Direktorat Jenderal Imigrasi

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN NOMOR^> TAHUN 2012

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI KETENAGAKERJAAN, DAN MENTERI PENDAYAGUNAANAPARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA MENTER! AGAMA, MENTER! KETENAGAKERJAAN, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

KALENDER PENDIDIKAN TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, dan SMPLB TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 140 /PMK.01/2006 TENTANG

5 TAHUN 2012 SKB.06/MEN/VII/ TAHUN 2012 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2013 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja :

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850/909/ORG/XII/2017 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PERATURAN BUPATI PATI TENTANG KABUPATEN PATI BUPATI PATI,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KALENDER PENDIDIKAN SMA, SMALB, SMK, dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850/13/Org/I/2017 TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2017

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN UNIVERSITAS TELKOM (Semester Genap 2015/ Semester Ganjil 2016/2017)

- 1 - PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indon

KALENDER PENDIDIKAN. TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KATA PENGANTAR

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850 /469 /Org/VI/2017 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERIAGAMA,MENTERIKETENAGAKERJAAN, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN~PARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

KALENDER PENDIDIKAN. TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KATA PENGANTAR

NOMOR : 2 TAHUN 2010 NOMOR : KEP.110/MENN1/2010 NOMOR : SKB/07/M.PAN RB/06/2010 TENTANG HARI L1SUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

N asional Republik Indonesia

KALENDER PENDIDIKAN. TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS TELKOM NOMOR KR

KALENDER KEGIATAN DIKLAT UNIT TRANSFUSI DARAH PUSAT

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

" il 3,:X?% * :.% l-or r i s e m a ra n g k ot a s o. i d. Kepada

TAHAPAN PENYUSUNAN ANALISA BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN BAB I PENDAHULUAN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/HUK/2015 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU. NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

B. ANALISIS KOMPONEN WAKTU PELAJARAN

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 YAYASAN PENDIDIKAN KESATRIAN 67 SMP KESATRIAN 2 SEMARANG

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA

JULI 2013 KALENDER AKADEMIK KALENDER KEMAHASISWAAN, UNIVERSITAS DAN NASIONAL Mg ke Tgl Agenda Tgl Agenda Minggu Tenggat

2013, No BAB I PENDAHULUAN

DASAR HUKUM. UU NO. 5 TH tentang Aparatur Sipil Negara

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH (RA, MI, MTs dan MA/MAK) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

- 1 - KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR 44/SK/UNISNU/VII/2017 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

2016, No Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA JABATAN PELAKSANA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

By: SURIPTO. Peneliti Bidang Kebijakan Publik Puslitbang. SIOAN-LAN.

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

2016, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neg

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 38 TAHUN TENTANG PROGRAM E-KINERJA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH,

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

PERATURANMENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Dengan PHBM melalui LMDH, Mari Lestarikan Hutan Kita agar Masyarakat Adil, Makmur dan Sejahtera

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2015

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 800/3669/BKD TENTANG

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/ 11/M.PAN/08/2007 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA GORONTALO TAHUN 2015

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Seleksi Pegawai. Lembaga Penegak Hukum. Promosi.

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan

KALENDER PENDIDIKAN SMP KESATRIAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 JULI Jml. HB (Jml Minggu = 3)


2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Dengan PHBM Masyarakat Terlibat Langsung dalam Melestarikan Hutan

Transkripsi:

