SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN INVESTASI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA. SUTIA BUDI E: - W: sutiabudi.wordpress.

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

MANAJEMEN INVESTASI. SUTIA BUDI E: W: sutiabudi.wordpress.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

BAB II DESKRIPSI IHSG

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. Sikap investor terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Bagaimana Menjadi Investor Saham

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

PENGARUH CURRENT RATIO

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM? Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Jakarta

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. hindia belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

STATISTIK PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

STATISTIK PASAR MODAL

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada

I. PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana

STATISTIK PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang baik. Sumber daya tersebut diantaranya sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL

Bab 4 MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR SEKUNDER

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

I. PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

Pasar Modal Indonesia

Pengertian Pasar Modal.. (2) Pasar Modal Indonesia. Pengertian Pasar Modal..(1) Peran dan Manfaat Pasar Modal 10/9/2011

BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB II DESKRIPSI BURSA EFEK INDONEASIA

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Fungsi Pasar Keuangan


ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. akibat guncangan ekonomi global menjadi suatu jawaban akan kebutuhan

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. paling diminati oleh investor adalah return asset yaitu pengembalian atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Laporan Kinerja Bulanan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

BUKU PANDUAN INDEKS HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

PRODUK PASAR MODAL. 1. SAHAM Surat bukti pemilikan modal pada suatu perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Modal

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, prospektus, saran dari broken dan informasi penting lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang ini pasar modal merupakan sarana investasi yang

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pasar modal merupakan tempat memperjualbelikan berbagai

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

Pasar Modal Statistik Mingguan

Pasar Modal Statistik Mingguan

I. PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi diawali dengan penentuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

Transkripsi:

Manajemen Investasi SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction Capital Market ----Lab--- Investment Product & Investment Theory ----Lab--- Money Market & Real Assets ----Lab---

Prospektus INFORMASI ATAU DOKUMEN PENTING DALAM PROSES PENAWARAN UMUM, BAIK SAHAM MAUPUN OBLIGASI. DALAM PROSPEKTUS TERDAPAT BANYAK INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEADAAN PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM.

BAGIAN-BAGIAN PENTING DARI PROSPEKTUS: Jumlah Saham yang ditawarkan Nilai Nominal dan Harga Penawaran Bidang Usaha Riwayat Singkat Perusahaan Tujuan Go Public (Rencana Penggunaan Dana) Kegiatan dan Prospek Usaha Resiko Usaha Kebijakan Dividen Kinerja Keuangan Perusahaan Agen-Agen Penjual Aspek Hukum

PASAR MODAL (CAPITAL MARKET) PASAR UNTUK BERBAGAI INSTRUMEN KEUANGAN JANGKA PANJANG YANG BISA DIPERJUALBELIKAN, BAIK SURAT UTANG (OBLIGASI), EKUITI (SAHAM), REKSA DANA, INSTRUMEN DERIVATIF MAUPUN INSTRUMEN LAINNYA. INSTRUMEN KEUANGAN Instrumen jangka panjang (lebih dari 1 tahun) seperti Saham, Obligasi, Waran, Right, Reksa Dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti Option, Futures, dan lain-lain.

UNDANG-UNDANG PASAR MODAL NOMOR. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL PASAR MODAL SEBAGAI KEGIATAN YANG BERSANGKUTAN DENGAN PENAWARAN UMUM DAN PERDAGANGAN EFEK, PERUSAHAAN PUBLIK YANG BERKAITAN DENGAN EFEK YANG DITERBITKANNYA, SERTA LEMBAGA DAN PROFESI YANG BERKAITAN DENGAN EFEK.

Indeks Harga Saham

INDEX SUMMARY Date : 04/04/2011 No. Date Index Code Previous Highest Lowest Close Number of Stock Change Volume Value Frequen cy Market Capitalization 1 04 Apr 2011 COMPOSITE 3.707,487 3.729,302 3.681,808 3.700,047 421,000-7,440 3.042.938.640 4.514.008.887.875 103.248 3.313.379.999.180. 377 2 04 Apr 2011 AGRI 2.150,298 2.150,949 2.114,733 2.121,714 15,000-28,584 55.322.450 61.892.839.609 2.230 97.741.974.762.55 8 3 04 Apr 2011 MINING 3.204,497 3.225,203 3.192,089 3.216,003 28,000 11,506 750.901.088 1.343.629.679.948 20.151 500.576.367.876.1 20 4 04 Apr 2011 BASIC-IND 395,275 398,411 393,053 396,478 59,000 1,203 175.537.975 228.570.177.863 9.032 260.999.333.199.1 12 5 04 Apr 2011 MISC-IND 1.016,668 1.028,410 992,915 999,996 42,000-16,672 60.232.481 334.960.749.434 4.670 274.458.612.615.0 44 6 04 Apr 2011 CONSUMER 1.103,816 1.113,065 1.092,247 1.098,367 33,000-5,449 77.907.636 276.894.594.346 8.625 489.762.894.124.4 65 7 04 Apr 2011 PROPERTY 194,055 195,115 192,901 195,115 47,000 1,060 322.726.706 95.088.711.992 6.383 116.598.687.642.6 03 8 04 Apr 2011 INFRASTRUC 761,030 765,109 754,413 760,780 33,000-0,250 514.048.815 507.738.383.558 11.876 447.266.809.673.5 58 9 04 Apr 2011 FINANCE 486,259 490,256 481,473 484,397 69,000-1,862 305.985.840 1.122.982.661.844 11.751 855.209.444.512.5 87 10 04 Apr 2011 TRADE 488,501 495,215 489,105 491,035 95,000 2,534 780.275.649 542.251.089.281 28.530 270.765.874.774.3 30 11 04 Apr 2011 MANUFACTUR 843,696 850,468 834,342 838,475 134,000-5,221 313.678.092 840.425.521.643 22.327 1.025.220.839.938. 621 12 04 Apr 2011 LQ45 665,007 670,020 658,946 662,504 45,000-2,503 1.086.783.572 3.698.871.821.238 47.047 2.184.848.512.839. 348 13 04 Apr 2011 JII 521,049 525,034 516,124 518,819 30,000-2,230 593.711.366 1.491.027.593.075 24.837 1.104.735.885.126. 141 14 04 Apr 2011 MBX 1.057,736 1.065,008 1.049,946 1.055,852 187,000-1,884 1.651.427.604 3.559.780.921.753 61.394 2.921.603.898.570. 146 15 04 Apr 2011 DBX 552,285 553,129 547,995 550,305 234,000-1,980 1.391.511.036 954.227.966.122 41.854 391.776.100.610.2 31

JSX Composite Index and Trading Value, January 2000 - June 22, 2004 Trading Value (Rp billion) 4,000 Daily Average 2004 = Rp 994 bn 3,600 3,200 2,800 2,400 5,471 Daily Average 2003 = Rp 518 bn Daily Average 2002 = Rp 493 bn Daily Average 2001 = Rp 396 bn Daily Average 2000 = Rp 514 bn Trading Value Composite Index Daily Average per month JSX Composite Index JSX Index 1,000 900 800 700 600 2,000 500 1,600 400 1,200 300 800 200 400 100-3,107 Jan Mar May Jun Aug Oct Dec Feb Apr Jun Aug Oct Nov Feb Apr May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Oct Jan Mar May -

JAKARTA STOCK EXCHANGE Perkembangan Indeks Regional Tahun 2004 2-Jan-04 31-May-04 % Hangseng 12,801.48 12,198.24-5% JSX 704.50 732.52 4% Nikkei 225 10,676.64 11,236.37 5% Kospi 200 106.65 104.14-2% KLSE 788.49 810.67 3% PSE 1,442.37 1,511.36 5% SET 772.15 641.05-17% Straits times 1,791.35 1,788.66-0.2%

Indeks Harga Saham Indikator perdagangan saham yang dibuat berdasarkan rumusan tertentu untuk mencerminkan tingkat aktivitas dan fluktuasi sebuah bursa efek.

Indeks Harga Saham IHSG BEI atau CI (Composite Index), Indeks ini merupakan indikator pergerakan harga atas seluruh saham yang tercatat di BEI, dimana satuan perubahan indeks dinyatakan dalam satuan poin. Metode penghitungan indeks adalah: Kapitalisasi Pasar Saat Penghitungan Kapitalisasi Pasar Waktu Dasar Penghitungan X 100%

Indeks Harga Saham INDEKS LQ-45, terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus direview setiap 6 bulan. Saham-saham pada indeks LQ-45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi.

Indeks Harga Saham Kriteria LQ-45 sebagai berikut : Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). Telah tercatat di BEIminimum 3 bulan. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi, dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Indeks Harga Saham INDEKS SEKTORAL, ini menggunakan semua saham yang termasuk ke dalam masing-masing sektor dan merupakan sub indeks IHSG. Saham-saham yang tercatat di BEI dikelompokan ke dalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI (JASICA = Jakarta Stock Exchange Industrial Classification).

Indeks Harga Saham 9 SEKTOR 1.Sektor Pertanian 2.Sektor Pertambangan 3.Sektor Industri dasar dan kimia 4. Sektor Aneka Industri 5.Sektor Industri Barang Konsumsi 6.Sektor Properti dan Real Estate 7.Sektor Transportasi, Utilitas, dan Infrastruktur 8.Sektor Keuangan 9.Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII), Indeks ini terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariah Islam dan merupakan tolok ukur kinerja suatu investasi saham berbasis syariah. Syarat pemilihan saham pada umumnya sama dengan LQ-45, namun lebih ditekankan pada jenis usaha emiten yang tidak boleh bertentangan dengan syariah Islam.

Indeks Harga Saham Syarat-syarat Jakarta Islamic Index (JII) Bukan usaha yang tergolong judi, Bukan lembaga keuangan konvensional, Bukan usaha yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makan/minuman yang tergolong haram, Bukan usaha yang memproduksi, mendistribusi atau menyediakan barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat. JII akan di kaji setiap 6 bulan sekali, yaitu bulan Januari dan Juli. Melalui indeks ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi secara syariah.

Indeks Harga Saham Indeks Harga Saham Individual (IHSI), IHSI pertama kali diperkenalkan pada tanggal 15 April 1983 dan mulai dicantumkan dalam Daftar Kurs Efek harian sejak tanggal 18 April 1983. Indeks ini merupakan indikator perubahan harga suatu saham dibandingkan dengan harga perdananya. Pada saat suatu saham pertama kali dicatatkan, indeks individualnya adalah 100.

Indeks Harga Saham Indeks MBX & DBX Pada 8 April 2002, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) meluncurkan 2 Indeks : Indeks Papan Utama (Main Board Index atau MBX) Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index atau DBX). Melengkapi informasi perkembangan indeks harga saham yang sudah ada

Indeks Harga Saham Indeks MBX & DBX dipergunakan untuk: Memantau perkembangan saham-saham yang masuk dalam masing-masing papan pencatatan, Memacu perusahaan-perusahaan tercatat di bursa agar senantiasa mempertahankan kinerja keuangan- nya, atau bahkan meningkatkan daya saingnya, Membawa dampak positif di dalam mengembangkan budaya keterbukaan diantara perusahaan-perusahaan tercatat sehingga memulihkan kepercayaan publik terhadap bursa melalui pengaturan tentang tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), Menggairahkan pasar modal Indonesia.

SAHAM (STOCK) -> Instrumen Paling Popular. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Pemegang Saham -> Memiliki klaim atas Pemegang Saham -> Memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dua Keuntungan Pemegang SAHAM Dividen Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Capital Gain Selisih antara harga beli dan harga jual (harga jual lebih tinggi)

Dua Risiko Pemegang SAHAM Capital Loss Kebalikan dari Capital Gain (harga jual lebih rendah). Risiko Likuidasi Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. *Klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi.

BIAYA JUAL BELI SAHAM? KOMPONEN BIAYA: BELI => Nilai Pembelian Saham+Komisi Pialang+PPN 10% JUAL=> Nilai Penjualan Saham - Komisi Pialang - PPN 10% - Pajak Penghasilan sebesar 0,1 % di BEI Biaya Komisi maksimal 1% dari nilai transaksi (jual atau beli). Biasanya, Fee Broker utk transaksi : BELI 0,3% dari nilai transaksi JUAL 0,4% dari nilai transaksi Pajak Penghasilan Penjualan Saham 0,1 % dari nilai transaksi

Contoh: Mr A melakukan transaksi Pembelian saham NISP sebanyak 20 lot. Harga saham tersebut terjadi pada posisi Rp. 750,- per saham dan fee broker sebesar 0,4 %. Secara kebetulan, saham yang dibeli tersebut berasal dari Mr Z. Komisi yang diberikan oleh Mr. Z kepada pialang sebesar 0,5%. Hitunglah: 1. Total biaya yang dikeluarkan Mr. A 2. Pendapatan bersih dari penjualan saham yang diterima Z.

Investment Product Jawab: 1. Total Biaya yang dikeluarkan Mr. A Transaksi Beli 50 x 500 saham x Rp. 7.200,- Rp. 180.000.000,- Komisi utk Broker 0,2% x Rp. 180.000.000,- Rp. 360.000,- PPN 10% dari Komisi 10% x Rp. 360.000,- Rp. 36.000,- Biaya Pembelian Saham Rp 396.000,- Total Biaya Yang Dikeluarkan Rp. 180.396.000.,- 2. Hasil penjualan saham yang diterima Z Transaksi Beli 50 x 500 saham x Rp. 7.200,- Rp. 180.000.000,- Komisi utk Broker 0,25% x Rp. 180.000.000,-Rp. 450.000,- PPN 10% dari Komisi 10% x Rp. 37.500,- Rp. 45.000,- PPh atas transaksi Jual 0,1% x Rp. 180.000.000,- Rp. 180.000,- Biaya Penjualan Saham Rp 675.000,- Total Penerimaan Rp.179.325.000,- 3. CAPITAL GAIN Rp. 180-160 = 20 juta

Lat Mr A melakukan transaksi Pembelian saham NISP sebanyak 40 lot. Harga saham tersebut terjadi pada posisi Rp. 1.300,- per saham dan fee broker sebesar 0,3 %. Secara kebetulan, saham yang dibeli tersebut berasal dari Mr B. Komisi yang diberikan oleh Mr. B kepada pialang sebesar 0,4%. Hitunglah: 1. Total biaya yang dikeluarkan Mr. A 2. Pendapatan bersih dari penjualan saham yang diterima B.

Investment Product Jawab: 1. Total Biaya yang dikeluarkan Mr. A Transaksi Beli 40 lot x 500 saham x Rp. 1.300,- Rp. 26.000.000,- Komisi utk Broker 0,3% x Rp. 26.000.000,- Rp. 78.000,- PPN 10% dari Komisi 10% x Rp. 78.000,- Rp. 7.800,- Biaya Pembelian Saham Rp 85.800,- Total Biaya Yang Dikeluarkan Rp.26.085.800,- 2. Hasil penjualan saham yang diterima Z Transaksi Jual 40 x 500 saham x Rp. 1.300,- Rp. 26.000.000,- Komisi utk Broker 0,4% x Rp. 26.000.000,- Rp. 104.000,- PPN 10% dari Komisi 10% x Rp. 104.000,- Rp. 10.400,- PPh atas transaksi Jual 0,1% x Rp. 26.000.000,- Rp. 26.000,- Biaya Penjualan Saham Rp 140.400,- Total Penerimaan Rp. 25.859.600,-

Lat Mr A melakukan transaksi Pembelian saham BMRI sebanyak 50 lot. Harga saham tersebut terjadi pada posisi Rp. 7.200,- per saham dan fee broker sebesar 0,2 %. Saham yang dibeli tersebut berasal dari Mr B. Komisi yang diberikan oleh Mr. B kepada pialang sebesar 0,25%. Mr. B membeli saham tersebut beberapa bulan yang lalu pada Harga Rp. 6.400,- Hitunglah: 1. Total biaya yang dikeluarkan Mr. A 2. Pendapatan bersih dari penjualan saham yang diterima B. 3. Berapa Capital Gain yang diterima Mr. B

Investment Product Jawab: 1. Total Biaya yang dikeluarkan Mr. A Transaksi Beli 50 lot x 500 saham x Rp. 1.750,- Rp. 43.750.000,- Komisi utk Broker 0,2% x Rp. 43.750.000,- Rp. 87.500,- PPN 10% dari Komisi 10% x Rp. 87.500,- Rp. 8.750,- Biaya Pembelian Saham Rp 96.250,- Total Biaya Yang Dikeluarkan Rp.43.846.250,- 2. Hasil penjualan saham yang diterima Z Transaksi Jual 50 lot x 500 saham x Rp. 1.750,- Rp. 43.750.000,- Komisi utk Broker 0,25% x Rp 43.750.000,- Rp. 109.375,- PPN 10% dari Komisi 10% x Rp. 109.375,- Rp. 10.937,5 PPh atas transaksi Jual 0,1% x Rp. 43.750.000,- Rp. 43.750.,- Biaya Penjualan Saham Rp 164.062,5 Total Penerimaan Rp. 43.585.937,5,-

BAHAN BACAAN Abdul Halim, 2005, Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta. Ali Arifin, 2002, Membaca Saham, Cetakan kedua, Andi Offset, Yogyakarta Andrinof A. Chaniago, 2001, Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi Politik terhadap Akar Krisis Indonesia, LP3ES, Jakarta. Dyah Ratih Sulistyastuti, 2002, Saham dan Obligasi: Ringkasan dan Soal Jawab, Edisi pertama, Andi Offset, Yogyakarta. Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta. Frank J. Fabozzi, 1999, Manajemen Investasi, Buku Satu, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta. Iggi H. Achsien, 2000, Investasi Syariah di pasar Modal: Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, Cetakan pertama, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jogiyanto, 2003,Teori Portofolio dan Analiisi Investasi, BPFE Yogyakarta L. Thian Hin, 2002, Panduan Berinvestasi Saham, Cetakan kedua, PT Elek Media Komputindo, Jakarta. Sawidji Widoatmodjo, 2009, Pasar Modal Indonesia: Pengantar & Studi Kasus, Ghalia Indonesia, Bogor. http://www.e-bursa.com http://www.e-samuel.com http://www.idx.co.id http://www.missiinvestor.com