BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk yang sering diproduksi adalah brosur, label kemasan, dan hang tag.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan data data yang

KATALOG HARGA SUMBER BAHAGIA KREASINDO CETAK MURAH CEPAT & AMAN.

BAB III ANALISA. tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

Perhitungan Biaya Cetak PRINTING PROSES - VCD 018

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Company Profile CV. SUMBER BAHAGIA KREASINDO GRAPHIC DESIGN WEB DESIGN SUPPLIER CV. SUMBER BAHAGIA KREASINDO

Harga Paket Cetak Kalender Dinding 2014 Ukuran Kalender 31 x 48 cm Kertas HVS 100gr Cetak Full Color 1 muka Finishing Klemseng

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Jl. Gubeng Kertajaya 7 Raya No. 5 -

BAB III ANALISA. 3.1 Brosur Pesaing Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi

PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dengan ini kami ajukan penawaran harga cetak untuk membantu perusahaan yang Bapak/Ibu Pimpin dalam hal pengadaan barang cetakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk pertumbuhan perusahaan.menurutkrismiaji (2002), kesalahan

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN

BAB III ANALISA. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Life Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

langsung Biaya Tenaga kerja

BAB V RINCIAN TUGAS. : Art paper 210 gr

NO PERIHAL SEMULA MENJADI KETERANGAN. 1)Metoda Pelaksanaan. 1)Metoda Pelaksanaan Pekerjaan lengkap sesuai format;

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

Bab IV. Hasil Analisis Sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi kebutuhan sistem ini, secara keseluruhan perlu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PEMBAHASAN. keluarga dari Bapak Nugroho Arief Harmawan, sehingga manajerial. diserahkan kepada anggota keluarga besar. CV.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

III. DATA PERANCANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V RINCIAN TUGAS. 5.1 Cakupan Teknis Pekerjaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pricelist eve. contact person: Budi / agung

Bab 1. PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR HARGA SOUVENIR DAN SEMINAR KIT (AGUSTUS 2016)

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

BERITA ACARA ADDENDUM DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN CETAK MAJALAH PROMOSI POTENSI DAERAH PROVINSI BENGKULU Nomor : 04/ ULP-PROVBKL/I/CMPPD.

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perkembangan teknologi mesin grafika telah

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Percetakan Teratai

KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA. company profile dari segi bentuk dan desain. Pemilihan konsep ataupun ide ini pun juga konsultasi dari pihak

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN. 2. Tahap Implementasi konsep ke dalam desain

PROFIL PERUSAHAAN -- PRINTING YOUR DREAM --

BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

Clara Susilawati, MSi

BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ACTIVITY-BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA MENGADAKAN PENINGKATAN TERHADAP EFISIENSI, KUALITAS DAN WAKTU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Penentuan Komponen Biaya Gambar 4.1 Tahapan proses penentuan komponen biaya Pada gambar 4.1, dalam penentuan komponen biaya terdapat 2 proses, yaitu: a. Pengidentifikasian data biaya b. Pengidentifikasian item biaya Penjelasan mengenai tahap dalam menentukan komponen biaya adalah sebagai berikut: 37

38 A. Pengidentifikasian data biaya 1 2 3 4 Gambar 4.2 Tahapan proses pengidentifikasian data biaya Untuk mempermudah dalam menentukan komponen biaya, terlebih dahulu ditentukan data biayanya, yaitu dari proses identifikasi biaya dari data-data yang ada di perusahaan. Biaya-biaya yang diidentifikasi diantaranya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang terdapat pada gambar 4.2. Terdapat 4 (empat) tahap dalam penentuan komponen biaya yaitu: 1) Identifikasi daftar kegiatan operasional perusahaan 2) Identifikasi data biaya bahan baku 3) Identifikasi data biaya tenaga kerja langsung 4) Identifikasi data biaya overhead pabrik

39 Penjelasan mengenai tahap-tahap dalam pengidentifikasian data biaya adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi daftar operasional produksi Mengidentifikasi data operasional merupakan tahap pertama dari proses membuat model worksheet dalam menentukan harga pokok produksi standar. Dikarenakan beberapa biaya ditentukan berdasarkan kegiatan operasional maka harus ditentukan terlebih dahulu data kegiatan operasional dengan proses identifikasi daftar operasional produksi. Proses ini membutuhkan inputan daftar kegiatan operasional. Untuk mendapatkan daftar kegiatan operasional perusahaan, perlu diketahui kegiatan operasional produksi apa saja yang akan dilakukan jika ada suatu pesanan pelanggan, dan daftar kegiatan ini harus diurutkan berdasarkan proses produksinya. Data kegiatan produksi dapat diketahui dalam tahap obeservasi dan wawancara. Dan data kegiatan operasional produksi yang urut berdasarkan proses produksi inilah yang disebut dengan output data kegiatan operasional produksi.

40 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 8 Perhitungan Barang Gambar 4.3 Data Kegiatan Operasional Data kegiatan operasional pada gambar 4.3 adalah data kegiatan operasional yang ada di CV. Lintas Nusa dalam memproduksi pesanan secara umum. Data ini akan mempermudah dalam beberapa proses selanjutnya yang nantinya akan menentukan harga pokok produksi standar. Dalam proses percetakan di CV. Lintas Nusa setiap proses kegiatan operasional produksi barang mempunyai proses yang berbeda. Data kegiatan operasional produksi dapat dibedakan berdasarkan jenis cetakan, yaitu: a. Kegiatan operasional produksi mencetak buku, majalah, blocknote, amplop, memo, great book

41 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak buku) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pemotongan kertas 2 7 Perhitungan Barang Gambar 4.4 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak buku Gambar 4.4 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak buku. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, penjilidan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang. b. Kegiatan operasional produksi mencetak brosur, kupon, kartu, sertifikat CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak brosur) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Pemotongan kertas 2 6 Perhitungan Barang Gambar 4.5 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak brosur

42 Gambar 4.5 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak buku. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang. c. Kegiatan operasional mencetak karton, dos CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak karton) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 8 Perhitungan Barang Gambar 4.6 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak karton Gambar 4.6 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak karton. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, penjilidan, pengeplongan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang.

43 d. Kegiatan operasional mencetak kalender CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak kalender) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 8 Perhitungan Barang Gambar 4.7 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak kalender Gambar 4.7 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak kalender. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, penjilidan, pengeplongan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang. 2) Identifikasi data biaya bahan baku Data biaya yang dibutuhkan dalam penentuan harga pokok produksi standar salah satunya yaitu yaitu data biaya bahan baku. Proses ini membutuhkan inputan data biaya bahan baku. Data biaya bahan baku yang dimaksud yaitu bahan baku apa saja yang dipakai dalam proses produksi pesanan pelanggan. Data biaya bahan baku dapat diketahui dalam tahap observasi dan wawancara pada tahap ketiga dan keempat pada tabel 3.1.

