ANALISIS FAKTOR PADA DATABASE AKADEMIK DI UNIVERSITAS BATAM MENGGUNAKAN APLIKASI CLEMENTINE. Haryoso Wicaksono

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR PADA DATABASE AKADEMIK DI UNIVERSITAS BATAM MENGGUNAKAN SPSS. Haryoso Wicaksono

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

3.1. Hal-Hal Tentang Analisis Faktor

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR (FACTOR ANALYSIS)

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Indeks Prestasi Mahasiswa

BAB IV ANALISIS HASIL

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan fakor-faktor penyebab masalah tersebut bisa terjadi diantaranya. dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

Analisis Pengaruh Nilai Ujian Masuk terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

Data Mining Outline BAB I Pendahuluan. Rules. Pendahuluan 9/9/2016. Who Am I? Manusia Memproduksi Data. Ricky Maulana Fajri

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PENENTUAN KOMPENSASI KARYAWAN PADA TELKOMEDIKA BANDUNG

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST)

ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN PROGRAM STUDI UNTUK MERAIH KEUNGGULAN BERSAING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

PEGANGAN ASSLAB MODUL 8

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

DATA MINING. Pertemuan 1. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi

Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

ANALISIS PENERAPAN TEKNIK DATAMINING DALAM PENGIMPLEMENTASIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL ACTIVE LEARNING DENGAN METODE KELOMPOK

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms

Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 6(1), 2013, 1-7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR KEHADIRAN DOSEN DI UNIVERSITAS X. Annisa Mulia Rani Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB II LANDASAN TEORI

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain :

ANALISIS FAKTOR TERHADAP PEMILIHAN ISLAMIC BOARDING SCHOOL DI SMAIT NUURUSSHIDDIIQ CIREBON Yeti Nurizzati

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Analisa Faktor dalam Membentuk Faktor Laten yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Teknik Mesin Konsentrasi Produksi dan Perancangan. Oleh karena itu

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

PEMANFAATAN APLIKASI DATA MINING DI PERGURUAN TINGGI. Haryanto Tanuwijaya 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

PERTEMUAN 13 ARSITEKTUR & MODEL DATA MINING

Data Mining. Fajar Agung Nugroho, S.Kom, M.CS

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA

PENGENALAN MICROSOFT SQL SERVER

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

JIIA, VOLUME 1 No. 2, APRIL 2013

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN PADA KONTRAK LUMP SUM (Studi Kasus: Proyek Apartment And Soho Ciputra World)

ANALISIS KINERJA DOSEN PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG. Oleh : PUJI ISYANTO ASEP SYARIPUDIN

KUISIONER PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder.

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

Penilaian Hasil Kegiatan Belajar Mahasiswa Menggunakan Metode Cluster Non-Hierarki

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG

BAB 1 KONSEP DATA MINING 2 Gambar 1.1 Perkembangan Database Permasalahannya kemudian adalah apa yang harus dilakukan dengan data-data itu. Sudah diket

Kata kunci : metode pencarian, perpustakaan, Naïve Bayes Classifier.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

PENERAPAN DECISION TREE UNTUK PENENTUAN POLA DATA PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BAB III METODE PENELITIAN

Konsep Data Mining DATA MINING & KNOWLEDGE DISCOVERY IN DATABASES. Bertalya Universitas Gunadarma 2009

PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) SEBAGAI SALAH SATU METODE UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS OLEH : SOEMARTINI

