JOB SHEET PEMERIKSAAN FISIK BBL



dokumen-dokumen yang mirip
PENGKAJIAN FISIK DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR. Oleh: Farida Linda Sari Siregar, M.Kep

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD

HAND OUT REFERENSI MATERI PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

NEONATUS BERESIKO TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

NEONATUS BERESIKO TINGGI

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL TERHADAP BAYI NY. R DI RB SAYANG IBU DI 38 B BANJAREJO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2007

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

Pemeriksaan Fisis Neonatus

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT. : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH. Tanggal/Jam Lahir : 25 Maret 2012 jam 19.

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

SOP Tanda Tanda Vital

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

Kata kunci: anak, anamnesis, pemeriksaan, antropometri dan imunisasi

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

No HP ANC STATUS : Keterangan :

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membantu Bayi Bernapas. Buku Kerja Peserta

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

KONSEP BAYI BARU LAHIR

Membantu Bayi Bernapas Lembar Balik Fasilitator

Keterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN APA PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**

Pemeriksaan Fisis Neonatus

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

SILABUS PERKULIAHAN BLOK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TA PROGRAM STUDI KEBIDANAN FKUB

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prematur atau berat badan lahir rendah adalah : b. Faktor kehamilan : (1) Hamil dengan hidramnion ; (2) Hamil ganda;

PENGKAJIAN PNC. kelami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL ESENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

Gambar II.3. Postur Bayi 3 b. Square Window 3,4 Fleksibilitas pergelangan tangan dan atau tahanan terhadap peregangan ekstensor memberikan hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN Semester 3 KEGIATAN BELAJAR 1

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

PERKEMBANGAN MASA BAYI

Aspirasi Vakum Manual (AVM)

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

LAMPIRAN. Lampiran 1

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Lampiran 2

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI ANAK

PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL ASSESMENT) Ulfatul Latifah, SKM

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

trauma pada flexsus brachialis, fraktur klavikula, dan fraktur humerus

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

LUKA BAKAR Halaman 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK ( PHYSICAL ASSESMENT)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari

Transkripsi:

JOB SHEET PEMERIKSAAN FISIK BBL I. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir sesuai dengan prosedur. II. Dasar Teori Pemeriksaan fisik merupakan salah satu hal yang harus dikerjakan dalam rangkaian pengumpulan data dasar (pengkajian data) pada bayi baru lahir sebagai dasar dalam menentukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai keadaan umum bayi, menentukan status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri, dan mencari adanya kelainan/ ketidaknormalan pada bayi. III. Petunjuk dan keselamatan kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pemeriksaan fisik 2. Perhatikan petunjuk pelaksanaan tindakan 3. Lakukan tindakan secara lembut, hati-hati dan teliti 4. Perhatikan keadaan bayi sebelum bekerja agar tindakan dapat dilaksanakan dengan baik 5. Letakkan bayi dan alat-alat pada tempat yang aman. IV. Alat dan bahan 1. Manikin bayi 2. Selimut bayi 3. Pakaian bayi 4. Timbangan bayi 5. Alas dan baki 6. Bengkok 7. Bak instrumen 8. Stetoskop #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 1

9. Handschoon 1 pasang 10. Midline 11. Kom tutup berisi kapas DTT 12. Termometer 13. Jam tangan / Stopwatch 14. Tiga buah gelas berisi air chlorin, air sabun, air bersih 15. Baskom berisi klorin 0,5% 16. Lampu sorot V. Persiapan 1. Persiapan ruang dan tempat pemeriksaan yang hangat, bersih dan rata 2. Siapkan alat dan bahan pemeriksaan yang akan digunakan dengan menyusunnya secara ergonomis VI. Prosedur Pelaksanaan Nilai : 0 : apabila tindakan tidak dilakukan 1 : apabila dilakukan tetapi kurang sempurna/ tidak tepat 2 : apabila dilakukan dengan benar NO. LANGKAH GAMBAR 1. Melakukan inform consent: memberi tahu dan menjelaskan pada ibu atau keluarga tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 2. Melakukan anamnesis riwayat dari ibu meliputi: faktor genetik, faktor lingkungan sosial, faktor ibu dan perinatal, faktor neonatal #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 2

3. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis (memastikan kelengkapan alat) 4. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih, lalu menggunakan sarung tangan bersih 5. Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan sehat - Gunakan lampu sorot untuk menghangatkan bayi (jarak lampu sorot dengan bayi + 60 cm - AC dan kipas angin tidak boleh dihidupkan 6. Meletakan bayi pada tempat yang rata/tempat tidur (upayakan tempat untuk pemeriksaan aman, menghindari bayi terjatuh), dan atur posisi bayi dalam keadaan telentang 7. Mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan - Bayi cukup bulan biasanya ditutupi oleh vernik kaseosa - Bibir dan kulit bayi apakah berwarna merah muda / biru - Apakah Ekstremitas bayi dapat bergerak bebas / fleksi - Bayi bernafas / menangis tanpa dengkuran atau #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 3

tarikan dada PENGUKURAN ANTROPOMETRI 8. Melakukan penimbangan (berat badan): - Letakan kain atau kertas pelindung dan atur skala timbangan ke titik nol sebelum penimbangan - Hasil timbangan dikurangi dengan berat alas dan pembungkus bayi - Normal: 2500-4000 gram 9. Melakukan pengukuran panjang badan: - Letakan bayi di tempat yang datar - Ukur panjang bayi menggunakan alat pengikur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan - Normal: 49-50 cm 10. Mengukur lingkar kepala - Cara: mengukur kepala pada diameter terbesar yaitu frontali- oksipitalis - Jika terdapat caput suksedanium, dapat dilakukan hari ke-2 atau ke-3 - Normal: 33-35 cm 11. Mengukur lingkar dada - Pengukuran dilakukan dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui kedua putting susu) - Normal: 30-38 cm #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 4

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL 12. Pemeriksaan suhu bayi - Dilakukan di aksila, 5-10 menit - Suhu normal bayi 36,5-37,2 0 C 13. Pemantauan denyut jantung bayi - Memperhatikan keteraturan denyut jantung bayi, hitung frekuensinya selama 1 menit penuh - Denyut jantung normal 120-160 x/mt 14. Pemantauan pernafasan bayi - Menghitung pernafasan bayi selama 1 menit penuh - Memantau adanya apnu dan dengarkan suara nafas - Memperhatikan tarikan dada bayi - Pernafas normal = 40-60 x/mnt PEMERIKSAAN HEAD TO TOE 15. Melakukan pemeriksaan kepala - Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah ukuran dan tampilannya normal - Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali - Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, cephal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak - Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti: anensefali, mikrosefali #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 5

16. Melakukan pemeriksaan mata - Periksa jumlah, posisi atau letak mata - Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna - Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea - Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina - Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan - Periksa keadaan sclera, apakah nampak gejala icterus atau tidak - Kaji eyeblink reflex: refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata, jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutupatau dia akan mengerjapkan matanya 17. Memeriksa telinga - Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya (simetris atau tidak) - Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang - Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas di bagian atas - Perhatikan letak daun telinga, daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierrerobin) 18. Periksa hidung - Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm - Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring - Periksa adanya sekret mukopurulen yang terkadang berdarah, hal ini kemungkinan adanya sifilis congenital - Periksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 6

19. Melakukan pemeriksaan bibir dan mulut - Kaji bentuk bibir apakah simetris atau tidak - Perhatikan daerah langit-langit mulut dan bibir jika ada bibir sumbing - Perhatikan jika ada bercak putih pada gusi maupun palatum - Kaji reflex rooting (mencari putting susu), reflex sucking/menghisap dan reflex swallowing /menelan 20. Melakukan pemeriksaan leher - Leher bayi biasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya - Pergerakannya harus baik, jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher - Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pada fleksus brakhialis - Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan/pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis 21. Melakukan periksa dada - Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas, pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan, tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan - Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris, cek pengeluarannya - Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal 22. Memeriksa bahu, lengan, tangan - Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah - Periksa jumlah jari, perhatikan adanyapolidaktili atau sidaktili - Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21 - Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 7

