Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia Edisi Sariayu Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara

Desain Workstation Peracikan Obat Untuk Ruang Kelas SMK Farmasi di Surabaya

BAB IV KOSEP PERANCANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Make up sehari-hari.

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat :

BAB I PENDAHULUAN. setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

MODUL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN SUNDA PUTRI ( JAWA BARAT) Disusun oleh: Endang Kuncahyawati S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Kecantikan identik dengan penampilan diri dan merupakan aset berharga

Mufidah Siti Nur Wahyuni

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Panggung. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Badut. Mahasiswa dapat :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SOAL UJIAN PRAKTIK KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias TV/Film. Mahasiswa dapat :

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing

Tip's Makeup dg La Tulipe

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

TATA RIAS PANGGUNG TOKOH JASMINE DALAM DONGENG ALADIN DI PERGELARAN TATA RIAS FAIRY TALES OF FANTASY PROYEK AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan sikap untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (PENGANTIN INDONESIA II) 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

BAB III KONSEP RANCANGAN. tegas dan warna yang mewakili sifat. 1. Penerapan Unsur dan prinsip desain pada make up. unsur desain sebagai berikut:

Mebel Multifungsi Portable untuk Makeup Artist

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI KOREKSI WAJAH DENGAN PRAKTEK RIAS WAJAH PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Geriatri. Mahasiswa dapat :


MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

BAB I PENDAHULUAN. I. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari China yang masuk ke Indonesia antara lain seperti, industri makanan, industri


TIPE RAUT MUKA. A. Tipe Raut Muka

Perancangan Produk Portable untuk Make-up Artist

Desain Sepeda Listrik sebagai Sarana Penunjang Mobilitas Staff Industri Pabrik PT. INKA

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional (Undang Undang RI No. 20, 2003).

Desain Furniture Set Berkonsep Space Saving untuk Salon Kecantikan dengan Ruang Terbatas

PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA. Program Studi Teknik Mesin D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan produk kosmetik lebih banyak yang berasal dari alam. Tetapi dengan

Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (RIAS WAJAH KHUSUS) 1.Kompentensi: Rias Wajah Foto. Mahasiswa dapat :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : Studi Komparator

BAB I PENDAHULUAN. keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya.

E-book How to conduct beauty demo and beauty class

No Aspek Penilaian Keterangan 1. Topik / tema sistem pakar yang akan dibangun

Pendekatan Kontekstual pada Rancangan Pusat Kajian Pekembangan Islam di Komplek Makam Siti Fatimah binti Maimun, Leran, Manyar, Gresik

DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR

REDESIGN CRADLE YANG RAMAH LINGKUNGAN BERBAHAN CORRUGATED PAPER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

ABSTRACT. Keywords: Make-Up, Beautify, Daily Make-Up, Health Skin, Skin Type, Face Shape.

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB V TATA ARTISTIK 1. TATA RIAS

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

Desain Alas Kaki Casual untuk Anak Perempuan Usia 8-12 Tahun dengan Eksplorasi dan Aplikasi Motif Batik Anak

Under Makeup Moisture Lotion

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

BAB 2. Data & Analisa

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejak adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang berlaku

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia Annisa Febby Chaurina, dan Andhika Estiyono, ST., MT. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: andhikae@prodes.its.ac.id Abstrak Dunia make up semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa, wanita dan pria. Perkembangannya pun sudah pesat dan baik, mulai dari make up minimalis, natural, bridal, character, extraordinary, artistic, hingga special effect. Merias bisa dilakukan di banyak tempat, baik di indoor, outdoor, atau pun di dalam kendaraan, dan fokus riset ini adalah menggabungkan konsep antara make up box dengan workstation untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya menjadi make up artist portable workstation, memenuhi kebutuhan mobilitas perias dalam bekerja di berbagai tempat melalui konsep portable workstation, menunjang kualitas dan produktivitas kerja dengan ergonomi atau kenyamanan, kerapian, keefisiensian, kepraktisan terhadap perias dan orang yang dirias, memanfaatkan peluang dan daya saing produk dalam dunia make up, terutama di Indonesia, mengembangkan, menjual, dan melestarikan budaya Indonesia melalui satu alternatif produk berupa portable workstation untuk perias, terutama make up artist. Metode yang dilakukan antara lain perumusan masalah, pengumpulan data, studi literatur, analisa, konsep desain, dan kesimpulan. Target khusus dari penelitian ini berupa desain portable workstation untuk perias berkonsep khas Indonesia berupa trolley bag / tas koper dimana di dalamnya merupakan tempat peralatan make up yang sekaligus meja rias dan kursi untuk perias dan orang yang dirias dan berkonsep praktis / compact. Kata kunci : portable workstation, rias, khas Indonesia. I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia memiliki ragam seni dan budaya yang bernilai tinggi, salah satunya adalah tata rias / make up. Dunia make up semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa, yang sebagian besar adalah wanita. Tak bisa dipungkiri pula, kaum pria juga banyak yang tertarik dengan dunia tata rias. Perkembangannya pun sudah pesat dan baik, mulai dari make up minimalis, natural, bridal, character, extraordinary, artistic, hingga special effect. Banyak yang menggeluti dunia ini, baik sekedar kebiasaan atau kebutuhan, hobi, profesi pribadi, maupun profesi publik seperti di industri entertaint, film, teater, dan opera. Kini banyak pula dibuka sekolah jurusan tata rias dan kursus make up untuk mendidik dan memfasilitasi pecinta make up yang nantinya bisa bermanfaat dalam dunia kerja, terutama membuka lapangan kerja sendiri seperti bridal, salon, agency, dsb. Pecinta make up rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli peralatan make up yang cukup mahal demi keinginan dan kebutuhan. Maraknya kebutuhan inilah yang menjadikan produk-produk, baik kosmetik, alat make up, make up box, make up workstation, dsb. dapat diterima oleh masyarakat sehingga cepat laku di pasaran. Peralatan make up pun berkembang cepat seiring kebutuhan dan kegunaannya masing-masing. Gambar 1 : Aktivitas merias (Sumber : www.nyx.com). Di zaman nenek moyang Indonesia, tata rias mulai muncul dengan bahan-bahan alam seperti daun-daunan, kulit pohon ditumbuk, atau batu-batuan berwarna yang dihaluskan dan dikenakan pada wajah. Mereka mengenal cengkeh yang dibakar untuk menghitamkan alis, bubuk (tepung) beras dan caking (kulit telur) untuk bedak. Semua yang dikenakan untuk mempercantik diri diambil dari alam sekelilingnya. Kini make up berkembang dengan berbagai varian produk ditambah pelengkap untuk mengemas dan menyimpan peralatan make up yaitu make up box. Seperti kita tahu, merias bisa dilakukan di banyak tempat, baik di indoor, outdoor, atau pun di dalam kendaraan sehingga dibutuhkan sebuah produk yang bisa memenuhi kebutuhan perias untuk mobilitas kemanapun akan bekerja, dan fokus riset ini adalah menggabungkan konsep

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2 antara make up box dengan workstation untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya menjadi make up artist portable workstation. sedangkan perias bekerja sekitar 30 menit hingga dua jam untuk mendapatkan hasil riasan baik dan rapi (waktu rata-rata merias). f. Kursi make up hanya untuk orang yang dirias, sedangkan untuk perias (waktu kerja lebih dari 30 menit) belum ada sehingga perias harus berdiri saat merias dari awal hingga akhir (finishing). 2. Permasalahan yang dihadapi Model (Orang yang dirias) : Gambar 2 : (atas dari kiri ke kanan) Merias indoor, merias outdoor, merias di dalam kendaraan; (bawah) Cantoni Make up Artist Portable Workstation (Sumber : PDF Cantoni Professional Studio). B. RUMUSAN MASALAH 1. Permasalahan yang dihadapi Perias : a. Beauty case / make up box terlalu berat (7 10 kg) jika membawanya dengan cara dijinjing. b. Penataan barang / alat make up kurang teratur karena perias jarang merapikan dan menata barangbarangnya secara cermat / detail atau menempatkannya ke posisi semula setelah merias. a. Meja tidak dapat diatur tinggi rendahnya dan kursi make up tidak dapat diatur tinggi rendah dan lebarnya sesuai ukuran model sehingga kurang cocok untuk orang bertubuh tinggi, pendek, gemuk, atau untuk anak-anak. C. TUJUAN PERANCANGAN Tujuan perancangan produk Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia ini, antara lain : 1. Memenuhi kebutuhan mobilitas perias dalam bekerja di berbagai tempat melalui konsep portable workstation. 2. Menunjang kualitas dan produktivitas kerja dengan ergonomi atau kenyamanan, kerapian, keefisiensian, kepraktisan terhadap perias dan orang yang dirias. 3. Memanfaatkan peluang dan daya saing produk dalam dunia make up, terutama di Indonesia. 4. Mengembangkan, menjual, dan melestarikan budaya Indonesia melalui satu alternatif produk berupa portable workstation untuk perias. Gambar 3: Make up box yang tidak rapi c. Perias perlu membawa kursi, kaca, meja, dan lampu tambahan ketika merias di berbagai tempat sehingga barang yang dibawanya semakin banyak dan tidak praktis (mobilitas kurang baik). d. Peralatan make up kurang teratur tata letak / konfigurasinya dan tidak berurutan sesuai tahap penggunaannya, jadi perias harus mencari terlebih dahulu letak make up yang akan digunakan. e. Kursi make up tidak bisa diatur sesuai ketinggian perias sehingga posisi merias kurang nyaman ketika terlalu membungkuk atau terlalu mendongak D. RUANG LINGKUP / BATASAN MASALAH Batasan atau ruang lingkup dari perancangan produk Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia ini, antara lain : 1. Produk berupa portable workstation yang terdiri dari trolley bag / tas koper dimana di dalamnya merupakan tempat peralatan make up yang sekaligus meja rias dan kursi untuk perias dan orang yang dirias dan berkonsep praktis. 2. Peruntukan produk sebagai fasilitas pemenuhan kebutuhan mobilitas dalam tata rias yang bersifat seperti trolley bag untuk memudahkan membawa dan berpindah tempat (portable). 3. Target pasar yang dituju antara lain make up artist, perias pengantin yang sering membawa banyak perlengkapan, salon tata rias dan kecantikan, industri film dan teater yang sering berpindah-pindah lokasi,

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3 kebutuhan pribadi bagi pecinta make up, dunia fashion dan model, sekolah / jurusan tata rias. 4. Kasus yang menjadi sampling objek adalah Annisa Wedding Organizer yang sering kesulitan saat membawa banyak perlengkapan make up untuk pengantin seperti beauty case (make up box), baju pengantin, kursi dan meja untuk merias, asesoris pelengkap, dsb. sehingga cara membawanya pun menjadi tidak praktis dan efisien. 5. Produk eksisting yang akan dikembangkan adalah Cantoni Professional Studio (Italy), Shiseido (Japan), dan NYX (Los Angeles) make up artist portable workstation. 6. Material yang akan digunakan yaitu aluminium (sesuai eksisting produk yang sudah ada). Dimensi untuk make up artist portable workstation agar praktis dan efisien yaitu sesuai dengan studi volume. 7. Konsep personality produk yang ditawarkan adalah khas budaya Indonesia yang berhubungan dengan tema Sariayu Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara (Koleksi Bena dan Kelimutu). 8. Kosmetik yang umumnya digunakan terdiri dari concealer (cream, cair) foundation (padat, cream, stik), bedak (padat, tabur, finishing), eye shadow (padat, tabur, stik, sparkling), eyelashes (bulu mata palsu atas, bawah, dot), pensil alis, eyeliner (pensil, cair), maskara, blush on (padat, tabur, cream), lipstik (cream, stik), lipgloss, dsb. Kosmetik pelengkap terdiri dari air, kapas, pembersih dan penyegar, highlight, glitter, face painting (palet, refil), dsb. Peralatan yang umum digunakan terdiri dari spons bedak (halus, kasar), kuas make up (untuk powder, blush on, highlight, bibir, eyeliner, alis, kipas, applicator kuas dan spons, lipliner), sikat (bulu mata, alis), dsb. Peralatan pelengkap terdiri dari sisir (flat, sasak, sikat, garpu), karet, peniti, jarum pentul, jepit (kecil, sedang, besar, sasak), hairspray, hairnet, dsb. 9. Acuan riset adalah Rolf Stehr - Working Station Design; Wenger - Backstage Make Up Station ; dan Risto Toivonen - Ergonomics Product Development Of A Mobile Workstation For Health Care. Teori utama yang dipakai adalah teori tentang portable product, teori ergonomi (workstation, antropometri, dan produktivitas kerja), eksisting produk, dimensi dan berat, material aluminium dan bambu, Khas Indonesia, dan Sariayu Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara. 10. Stakeholder / studi kasus yang diriset antara lain : a. Perias / Pengguna Produk : Annisa Wedding Organizer Banyuwangi, Puspita Martha International Beauty School Surabaya, Zhaenal Zein Make up dan Costume Jakarta, Trans TV Jakarta, StarVision Plus Jakarta, Multivision Plus Jakarta, Dhani Brain ISI Yogyakarta, Teater Tiyang Alit Surabaya, dan Jember Fashion Carnaval. b. Produk (Merk) Kosmetik : Sariayu - Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara. 11. Output produk berupa mock up skala 1:1, dengan rincian pembuatan produk antara lain : a. Prototype : 1. Makeup box (bahan aluminium) : Toko Koper Jakarta. 2. Panel Konfigurasi Pressing Fabric (bahan kalp press) : Keuazy Shop. 3. Panel Bambu Press (bahan bambu) : Oesing Craft Banyuwangi. 4. Elektrikal (lampu led) : Snada Elekto Banyuwangi. 5. Box cover, Dudukan Kursi, dan Tempat Tools (bahan tenun Lombok NTB) : Shofa Tailor Banyuwangi. 6. Kursi (bahan aluminium) : Matrex Aluminium Furniture Surabaya. 7. Jointing dan Detailing (stainless steel) : Dempo Laser Metalindo Surabaya. Gambar 4 : Beragam alat make up dan perlengkapannya (Sumber : www.nyxcosmetics.com). b. Mock Up : 1. Makeup box (bahan bambu press) : Oesing Craft Banyuwangi. 2. Panel konfigurasi (bahan triplek kalp cover) : Periset. 3. Elektrikal (lampu led) : Snada Elektro Banyuwangi dan Malik Elektro Surabaya. 4. Dudukan kursi dan tools (bahan tenun Lombok NTB) : Shofa Tailor Banyuwangi.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4 5. Box cover (bahan tenun Lombok NTB) : Elly Tailor Surabaya. 6. Kursi (bahan besi): Matlas Banyuwangi dan Las Semolo Surabaya. 7. Jointing dan asesoris / hardware (laser cutting akrilik) : Periset. 8. Mekanisme kaki box (bahan PVC) : Widodo Surabaya. II. METODE RISET A. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer Data Primer yang diperlukan dalam riset ini didapatkan dengan cara melakukan survey primer melalui metode wawancara (depth interview) / observasi secara langsung dan pengisian tabel permasalahan. Wawancara ini dilakukan dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis. Setiap responden / stakeholder diberi pertanyaan yang sama kemudian dituliskan ke dalam tabel permasalahan (seperti pada Bab Pendahuluan). 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berkaitan dengan riset ini. Data pelengkap didapat dari Slide dan PDF dari Sekolah / Lembaga dan Jurusan Tata Rias, serta data lain yang diperlukan. Tabel 1 : Lokasi dan Waktu Penelitian D. ALUR / URUTAN PELAKSANAAN Adapun alur pelaksanaan yang dilakukan dalam riset Desain Portable Workstation untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia seperti digambarkan pada skema berikut : B. JENIS DATA DAN STUDI Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi stakeholder, produk yang sudah ada, dan produk yang akan didesain secara rinci, serta untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai permasalahan atau penggambaran secara realitas, misalnya uraian permasalahan yang dihadapi pengguna, dsb. Data kuantitatif digunakan untuk menunjukkan hubungan / permasalahan dengan variabel dan data berupa angka, misalnya mengenai dimensi produk, berat produk, durasi penggunaan produk, dsb. Untuk mendapatkan data-data dalam riset ini, digunakan beberapa metode studi, yaitu Studi Literatur, Studi Lapangan, Studi Treatment, dan Studi Kuisioner. C. PELAKSANAAN PENELITIAN Berikut adalah lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan kepada stakeholder / pengguna produk, yaitu : Gambar 5 : Skema Alur Pelaksanaan Riset Keterangan skema : = Urutan kegiatan secara teratur dan sistematis = Pengulangan kegiatan jika terdapat data / analisa yang tidak sesuai. III. PENGEMBANGAN DESAIN A. KONSEP DESAIN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5 C. FINAL DESAIN 1. Alternatif Styling Gambar 6 : 3D Konsep Desain Produk B. PEMBUATAN MOCK UP Gambar 8 : Alternatif Styling Produk 2. Detail dan Operasional Gambar 7 : Proses Pembuatan Mock Up

