komersial, pupuk SP 36, pupuk KCl, NaCl, Mannitol, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAHAN DAN METODE. Hrp -, IAA +, BPF Hrp -, IAA + + , BPF Hrp. , BPF Hrp -, IAA +, BPF + Hrp. , BPF Hrp. , BPF Hrp. Penambat Nitrogen Penambat Nitrogen

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Oktober 2014 di

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Lapangan Terpadu Fakultas

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

III. BAHAN DAN METODE A.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

LAMPIRAN. A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut. Pengambilan sampel tanah gambut. Penanaman Kedelai. Pemanenan kedelai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

serum medium koloni Corynebacterium diphtheria tampak putih keabuabuan, spesimenklinis (Joklik WK, Willett HP, Amos DB, Wilfert CM, 1988)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu

BAB III. METODE PENELITIAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Tempat, dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01 Februari 31 Juni 2011 di Laboratorium Mikrobiologi, Bioteknologi, Kultur Jaringan dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) JL. Raya Kendalpayak, Malang, Jawa Timur. 3.2 Alat dan bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah tabung reaksi, rak tabung, petridis, tabung elemeyer, autoclave, timbangan analitik, shaker, gelas ukur, pengaduk kaca, gembor, ose, gunting, penggaris, cetok, nampan, saringan tanah dan inkubator. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kedelai varietas Anjasmoro, tanah Lampung yang sudah ditaruh kedalam 135 pot sebanyak 5 kg, bakteri pelarut Fosfat multi isolat M1 yaitu multi isolat terbaik I dari penelitian sebelumnya dan multi isolat M2 yaitu multi isolat terbaik 2 dari penelitian sebelumnya, M(1+2) perlakuan kombinasi dari multi isolat terbaik I dan multi isolat terbaik 2 dari penelitian sebelumnya, dan bakteri pelarut Fosfat komersial, pupuk SP 36, pupuk KCl, NaCl, Mannitol, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O, Yeast Extract, agar, Glukosa, (NH 4 ) 2 SO 4, KCl, FeSO 4.7H 2 O, Ca 3 PO 4, MnSO 4. H 2 O, Aquades, kertas label, kertas manila, tali rafia, bambu untuk ajir tanaman dan plastik. 22

23 3.3 Metode pelaksanaan Penelitian ini disusun menggunakan rancangan RAK Faktorial, dengan dua faktor dan menggunakan ulangan sebanyak 3 kali. Dengan faktor pertama adalah faktor inokulasi multi isolat bakteri pelarut Fosfat (P) dan faktor kedua adalah pupuk P yaitu pemberian SP 36. Faktor I terdiri dari beberapa perlakuan inokulasi bakteri pelarut Fosfat: I1 : Tanpa inokulasi bakteri pelarut P (Kontrol) I2 : Inokulasi bakteri pelarut P multi isolat I (M1) I3 : Inokulasi bakteri pelarut P multi isolat II (M2) I4 : Inokulasi bakteri pelarut P multi isolat M(I+2) I5 : Inokulasi bakteri pelarut P komersial Faktor II terdiri atas beberapa perlakuan konsentrasi pemberian pupuk anorganik (SP 36) yaitu: P1 = Tanpa SP 36 (Kontrol) P2 = 3 gram/pot atau setara dengan 100 kg SP 36/ ha P3 = 6 gram/pot atau setara dengan 200 kg SP 36/ ha Konversi pupuk SP 36 (Lampiran 6. ) Kombinasi yang diperoleh dari ketiga perlakuan ini adalah : 1. P1I1 6. P2I1 11. P3I1 2. P1I2 3. P1I3 4. P1I4 5. P1I5 7. P2I2 8. P2I3 9. P2I4 10. P2I5 12. P3I2 13. P3I3 14. P3I4 15. P3I5

24 Denah kombinasi penelitian adalah: 5 8 12 14 3 10 4 7 13 2 6 15 11 1 7 2 9 14 3 10 11 13 4 6 5 8 12 1 9 13 12 5 8 1 10 15 4 7 14 15 2 9 3 6 11 Keterangan denah (Lampiran 7. ) 3.4 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium dan rumah kaca. Kegiatan laboratorium untuk menyiapkan inokulum bakteri pelarut Fosfat (P), membuat media Pikovskaya untuk menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat (P) dalam 1 ml inokulum dan menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat (P) dalam sampel tanah. Kegiatan di rumah kaca untuk pemilihan benih yang akan ditanam, aplikasi media tanah, pemupukan, penanaman, menginokulasikan multi isolat bakteri, pemeliharaan, penyulaman, pembuangan batang tanaman yang disisakan 2 batang saja, pemanenan dan pengamatan 3.4.1. Kegiatan di Laboratorium 3.4.1.1 Menyiapkan inokulum bakteri pelarut Fosfat (P) Media untuk inokulum adalah media NA Broth. Komposisi NA Broth antara lain : Pepton 15 gram, Yeast ekstrak 5 gram, NaCl 6 gram, Glukosa 1 gram, 1 liter aquades. Semua bahan diatas dicampur menjadi satu. Kemudian dimasukkan ke dalam 3 tabung elemeyer masing-masing sebanyak 15 ml. Ujung mulut tabung

25 ditutup dengan kapas. Disterilkan ke dalam autoclaf dengan suhu 120 0 C selama 20 menit. Mengambil 1 ml dengan mikropipet biakan multi isolat bakteri pelarut Fosfat dari media NA Broth, dimasukkan kedalam tabung elemeyer yang berisi NA Broth sebanyak 15 ml.. Diberi label pada permukaan tabung, dengan huruf K (kontrol), M1, dan M2. Digojok selama 7 hari dan dihitung populasi bakteri pelarut Fosfat dan diinokulasikan pada tanaman. 3.4.1.2 Menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat (P) dalam 1 ml inokulum Media untuk menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat (P) di dalam 1 ml inokulum adalah media Pikovskaya. Komposisi atau bahan-bahan media pikovskaya yaitu: Glukosa 5 gram, MgSO 4.7H 2 O 0,05 gram, Yeast Extract 0,25 gram, Agar 10 gram, (NH 4 ) 2 SO 4 0,25 gram, KCl 0,1 gram, FeSO 4.7H 2 O 0,002 gram, Ca 3 PO 4 2,5 gram, NaCl 0,1 gram, MnSO 4. H 2 O kira-kira 3 butir, aquades 500 ml. Disterilkan ke dalam autoclaf dengan suhu 120 0 C selama 20 menit. Setelah disterilisasi media baru dituang ke dalam petridish. Menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat pada isolat yang diinokulasikan pada tanaman bertujuan agar dapat mengetahui jumlah koloni yang terdapat pada 1 ml isolat tersebut. Dengan cara pengenceran. Caranya dengan di dalam laminar flow dan didekatkan dengan api bunsen. Pada tabung elemeyer yang berisi isolat ini diberi label 10-1. Setelah itu diambil 1 ml dengan mikropipet dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan pada tabung reaksi yang berisi larutan steril sebanyak 9 ml dan diberi label 10-2, lepas dan tarik sampai 3 kali pada mikropipet, ganti tups setiap kali pengenceran dan seterusnya sampai pengenceran kelima. Pada

26 pengenceran keempat dan kelima, dimasukkan kedalam petridish yang berisi media picovskaya. Sampai 3 kali ulangan. Diamati pada hari 1 sampai hari 5 dan dihitung koloni yang mempunyai zona bening (halozone) disekitarnya. Dan diketahui populasinya sebesar 229.66/1 ml inokulum. 3.4.1.3 Menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat (P) dalam sampel tanah Media untuk menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat (P) di dalam sampel tanah yaitu media Pikovskaya. Komposisi atau bahan-bahan media pikovskaya yaitu: Glukosa 5 gram, MgSO 4.7H 2 O 0,05 gram, Yeast Extract 0,25 gram, Agar 10 gram, (NH 4 ) 2 SO 4 0,25 gram, KCl 0,1 gram, FeSO 4.7H 2 O 0,002 gram, Ca 3 PO 4 2,5 gram, NaCl 0,1 gram, MnSO 4. H 2 O kira-kira 3 butir, aquades 500 ml. Disterilkan ke dalam autoclaf dengan suhu 120 0 C selama 20 menit. Setelah disterilisasi media baru dituang ke dalam petridish. Menghitung populasi bakteri pelarut Fosfat pada sampel tanah bertujuan agar dapat mengetahui jumlah koloni yang terdapat pada sampel tanah. Dengan cara pengenceran. Caranya dengan cara mengambil sampel tanah, lalu diayak dan ditimbang sebanyak 10 gram. Di dalam laminar flow dan didekatkan dengan api bunsen, dimasukkan 10 gram sampel tanah kedalam tabung elemeyer yang berisi 90 ml larutan aquades steril dan ditutup kembali ujung tabung dengan kapas dan digojok kira-kira 1 jam. Pada tabung elemeyer ini diberi label 10-1. Setelah itu diambil 1 ml dengan mikropipet dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan pada tabung reaksi yang berisi larutan steril sebanyak 9 ml dan diberi label 10-2, lepas dan tarikkan sampai 3 kali pada mikropipet, ganti tups setiap kali pengenceran dan seterusnya sampai pengenceran kelima. Pada pengenceran keempat dan kelima,

27 dimasukkan kedalam petridish yang berisi media pikovskaya. Sampai 3 kali ulangan. Diamati pada hari 1 sampai hari 5 dan dihitung koloni yang mepunyai zona bening. Setelah diamati selama 5 hari, populasi bakteri pelarut Fosfat didalam tanah diketahui sebagai berikut : = 1 X 121 0,98 = 123,4 X 10 2 = 12300 SPK (Satuan Pembentuk Koloni) /1 gram tanah 3.4.2 Di Rumah Kaca 3.4.2.1 Pemilihan benih kedelai Benih yang digunakan pada penelitian adalah varietas Anjasmoro, karena varietas ini tahan masam, ketahanannya pada rebah, serta moderat pada penyakit karat daun. Selain itu, varietas ini memiliki sifat polong yang tidak mudah pecah. Benih-benih ini dipilih benih yang terbaik dan tidak terkena penyakit dan hama. 3.4.2.2 Persiapan media tanah Menimbang tanah (5 kg) dan memasukkan tanah kedalam masing-masing kaleng sebanyak 45 kaleng dan menatanya menurut denah percobaan dan ulangannya. 3.4.2.3 Pembuatan label tanaman Label tanaman dibuat dari kertas karton dan ditulis dengan spidol permanen dan dimasukkan kedalam plastik. Lalu label disteples menurut perlakuan di kawat kaleng tanah yang akan ditanami kedelai. Contoh: P1I1, P2I2 dan seterusnya.

28 3.4.2.4 Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan cara menimbang pupuk SP 36 dengan takaran 3 dan 6 gram. Pupuk KCl 2 gram, dan pupuk Urea 2 gram yang digunakan sebagai pupuk dasar. Pemupukan dilakukan dengan cara membuat lubang disekitar tanaman lalu dimasukkan pupuk-pupuk tersebut sesuai pada label tanaman. Dan ditutupi kembali lubang tanahnya. 3.4.2.5 Penanaman Penanaman ini dilakukan di dalam rumah kaca pada kaleng-kaleng berukuran 5 kg. cara penanaman kedelai yaitu media tanah yang sudah disiapkan dan telah dicampur kapur dan pupuk kandang, benih dimasukkan 3 butir kedalam satu lubang tanah dengan tanah tipis lalu dipupuk dengan masing-masing perlakuan pada lubang lain (tidak boleh dalam 1 lubang). Dan disiram dengan air secukupnya. 3.4.2.6 Inokulasi bakteri pelarut Fosfat pada tanaman Inokulasi ini dilakukan pada tanaman berusia 10 hari. Inokulasi bakteri pelarut Fosfat (P) yang sudah disiapkan di laboratorium, dengan cara: mengambil 2 ml inokulan dengan menggunakan mikropipet. Kemudian diteteskan ke tanah disamping tanaman. Dan inokulasi dilakukan pada semua perlakuan inokulasi sesuai dengan label. 3.4.2.7 Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan cara penyiraman yang dilakukan dua hari sekali atau dilakukan sesuai kebutuhan, penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput yang tumbuh disekitar tanaman, mengikat batang

29 tanaman pada ajir dan tali rafia agar tanaman dapat berdiri tegak, penyemprotan dengan pestisida untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit. 3.4.2.8 Penyulaman Penyulaman yaitu mananami kembali dengan benih baru, dilakukan saat tanaman berumur satu minggu setelah tanam, yaitu terhadap tanaman yang mati atau pertumbuhannya yang kurang bagus. 3.4.2.9 Penjarangan Penjarangan dilakukan dengan cara batang tanaman kedelai didalam pot yang berisi lebih dari 2 batang, dan disisakan 2 batang tanaman kedelai agar tidak terdapat kompetisi antar tanaman dalam memperoleh nutrisi. 3.4.2.10 Pemanenan Pemanenan dilakukan pada saat tanaman kedelai berusia 60 hari. Caranya dengan mengambil polong-polong yang sudah kering atau masak fisiologis. 3.4.2.11 Pengamatan Pengamatan meliputi: 1. Tinggi tanaman Mengukur tinggi tanaman dilakukan pada saat panen kira-kira tanaman berusia 62 hst, mengukur tinggi tanaman ini dengan menggunakan penggaris. 2. Berat kering tanaman Menimbang tanaman setelah dipanen dengan menggunakan timbangan analitik.

30 3. Berat biji total Menimbang biji total tanaman setelah dipanen dengan menggunakan timbangan analitik. 4. Berat seratus biji Menghitung konversi seratus biji dengan rumus: 100 x Berat biji Jumlah biji 3.5 Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah pengamatan, dan Uji Duncan taraf 5 % jika ada perbedaan.