BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TOMT (TRAINING OF MASTER TRAINERS) AGRIBISNIS PADI BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS JAMUR BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRISBISNIS BAWANG MERAH

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRISBISNIS CABAI MERAH BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN. DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS TANAMAN BUAH MANGGIS dan GAP/SOP BUAH (MANGGIS) BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA KRISAN BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT METODOLOGI PENYULUHAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN SWADAYA BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERTANIAN APARATUR DAN NON APARATUR BAB I PENDAHULUAN

2018, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan Presiden Republik Indonesia pada tahun , yang bertujuan untuk

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PENGESAHAN. Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Kasi Penyelenggaraan Diklat. Wakil Manajemen Mutu DAFTAR DISTRIBUSI. Jabatan

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

Nomor : 638/SM.510/J.3.7/08/ Agustus 2014 Lampiran : Satu Berkas Perihal : Permintaan Calon Peserta Diklat

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

BUPATI PAKPAK BHARAT

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung

RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 KETERANGAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG NOMOR : 132/Kpts./HM.130/J.3.7/04/2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 49/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA TAHUNAN

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT,

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

GUBERNUR SUMATERA BARAT

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG

Negara, pasal 32 mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan. pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan, Sasaran, dan Keluaran 4 C. Dasar Hukum 4 D. Pengertian 6 BAB II. Penyelenggaraan Diklat 10 A. Persiapan 10 B. Pelaksanaan 11 C. Pembinaan 17 D. Pembiayaan 18 BAB III. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 19 A. Monitoring 19 B. Evaluasi 18 C. Pelaporan 23 D. Surat Tanda Tamat Pelatihan 23 Lampiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan keseimbangan konsumsi pangan masyarakat adalah skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang ditunjukkan dengan nilai 95 dan diharapkan dapat dicapai pada tahun 2015. Untuk mencapai target tersebut di atas, dilakukan upaya gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yang pelaksanaan kegiatannya dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu tahap I (2009-2011) dan tahap II (2012-2015). Agar percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dapat 1

berjalan dengan baik, diperlukan suatu gerakan dalam rangka percepatan penganekaragaman konsumsi pangan bagi masing-masing pihak terkait lingkup pertanian di bawah koordinasi Dewan Ketahanan Pangan, yang dapat mendorong terwujudnya penyediaan aneka ragam pangan dan peningkatan konsumsi pangan yang berbasis pada potensi sumber daya lokal seperti diatur dalam Permentan Nomor 43 Tahun 2009. Kementerian Pertanian telah menetapkan arah dan kebijaksanaan pembangunan pertanian Tahun 2010 2014 dengan Visi yaitu Terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumber daya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor dan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Pertanian menetapkan 4 (empat) Program Sukses Pembangunan Pertanian 2010 2014, yaitu 1) pencapaian swasembada pangan dengan sasaran utama komoditas kedele, gula/tebu dan daging sapi serta swasembada berkelanjutan dengan sasaran utama komoditas padi dan jagung; (2) peningkatan diversifikasi pangan dengan sasaran utama penurunan konsumsi beras 1,5% per 2

tahun dan peningkatan skor Pola Pangan Harapan.; (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor dengan sasaran utama pemilihan komoditas penghela untuk industri pedesaan dan produk olahan serta peningkatan surplus neraca perdagangan; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani dengan sasaran utama pencapaian rata-rata laju peningkatan pendapatan per kapita sebesar 11,10% per tahun. Tantangan ke depan adalah merubah pola pikir masyarakat untuk melakukan diversifikasi produksi dan konsumsi bahan pangan untuk mencapai skor PPH dengan nilai 95 pada tahun 2015. Untuk mencapai target tersebut diatas Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian telah menetapkan sistem pelatihan pertanian yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi teknis bagi aparatur/penyuluh pertanian melalui Pelatihan Teknis Penganekaragaman/Diversifikasi Pangan. Untuk itu Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang menyelenggarakan Diklat Diversifikasi Pangan pada Tahun Anggaran 2012. 3

B. Tujuan, Sasaran dan Keluaran 1. Tujuan Tujuan Petunjuk Teknis Diklat Diversifikasi Pangan bagi Penyuluh Pertanian adalah untuk memberikan acuan bagi penyelenggara diklat. 2. Sasaran Sasaran Petunjuk Teknis Diklat Diversifikasi Pangan bagi Penyuluh Pertanian adalah bidang penyelenggaraan pelatihan pada balai/balai besar pelatihan. 3. Keluaran Keluaran petunjuk teknis ini adalah terselenggaranya Diklat Diversifikasi Pangan bagi Penyuluh Pertanian yang berkualitas untuk peningkatan kapasitas kompetensi teknis bagi penyuluh pertanian, guna mendukung 4 sukses Kementerian Pertanian. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; 4

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS; 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal; 5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/10/2009 Tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal; 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 15/Permentan/OT.140/2/2007, tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja BBPP Lembang; 8. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014; 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 49/Permentan/OT.140/9/2011, tanggal 6 September 5

2011 tentang Pedoman dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non Aparatur; 10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 01/Permentan/OT.140/10/2011, tanggal 6 Oktober 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Lanjutan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian dan Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan Pertanian; 11. Surat Keputusan kepala Badan SDM Pertanian Nomor: 20/Kpts/OT.130/3/2010, Tanggal 3 Maret 2010 tentang Pembagian Wilayah Unit Kerja UPT Diklat BPSDMP; 12. Surat Pengesahan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Tahun Anggaran 2012 Nomor: 0427/018-10.2.01/12/2011 tanggal 9 Desember 2011. D. Pengertian Dalam petunjuk teknis diklat ini, yang dimaksud dengan: 1. Diklat adalah proses belajar-mengajar untuk meningkatkan kemampuan PNS/Non PNS; 6

2. Widyaiswara adalah PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS/Non PNS pada lembaga diklat pemerintah; 3. Agribisnis adalah rangkaian usaha pertanian yang terdiri dari empat subsistem pertanian yaitu a) subsistem hulu, yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian; b) sub-sistem pertanian primer, yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan sub-sistem hulu; c) sub-sistem agribinis hilir, yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas pertanian; dan d) sub-sistem penunjang, yaitu kegiatan yang menyediakan jasa penunjang antara lain: permodalan, teknologi, dan lain-lain; 4. Materi Diklat adalah bahan ajar yang akan disampaikan widyaiswara/narasumber kepada peserta diklat dalam bentuk modul dan naskah yang berkaitan dengan tujuan diklat. 5. Mata Diklat adalah kumpulan dari materi-materi diklat yang berasal dari satu rumpun kompetensi kerja; 7

6. Kurikulum Diklat adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan diklat tertentu; 7. Monitoring adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk memastikan ketepatan pendayagunaan sumber daya diklat serta pelaksanaan kegiatan diklat pertanian sesuai dengan jadwal kerja dan hasil yang akan dicapai (target) serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan bila terjadi penyimpangan dalam proses pelaksanaan diklat yang sedang berjalan; 8. Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan dampak dari suatu kegiatan diklat pertanian sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Evaluasi dilakukan secara sistematik dan objektif dengan menggunakan instrumen dan alat ukur yang tepat dan jelas untuk menilai, merumuskan perbaikan dalam rangka pengembangan program diklat, baik sebelum, sedang, dan sesudah diklat pertanian berlangsung; 9. Evaluasi Pasca Pelatihan adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat manfaat diklat 8

dan perubahan kinerja purnawidya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya; 10. Praktik Lapangan adalah kegiatan nyata di lapangan yang dilaksanakan oleh peserta diklat tentang teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi dan kelestarian lingkungan yang diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan diklat; 11. Kajian Kebutuhan dan Peluang (KKP) adalah identifikasi dan analisis masalah yang dilakukan oleh petani yang dibimbing oleh peserta diklat untuk menggali peluang dan upaya mengatasi masalah. 9

