PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR (BERDASARKAN PERMENAKER 05/MEN/1996)

dokumen-dokumen yang mirip
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Kepemimpinan & Komitmen

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PPNS-ITS (BERDASARKAN PERMENAKER

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

A. KRITERIA AUDIT SMK3

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1. Struktur Organisasi

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

KRITERIA SNI AWARD 2015

SISTEM MANAJEMEN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

IMPLEMENTASI SMK3 di KRT-LPNK. Oleh: Dr. Ir. Anny Sulaswatty, M.Eng Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Riset dan Teknologi

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kuliah 12

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

#2: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 212/KA/XII/2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control

STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3)

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

INSPEKSI IN DAN PENGEMBANGANNYA. Dedi Sunaryadi Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DI2BN).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

PENGELOLAAN OPERASI K3

K A T A P E N G A N T A R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya d

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR (BERDASARKAN PERMENAKER 05/MEN/1996) MUCH FAZRI 6507040025

ABSTRAK Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir(PTRKN) sebagai suatu instansi yang ruang lingkup kegiatannya dalam bidang pengembangan teknologi reaktor serta keselamatan nuklir di Indonesia. Dalam menunjang kegiatannya, Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) memiliki lebih dari 100 tenaga kerja dan bengkel thermohidrolik, dimana didalam bengkel ini terdapat alat penukar panas yang memiliki potensi bahaya meledak dan kebakaran. Selain itu perusahaan ini juga belum memiliki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang mengatur kebijakan K3. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER.05/MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bab 3 pasal 3 dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan SMK3 yang berdasarkan PERMENAKER 05/MEN/1996. SMK3 dibuat berdasarkan PERMENAKER 05/MEN/1996. Hal-hal yang harus dilakukan dalam pembuatan SMK3 adalah membuat Komitmen dan Kebijakan, Perencanaan, Penerapan dan Pengukuran serta Evaluasi dan Peninjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen. Berdasarkan hasil pengolahan data maka dihasilkan manual prosedur untuk penerapan SMK3 di Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir(PTRKN). Kata Kunci : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PERMENAKER/05/ MEN/1996

LATAR BELAKANG Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir(PTRKN) sebagai suatu instansi yang ruang lingkup kegiatannya dalam bidang pengembangan teknologi reaktor serta keselamatan nuklir di Indonesia telah menerapkan program K3, baik yang berkaitan dengan keselamatan kerja non radiasi maupun yang berkaitan dengan radiasi. Hal ini dimaksudkan agar karyawan yang bekerja dapat terhindar dari segala macam resiko, terutama efek buruk dari radiasi yang diterima oleh karyawan selama bekerja di daerah radiasi. Dalam menunjang kegiatannya, Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) memiliki lebih dari 100 tenaga kerja dan beberapa bengkel serta laboratorium penelitian, antara lain adalah bengkel mekanik dan laboratorium uji DT- NDT.Selain itu terdapat bengkel thermohidrolik, dimana didalam bengkel ini terdapat alat penukar panas yang memiliki potensi bahaya meledak dan kebakaran, serta belum pernah dilakukan perawatan berkala sejak alat ini digunakan pertama kali pada tahun 1989. Oleh karena banyaknya peralatan dan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya yang besar, perusahaan harus memiliki perhatian yang besar untuk keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja serta-serta alat yang berada disana.

LATAR BELAKANG Meskipun perusahaan ini merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang langsung dibawah pengawasan menteri riset dan teknologi (Menristek), namun perusahaan ini belum memiliki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang mengatur kebijakan K3. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER.05/ MEN/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bab 3 pasal 3 dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan,kebakaran,pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena betapa pentingnya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dan kewajiban adanya penerapan SMK3 berdasarkan peraturan menteri, maka perlu adanya perencanaan SMK3 yang berdasarkan PERMENAKER 05/MEN/1996. PERMENAKER 05/MEN/1996 itu terdapat 5 garis besar yaitu Komitmen dan Kebijakan,Perencanaan,Penerapan dan Pengukuran serta Evaluasi dan Peninjauan ulang dan peningkatan oleh manajemen. Di dalam 5 garis besar tersebut masih terdapat subklausul. Berdasarkan uraian diatas PERMENAKER 05/MEN/1996 merupakan standar nasional yang sesuai dengan perusahaan Pusat Teknologi Reaktor Dan Keselamatan Nuklir (PTRKN-BATAN), oleh karena itu SMK3 yang akan disusun pada tugas akhir ini mengacu kepada PERMENAKER 05/MEN/1996.

PERUMUSAN MASALAH Bagaimana menyusun konsep dokumen manual SMK3 berdasarkan PERMENAKER 05/MEN/1996 di Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN- BATAN).

TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah menyusun konsep dokumen manual SMK3 berdasarkan PERMENAKER 05/MEN/1996 Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN- BATAN).

MANFAAT PENELITIAN Bagi Penulis Sebagai suatu pembelajaran dan menambah pengetahuan sistem manajemen K3 sehingga penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi. Bagi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN Sebagai suatu rekomendasi untuk menjalankan sistem manajemen K3 dengan baik agar tidak terjadinya kecelakaan dan menciptakan meibatkan unsur manajemen,tenaga kerja,kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya keadaan dan kondisi yang aman,efisien dan produktif.

BATASAN PENELITIAN Mengingat keterbatasan serta luasnya kompleks permasalahan dan agar permasalahan lebih teratur juga terstruktur maka penulis membatasi masalah. Maka peneliti menyusun konsep dokumen manual SMK3 yang disusun sampai tahap peningkatan oleh manajemen.

TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu organisasi, kita mengenal dengan adanya suatu struktur. Setiap elemen dalam struktur tersebut memiliki peran masing-masing. Manajemen puncak sebagai pemegang kekuasaan memiliki tanggung jawab penuh atas organisasi yang dipimpinnya. Pihak manajemen berkewajiban menerapkan syarat-syarat keselamatan kesehatan kerja yang beberapa diantaranya adalah mencegah dan mengurangi kecelakaan, memberi pertolongan pada kecelakaan dan syarat lain yang fungsinya adalaha untuk melindungi tenaga kerja atau karyawan, serta orang lain yang ada di tempat kera (undang-udang No.1 tahun 1970, pasal 3). Biasanya manajemen puncak memiliki visi dan misi yang harus dicapai dalam rentang waktu jabatan organisasi tersebut. Tidak jarang dalam manajemen tersebut terdapat beberapa perbedaan, namun pada akhirnya memiliki tujuan dan sasaran yang sama. Setiap organisasi harus memiliki sistem manajemen yang menjamin agar kegiatan organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan alur yang tepar. Kebijakan dan komitmen manajemen selalu mencakup keseluruhan tujuan dan sasaran dari organisasi tersebut. Jika ada kebijakan yang menyimpang maka akan menghambat pencapaian. Oleh karena itu sebuah organisasi harus menerapkan sistem manajemen yang tepat dan saling mendukung agar keseluruhan visi dan misi perusahaan atau organisasi dapat tercapai tepat pada waktunya. Dalam penetapan kebijakan dan komitmen ini harus berlandaskan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Kebijakan dan komitmen ini akan dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam sistem tersebut.

SMK3 PERMENAKER 05/MEN/1996 Peraturan menteri tenaga kerja no 05/MEN/1996 merupakan sebuah pedoman yang digunakan untuk menyusun sebuah sistem manajemen K3 dalam sebuah perusahaan. Dalam peraturan ini jelas dikatakan bahwa tempat kerja yang berisi 100 orang atau lebih memiliki potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi atau dapat mengakibatkan kecelakaan dan kerugian wajib menerapkan SMK3 (Permenaker 05/MEN/ 1996). Dalam penerapaan sistem manajemen K3 perusahaan wajib melaksanakan ketentuan sebagai berikut : Menetapkan kebijaksaan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3. Merencanakan penemuan kebijakan,tujuan dan sasaran penerapaan keselamatan dan kesehatan kerja. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan perbaikan dan pencegahan. Meninjau secara teratur dan meningkatkan kinerja sistem manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

SMK3 PERMENAKER 05/MEN/1996 Untuk pembuktian penerapan sistem manajemen K3 maka perusahaan dapat melaksanakan audit yang dilakukan oleh badan audit oleh menteri. Elemen yang diaudit adalah sebagai berikut : Pembangunan dan pemeliharaan komitmen Strategi pendokumentasian Peninjauan ulang desain dan kontrak Pengendalian dokumen Pembelian Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 Standar pemantauan Pelaporan dan perbaikan kekurangan Pengelolaan material dan pemindahannya Pengumpulan dan penggunaan data Pemeriksaan sistem manajemen Pengembangan keterampilan dan kemampuan Pedoman ini cocok diterapkan di Indonesia karena telah diuji kesesuaiannya dengan kondisi di Indonesia. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa sistem manajemen K3 mengikuti sebuah pola yang terstruktur seperti dibawah ini.

BAGAN ELEMEN PERMENAKER 05/MEN/1996 Perbaikan berkelanjutan Komitmen dan kebijakan Perencanaan Peninjauan Ulang dan peningkatan oleh manajemen Penerapan Pengukuran dan Evaluasi

METODOLOGI PENELITIAN file://localhost/users/muhammadfajrie/pictures/flow chart.jpg

DATA SMK3 Dalam penyusunan konsep SMK3 dibutuhkan beberapa data Dibawah ini, antara lain : Komitmen perusahaan tentang K3 Kebijakan K3 Profil perusahaan Struktur organisasi perusahaan Visi dan misi perusahaan Seluruh data ini dimasukan dalam konsep manual sesuai dengan elemen yang terdapat dalam Per-05/MEN/1996. Komitmen perusahaan tentang K3 Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN-BATAN) berupaya menciptakan hasil yang baik kepada seluruh pihak yang terkait, dengan menerapkan K3 yang baik dengan standar yang sesuai.

DATA SMK3 Kebijakan K3 Kepala PTRKN memastikan bahwa seluruh kegiatan litbang teknologi dan keselamatan reaktor sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu dan melaksanakan perbaikan efektivitas penerapannya secara berkesinambungan, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku serta mengutamakan aspek keselamatan bagi seluruh karyawan di PTRKN. Kebijakan ini wajib dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan PTRKN-BATAN dan pihak-pihak terkait sesuai bidang masing-masing. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan : Menjadi innovator dan pendukung teknis bidang Teknologi dan keselamatan reaktor nuklir. Misi Perusahaan : Melaksanakan litbang desain reaktor riset inovatif Melaksanakan litbang desain reaktor daya maju kogenerasi Melaksanakan kajian desain teknis dan keselamatan PLTN tipe PWR Mengoptimalkan fasilitas dan infrastuktur litbang

DATA SMK3 Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN-BATAN) merupakan unit kerja di bawah Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang terbentuk setelah dilakukan reorganisasi BATAN berdasarkan Peraturan Kepala Batan Nomor: 392/KA/XI/2005 tanggal 24 November 2005. PTRKN memiliki tugas melaksanakan pengembangan di bidang teknologi reaktor dan keselamatan nuklir dalam rangka mendukung pengembangan industri nuklir dan aplikas iptek nuklir dalam berbagai bidang pembangunan. Untuk melaksanakan tugast tersebut PTRKN menyelenggarakan fungsi : Pelaksanaan pengembangan fisika dan teknologi reaktor Pelaksanaan pengkajian dan analisis keselamatan reaktor Pelaksanaan pengembangan penggunaan reaktor Pelaksanaan pengembangan teknologi keselamatan nuklir Pelaksanaan operasi fasilitas Pelaksanaan urusan tata usaha

DATA SMK3 Disebutkan bahwa penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BATAN sebagai badan pelaksana harus diselenggarakan dalam rangka penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir untuk keselamatan, keamanan, ketentraman, dan kesejahteraan rakyat. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu produk di seluruh bidang penelitian dan pengembangan (litbang) serta industri dan agar pelaksaan kegiatan di PTRKN dapat berjalan dengan baik, maka dipandang perlunya adanya panduan mutu yang mampu menjamin mutu produk juga sistem manajemen K3. Maka tidak mengherankan pelanggan dan peminat kami terus meningkat dari segi kuantitas maupun kualitas dari waktu ke waktu. Demi menjaga kualitas perusahaan kami telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 di BATAN disebut SB 77.0001.80:2005 yang didukung oleh para tenaga ahli yang mampu bekerja tim demi mencapai sasaran mutu PTRKN BATAN.

DATA SMK3 STRUKTUR ORGANISASI

USULAN STRUKTUR ORGANISASI file://localhost/users/muhammadfajrie/desktop/struktur organisasi adjieeeee.docx

MANUAL PEMODELAN SMK3 Perbaikan Berlanjut 1.Komitmen dan kebijakan 2.Tinjauan awal K3 3.Kebijakan K3 Peninjauan Ulang dan Peningkatan oleh Manajemen PEMERIKSAAN Pengukuran dan Evaluasi 1.Inspeksi dan Pengujian 2.Audit SMK3 3.Tindakan perbaikan dan pencegahan PERENCANAAN 1.Identifikasi bahaya,penilaian dan pengendalian resiko 2.Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya 3.Tujuan dan Sasaran 4.Indikator kinerja 5.Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung PENERAPAN Implementasi dan operasi 1.Sumber daya manusia,saran dan dana 2.Integrasi 3.Tanggung jawab dan gugat 4.Konsultasi,motivasi dan kesadaran 5.Pelatihan dan kompetensi kerja 6.Komunikasi 7.Pelaporan 8.Dokumentasi 9.Pengendalian dokumen 10.Pencatatan dan manajemen informasi 11.Identifikasi sumber bahaya,penilaian dan pengendalian resiko 12.Tindakan pengendalian 13.Perancangan desain dan rekayasa 14.Pengendalian administratif 15.Kaji ulang kontrak 16.Pembelian 17.Kesiapsiagaan dan tanggap darurat 18.Menghadapi insiden 19.Rencana pemulihan keadaan darurat

ANALISA MENYATAKAN KOMITMEN Komitmen PTRKN berupaya menciptakan hasil yang baik kepada seluruh pihak yang terkait, dengan menerapkan K3 yang baik dengan standar yang sesuai. Kepala PTRKN Dari komitmen yang telah dibuat dihasilkan 1.Kebijakan K3 2.Tinjauan awal 3.Penunjukkan MR 4.Pembentukan bidang K3 5.Pembentukan Tim SMK3 6.Pembentukan Tim kerja Kepala PTRKN Kepala tiap bidang Kebijakan K3 menyatakan Kepala PTRKN memastikan bahwa seluruh kegiatan litbang Teknologi dan keselamatan reaktor sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu dan melaksanakan perbaikan efektivitas penerapannya secara berkesinambungan, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku serta mengutamakan aspek keselamatan bagi seluruh karyawan. Kepala PTRKN Kebijakan yang sudah dikomunikasikan kepada seluruh karyawan perusahaan. Kebijakan ini disetujui Kebijakan yang telah dibuat oleh manajemen puncak harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan yang berkewajiban melaksanakan kebijakan tersebut. Kepala PTRKN Tim SMK3 Manajemen representatif (Safety OfMicer) Kepala tiap bidang Bidang K3 (Kepala Bidang K3) Tim SMK3 Manajemen representatif (Safety OfMicer) Kepala tiap bidang Bidang K3 (Kepala Bidang K3)

ANALISA MENETAPKAN PERENCANAAN Kepala PTRKN membuat perencanaan SMK3 dan melakukan rapat untuk merumuskan perencanaan SMK3. Kepala PTRKN Manajemen representatif (Safety OfMicer) Kepala tiap Bidang Tim SMK3 Bidang K3 (Kepala Bidang K3) Hasil rapat dalam pembuatan perencanaan SMK3 1.Identifikasi bahaya, penilaian dan pendendalian resiko 2.Peraturan perudang-undangan dan persyaratan lainnya 3.Tujuan dan sasaran 4.Indikator kinerja 5.Perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang sedang berlangsung Kepala PTRKN Manajemen representatif (Safety OfMicer) Kepala tiap bidang Tim SMK3 Bidang K3 (Kepala Bidang K3) Pembuatan prosedur dari hasil rapat pembuatan perencanaan SMK3. Manajemen representatif (Safety OfMicer) Kepala tiap bidang Tim SMK3 Bidang K3 (Kepala Bidang K3) Kepala PTRKN menyetujui prosedur yang dibuat dalam perencanaan pembuatan SMK3. Mengkomunikasikan prosedur dan melaksanakan prosedur yang telah dibuat. Kepala PTRKN Manajemen representatif (Safety OfMicer) Kepala bidang Tim SMK3 Bidang K3 (Kepala Bidang K3) Manajemen representatif (Safety OfMicer) Kepala tiap bidang Tim SMK3 Bidang K3 (Kepala Bidang K3)