16. Indrajit, R.E., Djokopranoto. R. (2003), Manajemen Persediaan, Grasindo, Jakarta. 17. Koskela, L. (1992), Application of the New Production

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. 5. Indrajit, R.E, Djokopranoto, R (2003), Konsep Manajemen Supply Chain, PT. Gramedia Pustaka Utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon

14. O Brien, W.J., London, K., Vrijhoef, R., Construction Supply Chain Modeling: A Research Review and Interdisciplinary Research Agenda, 2002,

BAB IV PENGEMBANGAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Bab VI Kesimpulan dan Saran

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung

Bab III Metodologi Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pengaruh Supply Chain terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember

PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS

BAB III METODA PENELITIAN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN

BIAYA TRANSPORTASI MATERIAL BESI BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI

PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

15. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 458/KPTS/M/2001 Tentang Perubahan Keputusan Nomor 172/Kpts/M/2001 Tentang Pengadaan

Bab IV Studi Kasus. Metode Pengumpulan Data

HUBUNGAN ANTARA KINERJA, INTENSITAS DAN BENTUK RANTAI PASOK PADA PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT DI JAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir bagi pihak pengguna jasa konstruksi (Formoso et al, 2002).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain :

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

Bab II Tinjauan Pustaka

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP

POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA. Manajemen Bisnis Konstruksi

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. konstruksi yang memiliki jabatan antara lain sebagai project manager, site

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

K2R LATAR BELAKANG. Kompetisi Konstruksi Ramping Kedua. Gedung CRCS ITB, 1-2 Oktober 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

IMPLEMENTASI LEAN SIGMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PELAKSANAAN DI COAL HANDLING SYSTEM PLTU CILACAP

BAB III METODA PENELITIAN

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS KUNTORO BENNYARDHI D. NIM :

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

LAMPIRAN DAFTAR ISI. JDIH Kementerian PUPR

I. PENDAHULUAN. dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

KAJIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS. Oleh : CUT ZUKHRINA OKTAVIANI NIM :

IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

KEBIJAKAN PADA PROSES PENGADAAN BAHAN KONSTRUKSI ABSTRAK

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008.

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA 1. Abduh, M. (2005), Konstruksi Ramping: Memaksimalkan Value dan Meminimalkan Waste, Prosiding 25 tahun Pendidikan Manajemen dan Rekayasa Konstruksi di Indonesia, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB 2. Alarcon, L. (1997), Lean Construction, A.A. Balkema, Rotterdam. 3. Alwi, S., Hampson, K., Mohamed, S. (2002), Non Value-Adding Activities: A Comparative Study of Indonesian and Australian Construction Projects, Proceedings IGLC-10, August 2002, Gramodo Brazil. 4. Arbulu and Ballard. (2005), "Lean Supply System in Construction", Proc., 12th Annual Conf. of the International Group for Lean Construction. 5. Ballard, G. (2000), The Last Planner System of Production Control, School of Civil Engineering, Faculty of Engineering, The University of Birmingham. 6. Ballard & Howell (1998), "What Kind of Production is Construction", Proc., 6th Annual Conf. of the International Group for Lean Construction. 7. Cain, C.T. (2004), Profitable Patnering for Lean Construction, Blackwell. 8. Capo, Lario, Hospitaler. (2004), Lean Production in the Construction Supply Chain Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference, Cancun, Mexico. <www.poms.org/pomswebsite/meeting2004/poms_cd/browse%20this% 20CD/PAPERS002-0152.pdf> 3 Oktober 2004 9. Dainty, A.R.J., Geoeffrey, Millet,S.J. (2001), New Perspectives on Construction Supply Chain Integration. Supply Chain Management: An International Journal, Volume 6, Number 4, pp. 163-173. 10. Fajri, E.Z., Senja, R.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa. 11. Gaspersz, V. (2005), Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 12. Giammalvo, P.D. (2006), Project Management Dictionary, Generasi Info Media, Jakarta. 13. Hanfield, R.B., & Nichols, E.L. (1999). Introduction to supply chain management, Prentice-Hall, Upper Saddle River, New Jersey. 14. Hersey et al., (1996). Management of Organizational Behaviour. New Jersey: Prentice Hall, Inc. 15. Hikmawati (2004), Identifikasi Faktor-faktor Keberhasilan Kritis Pengelolaan Teknologi Informasi Pada Kontraktor di Indonesia, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 103

