BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB II LANDASAN TEORI

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

BAB IV METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

BAB III METODE PENELITIAN

49 pengaruh satu atau lebih variabel bebas (variabel eksogen) terhadap variabel terikat (variabel endogen). Variabel independen atau variabel eksogen

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang relevan untuk mendesain suatu studi penelitian, menjamin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

With AMOS Application

BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal yang menganalisis pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan hipotesis yang bertujuan menganalisis pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior dan Kepuasan Kerja. 3.2 Identifikasi Variabel Pada penelitian ini, peneliti mengusulkan enam buah variabel yang kemudian dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tiga buah variabel eksogen dan dua buah variabel endogen : Variabel Eksogen yaitu : 1. Motivasi Kerja(X1) 2. Kepemimpinan(X2) 3. Lingkungan Kerja(X3) Variabel Endogen yaitu : 1. Organizational Citizenship Behavior(Y1) 2. Kepuasan Kerja(Y2) 3.3 Definisi Operasional Berdasarkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka definisi operasional variabel yang diteliti yaitu: 3.3.1 Motivasi Kerja Siagian (2007:285) dalam Brahmasari dan Suprayetno (2008) mengemukakan bahwa motivasi kerja adalah segala sesuatu yang menjadi 31

32 pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi kebutuhannya. Indikator Motivasi Kerja menurut Adam (2009) : a. Gaji yang diberikan oleh perusahaan. b. Tunjangan yang diberikan perusahaan. c. Tantangan yang diberikan perusahaan. d. Training dan Development. e. Penghargaan pimpinan terhadap karyawan. f. Kesempatan berkarir. 3.3.2 Kepemimpinan Menurut Davis dan Newstrom (1990:152) dalam Adam (2009) kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa semangat demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Indikator kepemimpinan menurut Adam (2009) : a. Hubungan pimpinan dengan bawahan. b. Kemampuan menampung aspirasi. c. Kemampuan mendelegasikan wewenang. d. Kemampuan memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan. e. Kemapuan menciptakan kondisi kerja yang kondusif. f. Pemberian penghargaan. 3.3.3 Lingkungan Kerja Menurut Ahyari (1994:125) dalam Surodilogo (2010) lingkungan kerja adalah berkaitan dengan segala sesuatu yang berada disekitar pekerjaan dan yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugasnya, seperti pelayanan karyawan, kondisi kerja, hubungan karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan.

33 Indikator Lingkungan Kerja menurut Adam (2009) : a. Penerangan dan pencahayaan yang memadai. b. Tingkat kebersihan dan kenyaman tempat kerja. c. Kelengkapan peralatan fasilitas kerja. d. Keamanan lingkungan kerja. e. Hubungan karyawan dengan pimpinan. f. Hubungan karyawan dengan karyawan lainnya. 3.3.4 Organizational Citizenship Behavior OCB adalah perilaku ekstra peran yang mampu diperankan oleh karyawan, di mana karyawan bekerja tidak hanya terbatas pada deskripsi tugas semata (Golparvar dan Javadian, 2012:1). Indikator Organizational Citizenship Behavior menurut Podsakoff, MacKenzie, Moorman, dan Fetter (1990) dalam Moorman (1993) : 1. Altruism a. Membantu orang lain yang memiliki tugas kerja yang berat. b. Membantu pekerjaan orang lain yang tidak masuk kerja. c. Bersedia memberikan waktu untuk membantu masalah pekerjaan orang lain. d. Membantu mengarahkan orang baru meskipun tidak diperlukan. 2. Courtesy a. Berkonsultasi dengan orang lain yang mungkin terpengaruh oleh tindakan dan keputusanya. b. Tidak menyalahgunakan hak orang lain. c. Mengambil sikap untuk mencegah masalah dengan pekerja lain. d. Memberitahu saya sebelum mengambil tindakan penting. 3. Civic Virtue a. Terus mengikuti perubahan dalam organisasi.