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR PADA DATABASE AKADEMIK DI UNIVERSITAS BATAM MENGGUNAKAN APLIKASI CLEMENTINE Haryoso Wicaksono yosnex@yahoo.com ABSTRAK Database yang dimiliki oleh suatu perguruan tinggi bisa dimanfaatkan untuk dasar pengambilan keputusan terkait dengan strategi yang diterapkan di suatu perguruan tinggi. Data mining adalah salah satu metode yang bisa dipilih untuk melakukan analisis lanjutan atas sekumpulan data traksaksional tersebut. Data mining mensyaratkan adanya database, software yang digunakan adalah Clementine. Penelitian ini menganalisis variabel-variabel tertentu yang di ambil dari database transaksional Universitas Batam, dengan tujuan mencari faktor-faktor atas variabel-variabel tersebut yang diprediksikan mempunyai nilai korelasi atau keterkaitan antara variabel-variabelnya tersebut. Variabel-variabel yang di amati adalah Jenis Kelamin, Tempat Lahir, Usia Mahasiswa, Status Masuk, Usia Masuk dan IPS (Indek Prestasi Semester). Metode analisis faktor yang digunakan adalah PCA (Principal Component Analysis). Hasil analisis faktor menggunakan Clementine melahirkan 3 (tiga) faktor yang mereduksi dari 6 (enam) variabel tersebut di atas. Kata kunci : database, data mining, analisis faktor, PCA (Principal Component Analysis). 1. PENDAHULUAN Teknologi informasi telah banyak berperan dalam perkembangan kehidupan manusia di abad ini. Salah satu terapannya adalah Sistem Basis Data atau Database System, yaitu dimana suatu data terdiri atas record dan field terdefinisi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Data berakumulasi dari tahun ke tahun, dan selalu bertambah tiap tahunnya. Jumlah data yang besar bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan atau sistem pendukung keputusan. Kehadiran data mining dilatarbelakangi dengan adanya data explosion pada organisasi yang telah mengumpulkan data sekian tahun lamanya. Data Mining adalah salah satu terapan dari Database. Sering dianggap sebagai bagian dari Knowledge Discovery in Database (KDD) yaitu sebuah proses mencari pengetahuan yang bermanfaat dari data. Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data mining memerlukan data yang tersimpan sebagai sebuah database atau basis data. 45

Pada penelitian ini, data yang akan diolah adalah data akademik Universitas Batam. Dengan judul penelitian yaitu Penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik dengan menggunakan metode analisis faktor (studi kasus Universitas Batam). 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Data Mining Menurut Athauda et al. (2009:201), beberapa pengertian tentang Data Mining, sbb. : 1. Data mining is the process of discovering meaningful new correlations, patterns and trends by sifting through large amounts of data stored in repositories, using pattern recognition technologies as well as statistical and mathematical techniques (Gartner Group, 1995). 2. Data mining is the analysis of (often large) observational data sets to find unsuspected relationships and to summarize the data in novel ways that are both understandable and useful to the data owner (Hand et al., 2001). 3. Data mining is an interdisciplinary field bringing together techniques from machine learning, pattern recognition, statistics, databases, and visualization to address the issue of information extraction from large data bases (Cabena et al., 1998). 4. The extraction of interesting (non-trivial, implicit, previously unknown and potentially useful) patterns or knowledge from huge amount of data (Han dan Kamber, 2001). Menurut Cantu-Paz et al. (2002:50), Data Mining bersifat multi disiplin atau merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan terapan, yang di definisikan sbb. : Data mining is a multidisciplinary field, borrowing ideas from machine learning and artificial intelligence, statistics, high performance computing, signal and image processing, mathematical optimization, pattern recognition, etc. 46

Data mining terkait dengan disiplin ilmu yang lain, menurut (Han,2006:29) : Gambar 1 : Data mining sebagai pertemuan berbagai ilmu (Han,2006:29) Secara khusus Data Mining bisa berarti suatu proses, dan bisa pula sebagai suatu pattern. Secara arti suatu proses disampaikan oleh : 1. Stiglic et al. (2008:340) : Data mining is the process of autonomously extracting useful information or knowledge from large datasets. 2. Nemati et al. (2010:1043) : Data Mining is the process of discovering and interpreting previously unknown patterns in databases 3. Morantz (2006:112) : Data mining is an exploratory process to see what is in the data and what patterns can be found. 4. Ashrafi et al. (2006:434) : Data mining is an iterative and interactive process that explores and analyzes voluminous digital data to discover valid, novel, and meaningful patterns (Mohammed, 1999). 5. Cook (2006:485) : Data mining is the process of discovering and interpreting meaningful, previously hidden patterns in the data. It is not a set of descriptive statistics. Secara arti suatu pattern disampaikan oleh : 1. Morantz (2006:108) yaitu : Data mining is an exploratory process looking for as yet unknown patterns (Westphal dan Blaxton, 1998). 47