- Kaji refleks moro dan kemungkinan adanya fraktur: bayi akan mengembangkan tanganya ke samping dan melebarkan jari-jarinya kemudian menarik tangannya kembali dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang - Kaji refleks palmar grasping/menggenggam: timbul bila kita mengoreskan jari melalui bagian dalam atau meletakkan jari kita pada telapak tangan bayi, jari-jari bayi akan melingkar ke dalam seolah memegangi suatu benda dengan kuat 23. Memeriksa abdomen - Amati tali pusat: pada tali pusat, terdapat 2 arteri dan 1 vena - Observasi pergerakan abdomen, abdomen tampak bulat dan bergerak serentak dengan pergerakan dada sat bernafas - Raba abdomen untuk memeriksa adanya massa - Melihat dan meraba bentuk abdomen: raba apakah ada massa abnormal, bentuk perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika, bentuk abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya 24. Memeriksa genetalia Bayi laki-laki: - Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm - Periksa posisi lubang uretra (normal berada pada ujung penis), prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis - Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua (bayi cukup bulan testis sudah turun di skrotum) Bayi perempuan: - Pada bayi cukup bulan labia mayora telah menutupi labia minora - Pastikan lubang uretra terpisah dengan lubang vagina - Terkadang tampak adanya sekret berwarna putih atau berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding) # Tonus otot yang baik : semua ekstrimitas fleksi #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 8

25. Memeriksa tungkai dan kaki - Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki - Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan, juga hitung jumlah jari-jari kaki - Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas, kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis - Mengkaji refleks Babinski: dengan mengusap / menekan bagian menonjol dari dasar jari di telapak kaki bayi keatas dan jari-jari membuka 26. Periksa spinal/punggung - Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra 27. Periksa anus dan rectum - Periksa adanya kelainan atresia ani, kaji posisinya - Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 9

28. Memeriksa kulit - Perhatikan kondisi kulit bayi: warna, ruam, pembengkakan, tanda-tanda infeksi - Periksa adanya bercak atau tanda lahir - Perhatikan adanya vernik kaseosa - Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan 29. Menjelaskan pada orang tua hasil pemeriksaan dan memberinya konseling 30. Merapihkan bayi dan memberikan pada keluarganya kembali 31. Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan 32. Melepas sarung tangan, lalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih 33. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan VII. Referensi Bobak. Keperawatan Maternitas. Penerbit Buku Kedukteran EGC. Jakarta. 2005. hal 384-403 Johnson, Ruth. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005. hal. 263-273 Henderson, Christine. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006. hal 385-390 Saifuddin, Abdul Bari.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2005. hal. 136-138 Saifuddin, Abdul Bari.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2002. hal. N30-N34 #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 10

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR No. Langkah Nilai 0 1 2 1. Melakukan inform consent: memberi tahu dan menjelaskan pada ibu atau keluarga tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 2. Melakukan anamnesis riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan sosial, faktor ibu dan perinatal, faktor neonatal 3. Menyiapkan alat dan bahan secara ergonomis (memastikan kelengkapan alat) 4. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih, lalu menggunakan sarung tangan bersih 5. Menjaga suhu bayi dan lingkungan dalam keadaan sehat 6. Meletakan bayi pada tempat yang rata/tempat tidur dan atur posisi bayi dalam keadaan telentang 7. Mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan - Bayi cukup bulan biasanya ditutupi oleh vernik kaseosa - Bibir dan kulit bayi apakah berwarna merah muda / biru - Apakah Ekstremitas bayi dapat bergerak bebas / fleksi - Bayi bernafas / menangis tanpa dengkuran atau tarikan dada PENGUKURAN ANTROPOMETRI 8. Melakukan penimbangan (berat badan) 9. Melakukan pengukuran panjang badan 10. Mengukur lingkar kepala 11. Mengukur lingkar dada PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL 12. Pemeriksaan suhu bayi 13. Pemantauan denyut jantung bayi 14. Pemantauan pernafasan bayi PEMERIKSAAN HEAD TO TOE 15. Melakukan pemeriksaan kepala #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 11

16. Melakukan pemeriksaan mata 17. Memeriksa telinga 18. Periksa hidung 19. Melakukan pemeriksaan bibir dan mulut 20. Melakukan pemeriksaan leher 21. Melakukan periksa dada 22. Memeriksa bahu, lengan, tangan 23. Memeriksa abdomen 24. Memeriksa genetalia 25. Memeriksa tungkai dan kaki 26. Periksa spinal/punggung 27. Periksa anus dan rectum 28. Memeriksa kulit 29. Menjelaskan pada orang tua hasil pemeriksaan dan memberinya konseling 30. Merapihkan bayi dan memberikan pada keluarganya kembali 31. Membereskan alat dan bahan yang telah digunakan 32. Melepas sarung tangan, lalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih 33. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan #Askeb Neonatus, Bayi dan Balita #Jur.Kebidanan Poltekkes Surakarta #Pemeriksaan Fisik BBL #Gita.K. 12