BAB I PENDAHULUAN. dan peran sosial ekonomi masyarakat dalam kesejahteraan sosial dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Al-Fatah terhadap. 1. Kontribusi dari Koperasi Pondok Pesantren Al-Fatah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA FIKIR. fenomena, gambaran sistematis ini dijabarkan dan menghubungkan antara

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 1 2 Ibid, hlm. 2 3 Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mengalami tumbuh sebesar

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan.menjaga keserasian dan keseimbangan aspek jasmaniah dan rohaniah,

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia tidak hanya mengatur

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

2015 PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

SKRIPSI PENGARUH ZAKAT YANG DIKELOLA BAZDA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mengurusi politik yang akhirnya ekonominya sendiri menjadi kacau.

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT PEDESAAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA GOLONGAN EKONOMI MIKRO

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. dengan permodalan yang lemah. Hal ini disebabkan oleh aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINDAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP (FISIK DAN PSIKOLOGIS) PADA ANAK JALANAN

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. swadaya masyarakat Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) tersisa 2,2 juta nelayan dari total jumlah penduduk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71.

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia ini khususnya di negara berkembang. Sekitar 1,29 milyar penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah merupakan hubungan vertikal Allah SWT dengan manusia sebagai

BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas secara berurutan tentang latar belakang

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan lahiriyah dan batiniyah saja tetapi juga keseimbangan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Wickenden (Basuki 1995:5) kesejahteraan sosial mencakup perundangundangan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. memicu perbankan untuk menjalankan dual banking system yaitu bank. konvensional yang juga menjalankan unit usaha syariah.

BAB I PENDAHULUN. daya manusia. Dalam bidang kependidikan seorang guru harus berperan secara aktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan yang bersifat spritual. Firman Allah QS. Al-Māidah/5: telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia mendapat julukan sebagai Macan Asia dan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AKMENIKA UPY, Volume 2, 2008

BAB IV GAMBARAN HASIL PERUBAHAN WARGA NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN KENCONG KABUPATEN JEMBER PASCA MOBILITAS SOSIAL EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah non bank yang banyak ditemui di masyarakat. BMT dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi: tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB I PENDAHULUAN. Yusuf Qaradhawi, Spektrum Zakat, Zikrul Hakim Jakarta, 2005, hlm. 24

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. akan menyebabkan terjadinya regional disparity. Oleh karena itu, pedesaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Silo DKI Jakarta adalah

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masyhuri Machfudz, M Nurhadi Sujoni, Teori Ekonomi Makro, UIN-Maliki Press, Malang, 2012, hlm. 1

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2010), hlm Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENYULUHAN MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF BERKELANJUTAN MELALUI PEMANFAATAN BUAH MANGROVE

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. 1 Agama Islam

I. PENDAHULUAN. Menurut Light, Keller dan Calhoun (1989: ) bahwa perubahan sosial

2015 ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN D ITINJAU D ARI ASPEK KARAKTER NASABAH (STUD I KASUS PAD A BAITUL MAAL TAMWIL D I KOTA BAND UNG)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, dan golongan tertentu saja. Yaitu kepentingan politik kekuasaan, bukan kepada publik.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Orde Baru terjadi kegoncangan ekonomi dan politik. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia Bandung, Bandung, 2013, hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

BAB I PENDAHULUAN. tanah juga mengandung nilai ekonomi bagi manusia, bisa digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

Optimalisasi Unit Pengelola Keuangan dalam Perguliran Dana sebagai Modal Usaha

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia tidak hanya mengatur ibadah ritual saja, tetapi merupakan aturan lengkap yang mencakup aturan sosial ekonomi. Sosial ekonomi tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, sehingga tidak mungkin Allah SWT tidak mengatur masalah yang demikian penting. 1 Peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat diarahkan untuk mendorong pembahasan struktur yaitu dengan memperkuat kedudukan dan peran sosial ekonomi masyarakat dalam kesejahteraan sosial dan perekonomian nasional. Perubahan ini meliputi proses perubahan dari sosial ekonomi lemah ke sosial ekonomi yang tangguh, dari ketergantungan ke kemandirian, perubahan struktur ini mensyaratkan langkah-langkah dasar yang meliputi pengalokasian sumber daya, penguatan kelembagaan, dan penguasaan teknologi. Dalam surat Al-Qashas ayat 77 yang menerangkan tentang kewajiban manusia untuk berusaha memperoleh kesejahteraan sosial ekonomi, adalah sebagai berikut: 1 Hertanto WIdodo. AK. 1999. Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Jakarta: Mizan. hlm, 43.

2 Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhn ya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al-Qashash: 77). 2 Ayat di atas terkandung penjelasan bahwa Allah telah memerintahkan kepada kita (ummat -Nya) untuk mencari kebahagiaan akhirat dengan tidak melupakan kebahagiaan dunia yang merupakan jembatan menuju ke kampung akhirat. Kebahagiaan di sini mencakup kebahagiaan sosial dan kebahagiaan ekonomi. Kebahagiaan sosial yakni kita tentunya harus berbuat baik antar sesama manusia sedangkan kebahagiaan ekonomi dengan giat berusaha mencari rezeki yang telah Allah curahkan di permukaan bumi ini. Dengan kata lain, jika keduanya telah kita dapatkan tentunya kesejahteraan sosial ekonomi juga akan kita dapati. Menurut Mubyarto, kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dewasa ini berada dalam persimpangan jalan. Potensinya untuk berkembang semakin terbuka, karena seluruh bangsa sangat menyadari mutlak perlunya pemerataan sebagai pra kondisi perwujudan keadilan sosial. Artinya kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat kecil yang selama ini tergusur dan tertekan. Perlu benarbenar digarap jika selama ini pembangunan yang dilakukan cenderung 2 Departemen Agama RI. 2003. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Penerbit Dipenogoro,. hlm, 315

3 berfomalisasi karena segala sesuatunya telah ditetapkan dan dan diatur dari atas, maka dalam pembangunan yang memihak masyarakat menuntut semua perencanaan keputusan dan pelaksanaan dilakukan masyarakat sendiri. 3 Kesejahteraan sosial ekonomi merupakan suatu kondisi dan tata kehidupan sosial ekonomi yang sejahtera, yaitu yang memungkinkan setiap orang, kelompok atau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah yang dikenal sebagai dasar manusia dengan sebaik-baiknya. Secara singkat kesejahteraan sosial mengandung dua pengertian, pertama adalah segala aturan atau tatanan untuk memudahkan seseorang atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan hidup jasmani, rohani, dan sosial, sedangkan yang kedua adalah kondisi atau keadaan yang dapat mempermudah seseorang, kelompok atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, sosial, dan lain sebagainya. Jadi untuk menilai kesejahteraan hidup seseorang atau masyarakat dapat dilihat pada tatanan yang berlaku dalam masyarakat serta kondisi masyarakat tersebut. 4 Di dalam pengembangan masyarakat Islam, kesejahteraan ekonomi merupakan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat itu sendiri yaitu tercukupinya kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan juga relasi-relasi sosial dengan lingkungannya. 5 Di sisi lain, 3 Mubyarto. 2000. Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: UII PRESS,. hlm. 7 4 Lilik Siswanta. 2008. Kontribusi Home Industry dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus di Desa Wukirsari Imogiri). (Yogyakarta: Unpublished Undergraduate thesis). hlm. 2. Volume 2. 5 Rosmita dan Aslati. 2011. Ilmu Kesejahteraan Sosial. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau. hlm. 2.

4 Amrullah Ahmad dalam Rosmita, sosial ekonomi merupakan sistem alternatif model dalam pemecahan masalah ummah (masyarakat) yang ditawarkan oleh pengembangan masyarakat Islam. 6 Oleh karena itu, kesejahteraan sosial ekonomi adalah dua hal yang berperan penting dalam pengembangan masyarakat Islam. Kesejahteraan hidup merupakan dambaan setiap manusia, masyarakat yang sejahtera tidak akan terwujud jika masyarakatnya hidup dalam keadaan miskin. Oleh karena itu kemiskinan harus dihapuskan karena merupakan suatu bentuk ketidaksejahteraan yang menggambarkan suatu kondisi yang serba kurang dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. 7 Di desa Sungai Jalau banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil tambak mereka, sebagai usaha tersebut mereka rela mengeluarkan modal yang besar untuk membeli benih dan menanamnya ke tambak mereka. Mereka belum memikirkan apakah modal mereka akan kembali atau tidak. Yang mereka pikirkan hanyalah memperbanyak menanam benih ikan, yang dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarganya. Biasanya tambak akan panen ketika bibit ikan sudah tiga bulan disebar. Setelah semua dalam masa panen memang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarganya, tapi saat panen mereka gagal mereka tidak akan dapat mengembalikan modal awal mereka. Sedangkan untuk mengatasi kejatuhan ekonomi yang porak-poranda ini, banyak dari warga masyarakat kita produktif, berinisiatif untuk Insani. hlm. 32. 6 Ibid., hlm. 22. 7 Yusuf Qardhawi. 1995. Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan. Jakarta: Gema

5 memberdayakan dan berusaha menciptakan usaha sendiri tanpa berharap uluran tangan dari pemerintah. Salah satunya adalah warga masyarakat desa Sungai Jalau yang menciptakan usaha secara mandiri dan sampai saat ini usaha tersebut masih berjalan walaupun sesekali pernah merasakan rugi, tetapi mereka akan bangkit lagi untuk memperbaikinya. Selain itu, dengan adanya tambak, taraf kehidupan sosial ekonomi masyarakat akan terus tumbuh sebab dengan tambak masyarakat dapat mengembangkan daya kreasi, usaha masyarakat serta meningkatkan sosial perekonomian. Hal ini sesuai dengan tujuan tambak yaitu: 1) mempersatukan, mengerahkan, mengembangkan daya kreasi, dan daya usaha masyarakat. 2) dan meningkatkan sosial perekonomian masyarakat. Akan tetapi, meskipun usaha tambak ini merupakan mata pencaharian utama masyarakat desa, di sisi lain masyarakat seringkali dihadapkan dengan masalah yang merata dialami oleh semua petani tambak, yaitu; kurangnya permodalan, dan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan tambak. Modal merupakan sarana utama dalam pembangunan usaha tambak sedangkan pengetahuan merupakan sarana penunjang dari keberhasilan dari usaha tambak tersebut. Dengan modal yang cukup, dan ditambah dengan pengetahuan atau keahlian dalam pengelolaan tambak maka akan berdampak pada keberhasilan usaha tambak tersebut. Namun sebaliknya jika dengan modal yang kurang dan seadanya dibarengi dengan pengetahuan yang kurang dalam pengelolaan tambak maka akan berdampak pula pada ketidakberhasilan usaha tambak tersebut. Masyarakat desa Sungai Jalau pada

6 umumnya memiliki pengetahuan yang kurang khususnya dalam pengelolaan tambak. Sehingga dengan hal ini, berkurangnya hasil panen petani tambak dan tidak jarang ikan terserang penyakit dan mati. Di desa Sungai Jalau ini, terdapat 15 kepala keluarga dari empat dusun yang memiliki usaha tambak ini, yaitu dusun I, dusun II, dusun III, dan dusun IV. Namun, penulis memfokuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu pada 5 Kepala Keluarga dari usaha tambak yang mereka miliki di dusun I dan II Balai Jering Desa Sungai Jalau. Dengan adanya fenomena tersebut, persoalan ini menarik untuk dikaji, sebab dalam pemberdayaan ekonomi atau peningkatan kesejahteraan ekonomi, masyarakat tidak bekerjasama dengan lembaga atau instansi terkait. Atas dasar itulah yang mendorong peneliti untuk mengkaji lebih jauh, dalam sebuah skripsi yang berjudul : Strategi Peningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat Melalui Usaha Tambak di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam bacaan, pemahaman dan redaksi skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk menjelaskan istilahistilah yang dipakai sebagai berikut :

