ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PADA CV. BANYU BENING DI SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan

ANALISIS ANGGARAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. HINDA AS-SALAM BROTHERS DI MAKASSAR

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KEDAI RESEP NYAI

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Akuntansi

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari

Kata kunci: Biaya, Anggaran, Realisasi, Selisih Menguntungkan, Selisih Merugikan.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

ANALISIS SELISIH BIAYA PEMBANGUNAN PROYEK KONTRUKSI PADA PT TASTIA PERMATA SEJAHTERA DI SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ANALISIS SELISIH SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PETIS IKAN UD. PANTAI MAS DI KEC. PANARUKAN KAB. SITUBONDO

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PG. PRAJEKAN BONDOWOSO SKRIPSI

Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

BIAYA OVERHEAD PABRIK

PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA CV.KRAMA AGUNG SAMARINDA Oleh : SARI PERDANAWATI WIDYA SHOFIANA

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

BAB II LANDASAN TEORI

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI PENGENDALIAN KINERJA MANAJEMEN PADA PT ROMI VIOLETA SIDOARJO

ANALISIS KOMPARATIF ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN PADA RUMAH SAKIT JIWA ATMA HUSADA MAHAKAM DI SAMARINDA

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN GAJI PADA DEPARTEMEN PRODUKSI USAHA KONVEKSI BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH PERUM PERUMNAS BENGKURING SAMARINDA. Basuki Setyono 1

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

Penganggaran Perusahaan 53 ANGGARAN PRODUKSI

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda

ACTIVITY BASED COSTING

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS SELISIH BIAYA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal-hal yang terjadi di dunia usaha yang begitu kompleks menuntut

ISSN: TEKNO-SIPIL/Volume 09/No. 56/Agustus

Analisis Selilih Biaya Tenaga Kerja Sebagai Usaha Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Pada Kupat Tahu Magelang

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

PENETAPAN HARGA POKO PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT PADA PT. PAYA PINANG GROUP TEBING TINGGI. Sri Wangi Sitepu, S.Pd, M.Si

Jurnal Cendekia Vol 10 Nomor 2 Mei 2012 ISSN: PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

KUESIONER. Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI GANYSHA KEDIRI SKRIPSI

langsung dan biaya overhead pabrik.

Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri ABSTRAK

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan dan peralatan pengambilan keputusan yang rasional, objektif, dan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 375-387 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PADA CV. BANYU BENING DI SAMARINDA Nitha Deasintha 1 Abstrak Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui selisih menguntungkan dari anggaran biaya proyek pembangunan Kantor Dinas Cipta Karya di Tenggarong pada CV Banyu Bening di Samarinda tahun 2013, mengetahui realisasi anggaran biaya proyek pembangunan Kantor Dinas Cipta Karya di Tenggarong pada CV Banyu Bening di Samarinda tahun 2013 dan untuk mengetahui tingkat efisiensi anggaran proyek dalam pelaksanaan proyek rehab Kantor Dinas Cipta Karya di Tenggarong pada CV Banyu Bening di Samarinda tahun 2013. Alat analisis yang digunakan dalam Penelitian ini analisis variance (selisih) anggaran biaya pada proyek. Dan obyek penelitian dilakukan pada perusahaan CV. Banyu Bening di Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melakukan uji analisis terdapat selisih menguntungkan dalam proyek rehab ruang perpustakaan dan rehab ruang kepala dinas, sehingga hipotesis diterima. Selisih menguntungkan sebesar Rp. 2.834.719. selisih ini diperoleh dari selisih harga bahan bangunan sebesar Rp. 2.043.834.50, serta selisih upah tenaga kerja langsung sebesarrp. 820.884.50, setelah dikurangi dari selisih merugikan pada BOP sebesar Rp. 30.000.00. dari hasil analisis perusahaan berhasil mengendalikan biaya. Dan biaya tersebut lebih rendah dari yang dianggarkan serta kemampuan perusahaan dalam mengerjakan proyek tepat waktu. Untuk itu disarankan perusahaan dibuatkan suatu analisis biaya tersendiri agar selisih menguntungkan dan selisih merugikan yang terjadi dapat diketahui. Kata Kunci : Anggaran, Realisasi dan Analisis Variance. Pendahuluan Proyek merupakan suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Dengan banyaknya pihak yang terlibat pada proyek konstruksi, maka dapat berpotensi terjadinya masalah dalam melaksanakan proyek sangat besar. Suatu proyek konstruksi dapat dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi tujuan suatu proyek yaitu: proyek dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan biaya yang direncanakan, dan kualitas yang diisyaratkan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan proyek konstruksi perlu perencanaan yang matang agar proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar. 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: nithadeasintha@gmail.com

ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 375-387 Anggaran juga berfungsi sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran dan realisasinya, maka dapat dinilai keberhasilan perusahaan dalam pelaksanaan anggaran. Disamping itu, dengan adanya perbandingan tersebut dapat diketahui sebab-sebab penyimpangan, sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang ada dalam perusahaan. CV. Banyu Bening di Samarinda merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kontruksi. Didirikan pada tanggal 26 September 2009. Perusahaan bergerak dalam bidang kontruksi yang saat ini dipimpin oleh Eva Diana selaku penggagas berdirinya CV. Banyu Bening Samarinda. CV. Banyu Bening Samarinda saat itu mulai menjajaki pasar retail dan suplier dan bidang kontraktor. Dan berusaha menjadi yang berpengalaman untuk tahun-tahun ke depannya. CV. Banyu Bening Samarinda membuka kantor perwakilan di Samarinda tepatnya di jalan Gerilya Kelurahan Sungai Pinang Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh CV. Banyu Bening di Samarinda tersebut, maka penghasilan perusahaan akan sangat tergantung dari anggaran biaya pekerjaan proyek yang didapatkan dari pemerintah. Apabila anggaran biaya tetap memperhatikan perubahan harga material maka tetap baik bagi perusahaan tetapi sebaliknya apabila anggaran biaya tidak diperhatikan perubahan harga material maka perusahaan akan mengalami kerugian. Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisa selisih antara anggaran biaya dan realisasi biaya sehingga skripsi ini diberi judul "Analisis anggaran dan realisasi biaya proyek pembangunan kantor Dinas pada CV. Banyu Bening di Samarinda. Kerangka Dasar Teori Analisis Pengertian analisis secara umum dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang terdiri beberapa bagian atau komponen yang saling berhubungan atau berkesinambungan agar mendapatkan pengertian yang berupa sumber informasi yang tepat serta memiliki pemahaman arti keseluruhan, Sehingga memudahkan untuk menggolongkan atau pengelompokan informasi tersebut. Bentuk-bentuk dari suatu analisis dapat berupa beberapa rangkuman dengan menggunakan sejumlah data-data besar di mana data tersebut masih dalam keadaan yang mentah dan kemudian diubah menjadi sebuah sumber informasi yang dapat diinterprestasikan. Pemisahan atas komponen maupun bagian yang relevan dari beberapa perangkat data, dapat juga dikatakan sebagai bentuk analisis, di mana data-data tersebut dapat diatur dengan mudah dan cermat. Segala hal mengenai bentuk analisis dengan sedemikian rupa menggambarkan suatu pola yang konsisten dalam suatu data sehingga menghasilkan suatu data atau informasi yang mudah untuk dipelajari serta diterjemahkan dengan efisien serta efektif. 376

Analisis Anggaran & Realisasi Biaya Proyek Pembangunan Kantor Dinas (Nitha) Anggaran Menurut Nafarin (2007:11) anggaran adalah rencana tertulis meng enai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Adisaputro dan Marwan Sari (2008:02) mengartikan anggaran sebagai Business Budget yaitu suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan koordinasi dan pengawasan. Menurut Samryn (2001:15) anggaran adalah suatu pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan dan menjadi suatu alat bantu untuk mengoordinasikan dan implementasinya. Ambarwati dan Jihadi (2003:2) menambahkan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka/ periode tertentu di masa yang akan datang. Biaya Menurut Mulyadi (1999:8) biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan. Armanto Witjaksono (2006:6) menguraikan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai akuntan mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang. Biaya Standar Mulyadi (2005:387) mendefinisikan biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu. Menurut Carter (2005 :153) bahwa biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu. Usry (2005:153) menambahkan bahwa biaya standar adalah biaya yang direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi operasi sekarang atau yang diantisipasi.apabila diterjemahkan secara bebas biaya standar adalah biaya yang telah ditetapkan terlebih dahulu untuk membuat suatu produk tertentu selama suatu periode tertentu dalam waktu yang akan datang. Proyek Menurut Schwalbe (2004:4) proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Proyek 377

ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 375-387 normalnya melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama dari proyek biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk meyelesaikan aktivitas secara efisien dan tepat waktu. D.I. Cleland dan W.R. Kings (2005:2) proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai tujuan tertentu. A. Koolma dan C.J.M Van De Schoot (2004:26) bahwa proyek adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah kesuatu sasaran yang dituturkan secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan tenaga manusia terbatas dan dengan alat-alat yang terbatas pula, dan sedemikian rumit atau barunya, sehingga diperlukan suatu jenis pimpinan dan bentuk kerjasama yang berlainan dari yang biasa digunakan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik suatu hipotesis yaitu: Anggaran lebih besar dibandingkan dengan Realisasi Biaya Proyek Pembangunan kantor Dinas Cipta Karya pada CV. Banyu Bening di Samarinda tahun 2013. Definisi Konsepsional Hadi dalam Triswanto (2010:78) Definisi Konsepsional merupakan suatu pengertian konsepsional yang terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait, sehingga membntu suatu peengertian tentang objek yang akan diteliti yaitu dengan cara mengkategorikan ke dalam variabel-variabel penelitian dan merupakan suatu pemikiran tentang suatu masalah yang sehubungan dengan halhal yang akan diteliti, sehingga akan menggambarkan secara jelas yang akan diteliti. Dalam hal ini akan dikemukakan beberapa definisi kensepsional dan tentunya yang berhubungan dengan variabel dalam penelitian. Adapun definisi yang dimaksud sebagai berikut: 1. Anggaran biaya proyek adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. 2. Realisasi Anggaran biaya proyek merupakan suatu laporan komponen keuangan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk data time series yang bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka dari tahun 2013. Penelitian ini akan menggambarkan fenomena atau karakteristik data yang tengah berlangsung pada saat penelitian ini dilakukan atau selama kurun waktu tertentu untuk menguji dan menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian. 378

Analisis Anggaran & Realisasi Biaya Proyek Pembangunan Kantor Dinas (Nitha) Definisi Operasional Hadi dalam Triswanto (2010:79). mengatakan bahwa defin isi operasional memberikan pengertian pokok variabel yang dikaitkan dengan langkah-langkah operasional seperti instrument atau metode yang digunakan untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini definisi Operasional yang meliputi bagian-bagian yang akan didefinisikan sehubungan dengan judul penelitian, dengan tujuan memberikan penjelasan tentang indikator yang digunakan dalam penelitian dan dalam rangka pemecahan masalah Adapun definisi dari variable-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Anggaran Biaya Proyek adalah biaya-biaya yang dianggarkan perusahaan yang ditaksirkan dan dibuat oleh perusahaan untuk proses kegiatan pembangunan yang akan datang yang terdiri dari: a. Anggaran bahan bangunan adalah suatu nilai tukar dari bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan pada suatu pembangunan. Contoh bahan bangunan dalam proyek rehab berupa batu gunung, sloof, rink ball, reffel beton, batu bata, semen, pasir, keramik dan lain-lain. b. Anggaran upah langsung adalah gaji atau upah yang diberikan kepada karyawan atau pekerja yang terlibat langsung dalam produksi barang atau jasa. Contoh pekerjaan dalam proyek ini adalah pekerjaan galian dan urugan, pekerjaan pondasi, dan tongkat, pekerjaan beton dan lain-lain. c. Anggaran biaya overhead pabrik adalah biaya proyek selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrikdalam proyek ini adalah upah mandor, administrasi,, dokumentasi, dan lain-lain. 2. Realisasi anggaran biaya proyek adalah realisasi anggaran yang dikeluarkan perusahaan dalam membiayai proyek secara langsung, yang terdiri dari: a. Realisasi biaya bahan bangunan adalah realisasi biaya perusahaan dalam proyek yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan; b. Realisasi anggaran upah langsung adalah anggaran biaya perusahaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan tarif upah langsung yang sesungguhnya dibayarkan dengan tarif upah standar; c. Realisasi biaya overhead pabrik adalah realisasi biaya proyek selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang dianggarkan pihak perusahaan; d. Selisih anggaran biaya proyek adalah selisih yang terjadi antara semua jenis biaya yang dianggarkan dengan semua jenis biaya yang terjadi di lapangan atau semua jenis biaya yang terealisasi dalam suatu proses pembangunan pada periode pembangunan tertentu e. Selisih Anggaran proyek menguntungkan adalah selisih yang terjadi apabila anggaran biaya yang telah disusun oleh perusahaan lebih besar daripada biaya yang sebenarnya dikeluarkan 379

ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 375-387 f. Selisih angaran proyek merugikan adalah selisih yang terjadi apabila biaya yang sebenarnya dikeluarkan lebih besar daripada biaya yang telah dianggarkan oleh perusahaan dalam proyek. Rincian Data Yang Diperlukan Agar dapat memperoleh gambaran tentang masalah dan penyelesaian secara praktis dan simpel dalam penelitian ini, maka diperlukan rincian data sebagai berikut: a. Data berupa Gambaran Umum keadaan perusahaan CV. Banyu Bening Samarinda; b. Struktur Organisasi CV. Banyu Bening Samarinda c. Data Mengenai anggaran biaya rehab Ruang Perpustakaan dan Rehab Ruang Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2013 yang diperoleh dari perusahaan CV. Banyu Bening Samarinda. d. Data mengenai realisasi biaya proyek Ruang Perpustakaan dan Rehab Ruang Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara yang diperoleh dari perusahaan CV. Banyu Bening Samarinda; e. Data lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi (observation) Teknik ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung perusahaan yaitu CV. Banyu Bening Samarinda, seakaligus mengetahui langsung bentuk-bentuk proyek yang ditangani termasuk jumlah anggaran yang direalisasikan untuk setiap proyek yang dikerjakan. Selain mengetahui struktur organisasi, visi dan misi juga kinerja dari perusahaan tersebut. 2. Dokumentasi Metode ini melakukan suatu kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi atau arsip CV. Banyu Bening di Samarinda. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis selisih bahan baku terdiri dari: a. Selisih harga bahan bangunan (material) Dalam hal ini penulis menggunakan metode dua selisih, yaitu metode selisih anggaran antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Metode dua selisih pada biaya produksi langsung ini dapat dirumuskan sebagai berikut: SH = (HSt HS) x KS Keterangan: SH = Selisih harga HSt = Harga standar HS = Harga sesungguhnya 380

Analisis Anggaran & Realisasi Biaya Proyek Pembangunan Kantor Dinas (Nitha) KS = Kuantitas sesungguhnya b. Selisih kuantitas bahan bangunan Selisih kuantitas bahan bangunan merupakan selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara kuantitas bahan bangunan yang dipakai dengan kuantitas standar. Menurut Mulyadi (2005:41 0) untuk menghitung selisih kuantitas bahan material digunakan rumus: SK = (KSt KS) X HSt SK = Selisih Kuantitas KSt = Kuantitas Standar KS = Kuantitas Sesungguhnya HSt = Harga Standar 2. Analisis selisih yang terjadi pada biaya tenaga kerja langsung a. Selisih tarif upah langsung Selisih tarif upah langsung merupakan selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan tarif upah langsung yang sesungguhnya dibayarkan dengan tarif upah standar. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: STU = (TUSt - TUS) x JKS STU = Standar tarif upah TUS t = Tarif upah standar TUS = Tarif upah sesungguhnya JKS = Jam kerja sesungguhnya Untuk mengubah satuan volume pekerjaan menjadi satuan perhitungan perjam berdasarkan data yang diperoleh, maka secara sistematis dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Total OH = VP x OH Per volume Jumlah Jam Kerja yang digunakan = Total OH X 10 Jam Keterangan: Total OH = Total orang Kerja (10 jam) VP = Volume Pekerjaan OH per volume = orang kerja per volume pekerjaan 2) Untuk mengetahui tarif upah perjam secara sistematis dapat dijelaskan sebagai berikut: Tarif upah perjam = Total Upah perhari : 10 jam b. Selisih efisiensi upah langsung Selisih efisiensi tarif upah langsung merupakan selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara jumlah jam kerja sesungguhnya yang dipakai dengan jam kerja standar. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: SEU = (JKSt - JKS) x TUSt SEU = Selisih efisiensi upah 381

ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 375-387 JKS t = Jam kerja standar JKS = Jam kerja sesungguhnya TUS t = Tarif upah standar 2. Analisis selisih biaya overhead proyek Dalam hal ini penulis juga menggunakan metode dua selisih, yaitu metode selisih anggaran antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih terkendalikan dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead proyek sesungguhnya dengan biaya overhead proyek yang dianggarkan pada kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead proyek yang dibebankan kepada proyek (kapasitas standar dengan tarif standar). Metode dua selisih pada biaya overhead proyek ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Menurut Mulyadi (2005:412) untuk men getahui selisih biaya overhead proyek dapat digunakan perhitungan sebagai berikut: Biaya Overhead pabrik sesungguhnya = xxx Biaya Overhead pabrik yang dibebankan = xxx - Selisih total biaya overhead pabrik = xxx Hasil Penelitian Analisis 1. Analisis selisih bahan baku a. Selisih harga bahan bangunan (material) Dalam hal ini penulis menggunakan metode dua selisih, yaitu metode selisih anggaran antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Metode dua selisih pada biaya produksi langsung ini dapat dirumuskan sebagai berikut: SH = (HSt HS) x KS Keterangan: SH = Selisih harga HSt = Harga standar HS = Harga sesungguhnya KS = Kuantitas sesungguhnya b. Selisih kuantitas bahan bangunan Selisih kuantitas bahan bangunan merupakan selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara kuantitas bahan bangunan yang dipakai dengan kuantitas standar. Menurut Mulyadi (2005:410) untuk menghitung selisih kuantitas bahan material digunakan rumus: SK = (KSt KS) X HSt SK = Selisih Kuantitas KSt = Kuantitas Standar 382

Analisis Anggaran & Realisasi Biaya Proyek Pembangunan Kantor Dinas (Nitha) KS = Kuantitas Sesungguhnya HSt = Harga Standar 2. Menganalisis selisih yang terjadi pada upah tenaga kerja langsung : a. Selisih upah tarif langsung Merupakan selisih yang disebabkan oleh adanya perbedaan tarif upah langsung yang sesungguhnya dibayarkan dengan tarif upah standar. Perusahaan CV. Banyu Bening di Samarinda melakukan perhitungan dengan menggunakan volume pekerjaan. Jam kerja dalam satu (1) hari adalah sepuluh (10) jam kerja ditambah istirahat satu jam kerja yang dimulai dari pukul 07.00-18.00 wita. Pekerjaan yang menghabiskan waktu 10 jam atau satu hari sama dengan 1 OH. Untuk mengubah satuan volume pekerjaan menjadi satuan perhitungan perjam berdasarkan data yang diperoleh, maka secara sistematis dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Total = VP x OH pervolume Jumlah jam kerja yang digunakan = Total OH x 10 Jam Total OH = Total orang kerja (10 jam) VP = Volume Pekerjaan OH per volume = orang kerja pervolume pekerjaan Penyelesaian : Mencari total OH per kegiatan : OH = 237,5 x 0.1 = 23,75 hari kerja Jumlah jam kerja yang digunakan = 10 jam x 23,75 hari kerja = 237,5 2) Untuk mengetahui tarif upah perjam secara sistematis dapat dijelaskan sebagai berikut: tarif upah perjam : 10 jam Tarif upah per jam (standar) = Rp. 50.000 : 10 jam = Rp. 5.000 3) Setelah mendapatkan jam kerja sesungguhnya dengan cara yang telah diuraikan di atas, maka dicari selisih tarif upah langsungnya. Untuk menghitung selisih tarif upah langsung secara sistematis dapat dijelaskan sebagai berikut: STU = (TUSt - TUS) x JKS STU = Standar tarif upah TUS t = Tarif upah standar TUS = Tarif upah sesungguhnya JKS = Jam kerja sesungguhnya Sehingga penyelesaiannya sebagai berikut: STU = (5.000 4.750) X 237,5 = 59.375 383

ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 375-387 b. Efisiensi upah langsung Selisih efisiensi tarif upah langsung merupakan selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara jumlah jam kerja sesungguhnya yang dipakai dengan jam kerja standar. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: SEU = (JKSt - JKS) x TUSt SEU = Selisih efisiensi upah JKS t = Jam kerja standar JKS = Jam kerja sesungguhnya TUS t = Tarif upah standar c. Analisis selisih yang terjadi pada BOP (Biaya Overhead Pabrik) Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: SBOP = BOPSt x BOPS SBOP = Selisih biaya overhead Pabrik BOPSt = Selisih Overhead Pabrik standar BOPS = Biaya Overhead Pabrik Sesunguhnya Pembahasan Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas dengan menganalisis selisih biaya yang terjadi pada proyek rehab Ruang Perpustakaan dan Rehab Ruang Kepala Dinas tahun 2013. Yaitu antara anggaran yang dianggarkan dengan anggaran yang direalisasikan, maka diketahui bahwa dalam proyek tersebut terdapat selisih yang menguntungkan dimana biaya yang dianggarkan lebih besar dari realisasi biaya yang dikeluarkan. Dalam proyek ini terdapat selisih biaya yang menguntungkan sebesar Rp. 3.052.256.50. selisih ini berasal dari selisih harga bahan bangunan sebesar Rp. 2.043.834.50, selisih upah tenaga kerja langsung sebesar Rp. 1.028.422. untuk menguraikan secara rinci dari adanya selisih menguntungkan tersebut maka, perlu dirinci, sebagai berikut: 1. Menganalisis selisih yang terjadi pada bahan bangunan terdiri dari: a. Selisih harga bahan bangunan, dalam menghitung harga bahan bangunan terdapat selisih yang menguntungkan pada beberapa jenis pekerjaan yang ada dalam tabel 4.3. bahwa dalam rehab tersebut pekerjaan plafon terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 327.260,00 hanya dalam sub pekerjaan gypsum terjadi peningkatan harga dari Rp. 65.000.00 menjadi Rp. 68.500.00, sedangkan sub pekerjaan lainnya harga bahan mengalami penurunan. Pada pekerjaan dinding partisi diperoleh selisih yang menguntungkan sebesar Rp. 82.134.00 semua bahan terjadi penurunan. Pada pekerjaan pintu dan penggantung juga terdapat selisih yang menguntungkan senilairp. 267.054.00. pada pekerjaan listrik terdapat selisih menguntungkan senilai Rp.1.235.500 namun dalam beberapa sub pekerjaan ada bahan yang mengalami kenaikan seperti lampu 23 watt dari harga Rp. 45.000.00 menjadi Rp. 50.000.00, dan sub pekerjaan fitting dari Rp. 40.000.00 menjadi Rp. 60.000.00. sedangkan 384