34 b. Menghadiri pertemuan yang tidak wajib, tetapi membantu meningkatkan citra perusahaan. c. Hadir dan Berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi. d. Terus meningkat dengan berkembang dalam perusahaan. 4. Sportmanship a. Menghabiskan banyak waktu untuk mengeluh tentang hal sepele.(r) b. Cenderung membuat masalah yang lebih besar daripada mereka.(r) c. Terus-menerus berbicara tentang keinginan untuk berhenti dari pekerjaan.(r) d. Selalu menyalahkan situasi.(r) 5. Conscientiousness a. Selalu tepat waktu. b. Tidak pernah makan siang dan beristirahat dengan waktu yang lama. c. Tidak menambah jam istirahat. d. Mematuhi peraturan perushaan ketika tidak ada yang mengawasi. Tanda (R) artinya Reverse (berlawanan). Hal ini berarti bahwa indikator pernyataan tersebut nilainya berlawanan/berkebalikan dengan indikator-indikator yang lain. Jika responden memilih skala 1, maka nilai yang seharusnya adalah skala 5 (dan sebaliknya). 3.3.5 Kepuasan Kerja Menurut Handoko (1988:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.

35 Variabel kepuasan kerja ini dapat diukur dengan indikator menurut Weiss, et al. (1967) dalam Price (1997) : a. Pekerjaan saya saat ini dapat membuat saya tetap sibuk selama jam kerja.. b. Kesempatan untuk bekerja sendiri dalam suatu pekerjaan. c. Kesempatan untuk melakukan hal yang berbeda dari waktu ke waktu. d. Kesempatan untuk menjadi orang yang diakui dalam kelompok. e. Cara atasan saya menangani karyawannya. f. Kemampuan pimpinan saya dalam membuat keputusan. g. Kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak bertentangan dengan suara hati saya. h. Pekerjaan saya menjamin saya untuk tetap dipekerjakan. i. Kesempatan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. j. Kesempatan untuk menyampaikan kepada orang lain apa yang harus dilakukan. k. Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang memanfaatkan kemampuan saya. l. Cara kebijakan perusahaan dipraktekkan. m. Gaji saya dan jumlah pekerjaan yang saya lakukan. n. Kesempatan untuk maju dalam pekerjaan ini. o. Kebebasan untuk menggunakan penilaian saya sendiri. p. Kesempatan untuk mencoba cara saya sendiri dalam melakukan pekerjaan ini. q. Kondisi pekerjaan. r. Cara rekan kerja saya bergaul yang satu dengan yang lainnya. s. Pujian yang saya dapatkan ketika melakukan pekerjaan dengan baik. t. Perasaan berhasil/sukses yang didapatkan dari pekerjaan.

36 3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari kuesioner yang dinyatakan dalam angka yang dapat diolah dan dihitung dengan menggunakan metode statistik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari sampel dengan menyebarkan kuesioner yang hasilnya akan diolah menjadi data guna mendukung penelitian yang akan dilakukan. 3.5 Tehnik dan Pengukuran Data Karena tehnik pengukuran data yang digunakan dalam penelitian adalah skala interval maka skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert 1-5. Dengan rincian sebagai berikut : 1= Sangat Tidak Setuju/Puas 2= Tidak Setuju/Puas 3= Netral 4= Setuju/Puas 5= Sangat Setuju/Puas 3.6 Alat dan Metode Pengumpulan Data Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan kepada responden yang merupakan karyawan di PT. SUCOFINDO. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100-200 orang.

37 3.7 Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel 3.7.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:80). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan di PT. SUCOFINDO. 3.7.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:81). Dalam penelitian ini, penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan kriteria yang telah disebutkan oleh Ferdinand (2002), yaitu: 1. 100-200 sampel untuk teknik maksimum likelihood estimation. 2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. 3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. Bila terdapat 20 parameter yang diestimasi maka besar sampel yang harus diperoleh 100-200 responden. Berdasarkan teknik maksimum likelihood estimation sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 orang karyawan di PT. SUCOFINDO. 3.7.3 Tehnik Pengambilan Sampel Tehnik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan cara purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2008:84), non probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesermpatan sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih sebagai sampel. Sedangkan purposive sampling adalah tehnik

