UNFIT TIT UNFIT TIT UNFIT

dokumen-dokumen yang mirip
c. Trigliserid ^ 165 mg/dl

lengkap terutama berkaitan dengan fungsi jantung pasca penyembuhan / terapi dan prognosisnya.

GDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :

e) Faal hati f) Faal ginjal g) Biopsi endometrium/

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

1. Amsler Gride Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan degenerasi macula pada usia tua. Bila positif (Polimorphopsia) dinyatakan UNFIT.

Suharmiati Betty Roosihermiatie Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Jl. Indrapura 17 Surabaya

Hidup di jalur cepat diawali dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

Penyakit pada Lansia. Gaya Hidup Aktif dan Proses Penuaan dr. Imas Damayanti, M.Kes FPOK-UPI

Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

LAMPIRAN 1. Universita Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

BAB I PENDAHULUAN. tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV

BERITA ACARA KLARIFIKASI DOKUMEN TEHNIS DAFTAR ITEM LAYANAN DAN MANFAAT Nomor: 02/Klarf-Tek/P-JPK/DPRD-SMD/2012

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT WILAYAH MAGELANG

Diabetes Mellitus Type II

DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

PENDAHULUAN. Dalam penatalaksanaan sindrom gagal ginjal kronik (GGK) beberapa aspek yang harus diidentifikasi sebagai berikut:

1. Nama : Tgl lahir / Umur : Pekerjaan : Alamat :...

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

FORMULIR SURVEILANS PTM

10 Komplikasi Diabetes dan Obat Alami Diabetes Untuk Melawannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

PROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

Curriculum vitae Riwayat Pendidikan: Riwayat Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) berdasarkan American Diabetes

Bab 2 Metode Penelitian

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 188/ /KEP/408.49/2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. berumur 30 tahun (Riskesdas 2013) , dengan usia 15 tahun sebanyak 6,9 %, data Rikesdas 2013

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

Negara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT

Penemuan PasienTB. EPPIT 11 Departemen Mikrobiologi FK USU

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Perihal : Penawaran Program Medical Check Up

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

BAB. 3. METODE PENELITIAN. : Cross sectional (belah lintang)

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

KAJIAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS TEMINDUNG SAMARINDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

GAGAL GINJAL Zakiah,S.Ked. Kepaniteraan Klinik Interna Program Studi Pendidikan Dokter FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin baik secara relatif maupun secara absolut. Jika hal ini dibiarkan

CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI EKSTRAK BAWANG PUTIH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

Transkripsi:

STANDAR PENGUJIAN PENYAKIT DALAM KELAINAN KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 HEMATOLOGI 1. Anemia: -laki-laki Hb < 11 TIT TIT TIT - perempuan Hb < 10 a. Morfologi sel darah merah; b. SI; c. TIBC; d. Ferritin serum; e. Hb Elektroforesis; f. Saturasi Transferin; g. B12 & asam folat; h. Pemeriksan Feses; i. G6PD. *Dinyatakan FIT bila laki-laki Hb > 12 dan perempuan Hb > 11 2. Thalasemia: - Mayor - Minor(tergantunghb) FIT FIT FIT FIT FIT FIT a. Morfologi sel darah merah b. Ferritin serum c. TIBC d. Hb Elektroforesis e. SI f. Saturasi Transferin g. B12 h. BMP *Dinyatakan FIT bila laki-laki Hb > 13 dan perempuan Hb > 12 3. Haemoglobinopati a. Saturasi oksigen; b. Elektroforesis Hb; c. Analisa gas darah (P02); d. Funduskopi Keterangan: Yang termasuk Haemoglobinopati: -Sickle cell Anemia -Haemoglobin S }t.

Polisitemia (laki - laki Ht>52, perempuan Ht> 48,selama > 2 bulan TIT TIT TIT a. Red cell mast > 25% dari nilai normal (nilai normal pria > 36ml/KgBB, wanita>32ml/kgbb) b. LAP (lekosit alkaline pospatase) normal 40-100 c. B12,nilai normal 200-900 pg/ml d. sa02 Dinyatakan FIT bila laki-laki Ht 42-52%, perempuan Ht 36-48% 5. kelainan koagulasi - hemofilia - Von Willebrand's 6. Deep vein trombosis Pemeriksaan sama dengan standarisasi jantung (Ankle Brachial Index, USG Doppler, pulmonary angiografi). 7. kelainan trombotik -ITP FIT* FIT* FIT* Dinyatakan FIT* jika remisi ONKOLOGI KELAS1 KELAS 2 <ELAS3 1. Leukemia a. Pemeriksaan darah tepi lengkap b. Morfologi sel darah c. BMP d. Pemeriksaan kromosom Philadelphia 2. Limfoma: a. Penyakit Hodgkin's 1) Biopsi dengan Pemeriksaan PA 2) Pemeriksaan limfosit: sel 3, sel T 3) Elektroforesis protein Keterangan: resertifikasi diberikan setelah 2 tahun dinyatakan normal b. Non Hodgkin's \<t

1) Biopsi dengan Pemeriksaan PA 2) Pemeriksaan limfosit: sel 8, sel T 3) Elektroforesis protein Keterangan: resertifikasi diberikan setelah 3 tahun dinyatakan normal lalu dievaluasi setiap 3 bulan selama 3 tahun kemudian evaluasi setiap 6 bulan. c. Multiple Myeloma /Multiple Plasmacyto ma 1) Pemeriksaan darah tepi lengkap 2) Elektroforesis 3) BMP 4) Benze Jones protein urine 5) Bone Scanning Keterangan : Resertifikasi diberikan setelah 3 tahun dinyatakan normal dengan follow-up ketat KELAINAN RESPIRASI KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 1. COAD/COPD 2. Asma Bronchiale TIT TIT TIT TIT jika hasil pemeriksaan: a. Spirometri FEV1/FVC > 75% b. Tidak menggunakan obat-obat asma 3. Penyakit Peradangan Paru aktif TIT TIT TIT TIT jika hasil pemeriksaan: a. Tidak ada keluhan b. Rontgen paru normal c. Spirometri FEV1/FVC > 75% 3.1 Tuberkulosis (TBC) - Aktif (6 bulan) (6 Bulan) (6 bulan) TB yang tidak aktif FIT 3.2 Sarkoidosis FIT* FIT* FIT* * Dinyatakan FIT pada pemeriksaan : a. Penyakit tidak aktif b. Evaluasi klinik : EKG resting, EKG sxercise, Holter monitoring dan thorax foto normal c. Tes faal paru normal

d. Tidak ada penyakit parenchym pada organ lain e. Tidak menggunakan obat-obat 4. Pneumothorax spontan/idiopatik TIT TIT TIT Keterangan: *Dinyatakan FIT jika setelah 1 tahun dilakukan pemeriksaan thorax foto, fungsi paru, scanning thorax hasil normal 5. Pasca operasi thorax FIT* FIT* FIT* * Dinyatakan FIT setelah dilakukan inves bulan pasca operasi. tigasi dan evaluasi oleh dokter ahli paru 6 6. Bronkiektasis TIT TIT * TIT *Dinyatakan FIT jika : a. Tidak ada keluhan b. Spirometri FEV1/FVC > 75% KELAINAN GINJAL KELAS 1 KELAS2 KELAS 3 1. Hematuri FIT* FIT* FIT* a. Mikroskopis urine b. BNO-IVP, atau RPG c. USG,CT-Scan,MRI d. Cysto-uretroskopi *Dinyatakan FIT jika hasil pemeriksaan diatas normal 2. Inkontinensia Urine Akut FIT* FIT* FIT* * Dinyatakan FIT jika inkontinensia urine sudah tidak terjadi lagi 3. Infeksi akut TIT TIT TIT a. Pemeriksaan Urine lengkap b. Kultur mikroorganisme *Dinyatakan FIT jika tidak ada gejala klinis dan tidak ada infeksi 4. Batu Ginjal TIT TIT TIT Dinyatakan FIT setelah dilakukan ESWL, tidak terjadi rekurensi, ada obstruksi dalam 6 minggu tidak ada hematuri,tidak If

Catatan : - Batu yang < 5 mm maka tindakan secara konvensional - Batu yang > 5 mm atau < 5 mm yang tidak berhasil dengan cara konvensional, dilakukan tindakan ESWL 5. Transplantasi Ginjal FIT* FIT* FIT* * Dinyatakan FIT setelahl tahun jika : tidak ditemukan kelainan sistemik, tidak ada hipertensi, pemeriksan jantung normal, faal ginjal baik, penggunaan steroid tidak lebih dari 10 mg, dapat terbang kembali sebagai co-pilot setelah dilakukan medical flight test. 6. Benign Prostat hypertrophy FIT* FIT* TIT *Dinyatakan FIT jika tidak ditemukan obstruksi sekunder - Post-TURP resertifikasi setelah 6 bulan untuk mengevaluasi ada tidaknya obstruksi PSA 7. Urinary Malignancy TIT TIT TIT Dinyatakan FIT setelah 2 tahun bebas dari penyakit dan semua jenis terapi 8. Gagal ginjal akut TIT TIT TIT *Dinyatakan FIT jika a. Analisis urin lengkap b. Darah lengkap c. Faal ginjal d. Elektrolit (kalsium) e. EKG f. Pielografi retrograde g. USG dan CT Scan ginjal dengan renografi 9. Gagal ginjal kronik 10. Nefrektomi TIT TIT TIT *Dinyatakan FIT setelahl tahun jika : tidak ditemukan kelainari sistemik, tidak ada hipertensi, pemeriksan jantung normal, faal ginjal baik, dapat terbang kembali sebagai co-pilot setelah dilakukan medical flight test. 11. Hidronefrosis TIT TIT TIT *Dinyatakan FIT : tidak tidak ada keluhan dan faal ginjal baik ^

KELAINAN ENDOKRIN KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 1. Hiperthyrooid- Tyrotoxicosis INITIAL REGULER INITIAL REGULER INITIAL REGU LER FIT* FIT* FIT* untuk semua kelas dan dapat FIT kembali dengan syarat: sudah euthyroid setidaknya selama 2 bulan; penggunaan obat2an dapat terus dilakukan dengan kadar TSH, T3 dan T4 selalu terkontrol, tidak menunjukkan keadaan hyperthyroid atau hipotyroid setiap pengujian kesehatan (medical check-up); untuk goiter nodule dilakukan USG dan Thyroid Scanning 2. Hypotyroid FIT* FIT* FIT* untuk semua kelas selama 4 bulan dan dapat FIT kembali dengan syarat: - sudah euthyroid dibawah pengawasan dokter penyakit dalam sub spesialis endokrinologi - pemeriksaan TSH dan T4 dalam batas normal setiap pengujiankesehatan (medical check-up) 3. Diabetes Melitus TIT TIT TIT TIT jika memenuhi kriteria diabetes mellitus terkontrol sebagai berikut: a. Tidak ada kejadian hipoglikemia dalam 12 bulan terakhir b. Glukosa darah terkontrol: Glukosa darah puasa : 80-126 mg/dl Glukosa darah post prandial : ^ 200mg/dl HbA1C:<7mg% c. Penggunaan OAD: hanya diijinkan biguanide (metformin), dapat dikombinasikan dengan alfa-glycosidase inhibitor (acarbose), DPP-4 Inhibitor d. Tidak ada penyakit akibat komplikasi DM pada organ ( cerebro kardiovascular, neuropati,retinopati, katarak, glaukoma, nefropati) e. Memiliki alat monitoring glukosa darah dengan glukometer dan memory chip. f. Melakukan uji Treadmill dengan hasil normal: a. Usia 35-40 tahun, setiap 2 tahun b. Usia 40-50 tahun, setiap 1 tahun c. > 50 tahun, setiap 6 bulan sekali g. ECG dilakukan setiap tahun dengan hasil normal. h. Konsultasi dokter spesialis atas indikasi yaitu : dokter spesialis mata, dokter spesialis jantung dan dokter spesialis penyakit dalam, dengan hasil tidak ada komplikasi i. Dobutamin stress Echocardiography atas indikasi (silent ischemic) j. Tekanan darah < 130/80 mmhg k. Hasil tes laboratorium : a. Kolesterol < 200 mg/dl b. LDL< 130 mg/dl