Transistor-Transistor Logic (TTL)

dokumen-dokumen yang mirip
GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran

2. GATE GATE LOGIKA. I. Tujuan 1. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika.

MODUL I TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA (TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA)

MODUL 04 PENGENALAN TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

MODUL II GATE GATE LOGIKA

1. TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA

Sintesis dan Penyederhanaan Fungsi Logika dengan Peta Karnaugh

DIODE TRANSISTOR LOGIC (DTL)

IC (Integrated Circuits)

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

Laporan Praktikum. Gerbang Logika Dasar. Mata Kuliah Teknik Digital. Dosen pengampu : Pipit Utami

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA

RANCANG BANGUN TESTER IC DIGITAL SEBAGAI ALAT UJI DAN ALAT BANTU DI LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Kuliah#6 TSK205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto

LAPORAN PRAKTIKUM. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Praktikum Teknik Digital Dosen Pengampu Dr.Enjang A.Juanda,M.pd.,M.T.

Sinyal Logik level dan Famili logik, perubah level

Daerah Operasi Transistor

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT

DASAR TEKNIK DIGITAL (1) GERBANG-GERBANG LOGIKA DASAR

Teknologi Implementasi: CMOS dan Tinjauan Praktikal

PERANCANGAN SISTEM DIGITAL Rangkaian Logika Pernantin Tarigan Edisi ke-2 USU Press

EMS. 1 A Dual H-Bridge

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

Y Y A B. Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOR Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOR A B YOR YNOR

GERBANG GERBANG LOGIKA

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

ELEKTRONIKA DIGITAL DASAR

EMS. 2 A Dual H-Bridge

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan

EMULASI GERBANG LOGIKA TUNGGAL MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN MIKROPENGENDALI ATMEGA8A

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NAND Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NAND: A B YAND YNAND

GERBANG LOGIKA DIGITAL

BAB III GERBANG LOGIKA BINER

Transistor Bipolar BJT Bipolar Junction Transistor

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

Rangkaian TTL. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Prodi Sistem Komputer - Universitas Diponegoro. Rangkaian TTL

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

GERBANG LOGIKA LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Rangkaian Gerbang Digital Bipolar Pertemuan ke-9

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang AND. Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : Masukan Keluaran A B YAND

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias

Osilator RC. Gambar Rangkaian osilator RC dengan inverter

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

Kuliah#7 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

Jobsheet Praktikum ENCODER

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan

Organisasi & Arsitektur Komputer

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Tujuan :

Percobaan 1. Membangun Gerbang Logika Dasar dengan Transistor CMOS

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

Gerbang Logika Dasar I

Implementasi CMOS untuk Gerbang Logika dan Tinjauan Praktikal

BAB III. Perencanaan Alat

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Simulasi Rancangan Gerbang Logika 3 Wide - 3 Input AND-Or-Inverter teknologi ECL

EMS. Low Voltage Dual H-Bridge

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER.

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

TRANSISTOR Oleh : Agus Sudarmanto, M.Si Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

PERCOBAAN IV TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT. Logika LOW = 0 Volt, sehingga keluaran dari sistem sensor cahaya yang akan. keluaran yang relatif stabil terhadap pembebanan.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto Liyantanto, S.kom, S.kom

Modul 3. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : Derina Adriani ( )

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

Modul Elektronika 2017

DESAIN DAN ANALISIS KINERJA IC TTL AOI DUAL 2-WIDE 2-INPUT TERHADAP TEMPERATUR RUANG BERBEDA

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F

Transkripsi:

Transistor-Transistor Logic (TTL) Hadha Afrisal, 35448 Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta 1.1 INTRODUCTION Logic family dari jenis TTL (Transistor-Transistor Logic) merupakan gerbang-gerbang logika yang tersusun dari transistor-transistor BJT. Meskipun namanya TTL, namun tidak hanya tersusun dari transistor saja, namun ada komponen-komponen pendukung di dalamnya, yaitu resistor dan PN-junction diode. Gerbang-gerbang logika dari logic family TTL ini banyak dipakai dalam perancangan IC-IC digital dalam level LSI. Logic family TTL ini memiliki sub-family yang akan dijabarkan dengan bagan berikut, Penamaan IC Digital Gerbang Logika Logic Family TTL Jenis Gerbang-gerbang logika pada family TTL pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu tipe 74 dan tipe 54. Kedua jenis ini identik, yang membedakan hanya range suhu kerjanya. Seri 74 memiliki suhu kerja 0 sampai 70 C, sedangkan seri 54 memiliki suhu kerja antara -55 C sampai +125 C. Penamaan sebuah IC digital gerbang logika TTL didasarkan pada:

1.2 GERBANG-GERBANG LOGIKA Dari masing-masing subfamily dihasilkan gerbang-gerbang logika, sehingga tiap-tiap subfamily memiliki versi gerbang logika masing-masing. Namun, mayoritas susunan gerbang logika hampir mirip, misal gerbang NAND pada standard TTL, rangkaiannya sama persis dengan low-power atau high-power TTL, yang membedakan hanyalah nilai komponen yang dipakai saja. 1.2.1 Standard TTL a. NAND gate 1 2 3 4 Input A Input B Output 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 Gerbang NAND memiliki table kebenaran seperti yang ditunjukkan pada tabel. Cara kerja rangkaiannya adalah sebagai berikut, 1) Ketika kedua input LOW, maka aka nada arus yang mengalir pada base-emitter Q1, sehingga Q2 menjadi cut-off. Karena Q2 cut-off maka Q3 akan saturasi (on) dan Q4 off, akibatnya output (Y) akan bernilai HIGH. Dimana nilai V OH (min)= 2.4 V untuk supply tegangan minimum pada Vcc dengan arus sourcing 400 ua. Q3 berfungsi sebagai source-current (pull-up transistor).

2) Ketika salah satu input bernilai LOW (ditunjukkan dengan no. 2 dan 3 pada tabel kebenaran), maka akan ada arus yang mengalir di base-emittor Q1 sehingga Q2 akan off. Sampai disini step-stepnya akan sama dengan no. 1) karena Q2 satu-satunya pemicu untuk Q3 dan Q4. Sehingg ketika salah satu input bernilai LOW, maka output (Y) akan HIGH. 3) Ketika kedua input bernilai HIGH, tidak ada arus yang mengalir melalui base-emitter Q1 melainkan arus akan mengalir pada base-collector Q1 yang menyebabkan Q2 saturasi (on). Akibatnya Q3 cut-off dan Q4 saturasi. Kondisi tersebut mengakibatkan logika output bernilai LOW, dimana V OL maksimum 0.4 V dengan sinking-current 16 ma dari load eksternal. Q4 berfungsi sebagai current-sinking (pull-down transistor). Diode 1 berfungsi untuk mencegah Q3 mengkonduksi arus (meskipun arus itu kecil). Totem-Pole pada Output Stage Kombinasi Q3 dan Q4 disebut sebagai susunan output totem-pole. Susunan totem-pole memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan totem-pole adalah sebagai berikut, a) Output impedance menjadi kecil saat state output HIGH maupun LOW. Saat high state, Q3 bertindak sebagai emitter follower dan memiliki output impedance sekitar 70Ω. Sedangkan saat low state, Q4 saturasi dengan output impedance sekitar 10Ω saja. b) Dengan output impedance yang kecil, maka jika terdapat kapasitor pada rangkaian output akan cepat dalam charging maupun discharging, sehingga memungkinkan digunakan dalam rangkaian yang membutuhkan transisi cepat dari state satu ke state yang lain. c) Pada saat low state, jika tidak ada Q3 (Q4 langsung menyambung Vcc melalui R3), maka Q4 akan menarik arus yang sangat besar. Dengan adanya kombinasi totem-pole, maka arus yang dialirkan ke Q4 menjadi kecil.

Kerugian yang dialami ketika menggunakan totem-pole adalah switc-off Q4 lebih lama dari switch-on Q3, sehingga ada kemungkinan saat Q4 masih on, Q3 juga sudah on, sehingga terjadi short dalam waktu tertentu (meskipun orde nano seconds). Dampaknya adalah jika state on dan off berubah secara cepat dan terus menerus mengakibatkan mengalirnya arus yang sangat besar menyebabkan panasnya IC dan disipasi daya yang besar. b. NOT gate Desain NOT gate mirip dengan NAND gate, namun hanya dengan 1 masukan saja. Gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut, Input Output 0 1 1 0 c. NOR gate Desain NOR gate juga menyerupai NAND gate, namun pembedanya adalah pada Q1 dan Q2, yang semula cuma terdapat 1 buah Q1 dan 1 buah Q2, pada gerbang NOR ada 2 buah transistor yang menggantikan Q1 dan 2 buah transistor yang menggantikan Q2. Input A Input B Output 1 0 0 1 2 0 1 0 3 1 0 0 4 1 1 0

d. AND gate Skematik berikut merupakan salah satu dari 4 buah gerbang AND pada quad two-input AND gate tipe 7408/5408. Input A Input B Output 1 0 0 0 2 0 1 0 3 1 0 0 4 1 1 1 Cara kerjanya adalah sebagai berikut, output HIGH terjadi saat Q6 cut-off dan Q5 saturasi. Kondisi ini tercapai saat Q4 dalam kondisi cut-off agar Q4 cut-off maka Q2 dan Q3 harus on, dan yang menyebabkan Q2 dan Q3 on adalah jika kedua inputnya dalam kondisi HIGH jika salah satu input saja bernilai LOW, maka kondisi yang terjadi adalah sebaliknya. e. OR gate Skematik yang ditampilkan berikut merupakan salah satu dari 4 gerbang OR penyusun gerbang OR TTL tipe quad two-input OR gate (7432/5432) Input A Input B Output 1 0 0 0 2 0 1 1 3 1 0 1 4 1 1 1

Cara kerjanya adalah sebagai berikut, Gerbang OR hanya akan menghasilkan output LOW saat kedua buah inputnya bernilai LOW Output LOW terjadi saat Q8 saturasi dan Q7 cut-off. Kondisi ini hanya bisa dicapai saat Q6 saturasi, oleh karena itu Q5, Q4, dan Q3 harus pada kondisi cut-off Kemungkinan ini bisa tercapai saat kedua buah transistor input (Q1 dan Q2) pada kondisi saturasi Jika salah satu dari transistor input cut-off, maka output akan LOW f. Ex-OR gate Skematik berikut merupakan salah satu dari empat gerbang EX-OR pada quad two-input EX-OR gate (tipe 7486/5486). Bentuk rangkaiannya menyerupai rangkaian gerbang OR namun ada tambahan berupa sepasang transistor Q7 dan Q8. Input A Input B Output 1 0 0 0 2 0 1 1 3 1 0 1 4 1 1 0 Cara kerja rangkaian adalah sebagai berikut, Ketika dua inputnya bernilai sama (HIGH semua atau LOW semua), dua buah transistor Q7 dan Q8 berada pad kondisi cut-off. Akibatnya Q9 dan Q11 on menyebabkan Q10 off sehingga nilai output adalah LOW. Ketika salah satu input bernilai HIGH sedang yang lain tetap LOW, maka salah satu dari Q7 atau Q8 akan on (Q7 on saat input B HIGH, Q8 on saat input A HIGH). Q7 atau Q8 akan meng-offkan Q9 dan Q11, sehingga Q10 on dan menyebabkan output HIGH.

1.2.2 Low Power TTL Pada dasarnya yang membedakan Low-Power TTL dengan Standard TTL adalah pada nilai resistor yang digunakan. Yaitu nilai resistor lebih besar agar disipasi daya lebih kecil. Gambar contoh NAND gate berikut mewakili pembeda Low-Power TTL dengan Standard TTL. 1.2.3 High Power TTL Pada dasarnya yang membedakan High-Power TTL dengan Standard TTL adalah pada nilai resistor yang digunakan. Yaitu nilai resistor lebih kecil sehingga daya yang digunakan besar. Selain itu ada tambahan rangkaian Darlington Q3, R5, dan Q5 menggantikan fungsi totem-pole. Gambar contoh NAND gate berikut mewakili pembeda Low-Power TTL dengan Standard TTL.

1.2.4 Low-power Schottky TTL 1.2.5 Schottky TTL

1.2.6 Advanced Low-power Schottky TTL 1.2.7 Advanced Schottky TTL

1.2.8 Fast TTL

REFERENCES [1] Anil K. Maini Digital Electronics, Principles, Devices, and Applications, West Sussex, England: 2007 [2] Wikipedia, http://www.wikipedia.org/ [3] R. Hidayat, Paper Template in One-Column Format, http://www.te.ugm.ac.id/~risanuri/