2. Troutt et al. (2006:293) : Data mining is essentially the extracting of knowledge based on patterns of data in very large databases and is an analytical technique that may become a valuable tool for HR professionals. Data Mining juga berarti penentuan kecenderungan atau trends pada data, disampaikan oleh Nayak (2006:816), yaitu : Data mining is the process of searching the trends, clusters, valuable links and anomalies in the entire data. The process benefits from the availability of large amount of data with rich description. Nayak (2006:820), juga mengaitkan Data mining dengan konsep basis data, yaitu : Data Mining (DM) or Knowledge Discovery in Databases : The extraction of interesting, meaningful, implicit, previously unknown, valid and actionable information from a pool of data sources. 2.2. Pemilihan Variabel Data Mining Penentuan variabel atau field apa saja yang akan dipakai dalam proses data mining mempertimbangkan beberapa hal : 1. Di dasarkan atas field-field yang ada di database SIAP yang menjadi sumber data 2. Di dasarkan atas jenis field atau tipe datanya. Khususnya field yang bersifat prediktif terhadap output proses data mining. 3. Mempertimbangkan pendapat dari berbagai sumber yang telah meneliti topik ini. Dengan dua kemungkinan, yaitu mereka merekomendasikan field-field tertentu atau malah menuliskan pernyataan bahwa belum ada kejelasan tentang metode dalam penentuan field-field yang berpengaruh. Variabel Jenis Kelamin dipilih dengan pertimbangan sifat prediktifnya, hal ini senada dengan pendapat Adam (2011:5) dalam tesisnya dan saran penyusunan field pada database yang disampaikan oleh Aam Sumiah. Variabel Tempat Lahir atau Asal Daerah dipilih dengan pertimbangan sifat prediktifnya, hal ini senada dengan pendapat Friendly (2011:1) dalam tesisnya dan saran penyusunan field pada database yang disampaikan oleh Aam Sumiah. Data demografi juga dianjurkan oleh Hartama (2011:29) dalam tesisnya. Variabel Usia Mahasiswa dipilih dengan pertimbangan sifat prediktifnya, hal ini senada dengan pendapat Adam (2011:1) dalam tesisnya dan saran 48

penyusunan field pada database yang disampaikan oleh Aam Sumiah. Data demografi juga dianjurkan oleh Hartama (2011:29) dalam tesisnya. Variabel Status Masuk dipilih dengan pertimbangan sifat prediktifnya, hal ini sesuai dengan saran penyusunan field pada database yang disampaikan oleh Aam Sumiah. Variabel Usia Mahasiswa Saat Masuk dipilih dengan pertimbangan sifat prediktifnya, hal ini senada dengan pendapat Adam (2011:1) dalam tesisnya dan saran penyusunan field pada database yang disampaikan oleh Aam Sumiah. Data demografi juga dianjurkan oleh Hartama (2011:29) dalam tesisnya. Variabel Indek Prestasi Semester dipilih dengan pertimbangan sifat prediktifnya, hal ini senada dengan pendapat Sunjana (2010) yang dikutip oleh Hartama (2011:29) dalam tesisnya. 2.3. Analisis Faktor Dari Santoso (2010:57), dalam proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan (inter-relationship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Misal, jika ada 10 variabel yang independen satu sama lain, dengan analisis faktor mungkin saja bisa diringkas hanya menjadi 3 kumpulan variabel baru saja. Kumpulan variabel tersebut dinamakan faktor, dimana faktor tersebut tetap mencerminkan variabel-variabel aslinya. Adapun tujuan dari analisis faktor, menurut Santoso (2010:58) adalah : 1. Data Summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. Jika dilakukan antara variabel maka dinamakan R Factor Analysis. Jika korelasi dilakukan antar-responden atau sampel dinamakan Q Factor Analysis (Cluster Analysis) 2. Data Reduction, yaitu setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu. Asumsi pada analisis faktor dipakai sebagai acuan dalam melakukan analisis faktor, seperti yang di sampaikan oleh Santoso (2010:58), yaitu : 1. Besar korelasi atau korelasi antar-variabel independen harus cukup kuat (di atas 0,5) 2. Besar korelasi parsial, korelasi antara dua variabel dengan menganggap tetap variabel yg lain, justru harus kecil. 49

