPP. 5.25. Data, dokumen, serta informasi di bidang penerimaan negara bukan pajak dan subsidi yang ditugaskan kepada Direktorat PNBP. 5.26. Data, dokumen, serta informasi yang berkaitan dengan keikutsertaan Pemerintah Indonesia dalam OPEC Fund (OFID). 6. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN : 6.1. UUD 1945 dan seluruh peraturan perundang-undangan yang melaksanakannya. 6.2. Buku-buku literatur yang berkaitan dengan keuangan negara. 7. HASIL KERJA : 7.1. Rancangan Siklus penyusunan dan jadwal pembahasan Nota Keuangan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan APBN- P. 7.2. Rancangan Nota Keuangan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara beserta RUU APBN, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan beserta RUU APBN-P. 7.3. Rancangan Laporan realisasi Semester I dan Prognosa Semester II Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 7.4. Rancangan APBN jangka menengah.

- 11-7.5. Konsep Jawaban Pemerintah atas Pertanyaan Dewan Perwakilan Rakyat tentang Nota keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 7.6. Bahan Pidato dan Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di Depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) tanggal 16 Agustus. 7.7. Sumbangan bahan-bahan Rencana kerja Pemerintah (RKP) atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). 7.8. Rincian Pagu Indikatif K/L. 7.9. Rincian Pagu Indikatif BAPP. 7.10. Rancangan SEB pagu indikatif K/L. 7.11. Hasil pertemuan tiga pihak. 7.12. Rincian pagu sementara dan Rancangan SE Pagu Sementara K/L. 7.13. Rincian pagu definitif dan Rancangan SE Pagu definitif K/L. 7.14. Rincian pagu APBN-P APP dan Rancangan SE Pagu APBN-P. 7.15. Himpunan RKA-KL. 7.16. Rancangan Perpres tentang anggaran belanja pemerintah pusat. 7.17. SAPSK. 7.18. SAPSK Revisi APBN-P dan non APBN. 7.19. Rancangan persetujuan atau penolakan kontrak multi years K/L. 7.20. Rancangan PMK tentang pengelolaan BAPP. 7.21. Penyelesaian permintaan usulan dana untuk dibebankan pada BAPP. 7.22. Laporan keuangan BAPP. 7.23. Rancangan norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi. 7.24. Konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP. 7.25. Konsep rencana dan realisasi subsidi. 7.26. Usulan penyelesaian kewajiban Pemerintah di bidang PNBP dan subsidi. 7.27. Usulan/revisi target dan pagu penggunaan di bidang PNBP. 7.28. Usulan permintaan pemindahbukuan penerimaan yang bersumber dari PNBP, PPH Migas, dan PPh Panas Bumi dari Rekening Penerimaan bidang Pertambangan dan Perikanan, Rekening Pembangunan Hutan, Rekening Penerimaan Migas, dan Rekening Panas Bumi ke Rekening BUN/KUN. 7.29. Konsep usulan persetujuan pembayaran angsuran dan penyelesaian tunggakan kewajiban PNBP. 7.30. Konsep usulan penetapan jatuh tempo pembayaran bagian Pemerintah atas laba BUMN. 7.31. Surat penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP. 7.32. Konsep norma, pedoman, dan petunjuk teknis di bidang sistem penganggaran (anggaran berbasis kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan anggaran terpadu). 7.33. Standar Biaya. 7.34. Harmonisasi Kebijakan dan Peraturan Penganggaran. 7.35. Kebijakan di bidang sistem dan teknologi informasi penganggaran. 7.36. Rencana Strategik, Rencana Kerja, Rencana Kinerja Tahunan, dan LAKIP Direktorat Jenderal Anggaran. 7.37. Kebijakan pengelolaan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, dan urusan umum Direktorat Jenderal Anggaran. 7.38. Tanggapan atas tindak lanjut LHP Aparat Pengawasan Fungsional dan Pengawasan Masyarakat.

