ANALISA PENCATATAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIFO DAN LIFO (STUDI KASUS : PD MAJU JAYA JAKARTA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN (Study kasus pada PT. Dirgantara Pancapersada di Bandar Lampung)

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan

ANALISIS PERBANDINGAN PENILAIAN PERSEDIAAN AKHIR BARANG DAGANG DENGAN METODE LIFO, FIFO, DAN RATA-RATA TERTIMBANG PADA MEUBEL YANI BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to

PERBANDINGAN PENILAIAN PERSEDIAAN METODE FIFO DAN METODE AVERAGE UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD. KASRI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP BEBAN POKOK PENJUALAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN

METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA APOTEK MUBARAK BANJARMASIN. Putri Anggraeny Rusady (Universitas Lambung Mangkurat)

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan)

ABSTRACT. The purpose of this study is to identify the role of the internal control structure in securing sales at PT PUSAKA NUSANTARA in Bandung.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT ANUGERAH JASA AUTOMOTIVE DI MAKASSAR

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA PT KIMIA FARMA Tbk. TRADING DAN DISTRIBUTION CABANG SAMARINDA

SKRIPSI ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PT. PERTANI (PERSERO) WILAYAH SUMBAGUT. Oleh RATIH MANDASARI

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

PENENTUAN ANGGARAN BAHAN BAKU SEBAGAI BAGIAN PROSES PENGENDALIAN KEBUTUHAN PRODUKSI PADA YELLA BAKERY BANJARMASIN

ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI CABANG SEKAYU

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempunyai banyak dampak terhadap perusahaan, seperti adanya

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG MEDAN KOTA

PERSEDIAAN. Penetapan Harga Pokok

Persediaan (Inventory)

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

PERLAKUAN AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. SURYA TIMUR CEMERLANG SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA KOSIKA AMIK INTeL Com GLOBAL INDO KISARAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA. Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI)

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS GUNA MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. VEPO INDAH PRATAMA GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan elemen yang penting bagi keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 9 Persediaan. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV HIDAYAH CARGO KALIMANTAN SELATAN TAHUN Ainun Jariah (Universitas Lambung Mangkurat)

ANALISIS TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAGANG PADA PT. TIRTA MUMBUL JAYA ABADI PERIODE

AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)

ANALISA PENERAPAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA PT. YANA PRIMA HASTA PERSADA, Tbk. SIDOARJO

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PIUTANG PT SUZUKI FINANCE INDONESIA (SFI) PEKANBARU

TINJAUAN ATAS METODE PENCATATAN, PENILAIAN, DAN PELAPORAN PERSEDIAAN PADA PT. TRISULA TEXTILE INDUSTRIES BERDASARKAN PSAK NO. 14

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

BAB 4 Persediaan (inventory)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

Soal-soal Kartu Persediaan (Inventory Card) Metode Periodik (Periodic Inventory System) Metode Perpetual (Perpectual Inventory System)

BAB PERSEDIAAN. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

PERANCANGAN AKUNTANSI PADA TOKO RAJA TERPAL PEKANBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT RASIO LIKUIDITAS PADA PT. BANK DANAMON INDONESIATBK TAHUN Elvera *) ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Perlakuan Akuntansi Persediaan Buku Tidak Laku Pada Pt Penerbit Erlangga Mahameru Depo Lampung

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

EVALUASI METODE PENILAIAN PERSEDIAAN KAITANNYA DENGAN HARGA POKOK PENJUALAN Studi kasus pada Cabang PT. CLI

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

ANALISIS RASIO MODAL KERJA PADA PT. HM SAMPOERNA TBK. Anggelina Manengkey Frendy A. O Pelleng Dantje Keles

ANALISIS LABA BERDASARKAN PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT PADA KANTOR PUSAT PT COLUMBUS MEGAH SENTRASARANA DI BERAU

ANALISIS KEBIJAKAN PIUTANG DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PT.TEGEL BINA KARYA DI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan. usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk

Penilaian Persediaan: Pendekatan Kos (Inventory Valuation: Cost Method)

ABSTRACT. Keywords: payroll system, accounting information system, fraud, effectivenes. viii. Universitas Kristen Maranatha

EFISIENSI PENGGUNAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN MEUBEL SEYLA. Oleh : LCA Robin Jonathan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ANALISIS PENERAPAN METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV SURYA ADI PRATAMA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HIKADA PUTRA KARUNA DENPASAR PERIODE Oleh :

Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN)

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA CV. DINAMIKA CIPTA SELARAS KUPANG. Oleh: Jasintha Dessy Tapatfeto*

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR GARUT

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

ANALISIS PENERAPAN METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PD PANCA MOTOR PALEMBANG

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

TRI WULANDARI Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

ANALISA KINERJA KEUANGAN PADA PT. PELAYANAN LISTRIK NASIONAL (PLN) BATAM TAHUN CATUR FATCHU UKHRIYAWATI, SE.,MM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

PERSEDIAAN DAN BIAYA PERSEDIAAN YANG TERJUAL

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN OBAT-OBATAN TERHADAP PENJUALAN PADA APOTEK 71 KEDIRI. Oleh: Endang Ririn Purwitosari

ANALISIS METODE PENILAIAN PERSEDIAAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PROFITABILITAS PADA UD. TIMBUL JAYA MOTOR KOTA KEDIRI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

Transkripsi:

ANALISA PENCATATAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIFO DAN LIFO (STUDI KASUS : ) Fahmi Kamal Manajemen Administrasi ASM BSI Jakarta Jalan Kramat Raya 168 Jakarta Pusat fahmi.fmk@bsi.ac.id Abstract - In general trading companies have inventory to anticipate the various possibilities that will happen to the sales process for the preparation of goods is a major capital assets of the company. Inventories are usually considered to be the same as stock merchandise. Merchandise inventory is goods which are ready to be sold or marketed for later consumption by the consumer. Merchandise trade for the company is to buy goods and market them to consumers without treatment again to the merchandise. Trading companies only have one type of stock, the merchandise inventory. This study aims to get a clear picture of the methods of recording inventory under FIFO and LIFO in PD Maju Jaya. The research method is descriptive research that is trying to describe the research method and object Interpret according to what it is in a way to collect, record, clarify, and analyze the data. The results of this study are expected to provide input to the company to perform a method of recording inventory better anymore. The conclusion of this research is a method of recording made by the company are quite good and effective in accordance with applicable regulations. Keywords: Inventory, FIFO and LIFO Method Pada umumnya perusahaan dagang mempunyai persediaan barang untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi terhadap proses penjualan karena barang sediaan merupakan modal utama aktiva perusahaan. Persediaan biasanya dianggap sama dengan stock barang dagangan. Persediaan barang dagang adalah barang yang siap untuk dijual atau dipasarkan untuk kemudian di konsumsi oleh konsumen. Barang dagang untuk perusahaan dagang adalah membeli barang dan memasarkannya ke konsumen tanpa ada perlakuan lagi kepada barang dagang. Perusahaan dagang hanya mempunyai satu jenis persediaan barang, yaitu persediaan barang dagang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai metode pencatatan persediaan dengan metode FIFO dan LIFO pada PD Maju Jaya Jakarta. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan mengintrepretasikan objek sesuai dengan apa adanya dengan cara mengumpulkan, mencatat, mengklarifikasikan, dan menganalisis data. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk melakukan metode pencatatan persediaan dengan lebih baik lagi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup baik dan efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kata kunci : Persediaan, Metode FIFO dan LIFO ISSN : 2355-0295 370

PENDAHULUAN Persediaan merupakan suatu elemen yang penting bagi perusahaan baik perusahaan jasa, dagang maupun industri karena persediaan (inventory) digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan tersebut. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang dan jasa. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengelola persediaan dengan baik karena jumlah persediaan yang tinggi dapat membuat perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumennya, namun persediaan yang tinggi dapat menghambat kegiatan perusahaan, karena sebagian besar dana perusahaan tertanam di persediaan dan tidak dapat diputarkan lagi. Untuk itu, jumlah optimum persediaan yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Di dalam penerapan akuntansi persediaan yang baik, dibutuhkan sistem pencatatan dan metode penilaian yang benar mengenai persediaan karena pada proses normal, persediaan akan mengalami suatu perubahan, dan untuk mengetahui perubahan tersebut, pencatatan dan penilaian yang tepat sangat penting artinya untuk menentukan metode harga pokok persediaan yang sesuai sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Terwujudnya akuntansi persediaan yang baik, terlihat dari bagaimana suatu persediaan dilaporkan secara benar dan akurat dalam neraca perusahaan. Agar hal tersebut dapat tercapai, dibutuhkan kembali ketelitian dan ketepatan dalam hal pencatatan, penilaian dan penetapan harga pokok. Hal ini selain sangat berpengaruh dalam laporan keuangan perusahaan, juga akan berpengaruh pada pengawasan terhadap persediaan perusahaan yang secara tidak langsung juga berkaitan dengan pengawasan terhadap karyawan perusahaan itu sendiri. Ada tiga metode penilaian persediaan yang digunakan dalam bisnis, dalam hal ini digunakan metode FIFO, LIFO, atau biaya rata-rata. Pemilihan metode penilaian persediaan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, pemilihan metode ini memiliki implikasi yang penting bagi manajer dan pihak lainnya dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi yang dilakukan dalam bentuk penelitian secara langsung ke tempat objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini, dan penulis menggunakan studi pustaka (library research) yang meliputi referensi buku buku yang menjadi landasan teori dari isi penulisan. PEMBAHASAN Berikut ini penulis uraikan transaksi pembelian dan penjualan untuk smartphone blackberry 9720 white yang terjadi selama periode bulan Januari-Maret 2014 pada PD Maju Jaya Jakarta. ISSN : 2355-0295 371

Tabel 1 Laporan Pembelian dan Penjualan Periode Januari 2014 Tanggal Transaksi Unit Biaya (Rp) 04 Jan 2014 Pembelian 2 2.400.000 14 Jan 2014 Pembelian 3 2.430.000 17 Jan 2014 Penjualan 1 2.500.000 17 Jan 2014 Penjualan 1 2.485.000 18 Jan 2014 Pembelian 5 2.450.000 19 Jan 2014 Penjualan 1 2.475.000 20 Jan 2014 Penjualan 1 2.490.000 23 Jan 2014 Penjualan 1 2.500.000 Pada Tabel 1 dijelaskan bahwa 1. Pada tanggal 4 Januari dibeli 2 unit @ Rp 2.400.000 dan pada tanggal 14 Januari dibeli 3 unit @ Rp 2.430.000. 2. Pada tanggal 17 Januari dijual 2 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.500.000 per unit dan @ Rp 2.485.000 per unit. 3. Pada tanggal 18 Januari dibeli 5 unit @ Rp 2.450.000. 4. Pada tanggal 19 Januari dijual 1 unit @ Rp 2.475.000. 5. Pada tanggal 20 dan 23 Januari dijual masing-masing 1 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.490.000 per unit dan @ Rp 2.500.000 per unit. Tabel 2 Laporan Persediaan, Penjualan, dan Pembelian Periode Februari 2014 Tanggal Transaksi Unit Biaya (Rp) 01 Feb 2014 Persediaan 5 2.450.000 06 Feb 2014 Penjualan 1 2.460.000 07 Feb 2014 Penjualan 1 2.465.000 10 Feb 2014 Pembelian 5 2.455.000 10 Feb 2014 Penjualan 1 2.475.000 14 Feb 2014 Penjualan 1 2.460.000 16 Feb 2014 Penjualan 1 2.485.000 28 Feb 2014 Penjualan 1 2.460.000 Pada Table 2 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Februari sebanyak 5 unit @ Rp 2.450.000. 2. Pada tanggal 6 dan 7 Februari dijual masing-masing 1 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.460.000 per unit dan @ Rp 2.465.000 per unit. 3. Pada tanggal 10 Februari dibeli 5 unit @ Rp 2.455.000. 4. Pada tanggal 10, 14, 16 dan 28 Februari dijual 4 unit, dengan harga @ Rp 2.475.000 per unit, @ Rp 2.460.000 per unit, @ Rp 2.485.000 per unit dan @ Rp 2.460.000 per unit. ISSN : 2355-0295 372

Tabel 3 Laporan Persediaan dan Penjualan Periode Maret 2014 Tanggal Transaksi Unit Biaya (Rp) 01 Mar 2014 Persediaan 4 2.455.000 03 Mar 2014 Penjualan 2 2.480.000 07 Mar 2014 Penjualan 1 2.475.000 12 Mar 2014 Penjualan 1 2.425.000 Pada Table 3 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Maret sebanyak 4 unit @ Rp 2.455.000 per unit. 2. Pada tanggal 3 Maret dijual @ Rp 2.480.000 per unit. 3. Pada tanggal 7 dan 12 Maret dijual masing-masing 1 unit, masing-masing harganya @ Rp 2.475.000 per unit dan @ Rp 2.425.000 per unit. Berdasarkan tabel laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan persediaan bulan Januari-Maret 2014 maka penulis akan membandingkan dengan menggunakan metode FIFO dan LIFO. Hasil Perhitungan Metode FIFO Berikut perhitungan analisa dengan menggunakan metode FIFO pada bulan Januari-Maret 2014: Tabel 4 Metode FIFO Periode Januari 2014 Tanggal Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya 04-Jan 2 2.400.000 4.800.000 2 2.400.000 4.800.000 14-Jan 3 2.430.000 7.290.000 2 2.400.000 4.800.000 3 2.430.000 7.290.000 17-Jan 2 2.400.000 4.800.000 3 2.430.000 7.290.000 18-Jan 5 2.450.000 12.250.000 3 2.430.000 7.290.000 5 2.450.000 12.250.000 19-Jan 2 2.430.000 4.860.000 5 2.450.000 12.250.000 20-Jan 5 2.450.000 12.250.000 23-Jan 5 2.450.000 12.250.000 ISSN : 2355-0295 373

Pada Table 4 diatas dijelaskan bahwa : 1. Pada tanggal 4 Januari dibeli 2 unit @ Rp 2.400.000 dan pada tanggal 14 Januari dibeli 3 unit @ Rp 2.430.000. 2. Perhatikan pada tanggal 17 Januari dijual 2 unit harganya adalah Rp 2.400.000 per unit, bukan Rp 2.430.000. 3. Pada tanggal 18 Januari dibeli 5 unit @ Rp 2.450.000. 4. Perhatikan kembali pada tanggal 19, 20, dan 23 Januari dijual masing-masing 1 unit harganya Rp 2.430.000 per unit, bukan Rp 2.450.000 Tabel 5 Metode FIFO Periode Februari 2014 Tanggal Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya 01-Feb 5 2.450.000 12.250.000 06-Feb 1 2.450.000 2.450.000 4 2.450.000 9.800.000 07-Feb 1 2.450.000 2.450.000 3 2.450.000 7.350.000 10-Feb 5 2.455.000 12.275.000 3 2.450.000 7.350.000 5 2.455.000 12.275.000 10-Feb 1 2.450.000 2.450.000 2 2.450.000 4.900.000 5 2.455.000 12.275.000 14-Feb 1 2.450.000 2.450.000 1 2.450.000 2.450.000 5 2.455.000 12.275.000 16-Feb 1 2.450.000 2.450.000 5 2.455.000 12.275.000 28-Feb 1 2.455.000 2.455.000 4 2.455.000 9.820.000 Pada Table 5 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Februari sebanyak 5 unit yang dibeli pada tanggal 18 Januari harganya adalah Rp 2.450.000 per unit. 2. Pada tanggal 6 dan 7 Februari dijual 2 unit @ Rp 2.450.000 3. Pada tanggal 10 Februari dibeli 5 unit @ Rp 2.455.000 dan persediaan dilaporkan dalam dua baris, yaitu 3 unit @ Rp 2.450.000 per unit dan 5 unit @ Rp 2.455.000 per unit. 4. Perhatikan juga bahwa harga pokok sebesar Rp 9.805.000 untuk 4 unit yang dijual pada tanggal 10, 14, 16 dan 28 Februari adalah terdiri dari 3 unit @ Rp 2.450.000 dan 1 unit @ Rp 2.455.000. ISSN : 2355-0295 374

Tabel 6 Metode FIFO Periode Maret 2014 per Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas unit Biaya 01-Mar 4 2.455.000 9.820.000 03-Mar 2 2.455.000 4.910.000 2 2.455.000 4.910.000 07-Mar 1 2.455.000 2.455.000 1 2.455.000 2.455.000 12-Mar 1 2.455.000 2.455.000 Pada Table 6 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Maret sebanyak 4 unit yang dibeli pada tanggal 10 Februari harganya adalah Rp 2.455.000 per unit. 2. Untuk penjualan pada tanggal 3, 7 dan 12 Maret sebanyak 4 unit masingmasing harganya sebesar Rp 2.455.000. Hasil Perhitungan Metode LIFO Berikut perhitungan analisa dengan menggunakan metode lifo pada bulan Januari-Maret 2014: Rp 2.430.000 per unit, bukan Rp 2.400.000. 3. Pada tanggal 18 Januari dibeli 5 unit @ Rp 2.450.000, dan persediaan dilaporkan dalam 3 baris, yaitu 2 unit @ Rp 2.400.000 per unit, 1 unit @ Rp 2.430.000 per unit dan 5 unit @ Rp 2.450.000 per unit. 4. Pada tanggal 19, 20 dan 23 Januari dijual masing-masing 1 unit harganya adalah Rp 2.450.000 per unit, bukan Rp 2.400.000 atau Rp 2.430.000. Pada Table 7 di bawah dijelaskan bahwa 1. Pada tanggal 4 Januari dibeli 2 unit @ Rp 2.400.000 dan pada tanggal 14 Februari dibeli 3 unit @ Rp 2.430.000. 2. Perhatikan pada tanggal 17 Januari dijual 2 unit dengan harganya adalah ISSN : 2355-0295 375

Tabel 7 Metode LIFO Periode Januari 2014 Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya 04-Jan 2 2.400.000 4.800.000 2 2.400.000 4.800.000 14-Jan 3 2.430.000 7.290.000 2 2.400.000 4.800.000 3 2.430.000 7.290.000 17-Jan 2 2.430.000 4.860.000 2 2.400.000 4.800.000 18-Jan 5 2.450.000 12.250.000 2 2.400.000 4.800.000 5 2.450.000 12.250.000 19-Jan 1 2.450.000 2.450.000 2 2.400.000 4.800.000 4 2.450.000 9.800.000 20-Jan 1 2.450.000 2.450.000 2 2.400.000 4.800.000 3 2.450.000 7.350.000 23-Jan 1 2.450.000 2.450.000 2 2.400.000 4.800.000 2 2.450.000 4.900.000 ISSN : 2355-0295 376

Tabel 8 Metode LIFO Periode Februari 2014 Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya 01-Feb 2 2.400.000 4.800.000 2 2.450.000 4.900.000 06-Feb 1 2.450.000 2.450.000 2 2.400.000 4.800.000 1 2.450.000 2.450.000 07-Feb 1 2.450.000 2.450.000 2 2.400.000 4.800.000 10-Feb 5 2.455.000 12.275.000 2 2.400.000 4.800.000 5 2.455.000 12.275.000 10-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000 4 2.455.000 9.820.000 14-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000 3 2.455.000 7.365.000 16-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000 2 2.455.000 4.910.000 28-Feb 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000 Pada Table 8 diatas dijelaskan bahwa 1. Pada tanggal 1 Februari persediaan sebanyak 5 unit yang terdiri dari 2 unit @ Rp 2.400.000, 1 unit @ Rp 2.430.000 dan 2 unit @ Rp 2.450.000. 2. Pada tanggal 6 dan 7 Februari dijual 2 unit harganya adalah Rp 2.450.000 per 1 2.455.000 2.455.000 unit, bukan Rp 2.400.000 atau Rp 2.430.000. 3. Pada tanggal 10 Februari dibeli 5 unit @ Rp 2.455.000, persediaan dilaporkan dalam 3 baris, yaitu 2 unit @ Rp 2.400.000 per unit, 1 unit @ Rp 2.430.000 per unit dan 5 unit @ Rp 2.455.000 per unit. ISSN : 2355-0295 377

4. Perhatikan harga pokok sebesar Rp 9.820.000 untuk 4 unit yang dijual pada tanggal 10, 14, 16 dan 28 Februari harganya adalah Rp 2.455.000 per unit, Tabel 9 Metode LIFO Periode Maret 2014 bukan Rp 2.400.000 atau Rp 2.430.000. Tgl Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya Kuantitas per unit Biaya 01- Mar 2 2.400.000 4.800.000 1 2.455.000 2.455.000 03- Mar 1 2.455.000 2.455.000 2 2.400.000 4.800.000 07- Mar 1 2.400.000 2.400.000 1 2.400.000 2.400.000 12- Mar 1 2.400.000 2.400.000 Pada Table 9 diatas dijelaskan bahwa 1. Persediaan pada tanggal 1 Maret dilaporkan dalam 3 baris, yaitu 2 unit @ Rp 2.400.000 per unit, 1 unit @ Rp 2.430.000 per unit dan 1 unit @ Rp 2.455.000 per unit. 2. Perhatikan harga pokok sebesar Rp 4.885.000 untuk 2 unit yang dijual pada tanggal 3 Maret adalah terdiri dari 1 unit @ Rp 2.455.000 dan 1 unit @ Rp 2.430.000. 3. Pada tanggal 7 dan 12 Maret dijual masing-masing 1 unit harganya adalah Rp 2.400.000 per unit. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode FIFO dan LIFO pada PD Maju Jaya Jakarta dapat kita lihat bahwa Pokok Penjualan yang menggunakan metode FIFO lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode LIFO. Tetapi sebaliknya, persediaan yang menggunakan metode LIFO lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode FIFO. PENUTUP Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah diuraikan tersebut, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah : 1. Penggunaan metode FIFO dan LIFO akan berpengaruh terhadap laporan laba rugi dimana Pokok Penjualan akan mempengaruhi besar kecilnya laba kotor yang diterima. Begitu juga dengan persediaan yang akan berpengaruh terhadap neraca. 2. Dengan menggunakan metode FIFO, biaya dimasukkan dalam Pokok Penjualan sesuai dengan urutan ISSN : 2355-0295 378

terjadinya. Sedangkan dengan menggunakan metode LIFO, biaya dari unit yang dijual merupakan biaya pembelian paling akhir. REFERENSI Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi revisi 2008. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Baridwan, Zaky. 2008. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE. Hamizar, dan Muhammad Nuh. 2009. Intermediate Accounting. Jakarta: CV.Fajar. Harahap. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Herry. 2009. Pengantar Akuntansi 1. Jakarta: Universitas Indonesia. Kasmir.2012. Analisa Laporan Keuangan, Edisi kesatu-kelima. Jakarta: Rajawali Pers. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty. Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi revisi 2004. Jakarta: Salemba Empat.. 2004. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.. 2009. PSAK No.1 : Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. ISSN : 2355-0295 379