BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diantaranya: 1.) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik Pengumpulan Data, 6) Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan kelemahan yang terdapat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat atau tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai suatu kerangka berpikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Salim dalam buku Imam Gunawan dalam buku Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subyek yang diteliti 30 Oleh karena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berbagai rancangan penelitian yang akan dilakukan oleh tiap peneliti memiliki

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Manifestasi Ideologi Visualisasi Opening Billboard Bumper (OBB) Program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dan contoh seperti apa seharusnya teknik riset yang baik. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Produk PT Djarum. Menurut Maman penelitian deskriptif berusaha. bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena tertentu.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai subject matter (substansi)

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu. 31

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. 1 Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Moeleong, adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. asumsi/ aksioma dasar filosofis dan paradigma yang berbeda. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metode penelitian berikut akan menjelaskan beberapa bagian diantaranya: 1.) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek Penelitian, 5) Teknik Pengumpulan Data, 6) Teknik Analisis Data 7) Teknik Pemeriksaan Keabsahan data (bila diperlukan). 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata, dimana paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para pengaruh dan praktisinya dan menunjukan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal 20. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigm Post Positivisme dalam memahami penelitian yang ingin diteliti. Paradigma Post Positivisme merupakan lawan dari Positivis. Banyaknya kekurangan dari Positivisme, menyebabkan Paradigma Post Positivisme berupaya memperkecil kelemahan tersebut dan menyesuaikannya. Prediksi dan control tetap menjadi tujuan dari Post Positivisme tersebut. Dalam Post Positivisme hubungan antara pengamat dan objek harus bersifat interaktif dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjektivitas dapat dikurangi secara minimal. 21 20 Deddy Mulyana. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003 hal 9. 21 Agus Salim. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Dari Denzin Guba dan Penerapannya. Yogyakarta: Tiara Wacana.2001 hal 40 25

26 3.2. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif kualitatif. Jenis uraian hasil penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran delegasi pemuda Indonesia yang telah mengikuti UNFCCC dan mengkaitkannya dengan media sosial twitter yang mereka gunakan dalam mengkomunikasikan isu perubahan iklim kepada komunikan atau audience. 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana penelitian ini menggunakan data deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 22 Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukankan bahwa hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara mendalam kepada para key informan yang diambil dari perwakilan delegasi pemuda dan informan yang mengikuti perkembangan perubahan iklim untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu atau sekelompok orang. Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang 22 Dedy Mulyana. Metode Penelitian Kualitatif. Rosda Karya. 2013 hal 11

27 dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Pada penelitian ini metodologi penelitian yang di gunakan adalah pelititan kualitatif dengan tipe deskriptif. Pada penelitian ini, peneliti akan menjabarkan secara deskriptif dari fenomena dan temuan hasil penelitian yang di lakukan. 3.4. Subjek Penelitian Pengalaman merupakan segala kejadian yang telah dilalui oleh seseorang. Mengacu pada hal tersebut, maka pemilihan partisipan dalam penelitian ini adalah delegasi pemuda Indonesia dan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) yang telah mengikuti UNFCCC serta perwakilan dari publik yang turut serta dalam mengkomunikasikan perubahan iklim. Dalam pemilihan partisipan dalam penelitian, peneliti membaginya menjadi 2 yaitu: Key informan adalah partisipan yang menurut peneliti berkompeten untuk mendapatkan informasi yang lebih detail sehinggal informasi yang disampaikan oleh key informan tersebut dapat mewakili partisipan yang dipilih. Informan adalah partisipan yang menurut peneliti dapat mendukung informasi yang akan disampaikan oleh key informan. Key informan dan informan yang dipilih peneliti antara lain: 1. Rica Martyna (21 tahun) seorang mahasiswi di ITB teknik lingkungan. Alasan peneliti memilih Rica sebagai key informan karena salah satu delagasi pemuda Indonesia yang pernah mengikuti UNFCCC di

28 Cancun, Mexico pada tahun 2010 dan Doha, Qatar pada tahun 2012 dan memiliki akun twitter yang aktif untuk mengkomunikasikan perubahan iklim. 2. Mia Oenoto (19 tahun) seorang mahasiswa Xi an Jiantong Liverpool University. Alasan peneliti memilih Mia sebagai key informan karena salah delegasi pemuda Indonesia yang mengikuti UNFCCC di Warsawa, Peru pada 2014 dan memiliki akun twitter yang aktif dalam mengkomunikasi perubahan iklim. 3. Amanda Katili Niode (58 tahun), Ketua Tim Ahli Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim, manager The Climate Reality Project Indonesia serta seorang negosiator yang turut serta sebagai pembimbing bagi pemuda Indonesia yang mengikuti UNFCCC dan salah satu delegasi Republik Indonesia di UNFCCC sejak tahun 2007. Alasan peneliti memilih ibu Amanda sebgaia informan karena peneliti ingin mendapatkan informasi lebih mendalam ketika delegasi Indonesia turut serta dalam merumuskan peran pemuda dalam artikel 6 mengenai pemuda di UNFCCC. 4. Emila Bassar seorang praktisi Public Relations dan seorang dosen di Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia. Alasan peneliti memilih ibu Emilia sebagai informan karena beliau adalah salah satu praktisi public relations yang aktif dalam mengkomunikasikan perubahan iklim.

29 5. Perwakilan dari komunikan (audience) yang mengamati pesan komunikator melalui twitter. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Mirantha Kristanty yang merupakan followers dari Rica dan Mia, selain itu Mirantha adalah pemuda yang aktif, dan sering bekerjasama dengan Rica dalam menghadiri pertemuan dan membuat kegiatan. Prinsip pengambilan data dalam penelitian kualitatif adalah tercapainya saturasi data, yaitu tidak adanya informasi baru lagi yang didapatkan. Dari 3 delegasi Republik Indonesia, 1 orang dari praktisi public relations dan pakar komunikasi perubahan iklim yang peneliti dekati dan 1 orang dari komunikan yang mengamati pesan komunikator melalui twitter, sejumlah 5 orang bersedia terlibat dalam penelitian ini. Setelah peneliti dekati dan melakukan wawancara secara mendalam selama 2 bulan 2 key informan dan 3 informan memberikan informasi secara jelas dan mengajak peneliti untuk melihat dan mengamati langsung bagaimana 5 orang tersebut mengkomunikasikan isu perubahan iklim agar dapat diterima oleh masyarakat khususnya para pemuda. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Ada dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. 3.5.1. Data Primer Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. a. Wawancara Mendalam Wawancara mendalam (intensive/ depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka

30 langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. Selanjutnya, dibedakan antara responden (orang yang akan diwawancarai hanya sekali) dengan informan (orang yang ingin peneliti ketahui/pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali). Karena itu, wawancara mendalam disebut juga wawancara intensif. Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama pada penelitian kualitatif. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan. Artinya informan bebas memberikan jawabanjawaban yang lengkap, mendalam; bila perlu, tidak ada yang di sembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti sedang ngobrol. b. Observasi Non Partisipan Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan dilapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. 23 Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peritiwa dengan proses pengamatan observer tanpa ikut dalam 23 Basrowi, dkk., Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2008 hal 93-94

31 kehidupan orang yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat. 24. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis observasi non partisipan. Dimana peneliti mengamati dan mencatat pesan mengkomunikasi perubahan iklim yang dilakukan key informan melalui media sosial twitter dengan pengamatan observer tanpa ikut dalam kehidupan orang yang diobservasi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara jelas dan lengkap. Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan data-data dengan melakukan wawancara mendalam dengan menggali informasi yang terkait dalam penelitian ini dan mengamati timeline media sosial twitter dari key informan. 3.5.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. 25 Dengan kata lain data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan, data atau informasi yang telah ada sebelumnya bukan secara langsung, misalnya dengan mempelajari sumber bacaan, dokumen perusahaan, surat kabar, majalah, dan literatur yang berkaitan dengan permasalahan peneliti. Dalam melakukan penelitian ini data sekunder diperoleh melalui, studi kepustakaan dengan membaca jurnal dan buku dari pakar, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian sebagai data pendukung untuk memberikan gambaran tentang publikasi melalui event. 24 Margono. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005 hal 161-162 25 Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2009 hal 42

32 3.6. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biken, 1982 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, meilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 26 Untuk menjawab masalah pokok penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik analisis data sesuai jenis penelitian untuk deskriptif kualitatif sebagai berikut: 1. Mencari dan mengumpulkan data, 2. Mengolah dan membaca keseluruhan informasi, 3. Membuat suatu bahasan mengenai kasus secara mendalam dan terperinci, 4. Menentukan penggunaan metode yang sesuai dengan kasus yang diteliti, 5. Memberikan pendapat dan pandangan dari kasus baik untuk kasus peneliti maupun pada kasus lain. Selain itu, data yang telah terkumpul baik melalui observasi, wawancara maupun dokumen-dokumen. Kemudian data tersebut dikategorikan berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian. Dengan memberikan uraian terperinci dari masalah yang diteliti, setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan. 26 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya Bandung. Bandung: 2010 hal 248

33 3.7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini adalah Triangulasi. Menurut Moleong, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 27 Menurut Moleong, penelitian yang menggunakan teknik triangulasi dalam pemeriksaan melalui sumbernya artinya membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. 28 Teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci dibandingkan dengan hasil wawancara dengan beberapa orang informan lainnya kemudian peneliti mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti di lapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber, yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. 29 Triangulasi sumber adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber (wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat. 27 Moleong dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif oleh Iskandar. Gaung Persada. Jakarta. 2009 hal156 28 Moleong dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif oleh Iskandar. Gaung Persada. Jakarta, 2009 hal 155 29 Patton dalam Moleong. 200:330 dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif oleh Iskandar. Jakarta: Gaung Persada. 2009 hal 156

34 Pengecekan ulang terhadap sumber-sumber data dapat dilakukan dengan cara: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang di depan umum dengan apa yan dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.