PPPs PRIORITY PROJECTS Financial Overview (in million) No Project Title Type of Project Proposal Contracting Agency Project Location Estimated Project Value Land Acquisition Construction 1 MedanBinjai Toll Road Minister of Public Works North Sumatera Province 129.30 25.60 103.70 2 MedanKualanamuTebing Tinggi Toll Road Minister of Public Works North Sumatera Province 475.52 75.00 400.52 KemayoranKampung Melayu 3 Toll Road Minister of Public Works DKI Jakarta 695.36 Bandar Lampung Municipal 4 Water Supply Mayor Of Lampung Regency Lampung Province 38.00 DKI JakartaBekasiKerawang 5 Water Supply Minister of Public Works DKI Jakarta and West Java Province 189.30 Solid Waste Final Disposal and 6 Treatment Facility Bogor and Depok Area Settlement and Housing Angency West Java Province West Java Province 40.00 Gov
PPPs POTENTIAL PROJECTS Financial Overview (in million) No Project Title Type of Project Proposal Contracting Agency Project Location Estimated Land Acquisition Project Value Construction Jambi Coal Fired Steam Power 1 Plant (2 x 400 MW) PT. PLN (Persero) Jambi Province 1,040.00 0.80 1,039.20 South Sumatera Mine Mouth 2 HVDC Coal Fired Steam Power Plant (2x600 MW) PT. PLN (Persero) South Sumatera Province 1,560.00 1.60 1,558.40 3 Karama Hydro Power Plant Local Gov. Of West Sulawesi Province West Sulawesi Province 1,000.00 MaratuhupKalipapak 4 Balikpapan Coal Railway and Terminal Local Gov. Of East Kalimantan Province East Kalimantan Province 484.20 5 Jakarta Monorail DKI Jakarta Provincial Government DKI Jakarta Province 475.00 Development of Maloy 6 International Port Loval Gov. Of East Kalimantan East Kalimantan Province 1,780.00 Development of Karya Jaya 7 Integrated Terminal Palembang Government of Palembang City Sout Sumatera Province 134.00
1. KPS Proyek Terminal Bus Pemerintah Kota 2. Direncanakan, dibiayai, dibangun dan dikelola oleh swasta (tunggal) 3. Masa konsesi 25 tahun. 4. 4 Tahun dikelola ada terminal liar di dekat terminal kota Terminal Kota menjadi sepi. 5. Pemerintah Provinsi merenovasi terminal lama menjadi baru di tempat strategis terminal kota menjadi semakin sepi. 6. Investor merasa rugi dan regulasi dari Pemkot tidak memberikan jaminan keamanan secured demand. 7. Investor menggugat ke Pemerintah Kota, untuk memperoleh biaya investasi dan mengakhiri kerja sama.
1. KPS Proyek SPAM Pemerintah Kabupaten T 2. Direncanakan, dibiayai, dibangun dan dikelola oleh swasta (tunggal) 3. Investor kesulitan mendapatkan sumber air baku, perjanjian konsesi disepakati air baku di ambil dari sungai Ciujung di Kabupaten S dan sungai Cisadane di Kota T. 4. Pemerintah Kabupaten S menolak dan melarang Investor mengambil air dari sungai Ciujung dengan alasan ada perusahaan lain yang mengelola air minum untuk kabupaten S dan sangat bergantung dengan pasokan sumber air dari sungai tersebut. Begitupun Pemkot T juga melarang investor menjadikan sungai Cisadane sebagai sumber air baku. 5. Permohonan perizinan baik itu IMB dan izin galian tidak diberikan oleh pemerintah kota T walaupun investor tersebut sudah mendapat dukungan rekomendasi dari Menteri PU dan Gubernur. 6. Pemerintah Kabupaten T dinilai gagal mengkordinasikan dengan pihakpihak terkait kegiatan pelaksanaan investor untuk menjalankan kegiatan investasi yang berguna untuk kepentingan masyarakat kabupaten T dan kota T tersebut. 7. Terdapat resiko ketersediaan air baku akibat adanya ketidakjelasan institusi/lembaga yang menjamin atau memimpin mitigasi risiko ketersediaan air baku. 8. Hasil perundingan Investor di perbolehkan melaksanakan kegiatannya dengan memenuhi beberapa persyaratan dari Pemda Kota T.
1. Skema KPS pertama yang berhasil diwujudkan pemerintah dengan menggunakan fasilitas penjaminan bersama PT. PII dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia 2. KPS Proyek PLTU 2X1000 MW PT. PLN (Persero) 3. Direncanakan, dibiayai, dibangun dan dikelola oleh konsorsium Asing, BUMN Nasional dan Swasta Nasional 4. Masa konsesi 25 tahun 5. Investor terancam gagal melakukan proses financial close yang dipersyaratkan 1 tahun setelah kontrak konsesi ditandatangani. Akibat dari keterlambatan pemrosesan perizinan, proses AMDAL dan pengadaan lahan. 6. PT. PII dengan sigap melakukan langkah antisipasi dengan membentuk Joint Monitoring Committee (JMC) yang melibatkan investor dan PT. PLN (Persero) selaku PJPK.