Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

dokumen-dokumen yang mirip
Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS VARIANS UNTUK PENGENDALIAN BIAYA TERHADAP UNIT PRODUKSI SUSU KOPERASI TANI JASA TIRTA TULUNGAGUNG

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

ANALISIS SELISIH BIAYA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

VARIANCE ANALYSIS OF CONSTRUCTION COST PAKERISAN APARTEMENT BUILDING PROJECT IN DENPASAR (A CASE STUDY)

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENERAPAN METODE STANDARD COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS: UKM TAHU ECO SEMARANG)

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)

Daftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Populasi Sampel...

Fandy Tendean, Evaluasi Pelaksanaan Fungsi. EVALUASI PELAKSANAAN FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh: Fandy Tendean

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS SELISIH BIAYA PEMBANGUNAN PROYEK KONTRUKSI PADA PT TASTIA PERMATA SEJAHTERA DI SAMARINDA

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

Ni Made Rahayu Megawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

EVALUASI METODE BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN SUATU BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA CV. RAHMA ABADI BOJA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada Perusahaan Meubel WIJAYANTI, Ngadiboyo, Rejoso, Nganjuk Tahun 2013)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PG. PRAJEKAN BONDOWOSO SKRIPSI

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT. Surya Zig Zag Kediri Tahun 2014)

PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI

ABSTRACT. Keywords: Standard cost, and cost production control. vii

RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA UD. SANGGING SERASI, TABANAN

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI DENGAN PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Oleh Fitri Wulandari Agus Dwi Atmoko

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya yang. telah penulis sajikan dalam skripsi ini baik mengenai

Analisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A

ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI

PENERAPAN METODE PERHITUNGAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG EFEKTIVITAS BIAYA PRODUKSI

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

ANALISIS PEMANFAATAN SCRAP UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu AL, Sumedang dan Super di Kota Padang)

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

ACTIVITY BASED COSTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

ANALISIS PENETAPAN HARGA DALAM PRODUK PESANAN PADA USAHA KUE HANIF CAKE. Santi Pertiwi Hari Sandi ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

BAB II BAHAN RUJUKAN

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di zaman sekarang ini kebutuhan konsumen yang

JURNAL AKUNTANSI & EKONOMI FE. UN PGRI Kediri Vol. 1 No. 1, September 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

EVALUASI ATAS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV KUSUMA LOGAM BOYOLALI SKRIPSI OLEH: RATNA TRI KUMALA SARI

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

PENGALOKASIAN BIAYA BERSAMA DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. BALI BUSANA GARMENT TAHUN 2016

EVALUASI PENERAPAN BIAYA STANDAR (STANDARD COSTING) DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada Unit Pakan Ternak KUD Karangploso)

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus)

Transkripsi:

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat Bayu Putra Pratama1, Anjuman Zukhri2, Luh Indrayani3 Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: bayuputrapratama@baymatsu.org1, anjumanzukhri09@gmail.com2, Luhindrayani25@yahoo.com3 @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan biaya standar pada UD Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat dan biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi pada UD Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan analisis varians. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa pengendalian terhadap biaya produksi kurang baik. Pengendalian biaya produksi tersebut dapat dilihat dari hasil analisis varians harga bahan baku yang tidak menguntungkan sebesar Rp 8.776.000,00 dan varians kuantitas bahan baku sebesar Rp. 7.930.000,00 yang tidak menguntungkan. Hasil analisis varians tenaga kerja langsung baik tarif maupun efisiensi upah langsung dengan total varians sebesar Rp 0 serta untuk analisis overhead pabrik berupa varians menurut jam kerja sebesar Rp 99.200,00 yang bersifat menguntungkan dan varians menurut tarif sebesar Rp 0. Berdasarkan hasil tersebut perusahaan perlu melakukan perbaikan terhadap varians yang bersifat tidak menguntungkan dan perusahaan harus lebih cermat dengan memperhatikan faktor dari dalam perusahaan maupun dari luar. Kata kunci: biaya standar, pengendalian dan biaya produksi Abstract This research aimed at investigating the calculation of standard cost at UD Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat and standard cost as the means of production cost control at UD Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat. This study employed descriptive quantitative analysis with variants analysis. The result of variants analysis showed that the control of production cost was less good. That production cost control could be seen from the result of raw material cost variants analysis which was not profitable Rp 8.776.000,00 and the variants of raw material quantity Rp. 7.930.000,00 which was not profitable. The result of labor variants analysis whether it was the tariff or direct wages efficiency with total variants Rp 0 and for overhead analysis of factory such as variants according to office Rp 99.200,00 which was profitable and variants according to tariff Rp 0. Based on those results the factory needs to do amelioration to the variants which are not profitable and the factory should be careful by paying attention on internal and external factors of the factory. Key words: standard cost, control, and production cost. PENDAHULUAN Suatu perusahaan mempunyai tujuan menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan keuntungan dari waktu ke waktu. Semakin derasnya arus teknologi dan informasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam persaingan global. Perkembangan teknologi maju di bidang informasi telah menimbulkan dampak yang sangat komplek bagi suatu perusahaan. Perkembangan teknologi dalam pasar global salah satunya berdampak pada perusahaan industri. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi yang dapat mendukung kinerja perusahaan guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Pada dunia usaha yang semakin berkembang ini, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan pengendalian terhadap biaya produksi. Biaya produksi yang baik akan menunjang kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan menunjang seluruh kegiatan perusahaan. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Pengendalian biaya produksi sebagai suatu fungsi memperbandingkan biaya produksi yang sebenarnya dengan standar biaya produksi. Adanya perbandingan tersebut dapat dievaluasi apakah telah terjadi penyimpangan baik yang merugikan maupun yang menguntungkan. Penyimpangan biaya yang terjadi, baik itu yang bersifat menguntungkan atau merugikan perusahaan perlu dianalisis supaya lebih informatif dan akurat dalam pemakaiannya. Hal tersebut perlu dilakukan agar biaya produksi yang digunakan dapat seefisien mungkin. Salah satu metode yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian terhadap biaya produksi yaitu dengan menetapkan biaya standar. Biaya standar adalah biaya yang ditetapkan terlebih dahulu untuk memproduksi satu unit atau sejumlah unit produk selama periode tertentu di masa mendatang (Matz dan Usry, 2003). Biaya standar dapat memberikan pedoman untuk mengetahui biaya yang seharusnya terjadi dalam proses produksi. Proses produksi yang dilaksanakan menjadi faktor penting karena berpengaruh terhadap biaya produksi bagi perusahaan, baik itu perusahaan yang berskala besar maupun perusahaan berskala kecil dan menengah. Usaha Dagang (UD) Wikrama Nutrisindo merupakan salah satu usaha dagang yang memproduksi kopi yaitu kopi bubuk cap Bintang Bali. Dalam memproduksi kopi, UD Wikrama Nutrisindo memerlukan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. UD Wikrama Nutrisindo dalam produksinya dihadapkan kepada tidak efisien dan akuratnya antara biaya standar yang ditetapkan dengan biaya sesungguhnya yang terjadi. Dalam hal ini, UD Wikrama Nutrisindo telah membuat standar biaya, namun antara biaya standar dan biaya sesungguhnya yang telah ditetapkan belum pernah dianalisis, sehingga diperlukan analisis biaya standar untuk pengendalian biaya produksi. Pengendalian biaya produksi sangat diperlukan untuk mengetahui apakah produksi berjalan secara efisien. Pengendalian biaya produksi dalam memproduksi kopi bubuk dilakukan dengan cara membandingkan biaya standar dengan biaya sesungguhnya yang telah dikeluarkan. Jika terjadi selisih (varians) antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan maka perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab varians tersebut. Pentingnya analisis varians antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya untuk pengendalian biaya produksi dan dalam rangka efisiensi biaya produksi menjadikan peneliti melakukan kajian dengan judul penelitian Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UD Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat. Lebih lanjut hasil analisis ini dapat digunakan pihak manajemen sebagai dasar untuk melakukan tindakan perbaikan dan juga sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut tentang biaya standar.

