ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK MUAMALAT INDONESIA DAN BANK CENTRAL ASIA (BCA) TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

: Tanti Tri Setianingsih NPM : Dosen Pembimbing : Riyanti, SE, MM

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

Disusun Oleh : DWI LESTARI B

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Perbankan Syariah

:Anggun Kartika Wati Npm :

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

BAB IV HASIL PENELITIAN

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun Oleh: : Echa Saefulloh Hermansyah NPM : Pembimbing : Titi Nugraheni, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: Sri Hidayati NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MMSI

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

PENGARUH RETURN ON ASSETS

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yang pada awalnya bertumbuh pesat tiba-tiba

ANALISIS PENGARUH RENTABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Alokasi Penempatan Dana Terhadap Muqabalah (Profitabilitas) Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

ANALISIS PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS BANK (PERIODE )

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

ARGEN PURNAREZKA EA01

Nova Hadiansyah Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto, MBA

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) BAGUS ANANTO

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Statistik Deskriptif (dalam %)*

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Bastian, Indra dan Suhardjono Akuntansi Perbankan. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Andre Pranata 1, Lili Syafitri 2, Ratna Juwita 3 Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembang

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

Muhammad Syukri Hamdi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOAN DEPOSIT RATIO BANK SWASTA NASIONAL DI BANK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK MUAMALAT INDONESIA DAN BANK CENTRAL ASIA (BCA) TAHUN 2007-2011 Ravika Fauziah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Email: ravikafauziah@gmail.com Abstract: This research is performed in order to test the influence of the variable Inflation rate toward Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE), and BOPO on Bank Muamalat Indonesia and Bank Central Asia at 2007-2011 period. Analysis technique used is linear regression which is inflation rate as independent variable and ROA, ROE, BOPO as dependent variable. The result of this research conclude that the inflation rate is not significantly influence Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE), and BOPO. Keyword: ROA, ROE, BOPO, Inflasi. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan perbankan di Indonesia meningkat semakin cepat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan. Dewasa ini, masyarakat menuntut kecepatan dan kemudahan seiring dengan mobilitas masyarakat yang tinggi. Bank menawarkan berbagai layanan yang mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. Namun masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan jasa perbankan. Sebagian masyarakat tidak menggunakan layanan perbankan karena beberapa faktor. Salah satu diantara faktor tersebut adalah keraguan masyarakat terhadap sistem yang selama ini diterapkan oleh perbankan konvensional mengenai adanya bunga bank. Sebagian masyarakat mempersoalkan tentang keberadaan bunga bank sebagai riba yang selama ini dilarang oleh agama Islam. Perbankan dengan prinsip syariah hadir sebagai solusi dari permasalahan ini. Sistem perbankan ganda diterapkan dalam UU No. 10 Tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dengan demikian, bank

umum maupun BPR dapat beroperasi dengan prinsip syariah maupun konvensional. Perbankan dengan prinsip syariah hadir sebagai alternatif pilihan jasa perbankan bagi masyarakat yang selama ini mempersoalkan keberadaan bunga bank sebagai riba. Perbankan syariah menerapkan sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga yang selama ini dipertentangkan oleh masyarakat. Perkembangan perbankan syariah secara informal telah dimulai sejak sebelum dikeluarkannya UU yang mengatur tentang perbankan syariah. Pada November 1991, ditandatangani pendirian Bank Muamalat Indonesia yang beroperasi pada Mei 1992. Perbankan syariah di Indonesia memiliki landasan hukum yang yang semakin kuat dan mendorong pertumbuhannya lebih cepat Dengan UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dalam UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pengertian Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbedaan antara sistem bagi hasil dan sistem bunga yang diterapkan oleh perbankan syariah dan konvensional adalah pada sistem bagi hasil, penentuan besarnya hasil yang diperoleh ditentukan sesudah kegiatan usaha dilakukan. Sedangkan pada sistem bunga, penentuan besarnya hasil yang diperoleh sebelum kegiatan usaha dilakukan. Apabila dari kegiatan usaha yang dilakukan dalam sistem bagi hasil yang diterapkan oleh perbankan syariah mengalami kerugian, maka kerugian tersebut akan ditanggung oleh kedua belah pihak. Saat krisis ekonomi dan moneter terjadi pada tahun 1997-1998, lembaga keuangan seperti perbankan mengalami masa sulit karena tingkat suku bunga yang tinggi akibat tingginya inflasi. Selama periode krisis ekonomi tersebut perbankan syariah masih dapat menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik

dibandingkan dengan perbankan konvensional. Hal tersebut dikarenakan tingkat pengembalian pada bank syariah tidak mengacu pada tingkat suku bunga melainkan bagi hasil. Bank konvensional maupun bank syariah, keduanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sebagai nasabah bank yang sewaktu-waktu dapat menanam maupun mengambil dananya di bank. Karena dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber permodalan terbesar, maka kepercayaan dari masyarakat terhadap bank menjadi sangat penting. Masyarakat dapat meganalisis kinerja bank melalui laporan keuangannya. Dalam menganalisis laporan keuangan bank dapat menggunakan analisis rasio keuangan bank. Secara umum, rasio keuangan bank meliputi; rasio likuiditas bank, rasio solvabilitas bank dan rasio rentabilitas/profitabilitas bank (Kasmir, 2010: 217-218). Rasio profitabilitas bank digunakan untuk menilai kinerja dalam menghasilkan laba. Sesuai dengan tujuan berdirinya suatu badan usaha yaitu untuk memperoleh keuntungan. Begitu juga dengan lembaga perbankan, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah. Rasio profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja bank dalam menghasilkan laba. Saat inflasi terjadi, bank syariah dinilai memiliki kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh tingkat inflasi pada tingkat profitabilitas perbankan syariah dan perbankan konvensional. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas yang

diproksikan dengan ROA, ROE, BOPO Bank Muamalat dan Bank Central Asia Tahun 2007-2011? Tujuan Berdasarkan latar belakang, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Tingkat Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, ROE, BOPO Bank Muamalat dan Bank Central Asia Tahun 2007-2011. KAJIAN PUSTAKA Perbankan Syariah dan konvensional Menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pengertian Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan dan Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menjadi dasar hukum penerapan dual banking system di Indonesia. Dual banking system adalah dua sistem perbankan (konvensional dan syariah) secara berdampingan, yang pelaksanaannya diatur dalam berbagai peraturan Undang-undang yang berlaku. Perbankan syariah hadir sebagai alternatif pilihan jasa perbankan bagi masyarakat yang selama ini mempersoalkan keberadaan bunga bank sebagai riba.

Terdapat perbedaan mendasar antara sistem perbankan konvensional dan perbankan syariah. Salah satu perbedaan dalam perbankan syariah dan perbankan konvensional adalah sistem bagi hasil yang diterapkan oleh perbankan syariah dan sistem bunga yang diterapkan oleh perbankan konvensional. Tabel 1. Perbedaan prinsip antara sistem bunga dan sistem bagi hasil. No. Faktor Perbedaan Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil 1. Penentuan Besarnya Sebelum kegiatan usaha Sesudah kegiatan usaha Hasil dilakukan 2. Yang Ditentukan Sebelumnya Besarnya bunga/ nilai hasil Kesepakatan porsi/ bagian masing-masing pihak 3. Jika Terjadi Kerugian Ditanggug oleh satu pihak saja Ditanggung kedua belah pihak 4. Perhitungan Dari mana yang diserahkan, bersifat fixed Dari untung yang akan diperoleh 5. Titik Perhatian Proyek Hasil proyek hanya untuk bank Kedua pihak Sumber: Sulhan dan Siswanto (2008: 129) Bank syariah memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional dalam hal komisaris dan direksi, yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional adalah adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi bank dan produk-produknya agar sesuai dengan hukum syariah. Analisis Rasio Keuangan Dalam menganalisis laporan keuangan bank dapat menggunakan analisis rasio. Kasmir (2008: 313) mengatakan: Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Secara umum, rasio keuangan bank meliputi; rasio likuiditas bank, rasio solvabilitas bank dan rasio rentabilitas/profitabilitas bank. Analisis Profitabilitas

Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja profitabilitas atau rentabilitas bank adalah ROE (Return on Equity) dan ROA (Return on Assets). ROE merupakan rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri atau modal saham yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham atau pemilik modal. Rumus untuk menghitung ROE adalah: = ROA adalah rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan dalam periode tertentu. Jika ROA suatu perusahana naik dari tahun ke tahun, maka bisa dikatakan perusahaan semakin efisien dalam mengelola bisnisnya. Untuk menghitung ROA dapat digunakan rumus sebagai berikut: = Rasio lain yang digunakan untuk menghitung tingkat efisiensi bank adalah BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Rasio efisiensi bank yang mengukur beban operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin tinggi nilai BOPO maka semakin tidak efisien operasi bank. Untuk menghitung BOPO dapat digunakan rumus sebagai berikut: Inflasi = Inflasi dapat diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah

Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Menurut Bank Indonesia, Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi. METODOLOGI PENELITIAN Jenis data yang diperoleh adalah data sekunder (Secondary Data) berupa laporan keuangan bank yang diperoleh dari Directory Bank Indonesia. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti, data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, dan informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non publikasi entah didalam atau luar organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti (Sekaran, 2006: 329). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisa regresi linier, metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari suatu variabel terikat berdasarkan variabel bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah tingkat inflasi. Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah ROA, ROE, dan BOPO. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji pada Bank Central Asia Pengaruh Inflasi terhadap ROA

Tabel 2. Hasil Perhitungan Regresi linear Inflasi terhadap ROA BCA ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression.015 1.015.331.605 a Residual.133 3.044 Total.148 4 a. Predictors: (Constant), Inflasi b. Dependent Variable: ROA Nilai signifikansi sebesar 0,605 yang berarti variabel Inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA karena besarnya nilai signifikansi lebih besar dari 5%. Tabel 3. Hasil Perhitungan Regresi linear Uji t Statistik Inflasi terhadap ROA BCA Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.653.316 11.578.001 Inflasi -.027.047 -.315 -.576.605 a. Dependent Variable: ROA berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear sebagai ROA=3,653 0,027In lasi+ε Berdasarkan hasil perhitungan uji t statistik, diperoleh nilai t hitung sebesar - 0,576 dengan nilai signifikansi sebesar 0,605. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Inflasi dengan variabel ROA untuk kategori BCA. Namun karena nilai t negatif, maka nilai ROA berlawanan dengan tingkat inflasi. Pengaruh Inflasi terhadap ROE

Tabel 4. Hasil Perhitungan Regresi linear Inflasi terhadap ROE BCA ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.794 1 4.794.543.514 a Residual 26.466 3 8.822 Total 31.260 4 a. Predictors: (Constant), Inflasi b. Dependent Variable: ROE Nilai signifikansi sebesar 0,514 yang berarti variabel Inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE karena besarnya nilai signifikansi lebih besar dari 5%. Tabel 5. Hasil Perhitungan Regresi linear Uji t Statistik Inflasi terhadap ROE BCA Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 34.228 4.446 7.698.005 Inflasi -.487.661 -.392 -.737.514 a. Dependent Variable: ROE berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear sebagai ROE=34,228 0,487In lasi+ε Berdasarkan hasil perhitungan uji t statistik, diperoleh nilai t hitung sebesar - 0,737 dengan nilai signifikansi sebesar 0,514. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Inflasi dengan variabel ROE untuk kategori BCA. Nilai t negatif, maka hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai ROE berlawanan dengan tingkat inflasi. Pengaruh Inflasi terhadap BOPO

Tabel 6. Hasil Perhitungan Regresi linear Inflasi terhadap BOPO BCA ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.478 1 1.478.134.739 a Residual 33.114 3 11.038 Total 34.592 4 a. Predictors: (Constant), Inflasi b. Dependent Variable: BOPO Nilai signifikansi sebesar 0,739 yang berarti variabel Inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap BOPO karena besarnya nilai signifikansi lebih besar dari 5%. Tabel 7. Hasil Perhitungan Regresi linear Uji t Statistik Inflasi terhadap BOPO BCA Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 63.903 4.974 12.848.001 Inflasi.270.739.207.366.739 a. Dependent Variable: BOPO berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear sebagai BOPO=63,903+0,270In lasi+ε Berdasarkan hasil perhitungan uji t statistik, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,366 dengan nilai signifikansi sebesar 0,739. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Inflasi dengan variabel BOPO untuk kategori BCA. Nilai t hitung BOPO positif. Hasil Uji pada Bank Muamalat Indonesia Pengaruh Inflasi terhadap ROA

Tabel 8. Hasil Perhitungan Regresi linear Inflasi terhadap ROA Bank Muamalat ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.797 1 1.797 5.839.094 a Residual.923 3.308 Total 2.720 4 a. Predictors: (Constant), Inflasi b. Dependent Variable: ROA Nilai signifikansi sebesar 0,094 yang berarti variabel Inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA karena besarnya nilai signifikansi lebih besar dari 5%. Tabel 9. Hasil Perhitungan Regresi linear Uji t Statistik Inflasi terhadap ROA Bank Muamalat Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -.293.831 -.353.747 Inflasi.298.123.813 2.416.094 a. Dependent Variable: ROA berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear sebagai ROA= 0,293+0,298In lasi+ε Berdasarkan hasil perhitungan uji t statistik, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,416 dengan nilai signifikansi sebesar 0,094. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Inflasi dengan variabel ROA untuk kategori bank Muamalat Indonesia. Nilai t hitung adalah positif. Pengaruh Inflasi terhadap ROE Tabel 10. Hasil Perhitungan Regresi linear Inflasi terhadap ROE Bank Muamalat

ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 251.960 1 251.960 10.190.050 a Residual 74.182 3 24.727 Total 326.142 4 a. Predictors: (Constant), Inflasi b. Dependent Variable: ROE Tabel 11. Hasil Perhitungan Regresi linear Uji t Statistik Inflasi terhadap ROE Bank Muamalat Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -2.259 7.444 -.303.781 Inflasi 3.531 1.106.879 3.192.050 a. Dependent Variable: ROE berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear sebagai ROE= 2,259+3,531in lasi+ε Berdasarkan hasil perhitungan uji t statistik, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,192 dengan nilai signifikansi sebesar 0,050. Pengaruh Inflasi terhadap BOPO Tabel 12. Hasil Perhitungan Regresi linear Inflasi terhadap BOPO Bank Muamalat ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 93.261 1 93.261 4.859.115 a Residual 57.581 3 19.194 Total 150.842 4 a. Predictors: (Constant), Inflasi b. Dependent Variable: BOPO

Nilai signifikansi sebesar 0,115 yang berarti variabel Inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap BOPO karena besarnya nilai signifikansi lebih besar dari 5%. Tabel 13. Hasil Perhitungan Regresi linear Uji t Statistik Inflasi terhadap BOPO Bank Muamalat Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 99.963 6.558 15.242.001 Inflasi -2.148.975 -.786-2.204.115 a. Dependent Variable: BOPO berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi linear sebagai BOPO=99,963 2,148In lasi+ε Berdasarkan hasil perhitungan uji t statistik, diperoleh nilai t hitung sebesar - 2,204 dengan nilai signifikansi sebesar 0,115. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% maka tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Inflasi dengan variabel BOPO untuk kategori bank Bank Muamalat Indonesia. Nilai t negatif. Dari hasil uji yang dilakuan pada ROA, ROE dan BOPO bank muamalat diperoleh bahwa, Inflasi tidak berpengaruh. Dengan semakin tingginya inflasi, maka akan terjadi kenaikan pada suku bunga bank. Hal ini terjadi sebagai cara pemerintah menarik minat masyarakat untuk menyalurkan uang yang terlalu banyak beredar ke bank. Bank muamalat sebagai bank syariah, tidak menggunakan sistem bunga dalam operasionalnya. SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara Inflasi terhadap ROA, ROE, dan BOPO pada Bank Muamalat Indonesia Maupun Bank Central Asia, karena nilai signifikansi >5%. Berdasarkan uji t statistik yang dilakukan, nilai t hitung ROA dan ROE BCA bernilai negatif dan BOPO bernilai positif, sedangkan nilai t hitung ROA dan ROE Bank Muamalat Indonesia bernilai positif dan BOPO bersifat negatif. Hal tersebut mengindikasikan perbedaan nilai t yang terjadi antara Bank Muamalat Indonesia dan BCA. Saran Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu hanya meneliti variabel ROA, ROE dan BOPO serta inflasi saja. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih banyak variabel lagi. DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra & Suhardjono, 2010, Akuntansi Perbankan, Salemba Empat, Jakarta. Kasmir, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta. Kasmir, 2011, Manajemen Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta. Sekaran, Uma, 2006, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. Sulhan, M. & Ely Siswanto, 2008, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah, UIN- Malang Press, Malang. Tunggal, Amin Widjaja, 2000, Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan, Rineka Cipta, Jakarta. Bank Indonesia, Pengenalan Inflasi, Viewed 6 agust 2012, <http://www.bi.go.id/web/id/moneter/inflasi/pengenalan+inflasi/>

Bank Indonesia, Laporan inflasi (Indeks Harga Konsumen), Viewed 6 agust 2012, <http://www.bi.go.id/biweb/templates/moneter/default_inflasi_id.aspx?nrm ODE=P ublished&nrnodeguid={a7760121-1768-4ae8-b333 0C91E746F1E3}&NRORIGINALURL=%2fweb%2fid%2fMoneter%2fInflasi% 2fData%2bInflasi%2f&NRCACHEHINT=>