ABSTRAK. PENGARUH KREDIT DIBERIKAN DAN NON PERFORMING LOAN Terhadap RETURN ON ASSETS. (Studi Kasus Pada Bank BPR Sahat Sentosa)

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN RISIKO KREDIT TERHADAP RENTABILITAS

PENGARUH TINGKAT KECUKUPAN MODAL DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya)

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PD. BPR Artha Sukapura Tasikmalaya)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

PRAMA TRIANDY P Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT

ABSTRACT. INFLUENCE THIRD PARTY FUND, LENDING AND CREDIT RISK TO OPERATIONAL PROFIT (Case Study at PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Tasikmalaya) By:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

PENGARUH PENYALURANKREDIT PEMILIKAN RUMAH TERHADAP NON PERFORMING LOAN DAN DAMPAKNYA PADA RETURN ON ASSET

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya)

ABSTRACT. Keyword: Non Performing Loans, Cash Turn Over, Liquidity.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya)

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP RESIKO KREDIT DAN DAMPAKNYA PADA ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH. (Studi Kasus Pada BPR Artha Galunggung Tasikmalaya) Ervi Irvana

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

HUBUNGAN BIAYA DANA PIHAK KETIGA DENGAN RENTABILITAS BANK (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya)

PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP RENTABILITAS PADA BANK UMUM. Dewi Gusti Ayu, SE.

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

ANALISIS PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN CADANGAN PENGHAPUSAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BPR NUSAMBA NGUNUT. Oleh: Dessy Cristyani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kata Kunci : Penyaluran Kredit, Kredit Bermasalah dan Rentabilitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN DAMPAKNYA PADA PENDAPATAN BUNGA BANK

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB II LANDASAN TEORI. meningkatnya pertanggung jawaban publik oleh perusahaan, maka konsep

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ikhwan Al-Shafa, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA OPERASIONAL. (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk mendapatkan revenue atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. kelancaran perekonomian (Triandaru dan Budisantoso, 2006:10).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

Oleh : Adion Reapakaya Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya)

The Influence of Credit Lending and Loss Credit Of Rentability. (Case Study at PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) ABSTRACT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Rasio Efisiensi (BOPO) Terhadap Profitabilita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan bank dalam sebuah negara akan memberikan dukungan. ekonomi dan hingga kondisi perbankan pada saat sekarang ini..

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian sangatlah besar.

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Rasio Likuiditas (Current Ratio)

EVALUASI PENGAWASAN KREDIT MODAL KERJA SEBAGAI UPAYA MENEKAN TUNGGAKAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

Transkripsi:

ABSTRAK PENGARUH KREDIT DIBERIKAN DAN NON PERFORMING LOAN Terhadap RETURN ON ASSETS (Studi Kasus Pada Bank BPR Sahat Sentosa) Ari Muhamad Bakri 103403006 Dibawah Bimbingan: Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak, CA R. Neneng Rina A, SE., MM., Ak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kredit diberikan, non performing loan dan return on asset serta mengetahui pengaruh kredit diberikan terhadap non performing loan, untuk mengetahui pengaruh kredit diberikan dan non performing loan secara parsial maupun simultan terhadap return on asset pada PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus pada PT BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder dengan teknik analisis data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) kredit diberikan mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap non performing loan, (2) pemberian kredit dan non performing loan secara parsial mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap return on asset, (3) kredit diberikan dan non performing loan secara simultan mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap return on asset. Kata Kunci : Kredit diberikan, Non Performing Loan, dan Return On asset PENDAHULUAN Keberadaan suatu bank memberikan manfaat terhadap perekonomian, yaitu berupa mekanisme alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien. Ini disebut fungsi intermediasi yang dapat dikatakan bahwa bank merupakan penyalur dana dari unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana kepada unit-unit yang kekurangan dana. Dengan fungsi intermediasi ini bank berperan penting dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dengan sistem pembayaran efisien dan aman yang diterapkan oleh perbankan akan membuat lalu lintas sistem pembayaran berjalan dengan lancar. Selain itu, bank juga berfungsi sebagai media dalam menstransmisikan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral karena kebijakan moneter bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan pertumbuahan ekonomi. Karena itu, setiap negara akan berupaya agar perbankan selalu berada dalam kondisi yang sehat, aman, dan stabil. Industri perbankan syarat akan risiko terutama pada saat pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan penanaman dana lainnya (Iman Ghozali, 2007). Ditengah beratnya tantangan yang dihadapi, bank pada umumnya mampu mempertahankan kinerja yang positif. Namun demikian fungsi intermediasi masih terhalang oleh perubahan ekonomi yang kurang menguntungkan. Dasar untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah dengan melihat laporan keuangan yang bersangkutan. Analisis rasio keuangan yang dilakukan pada perusahaan dapat memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan, apabila kinerja perusahaan meningkat nilai perusahaan akan semakin tinggi. Selain itu, dengan analisis rasio keuangan perusahaan akan dapat diketahui apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan di perusahaan. Untuk dapat menyampaikan informasi akuntansi yang relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakainya, telah dikembangkan suatu teknik yaitu analisis rasio keuangan yang dapat diaplikasikan dalam praktek bisnis. Bank sebagai lembaga yang memberikan kredit harus mempunyai internal control yang cukup baik atas kredit tersebut agar tidak terjadi kesalahan pemberian kredit. Bentuk internal control atas kredit pada setiap bank akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya tergantung pada kondisi masing-masing bank. Jenis usaha dan ukuran bank yang sama belum

tentu mensyaratkan internal control atas kredit yang sama karena keahlian dan dipercayainya pegawai bank menyebabkan Internal control atas kredit suatu bank berbeda dengan yang lainnya tetapi yang jelas tujuannya sama yaitu tercapainya tujuan organisasi dan manajemen. Non Performing Loan merupakan suatu keadaan dimana nasabah tidak sanggup membayar kewajibannya, rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja bank. Non Performing Loan yang tinggi menyebabkan timbulnya masalah likuiditas (ketidakmampuan membayar pihak ketiga), rentabilitas (utang tidak bisa ditagih), ataupun solvabilitas (modal berkurang) Rasio return on asset dapat digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar return on asset suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi dari bank tersebut dari segi penggunaan aktiva. Laba juga biasa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang. Investor mengharapkan dana yang di investasikan ke dalam perusahaan akan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi sehingga laba yang diperoleh jadi tinggi pula. Dilihat dari struktur aset bank, kredit merupakan aktiva produktif terbesar sehingga pendapatan bunga yang di peroleh bank dari penyaluran kredit ini merupakan pendapatan terbesar yang diperoleh bank. Tapi karena sumber dana utama yang digunakan untuk membiayai penyaluran kredit tersebut berasal dari dana pihak ketiga maka besarnya pendapatan bunga tersebut akan di ikuti pula dengan besarnya beban bunga yang harus dibayar kepada nasabah. Oleh karena itu, pihak bank harus menentukan besarnya tingkat bunga yang paling efektif sehingga kredit yang disalurkan dapat menghasilkan laba yang sebesar-besarnya.

Namun perlu diingat bahwa dalam menjalankan kegiatan operasionalnya terutama dalam pemberian pinjaman, bank harus tetap memperhatikan kecukupan modal yang dimilikinya, sehingga bank tidak sembarangan melakukan ekspansi pinjaman hanya untuk memperoleh laba yang besar, juga tidak terlalu membatasi pinjaman hanya untuk menghindari resiko. Hal ini harus diperhatikan oleh PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya. Ditengah persaingan yang semakin ketat dengan semakin banyaknya bank-bank perkreditan di Tasikmalaya, mengharuskan PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya memiliki strategi khusus untuk menarik perhatian calon deposan agar menitupkan dananya serta calon debitur agar meminjam dananya di PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya dapat terus beroperasi. Oleh karena itu, PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan serta dapat menjaga kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dan meminjam dana di PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya. Adapun kegiatan operasional PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya meliputi : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Memberikan kredit khusus terhadap pengusaha golnongan ekonomi lemah. c. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. Salah satu aktifitas PT. BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya adalah penyaluran dana dalam bentuk kredit mencerminkan efektifitas dari penggunaan dana yang telah dihimpun oleh pihak bank dari masyarakat dan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan besarnya laba yang diterima oleh bank. Efektif atau tidaknya suatu bank dalam menggunakan dananya juga

dapat menentukan seberapa besar profitabilitas yang akan dicapainya, data diatas berarti menunjukan tingkat kesehatan bank bank tersebut dalam keadaan baik, salah satnya yaitu dengan mengukur tingkat pengembaliannya (return on asset) TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian kredit menurut Hasibuan (2001:92), Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Selanjutnya untuk memahami lebih mendalam apa yang dimaksud dengan kredit, di bawah ini disebutkan jenis-jenis kredit sebagai berikut (Hasibuan,2002:92) : 1. Dilihat dari Segi Kegunaan Maksud jenis kredit dilihat dari segi kegunaannya adalah untuk melihat penggunaan uang tersebut apakah untuk digunakan dalam kegiatan utama atau hanya kegiatan tambahan. Jika ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit, yaitu : a. Kredit investasi Yaitu kredit yang biasa digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek baru di mana masa pemakaian untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama perusahaan.

b. Kredit modal kerja Merupakan kredit yank digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. Kredit modal kerja merupakan kredit yang dicarikan untuk mendukung kredit investasi yang sudah ada. 2. Dilihat dari Segi Tujuan Kredit : a. Kredit produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi kredit ini di berikan untuk menghasilkan jasa. b. Kredit konsumtif Kredit yang digunakan untuk konsumsi pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. c. Kredit perdagangan Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering di berikan kepada suplier atau agenagen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu. 3. Dilihat dari Segi Jangka Waktu a. Kredit jangka pendek Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

b. Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja. Beberapa bank mengklasifikasikan kredit menengah menjadi kredit jangka panjang. c. Kredit jangka panjang Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang. Seperti kredit perumahan. 4. Dilihat dari Segi Jaminan a. Kredit dengan jaminan Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya, setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur. b. Kredit tanpa jaminan Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan bank yang bersangkutan. 5. Dilihat dari Segi Sektor Usaha a. Kredit pertanian Merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang. b. Kredit peternakan Merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Kredit industri Merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana, baik industri kecil, industri menengah, dan industri besar. d. Kredit pertambangan Merupakan kredit yang diberikan untuk untuk usaha tambang, jenis tambang yang dibiayai biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak, atau tambang timah. e. Kredit pendidikan Kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa yang sedang belajar. f. Kredit profesi Diberikan kepada kalangan para profesional seperti, dosen, dokter, atau pengacara. g. Kredit perumahan Yaitu kredit yang membiayai pembangunan atau pembelian perumahan dan sektor-sektor usaha lainnya. Metode yang dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Sugiyono,2009:54) digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis Pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti (Mohammad Nazir, 2005:57)

PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasioanl, penetapan tingkat signifikan, uji kelayakan, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1. Penetapan Hipotesis Operasional Pada penetapan hipotesis, hipotesis yang akan diuji dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian. Hipotesis yang digunakan adalah : : kredit diberikan tidak berpengaruh terhadap Non Performing Loan : kredit diberikan berpengaruh terhadap Non Performing Loan : kredit diberikan dan Non Performing Loan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On Asset : kredit diberikan dan Non Performing Loan secara parsial berpengaruh terhadap Return On Asset : kredit diberikan dan Non Performing Loan secara simultan berpengaruh terhadap Return On Asset. : kredit diberikan dan Non Performing Loan secara simultan berpengaruh terhadap Return On Asset. 2. Penetapan tingkat signifikasi Taraf signifikan ( ditetapkan sebesar 5%. Ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kemelesetan 5%. Taraf signifikan ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup nyata untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 3. Uji signifikasi Untuk menguji signifikan dilakukan dua pengujian, yaitu :

a. Secara simultan menggunakan uji F b. Secara parsial menggunakan uji t 4. Kaidah keputusan Kaidah keputusan yang digunakan adalah : a. Terima Ho jika dan tolak Ho jika b. Terima Ho jika dan tolak Ho jika atau 5. Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian diatas, penulis melakukan analisis secara kuantitatif. Dan hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Kredit Diberikan dan Non Performing Loan Terhadap Return On Asset pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Analisis data menggunakan analisis jalur (path analisis) dengan bantuan SPSS Versi 11.0. Hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis untuk melihat : 1. Pengaruh variabel X 1 (kredit diberikan) terhadap variabel X 2 (Non Performing Loan) pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi 2. Pengaruh variabel X 1 (kredit diberikan) terhadap variabel Y (Return On Asset) pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi. 3. Pengaruh variabel X 2 (Non Performing Loan) terhadap variabel Y (Return On Asset) pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi.

4. Pengaruh variabel X 1 (kredit diberikan) dan X 2 (Non Performing Loan) terhadap variabel Y (Return On Asset) pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi. Pengaruh Kredit Diberikan terhadap Non Performing Loan Untuk mengetahui pengaruh kredit diberikan terhadap Non Performing Loan, maka dilakukan uji hipotesis. Dimana hipotesis tersebut adalah kredit diberikan berpengaruh terhadap Non Performing Loan. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan melalui uji statistik koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat pengaruh variabel kredit diberikan (X 1 ) terhadap variabel Non Performing Loan (X 2 ). Dari pengolahan SPSS di atas, didapat nilai koefisien korelasi 0,856 dimana korelasi tersebut berdampak positif dalam arti dengan signifikan 0,000 pada α = 0,05 tidak adanya tanda negatif pada koefisien korelasi 0,856 menandakan pengaruh yang positif. Pengaruh positif artinya jika kredit yang diberikan meningkat maka Non Performing Loan yang dihasilkan akan semakin baik Dari koefisien jalur di atas, ( X1X2 ) dapat diperoleh koefisien determinasi ( X2X1 ) 2 sebesar 0,856 berarti bahwa 73,1% variabilitas dari variabel kredit yang diberikan mempunyai pengaruh terhadap variabel Non Performing Loan, dari hasil tersebut tampak bahwa hipotesis penelitian teruji bahwa variabel kredit yang diberikan mempunyai pengaruh terhadap variabel Non Performing Loan sebesar 73,1%. Artinya jika kredit yang diberikan tiap tahunnya meningkat maka Non Performing Loan yang dihasilkan akan semakin baik. Tingkat signifikansi diukur dengan menggunakan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS (lampiran 5) diperoleh t hitung dan t tabel, yaitu t hitung 7,033 > t tabel 2,093 yang berarti menerima Ha atau dengan kata lain bahwa kredit yang diberikan berpengaruh terhadap Non Performing Loan.

Adanya pengaruh yang signifikan antara kredit diberikan terhadap NPL ini disebabkan karena kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah akan berdampak terhadap tingkat NPL, semakin lancar nasabah dalam mengembalikan kredit maka tingkat NPL akan semakin turun. Hal ini sejalan dengan pendapat Almilia dan Herdiningtyas (2005 : 75) yang menyatakan bahwa rasio keuangan yang berkaitan dengan risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan pemberian kredit terhadap NPL. Pengaruh Kredit Diberikan Secara Parsial Terhadap Return On Asset Untuk mengetahui pengaruh kredit yang diberikan secara parsial terhadap Return On Asset, maka dilakukan uji hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah Kredit diberikan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset,yang berarti apabila kredit yang diberikan oleh PT. BPR Sahat Santosa Ciawi meningkat, maka akan berdampak terhadap Non Performing Loan. Untuk menguji hipotesis diatas maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 5 didapat nilai koefisien jalur YX1 sebesar -0,550 dan YX2 sebesar -0,745. Untuk dapat mengetahui besarnya pengaruh kredit yang diberikan terhadap Return On Asset dilakukan perhitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung kredit yang diberikan terhadap Return On Asset yang telah penulis sajikan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Analisis Pengaruh Kredit Diberikan Terhadap Return On Asset No. Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung 1. Y X 1 Y = (-0,550) 2 Y X 1 X 2 Y (-0,550. -0,856. -0,745 Total pengaruh X 1 terhadap Y Total Pengaruh 0.302-0.351-0,049 Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pengaruh langsung kredit yang diberikan terhadap Return On Asset ( YX1 ) 2 sebesar 0,302 sedangkan pengaruh tidak langsung yang melalui Non Performing Loan sebesar -0,351 sehingga total pengaruh kredit yang diberikan terhadap Return On Asset sebesar -0,049. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kredit yang diberikan berpengaruh terhadap Return On Asset sebesar 4,9%. Dengan kriteria ditolak H0 jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh thitung sebesar -1,274. Dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,093 sehingga thitung < ttabel, (-1,274 < 2,093) dengan tingkat signifikan 0,220 < 0,05, dikarenakan thitung < ttabel, dan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah terima Ho atau tolak Ha. Artinya kredit yang diberikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Tidak adanya pengaruh signifikan antara kredit diberikan terhadap Return On Asset pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya disebabkan karena adanya penurunan efisiensi rentabilitas, hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi meningkatnya cadangan penghapusan pembiayaan, dan menurunnya pendapatan serta menurunnya jumlah nasabah, selain itu juga dipengaruhi oleh kredit bermasalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Boy Leon dan Erricsson (2007 : 95) yang menyatakan bahwa salah satu implikasi bagi bank sebagai akibat dari timbulnya kredit bermasalah tersebut adalah hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari

kredit yang disalurkan, sehingga mempengaruhi Return On Asset bank. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angga (2012) yang menyatakan bahwa kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada Bank Artha Sukapura Tasikmalaya. Pengaruh Non Performing Loan Secara Parsial Terhadap Return On Asset Untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan secara parsial terhadap Return On Asset, maka dilakukan uji hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah Non Performing Loan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset, yang berarti apabila Non Performing Loan yang dihasilkan oleh PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya baik maka akan berdampak terhadap Return On Asset. Untuk menguji hipotesis diatas maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 5 didapat nilai koefisien jalur YX2 sebesar -0,745. Untuk dapat mengetahui besarnya pengaruh Non Performing Loan terhadap Return On Asset dilakukan perhitungan pengaruh langsung Non Performing Loan terhadap Return On Asset yang telah penulis sajikan dalam Tabel 4.8. Tabel 4.8 Analisis Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Return On Asset No. Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1. Y X 2 Y = (0,745) 2 0,555 Total pengaruh X 2 terhadap Y 0,555

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengaruh langsung Non Performing Loan terhadap Return On Asset ( YX2 ) 2 sebesar 0,555, dengan demikian dapat diketahui bahwa Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Asset sebesar 55,5%. Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai thitung sebesar -1,726. Dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka ttabel, sebesar 2,093, sehingga thitung < ttabel, (-1,726 < 2,093) dengan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusanya adalah terima Ho atau dan tolak Ha artinya bahwa Non Performing Loan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Tidak adanya pengaruh signifikan antara NPL terhadap Return On Asset ini disebabkan karena tingkat NPL pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya cenderung meningkat tiap semesternya, sementara Return On Asset yang diperoleh bank juga semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan pendapat Boy Leon dan Erricsson (2007 : 95) yang menyatakan bahwa semakin besar tingkat NPL suatu bank, maka Return On Asset yang yang diperoleh akan semakin kecil. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angga (2012) yang menyatakan bahwa kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada PT BPR Sahat Sentosa Ciawi Tasikmalaya. Pengaruh Kredit Diberikan dan Non Performing Loan Secara Simultan Terhadap Return On Asset Pengujian hipotesis Kredit Diberikan dan Non Performing Loan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset hasil pengujian tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara kredit yang diberikan dan Non Performing Loan terhadap Return On Asset, dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi 17.0.

Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian. Dari hasil penelitian SPSS versi 17.0 (Tabel Coefficient), diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R 2 (koefisien determinasi). Nilai R menunujukkan besarnya pengaruh kredit yang diberikan dan Non Performing Loan terhadap Return On Asset sebesar 0,395. Ini berarti antara kredit yang diberikan dan Non Performing Loan terhadap Return On Asset mempunyai hubungan yaitu sebesar 0,395 dengan kategori rendah (Sugiyono, 2003:216). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) menunjukan besarnya pengaruh kredit yang diberikan dan Non Performing Loan terhadap Return On Asset yaitu sebesar 0,156 atau 15,6% variabilitas variabel Return On Asset dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah kredit yang diberikan dan Non Performing Loan. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap Return On Asset selain kredit diberkan dan Non Performing Loan adalah sebesar 1 0,156 0,844 atau 84,4%, secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel 4.9 Analisis Pengaruh Kredit Diberikan dan Non Performing Loan Terhadap Return On Asset No. Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1. Y X 1 Y = (-0,550) 2 Y X 1 X 2 Y (-0,550. -0,856. -0,745)x2 0.302-0.701 Total pengaruh X 1 terhadap Y -0,399 2 Y X 2 Y = (-0,745) 2 0,555 Total pengaruh X 2 terhadap Y 0,555 Total pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y -0,399+0.555=0.156 3 Pengaruh faktor residu Y = (PY ) 2 0.844 4 Total pengaruh 1 Dengan kriteria tolak H O jika F hitung > F tabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai F hitung sebesar 1,568. Dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka F tabel sebesar 3,55 sehinnga F hitung < F tabel (1,568 < 3,55) dengan tingkat signifikansi 0,237 yang

berarti lebih besar dari tingkat α = 0.05. Dikarenakan F hitung < F tabel dan tingkat signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah terima Ho atau tolak Ha, artinya kredit yang diberikan dan Non Performing Loan secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Secara lengkap pengaruh antara variabel X 1 dan variabel X 2 terhadap Y dapat dilihat sebagai berikut : ε 2 X 1 X2X1 = -0,856 YX1 = -0,550 YX2 = -0,745 y = 0,844 Y ε 1 y =0,267 X 2 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kredit yang diberikan oleh PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya periode Juni 2004 sampai dengan Juni 2013 mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan dalam pemberian kredit disebabkan oleh jumlah dari dana pihak ketiga dengan modal bank yang setiap tahunnya rata-rata mengalami perubahan. Non Performing Loan pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya periode Juni 2004 sampai dengan Juni 2013 dapat diketahui NPL dari tiap semester mengalami fluktuasi yang berbeda-beda. Adanya tingkat NPL yang mengalami fluktuasi yang berbeda-beda akan berdampak terhadap perbandingan perubahan NPL pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya. Return On Asset pada PT. BPR Sahat Santosa

Ciawi Tasikmalaya periode Juni 2004 sampai dengan Juni 2013 dapat diketahui bahwa perubahan Return On Asset dari tiap semester mengalami fluktuasi yang berbeda-beda. 2. Tidak terdapat pengaruh signifikan kredit diberikan dan Non Perfoming Loan baik secara parsial maupun simultan terhadap Return On Asset pada PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya. SARAN Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi kemajuan bagi perusahaan, khususnya PT. BPR Sahat Santosa Ciawi maupun pada peneliti lainnya. Saran-saran tersebut diantaranya adalah : 1. Bagi PT. BPR Sahat Santosa Ciawi Tasikmalaya Dilihat dari laporan keuangan PT. BPR Sahat Santosa, Sebaiknya menggunakan modal kerja dengan sebaik-baiknya karena dengan menempatkan modal kerja pada hal yang tepat akan menghasilkan laba dan profitabilitas yang tinggi. Besarnya penyaluran kredit tergantung pada besarnya modal kerja yang dimiliki pihak bank. Untuk menghasilkan laba yang tinggi pihak perusahaan harus selektif dan tepat sasaran dalam menyalurkan kredit, sehingga operasionalisasi perusahaan terus berjalan. 2. Bagi Penulis selanjutnya Disarankan untuk meneliti lebih jauh dengan menggunakan variabel-variabel yang lain yang mempengaruhi terhadap Return On Asset, sehingga diperoleh faktor-faktor luar selain kredit diberikan dan Non Performing Loan. DAFTAR PUSTAKA Angga. 2012.Pengaruh Pemberian Kredit dan Non Performing Loan Terhadap Rentabilitas pada BPR Artha Sukapura. : Universitas Siliwangi. Bank BPR. 2002-2012. Laporan Keuangan. Ciawi.

Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Ghalia Indonesia Firdaus, Rachmat dan Ariyanti, Maya. 2004. Manajemen Perbankan Umum. Bandung : Alfabeta Kasmir. 2006. Manjemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kuncoro, M. dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Malayu Hasibuan. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Mahmoedin, AS. 2001. Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta : Ghalia Indonesia. Sinungan, Murchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : Bumi Aksara. Pratiwi. 2012. Analisis Kebijakan Pemberian Kredit Terhadap Non performing Loan. Makasar. Universitas Hasanuddin. Rini. 2011. Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On assets Pada Bank BUMN di Indonesia 2011. Makasar : Universitas Hasanudin. Riyadi, S. 2006. Banking Assets and Liability Manajement. Ed. 3. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : BPFE Simorangkir O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan non Bank. Jakarta : Ghalia Indonesia. Suyatno, Thomas. (et al). 2000. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Susilo Sri Y., Triandoro, Sigit, Totok Budisantoso A. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuanagan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Wulandari, Devi. 2009. Pengaruh Pemberian Kredit Mikro Usaha Terhadap Kredit Bermasalah dan Dampaknya Terhadap Laba Operasi pada PT bank Jabar Banten Cabang Tasikmalaya. : Universitas Siliwangi. Wardhani, Kusumah. 2006. Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Efisiensi Biaya Pada Bank-bank Komersial di Indonesia. Universitas Siliwangi.