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6 berupa portable workstation yang berkonsep praktis / compact. Produk ini adalah produk pertama produksi Indonesia yang mengaplikasikan kekhasan Indonesia dengan menempatkan bambu sebagai material penunjang aluminium yang lebih natural, etnis, dan modern, serta memberikan aksen Nusa Tenggara yaitu Tenun Lombok sesuai dengan Tema Sariayu Trend Warna 2012 Etnika Nusa Tenggara. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih kepada Bapak Andhika Estiyono selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. Terima kasih kepada Annisa Wedding Organizer Banyuwangi, Puspita Martha International Beauty School, Zhaenal Zein Make Up and Costume Jakarta, Trans TV Jakarta, StarVision Plus Jakarta, Multivion Plus Jakarta, Dhani Brain ISI Yogyakarta, Teater Tiyang Alit Surabaya, dan Jember Fashion Carnaval selaku stakeholder / perias, serta Sariayu Martha Tilaar yang berkenan membantu proses jalannya riset. Terima kasih pula kepada Osing Craft Banyuwangi, Matlas Banyuwangi, Las Semolowaru Surabaya, Shofa Tailor Banyuwangi, Elly Tailor Surabaya, Snada Elektro Banyuwangi, Malik Elektro Surabaya, dan Widodo Surabaya yang telah membantu dalam pembuatan mock up produk. Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berperan serta dalam Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA Gambar 9 : Gambar Detail dan Operasional Produk IV. KESIMPULAN / RINGKASAN Produk Desain Portable Workstation Untuk Perias Berkonsep Khas Indonesia ini dapat melengkapi dan memenuhi kebutuhan mobilitas perias bekerja di berbagai tempat, menunjang kualitas dan produktivitas kerja serta memanfaatkan peluang dan daya saing produk dalam dunia make up, terutama di Indonesia melalui satu alternatif produk [1] Andiyanto. 2005. The Make Over. Jakarta : PT Gramedia. [2] Budiman, Anton. 1999. Elemen Mesin Jilid 1. Jakarta : Erlangga. [3] Hamidin, Aep. 2010. Batik Warisan Budaya Indonesia. Jakarta : Penerbit Narasi. [4] Panero, Julius. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga. [5] Sritomo. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : PT Guna Widya. [6] Tilaar, Martha. The True Exotic Colors of Indonesia. Jakarta : PT Gramedia. [7] Ulrich, Karl.2000. Product Design and Development.Singapore : The McGraw-Hill. [8] Berto, Martina. 2009. Sejarah Sariayu Martha Tilaar Group, URL:http://www.marthatilaargroup.com/sejarah%20sariayu%202012.htm [9] Pos, NTT. Pesona Arsitektur dan Megalitik Bena, URL:http://jurnalis-ntt.blogspot.com/2009/02/pesona-arsitektur-danmegalitik-bena.html. [10] Professionali, Valigie. 2009. Cantoni Makeup Station, URL:http://www.cantonionline.com/makeup/makeup-trolleys.php. [11] Sariayu. 2011. Sariayu Trend Warna, URL:http://trendwarna.sariayu.com/sariayu%20trend%202011.htm. [12] Sariayu. 2012. Sariayu Trend Warna, URL:http://trendwarna.sariayu.com/sariayu%20trend%202012-2.htm. [13] Shopeezee. 2011. Amabilia Products, URL:http://www.amabilia.com/amabilia%20make%20up%202.htm.