Mazidatul Faizah*Fitri Rosyida*Priyoto***

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEMANDIRIAN PEMENUHAN ADL

BAB I PENDAHULUAN. (Activity Daily Living/ADL) (Effendi,2008). tidak lepas dari bimbingan dan perhatian yang diberikan oleh keluarga,

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KONDISI FISIK DENGAN TINGKAT STRES PADA LANSIA DI DUSUN JIMUS DESA PULE KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN ABSTRACT

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP SIKAP KELUARGA DALAM PEMBERIAN PERAWATAN ACTIVITIES DAILY LIVING

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga meningkat. Saat ini

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN

IRMA MUSTIKA SARI J

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

PENERAPAN FUNGSI AFEKTIF KELUARGA PADA LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY DAILY LIVING

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental (Maramis, 2009).

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menua adalah proses menghilang kemampuan jaringan secara

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTUALISASI DIRI ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA 31 NGALIYAN SEMARANG

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan (2002) menyatakan semua tenaga kesehatan. (Undang Undang Kesehatan No. 23, 1992).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

I. PENDAHULUAN. kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati et al, 2009).

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk merujuk kepada cara kita berpikir tentang dan mengevaluasi diri kita

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien mulai dari pasien yang tidak mampu melakukan aktivitasnya secara

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Jurnal yang berjudul

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT KABUPATEN LAMONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERHATIAN PADA LANSIA DI DESA SENGKLEYAN JENGGRIK KEDAWUNG SRAGEN. Oleh : Ade Pratiwi

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sel-sel baru, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan memberi

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Kartika 7

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 7. No. 1, Maret 2015

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

STUDI KORELASI DEMENSIA DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING

Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Lansia Di Posyandu Bina Keluarga Karang Wreda Kusuma Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

BAB I PENDAHULUAN. menghambat kemampuan seseorang untuk hidup sehat. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia

HUBUNGAN PENATAAN RUANG DAN KELENGKAPAN ALAT RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr.

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Transkripsi:

Hubungan Pengetahuan Keluarga Terhadap Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas (ADL) di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Mazidatul Faizah*Fitri Rosyida*Priyoto*** Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Proses menua terjadidengan disertai bebagai perubahan baik dari fisik dan psikososial. Seperti halnya pada usia lanjut yang tinggal di Desa Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan masih banyak ditemukan pada usia lanjut yang kurang terpenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL) karena kurangnya pengetahuan keluarga terhadap kebutuhan aktivitas dasar (ADL). Desain penelitian menggunakan cara Cross Sectional. Populasi : Seluruh keluarga dan lansia yang berada di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. sampling yang digunakan adalah random sampling. Sampel yang diambil adalah Sebagian keluarga dan Lansia di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan sebanyak 63 responden. variabel Independen adalah Pengetahuan Keluarga dan variabel dependen adalah Kemandirian Lansia. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup dan observasi. Untuk mengetahui hubungan antara variabel yang disajikan dalam bentuk silang dan dianalisa dengan uji statistic spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian ini didapatkan 90,4 pengertahuan baik, dan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan dasar (ADL) adalah 88.8.untuk hubungan antara pengetahuan keluarga dan kemandirian lansia dengan uji spearman didapatkan = 0,589 sehingga H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan antara keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL).Melihat hasil penelitian maka perlu ditingkatakan pengetahuan keluarga dan kemanidrian lansia dalam memenuhi kebutuhan dasar (ADL). Kata kunci : Pengetahuan keluarga, kemandirian lansia, (Activity Daily Living). 1. PENDAHULUAN... Proses menua merupakan hal lazim yang dialami oleh semua manusia. Sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir semua sistem fisiologis proses tersebut disertai dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian. Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan kemampuan untuk memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 2004). Seperti halnya pada usia lanjut yang tinggal di Desa Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan masih banyak ditemukan pada usia lanjut yang kurang terpenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL) karena kurangnya pengetahuan keluarga terhadap kebutuhan aktivitas dasar. Data sensus tahun 2003 jumlah penduduk usia lanjut mencapai 16.172.835 jiwa atau 7,54 antara tahun 2005 tahun 2010 jumlah usia lanjut akan sama dengan jumlah balita, sesudah tahun 2010 diperkirakan jumlah usia lanjut akan lebih besar dari balita. Pada tahun 2010 diperkirakan angka ketergantungan penduduk usia lanjut sekitar 40. Artinya, setiap satu orang penduduk di atas 60 tahun akan ditanggung oleh 4 orang penduduk usia produktif. Menurut (SKRT, 1992) angka kesakitan pada usia lanjut adalah 25,7 walaupun usia lanjut bukan penyakit, namun bersamaan dengan proses penuaan insiden penyakit kronik dan hendaya (disabilitas) akan semakin meningkat. Untuk SURYA 23

menilai kemandirian usia lanjut digambarkan dengan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (ADL = Activities Daily Living). Di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Dengan jumlah penduduk tetap 1635 Jiwa dan jumlah lansia yang ada adalah 75 jiwa, Hasil survey awal yang didapatkan adalah sebagai berikut: dari 20 orang usia lanjut, 8 orang mengalami ketergantungan dalam melakukan aktifitas dasar (ADL) seperti halnya usia lanjut ingin mandi, BAB dan BAK, makan dan minum, pindah tempat tidur, menyisir rambut dan menghias diri, memotong kuku dan menggosok gigi. Kebutuhan seperti ini pada usia lanjut di Desa Drajat belum terpenuhi, dengan kata lain dalam memenuhi kebutuhanya usai lanjut memerlukan atau membutuhkan bantuan dari keluarga atau orang lain. Usia lanjut merupakan usia yang cenderung lebih banyak mengalami berbagai perubahan, perubahan yang sering dialami usia lanjut yaitu : perubahan mental yang dapat mempengaruhi pikiran dan dampak emosional, penurunan fungsi penglihatan, fungsi pendengaran, indra pengecap atau pembau, sistem pernafasan, sistem temperatur pengatur tubuh, sistem endokrin, penurunan fungsi kognitif dan penurunan sistem musculuskoletal. Masalah penurunan sistem musculuskoletal salah satunya adalah terjadinya gangguan gerak, dan lanjut usia akan kesulitan dalam berjalan, berpakaian, mengendalikan buang air besar dan air kecil, mandi, makan, minum, sulit melakukan aktivitas sehari-hari, khususnya bila hanya berbaring ditempat tidur sehingga kebutuhan aktivitas dasar (ADL) tidak terpenuhi, keadaan ini secara langsung membuat angka ketergantungan terhadap keluarga yang semakin bertambah. Dalam hal ini pengetahuan dan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lanjut usia untuk memberikan kemudahan dalam pemenuhan ADL (Activity Daily Living) lanjut usia. Keterbatasannya lanjut usia karena perubahan psikososial lanjut usia berubah, perlu kesiapan dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga agar dapat memberikan pemenuhan kebutuhan perawatan terhadap lanjut usia. Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis berkeinginan untuk meneliti hubungan pengetahuan keluarga terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan kebutuhan aktifitas dasar (ADL) di Desa Drajat Kecamatan Paciran.. 2. METODOLOGI PENELITIAN... Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Nopember 2009 20 Januari 2010. Lokasi penelitian di Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Penelitian menggunakan Desain penelitian menggunakan metode analitik yaitu mencari keterkaitan antara dua variabel, pendekatannya dengan cara Cross Sectional yaitu peneliti melakukan observasi atau pengukuran variable sesaat, artinya subjek di observasi satu kali saja dan pengukuran variabel independen dan dependen hanya satu kali atau bersamaan (Nursalam, 2003) 3. HASIL PENELITIAN.. a. Data Umum 1) Distribusi responden keluarga berdasarkan pekerjaan No. Pekerjaan Frekuensi 1 Tani 15 23,8 2 PNS 0 0 3 Wiraswasta 43 68,2 4 Swasta 5 7,9 Tabel 1 Distribusi responden keluarga berdasarkan pekerjaan di Desa Drajat Berdasarkan table 1 diatas dapat dijelaskan mempunyai pekerjaan Wiraswasta 43 responden (68,2 ), dan sebagian kecil memiliki pekerjaan Swasta 5 responden (7,9 ). 2) Distribusi responden keluarga berdasarkan pendidikan No Pendidikan Frekuensi 1 Tidak tamat 4 6,3 SD 2 Tidak tamat 10 15,8 SD/sederajat 3 SMP 33 52,3 4 SMA 16 25,3 SURYA 24

Tabel 2 Distribusi responden keluarga berdasarkan pendidikan di DesaDrajat Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dijelaskan memiliki pendidikan SMP 33 responden (52,3 ), dan sebagian kecil tidak berpendidikan 4 responden (6,3 ). 3) Distribusi responden keluarga berdasarkan usia No Umur Frekuensi 1 40-50 56 88,8 2 51-60 4 6,3 3 61-70 3 4,7 4 > 70 0 0 Tabel 3 Distribusi responden keluarga berdasarkan usia di Desa Drajat Berdasarkan table 3 diatas dapat dijelaskan berusia 40-50 tahun sebanyak 56 responden (88,8 ), dan sebagian kecil berusia 61-70 tahun sebanyak 3 responden (4,7 ). b. Data Khusus 1) Pengetahuan Keluarga No Pengetahuan Frekuensi 1 Baik 49 77,7 2 Cukup 14 22,2 3 Kurang 0 0 jumlah 63 100 Tabel 4 Distribusi pengetahuan keluarga di Desa Drajat Kecamatan Paciran tahun 2009 Berdasarkan table 4 diatas dapat dijelaskan bahwa dari 63 responden sebagian besar responden berpengetahuan baik sebanyak 49 (77,7 ), dan sebagian kecil berpengetahuan cukup 14 responden (22,2 ). 2) Kemandirian Lansia No Pengetahuan Jumlah Responden 1 Baik 56 88,8 2 Cukup 6 9,5 3 Kurang 1 1,5 jumlah 63 100 Tabel Distribusi kemandirian Lansia di Desa Drajat Kecamatan Paciran tahun 2009 Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden (90,4) pengetahuan keluarga baik terhadap kemandirian Lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL). Hasil pengumpulan data dianalisa dengan uji statistik Spearmen mengunakan = 0,05 Berdasarkan data dari tabel (lampiran) hasil penghitungan dengan SPSS yang dilakukan dengan mengunakan uji Spearman mengunakan = 0,05 di dapatkan nilai tidak signifikan dimana = 0,589 nilai koefesien kolerasi (rs) = 0,69 hal ini berarti > 0,05 sehingga H0 diterima yang menunjukkan tidak ada hubungan antara Hubungan pengetahuan keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL). 4. PEMBAHASAN. Berdasarkan tabel b. 1) menunjukkan bahwa dari hasil penelitian 63 responden sebagian besar responden berpengetahuan baik yaitu 49 responden (77,7 ) hal ini disebabkan lebih dari 50 responden berada pada tingkat pendidikan SMP, pada kelompok ini memungkinkan seseorang lebih mudah menerima informasi. Dengan pengetahuan yang lebih baik keluarga dapat bertindak untuk memberikan pendampingan kepada Lansia yang total sebagian atau mandiri, pengetahuan dapa dasarnya terdiri dari sejumlah fakta yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, pengalaman tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung SURYA 25

maupun melalui pengalaman orang lain. (Soekidjo. 2005) Kemandirian Lansia Berdasarkan tabel b.2) menunjukkan bahwa dari hasil penelitian 63 responden sebagian besar lansia mandiri sebanyak 56 responden (88,8 ), pada lansia ini sudah terjadi penurunan fungsi tetapi lansia masih bisa beradaptasi, dan masih bisa memenuhi kebutuhan ADL secara mandiri. Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus kahidupan hal ini merupakan salah satu kenyataan dan tidak dapat dihindari dimana seseorang mengalami perubahan secara biologis, psikososial maupun sosial. Perubahan ini merupakan suatu proses yang normal terjadi pada semua orang namun dalam derajat yang berbeda dan tergantung pada lingkungan kehidupan usia lanjut (Setiati, 2000). Hubungan Pengetahuan Keluarga terhadap kemandirian lansia dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dasar (ADL) Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa sebagian responden (90.4 ) pengetahuan keluarga baik terhadap kemandirian lansia bukan satu-satunya yang dapat mempengaruhi kebutuhan dasar pada lansia. Kemandirian lansia juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan ADL baik fisiologis dan psikososial. Hal ini sesuai dengan pendapat (Hardywinoto, 2005) adalah persendian yang kaku, pergarakan yang terbatas, waktu bereaksi usia lanjut yang lambat, keadaan tidak stabil saat berjalan, keseimbangan tubuh jelek, ganggunan peredaran darah, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan pada perabaan (tactile sensory). 5. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Sebagian besar responden dalam penelitian ini pengetahuan keluarga adalah baik sebanyak 77,7 2. Sebagian besar lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL) adalah dengan mandiri 88,8 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga dengan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL), dari hasil uji Spearman Rho dengan = 0,069 b. Saran a. Bagi Akademik Semoga dengan adanya peneliti ini dapat digunakan sebagai masukan dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan penambahan pengetahuan keluarga terhadap kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL). b. Bagi Profesi Perlu meningkatkan pengetahuan keluarga dan kemandirian lansia dalam memenuhi kebetuhan aktivitas dasar (ADL). c. Bagi Peneliti Semoga peneliti ini dapat dikembangkan oleh peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya tentang pengetahuan keluarga dan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas dasar (ADL). 6. UCAPAN TERIMA KASIH... Dalam melakukan penelitian ini, peneliti banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Berhubungan dengan hal tersebut, ijinkan kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: a. Drs. H. Budi Utomo Amd.Kep M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tingggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan b. Ah, Nailul Fauzi, SE. Selaku Kepala Desa Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan yang telah memberikan ijin dan fasilitas untuk melakukan penelitian. c. Semua responden yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian. SURYA 26

d. Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materil demi terselesaikannya laporan ini Semoga Allah SWT memberi balasan pahala atas semua amal kebaikan yang diberikan....daftar PUSTAKA... a. Ahmadi Abu, (2007), Psikologi Sosial PT.Rineka Cipta Jakarta b. Amirin Tatang. M, (2009). Sampel, Sampling, Dan Populasi Penelitian (Bagian I: Konsep ). www.tatangmanguny.wordpres.com. Di akses tanggal 10 September 2009 Jam 14.30 c. Budiarto, Eko, (2002). Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC d. Brunner& Suddarth, (2002) Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8. Jakarta EGC e. Cipto, (2009) Praktekku Hpertensi.www.blogspot.com. diakses tanggal 10 Oktober 2009 jam 10.05 wib f. Departemen Sosial RI, (2007). Penduduk Lansia Di Indonesia Dan Masalah Kesejahteraanya. Www. Depsos.go.id. Diakses tanggal 23 juni 09 Jam 14.18 WIB g. Dian Ibnu Wahid, (2008). Hipertensi pada Lansia. www. Diyoyen blogspot.com. Di akses tanggal 10 september 2009 Jam 15.10 h. Didi Tarsidi, (2008). Metode Pengukuran Sikap. www.blogspot.com Diakses tanggal 22 juni 09. Jam 19.30. WIB i. Doengoes Marilynn, (2000) Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta EGC j. Hidayat A.A.A, (2007). Metodologi Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika k. Marlina Mariana, (2009) Kunci Sehat Pasien Ht. www.tempointeraktif.com l. Nursalam, (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika m. Nursalam, (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika n. Potter, P. A, dan Perry, A, G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume. Jakarta : EGC. o. Potter, P. A; dan Perry, A, G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume II. Jakarta : EGC. p. Price, Sylvia A, (2006.) Patofisiologis Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Jakarta EGC q. Riza, (2008) Hipertensi pada lansia (www.nursingbrainriza.blogspot.com Diakses tanggal 17 juni 2009 Jam 10.08 WIB r. Ridwanamirudin, 2007. Hipertensi Dan Faktor Resikonya Dalam Kajian Epidemiologi www Ridwanamirudin.wordpress.com. diakses tanggal 17.06. 2009. Jam 10.08 wib s. Rohaendi 2008 Hipertensi. www. Blogspot.com. diakses tanggal 13.07.09 jam 15.26 wib * Ketua Kelompok Peneliti Pemula adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan. ** Sekretaris Kelompok Peneliti Pemula adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan. *** Staf Pengajar STIKES Muhammadiyah Lamongan SURYA 27