UKURAN ORGAN REPRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN PADA UMUR YANG BERBEDA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN

F.K. Mentari, Y. Soepri Ondho dan Sutiyono* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA UKURAN UKURAN TUBUH TERHADAP BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kualitas semen yang selanjutnya dapat dijadikan indikator layak atau tidak semen

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

EDIBLE PORTION DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN PAKAN RUMPUT GAJAH DAN POLLARD

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

HUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PROPORSI ORGAN PENCERNAAN SAPI JAWA PADA BERBAGAI UMUR SKRIPSI. Oleh NUR FITRI

BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H

UKURAN DAN BENTUK SERTA PENDUGAAN BOBOT BADAN BERDASARKAN UKURAN TUBUH DOMBA SILANGAN LOKAL GARUT JANTAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

PERBANDINGAN KUALITAS SEMEN KAMBING KEJOBONG DAN KAMBING KACANG DI JAWA TENGAH ABSTRACT

KORELASI KADAR ph SEMEN SEGAR DENGAN KUALITAS SEMEN SAPI LIMOUSIN DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG

Kualitas Semen Kambing Peranakan Boer. Quality of Semen Crossbreed Boer Goat. M. Hartono PENDAHULUAN. Universitas Lampung ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Ettawa (asal india) dengan Kambing Kacang yang telah terjadi beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

PERFORMA REPRODUKSI PADA SAPI POTONG PERANAKAN LIMOSIN DI WILAYAH KECAMATAN KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

KOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN

POLA PERTUMBUHAN KAMBING JAWARANDU BETINA DI KABUPATEN REMBANG (Growth Pattern of Female Jawarandu Goat in Rembang Regency)

Endah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

PENGARUH UMUR TERHADAP PERFORMA REPRODUKSI INDUK DOMBA LOKAL YANG DIGEMBALAKAN DI UP3 JONGGOL SKRIPSI AHMAD SALEH HARAHAP

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

Relationship Between Body Weight and Body Size Some Quantitative Properties Goat Kacang in Bone regency Bolango.

Distribusi komponen karkas sapi Brahman Cross (BX) hasil penggemukan pada umur pemotongan yang berbeda

PENGARUH UMUR PEJANTAN DAN FREKUENSI PENAMPUNGAN TERHADAP VOLUME DAN MOTILITAS SEMEN SEGAR SAPI SIMMENTAL DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG

PERSENTASE KARKAS DAN KOMPONEN NON KARKAS KAMBING KACANG JANTAN AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN DAN ENERGI YANG BERBEDA SKRIPSI.

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

Pemotongan Sapi Betina Produktif di Rumah Potong Hewan di Daerah Istimewa Yogyakarta

POLA PERTUMBUHAN KAMBING KACANG JANTAN DI KABUPATEN GROBOGAN (The Growth Pattern of Kacang Goat Bucks in Grobogan District)

PENGARUH JENIS PENGENCER TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU DOMBOS TEXEL DI KABUPATEN WONOSOBO

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

Hubungan Antara Bobot Potong... Fajar Muhamad Habil

ANALISIS POTENSI REPRODUKSI KAMBING KACANG DI WILAYAH PESISIR KEPULAUAN WANGI-WANGI, KABUPATEN WAKATOBI

T. Setiawati, P. Sambodho, dan A. Sustiyah Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

KUALITAS SEMEN DOMBA LOKAL PADA BERBAGAI KELOMPOK UMUR SEMEN QUALITY OF RAM AT DIFFERENT AGE-GROUP

STUDI PERFORMANS EKSTERIOR INDUK KAMBING JAWARANDU BERDASARKAN PARITAS DAN UMUR DI DESA BANYURINGIN KECAMATANSINGOROJO KABUPATEN KENDAL

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

POLA PERTUMBUHAN BOBOT BADAN KAMBING KACANG BETINA DI KABUPATEN GROBOGAN (Growth Pattern of Body Weight of Female Kacang Goats in Grobogan Regency)

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

RESPONS SAPI PO DAN SILANGANNYA TERHADAP PENGGUNAAN TUMPI JAGUNG DALAM RANSUM

HUBUNGAN BOBOT BADAN DENGAN LINGKAR SKROTUM, JUMLAH NAIK, DAN JUMLAH EJAKULASI DOMBA GARUT. Oleh : Hastono 1 dan Johar Arifin 2.

HUBUNGAN BODY CONDITION SCORE (BCS),SUHU RECTAL DAN KETEBALAN VULVA TERHADAP NON RETURN RATE (NR) DAN CONCEPTION RATE (CR) PADA SAPI POTONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya yang berada di daerah Batur, Banjarnegara (Noviani et al., 2013). Domba

DAFTAR PUSTAKA. Blakely, J dan D. H. Bade Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

LAMA BUNTING, BOBOT LAHIR DAN DAYA HIDUP PRASAPIH KAMBING BOERKA-1 (50B;50K) BERDASARKAN: JENIS KELAMIN, TIPE LAHIR DAN PARITAS

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

Yogyakarta 2 Departmen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

ORGAN REPRODUKSI DAN KUALITAS SPERMA MENCIT (Mus musculus) YANG MENDAPAT PAKAN TAMBAHAN KEMANGI (Ocimum basilicum) SEGAR

DINAMIKA REKASATWA, Vol. 2 No. 2, 21 Agustus 2017 HUBUNGAN KARAKTER KUANTITATIF UKURAN TUBUH PADA BERBAGAI BANGSA PEJANTAN KELINCI ABSTRAK

PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA

IV PEMBAHASAN. yang terletak di kota Bekasi yang berdiri sejak tahun RPH kota Bekasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

PERFORMANS ORGAN REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG PROTEIN SEL TUNGGAL SKRIPSI RESI PRAMONO

Muhamad Fatah Wiyatna Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

CIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN ABSTRACT ABSTAAK

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING JAWARANDU JANTAN DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh ABDULLAH HUSEIN BASBETH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelamin sehingga tidak menimbulkan kematian pada anak atau induk saat

HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN YIELD GRADE DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING

HUBUNGAN INDEKS UKURAN TUBUH INDUK DENGAN PENAMPILAN ANAK PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH SKRIPSI. Oleh NININ DYAH AYU ULFAH

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. betina dengan kambing Etawah jantan. Berdasarkan tipe kambing PE digolongkan

DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... ABSTRACT... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

PENAMPILAN DOMBA EKOR TIPIS ( Ovis aries) JANTAN YANG DIGEMUKKAN DENGAN BEBERAPA IMBANGAN KONSENTRAT DAN RUMPUT GAJAH ( Pennisetum purpureum)

D. Akhmadi, E. Purbowati, dan R. Adiwinarti Fakultas Peternakan Unuversitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

UJI KEAKURATAN RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN BERDASARKAN UKURAN TUBUH PADA KAMBING KEJOBONG JANTAN MUDA DAN DEWASA ABSTRAK

Model Kurva Pertumbuhan Sapi Madura Betina dan Jantan Dari Lahir Sampai Umur Enam Bulan. Karnaen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

I. PENDAHULUAN. penting di berbagai agri-ekosistem. Hal ini dikarenakan kambing memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi termasuk dalam genus Bos yaitu dalam Bos taurus dan Bos indicus.

I. Sumeidiana, S. Wuwuh, dan E. Mawarti Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Received December 23, 2006; Accepted April 27, 2007

MATERI DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan protein hewani di Indonesia semakin meningkat seiring dengan

PENGARUH TINGKAT PENGENCERAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KAMBING PE SETELAH PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR

I. PENDAHULUAN. Kambing merupakan salah satu ternak yang banyak dipelihara dan dikembang

PENDAHULUAN. Populasi domba terbesar terdapat di Kabupaten Garut yang termasuk salah

PERFORMA TURUNAN DOMBA EKOR GEMUK PALU PRASAPIH DALAM UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH SULAWESI TENGAH. Yohan Rusiyantono, Awaludin dan Rusdin ABSTRAK

Kata kunci : Sapi Peranakan Ongole, Bobot Badan, Ukuran-ukuran Tubuh Keterangan : 1). Pembimbing Utama 2). Pembimbing Pendamping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang banyak

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

Peta Potensi Genetik Sapi Madura Murni di Empat Kabupaten di Madura. Nurgiartiningsih, V. M. A Bagian Produksi Ternak Fakultas Peternakan UB, Malang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah

PERFORMANS PEDET SAPI PERAH DENGAN PERLAKUAN INDUK SAAT MASA AKHIR KEBUNTINGAN

PENGARUH PERBEDAAN KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN KELINCI LEPAS SAPIH PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE SKRIPSI BADRI YUSUF

PENGANTAR. Latar Belakang. khususnya masyarakat pedesaan. Kambing mampu berkembang dan bertahan

Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak

MAKALAH MANAJEMEN TERNAK POTONG MANAJEMEN PEMILIHAN BIBIT

Bibit sapi Bali SNI 7355:2008

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

Transkripsi:

UKURAN ORGAN REPRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN PADA UMUR YANG BERBEDA (Size of Local Rams Reproduction Organ at Difference Age) DAUD SAMSUDEWA dan ENDANG PURBOWATI Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRACT The aim of the research was to get base data about local rams reproduction organ of age at different age which can be used for the next research. Twelve (12) local rams at 3, 5, 7, and 9 month (3 rams per replication) were slaughtered at 10, 15, 20 and 25 kg body weight and the reproduction organ were measured. Parameters measured were slaughtered body weight, weight of penis, weight of testis, length of penis, length of testis and width of testis. Data were analyzed by simple regression. The result shows, the age of local ram gave highly significant effect (P<0,01) to weight of penis with equation Y = 3,917 + 9,583X (r 2 = 0,791), weight of testis with equation of Y = -101,150 + 43,650X (r 2 = 0,809), length of penis with equation Y = 6,483 + 0,150X (r 2 = 0,825), length of testis with equation of Y = 3,123 + 0,193X (r 2 = 0,764), and give significant effect (P<0,05) to width testis with equation of Y = 2,420 + 0,113X (r 2 = 0,414). It is concluded that age of local rams affected the size of reproduction organ. Key Words: Age, Reproductive Organ Sizes, Local Ram ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dasar tentang ukuran organ reproduksi domba lokal jantan pada umur yang berbeda agar dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya. Domba lokal jantan sebanyak 12 ekor dengan umur 3, 5, 7 dan 9 bulan (masing-masing ada 3 ekor domba sebagai ulangan) dipotong pada bobot potong 10, 15, 20 dan 25 kg kemudian diambil organ reproduksinya. Parameter yang diamati meliputi bobot potong, serta bobot penis, bobot testis, panjang penis, panjang testis dan lebar testis. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa umur domba mempunyai pengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap berat penis dengan persamaan Y = 3,917 + 9,583X (r 2 = 0,791), berat testis dengan persamaan Y = -101,150 + 43,650X (r 2 = 0,809), panjang penis dengan persamaan Y = 6,483 + 0,150X (r 2 = 0,825) dan panjang testis dengan persamaan Y = 3,123 + 0,193X (r 2 = 0,764). Umur mempunyai pengaruh nyata (P<0,05) terhadap lebar testis dengan persamaan Y = 2,420 + 0,113X (r 2 = 0,414). Kesimpulan penelitian ini adalah umur berpengaruh terhadap ukuran organ reproduksi domba lokal jantan. Kata Kunci: Umur, Ukuran Organ Reproduksi, Domba Lokal Jantan PENDAHULUAN Domba lokal merupakan salah satu ternak yang potensial untuk dikembangkan dalam rangka mendukung swasembada daging 2010. Beberapa keunggulan ternak domba antara lain karena sifatnya yang mampu beranak lebih dari satu (prolifik). Hasil penelitian SUTIYONO et al. (1996) menunjukkan bahwa prolifikasi domba ekor tipis mencapai 1,4. Selain itu domba merupakan ternak yang mempunyai kemampuan adaptasi tinggi terhadap lingkungan dan pakan (JOHARI, 1998). Selain faktor pakan dan manajemen, reproduksi merupakan salah satu faktor pendukung yang penting dalam produktivitas ternak. Reproduksi menjadi penting karena reproduksi yang baik akan menjamin keberlangsungan ternak tersebut. Kualitas reproduksi seekor ternak sangat dipengaruhi oleh umur dan kualitas pakan yang terkonsumsi. Umur sangat mempengaruhi kualitas reproduksi karena adanya pengaruh hormon testosteron yang akan memacu perkembangan organ reproduksi. Semakin bertambahanya 413

umur, maka akan meningkatkan ukuran organ reproduksi. Beberapa ukuran organ reproduksi yang mempengaruhi kualitas reproduksi dari seekor ternak jantan adalah ukuran penis dan testis. Ukuran penis sangat mempengaruhi kemampuan ternak dalam kopulasi, sedangkan ukuran testis sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas spermatozoa. Ukuran testis yang semakin besar akan meningkatkan panjang tubuli seminiferi yang merupakan tempat produksi spermatozoa (SALISBURY dan VANDEMARK, 1985). Peramalan fertilitas pejantan juga biasa dilakukan dengan pengamatan dan palpasi terhadap penis dan testis agar dapat diketahui dengan pasti bahwa organ tersebut berada dan berkembang secara normal sesuai dengan bobot hidup dan umurnya (SOENARJO, 1988). Masalah yang masih dihadapi saat ini adalah standar ukuran organ reproduksi domba lokal jantan belum ada, sehingga perlu dilakukan penentuan standar ukuran organ reproduksi domba tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dasar tentang ukuran organ reproduksi domba lokal jantan pada umur yang berbeda agar dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2005 di Laboratorium Ilmu Pemuliaan dan Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro Semarang. Materi Penelitian ini menggunakan 12 ekor domba lokal jantan dengan umur 3, 5, 7 dan 9 bulan (masing-masing ada 3 ekor domba sebagai ulangan), yang dipotong pada bobot potong 10, 15, 20 dan 25 kg kemudian diambil organ reproduksinya. Bobot potong adalah bobot ternak setelah dipuasakan terhadap pakan selama 22 jam. Domba diperoleh dari Kelompok Tani Ternak Ngudi Raharjo di Desa Pager Gunung, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung untuk mendapatkan bangsa ternak dan latar belakang nutrisi yang sama. Timbangan yang digunakan adalah timbangan gantung (hanging scales) merk five goats buatan china dengan kapasitas 50 kg dan ketelitian 200 g. Timbangan untuk menimbang organ reproduksi adalah timbangan elektronik merk ohaus buatan USA, kapasitas 1200 g, dengan ketelitian 0,1 g. Alat untuk mengukur panjang dan lebar organ reproduksi adalah jangka sorong merk Tricle Brand, kapasitas 15 cm dengan ketelitian 0,01 cm, pisau digunakan untuk mengeluarkan organ dan pengulitan. Metode Parameter yang diamati meliputi bobot potong, serta bobot penis, bobot testis, panjang penis, panjang testis dan lebar testis. Bobot potong ternak diukur dengan menimbang ternak menggunakan timbangan ternak. Pengukuran ukuran organ reproduksi yang terdiri dari bobot penis, bobot testis, panjang penis, panjang testis dan lebar testis diukur dengan menggunakan preparat mati. Testis yang diambil sebagai sampel adalah testis yang dikeluarkan dari scrotum (kantung zakar) dan dipotong pada batas vas deferens, sedangkan penis diukur dari ujung penis sampai pangkal penis yang berbatasan dengan ampula. Bobot penis dan bobot testis ditimbang dengan menggunakan timbangan elektronik, sedangkan panjang penis, panjang testis dan lebar testis diukur dengan menggunakan jangka sorong. Variabel dan analisis data penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah meliputi bobot potong, serta bobot penis, bobot testis, panjang penis, panjang testis dan lebar testis. Model Matematis dari penelitian ini adalah: Y = a + bx dimana: Y = Ukuran organ reproduksi A= Konstanta B= Koefisien regresi X= Umur domba lokal jantan Pengujian hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho ditolak, H1 diterima jika t hitung > t tabel atau signifikansi < 5% yang berarti umur mempunyai pengaruh terhadap 414

ukuran organ reproduksi domba lokal jantan. Ho diterima, H1 ditolak jika t hitung < t tabel atau signifikansi > 5% yang berarti umur tidak mempunyai pengaruh terhadap ukuran organ reproduksi domba lokal jantan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi linier sederhana (GHOZALI, 2005). Analisis regresi linier sederhana dilakukan pada umur domba lokal jantan terhadap bobot penis, bobot testis, panjang penis, panjang testis dan lebar testis. HASIL DAN PEMBAHASAN Rerata bobot hidup dan ukuran organ reproduksi domba lokal jantan pada umur yang berbeda tertera Tabel 1. Perkembangan organ reproduksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain oleh pakan, hormonal dan lingkungan (HAFEZ, 1993). Pakan sangat mempengaruhi perkembangan organ reproduksi sebelum mencapai dewasa kelamin. Apabila pakan yang dikonsumsi sebelum dewasa kelamin tidak mencapai standar maka perkembangan reproduksi tidak akan mencapai optimal (BROWN, 1994). Bobot dan panjang penis domba lokal jantan Hasil pengukuran penis domba lokal jantan umur 3, 5, 7 dan 9 bulan menunjukkan bobot dan panjang penis berturut-turut 27,33 g dan 6,93 cm; 59,33 g dan 7,20 cm; 72,00 g dan 7,60 cm; 87,00 g dan 7,80 cm. Hasil dari analisis regresi menunjukkan bahwa umur domba mempunyai pengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap bobot penis dengan persamaan Y = 3,917 + 9,583X dan panjang penis dengan persamaan Y = 6,483 + 0,150X. Koefisien korelasi (r) hasil analisis regresi tersebut cukup tinggi yakni 0,89 dan 0,91, artinya keeratan hubungan X dan Y tinggi. Koefisien determinasinya (r 2 ) adalah 79,10% dan 82,50%, artinya 79,10% dan 82,50% variasi Y dapat diterangkan oleh X menurut persamaan regresi yang diperoleh dari hasil analisis. Hasil penelitian SOEPARNA (1984) pada kambing kacang umur 1,5 2 tahun mempunyai panjang penis 29,50 ± 3,41 cm. Data hasil pengukuran bobot dan panjang testis pada umur yang berbeda ditampilkan dalam Gambar 1 dan 2. Grafik tersebut menunjukkan adanya peningkatan bobot dan panjang penis seiring dengan pertambahan umur. Grafik tersebut juga menunjukkan adanya penurunan pertambahan bobot dan panjang penis pada saat domba lokal jantan mencapai umur 9 bulan. Hal ini sesuai dengan pendapat SORENSEN (1979) yang menyebutkan, bahwa dewasa kelamin pada domba jantan berkisar antara 8 10 bulan, sehingga bobot dan panjang penis hampir mencapai maksimal. Bobot, panjang dan lebar testis domba lokal jantan Hasil pengukuran testis domba lokal jantan umur 3, 5, 7 dan 9 bulan menunjukkan bobot, panjang dan lebar tetis berturut-turut 18,67 g, 3,60 cm dan 2,67 cm; 124,67 g, 4,23 cm dan 3,07 cm; 222,67 g, 4,50 dan 3,33 cm; 277,00 g, 4,80 cm dan 3,33 cm. Hasil dari analisis regresi menunjukkan bahwa umur domba mempunyai pengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap bobot testis dengan persamaan Y = -101,150 + 43,650X, dan panjang testis dengan persamaan Y = 3,123 + 0,193X. Umur mempunyai pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap lebar testis dengan persamaan Y = 2,420 + 0,113X. Tabel 1. Umur, bobot badan dan ukuran organ reproduksi domba lokal jantan penelitian Umur (bulan) Bobot hidup (g) Bobot penis (g) Bobot testis (g) Panjang penis (cm) Panjang testis (cm) Lebar testis (cm) 3 10133,33 27,33 18,67 6,93 3,60 2,67 5 15133,33 59,33 124,67 7,20 4,23 3,07 7 20266,67 72,00 222,67 7,60 4,50 3,33 9 25200,00 87,00 277,00 7,80 4,80 3,33 415

10 9 8 87.00 Panjang Penis (cm) Bobot Penis (gram) 7 6 5 4 3 2 1 8.00 7.80 7.60 7.40 7.20 7.00 27.33 59.33 72.00 Gambar 1. Bobot penis domba lokal jantan pada umur yang berbeda 6.93 7.20 7.60 7.80 6.80 6.60 6.40 Gambar 2. Panjang penis domba lokal jantan pada umur yang berbeda Koefisien korelasi (r) hasil analisis regresi untuk bobot testis dan panjang testis tersebut cukup tinggi yakni 0,90 dan 0,87, artinya keeratan hubungan X dan Y tinggi. Koefisien determinasinya (r 2 ) adalah 80,90% dan 76,40%, artinya 80,90% dan 76,40% variasi Y dapat diterangkan oleh X menurut persamaan regresi yang diperoleh dari hasil analisis, namun untuk lebar testis, koefisien korelasi (r) hasil analisis regresi untuk bobot testis dan panjang testis tersebut hanya 0,64, artinya keeratan hubungan X dan Y sedang. Koefisien determinasinya (r 2 ) adalah 41,40%, artinya hanya 41,40% variasi Y dapat diterangkan oleh X menurut persamaan regresi yang diperoleh dari hasil analisis. Rendahnya keeratan hubungan lebar testis dengan umur ini terjadi karena menurut HAFEZ (1993) akan berkembang melebar terlebih dahulu untuk memperbanyak ruang perkembangan tubuli seminiferi, sehingga maksimal lebar testis akan tercapai pada umur yang lebih awal dibandingkan dengan panjang dan bobot tetis. Hasil Penelitian SOEPARNA (1984) pada kambing Kacang umur 1,5 2 tahun mempunyai bobot testis 59,17 ± 5,13 gr, panjang testis 7,03 ± 0,74 cm dan lebar tetis 4,59 ± 0,47 cm, sedangkan hasil penelitian 416

HASTONO (2006) pada kambing Peranakan Etawah umur 1,5 2 tahun mempunyai panjang testis 7,72 ± 1,12 cm dan lebar tetis 4,5 ± 0,55 cm, untuk kambing Peranakan Etawah umur 2 4 tahun menunjukkan panjang testis 8,62 ± 1,25 cm dan lebar tetis 5,2 ± 0,53 cm. Data hasil pengukuran bobot dan panjang testis dapat ditampilkan dalam Gambar 3, 4 dan 5. Secara umum perkembangan testis terjadi pada umur yang lebih awal dibandingkan perkembangan penis. Hal ini sesuai dengan pendapat PARTODIHARDJO (1980) yang menyebutkan bahwa testis akan berkembang lebih awal dibandingkan organ reproduksi yang lain, karena testis harus menjadi pendukung perkembangan organ reproduksi yang lain dengan menghasilkan hormon testosteron. 30 25 277.00 Bobot Testis (gram) 20 15 124.67 222.67 10 5 18.67 Gambar 3. Bobot testis domba lokal jantan pada umur yang berbeda 6.00 Panjang Testis (cm) 5.00 4.00 3.00 2.00 3.60 4.23 4.50 4.80 1.00 Gambar 4. Panjang testis domba lokal jantan pada umur yang berbeda 417

3.50 3.00 3.07 3.33 3.33 Lebar Tetis (cm) 2.50 2.00 1.50 2.67 1.00 0.50 Gambar 5. Lebar testis domba lokal jkantan pada umur yang berbeda KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini adalah umur berpengaruh terhadap ukuran organ reproduksi domba lokal jantan. Perkembangan penis akan mengikuti pencapaian dewasa kelamin sedangkan tetis akan lebih dulu mengalami perkembangan dibandingkan organ reproduksi yang lain. DAFTAR PUSTAKA BROWN, B. 1994. Review: A review pf nutritional influences on reproduction in boar, bulls and ram. Rep. Nut. Develop. 34(2) : 89 114. HAFEZ, E.Z.E. 1993. Hormones, Growth Factors and Reproduction. In: Reproduction In Farm Animals. HAFEZ, E.S.E. Lea & Febiger. Philadelphia. HASTONO. 2006. Kualitas semen dan ukuran testis kambing Peranakan Etawah di pedesaan. Seminar Nasional: Pengembangan Teknologi Inovatif untuk Mendukung Pembangunan Peternakan Berkelanjutan. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. 11 Februari 2006. JOHARI, S., I. ARINTO, S. WUWUH dan I. SUMEIDIANA. 1998. Produktivitas induk domba generasi pertama hasil persilangan anatara Domba Ekor Gemuk (DEG) dengan Domba Ekor Tipis (DET). JPPT 23(4) : 127 138. PARTODIHARDJO, S. 1980. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara. Jakarta. PURBOWATI, E., C. I. SUTRISNO., E. BALIARTI., S. P. S. BUDHI dan W. LETARIANA. 2005. Ransum Komplit dari Bahan Pakan Lokal untuk Menghasilkan Daging Domba Rendah Lemak. Laporan Kegiatan Hibah Bersaing. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. RNJHAN, S.K. 1981. Animal Nutrition. 2 nd Ed. Vikas Publishing House PVT. Ltd. New Delhi. SALISBURY, G.W. dan N.L. VAN DEMARK. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Pada Sapi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. SOEPARNA. 1984. Studi Biologi Reproduksi Kambing Kacang Jantan Muda. Ringkasan Disertasi. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. SOENARJO, C.H. 1988. Buku Pegangan Kuliah Ilmu Tilik Ternak. CV. Baru. Jakarta. SORENSEN, A.M. 1979. Animal Reproduction Prinsiples and Practices. McGraw-Hill. New York. SUTIYONO., S. WUWUH., E. KURNIANTO dan B. SASTRADINATA. 1996. Prolifikasi Domba Ekor Tipis (DET) milik rakyat Kecamatan Mijen Kodya Semarang. Media 1. Tahun XXI: 2 7. 418