ANALISA BIAYA TUNDAAN KENDARAAN DI RUAS JALAN KOTA MEDAN (STUDI KASUS : JALAN GURU PATIMPUS MEDAN)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus JL. S. Parman- Ahmad Yani I- Ahmad Yani II- DI. Panjaitan- PM.

BAB II DASAR TEORI. Tipe jalan pada jalan perkotaan adalah sebagai berikut ini.

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (Wahyuni.R, 2008 ).

BIAYA KEMACETAN RUAS JALAN KOTA YOGYAKARTA

BIAYA KEMACETAN RUAS JALAN KOTA KUPANG DITINJAU DARI SEGI BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun

STUDI KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMI SIMPANG TAK SEBIDANG KOTA PEKANBARU (Studi Kasus : Persimpangan Jl. Soekarno Hatta Jl. Riau)

PENGARUH PUSAT HIBURAN HERMES PLACE POLONIA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN W. MONGONSIDI

PENGARUH KEBERADAAN PARKIR DAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN KOLONEL SUGIONO MALANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN

PENGARUH MANUVER PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS ABSTRAK

PERBANDINGAN BIAYA OPERASI KENDARAAN JENIS MINIBUS BERBAHAN BAKAR BENSIN DAN SOLAR

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN COKROAMINOTO AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI LOKASI SEMENTARA PASAR BADUNG

FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN JALAN DARI TERMINAL MASARAN - RINGROAD BANGKALAN

ESTIMASI BIAYA KEMACETAN DI KOTA MEDAN ESTIMATION OF CONGESTION COST IN MEDAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

E:mail :

Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung

PERENCANAAN TRANSPORT TKW SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. BAB IV PENGENDALIAN LALU LINTAS

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA BIAYA KEMACETAN DI BANDAR LAMPUNG

PERBANDINGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PADA PEMILIHAN RUTE JALAN KELUAR DAN MASUK KOTA SAMARINDA

STUDI PENENTUAN TARIF TOL RENCANA RUAS JALAN MANADO-BITUNG

BAB III METODELOGI III - 1


ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus Jln. HM. Kadire Oening-A. Wahab Syahrani-M. Yamin-Letjen Suprapto )

PENGEMBANGAN MODEL BIAYA KEMACETAN BAGI PENGGUNA MOBIL PRIBADI DI DAERAH PUSAT PERKOTAAN YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Edward K. Morlok, transportasi adalah memindahkan atau

RISKI RAMADHAN

ANALISIS PARKIR PADA BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

KERUGIAN NILAI WAKTU DAN BOK AKIBAT ON STREET PARKING

ON STREET PARKING DAN KERUGIAN TRANSPORTASI

ANALISIS TUNDAAN PADA RUAS JALAN MAJAPAHIT KOTA SEMARANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TUGAS AKHIR

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Analisa Tinjauan Pemisah Arah Permanen Terhadap Arus Lalu Lintas Jalan Yos Sudarso - Rumbai

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

ANALISIS PENGARUH PASAR TRADISIONAL TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (Studi Kasus : Jalan Medan Binjai Km.9 Pasar Kp.Lalang)

PENINGKATAN KAPASITAS DAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL DALAM PERENCANAAN FLYOVER SIMPANG TANJUNG API-API PALEMBANG

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI KARBON MONOKSIDA PADA LALU LINTAS AKIBAT ADANYA PEMBANGUNAN FLY OVER

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN FLY OVER PASAR KEMBANG DARI SEGI EKONOMI. Disusun oleh: Wahyu Kartika Sari ( )

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

BAB II STUDI PUSTAKA. Dalam PP No. 15 Tahun 2005 tentang jalan tol, disebutkan definisi dari jalan tol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

TESIS ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA A.A. ASTRI DEWI

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

PERMODELAN BIAYA KEMACETAN PENGGUNA MOBIL PRIBADI DENGAN VARIASI NILAI KECEPATAN AKTUAL KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

BAB I BIAYA OPERASI KENDARAAN

JURNAL PERHITUNGAN BIAYA TUNDAAN LALU LINTAS DI JALAN PANGERAN SURYANATA KOTA SAMARINDA. Diajukan Oleh : Marica Asmir

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah

3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

SIMULASI MANAJEMEN LALULINTAS PADA KAWASAN JALAN RAYA NGINDEN DAN JALAN NGAGEL JAYA SELATAN

BAB 2 TINJAUAN TEORI

ANALISA BIAYA KEMACETAN KENDARAAN PRIBADI DI KAWASAN SUMBER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ( Studi Kasus : Jl. Padang Bulan Medan )

