DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... xx I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 14

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 3. Anova Kecernaan Bahan Kering Konsentrat (%)

DAMPAK PENCEMARAN TIMBAL (Pb) AKIBAT HUJAN ASAM TERHADAP PRODUKSI TERNAK DOMBA LOKAL JANTAN DIDID DIAPARI (P )

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

Komparasi Antara Silase dan Hay Sebagai Teknik Preservasi Daun Rami Menggunakan Model Respon Produktivitas

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Nutrien Silase dan Hay Daun Rami (%BK)

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Potensi Kambing sebagai Ternak Penghasil Daging

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk.

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

MATERI DAN METODE. Metode

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

MATERI DAN METODE. Materi

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Diagram Alir Proses Pengolahan Ubi Kayu menjadi Tepung Tapioka Industri Rakyat Sumber : Halid (1991)

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Ransum

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN 482,91 55, ,01 67,22

KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Silase Ransum komplit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cara peningkatan pemberian kualitas pakan ternak. Kebutuhan pokok bertujuan

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah perlunya usaha untuk mengendalikan akibat dari peningkatan timbulan

MATERI DAN METODE. Materi

EVALUASI PAKAN TERCEMAR TIMBAL (Pb) PADA SISTEM FERMENTASI RUMEN IN VITRO SKRIPSI PRAMUDIANTO EKAWARDANI

BAB I. PENDAHULUAN. tahun 2005 telah difokuskan antara lain pada upaya swasembada daging 2014

PEMANFAATAN SILASE KULIT BUAH KAKAO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PADA SISTEM INTEGRASI KAKAO-KAMBING

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

DAMPAK PENCEMARAN TIMBAL (Pb) AKIBAT HUJAN ASAM TERHADAP PRODUKSI TERNAK DOMBA LOKAL JANTAN DIDID DIAPARI (P )

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

HASIL DA PEMBAHASA. Konsumsi Bahan Kering Ransum

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sebagai salah satu sumber protein hewani untuk

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

PENDAHULUAN. masyarakat terhadap pentingnya protein hewani, maka permintaan masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

TINJAUAN PUSTAKA. Jerami Padi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dari tahun ke tahun yang terus meningkat

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

PRODUKSI DAN. Suryahadi dan Despal. Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium

PRODUKSI DAN KUALITAS KOMPOS DARI TERNAK SAPI POTONG YANG DIBERI PAKAN LIMBAH ORGANIK PASAR. St. Chadijah

Transkripsi:

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian... 7 1.3. Kerangka Pemikiran..... 7 1.4. Perumusan Masalah..... 8 1.5. Hipotesis... 12 1.6. Manfaat Penelitian... 13 1.7. Novelty (Kebaruan)..... 13 II. TINJAUAN PUSTAKA... 14 2.1. Logam Berat dan Pencemarannya... 14 2.2. Logam Berat bagi Tanaman..... 16 2.3. Logam Berat bagi Hewan dan Ternak..... 17 2.4. Timbal (Pb) bagi Ternak........ 20 2.5. Timbal (Pb) bagi Manusia........ 23 III. METODE PENELITIAN... 26 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian... 26 3.2. Bahan dan Alat... 28 3.3. Rancangan Penelitian...... 28 3.3.1. Tahap Pertama: Pengamatan ph Air Hujan dan Contoh Air... 29 3.3.2. Tahap Kedua: Analisis Timbal (Pb).. 30 3.3.3. Tahap Ketiga: Penelitian In-vitro.. 33 3.3.3.1. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik... 34 3.3.3.2. Produksi VFA (Volatile Fatty Acid) Total 35 3.3.3.3. Produksi N-NH 3 (N-Amoniak)...... 35 3.3.4. Tahap Keempat: Penelitian in-vivo 37 3.3.4.1. Konsumsi Pakan Bahan Segar dan Bahan Kering... 40 3.3.4.2. Pertambahan Bobot Badan... 41 3.3.4.3. Efisiensi Pakan... 41 3.3.4.4. Rasio Efisiensi Protein... 41 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..... 42

4.1. Pengamatan ph...... 44 4.1.1. Pengamatan ph Air Hujan... 46 4.1.2. Pengamatan ph Tanah... 52 4.1.3. Hubungan ph Air Hujan dan ph Tanah... 54 4.2. Analisis Pb... 56 4.2.1. Kandungan Pb Air Hujan... 58 4.2.1.1. Hubungan ph dan Pb Air Hujan Musim Hujan... 60 4.2.1.2. Hubungan ph dan Pb Air Hujan Mmusim Kemarau... 61 4.2.2. Kandungan Pb Tanah... 60 4.2.2.1 Hubungan ph dan Pb Tanah Permukaan Musim Hujan... 63 4.2.2.2 Hubungan ph dan Pb Tanah Permukaan Musim Kemarau... 65 4.2.3. Kandungan Pb Hijauan Makanan Ternak (HMT) dan Hubungannya dengan ph dan Pb Tanah Permukaan... 66 4.3. Penelitian In-vitro... 70 4.3.1. Kecernaan Bahan Kering (KcBk) dan Bahan Organik (KcBO)... 70 4.3.2. Produksi Volatile Fatty Acid (VFA )... 75 4.3.3. Produksi Nitrogen Amoniak (N-NH 3 )... 77 4.4. Penelitian In-vivo... 79 4.4.1. Konsumsi Bahan Segar dan Bahan Kering pada Domba Pemeliharaan... 79 4.4.2. Pertambahan Bobot Badan Domba Pemeliharaan 82 4.4.3. Efisiensi Pakan Domba... 85 4.4.4. Rasio Efisiensi Protein... 87 4.4.5. Kandungan Timbal (Pb) dalam Feses, Darah, Hati, Ginjal dan Daging.... 88 4.4.5.1. Kandungan Timbal (Pb) dalam Feses Domba... 88 4.4.5.2. Kandungan Timbal (Pb) dalam Darah Domba... 88 4.4.5.3. Kandungan Timbal (Pb) dalam Hati Domba... 89 4.4.5.4. Kandungan Timbal (Pb) dalam Ginjal Domba... 92 4.4.5.5. Kandungan Timbal (Pb) dalam Daging Domba... 93 IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 95 5.1. Kesimpulan... 95 5.2. Saran... 95 VI. DAFTAR PUSTAKA...... 97 VII.LAMPIRAN... 102

DAFTAR TABEL No Judul Halaman 1. Kandungan Logam dan Pembuangan Limbah dalam Penggunaan Energi Batu Bara dan Minyak di Eropa Tahun 1979... 15 2. Dosis Keracunan Timbal pada Beberapa Ternak... 21 3. Komposisi Bahan Pakan dalam Ransum Berdasarkan Bahan Kering 37 4. Kandungan Zat Makanan Ransum Berdasarkan Bahan Kering 38 5. Derajat Keasaman (ph) Air Hujan Musim Hujan dan Kemarau dari Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor... 44 6. Derajat Keasaman (ph) Tanah Permukaan dan Kedalaman 20 cm di Musim Hujan dan Kemarau dari Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor, Satu Kecamatan di Depok dan Bekasi... 50 7. Kandungan Pb Contoh Air Hujan Musim Hujan dan Kemarau dari Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor (ppm)... 57 8. Kandungan Pb Contoh Tanah Permukaan dan Kedalaman 20 cm dari Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor (ppm)... 60 9. Kecernaan Bahan Kering (%)... 68 10. Kecernaan Bahan Organik (%)... 70 11. Produksi VFA Ransum Penelitian (mm)... 76 12. Produksi N-NH 3 Ransum Penelitian (mm)... 75 13. Konsumsi Rumput dan Konsentrat Bahan Segar (Kg/ekor/hari)... 77 14. Konsumsi Rumput dan Konsentrat Bahan Kering (Kg/ekor/hari)... 78 15. Pertambahan Bobot Badan Domba (Kg/ekor/hari)... 80 16. Efisiensi Pakan Domba (%)... 82 17. Rasio Efisiensi Protein (%)... 84 18. Kandungan Pb dalam Feses Domba (ppm)... 86 19. Konsentrasi Pb dalam Darah Domba (ppm)... 89

20. Konsentrasi Pb dalam Hati Domba (ppm)... 91 21. Konsentrasi Pb dalam Ginjal Domba (ppm)... 92 22. Konsentrasi Pb dalam Daging Domba (ppm)... 94

DAFTAR GAMBAR No Judul Halaman 1. Konsentrasi Gas Karbondioksida (CO 2 ), Metana (CH 4 ) dan Nitrous Oksida (N 2 O) dari Pra Industri sampai Tahun 2000... 2 2. Kerangka Pemikiran 9 3. Prosedur Pengabuan Basah Analisis Tanah... 31 4. Prosedur Pengabuan Basah Analisis Hijauan Makanan Ternak, Feses, Darah, Hati, Ginjal dan Daging Domba... 32 5. Derajat Keasaman (ph) Air Hujan di Musim Hujan pada Dataran Rendah... 47 6. Derajat Keasaman (ph) Air Hujan di Musim Kemarau pada Dataran Rendah... 47 7. Derajat Keasaman (ph) Air Hujan di Musim Hujan pada Dataran Tinggi... 48 8. Derajat Keasaman (ph) Air Hujan di Musim Kemarau pada Dataran Tinggi... 49 9.Derajat Keasaman (ph) Air Hujan pada Musim Kemarau di Kabupaten Bogor... 49 10. Derajat Keasaman (ph) Tanah Permukaan dan Kedalaman 20 30 cm pada Musim Kemarau di Kabupaten Bogor... 51 11. Derajat Keasaman (ph) Tanah Permukaan dan Kedalaman 20 30 cm pada Musim Kemarau di Kabupaten Bogor... 52 12. Derajat Keasaman (ph) Tanah Permukaan di Kecamatan Dataran Rendahdi Kabupaten Bogor... 53 13. Derajat Keasaman (ph) Tanah Permukaan di Kecamatan Dataran Tinggidi Kabupaten Bogor... 53 14. Hubungan ph Air Hujan dan Tanah Permukaan pada Musim Hujan... 55 15. Hubungan ph Air Hujan dan Tanah Permukaan pada Musim Kemarau... 55

16. Hubungan ph dan Pb Air Hujan pada Musim Hujan di Kabupaten Bogor... 58 17..Hubungan ph dan Pb Air Hujan pada Musim Kemarau di Kabupaten Bogor... 59 18..Hubungan Pb Air Hujan Musim Hujan dan Tanah Permukaan di Beberapa Kecamaatan di Kabupaten Bogor... 61 19. Hubungan Pb Tanah Permukaan dan kedalaman 20-30 cm di Beberapa di Kabupaten Bogor... 62 20. Hubungan ph Air Hujan Musim Hujan dan Pb Tanah Permukaan di Beberapa di Kabupaten Bogor... 64 21. Hubungan ph Air Hujan Musim Kemarau dan Pb Tanah Permukaan di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bogor... 68 22. Hubungan Pb Tanah dan Hijauan Makanan Ternak... 94

DAFTAR LAMPIRAN No Judul Halaman 1. Data Curah Hujan Kabupaten Bogor Tahun 2003 (mm)... 102 2. Data Curah Hujan Kabupaten Bogor Tahun 2004 (mm)... 102 3. Anova Kecernaan Bahan Kering Konsentrat (%)... 103 4. Anova Kecernaan Bahan Organik Konsentrat (%)... 103 5. Anova Volatile Fatty Acid (VFA) Konsentrat (mm)... 103 6. Anova N-Amoniak Konsentrat (mm)... 104 7. Anova Konsumsi Bahan Segar (Kg/ekor/hari)... 104 8. Anova Konsumsi Bahan Kering Ransum (Kg/ekor/hari)... 104 9. Anova Pertambahan Bobot Badan (Gram/ekor/hari)... 105 10. Anova Efisiensi Pakan... 105 11. Anova Rasio Efisiensi Pakan... 105 12. Anova Kandungan Pb dalam Feses Domba (ppm)... 106 13. Anova Kandungan Pb dalam Darah Domba (ppm)... 106 14. Anova Kandungan Pb dalam Hati Domba (ppm)... 106 15. Anova Kandungan Pb dalam Ginjal Domba (ppm)... 107 16. Anova Kandungan Pb dalam Daging Domba (ppm)... 107 17. Peta Kabupaten Bogor... 108