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 0

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Direktorat Jenderal Imigrasi memiliki peran penting dan strategis dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia, Nomor: M.09.PR.07-10 tahun 2007 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Hukum Dan HAM, Pasal 520 mengenai Direktorat Jenderal Imigrasi yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang imigrasi. Hal tersebut akan terwujud secara optimal melalui kinerja yang tinggi dari segenap jajarannya. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan perhitungan Analisis Beban Kerja (ABK) yang mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Dan analisis beban kerja merupakan salah satu unsur penting dalam kaitannya dengan reformasi birokrasi. Hal ini dikarenakan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik semakin besar, namun profesionalisme yang diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Salah satu penyebab utama adalah distribusi pegawai pada suatu unit kerja atau satuan kerja belum mengacu pada kebutuhan organisasi yang sebenarnya, dalam arti belum didasarkan pada beban kerja yang ada. Menumpuknya pegawai di satu unit kerja dan kurangnya pegawai di unit kerja yang lain merupakan suatu contoh yang nyata dari permasalahan tersebut. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme pegawai negeri sipil dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan. diperlukan perbaikan dan penataan ulang manajemen kepegawaian ke arah yang lebih baik, terarah, mempunyai pola yang jelas, serta berkesinambungan (sustainable). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 1

Analisis beban kerja dapat dijadikan salah satu dasar untuk menetapkan kebijakan di bidang kepegawaian sehingga formasi pegawai yang telah disusun dapat memenuhi kebutuhan pegawai negeri sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk pelaksanaan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang menyatakan bahwa sebagai unsur aparatur negara Pegawai Negeri Sipil harus memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. B. Tujuan Dan Manfaat Analisis Beban Kerja merupakan suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja. Pelaksanaan Analisis Beban Kerja bertujuan untuk menghasilkan suatu standar pengukuran bagi pegawai/unit organisasi dalam melaksanakan kegiatannya, yaitu berupa norma waktu penyelesaian pekerjaan, tingkat efektivitas dan efisiensi kerja, standar beban kerja, prestasi kerja, penyusunan formasi pegawai, serta penyempurnaan sistem prosedur kerja dan manajemen lainnya. Hasil Analisis Beban Kerja juga dapat dijadikan alat ukur untuk meningkatkan produktivitas kerja serta langkah-langkah lainnya dalam rangka meningkatkan pembinaan, penyempurnaan dan pendayagunaan aparatur negara baik dari segi kelembagaan, ketatalaksanaan maupun kepegawaian. Tujuan dari hasil analisis beban kerja, antara lain sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi efisiensi dan efektifitas beban kerja yang menggambarkan prinsip rasional, efektif, efisien, realistis dan operasional secara nyata. 2. Memetakan kondisi riil pegawai baik kuantitatif maupun kualitatif beserta kompetensi yang dibutuhkan pada suatu unit kerja sebagai bahan perumusan formasi dan rasio kebutuhan pegawai untuk keperluan penataan kelembagaan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 2

3. Memperjelas dan mempertegas penyusunan format kelembagaan yang akan dibentuk secara lebih proporsional sehingga tercapai keseimbangan antara kewenangan dan tujuan organisasi dengan besaran organisasinya. Manfaat dari hasil Analisis Beban Kerja antara lain sebagai berikut: 1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi; 2. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit; 3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja; 4. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan; 5. Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan Daftar Susunan Pegawai (DSP) atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural; 6. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban kerja organisasi; 7. Program mutasi pegawai dari unit yang berkelebihan ke unit yang kekurangan; 8. Program promosi pegawai; 9. Reward and punishment terhadap unit atau pejabat; 10.Bahan penyempurnaan program diklat. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 3

BAB II TEKNIS PELAKSANAAN A. Pengertian Dalam Analisis Beban Kerja, terdapat beberapa pengertian/ istilah sebagai berikut: Analisis Beban Kerja : Suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja. Volume kerja : Sekumpulan pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu 1 tahun. Efektivitas dan efisiensi kerja : Perbandingan antara beban kerja dan jam kerja efektif dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi organisasi. Beban kerja Norma waktu Pengukuran kerja Jam kerja kantor Jam kerja efektif : Besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi, dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu. : Waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikan satu tahapan proses penyelesaian pekerjaa : Teknik yang dilakukan secara sistematis untuk menetapkan standar norma waktu kerja. : Jam kerja formal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. : Jam kerja yang harus dipergunakan untuk berproduksi/ menjalankan tugas, yaitu jam kerja kantor dikurangi waktu luang. Waktu luang : Jam kerja yang diperkenankan untuk dipergunakan secara tidak produktif seperti ke kamar kecil. Produk : Output yang dihasilkan oleh unit kerja sebagai hasil dari suatu proses input dengan proses tertentu dan dirumuskan dalam kata benda atau yang dibendakan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 4