44 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BAHAN BAKU No. 1 Kertas 2 Tinta 3 Plat Bahan Baku Gambar 4.8 Data Item Biaya Bahan Baku Data bahan baku yang dipakai dalam penentuan harga pokok produksi yang terdapat pada gambar 4.8 diantaranya yaitu kertas, tinta, dan plat. 3) Identifikasi data biaya tenaga kerja langsung Data biaya tenaga kerja ditentukan berdasarkan kegiatan operasional produksi di perusahaan. Maka dari itu proses identifikasi item biaya tenaga kerja langsung yang ada di tahap selanjutnya nantinya membutuhkan inputan data kegiatan operasional produksi. Data tenaga kerja yang ditentukan dalam proses ini yaitu mengenai data tenaga kerja langsung yang langsung melakukan produksi dalam menyelesaikan pesanan pelanggan.

45 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya TENAGA KERJA LANGSUNG No. Tenaga Kerja 1 Bagian Desain CTP 2 Operator Mesin CTP 3 Operator Mesin 4 Bagian Finishing 5 Bagian Pengeplongan 6 Bagian Finishing Gambar 4.9 Data Item Biaya Tenaga Kerja Langsung Data item biaya tenaga kerja langsung pada gambar 4.9 merupakan data tenaga kerja yang ada di CV. Lintas Nusa, tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja yang langsung ikut membantu dalam proses produksi pesanan pelanggan. Untuk tenaga kerja akan dipilih berdasarkan kegiatan operasional yang dilakukan dalam memproduksi suatu pesanan.

46 4) Identifikasi data biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik yang dihitung biaya yang cukup signifikan, diantaranya yaitu biaya listrik dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya listrik dan biaya tenaga kerja tidak langsung perhitungannya berdasarkan kegiatan operasional produksi agar lebih mudah dalam penentuan harga pokok produksi standar. Data biaya overhead pabrik dapat diketahui dalam observasi dan wawancara pada tahap ketiga, kelima dan keenam. CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BIAYA OVERHEAD PABRIK No. Biaya Overhead Pabrik 1 Biaya Listrik 2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 3 Biaya Bahan Penolong 4 Biaya Pemakaian Mesin 5 Pajak Bumi dan Bangunan Gambar 4.10 Data Item Biaya Overhead Pabrik

47 B. Pengidentifikasian Item Biaya 1 2 3 Gambar 4.11 Tahapan proses pengidentifikasian item biaya Setelah ditentukan data biayanya, maka tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasikan item biaya yang terdapat pada gambar 4.11. Pengidentifikasian item biaya ini yaitu menentukan detail dari setiap item biaya. Item biaya beserta detailnya inilah yang dinamakan output komponen biaya. Terdapat 3 (tiga) tahap dalam penentuan komponen biaya yaitu: 1) Identifikasi item biaya bahan baku 2) Identifikasi item biaya tenaga kerja langsung 3) Identifikasi item biaya overhead pabrik Penjelasan mengenai tahap-tahap dalam penentuan komponen biaya adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi item biaya bahan baku Setelah ditentukan data biaya bahan baku, maka tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasikan item biayanya. Berbeda halnya dengan identifikasi item biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, pengidentifikasian item biaya

48 bahan baku ini tidak berdasarkan pada data kegiatan operasional produksi karena inputan data biaya bahan baku dapat langsung diidentifikasi dan ditentukan tanpa terkait dengan kegiatan operasional produksi. Proses ini mengidentifikasi secara detail data biaya bahan baku, diantaranya mengenai macam jenis, ukuran, harga, tebal. Jenis bahan baku beserta detailnya inilah yang dinamakan output komponen biaya bahan baku. CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BAHAN BAKU BAHAN BAKU BAHAN BAKU KERTAS TINTA PLAT No. Jenis Tebal Ukuran No. Jenis No. Ukuran 1 Art Paper 120gr 61x86 1 Full colour 1 254x394 65x100 2 Black and White 2 570x510 79x109 3 650x550 150gr 61x86 4 670x560 65x100 5 724x600 79x109 180gr 61x86 65x100 79x109 210gr 61x86 65x100 79x109 2 Duplex 270gr 79x109 89x119,4 89x119,5 89x120 310gr 79x109 89x119,4 89x119,5 89x120 350gr 79x109 89x119,4 89x119,5 89x120 3 HVS 60gr 65x90 65x100 70gr 65x90 65x100 80gr 65x90 4 Art Carton 210gr 65x100 79x109 Gambar 4.12 Komponen Biaya Bahan Baku Kertas Pada gambar 4.12 komponen biaya bahan baku kertas ini diantaranya yaitu jenis kertas, ukuran kertas, dan tebal kertas. Untuk komponen biaya bahan baku tinta

49 ini adalah mengenai jenis warna tinta. Pesanan pelanggan dapat diproduksi dalam 2 jenis warna, yaitu full colour atau black and white. Full colour terdiri atas warna cyan, magenta, yellow, dan black atau black and white yang terdiri atas warna hitam dan putih. Dan komponen biaya bahan baku plat yaitu ukuran plat. Data ini telah sesuai dengan data biaya bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi pesanan pelanggan. Dan data ini telah tetap dari dokumen di perusahaan dan tidak dapat berubah kecuali adanya perubahan dari perusahaan. 2) Identifikasi item biaya tenaga kerja langsung Pengidentifikasian item biaya tenaga kerja langsung ditentukan berdasarkan data kegiatan operasional produksi di perusahaan, agar mempermudah dalam menentukan harga pokok produksi standar. yaitu menentukan tenaga kerja apa saja berdasarkan data kegiatan operasional produksi di perusahaan.

50 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya TENAGA KERJA LANGSUNG (berdasarkan kegiatan operasional) No. Kegiatan Operasional Tenaga Kerja 1 CTP (Computer to Plate) Bagian Desain CTP Operator Mesin CTP 2 Pemotongan Kertas Operator Mesin I 3 Pencetakan Operator Mesin II 4 Pelipatan Bagian Finishing 5 Penjilidan Bagian Finishing 6 Pengeplongan Bagian Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 Operator Mesin Bagian Finishing 8 Perhitungan Barang Operator Mesin Bagian Finishing Gambar 4.13 Komponen Biaya Tenaga Kerja Langsung Komponen biaya tenaga kerja langsung pada gambar 4.13 diidentifikasi berdasarkan kegiatan operasional yang ada di CV. Lintas Nusa. Hal ini akan mempermudah dalam perhitungan harga pokok produksi staandar untuk biaya tenaga kerja langsung. 3) Identifikasi item biaya overhead pabrik Pengidentifikasian item biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan data kegiatan operasional produksi di perusahaan, agar mempermudah dalam menentukan harga pokok produksi standar.

51 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BIAYA OVERHEAD PABRIK (berdasarkan kegiatan operasional) No. Biaya Overhead Pabrik Data History (Rata-rata) 1 Biaya Listrik 2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 3 Biaya Bahan Penolong 4 Biaya Pemakaian Mesin 5 Pajak Bumi dan Bangunan Gambar 4.14 Komponen Biaya Overhead Pabrik Komponen biaya overhead pabrik pada gambar 4.14 diantaranya yaitu komponen biaya listrik, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong, biaya pemakaian mesin, dan pajak bumi dan bangunan.. Komponen biaya ini nantinya akan ditentukan rata-ratanya dari data history yang telah dilakukan. Data biaya listrik ditentukan mengenai apa saja peralatan yang termasuk dalam proses produksi. Data tenaga kerja tidak langsung ditentukan mengenai tenaga kerja apa saja yang diperlukan dalam membantu penyelesaian pesanan pelanggan tetapi bukan dalam proses produksi. Data biaya bahan penolong ditentukan mengenai biaya bahan baku penolong apa saja yang termasuk dalam proses produksi. Data biaya pemakaian mesin ditentukan mengenai rata-rata pemakaian mesin. Dan pajak bumi bangunan ditentukan mengenai rata-rata pajak setiap bulannya berdasarkan data pajak periode lalu.