Analisis Anggaran & Realisasi Biaya Proyek Pembangunan Kantor Dinas (Nitha) pada pekerjaan sanitasi air juga terdapat selisih menguntuungkan senilai Rp. 131.886.50. b. Selisih Kuantitas bahan bangunan, dalam proyek rehab tersebut berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat selisih yang menguntungkan ataupun selisih yang merugikan. Karena perusahaan CV. Banyu Bening Samarinda sudah memiliki pengalaman dalam hal memperkirakan kuantitas bahan bangunan berdasarkan pengalaman dari beberapa proyek yang dikerjakan sebelumnya. 2. Menganalisis selisih yang terjadi pada biaya tenaga kerja: a. Selisih tarif langsung dalam perhitungan selisih efisiensi upah langsung terdapat selisih yang menguntungkan pada jenis pekerjaan pendahuluan sebesar Rp. 59.375.00. pada pekerjaan plafond efisiensi upah terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 668.200.00. pada pekerjaan dinding partisi selisih menguntungkan senilai Rp. 74.829.50. Pada pekerjaan pintu dan penggantung efisiensi upah terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 1.755.00 Pada pekerjaan listrik efisiensi upah terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp.5.000.00, pada pekerjaan sanitasi air diperoleh selisih menguntungkan sebesar Rp. 4.857,50. Dana pada pekerjaan cat-catan juga efisiensi upah terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 6.867.50. Sehingga jumlah total selisih menguntungkan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 820.884.50. b. Selisih efisiensi langsung dalam proyek rehab Ruang Perpustakaan dan Rehab Ruang Kepala Dinas tahun 2013 tidak terjadi selisih yang menguntungkan ataupun merugikan, karena perusahaan menetapkan pembayaran tenaga kerja dengan menggunakan metode upah harian yaitu pembayaran upah dihitung perhari dan batas waktu pengerjaannya sesuai yang ditetapkan disurat kontrak. c. Menganalisis selisih yang terjadi pada biaya overhead pabrik. Berdasarkan uraian tabel 4.7 tersebut di atas, maka dapat disimpulkan terdapat selisih yang merugikan pada pekerjaan administrasi, dokumentasi sebesar Rp. 30.000.00 hal ini disebabkan karena terjadinya kesalahan dalam memperkirakan biaya tersebut dalam anggaran biaya Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka hipotesis diterima, karena selisih yang terjadi adalah selisih yang menguntungkan sebesar Rp. 2.834.719. selisih ini berasal dari selisih harga bahan bangunan sebesar Rp. 2.043.834.50, selisih upah tenaga kerja langsung sebesar Rp. 820.884,50. serta selisish biaya overhead pabrik sebesar Rp. (30.000.000). Penutup Berdasarkan hasil analisis terdapat selisih menguntungkan dalam proyek rehab Ruang Perpustakaan dan Rehab Ruang Kepala Dinas, sehingga hipotesis diterima.bahwa antara anggaran dan realisasi terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 2.834.719. selisih ini berasal dari selisih harga bahan bangunan, selisih upah tenaga kerja langsung dan selisish biaya overhead pabrik. Hasil analisis perusahaan berhasil mengendalikan biaya. Dan biaya tersebut lebih 385

ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 375-387 rendah dari yang dianggarkan serta kemampuan perusahaan dalam mengerjakan proyek tepat waktu. Dari beberapa kesimpulan tersebut, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Perlunya di lakukan analisis secara berkala, analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi anggaran biaya proyek yang ada sehingga proporsional dengan biaya yang sesungguhnya. 2. Hendaknya dalam anggaran biaya proyek perusahaan dibuatkan suatu analisis biaya tersendiri agar selisih menguntungkan dan selisih merugikan yang terjadi dapat diketahui, sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar pengendalian proyek. 3. Anggaran biaya proyek Rehab Ruang Perpustakaan dan Rehab Ruang Kepala Dinas tahun 2013 ini dapat menjadi acuan penyusunan anggaran perusahaan terhadap proyek yang serupa. Daftar Pustaka Ahmad, Komaruddin. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia. Indonesia. Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, 2003. Analisis Laporan Keuangan, edisi 8 buku 1. Salemba Empat. Jakarta. Gaspersz, Vincent, 2003, Ekonomi Manajerial:Pembuatan Keputusan Bisnis, Edisi Revisi dan Perluasaan, Diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,Edisi Ketiga, Cetakan Kesebelas, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kamaruddin Akmad, 2000, Akutansi Manajemen: Dasar-Dasar Konsep Biaya & Pengambilan Keputusan, Edisi I, Cetakan Ketiga, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Iman Soeharto, 2002, Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Cetakan Keempat, Erlangga, Jakarta. Istimawan Dipohusodo, 2003, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Jilid Satu, Cetakan Kedua, Kanisius, Yogyakarta. Mahendra Sultan Syah, 2004, Manajemen Proyek, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Matsz, Adolph, Milton F. Usry dan Lawrence H. Hamer, 2002, Akutansi Biaya: Perencanaan dan Pengendaliaan, Diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo, Jilid Pertama, Edisi Kesepuluh, Cetakan Kelima, Erlangga, Jakarta. Mulyadi, 2005, Akutansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh, UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Nafarin, M. 2007.Penganggaran Perusahaan.Jakarta: Salemba Empat. 386

Analisis Anggaran & Realisasi Biaya Proyek Pembangunan Kantor Dinas (Nitha) R.A. Supriyono, 2000, Akutansi Biaya, Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku Pertama, Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 387