II.TINJAUAN PUSTAKA. Kemacetan adalah situasi tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

PENDAHULUAN. Traffic light merupakan sebuah teknologi yang mana kegunaannya adalah untuk mengatasi antrian dan dapat mempelancar arus lalu lintas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PADA PEMBANGUNAN JALAN. Noor Salim

PERBANDINGAN PENILAIAN TINGKAT PELAYANAN JALAN MENURUT PM 96/2015 DAN KM 14/2006

Pola Hubungan Matematis Aktivitas Parkir Sepeda Motor Di Kampus Itenas

PENGGUNAAN INDEKS PELAYANAN JALAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PELAYANAN JALAN

PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN K.H KHALID KOTA SAMARINDA

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA

PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 2, September 2014 ISSN:

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda

Bab II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

KAJIAN PERGERAKAN BANGKITAN PERUMAHAN TERHADAP LALU LINTAS. Juanita 1*

Analisis Kinerja Ruas Jalan HOS Cokroaminoto Akibat Perkembangan Lalu Lintas di Yogyakarta

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

ANALISA PENGARUH PUTARAN BALIK (U-TURN) TERHADAP KINERJA RUAS JALAN( STUDI KASUS )

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SUATU WILAYAH (STUDI KASUS DI JALAN LENTENG AGUNG)

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS JALAN (STUDI KASUS: JL. P. KEMERDEKAAN DEKAT MTOS JEMBATAN TELLO)

ANALISA KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN BRIGJEN SUDIARTO (MAJAPAHIT) KOTA SEMARANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

Transkripsi:

ANALISA BIAYA TUNDAAN KENDARAAN DI RUAS JALAN KOTA MEDAN (STUDI KASUS : JALAN GURU PATIMPUS MEDAN) Rama Miranda Pasaribu 1, Zulkarnain A. Muis 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email: ramapa1000@rocketmail.com 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email: mjrayazam@yahoo.co.id ABSTRAK Kemacetan lalulintas pada jalan perkotaan telah menjadi topik utama permasalahan di negara berkembang termasuk Indonesia. Akibat yang ditimbulkan kemacetan ini terdiri dari kerugian materiil dan imateriil. Kerugian materiil berupa bertambahnya biaya operasional kendaraan dan kerugian imateriil yaitu kelelahan dan polusi udara. Kawasan Jalan Guru Patimpus merupakan jalan dengan volume lalulintas yang padat. Penurunan kecepatan dan kemacetan terparah terjadi pada pagi dan sore hari. Berdasarkan keadaan tersebut maka pada penelitian ini dilakukan analisa mengenai besaran biaya kemacetan kendaraan pribadi pada kawasan jalan Guru Patimpus, untuk mengetahui nilai kerugian akibat kemacetan tersebut. Besarnya kerugian dihitung berdasarkan naiknya nilai biaya operasional kendaraan (BOK). Dari hasil analisis, didapat nilai kerugian akibat keadaan ini sebesar Rp 5.200.360,- untuk semua kendaraan dan untuk setiap kendaraan yang melewati kawasan ini mengalami kerugian sebesar Rp 310,- setiap melakukan perjalanan. Kata Kunci : Tundaan, Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Jalan Guru Patimpus Traffic congestion on urban roads has been a major topic of the problems in developing countries, including Indonesia. The impact congestion consists of material and immaterial losses. Material loss in the form of increased vehicle operating costs and non-material loss is exhausted and air pollution. Guru Patimpus area is traffic volume roads are congested. Decrease speed and congestion are greatest at the morning and afternoon. Under these circumstances the analysis conducted in this study on the amount of congestion costs of private vehicles on the road Teacher Patimpus region, to determine the value of losses due to congestion. The amount of loss is calculated based on the increased value of vehicle operating cost (VOC). From the analysis, obtained the value of losses due to the state of IDR 5,200,360, - for all vehicles and for every vehicle that passes through the region suffered a loss of IDR 310, - per trip. Key Word : Congestion, Vehicle Operating Costs (VOC), Guru Patimpus Road 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan satu Negara berkembang yang memiliki penduduk yang relative bersifat konsumtif. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya jumlah kendaraan pribadi yang naik tiap tahunnya. Banyaknya jumlah kendaraan ini mau tidak mau berdampak pada bertambahnya volume lalu lintas di jalan-jalan kota, khususnya kota Medan. Kemacetan lalu lintas pada jalan perkotaan telah menjadi topic utama permasalahan di Negara berkembang termasuk Indonesia. Secara umum ada tiga faktor yang menyebebkan terjadinya kemacetan, yaitu terus bertambahnya kepemilikan kendaraan (Demand), terbatasnya sumber daya untuk pembangunan jalan raya dan fasilitas transportasi yang lainnya (Supply), serta belum optimalnya system pengoperasian yang ada (sistem operasi). Selain volume kendaraan yang banyak, perilaku pengemudi juga turut menjadi salah satu pemicu kemacetan di jalan. Kurangnya kesadaran pengemudi dalam mematuhi peraturan lalu lintas menyebabkan berbagai pelanggaran dan ketidaknyamanan dalam melewati suatu ruas jalan. Kemacetan yang terjadi mau tidak mau menimbulkan kerugian materiil maupun imateriil. Kerugian materiil yakni adanya pemborosan bahan bakar yang bertambah akibat melewati jalan yang macet, dan kerugian imateriil berupa kelelahan pengemudi yang bertambah dan tingkat polusi udara yang meningkat. Akibat kemacetan ini sangatlah merugikan barbagai pihak, baik dari segi aspek pengemudi, jalan itu sendiri dan juga kendaraan yang melewati jalan tersebut, sehingga layak apabila kita memperhitungkan kerugian yang ditimbulkan akibat kondisi tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Merumuskan suatu nilai kerugian akibat dari adanya tundaan lalulintas di ruas jalan kota Medan, dalam penelitian ini kerugian yang dialami kendaraan yang melewati jalan Guru Patimpus Medan. 1.3 Pembatasan Masalah Pada penulisan tugas akhir ini, penelitian hanya dititikberatkan pada : 1. Objek penelitian hanya dilakukan pada kendaraan pribadi saja 2. Penelitian dilakukan pada ruas jalan Guru Patimpus dan dilakukan pada saat jam sibuk (peak hour). 3. Penelitian ini dilakukan karena sering terlihatnya kemacetan pada jalan Guru Patimpus dan perhitungan kerugian akibat adanya kemacetan hanya dibatasi pada pemakaian kendaraan saja. 2 TINJAUAN PUSTAKA Jika arus lalu lintas mendekati kapasitas, kemacetan mulai terjadi. Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan sangat berdekatan satu sama lain. Kemacetan total apabila kendaraan harus berhenti atau bergerak lambat. Kemacetan adalah kondisi dimana arus lalu lintas yang lewat pada ruas jalan yang ditinjau melebihi kapasitas rencana jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau melebihi 0 km/jam sehingga menyebabkan terjadinya antrian. Pada saat terjadinya kemacetan, nilai derajat kejenuhan pada ruas jalan akan ditinjau dimana kemacetan akan terjadi bila nilai derajat kejenuhan mencapai lebih dari 0,5. Kemacetan apabila ditinjau dari tingkat pelayanan jalan (Level of Service), pada saat LOS < C.LOS < C, kondisi arus lalu lintas mulai tidak stabil, kecepatan operasi menurun relatif cepat akibat hambatan samping yang timbul dan kebebasan bergerak relative kecil. Pada kondisi ini volume-kapasitas lebih besar atau sama dengan 0,8 (V/C > 0,8), dan pada akhirnya nilai LOS sudah mencapai tingkat pelayanannya, maka aliran lalu lintas menjadi tidak stabil sehingga terjadi tundaan berat, yang disebut kemacetan lalu lintas. Congestion cost (biaya kemacetan) merupakan selisih antara marginal social cost (biaya yang dikeluarkan masyarakat) dengan private cost (biaya yang dikeluarkan oleh pengguna kendaraan pribadi) yang disebabkan oleh adanya tambahan kendaraan pada ruas jalan yang sama. Perhitungan beban biaya kemacetan didasarkan kepada perbedaan antara biaya marginal social cost dan marginal private cost dari suatu perjalanan. Biaya kemacetan adalah biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas maupun tambahan volume kendaraan yang mendekati ataupun melebihi kapasitas pelayanan jalan. Biaya operasi kendaraan didefinisikan sebagai biaya yang secara ekonomi terjadi dengan adanya pengoperasian satu jenis kendaraan pada kondisi normal untuk satu tujuan tertentu. Biaya operasi kendaraan terdiri atas biaya tetap (standing cost) dan biaya tidak tetap (running cost). Karena yang diperhitungkan sebagai manfaat proyek adalah selisih dalam BOK, maka yang perlu dihitung adalah biaya tidak tetap saja, baik untuk kondisi dengan proyek (with project) maupun untuk kondisi tanpa proyek (without project). Pada tugas akhir ini digunakan dua metode perhitungan untuk mendapatkan nilai Biaya Operasional Kendaraan, yakni dengan menggunakan program HDM-4 dan Metode perhitungan BOK manual LAPI-ITB. Biaya tundaan ini dirumuskan dengan model : C = N* [GA + (1 A B ) V ]T 3 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tinjauan pustaka Mengumpulkan referensi dari beberapa literatur yang terkait dengan penelitian 2. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey yang terdiri dari survey kecepatan rata-rata, survey arus lalu lintas dan survey inventarisasi jalan 3. Pengolahan data Data yang ada diolah dengan menggunakan program HDM-4 dan Metode BOK dari LAPI ITB untuk mendapatkan nilai biaya operasional kendaraan.