38 pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008:85). Adapun kriteria yang ditetapkan untuk menjadi responden adalah : 1. Usia minimal 18 tahun. 2. Tingkat pendidikan minimal SMU/Sederajat. 3. Karyawan yang telah bekerja selama minimal 6 bulan. 3.8 Tehnik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan adalah : 3.8.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas berkaitan dengan apakah suatu variabel indikator memang dapat mengukur variable laten yang seharusnya diukur. Validitas konstruk (construct validity) dalam SEM pada umumnya dapat diukur melalui dua pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan statistic uji t dari muatan faktor (factor loading): sebuah indikator dikatakan valid bila nilai t dari muatan faktornya > 1,96. 2. Pendekatan muatan faktor baku (standardized factor loading): sebuah faktor dikatakan valid bila muatan faktor baku 0,7. 3.8.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Construct Reliability lebih besar dari 0,7.

39 3.8.4 Uji Kecocokan Model Uji kecocokan model dilakukan melalui koefisien determinasi(r²). Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model untuk menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 dan 1. Semakin mendekati 1 maka model tersebut semakin mampu menjelaskan variasi variabel dependen. 3.8.5 Uji Struktural Equation Modeling Structural equation modeling (SEM) adalah teknik analisis multivariat yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus. Sarwono juga menyatakan bahwa Structural equation modeling (SEM) merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat. SEM sebenarnya merupakan teknik hibrida yang meliputi aspek-aspek penegasan (confirmatory) dari analisis faktor, analisis jalur, dan regresi yang dapat dianggap sebagai kasus khusus dalam SEM. structural equation modeling (SEM) berkembang dan mempunyai fungsi mirip dengan regresi berganda, sekalipun demikian nampaknya SEM menjadi suatu teknik analisis yang lebih kuat karena mempertimbangkan pemodelan interaksi, nonlinearitas, variabel-variabel bebas yang berkorelasi (correlated independents), kesalahan pengukuran, gangguan kesalahan-kesalahan yang berkorelasi (correlated error terms), beberapa variabel bebas laten (multiple latent independents) dimana masing-masing diukur dengan menggunakan banyak indikator, dan satu atau dua variabel tergantung laten yang juga masing-masing diukur dengan beberapa indikator. Dengan demikian menurut definisi-definisi yang telah disebutkan di atas, SEM dapat digunakan sebagai alternatif lain yang lebih kuat dibandingkan dengan menggunakan regresi berganda, analisis jalur, analisis

40 faktor, analisis time series, dan analisis kovarian (http://digilib.ittelkom.ac.id). Ada delapan tahapan yang harus dilakukan dalam menggunakan permodelan SEM, yaitu: (Ghozali dan Fuad: 2005) a. Konseptualisasi model Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis (berdasarkan teori) sebagai dasar dalam menghubungkan variable laten dengan variable laten lainnya, dan juga dengan indikator-indikatornya. Dengan kata lain, model yang dibentuk adalah persepsi kita mengenai bagaimana variable laten dihubungkan berdasarkan teori dan bukti yang kita peroleh dari disiplin ilmu kita. b. Penyusunan diagram alur Akan memudahkan kita dalam memvisualisasi hipotesis yang telah kita ajukan dalam konseptualisasi model diatas. (Gambar 3.1) c. Spesifikasi model Menggambarkan sifat dan jumlah parameter yang diestimasi; analisis data tidak dapat dilakukan sampai tahap ini selesai. d. Identifikasi model Informasi yang diperoleh dari data diuji untuk menentukan apakah cukup untuk mengestimasi parameter dalam model. Disini, kita harus dapat memperoleh nilai yang unik untuk seluruh parameter dari data yang telah kita peroleh. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, maka modifikasi model mungkin harus dilakukan untuk dapat diidentifikasi sebelum melakukan estimasi parameter. e. Estimasi parameter Pada tahap ini, estimasi parameter untuk sesuatu model diperoleh dari data karena LISREL maupun AMOS berusaha untuk menghasilkan matriks kovarians berdasarkan model (model-based-covariance matrix) yang sesuai dengan kovarians matriks sesungguhnya (observe

41 covariance matrix). Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda dari nol. f. Penilaian model fit Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model (model-based covariance matrix) adalah sama dengan kovarians matriks data (observed). Model fit dapat dilakukan melalui: 1. Goodness of fit indices Merupakan suatu ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observed matriks kovarians. Nilai GFI ini harus berkisar antara 0 dan 1. Meskipun secara teori GFI mungkin memiliki nilai negative tetapi hal tersebut seharusnya tidak terjadi, karena model yang yang ada. Nilai GFI yang lebih besar daripada 0,9 menunjukkan fit suatu model yang baik. 2. Root mean square error of approximation (RMSEA) RMSEA ini mengukur penyimpangan nilai parameter pada suatu model dengan matriks kovarians populasinya. Nilai RMSEA yang kurang dari 0,05 mengindikasikan adanya model fit, dan nilai RMSEA yang berkisar 0,08 menyatakan bahwa model memiliki perkiraan kesalahan yang reasonable. 3. Fit index Nilai NFI dan CFI berkisar antara 0 dan 1 dan diturunkan dari perbadingan anatara model yang dihipotesiskan dan indepence model. Suatu model dikatakan fit apabila NFI dan CFI lebih besar daripada 0,9 4. CMIN/DF Nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Nilai ratio 5(lima) atau kurang dari lima merupakan ukuran yang reseonable.

42 5. TLI Tucker-Lewis Index. Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony kedalam indek komparasi antara proposed model null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1. Nilai TLI yang direkomendasikan adalah sama atau >0,9. 6. Modifikasi model Diperlukan karena tidak fitnya hasil diperoleh pada tahap keenam. Namun harus diperhatikan, bahwa segala modifikasi(walaupun sangat sedikit) harus berdasarkan teori yang mendukung. Dengan kata lain modifikasi model seharusnya tidak dilakukan sematamata untuk mencapai model yang fit.

δ1 MK1 λ11 λ47 OC7 ε1 ε2 ε3 ε4 ε5 ε6 ε7 λ48 OC8 ε8 δ2 δ3 δ4 δ5 δ6 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 λ12 λ13 λ41 λ42 λ43 λ44 λ45 λ46 λ411 λ14 γ1 λ413 λ15 λ16 Motivasi Kerja (ξ) γ2 OC1 OC2 OC3 OC4 OC5 OCB (η) OC6 λ49 λ410 λ412 λ414 λ415 λ416 λ417 OC9 OC10 OC11 OC12 OC13 OC14 OC15 OC16 ε9 ε10 ε11 ε12 ε13 ε14 ε15 ε16 δ7 K1 λ21 γ3 λ418 OC17 ε17 δ8 δ9 K2 K3 λ22 β1 λ420 λ23 Kepemimpin an (ξ) γ4 λ419 OC18 OC19 OC20 ε18 ε19 ε20 δ10 δ11 δ12 K4 K5 K6 λ24 λ25 γ5 λ57 λ26 Kepuasan Kerja (η) λ58 λ59 λ510 KP7 KP8 KP9 KP10 ε27 ε28 ε29 ε30 δ13 δ14 δ15 δ16 δ17 LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 λ31 λ32 λ34 λ33 Lingkungan Kerja (ξ) γ6 λ511 λ512 λ513 λ51 λ52 λ53 λ54 λ55 λ56 λ516 KP1 λ35 Gambar 3.1 Diagram Alur λ519 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 λ514 λ515 λ517 λ518 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 KP17 KP18 ε31 ε32 ε33 ε34 ε35 ε36 ε37 ε38 δ18 LK6 λ36 ε21 ε22 ε23 ε24 ε25 ε26 λ520 KP19 ε39 KP20 ε40 43

44 Keterangan Gambar 3.1 Diagram Jalur γ (Gamma) ξ (KSI) η (ETA) β (BETA) λ (LAMDA) : hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabee endogen : konstrak laten eksogen : konstrak laten endogen : hubungan langsung variabel endogen terhadap variabel endogen : hubungan langsung variabel eksogen ataupun endogen terhadap indikatornya ε (EPSILON) : measurement error dari indikator variabel endogen δ (DELTA) : measurement error dari indikator variabel eksogen