Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk

Andria, Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pasangan Usia Subur (PUS) Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Andria : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian KB Implan Didesa Margamulya Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Samo I

BAB I PENDAHULUAN. miliar jiwa. Cina menempati urutan pertama dengan jumlah populasi 1,357 miliar

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) Keluarga Berencana adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA PASIRANGIN KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI RUMAH BERSALIN RACHMI PALEMBANG TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA KAMPUNG NANGKA GABUNGAN KECAMATAN LAWE BULAN ACEH TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

The Factors that Affect the Participation of Men in Vasektomi in Kelurahan Sioldengan Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu 2018

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA PRODUKTIF TERHADAP METODE KONTRASEPSI VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Kata Kunci: Pasangan Usia Subur,Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang digunakan dengan jangka panjang, yang meliputi IUD, implant dan kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MEMILIH KB SUNTIK 3 BULAN DMPA DI KLINIK Hj. RUKNI LUBIS MEDAN JOHOR ANITA RIZQI

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

Maida Pardosi Poltekkes Kemenkes Medan, Jurusan Kebidanan ABSTRAK. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, keikutsertaan,pus, Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya permasalahan kependudukan, karena Indonesia merupakan negara

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL DI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan salah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Juli 2013 mencapai 7,2 miliar jiwa, dan akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada tahun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014

UNIVERSITAS SILIWANGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN PEMINATAN KESEHATAN REPRODUKSI SKRIPSI, NOVEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar

BAB I PENDAHULUAN. adalah dampak dari meningkatnya angka kelahiran. Angka kelahiran dapat dilihat dari pencapaian tingkat fertilitas.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

SIKAP SUAMI TENTANG KONTRASEPSI VASEKTOMI

SKRIPSI FAKTOR DETERMINAN PERILAKU KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN METODE OPERASI PRIA (MOP) DI KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN PELAYANAN KONSELING KB TENTANG AKDR DENGAN CAKUPAN AKSEPTOR AKDR

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muda, dan arus urbanisasi ke kota-kota merupakan masalah-masalah pokok

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga dengan Persepsi Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. India, Pakistan, Brazil, dan Nigeria yang memberikan kontribusi besar pada

PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEDEN KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ASFARIZA YUDHI PRABOWO

MA RIFATUL AULIYAH Subject : Dukungan Suami, MKJP, Akseptor KB DESCRIPTION ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara (Irianto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi di ASEAN. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan misi Program KB Nasional. Visi KB itu sendiri yaitu Norma Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKIKUTSERTAAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN METODE MAL DI KELURAHAN RINGIN PUTIH KARANGDOWO KLATEN

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI MKJP PADA PUS DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

INTISARI. Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI, 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, 3 Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong

PARTISIPASI SUAMI DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KAMPUNG JOGONEGARAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak yaitu 256 juta jiwa

Rika herawati : Hubungan Berat Badan Ibu Dengan Pemakaian KB Hormonal Di Desa Pekan Tebih Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Hulu

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Keluarga berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. jumlah anak dalam keluarga (WHO, 2009). Program KB tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

I. PENDAHULUAN. atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memaparkan tentang ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai 231,4 juta

Transkripsi:

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Ibu Untuk Memilih Factor Factors Affecting The Mother To Choose Low Interest As Contraception Implant Waterfall Village District In The Field Mmarelan I ANANTASIA MARLIZA* *Dosen Prodi D III Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian Abstrak Masalah kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari gerakan keluarga berencana dengan upaya peningkatan keperdulian dan peran serta masyarakat. Implant adalah metode kontrasepsi yang hanya mengadung progestin dengan masa kerja panjang dan di susukkan dibawah kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya minat Ibu untuk memilih Implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Tahun 2010. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 87 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 April 2010 sampai 20 April 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi pertanyaan dari faktor pengetahuan, faktor pendidikan, faktor sumber ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pengetahuan responden berada dalam klasifikasi cukup 49 responden (56,3%) dan pengetahuan kurang 5 responden (5,7%), dari segi pendidikan 46 orang (52,9%) berpendidikan SD dan 1 responden (1,1%) tamat Perguruan Tinggi, dari segi sumber ekonomi baik sebanyak 55 orang (63,2%), dan sumber ekonomi kurang sebanyak 4 responden (4,6%) untuk tidak berkb karena KB itu mahal Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan setiap faktor masih mempengaruhi ketidak mauan Ibu dalam menggunakan alat kontrasepsi Implant. Diharapkan adanya penyuluhan yang lebih giat supaya responden yang pengetahuannya baik bisa termotivasi menjadi peserta KB Implant, Di harapkan kepada pemerintah agar mengadakan KB gratis, karena banyak responden menganggap KB Implant itu mahal.selanjutnya diharapkan pada responden untuk memotivasi diri untuk menggunakan alat kontrasepsi implant agar pemakaian antara alat kontrasepsi yang satu dengan yang lainnya berimbang. Kata Kunci : faktor faktor pengaruh, alat kontrasepsi Implant Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 Page 100

abstract The quality of human resource issues can not be separated from the family planning movement efforts to increase awareness and community participation. Implants are the only contraceptive method mengadung progestin with a long service life and in susukkan under the skin. This study aims to determine the factors - factors that affect the low interest of the mother to choose the implant as a contraceptive in the Village Falls Medan District in 2010. Design used in this study was descriptive with a large sample of 87 people. The study was conducted on 4 April 2010 to 20 April 2010. Instrument in this study a questionnaire that included questions on knowledge factors, educational factors, factors of economic resources. The results showed the majority of respondents were in the classification of knowledge quite 49 respondents (56.3%) and lack of knowledge of five respondents (5.7%), in terms of education 46 (52.9%) had elementary and 1 respondent (1.1 %) graduated from college, in terms of both economic resources by 55 people (63.2%), and lack of economic resources by 4 respondents (4.6%) for berkb not because it's expensive KB from the results it can be concluded each factor still affect the mother's unwillingness to use contraception implants. Expected a more aggressive extension of knowledge so that respondents could well be motivated participants KB Implants, Di expect the government to hold a free family planning, because many respondents considered it mahal.selanjutnya KB Implant expected on the respondents to motivate myself to use contraceptive implants in order to use between contraception balanced each other. Keywords: impact factors, contraceptive implants Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 Page 101

Pendahuluan Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2004). Keluarga Berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan pada abad ke 20 saat ini hampir 60 % pasangan usia subur di seluruh dunia menggunakan kontrasepsi. Hingga saat ini populasi dunia sudah mencapai angka 6 milyar dan lebih dari 120 juta wanita negara berkembang tidak memiliki cara mencegah kehamilan. Pada awal tahun 2000, para pakar kependudukan memproyeksikan penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 234,1 juta Angka ini merupakan proyeksi moderat yang mengasumsikan keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dalam menurunkan fertilitas pada periode 1997-2000 terus berlanjut. Kontrasepsi hormon merupakan kelompok yang pemakaiannya berada pada urutan ke tiga diseluruh dunia. Sebagian besar (85 %) menggunakan kontrasepsi oral sedangkan implant hanya 15% namun beberapa negara mungkin banyak mengandalkan salah satu metode tertentu (Glasier,2006). Survey demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2002 2003 memperlihatkan proporsi peserta KB untuk semua tercatat sebesar 60,3 %. Bila dirinci lebih lanjut proporsi peserta KB yang terbanyak adalah suntik (27,8%), diikuti oleh pil (13,2%), IUD (6,2%), implant atau susuk KB (4,3%) sterilisasi wanita (3,7%), kondom (0,9%), sterilisasi pria (0,4%), MAL (Metode Amenore Laktasi) (0,1%), dan sisanya merupakan peserta KB tradisional masing masing menggunakan cara tradisional, pantang berkala (1,6%) maupun senggama terputus (1,5%) dan cara lain (0,5%).(BKKBN, 2006). Banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut, berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk status kesehatan. Salah satu bagian dari program KB nasional adalah KB implant. Kontrasepsi untuk kebutuhan KB yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Pemasangan implant sederhana dan dapat diajarkan dan Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 Page 102

efek sampingnya sedikit Implant merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya guna nya Kegagalan adalah 0,3 per 100 tahun tetapi mengapa ibu ibu kurang berminat menggunakan alat kontrasepsi ini (Manuaba, 1998). Kelebihan implant adalah cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen, perdarahan yang terjadi lebih ringan, tidak menaikan tekanan darah, resiko terjadi nya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim.(sarwono, 1999.) Berdasarkan hasil presurvey di BKKBN pada tahun 2009 di Sumatra Utara Jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 1.982.810 peserta, pasangan yang menjadi peserta KB aktif pada Mei 2009 sebanyak 1.266.071 yakni peserta KB IUD sebanyak 2.488 peserta, Metode Operasi Wanita sebanyak 920 peserta, Metode Operasi Pria 257 peserta, Kondom 2.212 peserta, Implant 4.325 peserta, Suntik 9.974 peserta dan Pil sebanyak 10.931 peserta. Sementara PUS yang bukan peserta KB ada sebanyak 716.739 yakni 73.863 jumlah pasangan usia subur yang sedang hamil, 213.653 jumlah pasangan usia subur yang ingin mempunyai anak segera (IAS), 249.586 jumlah pasangan usia subur tidak ingin anak lagi (TIAL), 179.637 jumlah pasangan usia subur yang ingin anak ditunda (BKKBN,2009). Secara umum alasan utama tidak menggunakan KB Implant yang paling dominan dikemukakan wanita adalah merasa tak subur (28,5%). Alasan berikutnya yang cukup menonjol adalah alasan telah mengalami menopause (16,8%). Alasan berkaitan dengan kesehatan (16,6%). Alasan efek samping (9,6%). Puasa kumpul (7,3%). merasa tidak nyaman dalam ber KB (5,2%). Dan alasan berkaitan dengan akses ke pelayanan seperti jarak jauh, tak tersedia provider (0,1 1,6%). Selain itu masih dijumpai alasan mengenai larangan suami dan budaya atau agama (2,6% dan 0,9%) (BKKBN, 2009) Dari data yang diperoleh dari pemberdayaan wanita dinas kesehatan kota Medan peserta KB aktif pada bulan November 2009 di kecamatan Medan dari 20,830 PUS yang memakai alat kontrasepsi implant hanya 581 (3,85 %). Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan. Tujuan Umum Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 Page 103

Kecamatan Medan Tahun 2010. Tujuan Khusus Penelitian 1. Untuk mengidentifikasi karakteristik yang mempengaruhi rendahya minat ibu dalam memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan 2. Untuk mengindetifikasi faktor pengetahuan yang mempengaruhi rendahnya minat ibu dalam memilih implant sebagai alat kontrasepsi dikelurahan terjun Kecamatan Medan 3. Untuk mengidentifikasi faktor pendapatan keluarga yang mempengaruhi rendahnya minat ibu dalam memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan terjun Kecamatan Medan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan jenis desain Cross Sectional, yaitu pengambilan data yang dilakukan dalam satu kurun waktu. Jumlah sampel pada penelitian ini 87 responden Hasil Penelitian Berdasarkan karakteristik responsen responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi implant yakni 87 orang pada rentang usia 25-40 tahun, berdasarkan pendidikan sebagian besar responden 46 orang (53%) berpendidikan SD, berdasarkan pendapatan keluarga dengan sebagian besar sumber ekonomi cukup sebanyak 55 orang (64%) Berdasarkan pengetahuan responden bahwa mayoritas responden dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 49 responden (56%) dan minoritas responden berada dalam klasifikasi berpengetahuan kurang sebanyak 5 responden (6%).Berdasarkan pendapatan keluarga bahwa tanggapan responden dari segi pendapatan keluarga (keuangan) mendukung sebanyak 55 orang (64%) Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat Ibu terhadap pemakaian alat kontrasepsi Implant di Kecamatan Medan Tahun 2010. menyatakan bahwa mayoritas minat responden tidak menggunakan alat kontrasepsi Implant berada dalam klasifikasi pengetahuan cukup yaitu 49 responden (57%) dan minoritas minat responden tidak menggunakan alat kontrasepsi Implant berada dalam klasifikasi pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (6%). sekolah dasar ada 46 orang (53%) sehingga responden tidak menggunakan alat kontarsepsi. segi sumber ekonomi (keuangan) cukup sebanyak 55 orang (63%) untuk tidak berkb karena secara umum mereka menyatakan KB itu mahal, dari 4(5%) responden segi sumber ekonomi baik yang menyatakan sekiranya mereka disuruh Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 Page 104

memilih beras dan pil KB, 4 responden memilih beras dengan alasan beras merupakan kebutuhan pokok (primer) dan 28 responden menyatakan ingin KB gratis. Kesimpulan 1. Semua responden yang saya teliti tidak menggunakan alat kontrasepsi implant tetapi memakai alat kontrasepsi suntik, dan pil meskipun pengetahuan responden tentang kontrasepsi implant sudah bagus tidak menjadi dominan bagi akseptor untuk meenggunakan implant sebagai alat kontrasepsi jika akseptor itu sendiri tidak berminat untuk menggunakannya. 2. Pengetahuan, pendidikan dan pengalaman yang diperoleh responden dari orang lain tentang adanya kemungkinan mendukung responden untuk tidak menggunakan kontrasepsi implant jadi membuat mereka tidak termotivasi untuk memilih alat kontrasepsi tersebut. 3. Dari segi sumber ekonomi (keuangan) mendukung orang untuk tidak menggunakan kontrasepsi implant karena secara umum mereka menyatakan KB itu mahal. Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan Mengadakan penyuluhan yang lebih giat supaya memotivasi responden yang sudah berpengetahuan bagus untuk mau menggunakan alat kontrasepsi implant 2. Bagi Ibu Ibu Diharapkan untuk lebih memotivasi diri untuk menggunakan Implant sebagai alat kontrasepsi yang satu dengan yang lainnya berimbang. Partisipasi akseptor dalam meningkatkan pengetahuan tentang alat kontrasepsi Implant melalui jalan mengikuti dan mendengarkan penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Daftar Pustaka Arikunto, Surasmi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Danuatmadja, Bonny. 2003. 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta. EGC. Jones, Derek Llewellyn. 2005. Setiap Wanita. Jakarta. Dela Pratasa. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan KB Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC. Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 Page 105

Musbikin, Iman. 2007. Persiapan Mengahadapi Persalinan. Yogyakarta. Mitra Pustaka. Manik, Murniati, Asnah dan Asiah. 2008. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan. Program D-IV Bidan Pendidik FK USU. Neilson, Joan. 1995. Cara Menyusui yang Baik. Jakarta. Arcan. Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Rineka Cipta. Pediatrics. 2006. ASI Eksklusif. http://www.pediatrics.org Prasetyono, Sunar, Dwi. 2009. Cara menyusui yang Baik. Jakarta. Arcan. Roesli, Utami. 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta. Diva Press. Roesli, Utami. 2007. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta. Trubus Agriwidya. Roesli, Utami, 2008. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta. Trubus Agriwidya. Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta. EGC. Simkin, Penny, et al. 2007. Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta. Arcan. Sri Purwanti, Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta. EGC Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1 No 2 Page 106