PERAN BPKP DALAM PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

RPJMN dan RENSTRA BPOM

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD

9 AGENDA NAWACITA. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

Arahan Presiden RI Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2015 Jakarta, 13 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

GRAND DESIGN PENINGKATAN KAPABILITAS APIP BINSAR H SIMANJUNTAK DEPUTI POLHUKAM PMK, BPKP

BAB I PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERAN DAN DUKUNGAN KEJAKSAAN RI TERHADAP PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) T.A 2018

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENRISTEKDIKTI

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

Kebijakan Pengawasan Intern tahun 2017

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal

Kebijakan Pengawasan Intern tahun 2017

LOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

dadang-solihin.blogspot.com 2

PEDOMAN TEKNIS PEMANTAUAN PENINGKATAN KAPABILITAS APIP

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

IMPLEMENTASI PARADIGMA ITJEN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Diterbitkan oleh INSPEKTORAT Kementerian PAN dan RB Jln. Jenderal Sudirman, kav. 69, Jakarta Selatan Website:

MENGAWAL PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN. Inspektorat Jenderal Untuk Masyarakat Pertanian Jakarta, 1 Juni 2015

Tugas. melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian. Irtama

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Disampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik UNS

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IMPLEMENTASI SPIP BALITBANG KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

PELATIHAN REVIEWER PENELITIAN NASIONAL Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

Fungsi SPI PTN. 4. Pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemriksaan internal dan eksternal

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS MONITORING KAPABILITAS APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

Tahun terakhir RPJMN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Hal itu diuraikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menjelaskan latar belakang masalah yang menjadi fokus penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan dari pembahasan peneliti yang berisi latar

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

ARAH DAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEKDIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengawalan dan Pengawasan Isu Strategis Inspektorat Jenderal Kemristekdikti

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar,

KEBIJAKAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK RI DAN PENYAMPAIAN LHKPN/LHKASN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas

KEBIJAKAN PENGANGGARAN TUNJANGAN PROFESI GURU Oleh : Kasubbag Renkeu Kanwil Kemenag

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

PERAN APIP DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN WTP

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

1. Laporan Kegiatan DRN Rencana Kegiatan 2017: 3. Naskah Akademik DRIN. 1) Laporan Tahunan 2016 (Administratif) 2) Laporan Substantif 2016

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Implementasi Manajemen Risiko dalam kerangka SPIP. Tri Wibowo, Msi, CA, CPMA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

Transkripsi:

PERAN BPKP DALAM PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DR. BINSAR H. SIMANJUNTAK, AK., MBA DEPUTI KEPALA BPKP BIDANG PIP BIDANG POLHUKAM PMK

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015-2019 "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong" Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 2

9 AGENDA PRIORITAS - NAWACITA 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh WN 2. Membangun tata kelola Pemerintahan yg bersih, efektif, demokratis dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dg memperkuat daerahdaerah dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial 3

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat; 2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan; 3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem 3 DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Pendidikan Kesehatan Perumahan Mental / Karakter DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata dan Industri DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur KONDISI PERLU Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA 4

Visi dan Misi Kemenristekdikti 2015-2019 Click to edit Master title style VISI KEMENRISTEK & DIKTI 2015-2019 Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa MISI KEMENRISTEK & DIKTI 2015-2019 1. Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas 2. Meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi 5

TATA KELOLA DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI TATA KELOLA PEMERINTAH YANG BAIK SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH PERGURUAN TINGGI NEGERI KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH PERGURUAN TINGGI SWASTA 6

ARAHAN MENTERI RISTEK DIKTI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 diarahkan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK. Presiden telah menetapkan kebijakan nasional pembangunan yang dirumuskan dalam sembilan agenda prioritas, yang disebut sebagai NAWA CITA, dimana salah satu dari agenda prioritas ke-6 adalah Meningkatkan Kapasitas Inovasi dan Teknologi Ada 3 sasaran dalam peningkatan Kapasitas Inovasi dan Teknologi di atas, yakni: Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan SDM, sarana prasarana, kelembagaan, dan jaringan, serta terbangunnya 100 (seratus) Taman Sains dan Teknologi (STP) 7

KINERJA KEMENRISTEKDIKTI 8

PERAN INTERNAL AUDIT Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization's operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes. The Institute of Internal Auditors (IIA), Oktober 2012 audit internal bertujuan untuk membantu organisasi mencapai tujuannya, melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses governance 9

DEFINISI SPIP (PP 60 TAHUN 2008) Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1) SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2) 10

UNSUR SPIP (PP 60/ 2008) 11

Ps. 4 Ps. 13 Ps. 18 Ps. 41 Ps. 43 12

Click to edit KONDISI Master title YANG style DIHARAPKAN Dipertegas dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara 13

EVOLUSI PERAN AUDITOR INTERNAL Watchdog Consultant Catalyst Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang 14

Click to PERBANDINGAN edit Master title style PARADIGMA AUDIT INTERN URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU PERAN Watchdog Konsultan & Katalis Fokus pada Pengeluaran dan pertanggungjawaban biaya Proses perbaikan, inovasi dan efisiensi Pendekatan Detektif (mendeteksi masalah) Preventif (mencegah masalah) Sikap Bertindak seperti Polisi Sebagai mitra /pelanggan Ketaatan/ Kepatuhan Terhadap semua kebijakan Hanya kebijakan yang relevan Fokus Kelemahan /penyimpangan Penyelesaian yang konstruktif Komunikasi dengan Manajemen Terbatas Reguler Jenis Audit Financial/compliance audit Financial, compliance, operational audit. Jenjang Karir Sempit (hanya auditor) Berkembang luas (dapat berkir di bagian/ fungsi lain) 15

1 2 3 Assurance Activities Anti Corruption Activities Consulting Activities 16

17

TINGKATAN OUTCOME IA-CM Click to edit Master title style APIP menjadi agen perubahan APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern LEVEL 4 Managed LEVEL 5 Optimizing APIP mampu menilai efisiensi,efektivitas ekonomis suatu kegiatan dan mampu membe kan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern LEVEL 3 Integrated APIP mampu memberikan keyakinan yang memadai proses sesuai dengan peraturan,mampu mendeteksi terjadinya korupsi LEVEL 2 Infrastructure PASAL 11 pp 60 TAHUN 2008 APIP belum dapat memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai peraturan dan mencegah korupsi LEVEL 1 Initial 18 Pusat Pembinaan Auditor 18

KONDISI APIP APIP secara nasional 19

Click to ARAHAN edit Master PRESIDEN title style PADA RAKORNAS PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH "Sebelum ke sini, saya diberi laporan dari Kepala BPKP. Dari internal audit yang dilakukan oleh BPKP didapatkan hasil bahwa di Level I ada 85 persen, Level II 14 persen, dan Level III baru 1 persen," ujar Jokowi dalam pidato sambutannya di Aula Gandhi BPKP Pusat, Jakarta Timur, Rabu (13/5). "Oleh sebab itu, saya berikan target kepada Kepala BPKP agar dalam lima tahun ke depan mengenai hasil ini bisa diubah, dibalik. Mestinya Level III 85 persen, Level I yang 1 persen 20

FOKUS PENGAWASAN BPKP TAHUN 2016 PP No 60/2008 tentang SPIP Perpres No 192/2014 tentang BPKP Inpres No 1/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional 1 2 3 4 Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional Peningkatan Ruang Fiskal Pengamanan Aset Negara Peningkatan Tata Kelola (Governance System) 21

PENGAWALAN PROGRAM STRATEGIS PEMERINTAH MONITORING PROGRAM STRATEGIS NASIONAL KSP - POSISI B06, B09 DAN B12 BEASISWA BIDIK MISI DAN AFIRMASI PENDIDIKAN BIAYA OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI (BOPTN) PENELITIAN SCIENCE TECHNOPARK RISET PROTOTYPE INDUSTRI PENGAWASAN AKSESIBILITAS PENDIDIKAN TINGGI EVALUASI PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI (BOPTN) EVALUASI PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TINGGI PENGAWALAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL REVIU PENGADAAN PRA DIPA 22

PENINGKATAN RUANG FISKAL REVIU TAMBAHAN ANGGARAN KEMRISTEKDIKTI REVIU TAMBAHAN ANGGARAN K/L /OPTIMALISASI ANGGARAN VERIFIKASI TUNGGAKAN ANGGARAN VERIFIKASI TUNGGAKAN/TAGIHAN BEASISWA PPA/BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENDAMPINGAN PTN (PERWAKILAN BPKP) PENGELOLAAN BLU REVIU LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA REVIU/VERIFIKASI TAGIHAN PEMBAYARAN KONTRAK 23

PENGAMANAN ASET NEGARA PENDAMPINGAN TINDAK LANJUT BPK RI ATAS PERMASALAHAN ASET DI KEMRISTEKDIKTI PENDAMPINGAN ATAS PELAKSANAAN KERJASAMA PEMANFAATAN ASET UNIVERSITAS INDONESIA PENDAMPINGAN PEMBENAHAN ASET DI LINGKUNGAN KEMRISTEKDIKTI PENYERAHAN ASET/BMN DARI KEMDIKBUD KE KEMRISTEKDIKTI PENYELESAIAN PERMASALAHAN ASET 24

Peningkatan Tata Kelola (Governance System) PENINGKATAN KAPABILITAS APIP PENILAIAN MATURITAS KAPABILITAS APIP PENINGKATAN KOMPETENSI SDM APIP PENDAMPINGAN PENYELENGGARAAN SPIP PENDAMPINGAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI KEMENRISTEKDIKTI PENDAMPINGAN PELAKSANAAN EVALUASI RENCANA TINDAK PENGENDALIAN PENILAIAN MATURITAS SPIP 25

MASUKAN/SARAN BAGI KEMENRISTEKDIKTI Meningkatkan Opini BPK atas Laporan Keuangan Menjadi WTP; Menindaklanjuti Setiap Temuan BPK/APIP; Membangun SPIP dan Meningkatkan Kinerja; Melakukan Perubahan Mindset Para Internal Auditor, Dari Watchdog Menjadi Konsultan, Bahkan Katalis, Bukan Mencari Kesalahan Melainkan Problem Solver, Bukan Post Audit Melainkan Pengawasan On Going Sejak Tahap Perencanaan dan Penganggaran; Memberdayakan Peran Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan PTN 26

TERIMA KASIH