52 4.1.2 Penentuan Harga Standar 1 2 3 Gambar 4.15 Tahapan proses penentuan harga standar Penentuan harga standar pada gambar 4.15 merupakan tahap setelah didapatkannya output komponen biaya. Penentuan harga standar dapat ditentukan dari diterapkannya rumus-rumus untuk dapat mencapai harga standar. Penentuan harga standar diantaranya yaitu: a. Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku b. Penentuan harga standar komponen biaya tenaga kerja langsung c. Penentuan harga standar komponen biaya overhead pabrik Dalam penentuan harga standar terdapat dua proses yaitu: 1. Penentuan Kuantitas Standar Setiap komponen biaya ditentukan kuantitas standarnya. Kuantitas standar untuk penentuan harga pokok produksi standar ini berupa data history atau data ratarata dari produksi yang pernah dilakukan. Yaitu mengenai berapa jumlah kertas yang dibutuhkan untuk suatu jenis kertas, tebal dan suatu ukuran kertas, dan mengenai

53 berapa tinta yang dikeluarkan per lembar kertas dengan masing-masing ukuran kertas yang ada, berapa total plat yang digunakan dalam suatu orderan dengan suatu ukuran kertas, berapa perkiraan jam produksi suatu orderan untuk tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 2. Penentuan Harga Standar Setiap komponen biaya akan ditentukan harga standarnya, harga standar merupakan harga pokok atau harga detail yang digunakan sebagai acuan yang dapat mempermudah perhitungan dalam menentukan harga pokok produksi standar. Dari kuantitas standar yang telah ditentukan, maka selanjutnya menentukan harga standar dari setiap komponan biaya yang termasuk dalam biaya produksi. Untuk proses penentuan harga standar biaya bahan baku dibutuhkan inputan komponen biaya bahan baku. Dari proses penentuan harga standar akan menghasilkan output harga standar setiap komponen biaya bahan baku. Harga standar biaya bahan baku ditentukan dari harga bahan baku yang sebenarnya lalu didetailkan dan dihitung sehingga nantinya ditemukan harga standar. A. Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku 1) Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku kertas a) Kuantitas standar biaya bahan baku kertas Dalam penentuan kuantitas biaya bahan baku kertas yaitu mengenai penentuan jenis, tebal, dan ukuran kertas yang dipakai dan jumlah kertas yang dipakai untuk memproduksi suatu produk dengan masing-masing ukuran kertas yang ada.

54 Perhitungan jumlah tinta didapatkan dari data history atau data rata-rata dari produksi yang yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Kuantitas Standar Biaya Bahan Bahan Baku Kertas ART PAPER No. Jenis Orderan Jumlah Halaman L P Hasil Lebar Hasil Panjang Muat Orderan Total lembar orderan Total kertas yang dipakai Total Biaya 1 Buku 2000 54 21 26 2 4 8 44,000 5,500 6,232,248 2 Buku 1500 58 19 25 2 4 8 37,500 4,500 4,249,260 3 Brosur 1500 6 28 20 3 3 9 4,500 500 377,712 4 Brosur 2200 2 21 30 2 4 8 2,200 275 207,742 5 Brosur 1300 14 28 20 3 3 9 9,100 1,011 954,772 6 Buku Nota 1250 148 17 11 5 5 25 2,500 100 214,037 7 Buku Nota 850 148 23 17 3 3 9 1,700 189 148,724 8 Buku 900 74 18 13 4 4 16 1,800 94 107,018 9 Buku 1700 98 14 10 6 6 36 3,400 222 293,776 10 Majalah 1000 124 27 20 3 3 9 63,000 7,000 6,693,896 Total 14200 726 215 189 33 39 137 169,700 19,392 19,479,185 Rata-rata 21 19 2 4 8 16,970 1,939 2,197,339.56 Rata-rata 5x5 cm 5 5 12 17 209 16,970 81 92,006.31 Pada tabel 4.1 terdapat sepuluh transaksi dengan masing-masing jumlah orderan, halaman dan ukuran. Dan semua transaksi tersebut ditotal dan dirata-rata sehinggan dibuat rata-rata dengan ukuran panjang dan lebar 5x5 cm agar jika terdapat orderan dari pelanggan dapat dihitung dengan lebih mudah. Dan ukuran 5x5 cm tersebut dapat menghasilkan rata-rata total kertas yang dipakai sebanyak 81 lembar dengan ukuran kertas 61x86 cm. begitu pula dengan ukuran kertas yang lainnya, ditentukan berdasarkan ukuran kertas karena masing-masing ukuran kertas menghasilkan muat orderan dan jumlah total kertas yang dipakai berbeda-beda. Dalam penentuan jumlah kertas yang digunakan untuk memproduksi menggunakan rumus sebagai berikut: UKURAN KERTAS 61x86

55 Perhitungan ini untuk mengetahui muatnya ukuran pesanan pelanggan di kertas perusahaan, Hasil Lebar = Lebar Kertas Lebar Orderan Hasil Panjang = Panjang Kertas Panjang Orderan (4.1) (4.2) Perhitungan ini untuk mengetahui berapa muatan lebar dan panjang (ukuran) pesanan pelanggan dalam satu lembar kertas yang tersedia di perusahaan HPxHL = Hasil Panjang x Hasil Lebar (4.3) Perhitungan ini untuk mengetahui muatnya ukuran pesanan pelanggan dalam ukuran kertas sesungguhnya di perusahaan. Total Kertas = Jumlah order HPxHL (4.4) Dan perhitungan ini untuk mengetahui total kertas yang digunakan dalam masingmasing ukuran kertas untuk suatu orderan pelanggan. Data history yang digunakan dalam penentuan kuantitas standar biaya bahan baku kertas yaitu data rata-rata transaksi yang telah pernah dilakukan berdasarkan jenis dan ukuran kertas. b) Harga Standar Biaya Bahan Baku Kertas Penentuan harga standar biaya bahan baku kertas yaitu harga kertas per lembar untuk masing-masing kertas yang ada di perusahaan. Yaitu dari harga kertas per rim,

56 lalu dihitung harga per lembar. Harga kertas per lembar inilah yang digunakan sebagai acuan atau yang disebut sebagai harga standar. Tabel 4.2 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Baku Kertas KERTAS Jenis Tebal Satuan Lebar Panjang Harga per kg saat ini Harga per rim Satuan Pcs Harga per pcs Satuan Art Paper 120 gram 61 86 12000 377,712 rim 500 755 lembar 65 100 12000 468,000 rim 500 936 lembar 79 109 12000 619,992 rim 500 1,240 lembar 150 gram 61 86 12000 472,140 rim 500 944 lembar 65 100 12000 585,000 rim 500 1,170 lembar 79 109 12000 774,990 rim 500 1,550 lembar 180 gram 61 86 12000 566,568 rim 500 1,133 lembar 65 100 12000 702,000 rim 500 1,404 lembar 79 109 12000 929,988 rim 500 1,860 lembar 210 gram 61 86 12000 660,996 rim 500 1,322 lembar 65 100 12000 819,000 rim 500 1,638 lembar 79 109 12000 1,084,986 rim 500 2,170 lembar 240 gram 61 86 12000 755,424 rim 500 1,511 lembar 65 100 12000 936,000 rim 500 1,872 lembar 79 109 12000 1,239,984 rim 500 2,480 lembar 270 gram 61 86 12000 849,852 rim 500 1,700 lembar 65 100 12000 1,053,000 rim 500 2,106 lembar 79 109 12000 1,394,982 rim 500 2,790 lembar HVS 60 gram 61 92 12000 202,032 rim 500 404 lembar 65 90 12000 210,600 rim 500 421 lembar 65 100 12000 234,000 rim 500 468 lembar 70 gram 61 92 12000 235,704 rim 500 471 lembar 65 90 12000 245,700 rim 500 491 lembar 65 100 12000 273,000 rim 500 546 lembar 80 gram 61 92 12000 269,376 rim 500 539 lembar 65 90 12000 280,800 rim 500 562 lembar 65 100 12000 312,000 rim 500 624 lembar Art Carton 210 gram 61 92 12000 707,112 rim 500 1,414 lembar 65 90 12000 737,100 rim 500 1,474 lembar 65 100 12000 819,000 rim 500 1,638 lembar 79 109 12000 1,084,986 rim 500 2,170 lembar 260 gram 61 92 12000 875,472 rim 500 1,751 lembar 65 90 12000 912,600 rim 500 1,825 lembar 65 100 12000 1,014,000 rim 500 2,028 lembar 79 109 12000 1,343,316 rim 500 2,687 lembar 310 gram 61 92 12000 1,043,832 rim 500 2,088 lembar 65 90 12000 1,088,100 rim 500 2,176 lembar 65 100 12000 1,209,000 rim 500 2,418 lembar 79 109 12000 1,601,646 rim 500 3,203 lembar Tabel 4.2 merupakan penentuan harga standar bahan baku kertas yaitu harga kertas per lembar yang nantinya akan dapat mengetahui harga standar pokok produksi kertas yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan pelanggan. Dalam penentuan harga standar komponen biaya bahan baku kertas menggunakan perbandingan antar kertas. Jadi antara ukuran kertas satu dan yang lainnya paling efektif menggunakan ukuran kertas yang mana untuk setiap pesanan

57 pelanggan. Yang lebih sedikit nilai habis bahan baku kertasnya, maka itulah yang dianggap paling efektif dalam penggunaan kertas. Tapi disini digunakan perbandingan dengan tiga ukuran kertas yang berbeda, agar nantinya perusahaan dapat mengetahui penggunaan kertas dari masing-masing ukuran. Harga per kg kertas Rp. 12.000 pada tabel 4.2 adalah harga per kg kertas yang sewaktu-waktu dapat berubah, yang dapat berubah karena naik turunnya permintaan eksport import dan juga naik turunnya harga dollar. Bila ada perubahan harga kertas dari supplier yang naik ataupun turun maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubah sewaktu-waktu. Dan setelah harga kertas di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. Untuk mengetahui harga per kg kertas dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Berat 1 rim kertas (kg) = Tebal kertas (gr) x Lebar (cm) x Panjang (cm) 20000 Harga 1 rim kertas = Berat 1 rim kertas (kg) x Harga per kg kertas (4.5) (4.6) Pembelian kertas oleh perusahaan dalam satuan rim. Untuk menghitung harga standar kertas, maka terlebih dahulu menghitung harga kertas per lembar dengan rumus sebagai berikut: Harga kertas perlembar = harga 1 rim kertas 500 Jumlah PxL = Lebar x Panjang (4.7) (4.8)

58 Setelah diketahui harga per lembar kertas maka akan dikalikan dengan total kertas yang dipakai yang telah dihitungan di penentuan kuantitas standar yaitu pada rumus, Total Kertas = Jumlah order HPxHL pelanggan (4.9) Perhitungan ini untuk mengetahui total kertas yang dipakai untuk pesanan Total harga = Total kertas x Harga kertas per lembar (4.10) Rumus ini utuk menghitung total dari bahan baku kertas. Tabel 4.3 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Baku Kertas Duplex Jenis Tebal Satuan Lebar Panjang Harga Kertas Harga per kg saat ini Harga Satuan Pcs Harga Duplex 250 gram 79 109 253,000 240% 607,200 rim 500 1,214 89 119.4 312,500 240% 750,000 rim 500 1,500 89 119.5 312,500 240% 750,000 rim 500 1,500 89 120 313,725 240% 752,940 rim 500 1,506 270 gram 79 109 265,000 240% 636,000 rim 500 1,272 89 119.4 327,090 240% 785,016 rim 500 1,570 89 119.5 327,400 240% 785,760 rim 500 1,572 89 120 328,750 240% 789,000 rim 500 1,578 310 gram 79 109 287,000 240% 688,800 rim 500 1,378 89 119.4 354,125 240% 849,900 rim 500 1,700 89 119.5 354,450 240% 850,680 rim 500 1,701 89 120 355,925 240% 854,220 rim 500 1,708 350 gram 79 109 311,000 240% 746,400 rim 500 1,493 89 119.4 383,840 240% 921,216 rim 500 1,842 89 119.5 384,200 240% 922,080 rim 500 1,844 89 120 385,800 240% 925,920 rim 500 1,852 Untuk penentuan standar harga kertas jenis duplexnpada tabel 4.3 berbeda dengan jenis kertas lainnya yang terdapat pada tabel 4.2. Harga per kg duplex menggunakan prosentase (%). Prosentase itulah yang dapat berubah-ubah setiap waktu. Sama halnya dengan kertas biasa, bila ada perubahan harga kertas karton yang naik ataupun turun maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubah. Dan setelah harga per kg kertas duplex di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah.

59 Dan rumus untuk menentukan harga kertas (per rim) adalah sebagai berikut: Harga Kertas (per rim) = Harga Tetap x Harga kertas (prosentase) (4.11) Dan untuk rumus penentuan harga standar duplex, sama dengan rumus penentuan kertas biaya. 2) Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku tinta a) Kuantitas Standar Biaya Bahan Baku Tinta Dalam penentuan kuantitas standar biaya bahan baku tinta yaitu mengenai jumlah tinta yang keluar (ml) dalam setiap lembar kertas. Perhitungan jumlah tinta didapatkan dari data history atau data rata-rata dari produksi yang yang telah dilakukan. Tabel 4.4 Harga Tinta per Lembar Harga per lembar Cyan Magenta Yellow Black 14.06 14.2 14.06 12.3 Tabel 4.5 Kuantitas Standar Biaya Bahan Baku Tinta JENIS KERTAS: ART PAPER UKURAN KERTAS 61x86 No. Jenis Ordera Cyan Magenta Yellow Black Total kertas yang dipakai Cyan Magenta Yellow Black Total Biaya 1 Buku 40% 75% 50% 10% 10,000 56,240 106,500 70,300 12,300 245,340 40% 75% 50% 10% 1,000 5,624 10,650 7,030 1,230 24,534 2 Buku 80% 45% 30% 40% 8,250 92,796 52,718 34,799 40,590 220,902 80% 45% 30% 40% 750 8,436 4,793 3,164 3,690 20,082 3 Brosur 55% 75% 40% 20% 1,000 7,733 10,650 5,624 2,460 26,467 4 Brosur 35% 60% 85% 25% 550 2,707 4,686 6,573 1,691 15,657 5 Brosur 65% 70% 55% 25% 2,022 18,481 20,101 15,638 6,218 60,438 6 Buku Nota 55% 45% 75% 25% 200 1,547 1,278 2,109 615 5,549 7 Buku Nota 60% 50% 80% 25% 378 3,187 2,682 4,249 1,162 11,280 8 Buku 65% 35% 75% 25% 225 2,056 1,118 2,373 692 6,239 9 Buku 25% 74% 62% 30% 189 664 1,985 1,647 697 4,992 10 Majalah 65% 70% 55% 30% 444 4,062 4,418 3,437 1,640 13,556 Rata-rata Tinta Ukuran Kertas 61x86 65% 70% 55% 30% 13,556 123,884 134,742 104,825 50,020 413,472 38,564 327,416 356,320 261,766 123,005 1,068,508 1 8.49 9.24 6.79 3.19 27.71 1 30.64% 33.35% 24.50% 11.51%

60 Pada tabel 4.5 terdapat sepuluh transaksi dengan masing-masing jenis orderan, total kertas yang dipakai, prosentase desain orderan dan biaya yang dikeluarkan per tinta untuk desain orderan tersebut. Perhitungan ini dihitung berdasarkan ukuran kertas, karena masing-masing ukuran dapat menghasilkan total kertas yang dipakai berbeda dan berpengaruh pada biaya tinta yang dikeluarkan. Semua transaksi tersebut ditotal dan dirata-rata sehingga dibuat rata-rata sehingga dapat menghasilkan rata-rata satu kertas dengan ukuran 61x86 cm dapat menghasilkan data-rata biaya per tinta sesuai dengan yang ada pada tabel 4.5. biaya per tinta ini didapatkan dari prosentase desain orderan dikalikan dengan biaya tinta per lembar kertas pada tabel 4.4. Dalam penentuan jumlah tinta yang digunakan menggunakan rumus sebagai berikut: Setelah prosentase desain warna dari orderan pelanggan diisi, maka secara otomatis biaya tinta akan muncul, dengan rumus sebagai berikut: Biaya Tinta = Desain warna (%) x Harga Tinta per Lembar (4.12) Dan untuk harga tinta per lembar dapat dilihat pada tabel 4.4. Setelah dihitung biaya tinta dari per lembar kertas, maka selanjutnya menghitung harga tinta dari total lembar orderan dengan rumus sebagai berikut: Harga Tinta Orderan = Biaya Tinta x Jumlah lembar kertas (4.13) Jumlah kertas tersebut diperoleh dari rumus sebagai berikut: Jumlah Lembar Kertas = Total Lembar Kertas yang digunakan (pada Bahan Kertas) x 2 (4.14) Setelah didapat harga per warna tinta dari seluruh total lembar orderan maka

61 selanjutnya menghitung total biaya dari seluruh warna tinta dengan rumus sebagai berikut: Total Biaya Tinta = Harga Tinta Orderan Cyan+Magenta+Yellow+Black (4.15) b) Harga Standar Standar Biaya Bahan Baku Tinta Tabel 4.6 Penentuan Harga Standar Bahan Baku Tinta Penentuan harga standar biaya bahan baku tinta pada tabel 4.6 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi. Penentuannya dibagi berdasarkan masing-masing warna tinta, dan juga berdasarkan prosentase warna tinta pada desain yang dibuat. Untuk menghitung harga standar bahan baku tinta pada tabel 4.6, maka perlu mengetahui harga setiap warna dalam satuan 1000 ml, Karena perusahaan dalam membeli bahan baku tinta dalam satuan 1000 ml. Diketahui bahwa 4000 ml tinta (CMYK) dapat habis untuk memproduksi 5000 lembar kertas, dengan ketentuan: 1. 5000 lembar adalah warna campuran bukan hanya blok 1 warna. 2. 5000 lembar berlaku untuk semua ukuran. Untuk menghitung harga tinta per lembar kertas dapat digunakan rumus sebagai berikut: Jenis Harga warna tinta yang dibutuhkan Full colour Cyan Magenta Yellow Black per 1000 ml >> 70300 71000 70300 61500 5000 per 1 lembar >> 14.1 14.2 14.1 12.3 1000 ml utk 5000 lbr Harga tinta untuk 1 lembar kertas = Harga tinta 1000ml 5000... (4.16)

62 Perhitungan tinta yang terdapat pada tabel 4.6 merupakan perhitungan dari setiap warna tinta yang ada, karena setiap warna tinta mempunyai harga yang berbeda dan harga tinta tersebut yang dapat berubah sewaktu-waktu. Bila ada perubahan harga tinta yang naik ataupun turun maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. 3) Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku plat a) Kuantitas Biaya Bahan Baku Plat Dalam penentuan kuantitas biaya bahan baku plat sama halnya dengan penentuan kuantitas bahan baku kertas yaitu mengenai ukuran plat yang dipakai dan juga jumlah plat yang dipakai untuk memproduksi suatu produk. Perhitungan jumlah plat didapatkan dari data history atau data rata-rata dari produksi yang yang telah dilakukan. Tabel 4.7 Kuantitas Biaya Bahan Baku Plat No. Jenis Orderan Jumlah Halaman Lebar Panjang Muat Lebar Muat Panjang Muat Orderan Jumlah plat yang dipakai 1 Buku 2000 54 25.5 21 0 1 0 0 2 Buku 1500 58 25 19 1 2 2 29 3 Brosur 1500 6 19.5 28 1 1 1 6 4 Brosur 2200 2 29.5 21 0 1 0 0 5 Brosur 1300 14 20 28 1 1 1 14 6 Buku Nota 1250 149 10.5 16.5 2 2 4 37 7 Buku Nota 850 149 16.5 23 1 1 1 149 8 Buku 900 74 12.5 17.5 2 2 4 74 9 Buku 1700 98 10 13.5 2 2 4 98 10 Majalah 1000 124 20 27 1 1 1 124 Total Rata-rata Rata-rata 5x5 cm UKURAN PLAT 25X39 14200 728 189 214.5 11 14 18 531.25 129.09 72.8 18.9 21.45 1.1 1.4 1.8 53.125 5 5 5 8 39 2 Pada tabel 4.7 terdapat sepuluh transaksi dengan masing-masing jenis orderan, jumlah, halaman, dan ukuran orderan, yang akan menghasilkan jumlah muat