METODE Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu menerapkan fungsi pengendalian yang baik atas aktivitas perusahaan. Biaya produksi yang timbul dari proses produksi juga harus dilakukan pengendalian yang baik agar tidak terdapat varians dan dapat berjalan secara efisien. UD Wikrama Nutrisindo merupakan salah satu unit usaha dagang yang memproduksi kopi bubuk cap Bintang Bali. Biaya produksi UD Wikrama Nutrisindo terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. UD Wikrama Nutrisindo ini dalam aktivitasnya dihadapkan pada kemungkinan terjadinya perbedaan antara biaya produksi yang telah ditetapkan dengan biaya produksi yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini mengkaji tentang varians yang terjadi antara biaya standar yang telah ditetapkan dengan realisasi biaya yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada UD. Wikrama Nutrisindo dengan fokus pada data biaya produksi, data biaya standar, dan data biaya sesungguhnya tahun 2013 dari bulan Januari sampai bulan Desember. Dari data UD. Wikrama Nutrisindo tersebut, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang signifikan untuk dicarikan solusinya, kemudian dibuatkan rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pembuatan tujuan penelitian serta manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan. Permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan didukung oleh teori yang ada, kemudian dibuatkan kerangka berpikir penelitian. Langkah selanjutnya adalah mendesain metode penelitian yang digunakan, termasuk menentukan subjek dan objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis data yang digunakan diterangkan dengan pembuatan simpulan, dan diakhiri dengan pemberian saran. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian sebelumnya analisis yang dijadikan dasar perhitungan guna menganalisis biaya produksi adalah analisis selisih biaya bahan baku dan analisis risk, sedangkan dalam penelitian ini yang dijadikan alat analisis adalah analisis varians bahan baku, varians tenaga kerja langsung, dan varians overhead pabrik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui dokumentasi laporan biaya standar perusahaan. Data sekunder diperoleh dari data perusahaan berupa data biaya-biaya yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan meminta dokumen-dokumen yang tersimpan di UD Wikrama Nutrisindo. Data yang diperoleh melalui metode dokumentasi berupa biaya produksi, biaya standar, dan biaya sesungguhnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians biaya standar. Varians dikatakan menguntungkan (favorable) jika biaya aktualnya lebih kecil dari biaya standar, sedangkan varians dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable) jika biaya aktualnya lebih besar dari biaya standar. Berikut rumus untuk mencari varians biaya standar. 1. Standar biaya bahan baku Perhitungan selisih harga bahan baku SHB = (HS x KS) (HSt x KS) = (HS HSt) x KS..(1) Perhitungan selisih kuantitas bahan baku SKB = (KS x HSt) (KSt x HSt) = (KS KSt) x HSt.(2) 2. Standar biaya tenaga kerja langsung Perhitungan selisih tarif upah langsung

STU = (TS x JS) (TSt x JS) = (TS TSt) x JS (3) Perhitungan selisih efisiensi upah langsung SEUL = (TSt x JS) (TSt x JSt) = TSt (JS JSt) (4) 3. Standar biaya overhead pabrik Selisih jam kerja biaya overhead pabrik dihitung menggunakan rumus: Selisih jam kerja biaya overhead pabrik = (Tarif standar biaya overhead pabrik variabel Tarif sesungguhnya biaya overhead pabrik variabel) x Jam kerja sesungguhnya..(5) Selisih tarif overhead pabrik dihitung dengan rumus: Selisih tarif overhead pabrik = Tarif standar biaya overhead variabel x ( Jam kerja standar Jam kerja sesungguhnya)...(6) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Standar biaya bahan baku pada UD Wikrama Nutrisindo terdiri atas standar harga bahan baku dan standar kuantitas bahan baku. Penentuan standar bahan baku ditentukan oleh direktur pusat sebagai pimpinan perusahaaan bekerjasama dengan bagian produksi, bagian keuangan, dan bagian pembelian. Standar bahan baku yang digunakan oleh perusahaan berdasarkan atas harga pasar yang berlaku saat ini. Penentuan kuantitas standar bahan baku berdasarkan percobaan yaitu spesifikasi jenis bahan yang diperlukan dalam kegiatan operasi. Harga standar dan kuantitas standar bahan baku tahun 2013 bisa dilihat pada tabel 1 dan tabel 2. Tabel 1 Harga Standar Bahan Baku Tahun 2013 Bulan Nama Bahan Baku Harga Standar (Rp) Januari Kopi 13.000,00 Februari Kopi 13.000,00 Maret Kopi 13.000,00 April Kopi 13.000,00 Mei Kopi 13.000,00 Juni Kopi 13.000,00 Juli Kopi 13.000,00 Agustus Kopi 13.000,00 September Kopi 13.000,00 Oktober Kopi 13.000,00 November Kopi 13.000,00 Desember Kopi 13.000,00 Tabel 2 Standar Kuantitas Bahan Baku Tahun 2013 Bulan Nama Bahan Baku Kuantitas Standar (Kg) Januari Kopi 1.000,00 Februari Kopi 1.000,00 Maret Kopi 1.000,00