104 16. Indrajit, R.E., Djokopranoto. R. (2003), Manajemen Persediaan, Grasindo, Jakarta. 17. Koskela, L. (1992), Application of the New Production Philosophy to the Construction Industry? CIFE Technical Report No. 72, California: Centre for Integrated Facility Engineering, Stanford University. 18. Lapu, A.S. (2004), Studi Awal Supply Chain Management Pada Kontraktor- Kontraktor di Surabaya Tesis Program Pascasarjana MTS Manajemen Konstruksi, Universitas Kristen Petra. 19. Manaf, N.Y. (2005), Kinerja Pengelolaan Teknologi Informasi Pada Kontraktor di Indonesia, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 20. Maylor, H. (2003), Project Management, third edition, Prentice-Hall. 21. Moon, et. al., (2007), Performance Indicators Based On TVF Theory, Proceedings IGLC-15, July 2007, Michigan, USA. 22. O Brien, W., K. London, and R. Vrijhoef. (2002), Construction supply chain modeling: a research review and interdisciplinary research agenda. Proceedings the Tenth Annual Conference of the International Group for Lean Construction, Gramado, Brazil, August 6-8, 2002, pp.129-148. 23. O'Brien, W. (1995), "Construction Supply-Chains: Case Study and Integrated Cost and Performance Analysis." Proceedings of the Third Annual Conference of the International Group for Lean Construction, University of New Mexico, Albuquerque, New Mexico. Reprinted in Luis Alarcon (Ed.). (1997). Lean Construction, The Netherlands, AA Balkema, pp 187-222. 24. Pujawan, I. N., Supply Chain Management, Penerbit Guna Widya, Surabaya, 2005. 25. Rangkuti, F. (2004), Manajemen Persediaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 26. Roza, H.A. (2006), Pengembangan Model Penilaian Kesiapan Kontraktor Indonesia Menuju Konstruksi Ramping, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 27. Salla, F. (2003), Penilaian Dan Perbaikan Kinerja Supply Chain Management Dan Simulasi Kebijakan di PT. X, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra. 28. Santos, Powell, and Formoso (1999), Evaluation Of Current Use Of Production Management Principles In Construction Practice, Proceedings IGLC-7, 26-28 July 1999, University of California, Berkeley, CA, USA. 29. Santos, A. (1999), Application of Flow Principles in The Production Management of Construction Sites, School of Construction and Property Management The University of Salford UK, PhD Dissertation. 30. Soeharto, I. (1995), Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta.

105 31. Susilawati (2005), Studi Supply Chain Konstruksi pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 32. Vrijhoef & Koskela (1999), Roles Of Supply Chain Management In Construction, Proceedings IGLC-7, 26-28 July 1999, University of California, Berkeley, CA, USA. 33. Wibowo. (2007), Manajemen Kinerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 34. Wisner, J.D. (2005), Principles of Supply Chain Management: A Balanced Approach, International Student Edition, Thomson. 35. Womack, J.P. and Jones, D.T. (1996), Lean Thinking: Banish Waste and Create Wealth in your Corporation. Simon and Schuster.

LAMPIRAN - A DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR TAHAP -1 (TINGKAT ORGANISASI PROYEK) Judul Penelitian : Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Yullianty Noorlaelasari 25005030 Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB A.1 DESKRIPSI PROYEK 1. Nama proyek : 2. Fungsi bangunan : 3. Lokasi proyek : 4. Besaran proyek Nilai kontrak : kualifikasi proyek : 5. Waktu pelaksanaan : 6. Pemilik proyek : 7. Jenis proyek : 8. Proyek Luas site proyek : Luas bangunan : Jumlah blok bangunan : Ketinggian bangunan : 9. Lingkup pekerjaan : 10. Konsultan MK : 11. Konsultan Perencana : 12. Jumlah subkontraktor yang terlibat : 13. Jumlah spesialis yang terlibat : 14. Jumlah supplier yang terlibat : A.2 PROSES PRODUKSI 15. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor utama? 16. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh subkontraktor dari kontraktor utama? 17. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor lain (berkontrak langsung dengan pemilik proyek)? 107

18. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh kontraktor? 19. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh pemilik proyek? 20. Sistem pengiriman material utama (yang dimaksud pada no 18) oleh supplier untuk proyek ini? sistem pengiriman setiap 2 mingguan (two week look-ahead) sistem pengiriman setiap 3 mingguan (three week look-ahead) 108

Tabel keterkaitan data pendukung dengan tabel yang digunakan untuk mempermudah didalam medapatkan data No. Indikator Data Pendukung di Proyek Ket 1. Ketepatan Waktu Penyelesaian Schedule Copy Proyek Actual progress Copy Network planning Copy Revisi schedule Tabel 1 2. Akurasi Pengiriman Material Data inspeksi dan tes untuk material (supplier) Copy + Tabel 2 Purchase Order (PO) Tabel 2 Delivery Order (DO) Tabel 2 Material schedule + revisi Copy + Tabel 1 Data material reject Tabel 2 Data lokasi quarry material yang digunakan proyek Copy + Tabel 3 3. Defect Selama Masa Konstruksi Data Defect yang terjadi Tabel 4 4. Inventory selama Masa Konstruksi Data Inventory Tabel 5 5. Komplain dari Owner terhadap Kontraktor Data komplain Tabel 6 6. Koordinasi Antar Pihak Data rapat-rapat yang dilakukan Tabel 7 Catatan berbagai kendala yang terjadi di proyek Copy Data subkontraktor yang digunakan Copy Schedule tenaga kerja yang digunakan + revisi Copy + Tabel 1 Schedule peralatan yang digunakan + revisi Copy + Tabel 1 Instruksi kerja untuk subkontraktor Schedule masing-masing pekerjaan yang disub-kan + revisi Copy + Tabel 1 Progress masing-masing pekerjaan yang disub-kan Copy Urutan-urutan aktifitas yang dilakukan pada pekerjaan yang Copy disub-kan Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan Copy Spesifikasi teknis pekerjaan Copy Catatan inspeksi dan tes terhadap subkontraktor Copy Schedule inspeksi dan tes + revisi Copy + Tabel 1 Catatan pengawasan terhadap jalannya operasi di lapangan Copy 109

No. Tabel 1. Revisi Schedule Uraian Halaman : Revisi Schedule ke 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Master Schedule 2. Schedule Peralatan 3. Schedule Material 4. Schedule tenaga kerja 5. Schedule pekerjaan 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. yang disub-kan Schedule inspeksi dan tes 110

Tabel 2. Data kesesuaian waktu antara waktu pemesanan, pengiriman, penerimaan dan penggunaan material; data material diterima/ditolak Halaman : No. Uraian Pelaksanaan 1. Pemesanan 2. Pengiriman 3. Penerimaan 4. Penggunaan 5. Material yang diterima 6. Material yang ditolak 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 111

Tabel 3. Data Lokasi Quarry Material Halaman : No. Jenis Material Lokasi Quarry Jarak ke Site Keterangan 1. Beton 2. Baja/Besi 3. Kayu 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 112

Tabel 4. Data Defect No. Jenis Defect Penanggungjawab 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Intensitas Kejadian Halaman : Keterangan 113

Tabel 5. Data Inventory No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jenis Material Jenis Inventory Sebelum Sesudah Halaman : Keterangan 114

Tabel 6. Data complaint No. Jenis complaint Penanggungjawab 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Intensitas Kejadian Halaman : Keterangan 115

Tabel 7. Data Rapat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jenis Rapat Intensitas Rapat Risalah Rapat Pemilik Proyek Kontraktor Utama Peserta Rapat Halaman : Subkontraktor Spesialis Supplier Mandor 116

Tabel Ketersediaan Data di Proyek Studi Kasus No. Jenis Data Proyek PPATK Proyek Marina Proyek Beleza Proyek RSCM Proyek Eminence 1. VO dan CO 2. Daftar kendala 3. Data risalah rapat 4. Data catatan hasil pengawasan 5. Puchase Order (PO) 6. Data monitoring kedatangan material 7. Data material reject 8. Data inventory material di gudang 9. Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan pelaksanaan 10 Daftar complaints yang terjadi selama masa pelaksanaan 11. Invoice 12. Term pembayaran 13. Retur 14. RFQ/RFP 117

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung LAMPIRAN - B DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR TAHAP -2 PROYEK (TINGKAT ORGANISASI PROYEK) (Responden : PT. Wijaya Karya) Judul Penelitian : PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG (Studi kasus : Proyek The Bellezza Permata Hijau) Yullianty Noorlaelasari 25005030 Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak yang berbeda dan adanya kecenderungan bahwa masing-masing perusahaan yang terlibat memfokuskan diri pada aktifitas tertentu yang menjadi core competency-nya, dan menyerahkan aktifitas pendukung pada pihak-pihak lain diluar perusahaannya, merupakan beberapa penyebab terjadinya fragmentasi yang ada, hingga menjadikannya sebagai salah satu karakteristik dalam industri konstruksi. Meningkatnya biaya pelaksanaan, keterlambatan, konflik dan perselisihan, merupakan contoh permasalahan yang berawal dari fragmentasi, hingga industri konstruksi dikenal sebagai industri yang tidak efisien (Tucker et al., 2001). Fragmentasi adalah fenomena yang tidak perlu dicegah, namun perlu dicari solusinya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan konsep konstruksi ramping (lean construction), khususnya melalui pengelolaan rantai pasok (Supply Chain Management). Penerapan konsep ini dapat mendukung terhadap adanya perbaikan kinerja dari suatu jaringan supply chain, karena SCM merupakan suatu filosofi terintegrasi yang mengatur dan mengelola aliran total di suatu jaringan supply chain mulai dari supplier hingga konsumen akhir (Paulson et al., 2000), dengan dasar pemikiran berusaha mengurangi kesia-siaan (ketidakefisienan) dan optimalisasi pencapaian value dalam jaringan supply chain-nya, agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan kepuasan pada pelanggan. Studi mengenai supply chain konstruksi yang mendukung perkembangan ke arah konstruksi ramping (lean construction) di Indonesia baru memasuki tahap awal. Nurisra (2002) mengkaji secara terbatas permasalahan yang terdapat dalam hubungan antara kontraktor dan subkontraktor. Syachrani (2005) mengembangkan model pemilihan mitra pemasok pada proyek konstruksi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pola jaringan supply chain konstruksi yang lebih lengkap, Susilawati (2005) melakukan pemetaan terhadap pola dan proses pembentukan supply chain pada proyek konstruksi khususnya pada proyek bangunan gedung. Berbagai kajian awal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan studi-studi yang mengarah pada metoda pengelolaan supply chain konstruksi yang efektif dan efisien. Salah satu fokus kajian yang perlu dan belum diteliti adalah kajian mengenai hubungan antar Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 118

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konstruksi. Dari gambaran hubungan-hubungan yang terjadi pada proyek konstruksi tersebut, kemudian dapat dikaji bentuk hubungan yang efektif dan efisien, sehingga pada akhirnya dapat teridentifikasi berbagai metoda yang sesuai dalam pengelolaan supply chain konstruksi di Indonesia. Untuk mengkaji efektifitas dan efisiensi jaringan supply chain proyek konstruksi, diperlukan suatu alat bantu sebagai media di dalam penilaian yang akan dilakukan. Alat bantu yang dimaksud disini berupa suatu indikator yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menilai kinerja dari jaringan supply chain itu sendiri. Melalui penelitian inilah kemudian akan dikembangkan suatu alat berupa indikator yang bisa digunakan untuk mengkaji kinerja supply chain (yaitu dinamika hubungan antar pihak yang terlibat) di suatu proyek konstruksi, khususnya bangunan gedung. Hasil pengembangan indikator ini nantinya dapat digunakan sebagai alat untuk mengkaji dan mengevaluasi kinerja supply chain pada proyek konstruksi dalam rangka pencapaian konstruksi ramping, sehingga hasil kajian dan evaluasi yang diperoleh bisa digunakan sebagai bahan acuan dalam pertimbangan-pertimbangan pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien dan efektif. Pada tahap awal penelitian akan dilakukan penyusunan indikator-indikator penilaian yang dikembangkan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok pada proyek konstruksi dalam rangka pencapaian konstruksi ramping. Indikator-indikator ini disusun berdasarkan tiga aspek utama yaitu conversion, flow, dan value. Dimana ketersediaan jenis-jenis data di lapangan, terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran produksi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat di suatu jaringan supply chain, akan menjadi acuan di dalam penyusunannya. 2. TUJUAN WAWANCARA Penelitian ini dirancang sebagai studi eksplorasi (exploratory study), dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis data di lapangan, terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi di suatu jaringan supply chain pada proyek yang menjadi studi kasus. Pengambilan data akan dilaksanakan melalui mekanisme wawancara yang komprehensif dengan site manager, project manager, maupun divisi logistik dari perusahaan konstruksi yang terlibat, yaitu kontraktor PT. Wijaya Karya. Wawancara kali ini dilakukan dengan memilih responden Site Manager, Project Manager, Divisi Logistik dari pihak Kontraktor (yaitu PT. Wijaya Karya) pada proyek studi kasus The Bellezza-Permata Hijau. Tujuan dilakukannya kegiatan wawancara ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi jenis-jenis data di lapangan yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi antar pihak yang terlibat (owner, kontraktor, subkontraktor dan supplier). 2. Menggali keterangan mengenai isi dari masing-masing jenis data yang ada. 3. Memperoleh contoh bentuk masing-masing jenis data atau bahkan bentuk nyata datadata primer terkait. Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 119

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 3. KELUARAN Hasil wawancara ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan di dalam pengembangan indikator. Pengembangan indikator ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 1. Pengkajian yang lebih mendalam terhadap isi dari masing-masing jenis data dan akan dilihat bagaimana keterkaitannya dengan prinsip-prinsip yang ada didalam konsep lean construction. 2. Penentuan indikator dan pendefinisian terhadap masing-masing indikator. 3. Penentuan bagian-bagian mana dari masing-masing jenis lapangan yang akan digunakan untuk dasar pengukuran 4. Penentuan bagaimana cara untuk mengukurnya. Sehingga setelah masing-masing indikator terbentuk, maka kemudian dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok pada proyek konstruksi, khususnya bangunan gedung di Indonesia dalam rangka pencapaian konstruksi ramping. 4. PENYELENGGARAAN WAWANCARA Waktu Penyelenggaraan : Penyelenggara : Yullianty Noorlaelasari-25005030 (Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB) Responden : Site Manager, Project Manager, Divisi Logistik Kontraktor : PT. Wijaya Karya Proyek : The Bellezza-Permata Hijau 5. IDENTIFIKASI JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DIJADIKAN SAMPLING 1. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor (PT. WIKA) pada proyek ini? 2. Jenis pekerjaan (dari no. 1) yang paling beresiko dan melibatkan paling banyak pihak di dalamnya? 3. Pihak-pihak yang terlibat pada pertanyaan no. 2, terdiri dari : Subkontraktor, jumlahnya... Supplier, jumlahnya 4. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh kontraktor? Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 120

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 5. Dari komponen material utama (pada no. 4) mana yang terkait dengan pekerjaan yang dimaksud pada pertanyaan no. 2? 6. Dari komponen material utama (pada no. 5) mana yang kuantitasnya cukup besar dan paling beresiko? 7. Sistem pengiriman material utama (yang dimaksud pada no 6) oleh supplier untuk proyek ini? sistem pengiriman setiap 2 mingguan (two week look-ahead) sistem pengiriman setiap 3 mingguan (three week look-ahead) sistem lainnya, yaitu... 8. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh pemilik proyek (SBO)? 9. Dari komponen material utama (pada no. 8) mana yang terkait dengan pekerjaan yang dimaksud pada pertanyaan no. 2? 10. Dari komponen material utama (pada no. 9) mana yang kuantitasnya cukup besar dan paling beresiko? Keterangan : Indikator yang dikembangkan pada penelitian ini akan ditentukan berdasarkan jenis-jenis data lapangan yang terkait dengan sistem koordinasi dan pengiriman material pada pekerjaan dan komponen material utama yang berhasil diidentifikasi pada bagian 5. Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 121

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 6. IDENTIFIKASI JENIS DATA (Terkait pekerjaan dan komponen material utama yang telah teridentifikasi pada bagian 5) Tabel 1. Ketersediaan Data yang Mendukung Terhadap Indikator Penilaian Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Suatu permintaan tertulis secara sepihak kepada kontraktor untuk merubah syarat/ kebutuhan kontrak selama masih di dalam cakupan kontrak dan konsisten dengan isi perjanjian kontrak (Wideman, R.M, 1992). 1. Data Variation Order (VO)/ Change Order (CO) Atau, Suatu formulir yang dibuat oleh kontraktor konstruksi untuk merubah cakupan pekerjaan dan harga kontrak termasuk juga dokumen perjanjian (Wideman, R.M., 1995). Atau, Suatu permintaan tertulis, ditandatangani oleh pejabat kontrak organisasi, ditujukan kepada kontraktor untuk membuat perubahan, di mana di dalam perubahan memuat kewenangan pejabat kontrak untuk meminta tanpa ijin dari kontraktor (A glossary of Acquisition Terms, 1998). Atau, Suatu dokumen yang memberikan kewenangan perubahan pada beberapa aspek proyek (Lewis, J.P., 1995). (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 122

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2. Catatan berbagai kendala (constraint) yang terjadi di proyek Constraint adalah kendala yang bisa mengganggu flow pekerjaan seperti ketersediaan sumberdaya, disain gambar yang belum selesai, persetujuan dari klien, belum selesainya pekerjaan yang mendahului (downstream), dan lain-lain. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi constraint yang terjadi selama proses penyelenggaraan proyek konstruksi berlangsung. (Ada / Tidak)* Suatu form yang berisi catatan dari setiap hasil rapat yang dilakukan di proyek. Biasanya terdiri dari : 3. Data risalah jenis-jenis rapat yang biasa dilakukan di proyek - Jenis rapat yang dilakukan - Tanggal rapat dilakukan - Daftar hadir pihak yang terlibat - Uraian masing-masing perihal yang dibahas dalam rapat - Solusi/ tindak lanjut yang akan dilakukan (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 123

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 4. Data catatan hasil pengawasan yang dilakukan oleh proyek Suatu form yang berisi catatan hasil inspeksi dan tes yang dilakukan terhadap subkontraktor atas hasil pekerjaan (keseuaian dengan mutu yang disyaratkan) yang menjadi tanggungjawabnya atau terhadap supplier atas hasil keseuaian dan ketepatan pengiriman material yang juga menjadi tanggungjawabnya. (Ada / Tidak)* PO merupakan sebuah dokumen standar yang digunakan untuk mendapatkan suplai suatu barang dan bukan merupakan suatu layanan pribadi ketika nilai transaksinya relatif kecil. Dengan mengeluarkan order pembelian, berarti juga menyatakan komitmen kontrak pembelian (Wideman, R.M., 1998). Atau sebuah dokumen komitmen yang umumnya hanya untuk memperoleh barang dan alat oleh sebuah organisasi. Penggunaannya dapat terbatas pada nilai transaksi maksimum. Dokumen ditujukan pada supplier dan mengikat organisasi untuk membeli berdasarkan persyaratan tertentu dalam order (Wideman, R.M., 1995). DO merupakan suatu dokumen standar di dalam pengiriman atau serah terima suatu produk dari satu pihak ke pihak lainnya (Wideman, R.M., 1998) 5. Purchase Order (PO), Delivery Order (DO) (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 124

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 6. Data material reject Reject material adalah material/produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diberikan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan (material yang rusak/cacat pada saat diterima di proyek) sehingga kemungkinan material/produk tersebut akan langsung di kembalikan atau diperbaiki sebelum diterima. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya reject material di proyek. (Ada / Tidak)* 7. Data Inventory Inventory adalah material yang digunakan tetapi kedatangannya di site terlalu cepat dari waktu yang dijadwalkan atau tidak langsung digunakan (misal karena jadwal pemasangan terlambat), sehingga menumpuk di gudang serta menimbulkan tambahan biaya, tempat dan untuk mengelolanya. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya inventory di proyek. (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 125

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8. Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan pelaksanaan 9. Data complaints 10. Data waiting Data/ catatan yang menunjukkan ada tidaknya keikutsertaan sub kontraktor, dan supplier material yang terlibat di dalam perencanaan untuk pelaksanaan. Bentuk ketidakpuasan/protes yang dilakukan baik dari pihak owner terhadap kontraktor, maupun dari pihak kontraktor terhadap subkontraktor/ supplier atas hasil kerja atau ketidakesesuaian material terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Waiting (aktifitas menunggu) adalah waktu tambahan yang diperlukan karena terjadinya keterlambatan (delay) dari schedule yang direncanakan pada salah satu pekerjaan selama masa konstruksi sehingga mengakibatkan terjadinya delay juga pada pekerjaan selanjutnya. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi terjadi tidaknya waiting di proyek. (Ada / Tidak)* (Ada / Tidak)* (Ada / Tidak)* (*) coret yang tidak perlu Keterangan : Kolom (2) : Merupakan jenis data hasil telaah terhadap studi literatur, yang diharapkan oleh peneliti juga akan tersedia/ ada di proyek Kolom (3) : Deskripsi masing-masing data menurut pemahaman peneliti Kolom (4) : Ketersediaan data yang dimaksud pada kolom (2) di proyek Kolom (5) : Verifikasi nama data di proyek jika tidak sama dengan yang dimaksud pada kolom (2) Kolom (6) : Deskripsi masing-masing data menurut pemahaman responden Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 126

Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 7. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PROJECT MANAGER/ SITE MANAGER 1. Selain jenis data pada tabel 1 diatas, menurut pendapat Bapak/Ibu adakah jenis data lain yang dirasa terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat pada jaringan supply chain di proyek ini? yaitu :....... 2. Deskripsi masing-masing data yang dimaksud pada pertanyaan no. 1 Nama Data :. Fungsi Data :. Pihak yang terkait : a. b. c. d. 8. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK DIVISI LOGISTIK 3. Selain jenis data pada tabel 1 diatas, menurut pendapat Bapak/Ibu adakah jenis data lain yang dirasa terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran pengelolaan (terutama dalam hal pengiriman) material di proyek ini? Invoice Term pembayaran terhadap supplier Informasi kapasitas, status pengiriman dari supplier Recycle Repair Data lain, yaitu... (beri tanda untuk jawaban yang sesuai) 4. Deskripsi masing-masing data yang dimaksud pada pertanyaan no. 3 Nama Data :. Fungsi Data :. Pihak yang terkait : a. b. c. d. ------------------------- Terima Kasih --------------------------- Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 127