Hasil Analisis Beban Kerja : Data dan informasi dalam pelaksanaan Analisis Beban Kerja yang dicantumkan dalam Form A, Form B, Form C, Form D, Form E. Laporan Analisis Beban Kerja Efisiensi : Naskah yang berisi hasil Analisis Beban Kerja disertai penjelasan kuantitatif dan kualititatif dari hasil Analisis Beban Kerja tersebut. : Adalah kemampuan Sumber Daya Manusia Aparatur Negara untuk melaksanakan kegiatan umum pemerintahan dan pembangunan, dengan memperhatikan usaha panghematan atas sumber daya, untuk mengoptimalkan produk, atau kombinasi keduanya, yang dapat dilakukan balk melalui peningkatan metode kerja, penggunaan teknologi maupun peningkatan efektivitas manajemen. B. Jam Kerja Efektif Untuk dapat melakukan Analisis Beban Kerja secara baik dan benar terlebih dahulu perlu ditetapkan alat ukur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan secara transparan dan obyektif. Alat ukur yang dimaksud adalah jam kerja efektif, yaitu jam kerja yang harus diisi dengan kerja untuk menghasilkan suatu produk baik bersifat konkrit atau abstrak (benda atau jasa). Kemudian menurut Surat Edaran Nomor IMI-710-GR.01.01 tahun 2013 tentang Penerbitan Paspor Republik Indonesia dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak dilakukan foto dan wawancara. Maksud ditetapkannya surat edaran ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan kepastian waktu penerbitan paspor kepada masyarakat sebagai pelaksanaan amanat Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi tahun 2013. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 5

Selanjutnya menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/87/M.PAN/8/2005 tentang Pedoman Peningkatan Pelaksanaan Efisiensi, Penghematan Dan Disiplin Kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara yang mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 68 tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah telah ditentukan jam kerja instansi pemerintah sebanyak 37,5 jam per minggu. Sesuai dengan Instruksi Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI- 143.KP.06.10 tahun 2012 tentang Tertib Kerja Dilingkungan Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi atas ketentuan tersebut, perhitungan jam kerja efektif yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam melakukan analisis beban kerja adalah: Jam kerja formal perminggu: Senin s/d kamis : 07.30-12.00 4 jam 30 menit X 4 = 1080 menit 13.00-16.00 3 jam X 4 = 720 menit Jumat : 07.30-11.30 4 jam = 240 menit 13.00-16.30 3 jam 30 menit = 210 menit Total = 2250 menit Jam kerja efektif per minggu dengan allowance (waktu luang) sebesar 25% dari jam: 75/100 X 2250 menit = 1687,5 menit = 28 jam 7,5 menit Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 6

Jam Kerja Efektif Perhari: 5 hari kerja = 1687,5 menit : 5 = 337,5 menit = 5 jam 37,5 menit Jam Kerja Efektif Pertahun: Hari Libur Nasional Tahun 2013 1 Januari (Tahun Baru Masehi) 24 Januari (Maulid Nabi Muhammad SAW) 10 Februari (Tahun Baru Imlek 2564) 12 Maret (Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935) 29 Maret (Wafat Yesus Kristus) 9 Mei (Kenaikan Yesus Kristus) 25 Mei (Hari Raya Waisak Tahun 2557) 6 Juni (Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW) 8-9 Agustus (Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah) 17 Agustus (Hari Kemerdekaan RI) 15 Oktober (Idul Adha 1434 Hijriah) 5 November (Tahun Baru Hijriah 1435 Hijriah) 25 Desember (Hari Raya Natal) Jadwal Cuti Bersama Tahun 2013 5,6, dan 7 Agustus cuti bersama Idul Fitri 14 Oktober cuti bersama Idul Adha 1434 Hijriah 26 Desember cuti bersama Hari Raya Natal Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 7

Jumlah hari kerja per tahun 365 hari Libur sabtu-minggu Libur resmi Hak cuti 104 hari 17 hari 12 hari 133 hari Jadi 365 hari 133 hari = 232 hari 337,5 menit x 232 hari = 78300 menit = 1305 jam. Jam kerja efektif tersebut akan menjadi alat pengukur dari beban kerja yang dihasilkan setiap unit kerja. C. Waktu Pelaksanaan Analisis Beban Kerja pada setiap unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan setiap tahun sekali. Apabila dipandang perlu, Analisis Beban Kerja pada unit kerja dapat dilaksanakan sewaktu waktu, misalnya karena terjadi perubahan kebijakan yang mengakibatkan perubahan system dan prosedur, penyempurnaan organisasi, atau alasan lain sesuai dengan kebijakan pimpinan. D. Pelaksanaan Analisis Beban Kerja Analisis beban kerja dilaksanakan secara sistematis dengan tahapan sebagai berikut: I. Pengumpulan data II. Pengolahan data III. Penyusunan laporan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 8

D.I. Pengumpulan Data Pengumpulan Data Beban Kerja dilakukan secara online, melalui tautan yang disematkan di website resmi Ditjen Imigrasi yaitu http://www.imigrasi.go.id. Adapun teknis pengisian form online survei beban kerja Ditjen Imigrasi tahun 2013 adalah sebagai berikut: a. Buka laman http://www.imigrasi.go.id kemudian klik tautan Form Pengisian Survey Beban Kerja Klik b. Setelah tautan tersebut diklik maka responden akan secara otomatis menuju ke form survey sebagaimana berikut: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 9

Klik Next c. Kemudian pilihlah unit kerja yang sesuai dengan jabatan responden, Pilih centang Klik Next d. Kemudian silahkan mengisi data awal dengan pilihan yang telah tersedia, lalu klik next, sebagaimana berikut ini: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 10

Klik Next e. Bila jabatan atau uraian jabatan telah tersedia, maka silahkan mengisi sesuai jabatan responden sebagaimana petunjuk berikut: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 11

Pilihan unit organisasi Kemudian isilah tabel yang tersedia sesuai dengan jabatan responden, contohnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 12

Uraian tugas Bila memerlukan keterangan lebih lanjut Jenis media kerja (manual, semi otomatis, otomatis) Kata yg menggabarkan ouput pekerjaan Banyaknya volume kerja selama satu tahun Waktu rata-rata menyelesaikan tugas Peralatan yang digunakan f. Selanjutnya Apabila jabatan/uraian jabatan Responden belum tercantum ataupun terdapat uraian jabatan yang belum tertera pada tabel-tabel di atas, maka Responden dapat mengisinya atau melengkapinya pada halaman berikut: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 13

Uraian jabatan sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 14

g. Setelah itu pilihlah kategori jabatan responden sebagai structural atau fungsional. Kemudian jelaskan apakah responden mengerti mengenai kondisi unit kerja seperti jumlah pegawai, golongan, kepangkatan, dlsb. Bila Ya maka responden akan menuju pengisian form berikutnya. kategori jabatan pilihan Klik next Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 15

Klik next h. Selanjutnya responden akan tiba pada akhir survei Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 16

Klik submit Setelah melengkapi data-data responden, silahkan klik submit. Data-data yang telah diisi oleh responden akan masuk ke dalam sistem dan kemudian akan diolah. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 17

LAMPIRAN PERATURAN 1. Instruksi Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI- 143.KP.06.10 Tahun 2012 tentang Tertib Jam Kerja Dilingkungan Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 18

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 19

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1995 Tentang Hari Kerja Dilingkungan Lembaga Pemerintah Presiden Republik Indonesia. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1995 TENTANG HARI KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan penilaian pelaksanaan uji coba penerapan 5 (lima) hari kerja dalam satu Minggu yang dilaksanakan selama satu tahun terakhir, penerapan hari dan jam kerja yang baru perlu dilaksanakan secara bertahap di lingkungan Lembaga Pemerintah baik Tingkat Pusat maupun di lingkungan Pemerintah Daerah; b. bahwa untuk memberi landasan hukum yang cukup baik pelaksanaan hari dan jam kerja yang baru tersebut, dipandang perlu menetapkan dengan Keputusan Presiden. Mengingat: 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaga Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3176). Memutuskan: Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG HARI KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PEMERINTAH (1) Hari kerja bagi seluruh lembaga Pemerintah Tingkat Pusat dan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya ditetapkan lima hari kerja mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat. (2) Jumlah jam kerja efektif dalam lima hari kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah 37,5 jam, dan ditetapkan sebagai berikut: a. Hari Senin sampai dengan Hari Kamis: Jam 07.30-16.00 Waktu istirahat: Jam 12.00-13.00 b. Hari Jumat:Jam 07.30-16.30 Waktu istirahat:jam 11.30-13.00. Pasal 2 Ketentuan tentang hari dan jam kerja bagi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia termasuk Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di lingkungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ditetapkan tersendiri oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan setelah mendengar pertimbangan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 20

Pasal 3 (1) Dikecualikan dari ketentuan tentang hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah: a. Unit-unit di lingkungan lembaga Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 yang tugasnya bersifat pemberian pelayanan kepada masyarakat; b. Lembaga pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Atas (SLTA); (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah dengan koordinasi dan setelah mendapat persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 4 (1) Penerapan ketentuan tentang hari dan jam kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I selain Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya, lembaga Pemerintah tingkat Pusat yang berada di Daerah serta Pemerintah Daerah Tingkat II,dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan dan kebutuhan masingmasing daerah. (2) Pelaksanaan penerapan ketentuan tentang hari dan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri Dalam Negeri atau Menteri Teknis yang bersangkutan dengan koordinasi dan setelah mendapat persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 5 Menteri atau Pimpinan Lembaga yang menerapkan lima hari kerja dapat mengatur penugasan siaga tugas pada hari Sabtu di lingkungan lembaga masing-masing. Pasal 6 Bagi Lembaga Pemerintah yang melaksanakan ketentuan tentang hari dan jam kerja sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden ini tidak berlaku ketentuan serupa yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 1964 tentang Jam Kerja Pada Kantor-kantor Pemerintah Republik Indonesia dan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 1972tentang Jam Kerja Dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Pasal 7 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 1995. Ditetapkan Di Jakarta, Pada Tanggal 27 September 1995 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 21

3. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian 4. Keputusan Presiden Nomor 68 tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah telah ditentukan jam kerja instansi pemerintah sebanyak 37,5 jam per minggu. 5. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi tahun 2013. 6. Peraturan Menteri pendayagunaan aparatur Negara Republik Indonesia nomor : PER/87/M.PAN/8/2005 tentang Pedoman Peningkatan Pelaksanaan Efisiensi, Penghematan Dan Disiplin Kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/87/M.PAN/8/2005 tentang Pedoman Peningkatan Pelaksanaan Efisiensi, Penghematan Dan Disiplin Kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja 9. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia, Nomor: M.09.PR.07-10 tahun 2007 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Hukum Dan HAM 10. Surat Edaran Nomor IMI-710-GR.01.01 tahun 2013 tentang Penerbitan Paspor Republik Indonesia dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak dilakukan foto dan wawancara. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Analisis Beban Kerja 22