Yuliatin, Analisis Perbandingan Reaksi Investor Antara Perusahaan yang Memperoleh Penghargaan...

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBANDINGAN REAKSI INVESTOR ANTARA PENGHARGAAN INDONESIAN S U S TA INABILII TY SKRIPSI. Oleh. Yuliatin Muharrani

PENGARUH PENGUMUMAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN

BAB I PENDAHULUAN. Desember Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika

BAB IV HASIL PENGUJIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

PENGARUH PENGUMUMAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM

ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN INDONESIAN CSR AWARD

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : abnormal return, reaksi pasar, dividen tunai, declaration date

ABSTRAK Kata kunci: Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Gst Ngr Bgs Pt Dhirgayusa Suardi, 1 Gede Adi Yuniarta, 2 Ni Kadek Sinarwati

BAB III METODE PENELITIAN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Telaah Bisnis, Perbedaan Reaksi Pasar pada Perusahaan Pemenang Indonesia... (Randika Bagus Linuwih, dkk.) Volume 15, Nomor 1, Juli 2014

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume. Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah. Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting.

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARD (ISRA) TERHADAP KINERJA SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan Pemenang periode )

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

REAKSI PASAR TERHADAP SUSTAINABILITY INFORMATION PADA PERUSAHAAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas dengan harapan memperoleh return yang optimal. Bagi investor dan calon

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

I Made Widi Hartawan, 1 I Made Pradana Adiputra, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan

Karisma Tejo Widaghdo

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Periode ) Astri Laksitafresti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL ATAS PENGUMUMAN KENAIKAN BI RATE TANGGAL 12 NOVEMBER 2013

Management Analysis Journal

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

PENGUJIAN ABNORMAL RETURN PELUNCURAN INDEKS MNC36 SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH. Siti Barokah, Rini Setyo Witiastuti. Abstrak. Info Artikel.

ABSTRACT. Event Study, Abnormal Return, Trading Volume Activity, Conference, APEC.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yakni

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di

III.METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011.

ABSTRACT. Keywords: Idul Fitri, event study, abnormal return, capital market. xii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui

Heti Purnawasari Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

Andika Putra Pratama, Saryadi, Sendhang Nurseto. Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords: Stock split, event study, abnormal return, LQ45.

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

ANALISIS REAKSI PASAR SAHAM TERHADAP PERISTIWA RESHUFFLE KABINET KERJA 2015

UNIVERSITAS GAJAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS M A L A N G

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

PENGARUH PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP REAKSI PASAR (EVENT STUDY: PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN )

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (PROPER) yang terdaftar di BEI tahun Pemilihan sampel penelitian

Shochihatuz Zainia Fauzi Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ABSTRAK. Kata-kata kunci: return saham, abnormal return, stock split, volume perdagangan saham, trading volume activity

SKRIPSI OLEH LUPIANA SIANIPAR

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Ni Made Ardani. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan, jumlah saham yang

Nadhira Nur Aulia Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PILKADA DKI JAKARTA PUTARAN KEDUA TANGGAL 20 SEPTEMBER 2012

Citrawati Jatiningrum JMK Vol. 7 No. 3, Maret 2009

Kata Kunci : Buyback; Abnormal Return; Trading Volume Activity; BUMN; Return Realisasi

SKRIPSI SESUDAH R OLEH

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam

BAB III. Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi peristiwa (event study). Event study merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

Supatmi dan Neogo Dwianka Idealfa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. baik jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat terus bertahan dan mampu

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords : Stocksplit, Stock Price, Liquidity. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

1 Analisis Perbandingan Reaksi Investor Antara Perusahaan yang Memperoleh Penghargaan dengan Perusahaan yang Tidak Memperoleh Penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) (Analyze the Differences Investor Reaction Between the Companies Which Accept Apprication and the Companies which Not Accept Apprication of Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA)) Yuliatin Muharrani Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 Email: yulia_tania@ymail.com Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan reaksi investor antara perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa IHSG dan harga penutupan saham harian. Sample yang digunakan adalah 26 perusahaan yaitu 15 perusahaan yang memperoleh penghargaan dan sebagai pembanding 11 perusahaan tidak memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) dari criteria tertentu. Metode yang digunakan adalah analisis event study, kolmogorov smirnov, dan independent simple t test dengan sig. 5%. Hasil dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan reaksi investor antara perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011. Tetapi dua hari setelah pengumuman berdasarkan analisis event study terdapat reaksi yang berbeda dari investor, karena hasil dari abnormal return positif 87 % (untuk yang memperoleh penghargaan) dan 55 % (untuk yang tidak memperoleh penghargaan). Hasil tersebut menunjukkan reaksi investor tidak menentu karena setelah dua hari kembali menurun dan kemudian naik lagi. hal ini bisa disebabkan karena sustainability reporting yang masih baru sehingga perlu kehati hatian dalam mengambil keputusan, adanya informasi-informasi lain yang menyebabkan perhatian investor terhadap ISRA 2011 teralihkan, dan kemampuan pengambilan keputusan oleh investor. Kata Kunci: Abnormal Return, Indonesian Sustainability Reporting Award, Reaksi Investor, Sustainability Reporting Abstract The aim of this research is to analyze the differences investor reaction between the companies which accept apprication and the companies which not accept apprication of Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA). This research used secondary data, that is IHSG and daily closing price of shares. The samples that used are 26 companies, there are 15 companies which accept apprication and as comparative 11 companies which not accept apprication of ISRA 2011, from determining criteria. The method that used are event study analisis, kolmogorov smirnov, and independent simple t test with sig 5 %. The result of this research is no differences investor reaction between the companies which accept apprication with the companies which not accept apprication of ISRA 2011. But the second days after announcement based on event study analisis, there is a different investor reaction because the result of positif abnormal return are 87% (for which accept apprication) and 55% (for which not accept apprication). This result proves that the investor reaction had a fluctuation. It caused a by new sustainability reporting, so it needed to be careful when taking decision, the are other information that caused the attention of investors to the ISRA 2011 distracted, and capability of making decition by investors. Keyword: Abnormal Return, Indonesian Sustainability Reporting Award, Investor Reaction, Sustainability Reporting Pendahuluan Pentingnya laporan keberlanjutan akhir-akhir ini begitu sangat dirasakan. Banyak perusahaan yang sudah mulai membuat berbagai macam program mereka dalam memberikan perlakuan yang terbaik untuk lingkungan baik itu masyarakat maupun lingkungan alam disekitar. Hal ini dilakukan yaitu untuk membuktikan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada profit saja tapi juga masyarakat (social) dan alam (planet). Bagi perusahaan, pelaporan berkelanjutan bisa dijadikan sebagai alat untuk meyakinkan

2 pemegang saham (investor) dan calon investor. Hal ini diakibatkan mulai berkurangnya kepercayaan masyarakat pasca kasus Enron, Desember 2001. Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika telah menyebabkan perusahaan-perusahaan lebih memberikan perhatian yang besar terhadap pelaporan sustainabilitas dan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA), telah hadir dan mendorong berbagai perusahaan yang list di Bursa Efek Indonesia (BEI) ataupun tidak untuk berlombalomba dalam membuat dan mengungkapkan laporan keberlanjutan (Sustainable Report). ISRA dibentuk tahun 2005 yaitu oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dan National Center For Sustainability Reporting (NCSR), dengan indicator penilaian yang meliputi kelengkapan (40%), kredibilitas (35%), dan komunikasi (25%). Sebagaimana penjelasan dalam teori signaling, informasi ISRA bisa saja dapat dijadikan komunikasi kepada investor untuk mempertimbangkan investasinya, serta dapat melihat respon pasar mengenai pengumuman ISRA, sebagaimana gambaran dalam teori efisiensi pasar.oleh karena itu dengan diadakannya event Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) diharapkan akan mampu untuk memberikan motivasi kepada setiap perusahaan-perusahaan untuk menerapkan sustainability reporting sebagai pertanggungjawaban dari aktivitas kepedulian terhadap 3P yaitu Planet, People, and Profit. Dari semua informasi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, disisi lain terdapat pihak yang akan selalu memantau salah satunya yaitu para investor. Satyo (2005) mengatakan bahwa para investor mengalami perubahan pandangan investasi, dengan mulai mempertimbangkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Menurut Hill et al. (2007) sebagaimana dikutip oleh Daniri (2008) menyebutkan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR akan mengalami kenaikan harga saham dan kinerja perusahaan akan lebih bagus jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan CSR. Berdasarkan penelitian yang lain Eipstein dan Freedman (1994) dalam Anggraini (2006) menemukan bahwa investor tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa seiring dengan perkembangan waktu, para investor dan calon investor tidak hanya mempertimbangakan aspek ekonomi saja, melainkan juga mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial perusahaan. Maka dari itu kuat dugaan bahwa investor akan memberikan respon positif terhadap perusahaan yang mempublikasikan sustainability reporting, ikut serta dalam event Indonesian Sustainability Reporting Award yang mana membuktikan bahwa perusahaan telah melakukan Sustainability Development terhadap ketiga aspek tersebut serta perusahaan yang mendapatkan penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA). Hal tersebut dikarenakan dengan membuat dan mempublikasikan serta ikut ISRA dapat meningkatkan nama baik dan reputasi perusahaan terutama informasi yang dihasilkan dalam penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA), karena melalui informasi pengumuman tersebut terbukti bahwa perusahaan telah melaksanakan pelaporan keuangan yang memperhatikan aspek social, ethical, environmental (SEE) dengan baik dan benar, sehingga banyak investor yang tertarik untuk membeli saham pada perusahaan yang mengungkapkan sustainability reporting. Dari uraian di atas maka penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H0 :Terdapat perbedaan reaksi investor antara perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011. Metodologi Penelitian Rancangan atau Desain Penelitian Rancangan atau desain dalam penelitian ini yaitu dimulai dengan adanya tujuan untuk menganalisis perbedaan reaksi investor antara perusahaan yang memperoleh penghargaan ISRA. ISRA yang digunakan yaitu tahun 2011 dengan periode pengamatan 5 hari setelah tanggal pengumuman. Dalam penelitian ini hanya ada satu variable yaitu reaksi investor yang akan diukur menggunakan abnormal return. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data documenter yaitu data perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam ISRA 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 30 November 2011, baik yang menang ataupun tidak. Sumber data yaitu data sekunder berupa data IHSG dan harga saham penutupan harian. Data-data tersebut diperoleh dari report of the judges 7 th yang diterbitkan oleh NCSR, situs resmi yahoofinance dan BEI. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang mengikuti event Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA). Dari populasi diatas maka akan di ambil sampel yaitu dengan kriteria (1) Perusahaan yang hanya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). (2) Perusahaan yang mengukuti ISRA pada tahun 2011, dan selanjutnya akan mengelompokkan perusahaan yang mengikuti event ISRA 2011 kedalam perusahaan yang memperoleh penghargaan sebagai pembanding dalam meneliti reaksi investor setelah tanggal pengumuman. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis event study guna mempermudah dalam melihat reaksi investor dengan cara menghitung abnormal return setiap perusahaan dalam periode lima hari

3 setelah tanggal pengumuman (t+1, t+2, t+3, t+4, t+5). Metode perhitungan abnormal return yang akan digunakan yaitu market adjusted model. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung: Hasil Penelitian Hasil Uji Analisis Event Study Tabel 1. Data Abnormal Return Perusahaan yang Memperoleh Penghargaan ISRA 2011 Keterangan: t = Periode ISRA 2011 Ari.t = Abnormal Return sekuritas ke-i periode peristiwa ke-t Ri.t = Return Sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t E (Ri.t)= Return Ekspektasi ke-i untuk periode peristiwa ke-t Sumber : Data Sekunder 2011 Keterangan: Ri.t = Return Saham harian sekuritas i pada periode t Pi.t = Harga Saham harian sekuritas i pada periode t Pi.t-t = Harga Saham harian sekuritas i pada periode t-1 Keterangan: Rm.t = Actual Return pasar yang terjadi pada periode peristiwa ke-t IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan yang terjadi pada peristiwa ke-t IHSGt-1= Indeks Harga Saham Gabungan yang terjadi pada periode peristiwa ke-t Dari abnormal return yang diperoleh setiap hari tersebut, baik yang positif maupun negatif akan dilihat apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Caranya yaitu dengan melakukan uji normalitas data (kolmogorov smirnov). Jika data terdistribusi normal maka akan menggunakan uji hipotesis independent simple t test, jika tidak, uji yang digunakan yaitu mann whitney test. Selanjutnya dari hasil uji hipotesis tersebut akan dihasilkan apakah terdapat perbedaan reaksi investor atukah tidak. Uji hipotesis tersebut akan dilakukan setiap hari sebanyak 5 hari periode pengamatan setelah tanggal pengumuman. Berdasarkan data abnormal return setiap perusahaan yang memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011, maka dapat dilihat bahwa satu hari setelah pengumuman (t+1) semua abnormal return menunjukkan nilai yang negatif dengan angka yang sama -0.018. Kemudian dua hari setelah pengumuman (t+2) terdapat 13 perusahaan dari 15 perusahaan yang memperoleh hasil perhitungan abnormal return positif atau sebesar 87%. Tiga hari setelah pengumuman (t+3) terdapat 4 perusahaan dari 15 perusahaan yang memperoleh abnormal return positif atau sebesar 27%, jumlah ini menurun drastis setelah 3 hari pengumuman. Dilanjutkan empat hari setelah pengumuman (t+4) dapat dilihat bahwa 8 perusahaan dari 15 perusahaan memperoleh abnormal return positif atau sebesar 53%. Periode pengamatan terakhir lima hari setelah pengumuman (t+5) diperoleh bahwa 6 dari 15 perusahaan mendapatkan abnormal return positif atau sebesar 40%. Dari event study diatas dapat dikatakan bahwa pada dua hari setelah pengumuman (t+2) merupakan tempat dimana banyak investor yang bereaksi positif terhadap pengumuman ISRA 2011, dimana sebelumnya (t+1) semua perusahaan memperoleh abnormal return negatif dengan jumlah yang sama. Tabel 2. Data Abnormal Return Perusahaan yang Tidak Memperoleh Penghargaan ISRA 2011 Sumber : Data Sekunder 2011

4 Dari data abnormal return perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011, terlihat bahwa satu hari setelah pengumuman (t+1) diperoleh abnormal return negatif dan ini dialami oleh semua perusahaan serta juga dialami oleh perusahaan yang memperoleh penghargaan, dengan angka yang sama yaitu -0.018. dua hari setelah pengumuman (t+2) dapat dilihat bahwa 6 dari 11 perusahaan memperoleh abnormal return positif atau sebesar 55%. Tiga hari setelah pengumuman (t+3) menunjukkan bahwa hanya 2 dari 11 perusahaan yang mendapatkan abnormal return positif atau sebesar 18%. Empat hari setelah pengumuman (t+4) diperoleh angka peningkatan yang cukup tinggi yaitu 7 dari 11 perusahaan memperoleh abnormal return positif atau 64%. Pada periode pengamatan terakhir lima hari setelah pengumuman (t+5) diketahui bahwa 3 dari 11 perusahaan memperoleh abnormal return dengan hasil perhitungan yang positif atau sebesar 27%. Hasil Uji Normalitas Data (Kolmogorov Smirnov) Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data Sumber: Data Sekunder, 2011. Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan kolmogorov-smirnov terlihat bahwa nilai probabilitas dari abnormal return setiap periode pengamatan untuk perusahaan yang memperoleh penghargaan maupun yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011, memiliki nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi normal. Dan alat uji hipotesis yang akan digunakan untuk menganalisis perbedaan reaksi investor bagi perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011 di setiap periode pengamatan adalah uji independent sample t test (uji beda dua rata-rata). Hasil Uji Hipotesis Independent simple t test Tabel 4. Hasil Perhitungan Independent simple t test Sumber : Data Sekunder, 2011. Dari hasil pengujian independent simple t test dalam tabel 4 di atas dapat digambarkan bahwa. Satu hari setelah pengumuman (t+1) F hitung abnormal return dengan equal variance assumed diperoleh nilai probabilitas (sig.) sebesar 0.001 < 0.05. maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan reaksi investor perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award 2011. Karena kedua varians tidak sama berdasarkan perhitungan tersebut, maka digunakan Equal Variances Not Assumed. t hitung reaksi investor dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -2.975 dengan signifikan sebesar 0.007 tetapi terdapat catatan 95% Confidence Interval of the Difference (Upper & Lower = 0.00000). Meskipun nilai sig. t hitung < t tabel (0.007 < 0.05), tetapi daerah interval 0.00000 maka dapat dikatakan bahwa reaksi investor perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011 di periode pengamatan satu hari setelah pengumuman (t+1) tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan semua perusahaan memperoleh abnormal return negatif dengan angka yang sama baik yang memperoleh maupun tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011. Dua hari setelah pengumuman (t+2) F hitung reaksi probabilitas (sig.) sebesar 0.643 > 0.05. maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan reaksi investor perusahaan yang memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award 2011. Karena kedua varians sama berdasarkan perhitungan tersebut, maka digunakan Equal Variances Assumed, t hitung reaksi investor dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 1.935 dengan signifikan sebesar 0.065. Karena nilai sig. t hitung > t tabel (0.065 > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi investor pada periode pengamatan dua hari setelah pengumuman. Tetapi dari nilai sig. hanya selisih kira-kira 0.02 yang merupakan

5 angka yang sangat kecil. Hal ini kemungkinan bisa jadi ada perbedaan, mengingat dalam analisis event study yang memberikan hasil bahwa pada t+2 diperoleh 87% perusahaan yang mendapatkan abnormal return positif untuk yang memperoleh penghargaan sedangkan 55% perusahaan mendapatkan abnormal return positif bagi yang tidak memperoleh penghargaan. Tiga hari setelah pengumuman (t+3) F hitung reaksi probabilitas (sig.) sebesar 0.277 > 0.05. maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan reaksi investor perusahaan yang memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award 2011. Karena kedua varians sama berdasarkan perhitungan tersebut, maka digunakan Equal Variances Assumed, t hitung reaksi investor dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -0.258 dengan signifikan sebesar 0.799. Karena nilai sig. t hitung > t tabel (0.799 > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi investor pada periode pengamatan tiga hari setelah pengumuman. Empat hari setelah pengumuman (t+4) F hitung reaksi probabilitas (sig.) sebesar 0.921 > 0.05. maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians. Karena kedua varians sama berdasarkan perhitungan tersebut, maka digunakan Equal Variances Assumed, t hitung reaksi investor dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -1.407 dengan signifikan sebesar 0.172. Karena nilai sig. t hitung > t tabel (0.172 > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi investor pada periode pengamatan empat hari setelah pengumuman bagi perusahaan yang memperoleh penghargaan maupun yang tidak. Lima hari setelah pengumuman (t+5) F hitung reaksi probabilitas (sig.) sebesar 0.470 > 0.05. maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians. Karena kedua varians sama berdasarkan perhitungan tersebut, maka digunakan Equal Variances Assumed, t hitung reaksi investor dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 0.929 dengan signifikan sebesar 0.362. Karena nilai sig. t hitung > t tabel (0.362 > 0.05), maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi investor pada periode pengamatan lima hari setelah pengumuman bagi perusahaan yang memperoleh penghargaan maupun yang tidak. Pembahasan Berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh suatu hasil bahwa reaksi investor antara perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghrgaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011 tidak ada perbedaan yang signifikan di setiap periode pengamatan dari satu hari setelah pengumuman sampai dengan lima hari setelah pengumuman (t+1, t+2, t+3, t+4, t+5) Hal ini terlihat dari hasil uji beda independent simplet test yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil yang digambarkan uji beda jika diamati dengan cara melihat hasil pemaparan dari event study yang telah dilakukan memang tergambar bahwa perusahaan yang memperoleh penghargaan Indonesian sustainability reporting award 2011 lebih banyak memiliki respon abnormal return dengan angka yang positif diantaranya yaitu pada t+1 bisa dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi investor karena semua perusahaan memiliki abnormal return negatif dengan angka yang sama. Hal ini mungkin saja bisa terjadi karena investor perlu penyesuain informasi di pasar, sehingga investor lebih memilih untuk bereaksi sama. Pada t+2 merupakan letak dimana reaksi pasar menunjukkan angka yang besar berupa abnormal return positif. t+2 bagi perusahaan yang memperoleh penghargaan terdapat 87% sedangkan yang tidak memperoleh penghargaan hanya sekitar 55% memperoleh reaksi pasar dengan abnormal return positif. Pada dua hari setelah pengumuman terlihat bahwa banyak investor yang bereaksi terhadap perusahaan yang memenangkan ISRA 2011. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan reaksi investor yang sangat jauh antara t+1 dan t+2 yang pada awalnya respon sama untuk semua perusahaan tetapi di dua hari setelah pengumuman terdapat respon yang drastis, tentu saja dalam hal ini informasi ISRA 2011 perlu menyesuaikan dengan kondisi di pasar sehingga baru terlihat kuantitas responnya setelah dua hari pengumuman. t+3 reaksi investor kembali menurun baik perusahaan yang memperoleh penghargaan maupun yang tidak yaitu hanya 27% dan 18% mendapatkan abnormal return positif. Bisa jadi dalam hal ini pengumuman ISRA 2011 sudah mulai kehilangan content, oleh karena itu investor berjaga jaga untuk berhati hati dalam memutuskan. t+4 memiliki nilai abnormal return yang positif. Angka kembali meningkat di empat hari setelah pengumuman yaitu 53% perusahaan yang memperoleh penghargaan mendapatkan reaksi pasar berupa abnormal return positif, sedangkan 64% abnormal return positif bagi perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011. t+5 diperoleh 40% respon abnormal return positif untuk perusahaan yang memperoleh penghargaan dan 27% abnormal return positif untuk perusahaan yang tidak mendapatkan penghargaan. Perbedaan abnormal return tersebut bisa dikarenakan perbedaan informasi dan pemahaman yang dimiliki setiap investor tentang sustainability reporting yang mampu memberikan manfaat

