BAB I PENDAHULUAN. menetapkan anggaran pendapatan dan belanja tahunan sesuai Peraturan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief exeutive officer (CEO) pada

BAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

Pratama Ilham Safitrie B

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

PENDAHULUAN. lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan

BABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah. Adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. anggaran merupakan komponen utama dalam perencanaan.

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Suatu rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang akan dilakukan untuk

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. efisian sehingga tujuan organisasi dapat tercapai (Mardiasmo, 2002 :45).

BAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Adanya partisipasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir. Contohnya, penelitian yang dilakukan oleh Huang dan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

MAYA PURNASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. pada lingkungan ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semangat reformasi telah mendorong para pemimpin bangsa Indonesia

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. maksimalisasi laba tetapi lebih kepada publik service orientif (Suhayati,2009).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat manajemen yang digunakan untuk mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk melaksanakan strategi organisasi, oleh sebab itu anggaran harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sasaran tersebut. Rencana yang disusun secara kuantitatif umunya dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. waktu yang akan datang dapat diukur (Handoko, 1997). berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1999) dalam bentuk kinerja manajer berdasarkan pada fungsi manajemen klasik yang. penganggaran, pemprograman dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global saat ini ditandai dengan munculnya

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam berbagai organisasi, lembaga, instansi atau perusahaan, memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

BAB I PENDAHULUAN. kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BABI PENDAHULUAN. Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sehor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

CHRISTINE PRAMITA W.

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. AVIA AVIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumsi listrik khususnya di daerah-daerah terpencil yang jauh dari

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis suatu organisasi. Istilah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga formal yang mengemban fungsi meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan. Dalam mengemban fungsi tersebut, perguruan tinggi harus merumuskan dan menetapkan anggaran pendapatan dan belanja tahunan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (www.dikti.go.id). Perumusan dan penetapan anggaran bagi perguruan tinggi swasta sangat bergantung pada anggaran pendapatan yang diperoleh dari masyarakat melalui dana dari mahasiswa dan hibah. Dana yang diperoleh tersebut menjadi dasar untuk menetapkan anggaran belanja yang akan dikelola oleh perguruan tinggi pada satu periode tahun akademik. Sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik, maka kinerja yaitu hasil kerja yang dicapai oleh perguruan tinggi dalam upayanya mencapai tujuan, harus baik dan terus mengalami peningkatan. Perguruan tinggi swasta merupakan lembaga pendidikan yang ada dibawah koordinasi Kopertis, yang aktivitasnya tidak terlepas dari masalah penganggaran dan partisipasi dari para manajer dalam penyusunan anggaran. Dengan semakin besar persaingan yang dihadapi setiap lembaga pendidikan maka perguruan tinggi swasta dituntut untuk mengembangkan organisasinya seefisien dan seefektip mungkin, sehingga mampu bersaing secara berkelanjutan. Hal ini 1

2 mengharuskan pemimpin perguruan tinggi swasta untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasinya agar tidak kehilangan eksistensinya dimasyarakat, selain itu perguruan tinggi swasta mempunyai otonomi sendiri-sendiri dalam menentukan sistem penganggarannya, sehingga mampu mengendalikan organisasi dengan lebih baik serta mampu berkiprah sebagai mitra masyarakat dalam menyelenggarakan program pendidikan di indonesia (Sinambela 2003). Universitas Widyatama adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung, berdiri tanggal 2 Agustus 2001. Universitas Widyatama merupakan penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung (STIEB) sekarang menjadi Fakultas Ekonomi dan Fakultas Bisnis & Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Bandung (STIBB) sekarang menjadi Fakultas Bahasa, Sekolah Tinggi Teknik Bandung Widyatama (STTBW) sekarang menjadi Fakultas Teknik, Sekolah Tinggi Desain Komunikasi Visual (STDKV) sekarang menjadi Fakultas Desain Komunikasi Visual. Penggabungan sekolah tinggi-sekolah tinggi ke dalam Universitas Widyatama agar lulusan-lulusannya dapat menjadi lulusan yang lebih memiliki daya saing yang tinggi (www.widyatama.ac.id). Kondisi persaingan yang semakin kompetitif memberikan dorongan yang sangat besar pada perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas out put yang dihasikan. Agar lulusan yang dihasilkan bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja, berbagai perguruan tinggi melakukan pembenahan disegala bidang, dan salah satunya peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen. Dalam bidang manajemen keberhasilan seorang manajer akan diukur antara lain dengan

3 pengendalian administratif yang salah satunya dilakukan melalui proses penganggaran. Data persentase penyerapan anggaran di Universitas Widyatama Bandung dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1. Laporan Realisasi Penggunaan Anggaran Universitas Widyatama Bandung Nama Organisasi Triwulan IV tahun 2012/2013 Fakultas Ekonomi 81,83% Fakultas Teknik 78,41% Fakultas Bahasa 80,75% Fakutas DKV 63,63% Fakultas Bisnis dan Manajemen 84,27% % Penyerapan Anggaran Biro, Program, dan Lainnya Selain Fakultas 66,84% (dalam rata-rata) Sumber : Laporan Realisasi Penggunaan Anggaran Triwulan IV tahun 2012/2013 Universitas Widyatama Bandung (data diolah) Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa tingkat penyerapan anggaran Universitas Widyatama Bandung tidak mencapai target anggaran. Artinya prestasi kinerja manajerial di Universitas Widyatama tidak terlalu bagus, dikarenakan tidak sepenuhnya aktivitas yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan. Berdasarkan masalah tersebut diperlukan suatu perbaikan terhadap kinerja manajerial sehingga diharapkan periode selanjutnya kinerja manajerial yang tidak terlalu bagus tersebut tidak terulang kembali. Kinerja manajerial dapat tercapai secara efektif dan efisien apabila fungsi dari manajemen dilaksanakan dengan baik mulai dari tahap perencanaan sampai pada tahap pengendalian

4 manajemennya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat perencanaan dan pengendalian agar tercapainya tujuan. Salah satu alat pengendalian yang mempunyai ukuran-ukuran akuntansi adalah anggaran. Menurut Hansen dan Mowen (2004), anggaran adalah suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam satuan operasi. Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja para manajer. Bonus, kenaikan gaji, dan promosi adalah semua hal yang dipengaruhi oleh kemampuan seorang manajer untuk mencapai atau melampaui tujuan yang direncanakan (Hansen dan Mowen, 2004). Suatu anggaran disusun untuk membantu manajemen mengkomunikasikan tujuan organisasi semua manajer pada unit organisasi dibawahnya, untuk mengkoordinasi kegiatan, dan untuk mengevaluasi prestasi para manajer tersebut (Supriyono, 1999). Organisasi sering mengikutkan manajer tingkat menengah dan bawah dalam proses penyusunan anggaran. Keikutsertaan para manajer ini sangat penting dalam upaya memotivasi bawahan untuk turut serta mencapai tujuan perusahaan. Dengan menyusun anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja para manajer akan meningkat (Sinaga 2009). Tanggungjawab serta kinerja manajerial level bawah dan menengah akan meningkat dengan adanya partisipasi anggaran. Manajer dapat menyampaikan ide-ide kreatif yang dimilikinya kepada manajer atas, ide tersebut mempunyai tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari adanya keikutsertaaan para manajer level menengah dan bawah dalam penentuan anggaran, maka akan

5 didapatkan keputusan yang lebih realistis sehingga tercipta kesesuaian tujuan perusahaan yang lebih besar (Nor dalam Pramesthiningtyas, 2011). Menurut Hansen dan Mowen (2004: 552): Partisipasi anggaran (budgeting partisipation) adalah pendekatan penganggaran yang memungkinkan para manajer yang akan bertanggungjawab atas kinerja anggaran, untuk berpartisipasi dalam pengembangan anggaran, partisipasi anggaran mengkomunikasikan rasa tanggung jawab pada para manajer tingkat bawah dan mendorong kreatifitas. Selain partisipasi anggaran, komitmen terhadap organisasi juga berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula (Randall dalam Sumarno, 2005). Komitmen organisasi yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi. Manajer yang memiliki tingkat komitmen organisasi tinggi akan memiliki pandangan positif dan berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi (Porter, et al. 1974 dalam Setyageng 2012). Menurut Mowday et al. (1979) dalam Soejoso (2004), komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap sasaran dan nilai yang ingin dicapai oleh organisasi. Komitmen organisasi yang kuat yaitu sebagai kesesuaian dengan tujuan organisasi dan kemauan berusaha keras untuk kepentingan organisasi (Angle dan Perry, Porter et al dalam Setyageng 2012). Komitmen organisasi berkaitan dengan keterlibatan, identifikasi serta loyalitas individu pada organisasi dan tujuan-tujuannya. Komitmen organisasi yang ada diharapkan dapat meningkatkan kinerja para karyawan karena dengan adanya komitmen organisasi dapat meningkatkan kesadaran karyawan untuk menjalankan

6 kerjanya dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Veronica (2010) yang menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara komitmen organisasi dengan kinerja manajerial, bahwa komitmen organisasi dapat meningkatkan kinerja manajerial. Penelitian mengenai hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial menunjukkan bukti yang tidak konklusif. Dari penelitianpenelitian tersebut, terdapat hasil yang tidak konsisten. Penelitian Bass dan Leavi (1963); Schuler dan Kim (1976); Brownell dan McInnes (1986); Brownell (1982b); Indriantoro (1993); Sinambela (2003); dan Prasetyaningtyas (2006); semuanya dalam Hafiz (2011) menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dengan kinerja, namun di penelitian yang lain seperti Milani (1975); Kenis (1979); Brownell dan Hirst (1986) dalam Soejoso (2004) menunjukan hubungan yang tidak signifikan. Sementara itu terdapat hubungan yang negatif antara dua variabel tersebut menurut Bryan dan Locke (1967); Chenhall dan Brownell (1988) dalam Pramesthiningtyas (2011). Penelitian mengenai partisipasi anggaran dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial merupakan salah satu bidang penelitian yang banyak mengalami perdebatan, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hubungan tersebut. Hasil penelitian-penelitan terdahulu memberikan hasil yang tidak konsisten, sebagian penelitian menemukan pengaruh positif signifikan, bahkan pengaruh negatif antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Untuk itu banyak penelitian yang kemudian dilakukan dengan berbagai modifikasi untuk mendukung hasil-hasil penelitian

7 sebelumnya. Selain itu objek penelitian juga beragam tidak hanya perusahaan manufaktur yang bertujuan menghasilkan laba tetapi juga pada perusahaan jasa yang bersifat non profit motif seperti pada perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang berorientasi tidak mencari keuntungan yaitu perguruan tinggi swasta/pts. Menurut peneliti penilaian kinerja manajerial tidak hanya dapat diterapkan di perusahaan yang berorientasi mencari laba, tetapi juga diterapkan di perusahaan yang berorientasi tidak mencari laba. Hasil penelitian dengan sampel pada perusahaan yang borerientasi mencari keuntungan kemungkinan akan menunjukan hasil yang berbeda jika diterapkan pada perusahaan yang berorientasi tidak mencari keuntungan. Atas dasar latar belakang permasalahan diatas timbul ketertarikan peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada Universitas Widyatama Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini adalah belum baiknya kinerja manajerial. Berdasarkan hal tersebut maka pertanyaan penelitian dirumuskan sebagai berikut : : 1. Apakah Partisipasi Anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Universitas Widyatama Bandung? 2. Apakah Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Universitas Widyatama Bandung?

8 3. Apakah Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Universitas Widyatama Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data maupun informasi yang relevan dengan masalah yang diidentifikasikan, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pada Universitas Widyatama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada Universitas Widyatama Bandung. 2. Untuk mengetahui pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial pada Universitas Widyatama Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial pada Universitas Widyatama Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Berikut adalah beberapa kegunaan yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini : a. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori teori yang telah diperoleh selama masa studi serta dapat memperluas wawasan ilmiah

9 dibidang akuntansi dan hal ini akan sangat berguna bila kelak terjun ke masyarakat. b. Bagi Organisasi Sebagai bahan masukan untuk organisasi khususnya tentang pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial yang diberikan di masa mendatang. c. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian penelitian yang berkaitan dengan masalah partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial ini di masa yang akan datang. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer berupa kuesioner penelitian yang akan diberikan pada manajer di Universitas Widyatama Bandung. Lokasi penelitian dilakukan pada Universitas Widyatama Bandung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan selesai.