BAB II TINJAUAN PUSTAKA. layanan kepada masyarakat umum tanpa memandang, latar belakang, pendidikan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENTINGNYA SERTIFIKASI PUSTAKAWAN BAGI PUSTAKAWAN DI PTN/PTS INDONESIA

Seminar, Workshop & Munas FPPTI. Pendahuluan. Latar Belakang Pentingnya Sertifikasi Kesejahteraan Rakyat. Pertumbuhan ekonomi Daya Saing

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere yang artinya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset perusahaan yang tidak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TELAAH PUSTAKA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

I. PENDAHULUAN. standar kinerja yang harus dicapai serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada

AYO JADI PUSTAKAWAN. Yuniwati Pustakawan Muda UNDIP

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat menjalankan aktivitasnya secara maksimal maka

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari karyawan atas hasil pekerjaanya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Presiden No. 246 Tahun 1963 menjadikan PMI sebagai satu-satunya

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara sadar

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya. perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BUPATI POLEWALI MANDAR

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah dalam negara hukum modern (welfarestate) tidak hanya

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. ahli. Menurut Simamora (1997), manjemen sumber daya manusia adalah

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau

- 5 - Pasal II Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan umum adalah salah satu perpustakaan yang menyediakan layanan kepada masyarakat umum tanpa memandang, latar belakang, pendidikan, agama, umur ataupun jenis kelamin. Pelayanan yang diberikan dilakukan secara gratis dan non profit. Menurut Sulistyo Basuki (1991:46) Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum. Selain itu pada Undang- Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 1 ayat 6 menyatakan : Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosialekonomi. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum tanpa memandang status sosial-ekonomi, umur, pekerjaan atau jenis kelamin. 7

Ciri perpustakaan umum adalah sebagai berikut: 1. Terbuka untuk umum artinya disediakan untuk masyarakat terbuka tanpa memandang usia, ras, agama, suku, jenis kelamin, pekerjaan, derajat, ataupun pandangan politik dan kepercayaan. 2. Dibiayai oleh dana umum yang berasal dari masyarakat. Dana umum biasanya diperoleh dari pajak dan dikelola oleh pemerintah. 3. Jasa yang diberikan bersifat noncomersial atau gratis. Jasa yang disediakan berupa jasa referal yaitu jasa yang disediakan untuk memberikan informasi, peminjaman, konsultasi studi. Keanggotaan pun bersifat cuma- cuma dan gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun. Akan tetapi ada beberapa perpustakaan yang masih memungut biaya untuk pendaftaran anggota, untuk urusan administrasi semata. (Sulistyo Basuki, 2011:2,7) Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, ciri-ciri dari perpustakaan umum adalah perpustakaan yang bertujuan untuk melayani masyarakat umum dengan dana umum baik dari pemerintah maupun donatur yang pelayanannya dilakukan secara non profit. 2.2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Umum Perpustakaan umum sangat penting untuk kehidupan, kemajuan dan kecerdasan bangsa, karena perpustakaan umum merupakan salah satu sarana kepustakawan yang diperoleh secara umum dan dapat digunakan untuk masyarakat umum. Oleh karena itu UNESCO membuat manisfesto perpustakaan umum pada tahun 1972. 8

Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO menyebutkan bahwa perpustakaan umum memiliki 4 tujuan utama diantaranya: a. Menyediakan kesempatan bagi umum untuk membaca dan menggunakan koleksi perpustakaan untuk membantu meningkatkan kecerdasan dan wawasan secara umum. b. Memberikan sumber informasi yang efektif dan efisien serta mudah dan cepat. c. Membantu masyarakat untuk meningkatkan kemampuaannya sehingga masyarakat dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan untuk masyarakat sekitarnya, sesuai keahliannya yang dikembangkangkan dengan cara memanfaatkan koleksi perpustakaan. d. Sebagai agen kultural dimana perpustakaan umum adalah pusat utama kehidupan kultural atau budaya untuk masyarakat sekelilingnya. Berdasarkan pemaparan UNESCO dapat kita simpulkan perpustakaan umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan dan wawasan secara umum, memberikan sumber informasi yang efektif dan efisien serta mudah dan cepat sebagai pusat utama kehidupan kultural atau budaya untuk masyarakat sekelilingnya. Mendirikan dan memberdayakan perpustakaan adalah salah satu langkah yang tepat untuk mencerdaskan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat. Perpustakaan adalah kunci dari kemajuan setiap negara. Perpustakaan berfungsi sebagai badan untuk mencari serta mempelajari informasi-informasi dari masa yang terdahulu hingga masa kini. 9

Abdul Kharis (2009:8) menyatakan adanya 5 fungsi pokok perpustakaan yaitu: 1. Fungsi Pelestarian Perpustakaan merupakan upaya secara nyata untuk melestarikan beragam bentuk dan jenis buku atau bahan pustaka yang telah diterbitkan. Buku merupakan media untuk sumber pustaka, pengetahuan atau wawasan yang harus dirawat secara tertib, teratur, dan dijaga kelestariannya. 2. Fungsi Informasi Perpustakaan merupakan tempat menyimpan dan melestarikan bahan pustaka. Di dalam bahan pustaka tersebut terdapat beragam informasi yang bermanfaat untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam wawasan. 3. Fungsi Pendidikan Perpustakaan berfungsi sebagai pendukung pendidikan bagi generasi penerus tentang kegiatan pembelajaran yang dijalani. 4. Fungsi Rekreasi Fungsi rekreasi dari perpustakaan bisa dilihat dari layanan yang diberikan. Membaca bahan pustaka pada waktu tertentu, dapat dijadikan sebagai hiburan tersendiri bagi orang yang bersangkutan. Contohnya dengan membaca komik, fiksi atau bacaan lain yang dapat menghibur para pembaca atau pengguna perpustakaan. 5. Fungsi Budaya Perpustakaan berfungsi sebagai upaya utuk melestarikan khazanah budaya bangsa. Bahan pustaka yang berupa buku merupakan contoh nyata hasil kebudayaan. Bahkan tingginya kebudayaan atau peradaban suatu bangsa dapat dikur dari kualitas dan kuantitas buku yang berhasil diciptakan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan perpustakaan berfungsi untuk melestarikan beragam bentuk dan jenis buku atau bahan pustaka yang telah 10

diterbitkan, memperluas pengetahuan dan memperdalam wawasan, sebagai pendukung pendidikan bagi generasi penerus tentang kegiatan pembelajaran yang dijalani, sebagai hiburan tersendiri bagi orang yang bersangkutan atau pengguna perpustakaan, melestarikan khazanah budaya bangsa. 2.3.Pengertian Motivasi Kerja Setiap orang yang bekerja baik di kantor, hotel maupun lembaga dan badan pemerintahan tidak terlepas dari motivasi. Motivasi kerja adalah suatu dorongan dari dalam diri atau dari luar individu untuk bekerja atau berperilaku lebih baik untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Motivasi berasal dari bahasa latin, Mavere yang berarti dorongan atau daya penggerak (Hasibuan, 2005:216). Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, dalam Usmara (2006:33), Motivasi kerja adalah proses psikologis yang meningkatkan dan mengarahkan seseorang pada perilaku untuk mencapai tujuan atau goal-directed behavior. Stephen P. Robbins pada Usmara (2006:33) yang menyatakan bahwa motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas (intensitas),arah (direction), dan usaha terus menerus (persistence) individu menuju pencapaian tujuan. Motivasi kerja adalah suatu dorongan atau proses yang membangkitkan dan mengarahkan seseorang untuk bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuanya. 11

Hasibuan (2005:221) mengemukakan, pemberian motivasi kerja bertujuan untuk: a. Mendorong gairah dan semangat kerja pegawai b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai c. Meningkatkan produktifitas kerja pegawai d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan kerja pegawai e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai f. Mengefektifkan pengadaan pegawai g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik h. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai j. Meningkatkan rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas- tugasnya Berdasarkan pendapat diatas dapat kita simpulkan pemberian motivasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai atau pustakawan, meningkatkan kedisiplinan dan profesionalitas pegawai atau pustakawan, meningkatkan kesejahteraan pegawai, dan tanggung jawab pegawai dalam menyelesaikan tugasnya. Nawawi pada kutipan Lasa HS (2005:304) membedakan motivasi menjadi dua jenis yaitu antara lain: a. Motivasi intrinsik adalah suatu keadaan yang mendorong terjadinya suatu aktivitas yang berada di dalam aktivitas itu sendiri. Keadaan tersebut terbentuk dari adanya kesadaran tentang manfaat suatu tindakan bagi diri sendiri ataupun orang lain,seperti pengabdian, loyalitas, tanggug jawab, dan lainya. b. Motivasi ekstrinsik adalah suatu faktor atau keadaan yang mendorong seseorang melakukan tindakan diluar kegiatan itu sendiri. Keadaan ini sengaja dilakukan karena berkaitan dengan kebutuhan dan kepribadian. 12

Faktor luar yang mempengaruhi tindakan tersebut antara lain, insentif, promosi, situasi kerja dan lainnya. Berdasarkan pendapat diatas terdapat dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik yaitu suatu keadaan yang mendorong terjadinya suatu aktivitas yang berada di dalam aktivitas itu sendiri dan motivasi ekstrinsik yang merupakan suatu faktor atau keadaan dari luar diri seseorang melakukan suatu tindakan atau kinerja. Motivasi sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja atau produktivitas pustakawan. Tanpa adanya motivasi kerja yang tinggi dari pustakawan, untuk bekerja demi kepentingan perpustakaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya jika terdapat motivasi yang besar dari pustakawan maka motivasi tersebut dapat dijadikan suatu jaminan atas keberhasilan suatu perpustakaan dalam mencapai tujuannya. 2.4.Teori Motivasi Teori tentang motivasi khususnya motivasi kerja terus berkembang, penelitian tentang teori motivasi sebenarnya telah dilaksanakan sejak tahun 1920-an dan terus berkembang hingga kini. Beberapa teori tentang kebutuhan dan motivasi seperti yang dikemukakan oleh para ahli seperti Abraham Harold Maslow, David McClend, Melvin H. Mark, Vroom dan sebagainya. Namun secara garis besar teori kebutuhan dan motivasi dapat dibagi menjadi (Nawawi, 2000:47): a. Secara Biologis Kebutuhan yang paling mendesak dari kebutuhan yang lainya. Kebutuhan biologis adalah motivasi utamanya dan kebutuhan ini sangat 13

mempengaruhi tingkat motivasi seseorang untuk bekerja. Kebutuhan biologis misalnya, kebutuhan untuk makan, minum, tidur, perlindungan fisik, bernapas dan istirahat, seksualitas, memelihara kelangsungan hidupnya. b. Sosio- Psikologis yang terdiri dari : 1. Kebutuhan atau motivasi kognitif yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan aspek intelektual, yakni segala sesuatu yang diketahui sebagai aspek pendorong untuk melaksanakan kegiatan yang rasional. 2. Kebutuhan atau motivasi afektif adalah kebutuhan yang berhubungan dengan emosional seperti perasaan senang, bangga terhadap diri sendiri, percaya diri,dan lainnya. 3. Kebutuhan atau motivasi konatif yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan aspek valisional. Aspek valisional adalah sesuatu yang telah menjadi kebiasaan atau rutinitas, maupun kegiatan yang dilakukan berulang- ulang. Dalam hal ini Abraham Harold Maslow dalam kutipan Usmara (2006:35) membagi tingkat kebutuhan psikologi manusia menjadi 5 macam yaitu : a. Kebutuhan Fisiologis yaitu kebutuhan yang paling mendesak dari kebutuhan yang lainya. Kebutuhan fisiologis adalah motivasi utamanya dan kebutuhan ini sangat mempengaruhi tingkat motivasi seseorang untuk bekerja. Kebutuhan fisiologis misalnya, kebutuhan untuk makan, minum, tidur, perlindungan fisik, bernapas dan seksual. b. Kebutuhan Akan Rasa Aman yaitu kebutuhan yang dikategorikan kebutuhan untuk hidup damai, teratur, dan secara umum merasa aman dari pembunuhan, penyerangan, penindasan, dan sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman terhadap pemberian perlindungan, keinginan menabung untuk 14

kebutuhan yang tidak terduga, dan berbagai bentuk jaminan seperti jaminan kesehatan ataupun asuransi jiwa atau kecelakaan. c. Kebutuhan sosial ialah kebutuhan akan hubungan hubungan kasih sayang dengan orang lain secara umum, kebutuhan untuk memperoleh kedudukan dalam suatu kelompok, berinteraksi, serta kebutuhan untuk dihargai, dicintai dan mencintai antara sesama. d. Kebutuhan akan penghargaan merupakan kebutuhan seseorang yang mengarah pada perasaan kepercayaan diri, perasaan memiliki nilai atau keahlian (skill), kekuatan, kecukupan serta perasaan berguna dan dapat e. pekerjaan dan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang yang dilimpahkan kepadanya. Hasibuan (2001:34) mengemukakan bahwa kinerja diandalkan oleh lingkunganya. f. Kebutuhan akan aktualisasi diri atau mewujudkan diri merupakan kebutuhan seseorang untuk dipandang lebih oleh seseorang atau kelompok. Berdasarkan pendapat dari teori diatas maka dapat disimpulkan secara garis besar teori kebutuhan dan motivasi dapat dibagi menjadi kebutuhan biologis yakni kebutuhan untuk makan, minum, tidur, perlindungan fisik, bernapas dan istirahat, seksualitas, memelihara kelangsungan hidupnya serta terdapat pula kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. 2.5.Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh pustakawan dalam melaksanakan adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh pustakawan dalam melakukan tugasnya yang didasarkan atas keahliannya, 15

pengalaman dan ketekunan serta waktu. John Whitmore dalam Coaching for Performance dalam Usmara (2006:43) beranggapan bahwa kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari pegawai itu sendiri. Kinerja adalah suatu tindakan, suatu prestasi, atau suatu pameran umum ketrampilan. Berdasarkan pendapat diatas kinerja dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menghasilkan suatu karya atau pekerjaan sesuai tanggung jawab dan keahliannya secara kualitas maupun kuantitas untuk melaksanakan tugas dan mencapai tujuan suatu organisasi. Faktor- faktor yang memengaruhi kinerja pegawai menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson dalam Usmara (2006:45). : 1. Kemampuan atau keahlian pegawai 2. Motivasi kerja 3. Dorongan atau dukungan yang diterima 4. Status pekerjaan 5. Hubungan pegawai dengan tempat mereka bekerja Berdasarkan teori diatas dapat kita simpulkan faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja pustakawan adalah kemampuan, motivasi kerja, dukungan yang diterima, status pekerjaan, hubungan atau suasana tempat kerja pustakawan. Pada teori pengharapan (Expectancy theory) yang dikemukakan oleh Vroom dalam kutipan Hasibuan (2005:234) menyebutkan bahwa: kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaanya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang pegawai inginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu. Jika keyakinan yang 16

diharapkan cukup besar untuk memperoleh kepuasanya baik hari ini atau esok maka ia akan bekerja keras, dan sebaliknya. Berdasarkan teori diatas pustakawan memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja secara baik saat ini tergantung pada hasil dari pekerjaan itu yang akan diperoleh hari ini atau untuk hari esok. Motivasi semangat kerja yang terkandung dalam diri seseorang dapat dikatakan sebagai suatu harapan yang akan diperolehnya pada masa depan. 2.6.Pengertian Pustakawan Pustakawan adalah sebutan untuk orang atau mereka yang bekerja pada bidang perpustakaan. Pustakawan merupakan salah satu jenis jabatan fungsional yang diakui oleh pemerintah selain dokter, guru atau bidan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya pada pasal 1 menyebutkan bahwa: Pejabat fungsional pustakawan adalah adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan. Sedangkan pustakawan adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawan. Kode etik Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) menyatakan bahwa pustakawan merupakan seseorang yang melaksanakan kegiatan- kegiatan perpustakaan dengan cara menyediakan pelayanan kepada pengguna perpustakaan sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi serta informasi yang dimiliki melalui pendidikan. 17

Wiji Suwarno (2009:62) menyebutkan bahwa pustakawan atau librarian adalah seorang yang bekerja di bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan di ilmu perpustakaan, baik melalui diklat, pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan mengikuti kegiatan sekolah formal. Berdasarkan seluruh pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pustakawan merupakan seseorang atau kelompok yang bekerja atau berprofesi serta telah memiliki pendidikan di bidang ilmu perpustakaan yang bertugas dan bertanggung jawab sebagai penyelenggara atau pelaksana serta menyediakan layanan berupa dokumentasi, informasi di perpustakaan kepada pengguna perpustakaan. Undang-Undang No. 24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, menguraikan syarat- syarat dan standar pustakawan yaitu pada pasal 33, 34, dan pasal 35 : a. Pustakawan memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma dua (D-II) dalam bidang perpustakaan dari perguruan tinggi yang terakreditasi. b. Pustakawan harus memiliki kompetensi profesional dan kompetensi personal yang mencakup aspek pengetahuan, keahlian, sikap kerja, aspek kepribadian dan interaksi sosial. c. Pustakawan harus memiliki sertifikat kompetensi sebagai dasar pertimbangan untuk peningkatan karier pustakawan. Berdasarkan undang- undang diatas dapat disimpulkan syarat- syarat dan standar pustakawan yaitu memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma dua, memiliki kompetensi profesional dan kompetensi personal, memiliki sertifikat kompetensi sebagai dasar pertimbangan untuk peningkatan karier pustakawan. 18

2.7. Penilaian Kinerja Pustakawan Pada akhirya setiap pustakawan akan mendapat giliran untuk dinilai. Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai merupakan proses yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan aktualisasi kerja (performance appraisal) seorang pegawai. Penilaian prestasi kerja atau kinerja Pegawai Negri Sipil (PNS) adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS. Sesuai Peraturaan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 memuat tentang SKP (Sasaran Kerja Pegawai) yang merupakan rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS yang penilaiannya diadakan setiap tahun. Penilaian dilakukan untuk mendapatkan delapan hal seperti berikut: 1. Kesetiaan atau Loyalitas 2. Prestasi Kerja atau Kinerja 3. Tanggung jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerja sama 7. Prakarsa 8. Kepemimpinan 19

Penilaian ini dilakukan oleh atasan langsung (secara struktural) dan disahkan oleh atasan penilai. Untuk memperoleh penilaian yang adil, maka pegawai yang bersangkutan diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan- keberatan sebelum disahkan oleh pejabat atau penilai. Daftar nilai ini harus dilampirkan pada berkas pegawai apabila pegawai atau pustakawan yang bersangkutan mengajukannya untuk kenaikan jabatan/ golongan dan atau pangkat. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berbeda dengan DP3, jika DP3 lebih menilai perilaku kerja PNS yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas- tugasnya, sedangkan SKP lebih meninjau kepada kinerja PNS yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas- tugasnya. Secara umum penilaian tersebut bertujuan untuk : a. Memungkinkan pustakawan mengetahui secara formal bagaimana kinerja mereka dinilai. b. Mengetahui bahwa pustakawan memerlukan latihan tambahan. c. Mengetahui bahwa pustakawan yang berhak atas kenaikan nilai. d. Memegang peranan penting untuk mengidentifikasi pustakawan yang merupakan calon untuk promosi. 20