7 1. Strategi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi Menurut Rochaety, 8 Strategi peningkatan adalah cara atau siasat yang dilakukan dalam sebuah kegiatan untuk membuat perbaikan dalam hal kemakmuran yang dirasakan oleh masyarakat dalam menjalankan usahanya, di mana usaha tersebut dapat meningkatkan taraf kehidupannya dari pendapatan yang diperoleh dari usaha, agar usaha kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Adapun yang penulis maksud dengan kesejahteraan sosial ekonomi dalam proposal ini adalah masyarakat yang memiliki tata kehidupan materi dan tata kehidupan sipiritual, yang disertai dengan rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang akhirnya masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidup dan sosialnya. 2. Usaha Tambak Masyarakat Sungai Jalau a. Usaha Tambak Adalah suatu kegiatan yang mengerahkan tenaga dan pikiran, yang dikelola masyarakat yang nantinya dalam kegiatan ini akan membuahkan hasil. b. Desa Sungai Jalau Sedangkan desa Sungai Jalau adalah sebuah desa yang letaknya di pinggiran sungai Kampar Air Tiris. Desa yang terdapat di Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. Desa ini termasuk 8 Glueck. 1998. The Concept of Strategy. New York: The Guilford Press. hlm. 26

8 desa yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani tambak. Dalam hal ini penulis membatasi kesejahteraan di bidang sosial ekonomi, yaitu difokuskan pada aspek pemberian jasa keuangan, peminjaman modal usaha yang mendukung usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat petani tambak. Kesejahteraan masyarakat ukurannya adalah bisa berputarnya produk yang dihasilkan dengan permodalan yang cukup, sehingga roda usahanya akan tetap berjalan. Dari beberapa penegasan istilah di atas penulis berharap dapat memberikan pemahaman dan gambaran yang jelas kepada pembaca terhadap proposal ini. Berdasarkan uraian-uraian istilah di atas maka yang dimaksud dalam judul proposal strategi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat melalui usaha tambak di desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar adalah peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dari hasil tambak. Dengan adanya tambak, kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat akan meningkat dan kebutuhan sehari-hari masyarakat akan tercukupi.

9 C. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Pada bagian ini, penulis menyimpulkan identifikasi masalah yang akan diteliti yaitu pada beberapa poin: a. Kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat melalui usaha tambak di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar belum memadai. b. Faktor-faktor yang menghambat strategi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat melalui usaha tambak di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. c. Belum beroperasinya usaha tambak dengan baik dalam peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat di desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. 2. Pembatasan Masalah Karena banyaknya masalah yang ada di identifikasi dan didasarkan atas keterbatasan penulis baik tenaga, waktu, maupun biaya, maka penulis merasa perlu untuk membatasi masalah yang akan diteliti yaitu : Strategi peningkatan kesejahteraan di bidang sosial ekonomi, yang difokuskan pada aspek pemberian jasa keuangan, peminjaman modal usaha dan pengelolaan yang mendukung usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat petani tambak.

10 3. Rumusan Masalah Berangkat dari masalah latar belakang di atas maka rumusan masalah yang penulis angkat adalah: Bagaimana strategi yang dilakukan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi melalui usaha tambak di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan mengkaji strategi peningkatan sosial ekonomi masyarakat melalui usaha tambak di Desa Sungai Jalau Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis 1) Untuk mengembangkan pemahaman dan disiplin ilmu penulis dalam bentuk penelitian. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu kesejahteraan sosial. 3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.

11 b. Manfaat Praktis 1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi petani tambak khususnya di Desa Sungai Jalau guna meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. 2) Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan, penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan penelitian lebih lanjut. 3) Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial ekonomi usaha tambak. E. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari enam BAB yakni : BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah (Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah), Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II : KAJIAN TEORI DAN KERANGKA FIKIR Berisi tentang Kajian Teori, Kajian Terdahulu, Kerangka Fikir. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang Jenis dan Pendekatan Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian, Sumber Data, Informan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Validitas Data, Teknik Analisis Data.

12 BAB IV : GAMBARAN UMUM Berisi tentang gambaran umum tentang subyek penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil penelitian dan Pembahasan. BAB V : PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN