IMPLIKASI PRAKTIK NEOKOLONIALISME DALAM GLOBALISASI TERHADAP STRESS DAN PENUAAN DINI

dokumen-dokumen yang mirip
Neokolonialisme dan Krisis Global : SWOT Analyses Pemimpin Muda

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. Program privatisasi pertama kali dikenalkan di Inggris pada masa

BAB I PENDAHULUAN. kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada

Rumah Sakit Perjan: Konsep Salah Kaprah

III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI DAN HIPOTESIS

Kajian Kebijakan Privatisasi Pendidikan dan Kebijakan Relevansinya Dengan Ketimpangan

I. DASAR SISTEM EKONOMI INDONESIA ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

Tinjauan Mata Kuliah A. RELEVANSI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan

hambatan sehingga setiap komoditi dapat memiliki kesempatan bersaing yang sama. Pemberian akses pasar untuk produk-produk susu merupakan konsekuensi l

Mengapa Amerika menyebarkan demokrasi ke negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. Pajak erat sekali hubungannya dengan pembangunan, pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah merupakan suatu bentuk perwujudan pendelegasian

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di berbagai aspek kehidupan. Salah satu dari perubahan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi Bank Dunia tahun 2001 menunjukkan bahwa masalah

Ratu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat

Banking Weekly Hotlist (24 Juli 28 Juli 2017)

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermakna pada beberapa dekade terakhir ini. Peningkatan tersebut adalah 45,7 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemiskinan perdesaan bukan merupakan suatu gejala yang baru.

Tugas Kajian Keislaman dan Keindonesiaan OPINI TERHADAP SISTEM EKONOMI PASAR Diena Qonita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

Rezim Neolib Bergaya Merakyat Wednesday, 26 November :40

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (selanjutnya disingkat lansia) merupakan segmen populasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran pelaksanaan..., Devi Wirasanti, FKM UI, 2009

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa dan diproyeksikan bahwa jumlah ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan bangsa yang signifikan tidak terlepas dari Pembangunan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. J DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Menkes, 2005). Masyarakat (Binkesmas) Departemen Kesehatan dan World Health

SISTEM EKONOMI PANCASILA:

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

Forum Pemuda FPKE Tuntut Pemerintah Ambil Alih MIGAS. Oleh : Arifin Selasa, 29 Oktober :22

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seberapa besar keinginan masyarakat Indonesia untuk terbang? Kutipan

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia telah memainkan berbagai peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama pemerintahan orde baru sentralisasi kekuasaan sangat terasa dalam

INTISARI. Kata kunci : Organisasi, Kelembagaan, Kapasitas Kelembagaan, Perlindungan Perempuan dan Anak.

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

PENGELOLAAN SUMBER AIR BERSIH SECARA PARTISIPATIF DI GUNUNG MERBABU TUGAS AKHIR. Oleh: DAHNIAR YUDHA ERIYANTO L2D

I. PENDAHULUAN. dalam mengelola potensi sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola

BAB I PENDAHULUAN. Sejak big bang decentralization yang menandai era baru pemerintahan

ABSTRAK. Kata kunci : WTO (World Trade Organization), Kebijakan Pertanian Indonesia, Kemudahan akses pasar, Liberalisasi, Rezim internasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendorong manusia untuk berbondong-bondong memenuhi kebutuhan

Dampak terbesar dari jual beli undang-undang adalah tergadaikannya negeri ini dan kembali bercokolnya penjajah di bawah lindungan bangsa sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada umumnya bertujuan untuk merubah kualitas kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dirasakan semakin cepat berkembang dan dapat meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah ditandai dengan dikeluarkan Undang-Undang (UU No.22 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dipahami bahwa kompetisi global bukan kompetisi antar negara, melainkan antar

BAB! PENDAHULUAN. Ekonomi global dapat menjadikan negara sebagai perusahaan publik di mana

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian setelah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association

Ichsanuddin Noorsy, Pengamat Kebijakan Publik

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen anggaran daerah

Deklarasi Dhaka tentang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Menerjang Arus Globalisasi ACFTA dan Masa Depan Ekonomi Politik Indonesia

ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

IMPLIKASI PRAKTIK NEOKOLONIALISME DALAM GLOBALISASI TERHADAP STRESS DAN PENUAAN DINI Firman Adi Prasetyo, Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Sebelas Maret Surakarta Globalization that does not prioritize the right of people will very likely degenerate into a form of tyranny, perhaps oligarchic and oligopolistic, based on concentrations of tightly-largely unaccountable to the public (Noam Chomsky) A. PENDAHULUAN Globalisasi sebagai liberalisasi memunculkan praktik neokolonialisme yang hanya berpihak pada pihak korporat atau perusahaan besar. Sektor publik tidak lagi dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Sebagian besar masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini akan menyebabkan beban globalisasi (global burden) yang berdampak pada stress. Masalah kesehatan jiwa ini akan berpengaruh besar pada kesehatan fisik terutama terjadinya penuaan dini. Sistem globalisasi memberi kesempatan bagi seluruh masyarakat dunia untuk leluasa berinvestasi. Kemudahan ini dibuktikan dengan adanya penghilangan tarif untuk mendirikan usaha di setiap wilayah Negara. Keadaan ini diperparah dengan penjualan aset Negara kepada pihak korporat atau dengan kata lain telah mengalami privatisasi. Aset Negara sebagai sektor publik tidak lagi dikuasai oleh pemerintah dan tidak digunakan untuk hajat hidup orang banyak melainkan hanya bagi kepentingan korporat. Sistem pemerintahan selanjutnya akan berubah menjadi sistem korporatokrasi. Sistem pemerintahan ini lebih banyak didominasi oleh kepentingan kaum korporat yang telah menguasai sebagian besar aset Negara. Pemerintah tidak lagi berperan dalam melayani hak-hak masyarakat luas. Dapat dikatakan, Negara akan dikendalikan oleh kaum korporat. Dan ini merupakan bentuk penjajahan kolonial sistem baru (neo) yang dikenal dengan neokolonialisme. Dan kaum korporat sebagai pihak kolonial. 1

Dalam bidang kesehatan, paham ini berakibat pada pengurangan subsidi kesehatan dan mengakibatkan adanya privatisasi pada layanan kesehatan. Sektor kesehatan tidak lagi menjadi pelayanan publik melainkan terjadi komersialisasi. Hal ini juga terjadi pada seluruh bidang terutama perekonomian. Sendi perekonomian akan dikuasai oleh yang bermodal besar tanpa adanya regulasi dari pemerintah. Bahkan bidang pendidikan pun tak luput dari sistem korporasi, adanya Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) memberi kesempatan kaum korporat menguasai institusi pendidikan. Maka hampir seluruh pemenuhan kebutuhan khalayak (kesehatan, ekonomi, pendidikan dan sebagainya) terjadi privatisasi. Stress merupakan konsekuensi logis apabila masyarakat tidak memperoleh kebutuhannya akibat adanya privatisasi ini. Sektor publik yang dikuasai oleh kaum korporat mengakibatkan pengurangan hak masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik. Pelayanan publik yang seharusnya menjadi hak masyarakat luas harus diperoleh dengan harga mahal karena telah diprivatisasi oleh kaum korporat. Pada akhirnya, stress yang muncul akibat global burden akan berpengaruh terhadap penuaan dini. Kondisi mental masyarakat akan sangat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satunya adalah proses penuaan akan terjadi lebih cepat. B. PRAKTIK NEOKOLONIIALISME DALAM GLOBALISASI Praktik neokolonialisme hanya mengedepankan sikap hidup yang hedonistik, liberalis dan anti sosial. Hal ini terlihat pada bentuk persaingan bebas (liberal) yang tidak sehat dengan hilangnya kontrol pemerintah dalam mengendalikan persaingan. Persaingan ini akan menghasilkan pihak yang menang dan yang kalah. Pihak yang menang akan terus berjaya, bersenang-senang (hedonisme) tanpa peduli kepada kesengsaraan pihak yang kalah (anti sosial). Dan sektor publik hanya terkonsentrasi pada pihak yang menang. Sedangkan pihak yang kalah tidak lagi berada dalam tanggung jawab pemerintah. 2

