DESAIN PREMIS. Dalam merancang Taman Budaya ini menggunakan sebuah metode transformasi perancangan yaitu metode preseden. Metode preseden merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

CATATAN DOSEN PEMBIMBING...

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

Ovy wahyuni ( ) WISATA MUSEUM MAINAN TRADISIONAL Transformasi Mainan Tradisional

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pengkaj ian Teori 8

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN...

b. Pemanfaatan potensi Sungai Mahakam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN. iii KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI. vi DAFTAR TABEL

KAWASAN WISATA BETAWI DI CONDET DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI BAB I... 0 PENDAHULUAN PENGERTIAN JUDUL LATAR BELAKANG Kawasan Betawi Condet Program Pemerintah

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL.

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

DAFTAR ISI. YOGYA SPORT SHOPPING MALLbelanjaan Perl

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Pariwisata Dalam Pembangunan

DAFTAR ISI. vii. BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA Data Site di Tepian Sungai Mahakam Samarinda Land Use 8

CULTURE PARK DI KABUPATEN KLATEN

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING

dengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu

TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TUGAS AKHIR vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG... 1

Pengertian Museum 8

1.6 Lingkup Pembahasan 7

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

TUGAS AKHIR DASAR-DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A)

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR DIAGRAM

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

2.3.2 Data View Data Klien dan Pengguna Berdasarkan Aktifitas Kajian Restoran Sejarah dan Pengertian

4.10 Rancangan Detail Arsitektural Khusus

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN TEORI 2.1.Tinjauan tentang Seni Pertunjukan Pengertian Seni Pertunjukan... 16

JURNAL UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN HOTEL RESORT DI WISATA PANTAI ALAM INDAH. Disusun Oleh :

1.4 Lingkup Poinbahnsan 8

PUSAT SENI DAN BUDAYA DAYAK KALIMANTAN BARAT DI PONTIANAK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA

BAB II KAJIAN TEORI...

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GEDUNG PUSAT INFORMASI WISATA BUDAYA JAWA DI YOGYAKARTA

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTING PROYEK

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PUSAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN TRADISIONAL BERGAYA JEPANG DI YOGYAKARTA

BENGKEL MOTOR KLASIK DAN KAFE OLD DOG DI KOTA YOGYAKARTA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN.. CATATAN DOSEN PEMBIMBING.. HALAMAN PERNYATAAN PRAKATA..

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

lib.archiplan.ugm.ac.id

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

1.9. Kerangka Pemikiran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Sampah Pengertian Sampah

II.2. PUSAT KERAJINAN DAN KESENIAN II.2.1 PENGERTIAN PUSAT KERAJINAN DAN KESENIAN II.2.2 FUNGSI PUSAT KERAJINAN DAN KESENIAN II.2.3

RIVERWALK SEBAGAI RUANG TERBUKA ALTERNATIF DI KAWASAN FLAMBOYAN BAWAH KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN MUSEUM OF SEMARANG HISTORY AS A FACILITY TO SUPPORT TOURISM IN SEMARANG OLD QUARTERS

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB VI HASIL PERANCANGAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI. Halaman Judul. DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR TABEL Bagian 1 Penelusuran Persoalan Perancangan dan Pemecahannya...

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

DAFTAR ISI. i ii iii iv v. vii. xii xiii xiv vii

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

Transkripsi:

DESAIN PREMIS Alun-alun Kapuas merupakan sebuah taman kota yang terletak di pinggir sungai Kapuas yang menghadap ke seberang sungai yang bersebrangan dengan Kraton Kadariyah. Letak alun-alun yang strategis menjadikan tempat ini sebagai suatu tempat rekreasi dan sosialisasi masyarakat Pontianak. Namun sayangnya keberadaan tempat ini tidak diimbangi dengan perawatan yang maksimal dari pemerintah dan masyarakat. Sungai Kapuas (Taman Alun Kapuas) direncanakan untuk dapat menampung berbagai kegiatan yang meliputi dermaga wisata air yang melayani pemakaian perahu-perahu wisata (cruise), olah raga air, tempat berjualan seperti kios, cafe, tempat bermain, dan taman kota. Konsep dasar dari re-desain Taman Budaya ini adalah rekreasi budaya yang didasarkan pada pengaturan tata ruang luar yang disesuaikan dengan arsitektur lokal. Kawasan Waterfront ini dimaksudkan menjadi sebuah Taman Budaya yang akan menjadi sebuah ruang pamer bagi berbagai macam jenis kebudayaan yang ada. Budaya yang akan diangkat didalam Taman Budaya ini adalah dayak, melayu, dan cina, yang ketiga budaya tersebut merupakan budaya yang dominan di Kota Pontianak. Kemudian Taman Budaya ini diharapkan menjadi pemersatu bagi seluruh budaya yang ada di Pontianak. Selain itu juga bertujuan sebagai tempat rekreasi dan sosialisasi bagi seluruh masyarakat Kota Pontianak. Untuk mecapai tujuan tersebut maka ketiga budaya itu akan di integrasikan menjadi satu melalui penataan ruang luar yang didasarkan pada orientasi bangunan, pola perkampunga, sirkulasi, grid typologi denah, tampak dan potongan, hierarki denah, penggunaan grid, dan penggunaan ornamen yang diambil dari ketiga budaya tersebut. Sedangkan untuk tujuan sosialisasi maka dirancang ruang-ruang dimana masyarakat dapat melakukan kegiatan bersama sehingga dapat saling berkomunikasi. Untuk tujuan rekreasi maka dapat dirancang ruang-ruang yang dapat menghibur masyarakat Kota Pontianak. Dalam merancang Taman Budaya ini menggunakan sebuah metode transformasi perancangan yaitu metode preseden. Metode preseden merupakan xvii

sebuah metode perancangan dengan mengambil pendekatan dari pakem-pakem budaya yang ada. Sehingga dari metode preseden ini kemudian didapat sebuah bentuk metode pengujian rancangan yang diambil dari arsitektur lokal Kota Pontianak yaitu orientasi bangunan, pola sirkulasi, pola perkampungan, typologi denah rumah, tampak dan potongan, hierarki denah, dan penggunaan grid. Fungsi-fungsi ruang yang terdapat pada taman budaya ini adalah food court, taman bermain anak, area ruang pamer bagi budaya lokal yang ada di Pontianak, pusat informasi budaya, area pertunjukan kebudayaan (amphiteather), Pusat oleholeh khas Pontianak, dan tempat bersandarnya kapal-kapal wisata. Penggabungan ketiga kebudayaan dilakukan dengan cara membentuk zonazona untuk masing-masing kebudayaan yang terdiri dari zona melayu, zona dayak dan zona cina. Zona melayu terdiri dari satu bangunan yaitu bangunan pusat informasi budaya, untuk zona dayak terdiri dari dua bangunan yaitu pusat oleh-oleh dan food court, sedangkan untuk zona cina terdiri dari satu bangunan yaitu panggung pertunjukan outdoor. xviii

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Lembar pernyataan Motto Halaman Persembahan Kata Pengantar Abstraksi Desain Premis Daftar Isi Daftar Gambar i ii iii iv v viii ix xi xvi Daftar Pustaka BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1 1.1.1 Latar Belakang Proyek 1 a. Kondisi Pariwisata Outdoor di Kota Pontianak 1 b. Kurangnya Fasilitas Budaya 2 c. Pentingnya Lahan Terbuka Hijau Bagi Kota Pontianak 3 1.1.2 Permasalahan Desain 3 a. Promosi Kebudayaan Lokal sebagai Bagian Dari Perancangan 3 b. Pemanfaatan Potensi Sungai Kapuas dan Hubungannya dengan Keberadaan Taman Budaya di Tepian Kapuas. 4 c. Konsep Kota Pontianak sebagai Waterfront City dan xi

Kaitannya dengan Taman Budaya di Tepian Kapuas. 6 d. Taman Budaya Kaitannya sebagai Ruang Untuk Sosialisasi dan Rekreasi bagi Masyarakat Kota Pontianak. 7 1.1.3 Keaslian Perancangan 7 1.1.4 Perumusan Masalah 9 1.1.5 Tujuan Perancangan 9 1.1.6 Sistematika Penulisan 10 1.1.7 Kerangka Pola Pikir 11 BAB II Kajian Literatur 2.1 Kajian Arsitektur Lokal 12 a. Dayak 12 b. Melayu 18 c. Cina 23 2.2 Preseden Arsitektur sebagai metode transformasi perancangan 24 2.3 Kajian Aktivitas dan Kegiatan 28 2.4 Tinjauan Rekreasi dan Sosialisasi 29 2.5 Karekteristik Sungai Kapuas 31 2.6 Tinjauan Landscape dan Kaitannya dengan Waterfront 33 2.7 Kajian Integrasi Bangunan 39 2.8 Kesimpulan 44 xii

BAB III Metode Analisis 3.1 Metode Perancangan 45 3.2 Metode Analisis / Pendekatan Perancangan 46 3.3 Metode Pengujian Rancangan 47 BAB IV ANALISA TAMAN BUDAYA 4.1 Analisis kebutuhan ruang 49 4.1.1 Program kegiatan 49 4.1.2 Program ruang 52 4.1.3 Besaran ruang 54 4.1.4 Hubungan ruang dan alur kegiatan 74 4.1.5 Organisasi ruang 76 4.2 Analisis pengaturan lahan berdasarkan integrasi kebudayaan 4.2.1 Orientasi 77 4.2.2 sirkulasi 80 4.2.3 Pola integrasi 81 4.2.4 Lansekap 83 4.2.5 Analisis karakteristik sungai kapuas terhadap site 88 4.2.6 Elemen air dalam landscape 90 4.2.7 Sistem Drainase 90 4.3 Analisis kawasan taman budaya secara mezzo 92 xiii

4.3.1 Hierarki 92 4.3.2 Typologi denah bangunan 93 4.3.4 Typologi tampak dan potongan 97 4.3.5 Pola grid 100 4.3.6 Sirkulasi mezzo 102 4.4 Analisa lokasi dan site 105 4.5 Data eksisting 107 BAB V KONSEP 5.1 Konsep kawasan secara makro 109 5.1.1 Orientasi 109 5.1.2 Sirkulasi 110 5.1.3 Pola integrasi 110 5.1.4 Lansekap 111 5.1.5 Drainase 114 5.1.6 Sistem struktur 115 5.2 Konsep kawasan secara mezzo 115 5.2.1 Hierarki 115 5.2.2 konsep denah bangunan 115 5.2.3 Konsep tampak dan potongan 118 5.2.4 Konsep berdasarkan pola grid bangunan 120 xiv

5.2.5 Konsep sirkulasi mezzo 120 BAB VI TRANSFORMASI PERANCANGAN 6. 1 Kawasan secara makro 122 Pusat orientasi dan sirkulasi 122 Pola integrasi 123 6.2 Kawasan secara mezzo 123 Typologi denah, hierarki, dan grid ruang 123 Typologi tampak dan potongan 127 Sirkulasi mezzo 130 6.3 Berdasarkan prinsip green landscape 132 xv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Rumah panjang sebagai bentuk rumah adat suku Dayak 14 Gambar 2.2 Tata ruang dalam rumah adat suku dayak iban 14 Gambar 2.3 Pola perkampungan salah satu suku dayak yang memiliki strata sosial 16 Gambar 2.4 Jalan menuju ke main house 16 Gambar 2.5 Orientasi bangunan suku dayak yang menghadap ke sungai 17 Gambar 2.6 Orientasi bangunan suku dayak terhadap matahari 17 Gambar 2.7 Motif Ukiran pada suku Dayak 19 Gambar 2.8 Denah Rumah Potong Limas pada etnis melayu 21 Gambar 2.9 Contoh rumah etnis melayu yang digunakan pada keraton Kadariyah 21 Gambar 2.10 Orientasi rumah etnis melayu yang menghadap ke sungau dengan sirkulasi menggunankan gertak 22 Gambar 2.11 Orientasi rumah etnis melayu yang menghadap ke sungai dengan sirkulasi menggunankan gertak pada daerah Kampung beting 22 Gambar 2.12 Orientasi rumah etnis melayu yang menghadap ke jalan 22 Gambar 2.13 Pola perkampungan melayu yang terdapat di Kampung Beting 23 Gambar 2.14 Pola perkampungan melayu yang terdapat di Kampung Beting 23 Gambar 2.15 Motif ornament Melayu 25 Gambar 2.16 Pola perkampungan cina yang berorientasi ke arah jalan 26 Gambar 2.17 Pola perkampungan cina yang ada di daerah Pasar Tengah Pontianak 26 Gambar 2.18 Pola Pembagian Rumah menjadi 9 sektor pada Etnis Tionghoa 27 Gambar 2.19 Ukiran Naga yang Terdapat Pada Klenteng 28 Gambar 2.20 Aktivitas masyarakat di Sungai Kapuas 35 Gambar 2.21 Pemanfaatan tepian sungai sebagai tempat industri karet 35 Gambar 2.22 Rencana Tata Ruang Kota Pontianak 36 xvi

Gambar 2.23 Panggung outdoor pada Taman Budaya Jogja 40 Gambar 2.24 Gedung Taman Budaya Jogja yang bergaya Kolonial 40 Gambar 2.25 Zona kebudayaan yang ada pada Taman Mini Indonesia Indah 42 Gambar 2.26 Bangunan dan tampak atas Adam Joseph Louis Center 43 Gambar 4.1 Sketsa jarak pandang untuk ruang pamer outdoor 54 Gambar 4.2 Potongan panggung outdoor 55 Gambar 4.3 Layout panggung terbuka 55 Gambar 4.4 Layout ruang dandan 56 Gambar 4.5 Sketsa jarak pandang untuk ruang pamer indoor 58 Gambar 4.6 Sketsa ruang kajian budaya 59 Gambar 4.7 Pola hubungan ruang secara makro 74 Gambar 4.8 Alu kegiatan staff pengelola 74 Gambar 4.9 Alur kegiatan peserta seminar 74 Gambar 4.10 Alur kegiatan peserta kajian 74 Gambar 4.11 alur kegiatan pencari informasi budaya 75 Gambar 4.12 Alur kegiatan pengunjung 75 Gambar 4.13 Organisasi ruang gedung pusat informasi budaya 76 Gambar 4.14 Organisasi ruang area rekreasi dan sosialisasi 76 Gambar 4.15 Organisasi ruang area taman budaya indoor 77 Gambar 4.16 Pola konstelasi pada kampong beting 78 Gambar 4.17 Transformasi pola orientasi 80 Gambar 4.18 Transformasi pola sirkulasi 81 Gambar 4.19 Panggung yang terdapat pada rumah rumah adat dayak 82 Gambar 4.20 Contoh salah satu atraksi kebudayaan dayak yang ada 82 Gambar 4.21 Contoh pola integrasi yang digunakan 83 xvii

Gambar 4.22 Contoh grass block dan paving block 84 Gambar 4.23 Bentuk pohon tanjung 85 Gambar 4.24 Bentuk pohon peneduh 87 Gambar 4.25 Sketsa sirkulasi alternative 87 Gambar 4.26 Sketsa sirkulasi utama 87 Gambar 4.27 Bentuk struktur pada bagian atas sungai 89 Gambar 4.28 Adaptasi bentuk sirkulasi masyarakat melayu 89 Gambar 4. 29 Penggunaan elemen air dalam landscape 90 Gambar 4. 30 Septictank yang biasa digunakan oleh masyarakat Pontianak 91 Gambar 4.31 Penggunaan drainase yang ditempatkan disepanjang sirkulasi 91 Gambar 4.32 Hierarki yang ada pada rumah adat dayak 92 Gambar 4.33 Bentuk denah rumah potong kawat 93 Gambar 4.34 Bentuk denah rumah potong godang 94 Gambar 4.35 Bentuk denah rumah potong limas 94 Gambar 4.36 Analisis bentuk denah rumah potong limas 95 Gambar 4.37 Analisis bentuk denah rumah cina 96 Gambar 4.38 Analisis bentuk denah rumah suku dayak 97 Gambar 4.39 Analisa tampak rumah melayu 98 Gambar 4. 40 Analisa tampak rumah dayak 99 Gambar 4.41 Analisa tampak rumah cina 100 Gambar 4.42 Analisa grid rumah dayak 101 Gambar 4.43 Analisa grid rumah melayu 101 Gambar 4.44 Analisa grid rumah cina 102 Gambar 4.45 Analisa sirkulasi mezzo pada zona kebudayaan dayak 103 Gambar 4.46 Analisa sirkulasi mezzo pada zona kebudayaan melayu 104 xviii

Gambar 4.47 Analisa sirkulasi mezzo pada zona kebudayaan cina 104 Gambar 4.48 Peta administrative kota Pontianak 105 Gambar 4.49 Site yang akan dirancang sebagai taman budaya 105 Gambar 4.50 Gedung komando resor militer yang berada di depan site 105 Gambar 4.51 Kantor walikota Pontianak yang terletak di depan site 105 Gambar 4.52 Letak hotel kartika yang berada tepat di sebelah site 106 Gambar 4.53 Keadaan pelabuhan yang berada di sebelah site 106 Gambar 4.54 Fasilitas permainan yang ada di alun alun 106 Gamabar 4.55 Aktivitas perdagangan yang ada di alun alun 106 Gambar 4.56 Site yang sudah terbentuk 106 Gambar 5.1 Pohon flamboyant 111 Gambar 5.2 Pohon kersent 112 Gambar 5.3 Bentuk buah jambu air 112 Gambar 5.3 Bentuk bunga kembang sepatu 113 xix