- 12-8. WEWENANG : 8.1. Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Menteri Keuangan. 8.2. Menyetujui Rancangan Siklus Penyusunan dan Jadwal Pembahasan, konsep Nota Keuangan, RAPBN dan RUU APBN, RAPBN-P dan RUU APBN-P, Laporan realisasi semester I dan prognosa semester II APBN, APBN Jangka Menengah, Jawaban Pemerintah atas pertanyaan DPR, Bahan dan lampiran Pidato kenegaraan Presiden, Bahan RKP dan RPJM, Laporan SDDS dan GFS. 8.3. Menetapkan konsep rumusan dan pengembangan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penganggaran, rincian pagu indikatif K/L sebagai lampiran SEB Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas, rincian pagu indikatif APP, rancangan SEB pagu indikatif K/L, rancangan SE Pagu Sementara K/L, rancangan SE Pagu Definitif K/L, rancangan SE Pagu APBN-P, himpunan RKA- KL, rancangan Perpres tentang anggaran belanja pemerintah pusat, SAPSK, SAPSK revisi APBN-P dan non APBN, rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang SBU dan SBK, rancangan persetujuan atau penolakan kontrak multi years Kementerian Negara/Lembaga, rancangan PMK tentang pengelolaan BAPP, SAPSK BAPP, Laporan keuangan APP. 8.4. Menetapkan rancangan norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi, konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP, konsep rencana dan realisasi subsidi, surat penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP, surat permintaan pemindahbukuan di bidang PNBP dan usulan penyelesaian subsidi, usulan pagu dan realisasi penggunaan di bidang PNBP. 9. TANGGUNG JAWAB : 9.1. Usul, saran, dan pendapat yang diajukan. 9.2. Kebenaran Rancangan Siklus Penyusunan dan Jadwal Pembahasan, konsep Nota Keuangan, RAPBN dan RUU APBN, RAPBN-Pdan RUU APBN-P, Laporan realisasi semester I dan prognosa semester II APBN, APBN Jangka Menengah, Jawaban Pemerintah atas pertanyaan DPR, Bahan dan lampiran Pidato kenegaraan Presiden, Bahan RKP dan RPJM, Laporan SDDS dan GFS. 9.3. Kebenaran konsep rumusan dan pengembangan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penganggaran, rincian pagu indikatif K/L sebagai lampiran SEB Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas, rincian pagu indikatif APP, rancangan SEB pagu indikatif K/L, rancangan SE Pagu Sementara K/L, rancangan SE Pagu Definitif K/L, rancangan SE Pagu APBN-P, himpunan RKA- KL, rancangan Perpres tentang anggaran belanja pemerintah pusat, SAPSK, SAPSK revisi APBN-P dan non APBN, rancangan Peraturan Menteri Keuangan tentang SBU dan SBK, rancangan persetujuan atau penolakan kontrak multi years Kementerian Negara/Lembaga, rancangan PMK tentang pengelolaan BAPP, SAPSK BAPP, Laporan keuangan APP. 9.4. Kebenaran rancangan norma, pedoman, dan peraturan di bidang PNBP dan subsidi, konsep rencana dan realisasi penerimaan di bidang PNBP, konsep rencana dan realisasi subsidi, surat penagihan dan atau pemungutan di bidang PNBP, surat permintaan pemindahbukuan di bidang PNBP dan usulan penyelesaian subsidi, usulan pagu dan realisasi penggunaan di bidang PNBP.

- 13-10. DIMENSI JABATAN : Dimensi Fiskal untuk tahun anggaran 2008: Pagu Sementara : Rp 79.906.277.000,- PNBP : - Penerimaan SDA Migas : Rp 182,95 Trilyun - PPh Migas : Rp 56,65 Trilyun - Penerimaan SDA Non Migas : Rp 9,84 Trilyun - Penerimaan Laba BUMN : Rp 31,24 Trilyun - PNBP Lainnya : Rp 58,75 Trilyun - Subsidi : BBM dan LPG : Rp 126,82 Trilyun Listrik : Rp 60,29 Trilyun - Pagu Penggunaan PNBP : Rp 16,25 Trilyun (berdasarkan data Dit. PNBP) Dimensi Non Finansial : Seluruh Kementerian Negara/Lembaga Jumlah instansi dan data yang dimonitor serta dievaluasi atas pelaksanaan kebijakan di bidang PNBP dan subsidi yang ditugaskan pada DJA meliputi : - Migas : 165 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), 51 KKKS berproduksi dan 114 KKKS yang belum berproduksi - Subsidi : 2 Badan Usaha - Panas bumi : 11 Badan Usaha - Non Kementerian : 52 non kementerian - Kementerian Negara : 20 kementerian (Departemen) - BUMN : 161 BUMN Jumlah pegawai DJA (Agustus 2008) : 717 orang 11. HUBUNGAN KERJA : 11.1. Menteri Keuangan RI dalam hal menerima tugas, pengarahan, dan mengajukan usul, saran dan pendapat mengenai pelaksanaan tugas. 11.2. Sekretaris Direktorat Jenderal dan para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran dalam hal pelaksanaan tugas. 11.3. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Keuangan dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas. 11.4. Panitia Anggaran DPR RI. 11.5. Seluruh Menteri dan Pimpinan Lembaga. 11.6. Seluruh BUMN. 11.7. Pejabat Bank Indonesia. 11.8. Pejabat Biro Pusat Statistik. 11.9. Lembaga Keuangan Internasional. 11.10. Pihak lain yang terkait dalam hal pelaksanaan tugas.

- 14-12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN : 12.1. Masih seringnya terjadi keterlambatan data karena tingkat kerahasiaan data yang diminta dan birokrasi yang panjang sehingga diperlukan kerjasama dan koordinasi yang lebih baik. 12.2. Keterlambatan KL menyampaikan RKA-KL dan data dukungnya yang mengakibatkan sempitnya waktu penelaahan RKA-KL, serta kurangnya pemahaman dari KL tentang proses penganggaran sehingga diperlukan pembinaan/sosialisasi. 12.3. Terdapat usulan penyediaan dana yang bersifat sangat segera dan darurat, yang harus dialokasikan tanpa melalui proses penelaahan terlebih dahulu dan kurang/belum dilengkapi dengan dokumen data dukung yang diperlukan sehingga dikhawatirkan akan menjadi bahan temuan karena persyaratan administratif tidak/belum dipenuhi. Oleh karena itu segera akan disiapkan prosedur khusus berupa format persetujuan dan instruksi penyediaan dana yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan/Direktur Jenderal Anggaran. 12.4. Belum ada ketentuan khusus yang mengatur pemanfaatan pos-pos pengeluaran negara yang berasal dari BAPP sehingga pembebanan anggaran untuk kegiatan tertentu dalam suatu pos sulit untuk dicari pembenarannya. Oleh karena itu segera dipersiapkan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai rambu-rambu pemanfaatan pos-pos pengeluaran negara tersebut. 12.5. Belum ada ketentuan khusus yang mengatur mekanisme dalam proses penyediaan dana, pelaporan dan pertanggungjawaban dana BAPP sehingga kepatuhan dari seluruh Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan standar akuntansi pemerintahan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Oleh karena itu segera dipersiapkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai prosedur penyediaan dana, pelaporan dan pertanggungjawaban dana BAPP. 12.6. Kurangnya pemahaman Pengguna Dana BAPP atas kewajiban pembuatan laporan keuangan BAPP, sehingga diperlukan pembinaan/sosialisasi. 12.7. Target PNBP yang ditetapkan dalam undang-undang tidak selalu sejalan dengan perkembangan kondisi parameter ekonomi makro, sehingga diperlukan langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi serta analisis tambahan untuk menjelaskan ketidaksesuaian realisasi PNBP kepada pihakpihak yang berkepentingan (stakeholder). 13. RISIKO JABATAN: 13.1. Risiko fisik : Tidak ada 13.2. Risiko Mental : ada 14. SYARAT JABATAN : 14.1. Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya / IV d 14.2. Pendidikan Formal : Strata 2 14.3. Diklat/Kursus : Diklatpim Tk.I 14.4. Syarat lainnya : Pernah menduduki jabatan eselon II

- 15-15. KEDUDUKAN JABATAN : Menteri Keuangan Inspektorat Jenderal Sekretaris Jenderal Staf Ahli PPAJP PUSINTEK PUSHAKA DJA DJBC DJKN DJPU BKF DJP DJPb DJPK BAPEPAM-LK BPPK