4 LOKASI PENELITIAN Gambar 1 Lokasi Ruas Jalan Guru Patimpus Medan Lokasi penelitian adalah ruas jalan Guru Patimpus Medan dimana jalan ini merupaka jalan penghubung antara dua jalan protokol kota Medan, yakni antara Jalan Gatot Subroto dan jalan Perintis Kemerdekaan.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Data Volume Lalu Lintas di Ruas Jalan Guru Patimpus Waktu Kendaraan /jam Smp /jam 07.00-08.00 5050 2803 08.00-09.00 5175 2815 09.00-10.00 4108 2332 10.00-11.00 4145 2452 11.00-12.00 4637 2847 12.00-13.00 5215 3022 13.00-14.00 4431 2591 14.00-15.00 4417 2435 15.00-16.00 4743 2720 16.00-17.00 4525 2592 17.00-18.00 5357 2756 18.00-19.00 3854 1967 5.2 Data Kecepatan Rata-rata per Jam Pada Ruas Jalan Guru Patimpus Waktu Kecepatan 07.00-08.00 22,13 08.00-09.00 25,63 09.00-10.00 36,85 10.00-11.00 35,77 11.00-12.00 26,33 12.00-13.00 25,15 13.00-14.00 25,54 14.00-15.00 35,62 15.00-16.00 25,48 16.00-17.00 26,43 17.00-18.00 24,95 18.00-19.00 38,83 5.3 Hubungan antara Volume Lalulintas dan Kecepatan Rata-rata Kecepatan Volume (smp/jam) 2803 2815 1332 2452 2847 3022 2591 2435 2720 2592 2756 1967 22.13 25.63 36.85 35.77 26.33 25.15 25.54 35.62 25.48 26.43 24.95 38.83

5.4 Perhitungan BOK dengan program HDM-4 Gambar 2. Contoh Hasil perhitungan BOK dengan program HDM-4 Besaran Biaya Operasional Kendaraan pada Jalan Guru Patimpus pada setiap jam Jam Kecepatan Biaya Operasional Kendaraan 07.00-08.00 22,13 km/jam Rp 3.007,-/kendaraan 08.00-09.00 25,63 km/jam Rp 2.813,-/kendaraan 09.00-10.00 36,85 km/jam Rp 2.425,-/kendaraan 10.00-11.00 35,77 km/jam Rp 2.425,-/kendaraan 11.00-12.00 26,33 km/jam Rp 2.813,-/kendaraan 12.00-13.00 25,15 km/jam Rp 2.813,-/kendaraan 13.00-14.00 25,54 km/jam Rp 2.813,-/kendaraan 14.00-15.00 35,62 km/jam Rp 2.425,-/kendaraan 15.00-16.00 25,48 km/jam Rp 2.813,-/kendaraan 16.00-17.00 26,43 km/jam Rp 2.813,-/kendaraan 17.00-18.00 24,95 km/jam Rp 2.813,-/kendaraan 18.00-19.00 38,83 km/jam Rp 2.425,-/kendaraan