3. Pengujian seluruh matrik korelasi (korelasi antar-variabel), yg diukur dg besaran Bartlett test of sphericity atau measure sampling adequacy (MSA) 4. Asumsi normalitas data dari variabel-2 atau faktor yg terjadi sebaiknya dipenuhi. Proses dasar Analisis Faktor menurut Santoso (2010:59) terdiri atas : 1. Menentukan variabel yg akan dianalisis 2. Menguji variabel tersebut, dengan metode Bartlett test of sphericity, serta pengukuran MSA (measure of sampling adequacy). Hingga didapat variabel yang memenuhi syarat untuk di analisis 3. Proses inti analisis faktor, yaitu pemfaktoran atau factoring. Proses ini akan mengekstrak satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya. Ada beberapa metoda dalam melakukan proses ekstraksi, menurut Santoso (2010:59), yaitu Principal Component Analysis (component analysis) dan Common factor analysis. Pada proses Principal Component Analysis, jika sebuah variabel berkorelasi dengan variabel lain, maka common variance (communality) akan meningkat. Common variance didefinisikan sebagai suatu varians yang dibagi dengan varians lainnya, atau jumlah varians yang dapat diekstrak dengan proses factoring. Proses common analysis hanya berhubungan dengan common variance, sedangkan proses component analysis akan mengaitkan semua varian tersebut. Component analysis akan digunakan jika tujuan utama analisis faktor adalah data reduction dan beranggapan bahwa jumlah spesific variance dan error variance bernilai kecil. Spesific variance didefinisikan sebagai varians yang berkaitan dengan variabel tertentu saja, jenis varians ini tidak dapat dijelaskan / diurai dengan korelasi hingga menjadi bagian dari variabel lain. Error variance didefinisikan sebagai varians yang tidak dapat dijelaskan lewat proses korelasi, jenis ini muncul karena proses pengambilan data yang salah, pengukuran variabel yang tidak tepat, dsb. Pada proses Common factor analysis hanya berhubungan dengan common variance, sedangkan proses component analysis akan mengaitkan semua varian tersebut. Pada umumnya, component analysis akan digunakan jika tujuan utama analisis faktor adalah data reduction dan beranggapan bahwa jumlah spesific variance dan error variance berjumlah kecil. 50

Setelah satu atau lebih faktor terbentuk, dengan sebuah faktor berisi sejumlah variabel, mungkin saja sebuah variabel sulit untuk ditentukan akan masuk ke dalam faktor yang mana. Atau, jika yang terbentuk dari proses faktoring hanya satu faktor, bisa saja beberapa variabel tersebut diragukan apakah layak dimasukkan dalam faktor yang terbentuk atau tidak. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dilakukan proses rotasi (Rotation) pada faktor yang terbentuk, sehingga memperjelas posisi sebuah variabel, akankah dimasukkan pada faktor yang ke satu atau faktor yang lainnya. Sama dengan proses faktoring, proses rotasi juga terdiri atas beberapa cara, menurut Santoso (2010: 61) yaitu : 1. Orthogonal Rotation, yaitu memutar sumbu 90 o. Proses ini terdiri atas QuartiMax, VariMax dan EquiMax. 2. Oblique Rotation, yakni memutar sumbu ke kanan, namun tidak harus 90 o. Terdiri atas OblMin, ProMax, OrthOblique, dan lainnya. Menurut Santoso (2010:62), urutan proses faktoring : 1. Proses faktoring dg metoda Principal Component 2. Jika diragukan, pakai proses Rotasi 4. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk, yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut. 5. Validasi atas hasil faktor untuk mengetahui apakah faktor yang terbentuk telah valid. Validasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti : 1. Membagi sampel awal menjadi dua bagian, lalu membandingkan hasil faktor sampel satu dengan sampel dua. Jika hasil tidak banyak perbedaan, bisa dikatakan faktor yang terbentuk telah valid 2. Dengan melakukan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan cara Structural Equation Modelling. Proses ini bisa dibantu dengan software khusus seperti Lisrel atau AMOS. Menurut Santoso (2010:62), analisis faktor termasuk pada kategori Interdependence Techniques, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun variabel 51