April Kopi 1.000,00 Mei Kopi 1.000,00 Juni Kopi 1.000,00 Juli Kopi 1.000,00 Agustus Kopi 1.000,00 September Kopi 1.000,00 Oktober Kopi 1.000,00 November Kopi 1.000,00 Desember Kopi 1.000,00 A. Penetapan Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar biaya tenaga kerja langsung pada UD. Wikrama Nutrisindo terdiri atas standar jam kerja dan standar tarif upah. Penetapan standar tarif upah, pihak manajemen menetapkan upah yang sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), dan diberikan beberapa fasilitas berupa tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan pengobatan, dan tunjangan pajak. Upah yang ditetapkan adalah Rp. 1.500.000,00 per bulan. Standar jam kerja dibuat berdasarkan rencana kerja perusahaan. Perhitungan standar jam kerja untuk proses produksi ini adalah sebagai berikut. 1. Kapasitas normal perusahaan dalam 1 tahun adalah 1.000.000 buah. 2. Jumlah hari yang diperkirakan dalam 1 bulan adalah 25 hari. 3. Efektivitas standar jam kerja per hari adalah 8 jam. 4. Jumlah pekerja dalam sehari adalah 15 orang. 5. Banyaknya jam kerja efektif dalam 1 tahun adalah: 15 orang x 8 jam per hari x 25 hari x 12 bulan = 36.000 jam. 6. Setiap 1 jam kerja menghasilkan 47 kg. Sebelum menentukan biaya overhead pabrik, perusahaan menentukan kapasitas yang dianggarkan yaitu kapasitas normal berdasarkan rata-rata produksi sesungguhnya untuk satu tahun perhitungan dasar pembebanan jumlah jam tenaga kerja langsung. Penetapan standar biaya overhead ini didasarkan atas anggaran fleksibel yang ditetapkan oleh perusahaan. Besarnya biaya overhead dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Standar Biaya Overhead Pabrik Tahun 2013 No Kapasitas Normal Produksi Biaya Overhead (Rp) 1 Biaya Penyusutan Mesin 2.160.000,00 2 Biaya Penyusutan Bangunan 3.000.000,00 3 Biaya Pemeliharaan Mesin 2.400.000,00 4 Biaya Pemeliharaan Bangunan 2.640.000,00 5 Biaya Listrik dan Telepon 5.400.000,00 6 Biaya Promosi 10.000.000,00 7 Biaya Pengiriman 3.300.000,00 Total 28.900.000,00

Bulan Bahan Baku Tabel 4 Analisis Selisih Harga Bahan Baku Harga (Rp) Sesungguhnya Standar Kuantitas Sesungguhnya (Kg) Selisih Januari Kopi 12.500,00 13.000,00 1.200-600.000 Februari Kopi 12.500,00 13.000,00 900-450.000 Maret Kopi 13.500,00 13.000,00 920 460.000 April Kopi 13.500,00 13.000,00 1.100 550.000 Mei Kopi 13.500,00 13.000,00 1.100 550.000 Juni Kopi 12.500,00 13.000,00 1.000-500.000 Juli Kopi 12.500,00 13.000,00 1.220-610.000 Agustus Kopi 14.000,00 13.000,00 1.120 1.120.000 September Kopi 15.000,00 13.000,00 1.060 2.120.000 Oktober Kopi 15.000,00 13.000,00 1.020 2.040.000 November Kopi 15.000,00 13.000,00 1.000 2.000.000 Desember Kopi 15.000,00 13.000,00 970 1.940.000 Total 8.776.000 Bulan Tabel 5 Hasil Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Tahun 2013 Nama Bahan Baku Kuantitas (Kg) Sesungguhnya Standar Harga Standar (Rp) Selisih Januari Kopi 1.200 1.000 13.000,00 2.600.000 Februari Kopi 900 1.000 13.000,00-1.300.000 Maret Kopi 920 1.000 13.000,00-1.040.000 April Kopi 1.100 1.000 13.000,00 1.300.000 Mei Kopi 1.100 1.000 13.000,00 1.300.000 Juni Kopi 1.000 1.000 13.000,00 0 Juli Kopi 1.220 1.000 13.000,00 2.860.000 Agustus Kopi 1.120 1.000 13.000,00 1.560.000 September Kopi 1.060 1.000 13.000,00 780.000 Oktober Kopi 1.020 1.000 13.000,00 260.000 November Kopi 1.000 1.000 13.000,00 0 Desember Kopi 970 1.000 13.000,00-390.000 Total Selisih 7.930.000

Tabel 6 Perhitungan selisih tarif upah tenaga kerja langsung tahun 2013 Tarif upah / jam sesungguhnya (Rp/Jam) Tarif upah / jam standar (Rp/Jam) Jam tenaga kerja sesungguhnya 7.500,00 7.500,00 36.000 0 Selisih tarif tenaga kerja Tabel 7 Perhitungan selisih efisiensi upah tenaga kerja langsung tahun 2013 Jam Tenaga Kerja Sesungguhnya Jam Tenaga Kerja Standar Tarif Upah / Jam Standar (Rp/Jam) Varians Efisiensi 36.000 36.000 7.500,00 0 Tabel 8 Perhitungan selisih varians jam kerja biaya overhead pabrik tahun 2013 Kapasitas Normal Produksi Biaya Biaya Overhead Jam Kerja Selisih (Rp) Untuk Satu Tahun Overhead Sesungguhnya Sesungguh Standar (Rp) (Rp) nya Kemasan Berlogo 12.970.000,00 12.970.000,00 36.000 0 Pemeliharaan Mesin 2.400.000,00 2.400.000,00 36.000 0 Pemeliharaan Bangunan 2.640.000,00 2.640.000,00 36.000 0 Biaya Listrik dan Telepon 5.400.000,00 5.300.800,00 36.000 99.200,00 Biaya Pengiriman 3.300.000,00 3.300.000,00 36.000 0 Total 99.200,00 Tabel 9 Perhitungan selisih varians tarif overhead pabrik tahun 2013 Kapasitas Normal Produksi Untuk Satu Tahun Jam Kerja Standar Jam Kerja Sesungguhnya Biaya Overhead Standar (Rp) Selisih (Rp) Kemasan Berlogo 36.000 36.000 12.970.000 0 Pemeliharaan Mesin 36.000 36.000 2.400.000 0 Pemeliharaan Bangunan 36.000 36.000 2.640.000 0 Biaya Listrik dan Telepon 36.000 36.000 5.400.000 0 Biaya Pengiriman 36.000 36.000 3.300.000 0 Total 0 Pembahasan 1. Berdasarkan perhitungan selisih harga bahan baku diketahui pada tahun 2013

terdapat selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp 8.776.000,00. Terjadinya selisih merugikan pada tahun 2013 disebabkan karena bagian pembelian membeli bahan baku dengan harga yang lebih tinggi dari harga standar yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi selisih harga bahan baku yang terjadi, bisa dengan melakukan pengawasan dan mengecek daftar harga yang lebih baik terhadap prestasi kerja bagian pembelian. 2. Berdasarkan perhitungan selisih kuantitas bahan baku diketahui bahwa pada tahun 2013 terdapat selisih yang tidak menguntungkan sebesar Rp. 7.930.000,00 karena kuantitas sesungguhnya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi lebih tinggi dari kuantitas standar yang telah ditetapkan. Untuk mengatasi selisih kuantitas bahan baku, dalam hal ini bisa dengan melakukan pengawasan terhadap setiap bahan baku yang akan dipakai untuk proses produksi. 3. Berdasarkan perhitungan selisih tarif upah langsung diketahui bahwa selama tahun 2013 tidak terjadi selisih, karena perusahaan membayar tarif upah sesungguhnya sesuai dengan tarif standar upah langsung. Untuk mempertahankan tarif upah langsung tersebut bisa dengan selalu berpegang teguh pada kesepakatan kerja bersama khususnya mengenai upah pekerja. 4. Berdasarkan perhitungan selisih efisiensi upah langsung diketahui bahwa pada tahun 2013 tidak terdapat selisih karena jam sesungguhnya sama dengan jam standar. Untuk bisa mempertahankannya bisa dengan melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan produksi sehingga lebih produktif dalam bekerja. 5. Berdasarkan selisih menurut jam kerja diketahui bahwa pada tahun 2013 biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil daripada biaya overhead pabrik standar pada kapasitas normal, sehingga terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 99.200,00 (favorable). Untuk mempertahankan selisih biaya overhead pabrik, bisa dikendalikan dengan cara perusahaan harus berusaha mengendalikan biayabiaya yang melewati batas standar biaya yang telah ditetapkan. 6. Berdasarkan selisih biaya overhead pabrik menurut tarif diketahui bahwa pada tahun 2013 tidak terdapat selisih karena total selisih sama dengan nol. Standar yang telah ditetapkan hendaknya ditinjau secara periodik agar standar yang dipakai sebagai alat untuk pengendalian biaya tetap up to date dan tidak usang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Standar biaya produksi di UD. Wikrama Nutrisindo terdiri dari standar biaya bahan baku, standar biaya tenaga kerja langsung, dan standar biaya overhead pabrik. Biaya standar yang ditetapkan oleh UD. Wikrama Nutrisindo untuk harga bahan baku kopi sebesar Rp. 13.000,00 dan kuantitas bahan baku sebesar 1.000 Kg. Tarif upah standar tenaga kerja langsung per jam sebesar Rp. 7.500,00 dengan jam tenaga kerja langsung standar selama 36.000 jam per tahun. Standar overhead pabrik pada tahun 2013 yaitu biaya penyusutan mesin sebesar Rp. 2.160.000,00; biaya penyusutan bangunan sebesar Rp. 3.000.000,00; biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp. 2.400.000,00; biaya pemeliharaan bangunan sebesar Rp. 2.640.000,00; biaya listrik dan telepon sebesar Rp. 5.400.000,00; biaya promosi sebesar Rp. 10.000.000,00; dan biaya pengiriman sebesar Rp. 3.300.000,00. 2. Hasil analisis varians bahan baku diketahui bahwa varians harga bahan baku memiliki varians tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar Rp 8.776.000,00. Varians kuantitas