BAB II PENYELENGGARAAN DIKLAT A. Persiapan Untuk menjamin kualitas diklat, maka penyelenggara melakukan persiapan diklat yang meliputi: 1. Panduan Penyelenggaraan (dilengkapi dengan pola, RPD/GBPP/SAP); 2. Penetapan pengelola diklat, fasilitator dan peserta; 3. Penyusunan bahan ajar; 4. Penetapan jadwal diklat; 5. Penetapan metoda diklat; 6. Penetapan sistem evaluasi; 7. Penyiapan blanko STTPP. 10

B. Pelaksanaan 1. Waktu dan Tempat Diklat Diversifikasi Pangan bagi Penyuluh Pertanian diselenggarakan di BBPP Lembang Jawa Barat selama 7 (tujuh) hari, atau 56 jam berlatih @ 45 menit. 2. Materi Secara garis besar materi Diklat Diversifikasi pangan adalah teknis diversifikasi pangan, dengan rincian: No. Mata Latihan JP T P I. KELOMPOK DASAR (4) 1.1 Kebijakan Diversifikasi Pangan dan 2 0 Gizi 1.2 Budaya Kerja Aparatur 2 0 II. KELOMPOK INTI (48) 2.1 Menyusun Pola Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang, dan Aman 2 4 (simulasi) 2.2 Mendesain Pekarangan yang layak untuk diusahakan 4 8 11

No. Mata Latihan 2.3 Memanfaatkan pekarangan: *) a. Hortikultura : - sayuran dataran rendah (cabe, terong, bayam, kangkung, sawi, kacang panjang, kecipir) - Sayuran dataran tinggi (kubis, pokchoy, tomat, dan lain-lain) - tanaman buah-buahan (jeruk, pisang,jambu, pepaya, mangga dan lain-lain) - tanaman hias (mawar, melati dan lain-lain) - tanaman obat keluarga (TOGA) b. Peternakan: - unggas (Itik, ayam, burung Puyuh, bebek) - non Ruminansia (kelinci dan lain-lain) - ruminansia (sapi potong/ perah, kambing/domba) c. Tanaman Pangan: - aneka umbi (talas, ganyong, gembili, ubi jalar, singkong) d. Perikanan - Mina Padi/Kolam ikan (lele, emas, nila, gurame) 2.4 Mengolah Pangan Lokal Berbasis Cara Pengolahan yang Baik: *) JP T P 4 10 2 12 12

No. Mata Latihan a. Pembuatan tepung berbasis komoditas lokal sebagai makanan utama (non-padi), dll; b. Pengolahan pangan lokal berbasis tepung (non-padi), dll; c. Pembuatan abon ikan, bakso, nuget, dll; d. Pembuatan nuget, bakso, pasteurisasi, youghurt, tahu susu, permen susu, dll; e. Pembuatan saos tomat, cabe, instant jahe, permen, kripik pisang, dll 2.5 Memberdayakan Kelompok Wanita Tani dalam Pengelolaan P2KP JP T P 2 0 III KELOMPOK PENUNJANG (4) 3.1 Menyusun Kontrak Belajar 2 0 3.2 Rencana Implementasi dan Evaluasi Akhir 2 0 JUMLAH 22 34 TOTAL 56 a. Metoda Metoda pelatihan yang digunakan adalah pendekatan Experiential Learning Cycle (ELC) atau AKOSA (Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, Aplikasikan) dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa/andragogy yang bersifat pembaharuan. BBPP Lembang 13

menyediakan lahan minimal 100 m 2 pemanfaatan pekarangan. sebagai model b. Pola No. Proses 1. Registrasi 2. Pembukaan 3. Klasikal 4. Kunjungan Lap. 5. Pemantapan 6. Evaluasi 7. RTL 8. Penutupan Hari ke 0 1 2 3 4 5 6 7 c. Persyaratan A. Fasilitator 1. Asal Fasilitator Diklat Diversifikasi Pangan bagi Penyuluh Pertanian terdiri dari fasilitator utama yaitu widyaiswara BBPP Lembang, serta fasilitator lainnya seperti: pakar, praktrisi dan narasumber lainnya; 14

2. Penetapan fasilitator didasarkan pada: a. Pengalaman dan penguasaan materi yang bersangkutan; b. Kemampuan menyusun dan menggunakan bahan ajar; c. Penguasaan metodologi yang relevan dengan materi yang akan dilatihkan; d. Fasilitator utama diwajibkan menyusun Garis Besar Pelaksanaan Pelatihan (GBPP/SAP/RPP), e. Fasilitator lainnya diwajibkan menyiapkan materi pembelajaran dan membuat satuan acara pembelajaran (SAP); f. Kemampuan menilai hasil berlatih peserta; g. Memiliki rasa pengabdian dan tanggungjawab. 3. Persyaratan: a. Widyaiswara yang bertugas di instansi daerah sentra pengembangan P2BN tingkat propinsi; b. Mengampu komoditas pangan; c. Bersedia mengikuti seluruh proses pembelajaran. 15

2. Peserta 1. Asal Peserta berasal dari propinsi binaan BBPP Lembang, yang merupakan kabupaten/kota pelaksana Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal penerima bantuan Tahun 2010 dan 2011; dan kabupaten/kota promosi Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. 2. Persyaratan: a. Peserta Pelatihan Teknis Diversifikasi Pangan diutamakan adalah penyuluh pertanian PNS/bertugas pada BPP pelaksana program P2KP; b. Bertugas di daerah potensi atau sentra pengembangan komoditas pangan serta membawa data potensi pengembangan pemanfaatan pekarangan untuk penganekaragaman pangan; c. Belum pernah mengikuti diklat sejenis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir; 16

d. Diusulkan oleh Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian/Dinas Pertanian dengan membawa surat tugas dari atasan langsung/pejabat yang berwenang; e. Selama diklat berlangsung peserta harus menggunakan kemeja berdasi dan membawa pakaian batik; f. Membawa pas photo terbaru berlatar belakang merah dan berdasi ukuran 4x6 cm dan ukuran 3x4 cm masing masing 1 (satu) lembar ; g. Berbadan sehat jasmani dan rohani (membawa surat keterangan sehat dari dokter), untuk peserta wanita tidak dalam keadaan hamil ; h. Sanggup mengikuti diklat dari awal hingga akhir dan tidak membawa anggota keluarga ; i. Menaati seluruh ketentuan yang berlaku sesuai dengan Tata Tertib yang berlaku. C. Pembinaan Pembinaan terhadap penyelenggaraan Diklat Diversifikasi Pangan secara fungsional dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, c.q Pusat Pelatihan Pertanian. 17

Pembinaan dilakukan sebelum dan selama pelaksanaan diklat. E. Pembiayaan Biaya diklat dibebankan pada anggaran DIPA Tahun 2012 Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. 18

BAB III MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring Kegiatan monitoring dilaksanakan secara periodik dari persiapan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan diklat. Diantaranya adalah Monitoring Harian (Daily Mood) dan Monitoring Kesesuaian Tempat Praktek Lapang (Lampiran 1). a. Daily Mood Monitoring Daily Mood dilaksanakan setiap hari, dimana setiap peserta wajib memasukan satu koin kedalam kotak Daily Mood yang telah disediakan sesuai dengan suasana hati sebelum proses pembelajaran (Gembira/Biasa/Sedih). b. Kesesuaian Tempat Praktek Lapang Monitoring Kesesuaian tempat praktek lapang dilaksanakan setelah kegiatan praktek lapang berlangsung, setiap peserta mengisi blanko kesesuaian yang telah disediakan. 19

B. Evaluasi Evaluasi Diklat Diversifikasi pangan terdiri dari evaluasi peserta, fasilitator dan penyelenggaraan, dikoordinasikan oleh Bidang Program dan Evaluasi. 1. Evaluasi peserta Evaluasi peserta sebagaimana Lampiran 3 terdiri dari Evaluasi Penguasaan/Pemahaman Materi serta Sikap dan Perilaku Peserta. a. Penguasaan Materi Aspek pengetahuan dan keterampilan peserta mempunyai bobot 60% terdiri dari: 1. Pemahaman teoritis; 2. Unjuk kerja; 3. Daya analisa dan sintesa; 4. Pemecahan masalah; 5. Pengambilan keputusan; 6. Bahan serahan/hand out (pembuktian). Evaluasi ini dilaksanakan sebelum dan sesudah materi pembelajaran disampaikan, yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi setiap peserta sebelum dan sesudah mengikuti Diklat. 20

b. Sikap dan Perilaku Penilaian aspek sikap dan perilaku tidak terlepas dari penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan peserta mempunyai bobot 40% yang terdiri dari komponen: 1. Disiplin; 2. Motivasi; 3. Kepemimpinan; 4. Kerja sama; 5. Prakarsa. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sejauhmana peserta dapat mengaplikasikan materi pembelajaran yang telah disampaikan baik secara klasikal maupun praktek lapangan. Dalam pelaksanaannya, fasilitator akan memberikan nilai secara objektif terhadap setiap peserta sesuai skala yang telah ditentukan dan tercantum pada lembar evaluasi. 2. Evaluasi Fasilitator Evaluasi fasilitator sebagaimana Lampiran 3 dilakukan oleh peserta untuk mengetahui kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi diklat dan sikap 21

fasilitator yang bersangkutan. Peserta wajib memberikan penilaian secara objektif sesuai skala yang ditentukan terhadap 5 aspek penilaian yang tersedia dalam lembar evaluasi yang disediakan. Aspek yang dievaluasi adalah: 1. Penguasaan Materi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap); 2. Penguasaan Metode (kemampuan penyajian dan menjawab, komunikasi, nada dan suara, kerja sama) 3. Kemampuan menggunakan alat bantu (penggunaan sarana pembelajaran); 4. Penegakan disiplin (kehadiran, kerapihan berpakaian, sikap dan perilaku); 5. Pencapaian tujuan pembelajaran (relevansi materi dengan tujuan pembelajaran) Hasil penilaian disampaikan kepada setiap fasilitator sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing fasilitator. 3. Evaluasi Penyelenggaraan Evaluasi penyelenggaraan sebagaimana Lampiran 4 dilakukan oleh peserta diklat dan dilaksanakan pada 22

awal dan akhir diklat dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan diklat. Meliputi Evaluasi Harapan Kepuasan dan Evaluasi Kenyataan Kepuasan Aspek yang dinilai adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan panitia (Administrasi diklat, pengajaran, akomodasi/asrama serta konsumsi dan ruang makan); 2. Fasilitas, sarana dan prasarana diklat. C. Pelaporan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang selaku penyelenggara wajib mengirimkan laporan pelaksanaan diklat kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian c.q. Pusat Pelatihan Pertanian selambatlambatnya 2 (dua) minggu setelah diklat berakhir. D. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Peserta Diversifikasi pangan yang telah mengikuti seluruh kegiatan belajar-mengajar dengan baik, dan dinyatakan lulus berhak diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). 23

1. Mekanisme Satu minggu sebelum diklat berakhir, penyelenggara menyampaikan rekapitulasi biodata Kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian c.q. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian untuk memperoleh STTPP. 2. Penandatanganan Penandatanganan STTPP ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian a.n Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian selaku penanggung jawab program dan oleh Kepala BBPP Lembang selaku penanggungjawab diklat. 24

Lampiran 1. Format LP 5 MONITORING HARIAN (DAILY MOOD) PESERTA DIKLAT 1. Nama Diklat :. 2. Hari/Tanggal :. Petunjuk Pengisian : 1. Check list sesuai dengan perasaan anda di kolom/kotak kosong 2. Untuk pengisian kolom saran dapat memilih jawaban yang sudah tersedia di bawah ini Senang Biasa Sedih Alasan *) : Terima Kasih 25

MONITORING KESESUAIAN TEMPAT PRAKTEK LAPANG NAMA DIKLAT : TEMPAT KUNJUNGAN : TANGGAL PELAKSANAAN : Berilah tanda Cheklist (?) pada kolom sesuai dengan jawaban anda NO URAIAN 1 Kesesuaian tempat praktek lapang dengan tujuan diklat/pelatihan 2 Kesesuaian tempat praktek lapang dengan judul diklat/pelatihan SESUAI KURANG SESUAI ALASAN 3 Kesesuaian tempat praktek lapang dengan isi materi yang dilatihkan 4 Kesesuaian tempat praktek lapang dengan kebutuhan peserta diklat/pelatihan dalam menambah pengetahuan/ keterampilan Saran- Saran :

Lampiran 2. EVALUASI PENGUASAAN/PEMAHAMAN MATERI FORMAT LP 7 1. Nama Diklat : 2. Nama UPT : 3 Materi Diklat : BBPP Lembang 4 Nama Fasilitator : Petunjuk Pengisian : Memberi Nilai penguasaan peserta dilakukan diawal dan akhir pembelajaran Keterangan : Skala Penilai Sangat Menguasai (> 81), Menguasai (71-80) Cukup Menguasai (61-70), Kurang Menguasai (51-60), Tidak menguasai (< 50), NO NAMA PESERTA SKALA PENGUASAAN MATERI NILAI AWAL NILAI AKHIR KETERANGAN 1 2 30 Lembang,... 2012 Fasilitator (...)

EVALUASI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU PESERTA 1. Nama Diklat : 2. Nama UPT : BBPP Lembang 3. Materi Diklat : 4. Nama Fasilitator/Panitia/Peserta : FORMAT LP 7 Petunjuk Pengisisan : Memberikan Penilaian Berdasarkan Skala penilaian Skala Penilaian Sangat Baik (> 81), Baik (71-80) Cukup Baik (61-70), Kurang Baik (51-60), Sangat Kurang (< 50), NO 1 2 30 0 0 NAMA PESERTA Disiplin ASPEK PENILAIAN TOTAL Motivasi Kepemimpinan Kerjasama Prakarsa RATA- RATA Keterangan: A B C D E Aspek Penilaian Disiplin Motivasi Kerjasama Prakarsa Kepemimpinan Indikator Penilaian Kehadiran, ketepatan waktu, kebersihan dalam bekerja, kerapihan dalam penggunanaan alat Keaktifan, semangat, kemauan dan ketekunan Menghargai pendapat orang lain, suka menolong, toleransi Ide inisiatif Ketegasan, keberanian, konsistensi, komitmen dan proaktif Lembang,... Fasilitator/ Panitia/Peserta (...) 1

Lampiran 3. 1. NAMA DIKLAT 2. NAMA UPT BBPP Lembang EVALUASI TERHADAP FASILTATOR DIKLAT Format LP 5 Petunjuk Pengisian : Isilah Nilai Sesuai dengan Skala penilaian untuk setiap fasilitator per materi Sangat Baik, (> 81) Baik, (71-80) Cukup Baik, (61-70) Kurang baik, (51-60) Sangat kurang, (< 50), MATERI Nama Fasilitator Nama Fasilitator Nama Fasilitator Nama Fasilitator Nama Fasilitator Nama Fasilitator Nama Fasilitator Nama Fasilitator Nama Fasilitator NO URAIAN PENILAIAN 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. Hari/Tgl : Hari/Tgl : Hari/Tgl : Hari/Tgl : Hari/Tgl : Hari/Tgl : Hari/Tgl : Hari/Tgl : Hari/Tgl : 1 Panguasaan Materi (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) 2 Penguasaan Metode (Kemampuan penyajian dan menjawab, komunikasi, Nada dan Suara, Kerjasama) 3 Kemampuan Menggunakan Alat Bantu (Penggunaan Sarana Pembelajaran) 4 Penegakkan Disiplin (Kehadiran, Kerapihan Berpakaian, Sikap dan Perilaku) 5 Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Relevansi Materi dengan Tujuan Pembelajaran) 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Lampiran 4. FORMAT LP 9 Evaluasi Harapan Kepuasan Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat 1. Nama Diklat 2.Tanggal Pelaksanaan 3. Nama UPT Petunjuk Pengisian : Memberi nilai Skor pada setiap unsur dan sub unsur, sesuai dengan harapan. Skala Penilaian: Sangat Baik (> 81), Skor 5 Baik (71-80) Skor 4 Cukup (61-70), Skor 3 Kurang (51-60), Skor 2 Sangat Kurang (< 50), Skor 1 I. Pelayanan Panitia. 1.1. Administrasi Pelatihan; No Aspek yang Dinilai 1 Ketepatan regisitrasi/pendaftaran 2 Kualitas bahan serahan 3 Ketepatan penyelesaian keuangan 4 Profesionalisme dan keramahan Skor Nilai 5 4 3 2 1 1.2. Pengajaran; No Aspek yang Dinilai 1 Ketersediaan alat bantu pembelajaran (LCD, Laptop, OHP, Layar Screen) 2 Kebersihan dan kenyamanan kelas Skor Nilai 5 4 3 2 1 1.3. Akomodasi / Asrama; No Aspek yang Dinilai 1 Kebersihan dan kenyamanan asrama 2 Keramahan dan kerapihan petugas Skor Nilai 5 4 3 2 1 1.4. Konsumsi dan Ruang Makan No Aspek yang Dinilai 1 Variasi menu makanan 2 Kualitas menu makanan 3 Kebersihan dan kenyamanan 4 Keramahan dan kerapihan petugas Skor Nilai 5 4 3 2 1 II. Fasilitas, Sarana dan Prasarana Pelatihan; No Aspek yang Dinilai 1 Kelengkapan fasilitas praktek (laboratorium,lahan, Alsintan) 2 Kesiapan dan Kelancaran Praktik (laboratorium, Lahan) Skor Nilai 5 4 3 2 1

FORMAT LP 9 Evaluasi Kenyataan Kepuasan Peserta Terhadap Penyelenggaraan Diklat 1. Nama Diklat 2.Tanggal Pelaksanaan 3. Nama UPT BBPP Lembang Petunjuk Pengisian : Memberi Nilai Skor pada setiap unsur dan sub unsur, sesuai dengan harapan. Skala Penilaian: Sangat Baik (> 81), Skor 5 Baik (71-80) Skor 4 Cukup (61-70), Skor 3 Kurang (51-60), Skor 2 Sangat Kurang (< 50), Skor 1 I. Pelayanan Panitia. 1.1. Administrasi Pelatihan; No Aspek yang Dinilai 1 Ketepatan regisitrasi/pendaftaran 2 Kualitas bahan serahan 3 Ketepatan penyelesaian keuangan 4 Profesionalisme dan keramahan Skor Nilai 5 4 3 2 1 1.2. Pengajaran; No Aspek yang Dinilai 1 Ketersediaan alat bantu pembelajaran (LCD, Laptop, OHP, Layar Screen) 2 Kebersihan dan kenyamanan kelas Skor Nilai 5 4 3 2 1 1.3. Akomodasi / Asrama; No Aspek yang Dinilai Skor Nilai 5 4 3 2 1 1 Kebersihan dan kenyamanan asrama 2 Keramahan dan kerapihan petugas 1.4. Konsumsi dan Ruang Makan No Aspek yang Dinilai Skor Nilai 5 4 3 2 1 1 Variasi menu makanan 2 Kualitas menu makanan 3 Kebersihan dan kenyamanan 4 Keramahan dan kerapihan petugas II. Fasilitas, Sarana dan Prasarana Pelatihan; No 1 Kelengkapan fasilitas praktek (laboratorium,lahan, Alsintan) 2 Kesiapan dan Kelancaran Praktik (laboratorium, Lahan) Saran-Saran : Aspek yang Dinilai Skor Nilai 5 4 3 2 1