Fakta tersebut dikarenakan kemunculan sistem korporatokrasi. Peran pemerintah semakin melemah dalam melindungi hak untuk hidup layak bagi seluruh masyarakat khususnya pihak yang kalah dalam persaingan. Dan sektor publik hanya dinikmati oleh kaum korporat. David Korten melukiskan betapa menakutkan langkah-langkah korporasi untuk melakukan praktik kolonisasi (dikutip dalam Rais 2008, h. 83) : ketika korporasi-korporasi (besar) memperoleh kekuasaan kelembagaan yang bersikap otonom dan makin terasingkan dari masyarakat dan tempatnya, kepentingan korporasi dan kepentingan kemanusiaan semakin menganga berbeda Nilai-nilai kemanusiaan akan semakin luntur seiring dengan menjamurnya praktik neokolonialisme ini. Kepentingan umum akan dikesampingkan demi kepentingan pihak tertentu. Pada tahap lanjut, kesejahteraan hidup tidak akan diperoleh secara merata dan hanya dimiliki oleh kaum korporat. Sektor publik sebagai penyedia kebutuhan primer akan diperoleh dengan harga mahal dan dikomersialisasikan. Maka hanya kaum korporat yang mampu memperoleh ketersediaan kebutuhan tersebut. Sebaliknya sebagian besar masyarakat akan mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan. C. GLOBALISASI, STRESS DAN PENUAAN DINI Masyarakat di era global akan mengalami beban psikis yang parah akibat adanya praktik neokolonialisme dalam globalisasi. Fenomena ini dikenal dengan sebutan beban globalisasi (global burden). Beban tersebut akan menimbulkan permasalahan pada kesehatan jiwa. Sebagaimana survei yang telah dilakukan oleh Bank Dunia sebagai berikut : menurut studi World Bank tahun 1993 di beberapa Negara 8,1 persen dari global burden disease (penyakit akibat beban globalisasi) disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa, yang menunjukkan dampak yang lebih besar dari penyakit TBC (7,2 persen), kanker (5,8 persen), jantung (4,4 persen), dan malaria (2,4 persen) (Ilmawati, 2008) Dan stress merupakan manifestasi masalah kesehatan jiwa yang muncul akibat global burden. Dengan demikian stress merupakan masalah kesehatan yang sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat di era global. 3

Salah satu penyebab utama terjadinya stress adalah masalah keuangan. Tentunya hal ini tak terlepas dari efek penguasaan sendi perekonomian oleh kaum korporat. Kaum korporat yang menjalankan praktik neokolonialisme, mengakibatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat semakin sulit diperoleh. Dan uang adalah solusi praktis dalam menghadapi permasalahan tersebut. Hal ini berefek pada orientasi hidup masyarakat global yang hanya tertuju pada material. Kehidupan materialistik tersebut sama sekali tidak memperhatikan nilainilai kemanusiaan dan cenderung ego sentris. Sikap tak peduli terhadap nilai kemanusiaan dan ego sentris masyarakat global akan menambah stress akibat persoalan material. Hal ini sesuai dengan survei di Negara Amerika Serikat : MICHIGAN-Sebuah Studi nasional menunjukkan warga Amerika Serikat mengaku merasa kian stress. Survei terhadap 1.000 pria dan wanita usia 18 tahun ke atas itu mengungkap bahwa 47 persen responden merasa lebih stress ketimbang tahun lalu. Tak ada yang mengejutkan, sumber utama stress adalah persoalan keuangan pribadi yang diakui 49 persen responden (TEMPO, 10 Oktober 2008, h.c6) Persoalan material sudah tentu hanya dialami bagi pihak yang kalah dalam persaingan. Akses untuk memperoleh kebutuhan semakin sulit dan mahal. Begitu pula dari segi kesehatan, pemeliharaan kesehatan sudah pasti membutuhkan biaya yang tidak murah. Sehingga penduduk miskin lebih sering menderita penyakit dan permasalahan kesehatan serius lainnya. Perihal ini akan berpengaruh pada proses penuaan yang terjadi lebih cepat. Underwood berpendapat dengan mengatakan : Sebagian besar penyakit lebih sering ditemukan pada warga masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi rendah dan warga masyarakat ini menunjukkan perubahan penuaan dan mati lebih awal dibandingkan dengan warga masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang lebih tinggi, sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya (Underwood 1996, vol.1, h. 309) Stress sebagai akibat beban globalisasi (global burden) juga sangat berpengaruh pada terjadinya penuaan secara genetik. Dalam Koran TEMPO (Desember 2004) : Sebuah penelitian di amerika melaporkan bahwa tekanan 4

emosi (stress) yang berat dapat mempercepat terjadinya penuaan sel-sel tubuh pada tingkatan genetik. Menurut (Underwood 1996, vol. 1, h. 308), proses penuaan dapat terjadi secara genetik dan lingkungan. Faktor genetik sangat berperan dalam menentukan proses penuaan. Dan faktor lingkungan (kondisi sosial ekonomi) mampu mempercepat proses terjadinya penuaan. Maka stress yang muncul akibat masalah keuangan merupakan permasalahan kesehatan jiwa yang sangat serius. Hal ini disebabkan stress mampu mempercepat terjadinya proses penuaan secara genetik. Dengan demikian, salah satu inti permasalahan terjadinya penuaan dini di era global adalah stress yang disebabkan oleh global burden. Dan ini muncul akibat munculnya sistem neokolonialisme. Sehingga praktik neokolonialisme sudah selayaknya dihapuskan di era globalisasi. Pemerataan ekonomi harus lebih diprioritaskan. Dan kekuasaan pemerintah dalam menjamin hal tersebut tidak boleh dikalahkan oleh kaum korporat. Penghapusan sistem neokolonialisme akan mengembalikan fungsi kontrol pemerintah. Adanya kontrol pemerintah dalam menjamin hak-hak masyarakat secara luas akan berdampak pada pengurangan global burden. Tingkat permasalahan kesehatan jiwa (stress) akan menurun dan penuaan dini akan dapat dicegah. Akhirnya Umur Harapan Hidup (UHH) semakin meningkat sebagai indikator tingkat kesejahteraan Negara. D. KESIMPULAN 1. Globalisasi melalui asas liberalisme akan memunculkan praktik neokolonialisme yang hanya mengesampingkan nilai kemanusiaan dan juga berpengaruh pada sistem pemerintahan korporatokrasi. 2. Sistem pemerintahan korporatokrasi berdampak pada hilangnya perlindungan bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan primer dan pelayanan publik, sehingga mengakibatkan stress. 3. Stress yang terjadi sebagai beban globalisasi akan berdampak pada akselerasi proses penuaan dalam tubuh. 5

DAFTAR PUSTAKA Fadilla, Aditya F 2007, Panduan Penulisan Referensi Akademis Sistem Referensi Havard, updated 21 Januari 2008, dilihat 24 Januari 2008. <http://adit.pancaroba.com> Ilmawati, Yulia 2008, Depresi Sosial, Gejala dan Akar Penyebabnya, Hizbut Tahrir Indonesia, 3 Juli 2008, h. 6. Isa 2007, Stress mempercepat terjadinya penuaan, dilihat 24 Januari 2008, <file:///e:/age/stress-mempercepat-terjadinya-penuaan.html>. Rais, Muhammad Amin 2008, Agenda Mendesak Bangsa, Selamatkan Indonesia, PPSK pers, Yogjakarta. Underwood, JCE 1996, Patologi Umum dan Sistemik, edk 2, vol. 1, trans. Sarjadi, EGC, Jakarta. 6