bahan baku memiliki varians tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar Rp. 7.930.000,00. Hasil analisis varians untuk tenaga kerja langsung menunjukkan bahwa tarif maupun efisiensi upah langsung tidak memiliki varians atau varians sama dengan nol. Hasil analisis varians overhead pabrik menunjukkan bahwa varians menurut jam kerja menunjukkan varians yang menguntungkan (favorable) sebesar Rp. 99.200,00 dan berdasarkan tarif varians sama dengan nol. Saran Selanjutnya mengenai saran, Standar sebagai alat pengendalian biaya hendaknya ditinjau setiap terjadi fluktuasi harga, hal tersebut perlu dilakukan agar standar yang digunakan selalu up to date dan tidak usang, karena standar yang tidak pernah ditinjau lagi tidak dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya yang akurat. Selain itu, Penetapan standar untuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik hendaknya lebih cermat dengan memperhatikan faktor dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan agar varians yang terjadi dapat diminimalisir, serta apabila varians tidak terjadi selisih baik menguntungkan maupun merugikan tetap dilakukan pengawasan terhadap proses produksi mulai dari awal hingga akhir produksi. Hal ini bertujuan agar varians dapat dikontrol, sehingga standar yang seharusnya terjadi dengan standar sesungguhnya yang terjadi tidak terlalu besar. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Firdaus dan Wasilah, Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Bustami, Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Garrison, Ray. 2002. Akuntansi Manajemen Konsep Perencanaan, Pengendalian, dan Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hansen dan Mowen. 2006. Buku I Management Accounting Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Horngren, Charles dan Foster, George. 2009. Pengantar Akuntansi Manajemen Edisi 6. Jakarta: Erlangga. Jennie, Marsiana. 2010. Evaluasi Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi. Tugas Akhir. Jurusan Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. Kamarudin, Ahmad. 2000. Akuntansi Manajemen Dasar Konsep Biaya Dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kuswadi. 2005. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Machfoedz. 2005. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Andi. Masud. 2000. Akuntansi Manajemen. Edisi ke-3. Yogyakarta: BPFE. Matz, Adolph dan Usry F. Milton. 2003. Akuntansi Biaya Perencanaan Dan Pengendalian. Edisi ke-9. Jakarta: Erlangga. Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Yogyakarta: YKPN. Nafarin. 2003. Akuntansi Pendekatan Siklus Dan Pajak Untuk Perusahaan Industri dan Dagang. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purnawirawan, Sidiq. 2006. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada PT Cakra Guna Cipta Malang. Tugas Akhir. Jurusan Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang. Sugiri, Slamet. 2002. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan 61 Harga Pokok. Yogyakarta: BPFE. -------. 2006. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE. Siswanto, Bedjo. 2001. Akuntansi Manajemen Sistem Proses Dan Pemecahan Soal. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Tunggal, Widjaja Amin. 2000. Akuntansi Manajemen Untuk Usahawan. Jakarta: Rineka Cipta.