KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO

Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung. 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN) KAWASAN WISATA MAITARA KOTA TIDORE KEPULAUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( K A K )

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KELOMPOK KERJA JASA KONSULTANSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUBANG JL. ARIF RAHMAN HAKIM NOMOR 6 SUBANG

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PTMP DAN DED TPA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTERPLAN DRAINASE KABUPATEN TABALONG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI 2014

CATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tamba

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

DRAFT PEDOMAN RENCANA KAWASAN TRANSMIGRASI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN BAB II

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

BIMBINGAN TEKNIS PENGUMPULAN DATA NERACA LAHAN BERBASIS PETA CITRA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan 1

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING

BAB I PENDAHULUAN. SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

(TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG SUMBER DAYA MINERAL TAHUN ANGGARAN

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB. I UMUM. 4. Lokasi Kegiatan Provinsi Bengkulu.

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYUSUNAN POTENSI SERTA NERACA SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL DI JAWA TENGAH

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN

Transkripsi:

Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jalan 17 Agustus Telp. (0431) 851380, 863204, PO Box 147, M A N A D O http: www.bappedasulut.go.id e-mail: pwbappedasulut@yahoo.com KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN STUDI AWAL RENCANA TATA RUANG (RTR) KAWASAN STRATEGIS PROPINSI BERDASARKAN KEPENTINGAN EKONOMI APBD PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN ANGGARAN 2014

1. LATAR BELAKANG Ketimpangan wilayah merupakan salah satu permasalahan yang pasti timbul dalam pembangunan. Ketimpangan wilayah menjadi signifikan ketika wilayah dalam suatu negara terdiri atas beragam potensi sumber daya alam, letak geografis, kualitas sumber daya manusia, ikatan etnis atau politik. Keberagaman ini selain dapat menjadi sebuah keunggulan, juga sangat berpotensi menggoncang stabilitas sosial dan politik nasional. Salah satu jalan untuk mengurangi ketimpangan wilayah ialah menyelenggarakan pembangunan. Namun, pembangunan tidak serta merta dapat mengurangi ketimpangan wilayah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengedepankan kembali konsep pemerataan dalam pembangunan di Indonesia. Pada saat ini ketimpangan antar wilayah dapat dilihat di antara wilayah perkotaan dan perdesaan, antara wilayah yang lebih maju dan wilayah tertinggal, antara metropolitan, kota besar, menengah, dan kecil, antara perkotaan dan perdesaan, serta ketertinggalan juga dialami pada daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar. Salah satu aspek penting dalam menangani pengembangan wilayah di Indonesia ialah mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi. Kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di daerah terus dilaksanakan melalui berbagai program. Program Pengembangan Kawasan Strategis merupakan salah satu program yang dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan yang mensinergikan dan mengkoordinasikan berbagai input (SDM, SDA, kebijakan dll) dalam proses pembangunan wilayah/kawasan yang dikenal dengan pengembangan wilayah. Upaya pengembangan kawasan strategis diarahkan untuk mengembangkan, nilai strategis kawasan tersebut demi terwujudnya pemanfaatan yang berhasil guna, berdaya guna dan berkelanjutan (sustainability). Dalam hal ini diperlukan suatu kebijakan yang terpadu,

sinergis dan komprehensif oleh Pemerintah Daerah dalam upaya mendorong kawasan tersebut untuk dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat. Berkenaan dengan uraian di atas, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi SULUT telah merumuskan beberapa kawasan strategis provinsi (KSP) pertumbuhan ekonomi, selain beberapa kawasan strategis provinsi lainnya. Mempertimbangkan bahwa muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi SULUT masih bersifat umum dan belum operasional, maka perlu disusun rencana rincinya (UU No. 26 Tahun 2007 pasal 14). Dalam rangka pemenuhan operasional RTRW provinsi, maka pada tahun 2014 ini Pemerintah Provinsi SULUT melaksanakan kegiatan penyusunan Studi Awal Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) berdasarkan Kepentingan Ekonomi Provinsi SULUT yang tertuang dalam RTRW Provinsi dengan fokus kegiatan di Kawasan Strategis Provinsi Pertumbuhan Ekonomi (KSPPE). 2. MAKSUD DAN TUJUAN 2.1. Maksud Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi dan karakteristik pembangunan bagi Kawasan Strategis Provinsi Pertumbuhan Ekonomi (KSPPE) Provinsi Sulawesi. 2.2. Tujuan Adapun kegiatan ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap potensi dan permasalahan, serta kebijakan terkait yang ada di KSPPE Provinsi Sulawesi Utara. 3. SASARAN Sedangkan sasaran yang hendak dicapai antara lain mencakup :

1. Terinventarisasinya data dan informasi kebijakan pembangunan khususnya terhadap kabupaten/kota tempat kedudukan KSP Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara 2. Identifikasi awal terhadap aspek kewilayahan yang terdiri dari kondisi umum (Geografis) wilayah, penggunaan lahan (land use), kondisi infrastruktur wilayah, perekonomian, potensi wilayah, sektor/ komoditas unggulan, peluang investasi, strategi dan program pengembangan serta informasi pendukung lainnya seperti peta wilayah dan kondisi sosio demografi; 3. Identifikasi potensi fisik KSPPE Provinsi Sulawesi Utara 4. LOKASI KEGIATAN Lokasi pekerjaan ini di Provinsi Sulawesi Utara. 5. LINGKUP KEGIATAN Adapun ruang lingkup kegiatan Penyusunan Studi Awal Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) berdasarkan Kepentingan Ekonomi Provinsi SULUT ini adalah sebagai berikut. 1. Penyusunan instrument pengumpulan data/informasi; 2. Pengumpulan data sekunder dan survey lapangan ke wilayah studi dalam rangka melengkapi data dan informasi serta mengidentifikasi potensi wilayah dan karakteristik wilayah; 3. Kajian literatur terhadap sumber data dan informasi; 4. Melakukan pemetaan/tipologi terhadap kondisi fisik dan sosial ekonomi wilayah; 5. Pengelolaan dan analisis data/informasi, kondisi dan karakteristik wilayah serta potensi wilayah strategis cepat tumbuh; 6. Menganalisis secara komprehensif, integrative secara spasial terhadap alternative konidisi wilayah yang mencakup antara lain: analisis kebijakan terkait dengan pengembangan, analisis konidisi fisik

lingkungan, analisis kondisi perekonomian ekonomi wilayah, analisis struktur dan pola ruang wilayah dan analisis social budaya masyarakat; 6. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Nama dan Organisasi Pengguna Jasa adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Utara. 7. DASAR HUKUM Dalam Penyusunan Studi Awal Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) berdasarkan Kepentingan Ekonomi Provinsi SULUT mengacu pada : Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai; Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah; Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi; Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan; Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 1996 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET); 8. RUANG LINGKUP Kegiatan Penyusunan Studi Awal Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) berdasarkan Kepentingan Ekonomi Provinsi SULUT dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Utara dengan lingkup substansial meliputi : 1. Tujuan strategis dan kebijakan pengembangan wilayah di daerah; 2. Identifikasi berbagai komoditi, sektor dan wilayah yang memiliki potensi pengembangan dengan memperhatikan karakteristik wilayah serta berbagai faktor peluang dan hambatan, seperti sebaran penduduk, komoditas potensial dan pola pertumbuhan ekonomi selain itu digambarkan ketersediaan fasilitas dan kelembagaan; 3. Pengembangan basis data kewilayahan dan kompilasi peta-peta eksisting dan; 4. Analisis kewilayahan dan struktur perekonomian wilayah serta kajian keterkaitan antar wilayah. 5. Pengembangan infrastruktur wilayah yang menunjang perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara 9. SUMBER PENDANAAN Pelaksanaan pekerjaan ini membutuhkan pendanaan sebesar Rp. 360.000.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Juta Rupiah) yang bersumber dari dana APBD pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Tahun Anggaran 2014 dengan Kode Rekening 1.06.1.06.01.30.02, belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Tata Ruang.

10. METODOLOGI Dalam kegiatan Penyusunan Studi Awal Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) berdasarkan Kepentingan Ekonomi Provinsi SULUT ini metodologi yang digunakan adalah mengumpulkan data berdasarkan kajian yang ada, kemudian mengidentifikasi dan menyesuaikan/cros cek dengan kondisi ril dilapangan, sebagai bahan analisa. Adapun tahapan-tahapan perencanaan yang dilakukan oleh konsultan adalah: a. Tahapan persiapan b. Tahapan pengumpulan data c. Survey dan identifikasi kawasan perencanaan d. Kompilasi dan analisis data e. Identifikasi potensi dan permasalahan serta perkiraan kebutuhan f. Formulasi strategi penaganan pembangunan kawasan g. Penyusunan rencana 11. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Keseluruhan pekerjaan ini harus dapat diselesaikan selama 140 hari kalender, dengan perincian sebagai berikut: 1) Tahap Laporan Pendahuluan : 30 hari 2) Tahap Laporan Antara (Fakta dan Analisa) : 30 hari 3) Tahap Konsep Laporan Akhir /Draf rencana : 30 hari 4) Tahap Laporan Akhir/rencana : 30 hari Jumlah : 120 hari 13. PERSONIL Persyaratan Tenaga Ahli yang diusulkan harus mengacu kepada pesyaratan yang berlaku. Kebutuhan tenaga untuk layanan jasa konsultansi dengan kualifikasi dan keahlian adalah sebagai berikut :

a. KETUA TIM/TEAM LEADER, Kualifikasi ahli utama, dengan latar belakang pendidikan S2 Planologi/perencanaan pengembangan wilayah, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan dibidang Tata Ruang/pengembangan wilayah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun yang dibuktikan dengan ijasah, SKA, dan Referensi. b. AHLI PRASARANA WILAYAH, Kualifikasi ahli, dengan latarbelakang pendidikan S1 Teknik Sipil, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Prasarana Wilayah, sub bidang pengembangan wilayah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun yang dibuktikan dengan ijasah, SKA, dan Referensi h. AHLI SOSIAL BUDAYA, Kualifikasi ahli, dengan latarbelakang pendidikan S1 Sosial Budaya, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Tata Ruang/pengembangan wilayah sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun dengan dibuktikan oleh ijazah, dan Referensi i. AHLI EKONOMI WILAYAH, Kualifikasi ahli, dengan latarbelakang pendidikan S1 Ekonomi, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Tata Ruang/pengembangan wilayah sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun dengan dibuktikan oleh ijazah, dan Referensi j. AHLI KELEMBAGAAN, Kualifikasi ahli, dengan latar belakang pendidikan S1 Ilmu Kelembagaan, berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Tata Ruang/pengembangan wilayah sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun dengan dibuktikan oleh ijazah, dan Referensi.

Untuk mendukung pekerjaan ini, Konsultan harus melengkapi dengan layanan asisten tenaga ahli dan tenaga pendukung sekurang-kurangnya: 1. Asisten Ahli Pengembangan Wilayah 2. Asisten Ahli Lingkungan 3. Asisten Ahli Bangunan/Infrastruktur 4. Juru Gambar/CAD 5. Operator Komputer 14. PELAPORAN a. Laporan Pendahuluan Laporan pendahuluan sekurang-kurangnya bersisi pemahaman konsultan terhadap lingkup pekerjaan, konsep pendekatan dan metodologi studi, program kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, termasuk daftar kebutuhan data dan rencana survei lapangan. Laporan pendahuluan wajib diseminarkan dihadapan Tim Teknis dan instansi terkait Provinsi, dan diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) eksampelar. b. Laporan Antara/Fakta dan Analisa Laporan antara berisi antara lain: kompilasi data eksisting, kajian referensi terkait, hasil peninjauan lapangan, analisis awal kawasan yang dikaji. Laporan Antara Wajib diseminarkan dihadapan Tim Teknis, instansi terkait Provinsi dan Kabupaten/Kota. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) eksampelar. c. Laporan Draf Akhir/Draf Rencana Laporan draf akhir berisi antara lain: kajian rinci lokasi pekerjaan, hasil identifikasi terhadap rencana pemanfaatan lahan dan analisa lokasi secara mendetail dengan dilampiri peta, arahan pengembangan.

Draf akhir KSP Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara wajib diseminarkan sebelum menjadi Laporan Rencana dihadapan tim teknis, instansi terkait Provinsi dan Kabupaten/Kota. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 15 (lima belas) eksampelar. d. Laporan Akhir / Buku Rencana, Laporan akhir KSP Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara merupakan perbaikan dari Laporan Konsep Draft Akhir yang telah dibahas oleh Kelompok pendamping pelaksana studi. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh) eksampelar Buku Rencana dan 10 (sepuluh) eksampelar Buku Exsekutif Summary dan copy CD/DVD yang berisi seluruh kegiatan laporan (data dan analisis, buku rencana, peta termasuk Summary Report). e. Laporan Album Peta, Gambar-gambar peta rencana kawasan yang dibuat dalam skala 1 : 50.000 Album peta di cetak rangkap 10 (sepuluh), merupakan lampiran dari laporan akhir dan diserahkan bersamaan dengan laporan akhir. f. File Digital : Konsultan harus menyerahkan file digital dalam bentuk CD/DVD pada akhir pelaksanaan pekerjaan. 15. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Pendahuluan disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Gambaran Umum Wilayah Studi Bab 3 Metode Pendekatan Bab 4 Rencana Kerja dan Pelaporan Laporan Antara disusun dengan sistematika sebagai berikut. Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Tinjauan Kebijakan Pembangunan Daerah Bab 3 Gambaran Umum KSPPE Provinsi Sulawesi Utara Bab 4 Analisis Pengembangan KSPPE Provinsi Sulawesi Utara Laporan Akhir disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Tinjauan Kebijakan Pembangunan Daerah Bab 3 Gambaran Umum KSPPE Provinsi Sulawesi Utara Bab 4 Rencana Struktur Ruang KSPPE Prov SULUT Bab 5 Rencana Pola Ruang KSPPE Prov Sulut 16. PENUTUP KAK ini merupakan acuan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Studi Awal Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) berdasarkan Kepentingan Ekonomi Provinsi SULUT. Petunjuk dan ketentuan-ketentuan lain yang belum tercakup dan merupakan tambahan/pelengkap, akan diberikan kepada Konsultan sebagai pelengkap petunjuk pelaksanaan pekerjaan ini apabila diperlukan. Manado, Februari 2014 Menyetujui, KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Selaku Pengguna Anggaran, KABID PERENCANAAN WILAYAH, Selaku PPTK, IR. ROYKE O. RORING, M.Si PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19591010 198903 1 016 HERMAN M. KOESSOY, ST, MSi. PEMBINA NIP. 19670510 199603 1 003