6 jangka panjang, sehingga reaksi yang diberikan pun beragam. Dalam uji hipotesis, uji beda independent simple t test mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan terkait reaksi investor baik yang memperoleh penghargaan dengan yang tidak memperoleh penghargaan. Dapat dilihat bahwa hasil analisis reaksi investor di setiap periode pengamatan menunjukkan nilai sig. t hitung > t tabel, dalam artian tidak terdapat perbedaan. Maka dapat dikatakan bahwa reaksi investor perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan yang tidak memperoleh penghargaan Indonesian Sustainability Reporting Award (ISRA) 2011 tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Tetapi jika dilihat ketika dua hari setelah pengumuman terdapat nilai t hitung dan t table, memiliki selisih yang sangat kecil yaitu 0.02, dimana kesimpulan yang dihasilkan dapat dikatakan bahwa pada t+2 sebenarnya bisa jadi mendekati ada perbedaan reaksi investor antara perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan, mengingat dalam analisis event study terdapat perbedaan abnormal return yaitu 87% dan 55%. Secara garis besar penelitian ini membuktikan bahwa pengumuman Indonesian sustainability reporting award (ISRA) 2011 bagi perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan yang tidak memperoleh penghargaan memiliki nilai reaksi investor yang sama, dalam arti bahwa tidak ada perbedaan. Tetapi sebagai catatan dengan mempertimbangkan hasil analisis event study dengan uji independent simple t test, dua hari setelah pengumuman sebenarnya hampir mendekati adanya perbedaan. Hasil ini juga menjelaskan bahwa adanya suatu reaksi dari investor pada pengumuman event ISRA 2011 yang telah diselenggarakan oleh NSCR bersama IAI-KAM. Reaksi ini bermacam macam, dari analisis event study yang dilakukan setelah pengumuman, yaitu dihari pertama setelah pengumuman, semua investor bereaksi untuk tidak terlalu cepat dalam mengambil keputusan oleh karena itu semua perusahaan memiliki nilai abnormal return negatif di hari itu. Kemudian di dua hari setelah pengumuman, informasi ISRA 2011 dengan cepat masuk ke pasar hal ini menunjukkan tidak ada Iag dalam masukknya informasi, dan seterusnya naik turun sampai lima hari setelah pengumuman. Hal ini mungkin saja terjadi karena butuh penyesuaian informasi yang telah dipublikasikan atau diumumkan, mengingat bahwa sustainability reporting (laporan keberlanjutan) di Indonesia masih belum seluruhnya mengenal. Tidak seperti negara-negara luar, dimana mereka telah menerapkan laporan keberlanjutan jauh lebih awal dari pada Indonesia. Tidak adanya perbedaan pada reaksi investor bisa saja terjadi, meskipun kecanggihan tekhnologi di Indonesia sudah berkembang dan setiap informasi dapat diakses dimanapun oleh investor, tidak menutup kemungkinan informasi Indonesian Sustainability Reporting Award 2011 bisa saja teralihkan oleh informasi yang lain misalkan saja kondisi politik Indonesia pada saat itu, keadaan ekonomi makro di Indonesia maupun di dunia, atau keadaan bursa saham dan ekonomi di luar negeri yang mempunyai pengaruh besar seperti di Amerika, sehingga membuat investor lebih sibuk untuk memperhatikan informasiinformasi tersebut dari pada ISRA 2011. Selain itu faktor memahaman tentang pengetahuan manfaat sesungguhnya dari sustainability development yang masih kurang dikalangan para investor sehingga akan berdampak juga terhadap keputusan dan langkah langkah investasi yang akan diambil oleh investor. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Jiliandro (2012) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return dan Trading Volume Activity (TVA) pada perusahaan yang mendapatkan penghargaan sebelum dan sesudah tanggal pengumuman, serta tidak ada perbedaan pula bagi perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan sebelum dan sesudah tanggal pengumuman pada periode ISRA 2009-2011. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Budiman et al (2009) yang mengatakan bahwa ISRA periode tahun 2005-2008 terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan setelah tanggal pengumuman. Kesimpulan dan Keterbatasan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan terkait reaksi investor perusahaan-perusahaan yang memperoleh penghargaan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2011 di masing masing periode pengamatan, yaitu dibuktikan dengan hasil abnormal return yang sama (tidak ada perbedaan) setiap periode berdasarkan uji independent simple t test. Tetapi pada dua hari setelah pengumuman berdasarkan analisis event study diperoleh abnormal return positif dengan angka 87 % (memperoleh penghargaan) dan 55 % (tidak memperoleh penghargaan), dan pada uji t terdapat selisih yang sangat kecil yaitu 0.02 (t table > t hitung, 0.065 > 0.05) antara yang memperoleh penghargaan dengan yang tidak. Oleh sebab itu pada dua hari setelah pengumuman sebenarnya di hari tersebut terdapat perbedaan reaksi investor. Keterbatasan Penelitian ini masih terdapat keterbatasan yaitu; periode pengamatan yang digunakan 5 hari setelah tanggal pengumuman, hanya menggunakan abnormal return untuk melihat reaksi investor, dan kurang fokus pada penyebab sebenarnya kenapa tidak terjadi perbedaan reaksi investor. Saran yang dapat diberikan yaitu; mempertimbangkan periode penelitian serta tahun yang akan digunakan, tidak hanya menggunakan abnormal return untuk mengukur reaksi investor, serta agar fokus pada penyebab sebenarnya, bisa digunakan satu kategori dalam penelitian misal hanya

7 perusahaan yang memperoleh penghargaan ISRA sebelum dan setelah tanggal pengumuman. Daftar Pustaka Anggraini, Fr.R. Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. Agustus: 54-58. Budiman, Ferry dan Supatmi. 2009. Pengaruh Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) Terhadap Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham (Perusahaan Yang terdaftar di BEI 2007-2008). Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang. Daniri, M. Achmad. 2008. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.Http:/www.madani-ri/2008/01/17/standarisasitanggung-jawab-sosial-perusahaan/.[12 September 2013]. Indonesia Sustainability Reporting Award 2011 7th Engagement. Action. Change. 2011. Report of The Judges, National Center for Sustainability Reporting, Jakarta. Jiliandro, Niko. 2012. Pengaruh Penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Meraih Penghargan ISRA tahun 2009-2011).Pekanbaru.Universitas Riau. Owen, David. 2005. CSR After Enron: A Role for the Academic Accounting Profession?. Working Paper. Sosial Science Research Network. Satyo. 2005. Disukai Konsumen, Diminati Investor. Media Akuntansi, Edisi 47/TahunXII/Juli 2005. http://www.yahoo.finance.com.[9 Desember 2013].