Nadia Fitri Novianti, Nandang Hidayat, Susi Sutjihati ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION RECIPROCAL DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING RECIPROCAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

III. METODE PENELITIAN. Mengkaji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini yaitu mata pelajaran Dasar Teknik Menjahit dipelajari pada kelas X

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

Journal of Mechanical Engineering Learning

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

: Aidha Siti Khadijah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

STUDI KOMPARASI TIPE STAD DAN TGT PADA MATERI KOLOID DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN 2011/2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang proses pengambilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MAHASISWA PRODI EKONOMI FKIP-UHN T.A 2014/2015.

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 05 BATAM

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD

KEEFEKTIFAN MEDIA BOCI

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB I PENDAHULUAN. yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

*Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Hazal Fitri 1. Abstrak. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, Hasil Belajar, Bola Voli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

Bioedusiana Volume 01, Nomor 01, September 2016 ISSN

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TEAMS GAME TOURNAMENT TYPE ON ECOSYSTEM CONCEPT AT THE SEVENTH OF SMP N 2 CIBALONG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENGARUH MODEL STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION () DENGAN TEAM GAMES TOURNAMENT () TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP PGRI PALASARI CIJERUK KABUPATEN BOGOR Nadia Fitri Novianti, Nandang Hidayat, Susi Sutjihati ABSTRAK Tujuan penelitian ini, yaitu melihat pengaruh hasil belajar dengan menggunakan model Student Teams Achivement Division () dan Team Games Tournament (). Penelitian ini dilakukan di SMP PGRI Palasari yang beralamatkan di Kp. Babakan palasari, Desa. Cijeruk, Kec. Cijeruk, Kab. Bogor, pada semester dua bulan Maret tahun ajaran 2012-2013. Sampel yang digunakan penelitian ini diambil dari dua kelas dengan jumlah siswa selurunya sebanyak 56 orang. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksperimen, dimana model dan termasuk variabel perlakuan sedangkan hasil belajar IPA sebagai variabel terikat. Instrument yang digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA ini yaitu berupa tes objektif yang terdiri dari 50 butir soal yang telah dihitung tingkat validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan berupa perhitungan deskriptif, pengujian normalitas, pengujian homogenitas dan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik uji t. Hasil pengujian dengan uji t pada taraf signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil yaitu t 0 2,18 t t 1,67, sehingga hipotesis H 0 ditolak dan H a diterima yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model dengan model. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis data di atas, yaitu terdapat pengaruh prestasi belajar yang sangat signifikan antara kelompok belajar siswa yang menggunakan teknik dan. Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif, Student Teams Achivement Division () dan Team Games Tournament (), hasil belajar

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk kemajuan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan dari sumberdaya manusia yang berkualitas. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk menghasilkan sumberdaya manusia, yaitu peserta didik yang berkualitas. Peserta didik yang berkualitas itu adalah peserta didik yang mampu menyeimbangkan antara kemampuan intelektual, sikap, keterampilan, serta mampu berpikir kritis. Pembelajaran di sekolah pada saat ini tidak terlalu mementingkan proses, melainkan lebih mementingkan produk, padahal proses pembelajaran merupakan faktor penting yang mendukung terciptanya hasil dan pencapaian daya serap siswa dalam mempelajari materi. Proses pembelajaran memiliki keterkaitan dengan suasana belajar dan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru lebih sering memberikan latihan berupa soal-soal, tanpa memahami konsep materi secara mendalam Berdasarkan hasil observasi di SMP PGRI Palasari terdapat beberapa masalah. Antara lain, guru sudah banyak mengenal model-model pembelajaran tetapi tidak pernah menerapkan pada proses belajar mengajar. Hampir semua guru menggunakan metode ceramah pada proses pembelajarannya sehingga pembelajaran bersifat monoton atau tidak bervariasi. Hal ini membuat proses pembelajaran terasa membosankan bagi siswa. Salah satu penyebab yang lain adalah dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk mendengarkan dan hanya menghafal saja, tidak mendorong kreativitas siswa sehingga dapat menurunkan semangat belajar siswa dan pada akhirnya hasil belajar siswa kurang memuaskan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diberikan oleh guru hanya 65. Di SMP PGRI Palasari khususnya pada kelas VII, kualitas siswa masih di bawah rata-rata. Hanya 32% siswa yang mencapai KKM, sisanya 68% belum mencapai KKM. Proses pembelajaran di sekolah tersebut khususnya pada kelas VII lebih menekankan pada proses yang bersifat individual, dimana siswa yang pintar makin pintar dan siswa yang kurang makin terbelakang. Dibutuhkan Proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu memperkuat kerjasama siswa yaitu adanya interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru dengan siswa, sehingga siswa akan menjadi tertarik. Model pembelajaran kooperatif adalah model yang mendorong siswa untuk bekerjasama dalam memecahkan masalah atau pengerjaan tugas. Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami olehh siswa sebagai anak didik. Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Menurut pengertian secara psikologis, belajar ialah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil intraksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, Slameto (2010). Perubahanperubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Menurut Bloom dalam Syah (2008) ada tiga ranah (domain hasil belajar) yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap ranah diklasifikasikan lagi dalam beberapa tingkat atau tahap kemampuan yang harus dicapai yaitu : pengetahuan; pemahaman; pengertian; aplikasi; analisa; sintesa dan evaluasi. Ada pendapat yang mengemukakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan atas pengamatan dan deduksi, menurut Fowler dalam Laksmi Prihantoro, 1986: 1.3 (dalam Trianto (2010). Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA merupakan suatu produk ilmiah yang dihasilkan berdasarkan proses ilmiah dan sikap ilmia yang menuju perubahan kearah yang lebih maju terhadap kemampuan siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, yang diperoleh melalui serangkaian proses. Menurut undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa pembelajarn adalah proses interaksi peserta didik dan pendidikan serta sumber belajar pada sumber lingkungan. Penjelasan ini sejalan dengan

pendapat Iru dan Arihi (2012:2) yang menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses terjadinya interaksi belajar mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan unsur. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Hal ini juga diungkapkan oleh Koes dalam Isjoni (2009) belajar kooperatif merupakan hubungan antara motivasi, hubungan interpersonal, strategi pencapaian khusus, suatu ketegangan dalam individu, memotivasi gerakan ke arah pencapaian hasil yang diinginkan. Menurut Masitoh (2009) pembelajaran Kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang terstruktur, yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson:1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Menurut Trianto (2009) mengemukakan bahwa ini merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif sederhana dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok.perbedaan model dengan model konvensional terletak pada adanya pemberian penghargaan pada kelompok. Menurut Slavin (2009) hampir sama dengan model tife tetapi mengganti kuis dengan turnamen, sehingga menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Sebagian guru memilih model karena faktor menyenangkannya dalam kegiatannya. Menurut Trianto (2011) model pembelajaran kooperatif tipe yaitu siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar IPA siswa kelas dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif. dengan METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP PGRI Palasari yang beralamatkan di kp. Babakan palasari, Desa. Cijeruk, Kec. Cijeruk, Kab. Bogor. Penelitian dilakukan pada semester dua tahun ajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan sekitar bulan Januari sampai dengan bulan November 2013 di kelas VII. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment Design. Variable dalam penelitian ini terdiri dari dua variable. Variabel perlakuan yaitu pengaruh pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions () dengan Team Games Tournament () serta satu variable terikat yaitu hasil belajar IPA. Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Group Pretes And Posttest Eksperimental Designt, yang dibentuk dalam tabel: Tabel 1 Desain Penelitian Sampel Pretest Treatment Postest E 1 O 1 X 1 O 2 E 2 O 3 X 2 O 4 Keterangan : E 1 : kelas eksperimen 1 E 2 : kelas eksperimen 2 X 1 : kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran X 2 : kelas ekperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran O 1 dan O 3 : pretest O 2 dan O 4 : posttest Perhitungan yang digunakan dalam penelitian menurut ketut suma (2010) adalah : N-Gain = Keterangan : S posttest: Nilai tes setelah pembelajaran S Pretest : : Nilai tes sebelum pembelajaran S maks : Nilai maks S : Skor Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII

SMP PGRI Palasari. Banyaknya kelas pada sekolah yang dipilih sebagai tempat penelitian berjumlah 3. Dengan teknik pengambilan sample menurut purposif sampling dari 3 kelas tersebut dipilih dua kelas, satu kelas untuk eksperimen yaitu dengan menggunakan model dan satu kelas untuk pembanding dengan menggunakan model. Teknik pengumpulan data Hasil Belajar IPA (Y 1 ), 1) Definisi Konseptual, 2) Definisi Operasional, 3) Kisi-kisi Instrumen, 4) Kalibrasi Instrumen. Kalibrasi Instrumen yang digunakan adalah: 1) Uji Validitas Masing-masing butir soal diuji validitasnya untuk mengetahui apakah butir soal yang dibuat diterima atau ditolak. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas adalah teknik point-biseral dengan kriteria r pbi > r tabel butir soal dinyataka Valid, sedangkan jika r pbi < r tabel invalid. Berdasarkan hasil uji coba validitas butir soal, 30 butir soal dari 50 soal dinyatakan valid. 2) Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, maka butir soal yang dinyatakan valid akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan pendekatan Single Test Trial formula Kuder- Richardson-20 (KR-20). Setelah dilakukan perhitungan terhadap butir soal yang telah valid, maka diperoleh hasil 1,03 (r 11 >0,70), hal ini menunjukan bahwa butir soal tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi, sehingga butir soal dapat digunakan dalam penelitian. Teknik analisis data terdiri dari uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat diantaranya adalah 1) statistik deskriptif dilakukan untuk rata-rata, nilai tengah, nilai yang sering muncul, skor maksimum, skor minimum, rentang skor, banyak kelas, panjang kelas, 2) uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak berdasarkan data yang diperoleh. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Chi- Kuadrat, 3) uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas menggunakan uji Bartlett, 4) uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik statistik t. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi data hasil penelitian dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok dan. Jumlah sumber data sebanyak 56 responden tyang terdiri dari dua kelas yang merupakan kelompok kelas peneliti 1. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Setelah dilakukan perhitungan statistik deskriptif berdasarkan data N-Gain dengan menggunakan model, diperoleh skor rata-rata 48,53; modus 52,37; median 48,63. Distribusi frekuensi dari data tersebut dapat dilihat pada tabel dan grafik histogram dapat dilihat pada gambar berikut : Tabel 2 Distribusi skor N-gain kelompok Interval Frekuensi Mutlak Batas Kelas Titik Tengah Fi.xi (Fi) (xi) 18 28 5 17,5-28,5 23 115 29 39 4 28,5-39,5 34 136 40 50 6 39,5-50,5 45 270 51 61 7 50,5-61,5 56 392 62 72 2 61,5-72,5 67 134 73 83 4 72,5-83,5 78 312 Jumlah 28 1359 Gambar 1 Rata-rata Hasil Belajar Kelompok Tabel 2dan gambar 1 menunjukan bahwa rata-rata nilai N-gain kelompok cenderung lebih tinggi. 2. Data Hasil Belajar IPA Kelompok Setelah dilakukan perhitungan statistik deskriptif berdasarkan data N-Gain dengan menggunakan model, diperoleh skor rata-rata 39,86; modus 30,19; median 38,1. Distribusi frekuensi dari data tersebut dapat dilihat pada tabel

dan grafik histogram dapat dilihat pada gambar berikut Tabel 3 Distribusi skor N-gain kelompok Interval Frekuensi Mutlak (Fi) Batas Kelas Titik Tengah (xi) Fi.xi 19 25 2 18,5-25,5 22 44 26 32 8 25,5-32,5 29 232 33 39 5 32,5-39,5 36 180 40 47 6 39,5-47,5 40 240 48 54 4 47,5-54,5 51 204 55 61 3 54,5-61,5 72 216 Jumlah 28 1116 Gambar 2 Rata-rata Hasil Belajar Kelompok Tabel 3 dan gambar 2 menunjukan bahwa rata-rata nilai N-gain kelompok cenderung rendah. B. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas N-gain hasil belajar IPA siswa untuk kedua kelompok dapat disimpulkan bahwa χ² hitung < χ² tabel, maka data dari kedua kelompok berasal dari distribusi normal. Tabel 4 Hasil Uji Hipotesis No. 1. 2. Distribusi Kelompok Perlakuan Hasil Belajar IPA kelompok Hasil belajar IPA kelompok χ² hitung χ² tabel Kesimpulan 6,73 7,82 5,49 7,82 Distribusi Normal Distribusi Normal 2. Uji Homogenitas Dari hasil perhitungan uji homogenitas terhadap instrument hasil belajar IPA diperoleh nilai χ² hitung = 1,66 dan χ² tabel = 3,84 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan χ² hitung < χ² tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi varians berasal dari populasi yang Homogen. C. Pengujian Hipotesis Penelitian Pada taraf signifikan α = 0,05 dan diperoleh nilai t hitung = 2,18 dan harga t tabel = 1,67 dan sehingga didapatkan t hitung > t tabel dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dengan hipotesis alternative (Ha) diterima. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan hasil belajar IPA siswa kelompok kelas eksperimen () terdapat perbedaan dengan hasil belajar IPA siswa kelompok kelas pembanding (). Hasil uji hipotesis didapat dari Pengujian hipotesis pertama (Ho) dilakukan dengan perhitungan N-Gain skor hasil belajar IPA antara kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas pembanding dengan melihat perbandingan antara skor pretest dan skor posttest seperti pada tabel berikut: Tabel 7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar IPA Kelompok Kelas N Pretest Posttest N-Gain 28 49 74,25 48,53 28 52,21 69,75 39,86 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, maka grafik histogram perbandingan antara nilai N-gain kelompok dan adalah : 60 40 20 0 48.53 39.86 Gambar 3 Nilai N-gain Kelompok dan Kelompok PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata terdapat pengaruh hasil belajar IPA pada materi Ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions () dan Team Games Tournament (). Hal ini dilihat dari ratarata pretest dan rata-rata posttest

Tabel 5 Rata-rata Pretest dan Posttest Kelompok Kelas N Pretest Posttest 28 49 74,25 28 52,21 69,75 Berdasarkan nilai pretest dan posttest, maka didapatkan nilai rata-rata N-gain pada kelompok 48,53 dan kelompok 39,86. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan model menunjukan hasil yang lebih baik. Model yang digunakan pada kelas VII-1 dengan N-gain 48,53 tahap pembelajaran yang dilaksanakan yaitu guru membentuk kelompok belajar secara heterogen, setelah itu guru menjelaskan sedikit materi ekosistem. Pada saat guru selesai menjelaskankan siswa diberi Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang harus dikerjakan dengan kelompoknya, hasil diskusi itu lalu dipresentasikan oleh salah satu perwakilan setiap kelompok dan guru memberi nilai pada kelompok yang sudah presentasi. Setelah semua kelompok mendapat giliran, guru mengadakan kuis yang telah disiapkan dan pada saat ini siswa yang dapat menjawab kuis akan mendapat nilai tambahan. Guru memberikan penghargaan atau reward pada kelompok terbaik. Sedangkan pada model yang digunakan pada kelas VII-2 dengan N-gain 39,86 tahap pembelajaran yang dilaksanakan, yaitu guru membentuk kelompok belajar secara heterogen, setelah itu guru menjelaskan sedikit materi ekosistem. Pada saat guru selesai menjelaskankan siswa diberi Lembar Diskusi Siswa (LDS) yang harus dikerjakan dengan kelompoknya. Setelah siswa berdiskusi, diadakannya games turnamen dan setiap kelompok mempunyai perwakilan untuk mengikuti games turnamen tersebut. Menurut Slavin (2009) yang terdiri dari tim beranggotakan 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi dari utam tim ini untuk memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe ini lebih menekankan kepada motivasi siswa untuk saling mendukung satu sama lain dalam memahami materi yang ada. Trianto (2011) pembelajaran tipe ini merupakan salah satu pembelajaran model kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota setiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Pembelajaran ini diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Seperti halnya pembelajaran yang lainnya, pembelajaran kooperatif tipe ini membutuhkan beberapa persiapan sebelum pembelajaran berlangsung. Persiapanpersiapan tersebut antara lain : perangkat pembelajaran, membentuk kelompok kooperatif, menentukan skor awal, pengaturan tempat duduk, kerja kelompok. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang didukung oleh data yang diperoleh di lapangan, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions () dengan Team Games Tournament () DAFTAR PUSTAKA Iru, La dan Arihi, La Ode Safiun. 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi dan Modelmodel Pembelajaran. Yogyakarta; Multi Presindo. Isjoni, S. 2009. Landasan teori belajar kognitif-vygotsky. Bandung ; PT. Bumi Aksara. Masitoh dan Dewi,Laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta ;Departemen Agama RI. Slameto, 2010. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta; PT. Rineka Cipta Slavin,Robert. 2009. Cooperative Learning. Bandung ; Nusa Indah. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta ; PT. Kencana prenada Media Group

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta ; PT. Bumi aksara. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta ; Kencana. BIODATA PENULIS 1. Nadia Fitri Novianti, lahir di Sukabumi, 11 November 1991. Lulusan Program S1 Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Tahun 2013. 2. Nandang Hidayat Dosen Universitas Pakuan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi 3. Susi Sutjihati Dosen Universitas Pakuan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi