Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

PENGARUH TERAPI BERMAIN ROLE PLAY TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH SAAT PEMBERIAN OBAT ORAL DI RSUD TUGUREJO SREMARANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DI RAWAT DI RSUD dr.pirngadi MEDAN

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

PENGARUH TERAPI BERMAIN DENGAN TEKNIK BERCERITA TERHADAP KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) RSU SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

PENGARUH DONGENG TERHADAP PERUBAHAN GANGGUAN TIDUR ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012

HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah


PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

KECEMASAN ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN HOSPITALISASI PRE DAN POST PEMBERIAN TERAPI BERMAIN

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG


JURNAL ARIF FIRMANTO J. ATISINA NIM :

EFFECT OF PLAYING THERAPY USING STORY TELLING TECHNIQUE TO ANXIETY CAUSED BYHOSPITALIZATION IN PRESCHOOL CHILDREN AT MENUR WARD OF DR

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

Mutia Yusuf, Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kondisi Psikologis 149

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

EFEKTIVITAS TERAPI BERMAIN PUZZLE DENGAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RSUD 45 KUNINGAN

Nursing Lecturer of School of Health Science, Al Irsyad Cilacap 2) 3) Nursing Lecturer of Nursing Science Program, Soedirman University

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TEMPERAMEN PADA ANAK USIA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG HOSPITALISASI DI RSUD dr WAHIDIN SUDIRO HUSODO

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman

PENGARUH TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH TERHADAP KEHILANGAN KONTROL DALAM HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN RESPON CEMAS ANAK USIA SEKOLAH YANG AKAN MENJALANI PEMBEDAHAN DI RUANG IX RSUD dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2013

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF SELAMA HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

FLORENTIANUS TAT 1, SELFIANA A. SING 2. Abstract

EFEKTIVITAS PROGRAM TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI RUANG MARKISA 1 RS PANTI RAHAYU PURWODADI. Mun Aminah 1, Nurul kodiyah 2

Emi Agustina 1, Artie Puspita 2 1 Dosen Akademi Keperawatan Pamenang 2 Perawat RSUD Pare ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat

PENGARUH STORY TELLING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RSUD KOTA BEKASI 2012 JURNAL

KENDALI STRES MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA- SEKOLAH MELALUI TERAPI MEWARNAI

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa

NASKAH PUBLIKASI. DISUSUN OLEH: Richa Suswati

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

DAMPAK TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA MENJALANI PERAWATAN DI RS. ISLAM KLATEN. Widiawati, Suyami.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA

Fricilia Euklesia Wowiling Amatus Yudi Ismanto Abram Babakal

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

PENGARUH TERAPI BERMAIN PERAN TERHADAP TINGKAT SOSIALISASI PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK AISYIYAH AL-WAFA SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat

I. PENDAHULUAN Hospitalisasi sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Anak- anak, terutama selama tahun-tahun awal, sangat

Hubungan Antara Peran Orang Tua 1

PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun

AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK

KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS.

Transkripsi:

PENGARUH TERAPI BERMAIN DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) *) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, **) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, **) Dosen Ilmu Statistik dan Metodologi Politeknik Kesehatan Semarang ABSTRAK Peran perawat dalam meminimalkan stres akibat hospitalisasi pada anak sangat penting. Pendekatan psikologis pada pasien yang mengalami distres hospitalisasi salah satunya dengan menggunakan model pendekatan asuhan keperawatan berupa terapi bermain. Bermain adalah penting untuk kesehatan mental, emosi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh terapi bermain teknik bercerita dalam menurunkan kecemasan anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan jumlah sampel 15 responden yang diperoleh dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Untuk mengetahui perbedaan kecemasan antara sebelum dan sesudah perlakuan di gunakan uji t berpasangan. Dengan hasil menunjukkan nilai p 0,000 sehingga dapat di simpulkan bahwa terapi bermain dengan teknik bercerita mampu menurunkan kecemasan anak. Rekomendasi dari hasil penelitian ini di harapkan perawat agar memberikan terapi bermain terhadap anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan hospitalisasi. Kata Kunci : Terapi bermain, kecemasan anak, hospitalisasi ABSTRACT The roles of nurses is important in minimizing the stressful condition of hospitalized children. One of the psychological approaches to the patients experiencing the hospitalized distress is using nursing care approach model. It is called playing therapy. Plasing is essential for mental, emotional and social health. This research is determined to describe the influence of playing therapy in reducing hospitalized pre school aged (3 5 years old) children s anxiety in General Hospital in Tugurejo Area of Semarang. the design of the research is the apparent experiment, using samples of 15 respondents with total sampling tecnique. The data was collected using a questionnaire instrument. Anxiety to know the difference between before and after treatment in the use paired t test. With results showing p value of 0.000 so that it can be concluded that play therapy techniques can reduce anxiety to tell the child. Recommendations from the results of this study is expected nurses to provide play therapy for preschool children who experience anxiety hospitalization. Key Words : Playing therapy, children s anxiety, hospitalization 1

PENDAHULUAN Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri (Supartini, 2004, hlm.5). Anak adalah individu yang unik dan bukan miniatur orang dewasa. Orang tua bertanggung jawab untuk menjaga dan mengupayakan anak dalam kondisi sehat yang optimal, karena masa depan bangsa bergantung pada anak. Supartini (2004, hlm.5) mengemukakan bahwa sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat-sakit. Sehat adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dan sosial yang harus dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Dengan demikian, apabila anak sakit, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual. Apalagi kalau anak sampai harus mengalami hospitalisasi. Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses ini anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh dengan stres (Supartini, 2004, hlm.188). Di Indonesia jumlah anak usia prasekolah (3-5 tahun) berdasarkan Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2001 sebesar 20, 72% dari jumlah total penduduk Indonesia (Ba dan Perencanaan Nasional, 2004, dalam Purwandari, 2009, 2). Dan diperkirakan 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi (Sumaryoko, 2008, dalam Purwandari, 2009, 2). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo didapatkan data pada tahun 2006 jumlah anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi sebanyak 122 anak, 2007 jumlah anak 642, 2008 jumlah anak 977, 2009 jumlah anak 929, 2010 jumlah anak 223, 2011 jumlah 181 anak. Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum yang dialami oleh pasien anak terutama usia prasekolah yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Kecemasan yang sering dialami seperti menangis, takut pada orang baru. Respon anak yang cemas tergantung dari tahapan usia. Perilaku kehilangan kontrol menjadi lebih jelas pada toddler dan prasekolah, yang mungkin memiliki temper tantrum yang berulang atau memperlihatkan perilaku yang mengalami kemunduran. Ketakutan tentang bagian tubuh disakiti dan nyeri terjadi pada seluruh anak-anak, termasuk bayi lahir. Usia prasekolah protes dengan keras dan dapat menjadi agresif secara fisik dan verbal (Wong, 1995, dalam Potter & Perry, 2005, hlm.666-667). Perawat anak mempunyai peran penting dalam menurunkan kecemasan anak yang mengalami hospitalisasi. Sehingga anak akan berperilaku lebih kooperatif. Media paling efektif yang dapat dilakukan perawat adalah melalui terapi bermain (Supartini, 2004, hlm.186). Sedangkan bermain merupakan cara ilmiah bagi seorang anak untuk mengungkapkan konflik yang ada dalam dirinya yang pada awalnya anak belum sadar bahwa dirinya sedang mengalami konflik (Miller, 1983, dalam Riyadi & Sukarmin, 2009, hlm.21). Melalui bermain anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, fantasi serta daya kreasi dengan tetap mengembangkan kreatifitasnya dan beradaptasi lebih efektif terhadap berbagai sumber stres (Riyadi & Sukarmin, 2009, hlm.21). 2

Ada beberapa jenis terapi bermain, salah satunya adalah terapi bermain teknik bercerita. Menurut Supartini (2004, hlm. 86-87) dengan bercerita kita bisa menyampaikan pesan tertentu pada anak. Menurut Nurgiyantoro (2005, dalam Asiskayanti, 2009, 31) cerita dapat bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan sakit. Cerita juga harus diterima sebagai kegiatan yang menyembuhkan. Cerita membawa suasana yang Cerita akan membuat spirit, sugesti dan juga sedikit hipnotis sehingga akan mendorong anak yang sedang mengalami perawatan di rumah sakit untuk cepat sembuh. Cerita yang akan digunakan adalah cerita dongeng, dongeng adalah cerita tentang tokoh yang mengalami suka dan duka kehidupan (Indrawati & Durianto, 2007, hlm.65). Dongeng dapat dipahami sebagai cerita yang tidak benarbenar terjadi dan banyak hal sering tidak masuk akal, namun dari sudut pandang ini cerita dongeng dapat dipandang sebagai cerita fantasi, cerita yang mengikuti daya fantasi (Nurgiyantoro, 2005, dalam Asiskayanti, 2009, hlm.26-29) dan bersifat sangat khayal (Soedjono, 2007, dalam Asiskayanti, 2009, hal.33). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain dalam menurunkan kecemasan anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, khususnya eksperimen semu, dengan pendekatan one group pre and post test. Rancangan ini tidak menggunakan kelompok pembanding, tetapi sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen atau perlakuan (Notoatmojdo, 2005, hlm.164). Sampel (anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi) diobservasi dan dinilai terlebih dahulu bagaimana kecemasan sebelum diberikan terapi bermain teknik bercerita, kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut diobservasi dan di nilai kembali bagaimana kecemasannya, apakah menunjukkan perbedaan dengan sebelum diberikan terapi bermain teknik bercerita. Perlakuan pada penelitian ini adalah peneliti mengobservasi responden sebelum diberikan terapi bermain kemudian diobservasi lagi setelah diberikan terapi bermain. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan total sampling, karena diperkirakan jumlah anak yang mengalami hospitalisasi dalam satu bulan adalah 15 anak. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Dan untuk mengetahui kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan alternative pilihan 2 jawaban (ya/tidak). Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban ya diberi nilai atau skor 1 dan bila jawaban tidak diberi nilai atau skor 0. Untuk uji normalitas data menggunakan uji One-Sample-Kolmogorow-Smirnov- Test. Sedangkan untuk uji hipotesis penelitian pengaruh terapi bermain dalam menurunkan kecemasan pada anak usia presekolah yang mengalami hospitalisasi di gunakan uji Paired Sample T-test. 3

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Usia Responden Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasar Umur Responden Dalam Penelitian Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang (n=15) Umur Frekuensi Presentase(%) 3 Tahun 7 46,6 4 Tahun 5 33,3 5 Tahun 3 20 Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui paling banyak berumur 3 tahun yaitu 7(46,6%) pasien, yang berumur 4 tahun sebanyak 5 (33,3%) pasien dan yang berumur 5 tahun sebanyak (33,3%) pasien. Menurut Nurhaeni (1999, dalam Purwandari, Mulyono, & Sucipto, 2010) anak usia prasekolah menganggap bahwa hospitalisasi merupakan hukuman, dan pemisahan dari orangtua, sebagai rasa kehilangan cinta. Dampak dari kondisi ini adalah kecemasan perpisahan pada anak. Fakta menunjukkan, anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi akan mengalami kecemasan perpisahan. 2. Karakteristik Jenis Kelamin Responden Tabel 2 Distribusi frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Dalam Penelitian Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. (n=15) Berdasarkan tabel diatas proporsi jenis kelamin pada 15 responden yang dilakukan penelitian ini yaitu 12 (80%) responden laki-laki, dan 3 (20%) responden perempuan. Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita, James (dalam Miraz, 2010, 12) mengemukakan bahwa perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan lingkungan daripada laki-laki. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan, yaitu sebanyak 12 anak (80%). Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin anak usia prasekolah dengan kecemasan. 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori kecemasan sebelum diberikan terapi dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kecemasan Sebelum Diberikan Terapi Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang (n=15) No kategori Frekuensi Presentas e(%) 1 Cemas - - Ringan 2 3 Cemas Sedang Cemas 12 3 80 20 Berat Penelitian ini menunjukkan bahwa kategori kecemasan sebelum diberikan terapi bermain sebanyak 12 anak termasuk cemas sedang (80%) dan sebanyak 3 anak termasuk cemas berat (20%). 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori kecemasan sesudah diberikan terapi dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Jenis Frekuensi Presentase kelamin (%) Laki-laki 12 80 Perempuan 3 20 4

Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kecemasan Setelah Diberikan Terapi Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang (n=15) No Kategori Frekuensi Presentase (%) 1 Cemas 13 86,7 Ringan 2 Cemas 2 13,3 Sedang 3 Cemas - - Berat Kategori kecemasan sesudah diberikan terapi bermain sebanyak 13 anak termasuk cemas ringan (86,7 %) dan sebanyak 2 anak termasuk cemas sedang (13,3%). Wong (2008, hlm 756) mengatakan bahwa hospitalisasi pada anak seringkali menyebabkan munculnya stressor-stressor yang dapat mengganggu perkembangan anak. Kemampuan koping anak tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain tingkat perkembangan umur, pengalaman sakit sebelumnya, perpisahan atau hospitalisasi, terdapatnya suport system atau dukungan dari lingkungan sekitar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan paling banyak responden berumur 3 tahun yaitu 7 (46,6%) responden. Sedangkan Berdasarkan proporsi jenis kelamin pada 15 responden didapatkan 12 (80%) responden laki-laki, dan 3 (20%) responden perempuan. Sebelum diberikan terapi bermain sebagian besar responden mengalami cemas sedang 11 (73,33%) anak dan cemas berat 4 (26,66%) anak. Sedangkan kecemasan sesudah diberikan terapi bermain menurun yaitu cemas ringan 13 (86,6) anak dan cemas sedang 2 (13,3) anak. Ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi bermain dengan penurunan kecemasan pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. berdasarkan uji Paired Sample T-Test diperoleh nilai p sebesar 0,000 (>0,05) SARAN 1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo dapat menggunakan pemberian terapi bermain sebagai alternatif dalam menurunkan kecemasan pada pasien anak yang mengalami hospitalisasi dengan membuat jadwal tetap pelaksanaan terapi bermain di ruang anak. 2. Bagi institusi keperawatan dalam pendidikan kesehatan Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi institusi dalam pendidikan kesehatan 3. Bagi peneliti Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan anak usia prasekolah yang sebelumnya pernah mendapat perawatan di rumah sakit lebih dari 3-5 kali dalam setahun sehingga akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih bervariasi dan penelitian lanjutan mengenai pengaruh terapi bermain dalam menurunkan kecemasan anak usia presekolah yang mengalami hospitalisasi. DAFTAR PUSTAKA Asiskayanti. (2009). Pengaruh cerita sebelum tidur terhadap kuantitas dan kualitas tidur pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Miftahul Huda kelas B Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. file:///d:/skripsi/terapi%20bermaen/ku mpulan%20cerita/manfaat-ceritabagi-anak.htm diperoleh tanggal 16 juni 2011 Indrawati, Dewi,. & Durianto, Didik. (2007). Aktif berbahasa indonesia. 5

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Miraz, Latifa. (2010). Konsep kecemasan. http://morningcamp.com/?p=237 diperolah tanggal 7 oktober 2011 Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Purwandari, Haryatiningsih., Mulyono, Wastu Adi., & Sucipto, Ucip. (2010). Terapi bermain untuk menurunkan kecemasan perpisahan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/2110 5259 2085-8930.pdf diperoleh 21 april 2012 Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta : EGC Wong, Diana L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Jakarta: EGC. 6