23. URUSAN KEBUDAYAAN Untuk bidang Kebudayaan dan Kesenian, masih terfokus upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain, aktualisasi, fasilitasi, dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya. Kebijakan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata adalah: 1. Membina dan mengembangkan warisan budaya daerah sebagai bagian integral dari warisan budaya bangsa, sekaligus sebagai elemen dalam memperkaya kebudayaan nasional, kebudayaan daerah yang mengandung nilai-nilai universal termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dapat dijadikan sebagai perekat dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa; 2. Merumuskan nilai-nilai kebudayaan daerah dan kearifan lokal yang positif dan luhur sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan system nilai bagi totalitas perilaku kehidupan ekonomi, politik, hukum dan berbagai aktifitas kemasyarakatan lainnya sebagai suatu kekhasan; 3. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya daerah dan kearifan local agar dapat dipilih nilai-nilai mana yang bersifat positif dan kondusif serta mampu menjawab tantangan pembangunan bangsa dimasa depan; 4. Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam berkesenian bagi para seniman daerah serta memberikan penghargaan dan jaminan perlindungan terhadap hak cipta dan hak kekayaan intelektual bagi para budayawan daerah; 5. Melestarikan kesenian tradisional dan nilai-nilai budaya daerah serta meningkatkan apresiasi terhadap kesenian tradisional khususnya dikalangan generasi muda,menggalakkan dan memberdayakan sentra-sentra kesenian tradisional guna merangsang berkembangnya kesenian daerah yang lebih kreatif dan inovatif sehingga mampu menumbuhkan rasa kebanggan daerah (local pride); 6. Menjadikan kesenian dan kebudayaan tradisional daerah sebagai wahana bagi pengembangan pariwisata nasional serta mempromosikan ke luar negeri secara berkesinambungan sehingga dapat menjadi wahana untuk menjalin persahabatan antar bangsa. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 309
Kebijakan UPT. Museum Lambung Mangkurat : 1. Menyelamatkan dan melestarikan benda-benda warisan alam dan budaya yang memiliki nilai-nilai kesejarahan, kepurbakalaan, kesenian, keilmuan dan keunikan khas zamannya; 2. Meningkatkan kualitas studi koleksi dan penerbitan hasil-hasilnya, sebagai sumber data dan informasi tentang kekayaan warisan alam dan budaya; 3. Menyebarluaskan informasi permuseuman, guna memacu apresiasi masyarakat terhadap museum serta kekayaan warisan alam dan budaya yang tersimpan didalamnya; 4. Menyajikan data dan informasi koleksi dalam bentuk penataan pameran yang artistic, komunikatif, informative dan edukatif, guna menggugah inspirasi dan kreativitas pengunjung; 5. Mewariskan nilai-nilai sejarah dan budaya, untuk menanamkan, memupuk dan memperkokoh semangat patriotisme, nasionalime, jatidiri, kecintaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya; 6. Meningkatkan profesionalitas pengelola museum, dengan jumlah dan komposisi spesialisasi yang seimbang; 7. Memberikan kenyamanan dan pelayanan prima kepada masyarakat pemanfaat museum sesuai dengan fungsinya. Kebijakan UPT. Taman Budaya : 1. Penggalian, pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni budaya daerah; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku seni dan budaya daerah; 3. Meningkatnya pengembangan informasi, promosi dan penyebarluasan rekayasa dan kreasi seni budaya daerah; 4. Meningkatnya pembinaan pergelaran dan pementasan seni budaya; 5. Meningkatnya karya cetak dan karya rekam seni budaya daerah. Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan tahun 2012 dijelaskan sebagai berikut : a. Program dan Kegiatan. 1) Program Pengembangan Nilai- Nilai Budaya. 2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. 3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya. 4) Program Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah. 5) Pengembangan Kesenian dan Budaya Daerah. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 310
6) Program Pengembangan Kemitraan Pengelolaan Antar Daerah. 7) Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya. b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Program pokok dan hasil pelaksanaan urusan Kebudayaan tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Program Pengembangan Nilai- Nilai Budaya. 12 kegiatan dan alokasi anggaran sebesar Rp 832.000.000,00 realisasi sebesar Rp 625.002.300,00 atau 75,12%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1)Gelar Kesenian Tradisional Hampir Punah; 2)Gema Takbir Ramadhan; 3)Festival Karya Tari Daerah; 4)Festival Seni Pertunjukan Nasional; 5)Parade Tari Nusantara; 6)Temu Sastra se Indonesia; 7)Pemberian Dukungan Penghargaan dan Kerjasama di Bidang Budaya (Pemberian Penghargaan Bidang Budaya); 8)Beayun Maulid; 9)Pemberian Hadiah Seni; 10)Pra Kongres Kebudayaan Banjar; 11)Pemilihan Nanang Galuh Kalsel; dan 12)Festival Kesenian Daerah (Wayang Gong, Musik Kintung & Japin Carita). Program ini juga dilaksanakan oleh Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan dengan Anggaran sebesar Rp 355.000.000,00 realisasi Rp 341.605.000,00 atau 96,23%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1)Festival Kesenian Daerah (Mamanda, Wayang Kulit Banjar dan Bepandung); 2)Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah. 2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya. Anggaran sebesar Rp 51.000.000,00 dengan realisasi Rp 48.900.000,00 atau 95,88%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan: 1)Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah (Festival Sinoman Hadrah). Program ini juga dilaksanakan oleh Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan dengan Anggaran sebesar Rp 119.000.000,00 dengan realisasi Rp 119.000.000,00 atau 100%. Hasil program ini LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 311
adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pameran Seni Budaya; 2)Pameran Seni Instalasi; dan 3) Pameran Kaligrafi dan Seni Lukis Bernuansa Islami. Program ini juga dilaksanakan oleh Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan dengan Anggaran sebesar Rp 1.360.715.000,00 dengan realisasi Rp 1.223.896.700,00,- atau 89,95%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1)Pelestarian Fisik dan Kandungan Bahan Pustaka dan Museum; 2)Sosialisasi Pengelolaan Kekayaan Budaya Lokal Daerah; 3)Perekaman dan Digitalisasi Bahan Pustaka; 4) Pendukungan Pengelolaan Museum di Daerah; 5) Pengelolaan Karya Cetak dan Karya Rekam; 6)Pengembangan Database Sistem Informasi Sejarah Purbakala; 7)Gerakan Nasional Cinta Museum; 8) Pameran Abdi Persada Expo Kalsel 2012; 9) Pengelolaan Pengembangan Pelestarian Purbakala dan Museum; 10) Seminar. 3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya. Anggaran sebesar Rp177.700.000,00 dengan realisasi Rp134.119.000,00 atau 75,47%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1)Lomba Bakisah Bahasa Banjar; 2)Pendokumentasian dan Inventarisasi BCB Tidak Bergerak; 3)Monitoring dan Evaluasi Cagar Budaya Se Kalsel. Program ini juga dilaksanakan oleh Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan dengan Anggaran sebesar Rp608.000.000,00 dengan realisasi Rp592.760.000,00 atau 97,49%. dengan Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan : 1)Expo 2012 / Pameran Abdi Persada; 2)Temu Taman Budaya se Indonesia; 3)Dokumentasi dan Publikasi Taman Budaya Prov. Kalsel; 4)Lomba Baca Puisi; 5)Lomba Logo Hari Jadi Provinsi Kalsel; 6) Diskusi Sastra Modern; 7) Diskusi Teater Modern; 8)Diklat/Workshop Seni Pertunjukan Sastra; 9)Diklat/Workshop Tari Dara Menginang. 4) Program Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 312
Anggaran sebesar Rp 96.600.000,00 dengan realisasi Rp 95.400.000,00 atau 98,76%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan: Penerbitan dan Penggandaan Buku Perkawinan Adat Banjar dan Tata Rias Pengantin Banjar dari Masa ke Masa. Program ini juga dilaksanakan oleh Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan dengan Anggaran sebesar Rp 660.000.000,00 dengan realisasi Rp 658.000.000,00 atau 99,70%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pergelaran Wayang Kulit Banjar ; 2)Pergelaran Lagu Daerah, Tari, dan Teater Tradisi (Malam Batanam Karya Baharum Banua 2012); 3) Pekan Kemilau Banua Seribu Sungai 2012; 4) Pergelaran Wayang Gong Remaja; 5) Pergelaran Tari Kreasi; 6) Pergelaran Lima Penata Tari; 7) Pergelaran Musik Modern; 8) Pergelaran Tari Dara Menginang; 9) Pergelaran Teater Modern; dan 10)Pergelaran Apresiasi Seni Tradisi. 5) Pengembangan Kesenian dan Budaya Daerah. Anggaran sebesar Rp 45.000.000,00 dengan realisasi Rp40.500.000,00 atau 90,00%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan Seleksi Peserta Audisi Gita Bahana Nusantara. 6) Program Pengembangan Kemitraan Pengelolaan Antar Daerah. Anggaran sebesar Rp 142.900.000,00 dengan realisasi Rp 00,00 atau 0%. Rencana kegiatan : Lawatan Sejarah Daerah. 7) Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya. Program ini dilaksanakan oleh Taman Budaya Provinsi Kalsel dengan Anggaran sebesar Rp83.000.000,00 realisasi Rp79.000.000,00 atau 95,18%. Hasil program ini adalah terlaksananya Gelar Paket Seni dan Kerjasama Sanggar Seni, Grup Seni. Program ini juga dilaksanakan oleh Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan dengan Anggaran sebesar Rp 508.230.000,00 dengan realisasi Rp 465.208.975,00 atau 91,54%. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 313
Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan Membangun Kemitraan Pengolaan Kebudayaan Antar Daerah c. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menyelenggarakan. Program dan kegiatan urusan kebudayaan dilaksanakan oleh SKPD/UPT yaitu : 1) Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata; 2) Taman Budaya; 3) Museum Lambung Mangkurat. d. Jumlah Pegawai, Latar Belakang Pendidikan, Pangkat Dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural Dan Fungsional. Data Pegawai yang menangani urusan kebudayaan dapat dilihat pada data PNS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 berdasarkan SKPD /UPT dalam Buku II LPPD sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran. Penyelenggaraan program dan kegiatan urusan Kebudayaan di Kalimantan Selatan tahun 2012 telah dialokasikan anggaran belanja langsung dalam APBD Tahun 2012 sebesar Rp 11.522.290.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp 9.612.213.762,00 atau 83,42%. f. Proses Perencanaan Pembangunan. Perencanaan pembangunan dimulai dari pengusulan program dan kegiatan sesuai sasaran RPJMD 2011-2015 dan Renstra SKPD kepada Bappeda, selanjutnya dibahas melalui pelaksanaan rangkaian kegiatan Musrenbang Provinsi untuk ditetapkan dan dianggarkan melalui APBD dan usulan APBN. g. Kondisi Sarana dan prasarana yang digunakan. Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas cukup baik dan memadai, sehingga dapat digunakan untuk pelaksanaan tugas pokok dan kegiatan SKPD. h. Permasalahan dan Solusi. Dalam tahun anggaran 2012 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari 18 (delapan belas) Program yang meliputi 90 (sembilan puluh) item kegiatan, terdapat ada 9 (sembilan) kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan pada Program di Bidang Kebudayaan yang tidak terlaksana yaitu : LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 314
1. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya a) Kegiatan Pemberian Dukungan Penghargaan dan Kerjasama di Bidang Budaya (Pemberian Penghargaan Bidang Budaya), kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya data dan tidak cukup waktu inventarisasi calon penerima anugerah budaya. b) Festival Kesenian Daerah (Wayang Gong, Musik Kintung dan Japin Carita), kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena anggaran yang tersedia tidak mencukupi disebabkan group-group sanggar kesenian tradisional yang akan melaksanakan pergelaran festival berdomisili di luar Kota Banjarmasin. 2. Program Pengembangan Kesenian dan Budaya Daerah Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah, kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena ketidaksiapan para siswa dan guru pendamping karena pihak sekolah fokus pada persiapan ujian akhir Permasalahan 1) Belum tersedianya tenaga Pamong Budaya di tingkat kecamatan sehingga menghambat dalam pendataan dan pemantauan perkembangan seni dan budaya dimasyarakat. 2) Masih rendahnya pendayagunaan lembaga dewan kesenian daerah dikabupaten/ kota sebagai wadah pembinaan kesenian/ budaya daerah. 3) Keterbatasan finansial dalam mendukung event- event kesenian yang digelar kelompok- kelompok seni tradisional. 4) Semakin menurunnya minatuntuk mencintai seni budaya daerah akibat semakin gencarnya penayangan seni budaya pop dan kontemporer. Solusi 1) Menempatkan tenaga Pamomg Budaya di setiap kecamatan yang bertugas untuk memantau dan membina seni budaya di masyarakat. 2) Mendayagunakan / mengoptimalkan peranan dan fungsi lembaga kesenian daerah dikabupaten / kota. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 315
3) Hendaknya diharapkan bantuan anggaran bagi pembinaan kelompok kelompok kesenian yang berprestasi. 4) Meningkatkan sosialisasi seni dan budaya daerah melalui lembaga pendidikan dan lembaga lembaga seni budaya yang ada, disamping memberikan penghargaan pada seniman budayawan yang berprestasi. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 316