independen pada analisis tersebut, yang berarti juga tidak diperlukan sebuah model tertentu untuk Factor Analysis. Hal ini berbeda dengan model Dependence Techniques seperti regresi berganda, yang mempunyai sebuah variabel dependen dan beberapa variabel independen sehingga diperlukan sebuah model. 3. OBYEK DAN METODE PENELITIAN Untuk menunjang kegiatan akademik, Universitas Batam membangun sistem informasi akademik untuk mengolah data-data akademik. Seperti pada proses perwalian, kuliah dan nilai. Universitas Batam memiliki sistem informasi akademik bernama SIAP (Sistem Informasi Akademik terpadu) menggunakan database SQL- Server. Untuk interfacenya menggunakan Delphi. Tapi yang terpenting di sini adalah database akademik berbasis SQL-Server yang nantinya menjadi bahan baku untuk analisis data pada penelitian ini. Database disiapkan sampai dengan Maret 2012. Yang dimaksud dengan obyek penelitian adalah field-field yang digunakan di suatu tabel pada suatu database SIAP. Dalam bentuk database yang harus dibuka menggunakan SQL Server Enterprise Manager. Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah maka peneliti menggunakan suatu metode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran lengkap dari proses dan obyek penelitian. Yang dimaksud dengan obyek penelitian adalah field-field yang digunakan di suatu tabel pada suatu database SIAP. Field-field tadi ditampilkan dengan menggunakan perintah-perintah query sehingga tertampil sesuai kriteria tertentu. Baru dicopy hasil querynya ke MS Excel, baru di import atau di buka dengan aplikasi Clementine. Untuk dianalisis sesuai metode Data Mining tertentu. Setelah proses deskriptip selesai baru menerapkan metode Data Mining (analisis faktor) dengan menggunakan aplikasi Clementine. Aplikasi penunjang dengan menggunakan Microsoft Word 2007, Microsoft Excel 2007 dan Microsoft SQL Server Enterprise Manager 8. 52

Gambar 2 : Aplikasi SQL Enterprise Manager versi 8.0 4. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS DATA MINING MENGGUNAKAN CLEMENTINE Gambar 3 : Perangkat Lunak Clementine 12.0 4.1. Desain Stream Menggunakan Clementine Desain stream pada Clementine di awali dengan penyiapan file data dan mengkoneksikan dengan menu Reads data from Excel files, berikut tampilannya : 53

Gambar 4 : Desain stream koneksi data Excel Berikutnya adalah memeriksa status filtering dari masing-masing field. Diharapkan field-field telah terinput mempunyai status filter yang tepat. Dalam hal ini tidak ada perubahan nama fieldnya, atau tetap memakai nama seperti nama field pada data mentah XLSnya. Field tersebut adalah Jenis_Kel, Tmp_Lahir, Usia_Mhs, Status_Masuk, Usia_Masuk & IPS. Seperti nampak pada gambar di bawah ini. Gambar 5 : Desain stream koneksi field dengan Filter Berikutnya adalah pengecekan masing-masing field atas tipe data (Type), konten datanya (Values), data hilangnya (Missing), dalam halnya tidak ada data yang hilang. Juga status input data yang nantinya akan di analisis. Berikut tampilannya. Gambar 6 : Desain stream koneksi field dengan Types 54

Bagian akhir dari menu ini adalah informasi terkait setting yang telah kita lakukan sebelumnya, misal tanggal pembuatan setting, ID serta informasi status simpannya. Gambar 7 : Desain stream koneksi field dengan Annotations Berikutnya adalah memilih proses data mining atau pemodelannya yaitu Modeling Classification PCA/Factor. Setelah dipilih menu FCA/Factor maka diberikan pengaturan pilihan Use type node settings, sebagai berikut : Gambar 8 : Desain PCA/Factor penggunaan field Untuk metode ekstraksi datanya dipilih Principal Component sebagai salah satu metode pada analisis faktor. Dengan tanpa merubah Model name-nya, di anggap tetap (default). 55

Gambar 9 : Desain PCA/Factor pemilihan Model atau metode ekstraksi Berikutnya adalah menentukan setting terkait pilihan principal component tadi, yaitu mode expert hanya dengan menggunakan data yang lengkap (use only complete records). Setting tersebut terkait dengan perintah dasar analisis faktor untuk metode PCA. Gambar 10 : Desain PCA/Factor pemilihan metode faktornya. Ketika pilihan Rotation di pilih, kita harus tentukan pilihan Varimax dengan cara click menu pilihan pada teks Varimax, seperti pada tampilan berikut. 56

Gambar 11 : Desain PCA/Factor pemilihan metode rotasinya. berikut : Hasil desain stream dan mengatur metode faktor dan rotasinya tertampil sebagai Gambar 12 : Desain akhir stream PCA/Factor 4.2. Keluaran PCA/Factor menggunakan Clementine Berikut adalah keluaran setelah stream dieksekusi. Menurut Santoso (2010:82), Communalities adalah jumlah varians (bisa dalam prosentase) dari suatu variabel mulamula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Untuk variabel Jenis Kelamin (Jenis_Kel) angka Communalities Extraction-nya adalah 0,615. Hal ini berarti sekitar 61,5% varians dari variabel Jenis Kelamin bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian juga untuk variabel Asal Daerah (Tmp_Lahir) yang mana sekitar 55,3% varians dari variabel Asal Daerah (Tmp_Lahir) bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk variabel lainnya, dengan ketentuan semakin besar angka Communalities Extraction-nya sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. 57

Tabel 1 : Keluaran nilai Communalities-nya Ada 6 (enam) variabel (component) yang dimasukkan dalam analisis faktor, yaitu variabel Jenis_Kel, Tmp_Lahir, Usia_Mhs, Status_Masuk, Usia_Masuk dan IPS. Dengan masing-masing variabel mempunyai varians 1, maka total varians adalah 6 x 1 = 6 varians. Jika keenam variabel tersebut di ringkas menjadi satu faktor, maka varians yang bisa dijelaskan oleh satu faktor tersebut adalah 2,192 / 6 x 100% = 36,530%. Jika 6 variabel diekstrak menjadi 2 faktor, maka varians faktor pertama adalah 36,530%. Sedangkan varians faktor kedua adalah 1,073 / 6 x 100% = 17,877%. Total kedua faktor tersebut adalah 36,530% + 17,877% = 54,407% dari variabilitas keenam variabel asli tersebut. Sedangkan eigenvalues menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians ke enam variabel yang dianalisis. Jumlah angka eigenvalues untuk keenam variabel adalah sama dengan total varians keenam variabelnya, yaitu 6. Susunan eigenvalues selalu diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvalues dibawah 1 tidak dilibatkan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Ini sesuai dengan isian nilai eigenvalues saat pengisian di menu Factoring Extraction. Dari keluaran pada tabel di bawah ini, keluaran proses faktoring : Total Variance Explained pada kolom Initial Eigenvalues : Total, terlihat bahwa hanya ada 3 (tiga) faktor yang terbentuk, karena dengan 1 (satu) faktor, angka eigenvalues diatas 1 (2,192), dan dengan 2 (dua) faktor, angka eigenvalues juga diatas 1 (1,073). Dengan 3 (tiga) faktor, angka eigenvalues masih diatas 1 (1,009). Namun untuk 4 (empat) faktor angka eigenvalues sudah dibawah 1 yaitu 0,932. Sehingga proses faktoring seharusnya 58

berhenti pada 3 (tiga) faktor saja. Berarti bisa disimpulkan bahwa terbentuk 3 faktor pada keseluruhan 6 variabel tersebut. Selengkapnya bisa dilihat di tampilan berikut ini. Tabel 2 : Keluaran nilai Total Variance Explained-nya Setelah diketahui bahwa 3 (tiga) faktor adalah jumlah faktor yang paling optimal, maka tabel Component Matrix menunjukkan distribusi ke-6 variabel tersebut pada 3 (tiga) faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings. Menurut Santoso (2010:85), factor loadings menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel tertentu dengan faktor 1, faktor 2 dan faktor 3. Bernilai (+) atau (-), terkait dengan arah korelasinya. Bila (+) berarti berbanding lurus korelasinya. Bila (-) berarti berbanding terbalik korelasinya. Proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor yang mana dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris. Berikut tampilan selengkapnya. Tabel 3 : Keluaran nilai Component Matrix(a)-nya 59

Proses berikutnya adalah validasi atas proses Component Matrix yang sebelumnya. Validasinya adalah dengan proses Rotation. Berikut tampilannya. Di sini terlihat bahwa nilai masing-masing komponennya dipertegas, yaitu yang nilainya terbesar di perbesar dan terkecil diperkecil. Mis. pada Usia_Mhs bernilai 0,950 pada komponen matrik, lalu pada rotasinya menjadi 0,952. Sebaliknya pada Usia_Masuk semula 0,952 di turunkan menjadi 0,949. Ini semacam penegasan nilai interkoreasi antara nilai dalam faktor yang sama. Berikut tampilan hasil rotasi selengkapnya. Tabel 4 : Keluaran nilai Rotated Component Matrix(a)-nya Tampilan terakhir adalah rangkuman atas 3 faktor yang terbentuk, yang menggambarkan nilai komponen transformasi matrik untuk setiap faktor, bukan lagi tiap variabel, seperti tampilan sebelumnya. Berikut tampilan selengkapnya. Tabel 5 : Keluaran nilai Component Transformation Matrix(a)-nya 60

4.3. Data Summary PCA/Factor Menggunakan Clementine Data Summary ini menyimpan segala hal terkait analisis faktor, dipakai untuk melengkapi keluaran analisis faktor. Pada tampilan ini bisa dilihat hasil akhir dari analisis faktor yaitu Number of factors : 3, artinya faktor yang terbentuk ada 3. Juga, masing-masing field yang berstatus sebagi input juga ditampilkan. Selengkapnya tertampil sebagai berikut : Gambar 13 : Data Summary : Analysis dan Fields Berikutnya adalah tampilan tentang Build Setting atau setting yang telah kita atur sebelumnya. Di rangkum semua setting tadi dalam tampilan model tree. Kalau sebelumnya setiap setting di tampilkan dalam format menu berbasis windows per bagian. Juga tampilan tentang Training Summary, yang terkait properties perancangan stream, folder data streamnya, nama user, model type, dll. Tampilan ini melengkapi informasi atas keluaran hasil dari analisis faktor dengan menggunakan Clementine. 61

Gambar 14 : Data Summary : Build Settings dan Training Summary 4.4. Perbandingan Hasil Analisis Faktor antara SPSS dan Clementine Berikut ringkasan perbandingan keluaran analisis faktor antara SPSS dan Clementine. Yang pertama adalah perbandingan nilai Communalities-nya, dengan hasil keluaran dari SPSS (kanan) & dari Clementina (kiri) menunjukkan nilai untuk setiap variabelnya adalah sama. Berikut perbandingan antara kedua aplikasi ini. Tabel 6 : Perbandingan Keluaran nilai Communalities-nya Untuk hasil ekstraksi dengan metode analisis faktor dihasilkan 3 faktor yang sama antara dua aplikasi yang berbeda. Keduanya, SPSS (kanan) dan Clementine (kiri) mempunyai keluaran yang sama. 62

Berikut tampilan nilai Total Variance Explained-nya kedua aplikasi tersebut. Tabel 7 : Perbandingan Keluaran nilai Total Variance Explained-nya Dan, untuk tampilan komponen matriknya, terlihat keluaran dari SPSS (kanan) dan Clementine (kiri) yang menunjukkan tampilan yang sama. Komponen matrik adalah hasil dari proses ekstraksi dengan metode Principal Component Analysis (PCA). Selengkapnya di tampilan berikut ini. Tabel 8 : Perbandingan Keluaran nilai Component Matrix(a)-nya Hasil dari komponen matriknya lalu masing-masing di rotasi untuk menghasilkan nilai Rotated Component Matrix, yang nampak di bawah ini, antara keluaran dari SPSS (kanan) dan dari Clementine (kiri) terdapat tampilan yang sama. 63

Tabel 9 : Perbandingan Keluaran nilai Rotated Component Matrix(a)-nya Dan yang terakhir adalah komponen transformasi matriknya, di sini metode yang dipakai adalah sama antara SPSS (kanan) & Clementine (kiri) yaitu menggunakan metode rotasinya adalah Varimax. Selengkapnya di tampilkan di bawah ini. Tabel 10 : Perbandingan Keluaran nilai Component Transformation Matrix(a)-nya Hasil dari perbandingan antara kedua keluaran analisis faktor menggunakan SPSS dan Clementine, menunjukkan hasil keluaran yang sama. Sehingga bisa disimpulkan bahwa dengan data yang sama tetapi dengan aplikasi Data Mining yang berbeda khususnya pada analisis faktor ternyata menunjukkan hasil keluaran yang sama. 5. KESIMPULAN Dari proses analisis faktor di atas bisa disimpulkan sebagai berikut : 1. Hal-hal yang mempengaruhi prestasi akademik di peroleh dengan metode analisis faktor yang memberikan nilai korelasi dari masing-masing variabel yang diprediksi sebagai faktor yang mempunyai pengaruh dalam prestasi akademik. Nilai korelasi masing-masing variabel yang di analisis berada antara 0,515 sampai dengan 0,869 64