Hubungan Kecepatan Kendaraan dan Besarnya Biaya Operasional Kendaraan 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Hubungan Kecepatan Kendaraan dan Besarnya Biaya Operasional Kendaraan BOK Column1 5.5 Perhitungan BOK dengan Metode Maual LAPI-ITB Konsumsi bahan bakar = 0,0284V 2-3,0644V + 141,68 Y = KKBdasar x (1 ± (k k + k l + k r) Faktor koreksi akibat kelandaian negatif (kk) Faktor koreksi akibat kelandaian positif (Kk) Faktor koreksi akibat kondisi arus lalu lintas (kl) Faktor koreksi akibat kekasaran jalan (kr) g < -5% -0,337-5% g < 0% -0,158 0% g < 5% 0,400 g 5% 0,820 0 NVK < 0,6 0,050 0,6 NVK < 0,8 0,185 NVK 0,8 0,253 < 3m/km 0,035 3m/km 0,085 Konsumsi minyak pelumas Y = (0,003 lt/1000km x 1000) = 3/1000km x 1,50 = 4,5/1000km Kecepatan (km/jam) Jenis Kendaraan Golongan I Golongan IIA Golongan IIB 10 20 0,0032 0,0060 0,0049

20 30 0,0030 0,0057 0,0046 30 40 0,0028 0,0055 0,0044 40 50 0,0027 0,0054 0,0043 50 60 0,0027 0,0054 0,0043 60 70 0,0029 0,0055 0,0044 70 80 0,0031 0,0057 0,0046 80 90 0,0033 0,0060 0,0049 90 100 0,0035 0,0064 0,0053 100-110 0,0038 0,0070 0,0059 Nilai kekasaran jalan Faktor koreksi < 3 m/km 1,00 3 m/km 1,50 Konsumsi pemakaian ban Y = 0,0008848V 0,0045333 Biaya Pemeliharaan (suku cadang) Y = 0,0000064V + 0,0005567 Biaya Pemeliharaan (montir) Y = 0,00362V + 0,36267 Biaya Penyusutan (depresiasi) Y = 1/(2,5V + 125) Bunga modal Bunga Modal = 0,22% x (harga kendaraan baru Biaya Asuransi Y = 38/ (500V) Y = biaya asuransi x harga kendaraan Maka total biaya tundaan kendaraan pribadi yang melewati jalan Guru Patimpus adalah sebesar : C = 16.808* [ 3.007 x 22,13 + (1 22,13 38,83 ) 5.139]0,0045 C = Rp 5.200.360,008 = Rp 5.200.360,- Pada penelitian ini ditetapkan besaran biaya tundaan di kawasan Jalan Guru Patimpus adalah Rp 5.200.360,- untuk 12 jam penelitian yang harus ditanggung oleh pengendara kendaraan pribadi. Pada saat survey terdapat 16.808 kendaraan pribadi yang melewati jalan Guru Patimpus, maka biaya tundaan yang harus ditanggung oleh setiap pengguna kendaraan pribadi adalah sebesar Rp 310,-/kendaraan untuk setiap perjalanan.

6 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tundaan yang terjadi pada jalan Guru Patimpus disebabkan oleh arus local yaitu akibat adanya aktivitas perdagangan. 2. Ruas jalan arah Gatot Subroto merupakan ruas jalan yang paling parah mengalami tundaan terutama pada pukul 07.00-08.00 dan 17.00-18.00. 3. Kinerja jalan terburuk terjadi pada pukul 07.00-08.00 dengan kecepatan rata-rata kendaraan 22,13 km/jam dengan tingkat pelayanan pada level D. 4. Kerugian paling dasar dari tundaan adalah waktu tempuh dan juga pemborosan bahan bakar yang mengakibatkan naiknya biaya opersional kendaraan. 5. Penambahan BOK sebesar Rp 3.007,- dan total biaya tundaan sebesar Rp 5.200.360,- dan tambahan biaya yang ditanggung pengemudi tiap kendaraan sebesar RP 310,- tiap melakukan perjalanan. 7 SARAN Adapun dari penelitian ini dapat disarankan sebagai berikut : 1. Penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan pada jalan dengan menyertakan hambatan samping lainnya seperti Pedagang Kaki Lima (PKL). 2. Memberikan sanksi yang tegas terhadap pengemudi yang melanggar peraturan lalu lintas. 8 REFERENSI Jotin, Kristy. C and B. Kent Lall. (2003). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta. Tamin, O.Z. (2008). Perencanaan, Pemodelan, dan Rekayasa Transportasi : Teori, Contoh Soal dan Aplikasi. Penerbit ITB, Bandung. Tzedakis, A. (1980). Different Vehicle Speeds and Congestion Costs. Journal of Transport Economics and Policy. Bennet, C.R, Paterson, D.O. (2000). HDM-4 A Guide to Calibration and Adaptation. Kamaluddin, R. (1986). Ekonomi Transportasi. Ghalia Indonesia, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum. (2004). Pra Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan