JURNAL AKUNTANSI & EKONOMI FE. UN PGRI Kediri Vol. 1 No. 1, September 2016

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

ACTIVITY BASED COSTING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

3. Menggunakan Konsep Penganggaran Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI

KUESIONER. Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

Daftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

ABSTRACT. Keywords: Standard costing, production costs, efficiency.

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada Perusahaan Meubel WIJAYANTI, Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk Tahun 2013)

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

Akuntansi Biaya. Factory Overhead. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: Budget Production, Production Costs, and Effectiveness of Production. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

ABSTRACT. Company that engaged in the industry requires a system that can be useful as a rawmaterial-usage-restrictions,

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA UD. SEDAP JAYA BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di zaman sekarang ini kebutuhan konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, terhadap keseluruhan aktifitas perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

Fandy Tendean, Evaluasi Pelaksanaan Fungsi. EVALUASI PELAKSANAAN FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh: Fandy Tendean

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

Rhika Selviana 1, Gusnardi 2,Hendripides 3 Telepon:

Jurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Profit Margin (Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT Petrokimia Kayaku Gresik Periode Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS SELISIH BIAYA PEMBANGUNAN PROYEK KONTRUKSI PADA PT TASTIA PERMATA SEJAHTERA DI SAMARINDA

ABSTRACT. Key words : Standard Cost, Cost Production Control. vii. Universitas Kristen Maranatha

BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Pengertian Biaya Jenis-jenis Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

Ni Made Rahayu Megawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Biaya statis disiapkan hanya untuk satu level tipe aktivitas

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A

PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

PENERAPAN METODE STANDARD COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS: UKM TAHU ECO SEMARANG)

Biaya Overhead Pabrik

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

BIAYA OVERHEAD PABRIK

PENERAPAN ACTIVITY BASED BUDGETING SEBAGAI ALAT UNTUK MENGURANGI BIAYA PADA PERUSAHAAN ROKOK CENGKIR GADING NGANJUK. Oleh: Hany Cahya Oktavia ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH ANGGARAN (VARIANCE ANALYSIS) DAN INTERPRETASI TERHADAP HASIL-HASILNYA. Marhakim *) ABSTRAK

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANGGARAN FLEKSIBEL DAN HUBUNGAN STANDAR PENYELESAIAN

Penerapan Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada PT. Gandum Malang)

Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PG. PRAJEKAN BONDOWOSO SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dwinta Ayuningtyas, Evaluasi Penerapan Biaya Standar.

ABSTRACT. Keywords: Control cost, standard cost, actual costs of productions, variance, favorable, unfavorable. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

EVALUASI ATAS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV KUSUMA LOGAM BOYOLALI SKRIPSI OLEH: RATNA TRI KUMALA SARI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan

Rahmatia L. Arly., J.J. Sondakh. Analisis Varians Dalam

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA OVERHEAD PABRIK (Studi Kasus pada PG. MERITJAN Kediri) Oleh : 1 Riana, dan 2 Nur Rahmanti Ratih Jurusan Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email : riana.kdr@yahoo.com dan wysangkala@gmail.com ABSTRACT Adoption of Flexible budget as a means of controlling overhead costs (Case Study on PG. Meritjan Kediri ) aims to control overhead costs by implementing flexible budget at PG.Meritjan Kediri. Data Analysist techniques used in this research is quantitative descriptive by using a factory overhead cost variance analysis. From the analysis of direct labor hours show that there is not efficient in the analysis of variance variable overhead expenses comparing the total cost of a standard with the actual, because still any variance is unfavorable, this is due to flawed control of factory overhead costs at PG. Meritjan Kediri. KeyWords : Flexible Budget, Factory Overhead Cost ABSTRAK Penerapan Anggaran Fleksibel Sebagai Alat Pengendali Biaya Overhead Pabrik (Studi Kasus Pada PG.Meritjan Kediri) bertujuan untuk mengendalikan biaya overhead pabrik dengan menerapkan anggaran fleksibel pada Pabrik Gula Meritjan Kediri. Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah anaisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat analisis varians biaya overhead pabrik. Dari hasil analisis varians overhead pabrik, dengan dasar jam kerja langsung menunjukkan bahwa masih belum efisien dalam analisis varians pengeluaran overhead variabel yang membandingkan antara total biaya standar dengan total biaya aktual, karena masih terdapat selisih yang tidak menguntungkan, hal ini disebabkan karena kurang tepatnya pengendalian biaya overhead pabrik pada PG.Meritjan Kediri. Kata Kunci : Anggaran Fleksibel, Biaya Overhead Pabrik PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring berkembangnya skala usaha perusahaan dan semakin tajamnya persaingan dalam dunia usaha, maka semakin berkembang pula kebutuhan dan tuntutan atas informasi oleh pihak manajemen perusahaan. Hal ini didorong oleh perlunya pertimbangan yang semakin kritis dalam memanfaatkan berbagai dana dan sumber lainnya secara optimal. Salah satu bentuknya adalah penyusunan anggaran. Anggaran sangat penting untuk membuat perencanaan dan pengendalian. Selain itu anggaran memiliki kegunaan lain yaitu untuk evaluasi kerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang bersifat dinamis, dimana didalamnya memuat anggaran dari beberapa aktivitas. Anggaran fleksibel dapat menjadi salah satu alternatif atau pemilihan dalam memberikan solusi pada pengukuran kinerja dalam mengantisipasi perubahanperubahan yang terjadi pada tingkat aktivitas dalam periode anggaran dan dapat digunakan untuk menganalisis penyimpangan biaya dengan baik. Dalam, penyusunan anggaran fleksibel selalu dikaitkan dengan overhead pabrik, dan biaya overhead pabrik itu sendiri 82

meliputi biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.yang termasuk biaya overhead pabrik yaitu semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.(hansen & Mowen, 2006). Berdasarkan uraian diatas peneliti akan meneliti dengan judul penelitian Penerapan Anggaran Fleksibel Sebagai Alat Pengendali Biaya Overhead Pabrik (Studi Kasus Pada PG.Meritjan Kediri). Batasan Penelitian Dalam penyusunan laporan penelitian ini, agar pembahasan tidak meluas maka peneliti membatasi penelitian hanya pada bagian biaya produksi yaitu pada biaya overhead pabrik PG. Meritjan Kediri tahun 2014 dan 2015. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah pokok yang muncul adalah : Bagaimana penerapan anggaran fleksibel dapat digunakan sebagai alat pengendali biaya overhead pabrik pada PG.Meritjan Kediri. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan anggaran fleksibel sebagai alat pengendalian biaya overhead pabrik pada PG.Meritjan Kediri. METODE PENELITIAN Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari perusahaan berupa sejarah perusahaan, lokasi perusahaan,struktur organisasi perusahaan, ketenagakerjaan, kegiatan operasional perusahaan,serta biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi pada tahun 2014 dan 2015.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, wawancara dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengadakan tanya jawab lisan kepada pimpinan perusahaan mengenai kendala-kendala yang dihadapi perusahaan, penjelasan tentang anggaran yang ditetapkan untuk biaya overhead pabrik. Data dokumentasi yang digunakan peneliti adalah struktur organisasi perusahaan, biaya produksi serta data biaya overhead pabrik pada perusahaan. Teknik Analisis Data Adapun teknik penelitian yang digunakan peneliti adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu membandingkan antara anggaran yang ditetapkan sebelumnya dengan realisasi yang terjadi atas biaya produksi pada perusahaan yang didalamnya terdapat biaya overhead pabrik. Adapun rumus untuk menghitung analisis varians (selisih) menurut Simamora (2012:352) adalah sebagai berikut : Analisis varians (selisih) yaitu : 1) Analisis Varians Biaya Overhead Variabel a) Selisih pengeluaran overhead pabrikasi variabel. SPOV = (TAOV x JA) (TSO x JA) 83

b) Selisih Efisiensi SEOV=(TSOV x JA) - (TSOV x JS) 2) Analisis Varian Biaya Overhead Tetap a) Tarif Biaya Overhead Ditentukan dimuka Tarif overhead Ditentukan = Dimuka Taksiran jumlah BOP tetap per periode Taksiran jam TKL (unit yang diproduksi ) per periode b) Selisih Volume Overhead Pabrik Tetap Selisih Volume = Unsur tetap dari Tarif overhead x Jam TKL - Jam TKL Ditentukan dimuka deminator standar HASIL DAN PEMABAHASAN Analisis Varians (selisih) Biaya Overhead Pabrik Untuk mengukur prestasi kerja manager produksi dalam mengendalikan biaya produksi yang dikeluarkan, diperlukan analisa selisih, terutama analisa selisih biaya overhead pabrik yang bersifat variabel (berubah-ubah). 1) Analisa selisih BOP variabel ada dua cara, yaitu : a. Selisih pengeluaran Overhead variabel Untuk tahun 2014 : SPOV = (TAOV x JA) (TSO x JA) = (4.070.838,9 x 2.170) - (3.980.947x2.170) = Rp 195.065.423,- (Tidak Menguntungkan) Untuk tahun 2015: SPOV = (TAOV x JA) (TSO x JA) = (4.080.386,20 x 2.200) (4.045.446 x 2.200 ) = Rp 76.868.440,- (Tidak Menguntungkan) b. Selisih Efisiensi Overhead variabel Untuk tahun 2014: SEOV=(TSOV x JA) - (TSOV x JS) = (3.980.947 x 2.170) (3.980.947 x 2.184) = 8.638.654.990 8.694.388.248 = Rp55.733.285 (Menguntungkan) Untuk tahun 2015 : SEOV=(TSOV x JA) - (TSOV x JS) = (4.045.446 x 2.200) - (4.045.446 x 2.184) = 8.858.981.200 8.835.254.064 = Rp 23.727.136,- (Tidak Menguntungkan). 84

2) Analisis Varians Biaya Overhead Tetap a) Tarif Biaya Overhead Ditentukan dimuka= Untuk tahun 2104 : = Rp 5.693.404,2per jam Tarif overhead ditentukan dimuka sebesar Rp 5.693.404,2 per jam Dengan demikian untuk setiap produk dibebani Rp 5.693.404,2 per jam TKL Untuk tahun 2015 : = Rp 5.956.149,8 per jam Tarif overhead ditentukan dimuka ini sebesar Rp 5.956.149,8 per jam Dengan demikian untuk setiap produk dibebani Rp 5.956.149,8 per jam TKL b) Selisih Volume Overhead Pabrik Tetap Unsur tetap dari Tarif overhead x Jam - Jam Ditentukan dimuka deminator standar Untuk tahun 2014 : Rp 5.693.404,2 x (2.219 jam 2.184jam) = Rp 199.269.147,- Selisih volume tidak menguntungkan sebesar Rp 199.269.147,- Muncul karena jumlah standart jam kerja langsung untuk keluaran lebih kecil 35 jam dari jam denominatornya yaitu 2.219 jam berbanding 2.184 jam Untuk tahun 2015 : Rp 5.956.149,8 x (2.219 jam 2.184 jam) = Rp 208.465.243,- Selisih volume tidak menguntungkan sebesar = Rp 208.465.243,-Muncul karena jumlah standart jam kerja langsung untuk keluaran lebih kecil 35 jam dari jam denominatornya yaitu 2.219 jam berbanding 2.184 jam. Interpretasi Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa dengan penyusunan anggaran fleksibel, perusahaan dapat mengetahui tingkat kinerja bagian manajemen produksi pada beberapa tingkat aktivitas. Dengan adanya anggaran fleksibel, perusahaan juga dapat mengetahui berapa besar penyimpangan yang terjadi yaitu dengan varians biaya overhead pabrik. Pada selisih pengeluaran overhead variabel menghasilkan biaya yang tidak menguntungkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 karena biaya aktual yang lebih besar dari anggaran biaya yang dianggarkan perusahaan. Sedangkan pada selisih efisiensi overhead variabel menghasilkan selisih yang menguntungkan pada tahun 2014 dengan dasar aktivitas jam tenaga kerja langsung aktual yang lebih kecil dari jam tenaga kerja langsung standar dan tidak menguntungkan pada tahun 2015, karena jam tenaga kerja langsung aktual yang lebih besar dari stnadar. Hal ini menunjukkan besarnya rupiah yang dikeluarkan sebagai akibat dari penggunaan lebih kecil jam TKL aktual daripada jam TKL standart, maka jumlah biaya overhead variabel akan menurun. Dan Biaya overhead variabel meningkat jika jam TKL aktual lebih besar dari standarnya. Sedangkan pada tarif overhead ditentukan dimuka dapat membantu pihak manajemen supaya biaya overhead yang timbul tidak sporadik atau tidak 85

menyebar merata selama satu tahun periode akuntansi. Dan pada selisih volume overhead pabrik tetap sama-sama tidak menguntungkan untuk tahun 2014 dan 2015, karena jumlah standar jam kerja langsung standar lebih kecil dari jumlah jam kerja langsung denominatornya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum mampu bekerja secara efisien, dimana berkaitan secara langsung dengan efisiensi tenaga kerja langsung (pembebanan didasarkan pada jam tenaga kerj langsung). Dari analisa yang telah dilakukan tersebut, menghasilkan selisih (penyimpangan) yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi kinerja manager. Dengan adanya anggaran fleksibel, maka manajemen dapat menemukan tingkat biaya overhead yang harus dikeluarkan berdasarkan tingkat aktivitas aktual karena anggaran fleksibel disusun dalam berbagai tingkat kegiatan. Selisih pada anggaran fleksibel menyangkut dalam pengendalian kegiatan dan pengendalian biaya yang merupakan tanggung jawab manager. Pengendalian kegiatan menyangkut kegiatan untuk mengawasi, bahwa tujuan penjualan dan produksi terpenuhi. Pengendalian biaya menyangkut kegiatan untuk menjaga, bahwa penjualan berlangsung dan produksi yang dilaksanakan mengeluarkan biaya yang sekecil mungkin. Kedua pengendalian tersebut harus dipisahkan dalam menilai baik tidaknya prestasi kinerja manajer PG. Meritjan Kediri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Anggaran fleksibel sebagai alat pengendali biaya overhead pabrik pada tahun 2014 dan 2015 yaitu analisis varians pengeluaran overhead pabrik variabel dalam produksi gula terdapat varians yang tidak menguntungkan untuk tahun 2014 sebesar Rp 195.065.423,- dantahun 2015 sebesar Rp 76.868.440,- dari tarif aktual overhead variabel dibanding tarif standar overhead.. 2. Dari hasil perhitungan varians efisensi overhead variabel terdapat varians yangmenghasilkan-selisih-menguntungkan-sebesar-rp 55.733.228,- pada tahun 2014 dan selisih yang tidak menguntungkan Rp 23.727.136,- pada tahun 2015. Hal ini menunjukkan besarnya rupiah yang dibelanjakan sebagai akibat dari penggunaan lebih kecil jam TKL aktual dari pada jam TKL standart. Jika lebih sedikit jam kerja langsung yang digunakan dibandingkan dengan standartnya, maka jumlah biaya overhead variabel akan menurun. Begitu pula sebaliknya, biaya overhead pabrik variabel meningkat jika jumlah jam kerja langsung lebih besar dari standar nya. 3. Dari hasil Tarif overhead ditentukan dimuka dengan dasar aktivitas jam kerja mesin menghasilkan nilai sebesar Rp 5.693.404,2 per jam untuk tahun 2014 dan Rp 5.956.149,8 per jam untuk tahun 2015. Tarif overhead ditentukan dimuka dibebankan setiap satu kali produksi. Dapat disimpulkan bahwa jumlah unit produksi tinggi, biaya overhead pabrik tetap akan tetap rendah atau tidak akan dipengaruhi oleh volume produksi. 4. Dari hasil perhitungan selisih volume overhead pabrik tetap menghasilkan selisih yang sama-sama tidak menguntungkan untuk tahun 2014 da tahun 2015. Untuk tahun 2014 sebesar Rp 199.269.147,- dan tahun 2015 sebesar Rp 208.465.243,-. Hal ini sama-sama dipengaruhi oleh jumlah jam kerja TKL standart lebih kecil dari jam kerja TKL yang dianggarkan. 86

Saran 1. Sebelum melakukan penyusunan anggaran overhead pabrik sebaiknya perusahaan melakukan penggolongan biaya berdasarkan perilaku kegiatan baik didasari oleh biaya variabel maupun biaya tetap, agar tidak terdapat selisih yang tidak menguntungkan seperti selisih pengeluaran overhead variabel. 2. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung, sebaiknya manajer memberikan pelatihan terlebih dahulu pada karyawan sebelum mempekerjakan pada bidangnya masingmasing. Selisih efisiensi BOP variabel, sebaiknya manajer selektif dalam memberikan pelatihan terhadap karyawan yang akan dipekerjakan dibidang operator mesin yang digunakan dan perawatan mesin dilakukan secara rutin. 3. Tarif overhead ditentukan dimuka dengan dasar aktivitas jam kerja langsung, supaya biaya overhead pabrik yang timbul tidak sporadik / menyebar tidak merata selama jangka waktu 1 tahun selama periode akuntansi. 4. Selisih volume overhead pabrik tetap, sebaiknya perusahaan mampu mencapai produksi sesuai dengan yang dianggarkan, agar dapat memenuhi sasaran. DAFTAR PUSTAKA Ahmad,Kamaruddin,(2007),Akuntansi Manajemen : Dasar-dasar Konsep Biaya Dan Pengambilan Keputusan edisi :1,Jakarta:Rajawali Pers. Ahmad,Kamaruddin,(2011),Akuntansi Manajemen : Dasar-dasar Konsep Biaya Dan Pengambilan Keputusan edisi: II,Jakarta:Rajawali Pers Blocher, Edward J dkk,(2000),manajemen Biaya edisi 1,Jakarta : Salemba Empat. Bustami,Bastian dan Nurlela,(2007),Akuntansi Biaya,Teori dan Aplikasi,edisi pertama,yogyakarta : Graha Ilmu.,(2009),Akuntansi Biaya,Tingkat Lanjut,edisi pertama,yogjakarta:graha Ilmu. Carter,William K,(2011),Akuntansi Biaya Buku 2edisi 14,Jakarta :Salemba Empat.,(2012),Akuntansi Biaya Buku 1 edisi 14,Jakarta : Salemba Empat. Dunia,Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdulah,(2009),Akuntansi Biaya Edisi 2, Jakarta:Salemba Empat. Fauziah,(2008),Akuntansi Biaya cetakan pertama,kediri:universitas Islam Kadiri. Garrison,Ray H. Dan Eric W.Noreen,(2000),Akuntansi Manajerial, Jakarta:Salemba Empat. Garrison, Ray H.dkk,(2007),Akuntansi Manajerial,Edisi II,Buku 2,Jakarta:Salemba Empat. Hansen dan Mowen,(2006),Akuntansi Manajemen Buku 1,Jakarta:Salemba Empat., (2001), Manajemen Biaya Buku 2, Jakarta : Salemba Empat. Naffarin,M,(2009),Penganggaran Perusahaan (Edisi3),Jakarta:Salemba Empat. Simora,Henry,(2012), Akuntansi Manajemen Edisi 3, Duri: Star Gate Publisher. Sri Rahayu dan Andry A.R.,(2013),Penyusunan Anggaran Perusahaan, Yogyakarta:Graha Ilmu. Sujarweni,V.Wiratna,(2015),Akuntansi Biaya,Yogyakarta:Pustaka Baru Pres. Sulistyaningsih dan Zulkifli,(2006),Akuntansi Biaya Edisi Kedua, Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yusuf,M.Zulkifli,(2012),Penerapan Anggaran Fleksibel Sebagai Alat Bantu Pengendalian Biaya Produksi Pada PT.Semen Tonasa Pangkep,Makasar:Universitas Hasanuddin. 87