yang mengindikasikan bahwa variabel-variabel tersebut layak untuk di analisis menggunakan metode analisis faktor. 2. Dari 6 (enam) variabel yang diteliti, dengan proses faktoring dan rotasi bisa direduksi menjadi hanya 3 (tiga) faktor. Faktor yang terbentuk : a. Faktor 1 terdiri atas Usia_Mhs & Usia_Masuk. Diberi nama Faktor Usia. Hal ini menjelaskan bahwa Usia mempunyai keterkaitan dengan prestasi akademik. Karena korelasi Usia adalah positip maka semakin tinggi Usia maka semakin tinggi pula prestasi akademik, dengan Varimax = 0,977. b. Faktor 2 terdiri atas Jenis_Kel & IPS. Diberi nama Faktor Pribadi. Hal ini menjelaskan bahwa Pribadi (Jenis_Kel & IPS) mempunyai keterkaitan dengan prestasi akademik. Karena korelasi Pribadi adalah positip maka semakin tinggi faktor Pribadi maka semakin tinggi pula prestasi akademik, dengan Varimax = 0,998. c. Faktor 3 terdiri atas Tmp_Lahir & Status_Masuk. Diberi nama Faktor Eksternal. Hal ini menjelaskan bahwa faktor eksternal (Tmp_Lahir & Status_Masuk) mempunyai keterkaitan dengan prestasi akademik. Karena korelasi eksternal adalah positip maka semakin tinggi faktor eksternal maka semakin tinggi pula prestasi akademik, dengan Varimax = 0,976. Untuk memperolah pemahaman yang lebih baik tentang metoda kuantitatif ini beberapa hal berikut bisa disarankan, yaitu : 1. Pemahaman akan metoda kuantitatif, khususnya statistik multivariat sangat dianjurkan. Di samping konsep database dan data mining sebagai disiplin ilmu yang utama. 2. Analisis faktor yang berbasis pada database akademik bisa lebih dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan variabel-variabel prediktor yang lain, yang diprediksikan mampu memberikan sumbangan nilai pengetahuan untuk pengambilan keputusan. 3. Perancangan database yang baik akan menjadikan kualitas database yang baik, sehingga kualitas database yang akan di analisis dengan data mining akan semakin baik. Sehingga nilai pengetahuan yang didapatkan akan berkualitas baik pula. 65

6. DAFTAR PUSTAKA Adam, Hikmah Adwin., Pemodelan Aturan Dalam Memprediksi Prestasi Akademik Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Dengan Kernel K-Means Clustering, Tesis, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011 Athauda, Rukshan., Tissera, Menik., and Fernando, Chandrika., Data Mining Applications: Promise and Challenges. Publikasi pada Data Mining and Knowledge Discovery in Real Life Applications, Julio Ponce and Adem Karahoca, 2009. Berka, Petr., Rauch, Jan., and Zighed, Djamel Abdelkader., Data mining and medical knowledge management : cases and applications, 2009. Friendly, Analisis Pemanfaatan Data Mining Dalam Penentuan Variabel Untuk Prediksi Indeks Prestasi Mahasiswa Menggunakan Metode Back-Propagation Neural Network, Tesis, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011 Han, Jiawei. & Kamber, Micheline., Data Mining: Concepts and Techniques Second Edition, University of Illinois at Urbana-Champaign, 2006. Hartama, Dedy., Model Aturan Keterhubungan Data Mahasiswa Menggunakan Algoritma C 4.5 Untuk Meningkatkan Indeks Prestasi, Tesis, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011 Santoso, Singgih., Statistik Multivariat, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Elex Media Komputindo, 2010. Sumiah, Aah., Model Data Mining Pada Sistem Informasi Akademik : Studi Kasus Universitas Kuningan, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Kuningan, Kuningan, Sunjana, Aplikasi mining data mahasiswa dengan metode klasifikasi decision tree,, SNATI 2010. 66