BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah sepak bola UNI Ciwastra Bandung pada bulan Januari 2015. B. Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional yang mengukur variabel dependen dan variabel independen dalam waktu yang bersamaan dan menurut kondisi pada saat itu. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah semua atlet di sekolah sepak bola UNI Bandung yang berusia 13-16 tahun dengan jumlah 80 orang. 2. Sampel Atlet sekolah sepak bola UNI Bandung usia 13-16 tahun yang masuk dalam kelas khusus (kelas yang dipersiapkan untuk pertandingan) dan bersedia untuk dijadikan sampel penelitian. 44
3. Besar Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel minimal (Solvin) dan diperoleh sampel sebanyak : N n 1 Ne 2 Keterangan : n : besar sampel minimal N : jumlah populasi e = perkiraan tingkat kesalahan (5%) hasil perhitungan sampel minimal adalah sebagai berikut : 80 n 1 75.0,05 2 n = 67 orang (Siregar, 2012) 4. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu mengambil data kelas khusus (kelas yang dipersiapkan untuk pertandingan dengan latihan yang lebih intensif) untuk melihat hubungan 45
asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan hemoglobin terhadap VO 2 maksimal. D. Instrumen Penelitian 1. Variabel Penelitian a. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah daya tahan atlet sepak bola (VO 2 max) b. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan kadar hemoglobin darah atlet sepak bola usia 13-16 tahun 2. Definisi Konseptual a. Variabel Dependen Daya Tahan Kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan aktifitas tersebut (Harsono, 1988 dalam Nosa, 2013) b. Variabel Independen 1) Asupan Karbohidrat 46
Asupan karbohidrat adalah banyaknya kandungan karbohidrat yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Jami, 2013) 2) Asupan Lemak Asupan lemak adalah banyaknya kandungan lemak yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Jami, 2013) 3) Asupan Protein Asupan protein adalah banyaknya kandungan protein yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Jami, 2013) 4) Asupan Zat Besi Asupan zat besi adalah banyaknya kandungan zat besi yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Budsiana, 2013) 5) Kadar Hemoglobin Darah Kadar hemoglobin darah adalah konsentrasi hemoglobin dalam darah dimana hemoglobin berfungsi sebagai alat untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh (Budsiana, 2013). 47
3. Definisi Operasional a. Daya Tahan Kemampuan atlet dalam melakukan test daya tahan dengan menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) yaitu berlari bolak-balik pada lintasan sepanjang 20 meter 1) Alat Ukur : lintasan lari 20 meter, pengeras suara, laptop, stopwatch dan meteran 2) Cara Ukur : atlet diminta untuk berlari sesuai dengan irama bleep 3) Hasil Ukur : disesuaikan dengan nilai tes lari multi tahap / multistage fitness test / bleep test 4) Skala : rasio b. Asupan Karbohidrat Asupan karbohidrat yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari 1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari 2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram 4) Skala : rasio 48
c. Asupan Lemak Asupan lemak yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari 1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari 2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram 4) Skala : rasio d. Asupan Protein Asupan protein yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari 1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari 2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram 4) Skala : rasio 49
e. Asupan Zat Besi Asupan zat besi yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari 1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari 2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram 4) Skala : rasio f. Kadar Hemoglobin Konsentrasi hemoglobin dalam darah yang diukur dengan cyanmethemoglobin, dinyatakan dalam gr/dl 1) Alat Ukur : spekrtofotometer 2) Cara Ukur : pengambilan darah secara langsung metode cyanmethaemoglobin 3) Hasil Ukur : dinyatakan dalam gr/dl 4) Skala : rasio 4. Data yang dikumpulkan a. Data Primer 1) Data karakteristik responden meliputi nama dan umur 2) Data asupan karbohidrat, lemak, protein dan zat besi 50
3) Data kadar hemoglobin b. Data Sekunder Gambaran umum dan data prestasi yang telah dicapai oleh sekolah sepakbola UNI Bandung 5. Instrumen Penelitian yang digunakan a. Kuesioner yang berisi karakteristik atlet dan nilai kadar hemoglobin darah beserta hasil pengukuran daya tahan b. Formulir food recall 24 jam selama 2 hari c. Alat bleep test / multistage fitness test yaitu lintasan lari 20 meter, meteran, stopwatch, laptop, dan pengeras suara 6. Cara Pengumpulan Data a. Data Primer 1) Data karakteristik responden meliputi nama, umur dan jenis kelamin diperoleh dengan cara melihat data pribadi atlet yang ada di sekolah sepak bola UNI Bandung 2) Data asupan karbohidrat, lemak, protein dan zat besi diperoleh dengan melakukan food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan 3) Data kadar hemoglobin diperoleh dengan cara pengambilan darah secara langsung 51
b. Data Sekunder Gambaran umum dan data prestasi yang telah dicapai oleh sekolah sepakbola UNI Bandung diperoleh dengan melihat catatan prestasi dari arsip sekolah sepak bolah UNI Bandung 7. Pengolahan Data a. Data karakteristik atlet seperti umur ditentukan dengan menghitung tahun penuh dari data tanggal lahir dan tanggal saat pengambilan data kemudian dianalisa secara deskriptif b. Data asupan karbohidrat, lemak, protein dan zat besi diperoleh dengan melakukan food recall 24 jam selama 2 hari. Hasil recall diolah dengan menggunakan nutrisurvey dan datanya diolah dengan menggunakan software SPSS, data tersebut berupa data numerik. c. Data kadar hemoglobin darah diperoleh dengan cara mengambil darah tepi dari responden lalu hasilnya dinyatakan dalam gr/dl, data tersebut berupa numeric dan diolah dengan software SPSS d. Data hasil pengukuran daya tahan yang diperoleh dengan bleep test / multistage fitness test kemudian dikonversi berdasarkan tabel nilai kebugaran bleep test / multistage fitness test. Skor atlet ditunjukkan dengan level dan jumlah lari bolak-balik yang dicapai sebelum mereka 52
gagal menyesuaikan dengan rekaman beep. Skor ini dapat dikonversikan ke dalam VO 2 max equivalent score. 8. Prosedur Pengukuran a. Pengukuran VO 2 max 1) Alat dan Fasilitas a) Lintasan datar yang tidak licin dengan dua garis yang berjarak 20 meter b) Sebuah laptop dengan program bleep test c) Pengeras suara (speaker) dengan volume cukup terdengar oleh peserta tes lari d) Stopwatch e) Meteran f) Alat tulis 2) Pelaksanaan a) Ikuti petunjuk dari suara, setelah lima hitungan beep, peserta mulai berlari, dari garis pertama ke garis kedua. Kecepatan berlari harus diatur konstan dan tepat tiba di garis, lalu berbalik arah ke garis asal. Jika peserta tes sudah sampai sebelum terdengar bunyi beep maka peserta harus menunggu di belakang garis, dan baru berlari lagi saat bunyi 53
beep. Begitu seterusnya, peserta berlari bolak-balik sesuai dengan irama beep. b) Lari bolak-balik ini terdiri dari beberapa tingkatan. Setiap tingkatan terdiri dari beberapa balikan (shuttle). Setiap tingkatan ditandai dengan 3 kali beep (seperti tanda turalit), sedangkan setiap shuttle ditandai dengan satu kali beep. c) Peserta tes berlari sesuai dengan irama beep sampai ia tidak mampu mengikuti kecepatan irama tersebut. Jika dalam 2 kali berturut-turut peserta tes tidak berhasil mengejar irama beep maka peserta tersebut dianggap sudah tidak mampu mengikuti tes dan harus berhenti. d) Lakukan pendinginan dengan cara berjalan, jangan langsung berhenti / duduk. b. Pengukuran Kadar Hemoglobin Darah 1) Alat dan Fasilitas a) Pipet 0,02 ml b) Larutan cyanmet c) Spektrofotometer d) Kapas e) Alkohol 54
2) Pelaksanaan Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya menggunakan kapas yang sudah diolesi alkohol. Siapkan pen yang sudah dipasangi jarum. Tusukkan pen pada ujung jari, ambil darah yang keluar dengan pipet 0,02 ml. Larutkan dengan larutan cyanmet sebanyak 5 ml lalu baca pada spektrofotometer. E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Univariat Data disajikan dalam tabel univariat dan dilakukan analisa distribusi frekuensi : a. Karakteristik atlet yaitu umur b. Data asupan karbohidrat c. Data asupan lemak d. Data asupan protein e. Data asupan zat besi f. Data kadar hemoglobin darah g. Data hasil VO 2 max berdasarkan multistage fitness test 2. Analisis Bivariat a. Asupan karbohidrat terhadap daya tahan atlet (VO 2 max) b. Asupan lemak terhadap daya tahan atlet (VO 2 max) 55
c. Asupan protein terhadap daya tahan atlet (VO 2 max) d. Asupan zat besi terhadap daya tahan atlet (VO 2 max) e. Kadar hemoglobin darah terhadap daya tahan atlet (VO 2 max) Analisis statistik menggunakan uji korelasi regresi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Korelasi Pearson Moment Product dengan rumus sebagai berikut : r n i 1 ( x i 1 i n ( x x)( y i x) 2 i y) n i 1 ( y i y) 2 Keterangan : r : koefisien korelasi x : variabel independen (asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan kadar hemoglobin darah) y : variabel dependen (VO 2 max) n : jumlah sampel (Jus at, 2014) 56
nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh kemudian dikategorikan sebagai berikut : r = 0,00 0,199 tingkat hubungan sangat rendah r = 0,20 0,399 tingkat hubungan rendah r = 0,40 0,599 tingkat hubungan sedang r = 0,60 0,799 tingkat hubungan kuat r = 0,80 1,000 tingkat hubungan sangat kuat (Sugiyono, 2010) Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Arah positif menunjukkan arah perubahan yang sama yaitu jika satu variabel naik maka variabel yang lain naik, demikian pula sebaliknya tanda negatif menunjukkan arah berlawanan, yaitu satu variabel naik maka variabel yang lain akan turun. Untuk mengetahui kemaknaan nilai koefisien korelasi digunakan analisa statistik uji t. Berikut adalah rumus uji t : t r n 2 2 1 r 57
kriteria uji Ho ditolak jika p α (0,05) atau t hitung t tabel. Apabila analisa koefisien korelasi diperoleh hasil yang bermakna, maka selanjutnya analisa dilanjutkan dengan uji regresi untuk melihat arah hubungan kedua variabel yang diteliti dan memprediksi nilai variabel dependen. Rumus uji regresi liniear sederhana adalah sebagai berikut : Y a bx E Keterangan : Y : variabel dependen (nilai VO 2 maksimal) X : variabel independen (asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan kadar hemoglobin darah) a : konstanta perpotongan garis di sumbu Y b : koefisien regresi E : standar eror (Jus at, 2014). 58