63 orderan di kertas perusahaan beserta jumlah plat yang dipakai untuk masing-masing ukuran plat. Perhitungan ini dihitung berdasarkan ukuran kertas, karena masingmasing ukuran dapat menghasilkan muat orderan dan jumlah plat yang dipakai berbeda. Berdasarkan contoh ukuran plat yang digunakan yaitu ukuran 25x39 cm. Semua transaksi tersebut ditotal dan dirata-rata sehinggan dibuat rata-rata dengan ukuran panjang dan lebar 5x5 cm agar jika terdapat orderan dari pelanggan dapat dihitung dengan lebih mudah. Dan ukuran 5x5 cm tersebut dapat menghasilkan ratarata total plat yang dipakai sebanyak 2 lembar dengan ukuran plat 25x39 cm. begitu pula dengan ukuran plat yang lainnya, ditentukan berdasarkan ukuran plat karena masing-masing ukuran plat menghasilkan muat orderan dan jumlah total plat yang dipakai berbeda-beda. Dalam perhitungan plat, akan dilakukan perbandingan harga antara satu ukuran dengan yang lainnya, karena dari perbandingan tersebut akan diketahui ukuran plat mana yang lebih efektif untuk suatu produk pesanan sebagai harga standar dari perhitungan harga pokok produksi standar. Dalam penentuan jumlah plat yang digunakan untuk memproduksi menggunakan rumus sebagai berikut: Perhitungan ini untuk mengetahui muatnya ukuran pesanan pelanggan di plat perusahaan, Hasil Lebar = Lebar Kertas Lebar Orderan (4.17) Hasil Panjang = Panjang Kertas Panjang Orderan

64 (4.18) Perhitungan ini untuk mengetahui berapa muatan lebar dan panjang (ukuran) pesanan pelanggan dalam satu lembar plat yang tersedia di perusahaan. HPxHL ini disebut juga dengan muat orderan (jika dilihat pada tabel). HPxHL = Hasil Panjang x Hasil Lebar (4.19) Perhitungan ini untuk mengetahui jumlah plat yang digunakan untuk memproduksi suatu orderan pelanggan. Jumlah plat yang dipakai = Jumlah lembar pesanan Total muatan lembar b) Harga Standar Biaya Bahan Baku Plat (4.20) Penentuan harga standar biaya bahan baku plat yaitu harga kertas per lembar untuk masing-masing plat yang ada di perusahaan. Yaitu dari harga plat per rim, lalu dihitung harga per lembar platnya. Harga plat per lembar inilah yang disebut sebagai harga standar. Tabel 4.8 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Baku Plat PLAT Jenis Ukuran Jumlah Satuan Harga Satuan Harga Satuan Lebar Panjang Total PxL Plat 25x39 100 Pcs 300,200 Box 3,002 Lembar 25 39 64 Plat 57x51 50 Pcs 581,400 Box 11,628 Lembar 57 51 108 Plat 65x55 50 Pcs 729,300 Box 14,586 Lembar 65 55 120 Plat 67x56 50 Pcs 750,400 Box 15,008 Lembar 67 56 123 Plat 72x60 50 Pcs 886,150 Box 17,723 Lembar 72 60 132 Penentuan harga standar biaya bahan baku plat pada tabel 4.8 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi standar. Harga plat per box nya dapat berubah sewaktu-waktu. Dan bila ada perubahan harga per box plat maka bagian administrasi perusahaan

65 dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. Pembelian kertas oleh perusahaan dalam satuan rim. menghitung harga plat per lembar dengan rumus sebagai berikut: Harga plat per lembar = harga 1 rim plat jumlah pcs (4.21) Dalam perhitungan plat, akan dilakukan perbandingan harga antara satu ukuran dengan yang lainnya, karena dari perbandingan tersebut akan diketahui ukuran plat mana yang lebih efektif untuk suatu produk pesanan sebagai harga standar dari perhitungan harga pokok produksi standar. Setelah jumlah plat yang dipakai telah dihitung (pada kuantitas standar plat) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Jumlah plat yang dipakai = Jumlah lembar pesanan Total muatan lembar (4.22) Maka dapat ditentukan total harga plat, yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Total harga plat = Harga plat x Total warna tinta (4.23) B. Penentuan harga standar komponen biaya tenaga kerja langsung a) Kuantitas Biaya Tenaga Kerja Langsung Dalam penentuan kuantitas tenaga kerja langsung perlu diketahui berapa lama (jam) dalam memproduksi suatu pesanan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat rata-rata data history yaitu rata-rata berapa lama produksi suatu produk yang telah

66 dilakukan yang dapat ditentukan dengan cara menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan periode lalu. Tabel 4.9 Kuantitas Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung DATA HISTORY No. Bulan Lama Produksi Qty Buku Lembar 1 Januari 395 790 64,200 2 Februari 800 596 213,100 3 Maret 569 600 155,150 4 April 260 200 30,000 5 Mei 362-184,949 6 Juni 476 1,870 182,267 7 Juli 334 2,232 54,000 TOTAL 3196 6,288 883,666 RATA-RATA per bulan 457 898 126,238 RATA-RATA per jam 1.97 276.49 Pada tabel 4.9 terdapat total jam produksi dari tujuh transaksi yang telah dilakukan. Total jam produksi ini dapat diketahui dari tabel berikut: Tabel 4.10 Jam Mesin dalam Penentuan Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung JANUARI Tgl Order Tgl Selesai Day Qty Satuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1/2/2013 15/2/2013 14 1000 lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3-Jan 17/2/2013 15 1000 lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8-Jan 10/2/2013 34 12000 lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9-Jan 30/1/2013 22 200 buku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9-Jan 30/1/2014 22 200 buku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12/1/2013 31/01/2013 20 5000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 5000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15/01/2013 15/02/2013 32 10000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JAN 32 2000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21/01/2013 5/2/2013 16 1000 pcs 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21/01/2013 20/02/2013 31 3000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3000 Lembar 1 21-Jan 4/2/2013 15 200 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22-Jan 25/02/2013 35 15000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26-Jan 13/02/2013 20 190 buku 1 1 1 1 1 1 26-Jan 13/02/2014 20 200 buku 1 1 1 1 1 1 31-Jan 21/02/2013 23 3000 lembar 1 31-Jan-2013 21/02/2014 23 3000 lembar 1 395 64200 LBR Total Jam Mesin 268 Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui pesanan buku ataupun berupa lembaran kertas (semacam brosur) dari pelanggan. Total jam mesin berasal dari lama hari kerja dalam memproduksi masing-masing pesanan. Dari total jam mesin yang terdapat

67 pada tabel 4.10 dapat diketahui rata-rata jam kerja produksi untuk suatu pesanan pelanggan. Total jam mesin atau kapasitas mesin per bulan dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: Kapasitas Mesin = Total Jam Mesin Jumlah bulan yang dihitung (4.24) Rata-rata per jam tersebut dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rata-rata per jam (Buku) = Rata-rata per jam (Lembar) = Total Quantity Buku Lama Produksi Total Quantity Lembar Lama Produksi (4.25) (4.26) b) Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung yaitu menentukan tarif biaya tenaga kerja langsung per jam. Komponen biaya ini diidentifikasi berapa gaji per bulan dan menghitung gaji karyawan setiap jamnya. Jadi untuk penentuan harga pokok produksi standar untuk biaya tenaga kerja langsung nantinya akan menggunakan hitungan jam. Misalnya untuk memproduksi brosur A 1000 pcs diperlukan waktu 8 jam, dari hal tersebut dapat diidentifikasi kegiatan memotong kertas yang berarti diperlukan pula tenaga kerja pemotong kertas dengan gaji Rp. 1.000.000 per bulan. Dari gaji tersebut, dihitung gaji per jamnya. Gaji per jamnya inilah yang disebut harga standar untuk biaya tenaga kerja langsung.

68 Tabel 4.11 Penentuan Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung No. Kegiatan Operasional Tenaga Kerja Biaya Lama Jam Kerja Satuan Tarif (per jam) Koordinator Produksi 1,775,000 176 Jam 10,085 1 CTP (Computer to Plate) Koordinator Bagian Desain CTP 1,600,000 176 Jam 9,091 Bagian Desain CTP 2,400,000 176 Jam 13,636 Operator Mesin CTP 1,425,000 176 Jam 8,097 Teknik Mesin CTP 900,000 176 Jam 5,114 2 Pemotongan Kertas Koordinator Operator Mesin 1,712,500 176 Jam 9,730 Operator Mesin Pemotongan Kertas 1,900,000 176 Jam 10,795 3 Pencetakan Operator Mesin Cetak 2,375,000 176 Jam 13,494 4 Pelipatan Koordinator Bagian Finishing 850,000 176 Jam 4,830 5 Penjilidan Bagian Finishing 1,550,000 176 Jam 8,807 6 Pengeplongan Bagian Pengeplongan 1,000,000 176 Jam 5,682 7 Pemotongan kertas 2 Operator Mesin 1,000,000 176 Jam 5,682 Bagian Finishing 800,000 176 Jam 4,545 8 Perhitungan Barang Operator Mesin 900,000 176 Jam 5,114 Bagian Finishing 750,000 176 Jam 4,261 TOTAL BIAYA Pada tabel 4.11 penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung harus mengetahui mengenai tarif biaya per jam dari masing-masing tenaga kerja. Untuk biaya dari tenaga kerja adalah biaya yang telah disepakati di perusahaan dan lama jam kerja juga ketetapan jam kerja yang ada di perusahaan. Tarif biaya dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: Tarif per jam BTKL = Gaji per bulan Jam kerja 1 bulan (4.27) Penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung pada tabel 4.11 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi standar. Perhitungannya menggunakan acuan dalam jam untuk setiap peralatan. Bila ada perubahan gaji per bulannya untuk tenaga kerja maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah.

69 berikut: Untuk penentuan biaya standar tenaga kerja langsung, dengan rumus sebagai Biaya Standar TKL = Gaji tenaga kerja per jam x Lama produksi pesanan (4.28) C. Penentuan harga standar komponen biaya overhead pabrik a) Kuantitas Standar Biaya Overhead Pabrik Kuantitas standar biaya overhead pabrik yaitu rata-rata kapasitas jam mesin setiap bulannya. Perhitungan rata-rata kapasitas jam mesin per jam dapat diketahui dari data history atas produksi yang telah dilakukan, yaitu berupa range waktu antara tanggal orderan pelanggan dengan tanggal selesainya produk pesanan pelanggan selesai. Kapasitas jam mesin dapat diketahui dalam tabel berikut: Tabel 4.12 Kuantitas Standar Biaya Overhead Pabrik JANUARI Tgl Order Tgl Selesai Day Qty Satuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1/2/2013 15/2/2013 14 1000 lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3-Jan 17/2/2013 15 1000 lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8-Jan 10/2/2013 34 12000 lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9-Jan 30/1/2013 22 200 buku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9-Jan 30/1/2014 22 200 buku 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12/1/2013 31/01/2013 20 5000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 5000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15/01/2013 15/02/2013 32 10000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JAN 32 2000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21/01/2013 5/2/2013 16 1000 pcs 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21/01/2013 20/02/2013 31 3000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3000 Lembar 1 21-Jan 4/2/2013 15 200 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22-Jan 25/02/2013 35 15000 Lembar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26-Jan 13/02/2013 20 190 buku 1 1 1 1 1 1 26-Jan 13/02/2014 20 200 buku 1 1 1 1 1 1 31-Jan 21/02/2013 23 3000 lembar 1 31-Jan-2013 21/02/2014 23 3000 lembar 1 395 64200 LBR 790 buku Total Jam Mesin 268

70 Tabel 4.13 Rata-rata Kapasitas Jam Mesin per Jam KAPASITAS JAM MESIN Bulan Jam Mesin Satuan Februari 699 Jam Maret 507 Jam April 459 Jam Mei 385 Jam Juni 390 Jam Juli 491 Jam Total Kapasitas Jam Mesin 2,931 Jam Rata-rata Pemakaian Mesin 489 Jam Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead variabel atau tetap dengan rata-rata kapasitas jam mesin setiap bulannya. Kapasitas jam mesin per jam pada tabel 4.13 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kapasitas Mesin = Total Jam Mesin Jumlah bulan yang dihitung (4.29) Dalam menentukan standar biaya overhead pabrik, penentuannya dibagi menjadi dua yaitu biaya overhead pabrik variable dan tetap. Pembagiannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.14 Rincian Biaya Overhead Pabrik Variabel dan Tetap BIAYA OVERHEAD PABRIK Variabel Tetap Biaya Listrik (Produksi) Biaya Listrik (Produksi) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya Pemakaian Mesin Pajak Bumi dan Bangunan Setelah ditetapkan antara biaya overhead pabrik variabel dan tetap pada tabel 4.14, maka selanjutnya menghitung harga standar pada sub selanjutnya. Dan untuk

71 menentukan biaya overhead pabrik variable dan tetap dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Biaya Overhead Variabel = Harga Standar Biaya Overhead Variabel Kapasitas Jam Mesin (4.30) Biaya Overhead Tetap = Harga Standar Biaya Overhead Tetap Kapasitas Jam Mesin (4.31) b) Harga Standar Biaya Overhead Pabrik Untuk proses penentuan harga standar komponen biaya overhead pabrik membutuhkan inputan komponen biaya overhead pabrik. Dari proses ini menghasilkan output harga standar setiap komponen biaya overhead pabrik. Dalam perusahaan ini komponen biaya tersebut yaitu biaya listrik, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemakaian mesin, dan pajak bumu dan bangunan. Sama halnya dengan perhitungan harga standar biaya tenaga kerja langsung, satuan yang digunakan yaitu dalam satuan jam. Penentuan standar biaya overhead pabrik yaitu menghitung rata-rata dari setiap biaya dari komponen biaya overhead pabrik. a. Menentukan harga standar biaya listrik Penentuan harga standar biaya listrik yaitu menghitung rata-rata biaya listrik per bulan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat rata-rata data history yaitu rata-rata berapa biaya listrik setiap bulannya.

72 Tabel 4.15 Penentuan Harga Standar Biaya Listrik Pada Biaya Overhead Pabrik BIAYA LISTRIK No. Bulan Tahun Tempat 1 Tempat 2 Total 1 Agustus 2013 2,685,403 3,486,223 6,171,626 2 September 2013 2,230,251 1,932,315 4,162,566 3 Oktober 2013 2,673,645 2,989,300 5,662,945 4 November 2013 2,775,661 3,131,304 5,906,965 Total Biaya Listrik Rata-rata Biaya Listrik per Bulan 21,904,102 5,476,026 berikut: Rata-rata biaya listrik pada tabel 4.15 dapat ditentukan dengan rumus sebagai Rata-rata biaya listrik = Total biaya listrik selama empat (4) bulan 4 (4.32) Total biaya listrik tersebut dibagi menjadi biaya listrik variabel dan biaya listrik tetap. Karena total biaya listrik tersebut adalah total dari biaya listrik untuk produksi dan operasional. Pembagiannya dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut: Tabel 4.16 Rincian Biaya Listrik Variabel dan Tetap BIAYA LISTRIK Variabel (Produksi) Tetap (Operasional) Mesin Cetak Lampu Mesin Pengeplongan AC Mesin Potong Komputer Mesin CTP Plat Processor Setelah ditentukan rata-rata biaya listrik per bulan, lalu menentukan berapa biaya listrik variabel dan biaya litrik tetap dari total rata-rata biaya listrik per bulan, yang dapat dilihat dalam tabel berikut:

73 Tabel 4.17 Penentuan Biaya LIstrik Variabel dan Tetap Rata" Biaya Listrik Per Bulan 5,476,026 Variabel Fix Total Jam Mesin Biaya Listrik per Jam Jam Mesin Per Bulan 3,908 9,984 13,892 394.18 Prosentase Perbandingan 28% 72% Biaya Listrik masing-masing 1,540,495 3,935,530 Untuk menentukan biaya listrik variabel dan tetap pada tabel 4.17 dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Biaya Listrik Variabel = Biaya Listrik Tetap = Jam Mesin Variabel per bulan x Biaya Listrik per Jam Jam Mesin Tetap per bulan x Biaya Listrik per Jam (4.33) (4.34) b. Menentukan harga standar biaya tenaga kerja tidak langsung Penentuan harga standar biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu menentukan tarif biaya tenaga kerja per jam. Biaya ini diidentifikasi berapa gaji per bulan dan menghitung gaji karyawan setiap jamnya. Jadi untuk penentuan harga pokok produksi standar untuk biaya tenaga kerja langsung nantinya akan menggunakan hitungan jam. Gaji per jam inilah yang disebut harga standar untuk biaya tenaga kerja langsung. Tabel 4.18 Penentuan Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Dalam Biaya Overhead Pabrik BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG No. Kegiatan Operasional Tenaga Kerja Biaya Lama Jam Kerja Satuan Tarif per jam 1 Bagian Accounting Administrasi I 1550000 180 Jam 8,611 2 Bagian Accounting 2 Administrasi II 1100000 180 Jam 6,111 3 Bag Admin Pelanggan Tetap Administrasi III 900000 180 Jam 5,000 4 CTP Administrasi IV 950000 180 Jam 5,278 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per Bulan 4500000 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per jam 25,000 Pada tabel 4.18 penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung harus mengetahui mengenai tarif biaya per jam dari masing-masing tenaga kerja. Untuk biaya dari tenaga kerja adalah biaya yang telah disepakati di perusahaan dan lama jam

74 kerja juga ketetapan jam kerja yang ada di perusahaan. Tarif tersebut dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: Tarif per jam BTKTL = Gaji per bulan Jam kerja 1 bulan (4.35) Penentuan harga standar biaya tenaga kerja tidak langsung pada tabel 4.18 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi standar. Perhitungannya menggunakan acuan dalam jam untuk setiap peralatan. Bila ada perubahan gaji per bulannya untuk tenaga kerja maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. c. Menentukan Harga Standar Biaya Pemakaian Mesin Penentuan harga standar biaya pemakaian mesin yaitu menghitung biaya pemakaian mesin per bulan. Biaya pemakaian mesin per bulan dapat diketahui dengan melihat rata-rata data history yang telah dilakukan yaitu pemakaian mesin per bulannya dari setiap mesin (peralatan) produksi.

75 Tabel 4.19 Penentuan Harga Standar Biaya Pemakaian Mesin Dalam Biaya Overhead Pabrik BIAYA PEMAKAIAN MESIN No. Peralatan Detail Peralatan Harga Pemakaian Mesin Maks (Thn) Pemakaian Mesin Maks (Jam ) Biaya Pemakaian Mesin per jam Biaya Pemakaian Mesin per menit 1 Mesin Cetak Mesin Cetak 1 40,000,000 15 37,440 1,068 17.81 Mesin Cetak 2 120,000,000 15 37,440 3,205 53.42 Mesin Cetak 3 160,000,000 15 37,440 4,274 71.23 Mesin Cetak 4 350,000,000 15 37,440 9,348 155.80 Mesin Cetak 5 500,000,000 15 37,440 13,355 222.58 Mesin Cetak 6 500,000,000 15 37,440 13,355 222.58 2 Mesin Plong 60,000,000 15 37,440 1,603 26.71 3 Mesin Potong 200,000,000 15 37,440 5,342 89.03 4 Mesin CTP 1,000,000,000 15 37,440 26,709 445.16 5 Plat Processor 40,000,000 15 37,440 1,068 17.81 Biaya Pemakaian Mesin per jam 79,327 1,322 Biaya Pemakaian Mesin per bulan 16,500,000 Penentuan harga standar biaya pemakaian mesin pada tabel 4.19 menggunakan metode garis lurus, dan maksimal pemakaian mesin dari masingmasing mesin sama yaitu 15 tahun. Dalam menentukan pemakaian mesin dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Pemakaian Mesin = 8*26*12*15 (4.36) Perhitungan ini adalah data jam kerja selama 15 tahun, dengan rincian: 1. 8 = 1 hari 8 jam kerja 2. 26 = 1 bulan terdapart 26 hari kerja 3. 12 = 1 tahun terdapat 12 bulan 4. 15 = pemakaian mesin maksimal yaitu 15 tahun Setelah dihitung pemakaian mesin per bulan, maka selanjutnya menentukan rata-rata biaya pemakaian mesin per jam, yaitu dengan rumus sebagai berikut: Biaya Pemakaian Mesin per Jam = Harga Perolehan Pemakaian Mesin Maksimal (jam) (4.37)

76 d. Menentukan Harga Standar Pajak Bumi dan Bangunan Penentuan harga standar pajak bumi dan bangunan yaitu menghitung biaya pajak bumi dan bangunan per bulan. Biaya pajak bumi dan bangunan per bulan dapat diketahui dengan melihat biaya PBB dari data history periode lalu. Tabel 4.20 Penentuan Harga Standar Biaya Pajak Bumi Dan Bangunan Dalam Biaya Overhead Pabrik PAJAK BUMI DAN BANGUNAN No. Tahun Jumlah PBB per bulan 1 2010 372,020 31,001.67 2 2011 303,013 25,251.08 3 2012 269,130 22,427.50 Dalam penentuan harga standar pajak bumi dan bangunan per bulan pada tabel 4.20 yaitu menggunakan rumus: PBB per bulan = PBB setahun 12 (4.38) e. Menentukan Harga Standar Biaya Bahan Pembantu Tabel 4.21 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Pembantu Dalam Biaya Overhead Pabrik BIAYA BAHAN PEMBANTU No. Bulan Produk Bahan Penolong Harga Satuan Panjang yang dibutuhkan Jumlah Orderan Biaya Bahan Penolong 1 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm 30 1000 2,400,000 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm 30 1095 2,628,000 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm 30 2015 4,836,000 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm 30 1012 2,428,800 2 Februari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm 30 300 720,000 Kalender Klep 8 per 1 cm 30 2000 480,000 Total Biaya Bahan Baku Penolong Rata-rata Pemakaian per bulan 5,028,000 2,514,000 Penentuan harga standar biaya bahan pembantu yaitu menghitung rata-rata pemakaian bahan pembentu per bulan. Biaya bahan pembantu per bulan pada tabel 4.21 dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: