BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH WAKTU PADA PENYIMPANAN SERUM UNTUK PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL. Dwi Purbayanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

Sumber asam lemak Lemak dalam makanan (eksogen) Sintesis de novo dari asetil KoA berasal dari KH / asam amino (endogen)

Pendahuluan kebutuhan energi basal bertahan hidup Lemak sumber energi tertinggi asam lemak esensial Makanan mengandung lemak Pencernaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia terbagi atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Sintesis, pengangkutan ekskresi kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kopi yaitu kopi arabika dan kopi robusta (Bahara M, 2009). a. Kopi arabika, kopi arabika merupakan kopi yang terbaik mutu dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

Kilomikron dirakit dalam sel mukosa usus dan membawa triasilgliserol makanan, kolesterol, vitamin yang larut dalam lemak, dan Choles - ester teryl

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pada kebutuhan energi utama ( predominant), pelaksanaan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN II PENETAPAN KADAR KOLESTEROL TOTAL

METABOLISME LIPID. Ani Retno Prijanti. FKUI 3 September 2008

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL SELAMA 0 HARI, 7 HARI, DAN 8 HARI PADA SUHU 4 C KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA ORANG YANG KURANG TIDUR DI USIA PRODUKTIF

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kulit Pisang Ambon dan Kulit Pisang Kepok. Tenggara, termasuk Indonesia. (Warintek, 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Ekstrak Teh Hijau Hewan coba

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi, klasifikasi, dan fungsi lipid. dan dipergunakan dalam metabolisme tubuh 12.

A. Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

3. PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN LIPID PENGANGKUTAN LIPID DALAM PLASMA DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer pada panjang gelombang 505 nm.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat dipercaya harus dilakukan pengendalian terhadap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Tahap pra analitik meliputi persiapan pasien, pengambilan sampel darah, penanganan, persiapan sampel, persiapan alat dan bahan. Tahap analitik meliputi pengolahan sampel dan interpretasi hasil. Tahap pasca analitik meliputi pencatatan hasil dan pelaporan. Selama ini di laboratorium klinik penyimpanan serum termasuk dalam tahap praanalitik. Pemeriksaan kadar kolesterol biasanya menggunakan sampel serum. Serum dapat disimpan untuk penundaan pemeriksaan yang terjadi karena jarak laboratorium dengan tempat pengambilan sampel terlalu jauh sehingga serum harus disimpan dalam lemari pendingin dan juga untuk mengantisipasi adanya komplain hasil pemeriksaan dari pasien dan biasanya di pakai untuk menggulang pemeriksaan yang sama, sehingga pada saat penyimpanan serum tersebut membutuhkan waktu. Pada umumnya penyimpanan sampel didalam lemari pendingin pada suhu 4 0 C selama 1 2 minggu. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh Waktu pada Penyimpanan Serum untuk Pemeriksaan Kolesterol Total, dengan waktu penyimpanan selama 1 minggu untuk mengetahui rata-rata penurunan atau peningkatan kadar kolesterol total. Penelitian ini dilakukan terhadap sampel dengan kadar kolesterol total normal pada mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan Universitas Muhamadiyah Palangkaraya. B. Batasan Masalah Penelitian ini membahas apakah ada pengaruh waktu penyimpanan serum selama 1 minggu terhadap kadar kolesterol total. Sampel mengalami dua perlakuan, perlakuan pertama sampel yang diperoleh langsung diperiksa dan perlakuan yang kedua sampel yang diperoleh disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8 0 C selama 1 minggu. C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Berapa kadar kolesterol total yang langsung diperiksa? 2. Berapa kadar kolesterol total yang disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8 0 C selama 1 minggu? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kolesterol total pada serum yang langsung diperiksa dan disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8 0 C selama 1 minggu. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk upaya meningkatkan keakuratan pemeriksaan kimia darah terutama untuk pemeriksaan kolesterol total di Laboratorium Klinik. 2. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh waktu pada penyimpanan serum untuk pemeriksaan kolesterol total BAB II TELAAH PUSTAKA A. Kolesterol Kolesterol merupakan derivat lipid yang tergolong steroid atau sterol yang selalu berikatan dengan asam lemak lain dalam bentuk ester. Kolesterol dalam tubuh berasal dari makanan (eksogen) dan disintesis oleh tubuh (endogen). Kolesterol eksogen hanya terdapat pada hewan seperti otak, usus, dan ginjal sedangkan kolesterol endogen disintesis dari asetil KoA (intermediet glikolisis). Kolesterol mempunyai fungsi utama dalam tubuh yaitu, pembentukan membran sel, sintesis hormon-hormon steroid, sintesis asam empedu. (Zulbadar Panil, 2008) Pada manusia, keseimbangan antara masukan kolesterol dan pengeluarannya tidak selalu tepat, hal inilah yang menyebabkan penimbunan kolesterol secara bertahap di jaringan, terutama pada endotel yang melapisi pembuluh darah. Keadaan tersebut dapat menyebabkan aterosklerosis. (Champe, dkk. 2011)

1. Sintesis Kolesterol Pada manusia, kolesterol disintesis dihampir semua jaringan meskipun hati, usus, korteks adrenal dan jaringan reproduktif termasuk ovarium, testis dan plasenta memberikan sumbangan simpanan kolesterol terbesar didalam tubuh. Prekursor untuk sintesis kolesterol adalah Asetil KoA, yang dapat dibentuk dari glukosa, asam lemak atau asam amino. Dua molekul asetil KoA membentuk asetoasetil KoAyang bergabung dengan molekol asetil KoA lainnya membentuk hidroksimetilglutaril KoA ( HMG- KoA). Reduksi HMG-KoA menghasilkan mevalonat. Reaksi yang dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase ini adalah reaksi penentu kecepatan pembentukan kolesterol. Mevalonat menghasilkan unit-unit isopren yang akhirnya saling bergabung membentuk skualen. Siklisasi skualen menghasilkan sistem cincin steroid dan menghasilkan kolesterol. (Marks, Dkk. 2000) 2. Metabolisme Kolesterol Menurut (Marks, Dkk. 2000) kolesterol sangat tidak larut dalam air. Dengan demikian, zat ini diangkut dalam darah sebagai komponen lipoprotein darah. a. Kolesterol Kilomikron Kolesterol dalam makanan diserap dari misel garam empedu ke dalam sel epitel usus. Kolesterol ini, bersama dengan kolesterol yang disintesis oleh sel, dikemas dalam kilomikron yang masuk ke dalam darah melalui limfe. Dalam limfe dan darah, kilomikron memperoleh apoc 11 dan apoe dari HDL. Setelah triasilgliserol kilomikron dicerna oleh lipoprotein lipase dalam darah, sisa kolomikron akan berikatan dengan reseptor di sel hati dan mengalami internalisasi melalui endositosis. Terjadi pencernaan di dalam lisosom, protein dan lemak diuraikan, asam lemak diputuskan dari ester kolesterol dan kolesterol serta produk pencernaan sisa kolomikron lainnya membentuk depot simpanan di dalam sel hati. b. Kolesterol VLDL ( VeryLowDensity Lipoprotein) Setelah dibentuk dihati, triasilgliserol kemudian dikemas bersama dengan kolesterol dari depot simpanan kolesterol, fosfolipid, dan apob-100 menjadi VLDL yang kemudian disekresikan ke dalam darah. c. Kolesterol LDL (LowDensity Lipoprotein)

LDL di serap oleh hati melalui proses endositosis yang dibantu oleh reseptor. Pencernaan di lisosom mengembalikan kolesterol LDL ke depot simpanan kolesterol hati. d. HDL (High Density Lipoprotein) Setelah disekresikan ke dalam darah, HDL mengalami perubahan akibat berinteraksi dengan kilomikron dan VLDL. Dengan kedua lipid ini, HDL saling bertukar protein dan lemak. HDL yang menyerap kolesterol dari permukaan sel dan dari lipoprotein lain dan mengubahnya menjadi ester kolesterol. Ester kolesterol ini akhirnya dikembalikan ke hati. B. Penyimpanan Sampel Serum Untuk Pemeriksaan Kolesterol Total Serum merupakan cairan darah berwarna kuning jernih yang bebas dari sel dan tanpa fibrinogen karena protein darah sudah berubah menjadi jaring fibrin dan menggumpal bersama sel. Serum didapat dengan cara membiarkan darah dalam tabung membeku tanpa antikoagulan dan kemudian disentrifuge untuk mengendapkan semua sel-sel darah. (Sadikin, 2001) Serum harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dalam waktu 1 hingga 2 jam setelah pengumpulan sampel dan dapat disimpan segera dalam lemari pendingin suhu 4 0 C selama 1-2 minggu sebelum dianalisis. (Sacher, dkk. 2004) Lamanya penyimpanan harus memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa salah satu jenis pemeriksaannya adalah kolesterol total, wadah serta stabilitas sampel. Faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas sampel adalah karena pengaruh suhu. Selama penyimpanan, suhu yang dianjurkan khusunya untuk pemeriksaan kolesterol total adalah pada suhu 20-25 0 C selama 6 jam, 4 0 C selama 6 hari dan -20 0 C selama 6 bulan. Penyimpanan sampel serum untuk pemeriksaan kolesterol total dengan kisaran suhu 2-8 0 C dan harus selalu diusahakan pada suhu 4 0 C supaya stabilitas sampel serum tidak berubah terutama struktur lipoprotein yang ada dalam sampel. Penyimpanan serum suhu - 20 0 C dapat menyebabkan serum membeku dan siklus beku-cair dapat merusak struktur lipoprotein yang terdiri dari inti lemak netral (mengandung triasilgliserol, ester kolesteril) yang dikelilingi oleh rangka apolipoprotein amfipatik dan kolesterol nonesterifikasi. Serum yang beku harus dicairkan dan diletakkan pada suhu ruangan selama 1 jam. Penyimpanan pada suhu kamar (20-25 0 C) selama 6 jam praktis tidak mengubah metabolit, enzim-enzim,

dan elektrolit-elektrolit. Pemeriksaan kolesterol total sebaiknya dianalisa segera supaya kadar kolesterol tidak berubah. (Depkes RI, 2004) C. Pemeriksaan Kolesterol Total 1. Metode Lieberman Burchard Prinsip : Kolesterol dengan asetat anhidrat dan asam sulfat pekat pada temperatur kamar membentuk senyawa yang berwarna coklat-hijautua dengan cara ini ekstraksi dan deproteinasi dapat ditiadakan. 2. Metode Enzimatis Kolesterol direaksikan menggunakan enzim tertentu sebagai biokatalisator sehingga reaksi lebih spesifik. Selain itu, menggunakan fotometer untuk membaca substat, produk atau Ko enzim dan yang diukur umumnya adalah aktivitas dari enzim yang patalel dengan kosentrasi kolesterol. (Zulbadar Panil, 2008) Metode enzimatis yang digunakan adalah kolesterol oksidase (CHOD -PAP). Prinsipnya, kolesterol oksidase akan menghasilkan peroksida. Peroksida yang terbentuk, diwarnai dengan empat amino antipirin membentuk kuinoneimine yang berwarna merah muda. Metode ini paling banyak digunakan karena hasilnya lebih teliti, hanya saja reagen-reagen harus disimpan dengan baik karena enzim mudah rusak. (Zulbadar Panil, 2008) Reaksi pembentukan warna quinoneimine dari kolesterol dapat dilihat pada gambar 2. Cholesterolester + H 2 O Cholesterol esterase choleterol + fatty acid Cholesterol oksidase Cholesterol + O 2 cholestene-3-one + H 2 O 2 2H 2 O 2 + 4-amino- Peroksidase quinoneimine + 4H 2 O Phenazone + phenol Gambar 2. Reaksi kolesterol oksidase. (CHOD) (Leaflet Reagen Kolesterol Total) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-8 Juni 2015 di ruang laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.

B. Metode Penelitian Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode exsperimen yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan. Skema rancangan penelitian dapat dilihat pada lampiran 1. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut (Soekijdo Notoatmodjo, 2010), populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Pogram Studi Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. 2. Sampel Sampel merupakan sebagian yang diambil dari sebagian objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekijdo Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling yang dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 sampel. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. a. Variabel Bebas : Waktu Penyimpanan Serum b. Variabel Terikat : Kadar Kolesterol Total 2. Definisi Operasional Variabel a. Waktu penyimpanan serum adalah serum sengaja disimpan selama 1 minggu untuk melihat perbedaan kadar kolesterol total. b. Kolesterol total adalah lemak yang sangat penting dalam tubuh yang digunakan sebagai pembentukan membran sel, sintesis hormon-hormon steroid dan sintesis asam empedu. E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan observasi eksperimental yaitu pengamatan laboratorium klinik dengan mengukur kadar kolesterol total secara enzimatis menggunakan serum yang langsung diperiksa dan disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8 0 C selama 1 minggu. F. Instrumentasi Penelitian

adalah : 1. Alat Dalam pemeriksaan kolesterol total dengan cara enzimatis alat yang digunakan a. Fotometer 5010 v5+ b. Setrifuge c. Spuit 3 cc d. Mikropipet 1000 µl e. Mikropipet 10 µl f. Tabung reaksi ukuran 12x75 mm g. Tabung reaksi ukuran 15x100 mm h. Tip biru dan tip putih i. Rak tabung reaksi j. Stopwatch / timer 2. Bahan a. Kit reagen kolesterol total b. Aquadest G. Langkah-Langkah Penelitian 1. Pengambilan sampel Cara pengambilan sampel darah vena : a. Posisi lengan pasien harus lurus, jangan membengkokkan siku. Pilih lengan yang banyak melakukan aktivitas b. Pasien diminta untuk mengepalkan tangan c. Pasang torniquet ± 10 cm diatas lipatan siku d. Pilih bagian vena mediana cubiti e. Bersihkan bagian kulit yang akan diambil darahnya dengan alkohol 70 % dan biarkan kering untuk mencegah terjadinya hemolisis dan rasa terbakar. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi f. Tusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum menghadap keatas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 15 0. Apabila jarum berhasil masuk vena, akan terlihat darah masuk dalam spuit. Bila darah tidak keluar, ganti posisi penusukan (bila terlalu dalam, tarik sedikit dan sebaliknya), usahakan darah dapat keluar dengan satu kali tusuk g. Setelah volume darah dianggap cukup, lepaskan torniquet dan pasien diminta membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil ± 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan

h. Lepaskan atau tarik jarum dan segera letakkan kapas alkohol 70 % di atas bekas suntikan untuk menekan bagian tersebut selama ±2 menit. Setelah darah berhenti, plaster bagian ini selama ±15 menit. Jangan menarik jarum sebelum torniquet dibuka. ( Depkes RI, 2004 ) 2. Cara Pembuatan Serum a. Tabung reaksi yang berisi darah biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 20-30 menit b. Kemudian disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit c. Lapisan jernih berwarna kuning adalah serum yang akan diperiksa (Depkes RI, 2004) 3. Persiapan Sampel a. Disiapkan 2 tempat sampel yaitu 1 tabung reaksi ukuran 12x75 mm dan 1 cup b. Tabung reaksi di isi 200 µl serum yang akan diperiksa segera c. Cup sampel di isi 200 µl serum yang diberi kode atau nomor kemudian disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8 0 C selama 1 minggu 4. Teknik Pemeriksaan a. Metode Metode pemeriksaan pada penelitian ini menggunakan metode Cholesterol oksidase (CHOD-PAP) b. Prosedur Kerja Untuk melakukan pengukuran secara enzimatis, maka perlu dipreparasi blanko (aquadest), blanko reagen, standar dan sampel 1) Pembuatan Blanko Reagen Kolesterol Total 2) Pembuatan Standar Kolesterol Total 3) Pembuatan Sampel Kolesterol Total (Leaflet Reagen Kolesterol) c. Nilai Normal <200 mg/dl H. Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian kadar kolesterol total yang langsung diperiksa dengan kadar kolesterol total yang disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8 0 C selama 1 minggu dianalisis menggunakan uji ketelitian atau presisi dengan batas maksimum (%) CV untuk parameter kolesterol total adalah 6%. (Depkes RI, 2008) Perhitungan nilai presisi atau ketelitian menggunakan rumus : S d n i 1 d d i n 1 2 (Ronny, 2005) Dan CV (%) SDx100 x (Depkes RI, 2008) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian pengaruh waktu penyimpanan pada serum untuk pemeriksaan kolesterol total pada mahasiswa Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya pada bulan juni 2015 dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil penelitian dengan jumlah sampel 30 diperoleh nilai rata-rata (mean) kadar kolesterol total pada tabel 1. No Tabel 1. Hasil penelitian nilai rata-rata kadar kolesterol total Pemeriksaan kolesterol total Nilai rata-rata (mean) kadar kolesterol total 1 Langsung diperiksa 147 mg/dl 2 Setelah Perlakuan 139 mg/dl Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kadar kolesterol total setelah dilakukan penyimpanan serum. Data ini membuktikan bahwa ada pengaruh waktu penyimpanan serum terhadap hasil pemeriksaan kolesterol total karena terjadi penurunan

hasil kadar kolesterol total yang langsung diperiksa dan disimpan dalam lemari pendingin suhu 2-8 0 C selama 1 minggu. B. Analisis Data Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji ketelitian atau presisi. Setelah dilakukan pengujian menggunakan uji ketelitian atau presisi dengan batas maksimun % CV untuk parameter kolesterol total yang diterima menurut (Depkes RI, 2004) sebesar 6%, di peroleh nilai CV pada 30 sampel ada 8 sampel yang presisinya tidak diterima dan 22 sampel yang presisinya diterima. Berdasarkan nilai CV yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa nilai presisi pada 8 sampel lebih besar dari batas maksimum artinya lebih besar nilai CV maka semakin tidak teliti pula pemeriksaan kolesterol total yang dilakukan sebaliknya nilai presisi pada 22 sampel lebih kecil dari batas maksimum artinya semakin kecil nilai CV maka semakin teliti pula pemeriksaan kolesterol total yang dilakukan. Perhitungan nilai presisi dapat dilihat pada lampiran 3.Presentase (%) CV penurunan rata-rata kadar kolesterol total yang langsung diperiksa dan disimpan dalam lemari pendingin suhu 2-8 0 C selama 1 minggu dapat dilihat pada lampiran 4. Dari hasil perhitungan, presentase (%) CV penurunan rata-rata kadar kolesterol total yang langsung diperiksa dan disimpan dalam lemari pendingin suhu 2-8 0 C selama 1 minggu dari masing-masing sampel sebesar 3,9 %. C. Pembahasan Berdasarkan hasil pemeriksaan rata-rata kadar kolesterol total yang langsung diperiksa sebesar 147 mg/dl sedangkan yang disimpan dalam lemari pendingin suhu 2-8 0 C selama 1 minggu sebesar 139 mg/dl dengan penurunan yang terjadi sebesar 8 mg/dl. Dalam lampiran 3, ada 8 sampel yang tidak memenuhi syarat batas maksimum nilai CV kolesterol total dan 22 sampel memenuhi syarat batas maksimum nilai CV kolesterol total. Adapun batas maksimum % CV untuk parameter kolesterol total yang diterima menurut (Depkes RI, 2008) adalah sebesar 6%. Berdasarkan presentase (%) CV penurunan rata -ratakadar kolesterol total yang langsung diperiksa dan disimpan selama 1 minggu dalam lemari pendingin suhu 2-8 0 C, dihitung % CV dari masing-masing sampel sebesar 3,9%. Hal ini menunjukkan tidak terjadi penurunan yang signifikan terhadap kadar kolesterol total setelah dilakukan penyimpanan karena tidak melebihi batas maksimum % CV yang telah ditentukan.

BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari hasil penelitian tentang pengaruh waktu penyimpanan pada serum untuk pemeriksaan kolesterol total pada mahasiswa Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dengan jumlah sampel 30 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penyimpanan serum selama 1 minggu mempengaruhi hasil pemeriksaan kadar kolesterol total karena terdapat rata-rata penurunan kadar kolesterol total yang langsung diperiksa sebesar 147 mg/dl sedangkan yang disimpan dalam lemari pendingin suhu 2-8 0 C selama 1 minggu sebesar 139 mg/dl 2. Presentase (%)CV penurunan rata -ratakadar kolesterol yang langsung diperiksa dan yang disimpan dalam lemari pendingin suhu 2-8 0 C selama 1 minggu, dihitung % CV dari masing-masing sampel sebesar 3,9 % yang menunjukkan tidak terjadi penurunan yang signifikan terhadap kadar kolesterol setelah dilakukan penyimpanan B. Saran 1. Kepada petugas laboratorium dapat memperhatikan pentingnya tahap pra analitik khususnya pada penyimpanan serum agar diperoleh hasil yang sama dengan pemeriksaan sebelumnya seperti pemeriksaan kolesterol total 2. Kepada mahasiswa agar mengetahui langkah-langkah penyimpanan serum yang baik dan benar dengan memperhatikan jenis pemeriksaan wadah dan stabilitas sampel selama penyimpanan