Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB II KAJIAN TEORITIK

UKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Human Resources Management (HRM)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

Efektifitas Kinerja. Materi 3

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

KINERJA, PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI DAN PERFORMANCE KERJA, DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KINERJA

Balanced Scorecard : Konsep, Evolusi Perkembangan, dan Dampaknya Terhadap Desain SPPM dan Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terutama untuk level supervisor pada divisi sales. regional manager dan tiga sebagai supervisor.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang mendukungnya. Dunia perbankan seakan-akan sedang diuji

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh lingkungan kerja dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

The Balanced Scorecard. Amalia

PERENCANAAN (planning)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen. mampu bersaing dan berkembang dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Kuesioner. Dalam rangka penelitian ilmiah, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang saya

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan review atau peninjauan ulang terhadap kinerja sumber daya manusia. Melalui

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. PP No.25 tahun 2000 tentang kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi,

I. PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks dan laju perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jaman khususnya teknologi membuat persaingan bisnis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

Farah Esa B

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

2 PT Perkebunan Minanga Ogan Sei Ogan Mill sebuah perusahaan agri - bisnis yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit adalah sebuah perseroan terbata

Sistem Manajemen Kinerja dalam Kerangka Reformasi Birokrasi. Disusun oleh: Wakhyudi Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kebijakan Manajemen Risiko

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Dan dapat memajukan. perusahaan sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Dasar-dasar. Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak akan dapat bekerja tanpa adanya ide dan kreatifitas dari para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Materi 1 Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja Sub pokok bahasan : Pengertian Manajemen Kinerja Prinsip Dasar Manajemen Kinerja Karakteristik Kinerja Pentingnya Manajemen Kinerja Perbedaan Manajemen Kinerja dengan Kinerja 1. Pengertian Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif. Manajemen Kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manager, dan pekerja untuk berhasil. Manajemen Kinerja adalah tentang bagaimana kinerja dikelola untuk memperoleh sukses. Pengertian Manajemen Kinerja Menurut Pendapat Para Ahli : 1. Manajemen Kinerja adalah suatu sarana untuk mendapatkan hasil lebih baik dari organisasi, team dan individual dalam pengantar kerja yang disepakati dalam perencanaan tujuan, sasaran dan standar (Armstrong dan murlis 1994) 2. Proses Manajemen Kinerja adalah proses dengan mana perusahaan mengelola kinerjanya selaras dengan strategi dan sasaran korporasi dan fungsional. Sasaran dari proses ini adalah mengusahakan sistem putaran tertutup secara proaktif, dimana strategi korporasi dan fungsional disebarkan pada semua proses, aktivitas, tugas dan personel bisnis, dan umpan balik diperoleh melalui proses sistem pengukuran kinerja untuk memungkinkan keputusan manajemen yang tepat. (Bitici, Carrie dan McDevitt, 1997) 2. Prinsip Dasar Manajemen Kinerja Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip dasar menajemen kinerja menjadi pondasi yang kuat bagi kinerja organisasi untuk mencapai tujuan. Beberapa diantaranya prinsip dasar manejemen kinerja adalah : 1. Strategis Manajemen kinerja bersifat strategis dalam arti membahas masalah kinerja secara lebih luas, lebih urgent, dan dengan tujuan jangka panjang. Dengan demikian manajemen kinerja mengintegrasikan berbagai aspek dalam organisasi dari 1

masalah teknis dan teknologis, financial, sumber daya manusia, budaya organisasi dan mekanisme kerja. 2. Perumusan Tujuan Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi, sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki. Hal tersebut perlu dilakukan agar tujuan semua tingkatan manajemen memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan struktur di atasnya secara berjenjang. 3. Perencanaan Perencanaan kinerja menyangkut pendefinisian tujuan dan sasaran organisasi, membangun strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan tersebut, perencanaan kinerja bersangkutan dengan baik apa yang akan dilakukan maupun bagaimana hal tersebut dilakukan. Penyusunan rencana menyangkut kegiatan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 4. Umpan Balik Pelaksanaan manajemen kinerja memerlukan umpan balik terus menerus. Umpan balik memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pekerjaan oleh individu dipergunakan untuk memodifikasi tujuan organisasi. 5. Pengembangan Kinerja suatu organisasi tergantung pada kompetensi sumber daya manusia di dalamnya, sumber daya manusia adalah asset bagi organisasi yang cerdas dan berkeinginan meningkatkan kinerjanya dan berupa mengembangkan sumber daya manusia secara berkelanjutan. Rotasi penugasan ke bidang pekerjaan yang berbeda akan memberikan tambahan pengalaman bagi tenaga kerja, karena mereka menjadi memiliki keterampilan beragam. 6. Berkelanjutan Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang sifatnya berlangsung terus, berkelanjutan, bersifat evolusioner, dimana kinerja secara bertahap selalu diperbaiki sehingga menjadi semakin baik. Manajemen kinerja menciptakan pemahaman bersama tentang apa yang di perlukan untuk memperbaiki kinerja dan bagaimana akan dicapai. 7. Mengelola Perilaku Manajemen kinerja perlu memastikan bahwa individu terdorong berperilaku dengan cara yang memungkinkan dan memperkuat hubungan kerja yang lebih baik. 2

Perilaku positif karyawan yang bersifat mendorong peningkatan kinerja perlu dikembangkan. 8. Tanggung Jawab Tanggung jawab merupakan prinsip dasar dalam mengembangkan kinerja. Dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan yang tidak mereka kerjakan untuk mencapai tujuan mereka. Dalam perspektif manager, sudah menjadi tanggung jawab manager untuk memastikan keberhasilan bawahannya. 9. Kejujuran Kejujuran menampakkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara manager, pekerja, rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan pendapat, menyampaikan fakta, memberikan pertimbangan dan perasaan. Proses penilaian akan memperluas pemahaman bawahan. 10. Pelayanan Yang dimaksud dengan pelayanan disini adalah bagaimana memberikan pelayanan kepada para pekerja, seperti jika pekerja mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaannya, maka manager membantu pekerja tersebut agar mampu menyelesaikan pekerjaannya 3. Karakteristik Kinerja Keberhasilan kinerja akan membawa dampak positif terhadap hasil kerja yang efektif yang mampu mencapai tujuan dari sebuah instansi perusahaan. Maka, manajemen kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Proses penyelenggaraan manajemen kinerja dapat disesuaikan dengan pekerjaan sebenarnya dari organisasi dan bagaimana kinerja pada umumnya dikelola. 2. Manajemen kinerja dapat memberi nilai tambah dalam bentuk hasil jangka pendek maupun pengembangan jangka panjang. 3. Proses manajemen kinerja bekerja secara transparan dan bekerja secara jujur dan adil. 4. Pentingnya Manajemen Kinerja Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan organisasi tertentu. Pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja/ prestasi organisasi dan menunjukkan kinerja organisasi. Hasil kerja organisasi dapat diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan, aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan pengelolaan sumberdaya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan 3

organisasi dapat berupa perbaikan pelayanan konsumen, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan kualitas produk atau jasa, meningkatnya daya saing, dan meningkatnya organisasi. Dengan demikian hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiataan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajenem kinerja memberikan manfaat bukan hanya bagi organisasi, tetapi juga bagi manajer, individu. Manfaat manajemen kinerja bagi organisasi antara lain adalah menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja, memotivasi kinerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan, meningkatkan dasar keterampilan, mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan. Manfaat manajemen kinerja bagi individu antara lain dalam bentuk memperjelas peran dan tujuan, mendorong dan mendukung untuk tampil baik, membantu pengembangan kemampuan dan kinerja dan kejujuran untuk mengukur kinerja. Sedangkan Manfaat manajemen kinerja bagi manajer antara lain adalah mengupayakan klarifikasi kinerja dan harapan perilaku, menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas, memperbaiki kinerja tim, dan individual, membantu karyawan yang kinerjanya rendah. Menurut Costello manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada misi keseluruhan dari unit kerjanya. 5. Perbedaan Manajemen Kinerja dengan Kinerja Manajemen kinerja Manajemen kinerja di definisikan sebagai proses komunikasi yang berkesinambungan yang dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan atasan. Jadi kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang kinerja secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja lebih lanjut. Penilaian kinerja merupakan alat yang bermanfaat untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, pada intinya penilaian kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk memverifikasi bahwa karyawan memenuhi standar kinerja yg telah ditetapkan dan dapat pula penilaian kinerja merupakan cara untuk membantu karyawan mengelola kinerja mereka. 4

Kinerja kinerja atau performance diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. 5