HUBUNGAN ANTARA POSISI MIRING KIRI DENGAN PROSES MEMPERCEPAT PENURUNAN KEPALA JANIN PADA PROSES PERSALINAN DI BPM NY. M SLEROK KOTA TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

PENGARUH POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK, POSISI JONGKOK, DAN MIRING PADA IBU PRIMI PARA TERHADAP PROSES PERSALINAN

HUBUNGAN POSISI MENERAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DI RB KARTINI PUTRA MEDIKA KLATEN

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Perbedaan Posisi Miring Ke Kiri Dan Posisi Setengah Duduk Terhadap Waktu Kala II Pada Ibu Multipara Di RSUD Idaman Banjarbaru

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

146 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

FAKTOR MATERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN BBLR

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

Ni Made Ratih Komala 1),Umi Aniroh 2) Abstrak

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

USIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA DINI DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PARADISE TAHUN 2015

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA POSISI MIRING KIRI DENGAN PROSES MEMPERCEPAT PENURUNAN KEPALA JANIN PADA PROSES PERSALINAN DI BPM NY. M SLEROK KOTA TEGAL Nurul Dwi Ariastuti 1, Edi Sucipto 2, Istiqomah Dwi Andari 3 Email :isty_andari@yahoo.co.id DIII Kebidanan Politeknik Harapan Bersama, Jalan Mataram No. 9 Kota Tegal 52142, Indonesia Telp (0283) 352000 Abstrak Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Di dalam tahapan persalinan Kala I pengaturan posisi mempunyai pengaruh terhadap persalinan, seperti posisi miring kiri merupakan posisi istirahatyang paling baik, sering dipakai untuk intervensi yang mendesak, baik digunakan untuk mengatur kecepatan pada kala dua, memudahkan untuk istirahat diantara kontraksi selama akhir kala satu dan pada kala dua persalinan. Rancangan dan jenis penelitian ini adalah survry analitik dan crossectional, jenis data ada 2 yaitu data primer dan data sekunder, data primer dikumpulkan melalui pengisian lembar observasi serta data sekunder dengan kajian terhadap sumber atau reverensi yang relevan, sedangkan jumlah sampel yang digunakan adalah 24 responden dan menggunakan analisis data dengan chi square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara posisi miring kiri dengan proses mempercepat penurunan kepala janin, dengan sebagian besar responden memilih untuk posisi miring kiri pada proses persalinan pada kala I. Disarankan agar pemilihan posisi persalinan lebih diperhatikan lagi oleh tenaga kesehatan. Kata kunci : Posisi miring, proses persalinan 1. Pendahuluan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan masalah yang sedang dihadapi bangsa kita, salah satu penyumbang AKI adalah tentang persalinan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). 1 Di dalam tahapan persalinan Kala I pengaturan posisi mempunyai pengaruh terhadap persalinan, seperti posisi miring kiri merupakan posisi istirahat yang paling baik, sering dipakai untuk intervensi yang mendesak, baik digunakan untuk mengatur kecepatan pada kala dua, memudahkan untuk istirahat diantara kontraksi selama akhir kala satu dan pada kala dua persalinan. 2 Target yang ingin dicapai MDGs (Millenium development goals) untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar ¾ dalam kurun waktu 1990-2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2012). 3 Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2012 di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2011 yaitu mencapai 675 per 10.000 kelahiran hidup dari 668 per 10.000 kelahiran hidup. Penyebab utamanya adalah pre eklampsia dan eklampsia. 4 Untuk mengurangi AKI peran tenaga kesehatan sangat berperan penting khususnya peran bidan dalam menolong persalinan, persalinan yang dimaksud adalah persalinan normal yaitu proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,tanpa komplikasi pada ibu maupun janin. Dalam proses persalinan pengaturan posisi ikut berperan penting di dalam persalinan, posisi yang dimaksudkan disini yaitu menganjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan melahirkan bayi. Ada beberapa pengaturan posisi pada ibu bersalin seperti posisi berdiri, setengah duduk, jongkok, 60

merangkak, tidur miring kiri. Dalam persalinan posisi yang sering digunakan pada kala 1 yaitu posisi miring kiri karena posisi ini lebih nyaman dan lebih efektif untuk meneran. Posisi tersebut mungkin baik jika ada masalah bagi bayi yang akan berputar ke posisi oksiput anterior. 5 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tegal mencapai 176,33 per 100.000 kelahiran hidup, merupakan angka yang cukup tinggi untuk ukuran Kota Tegal. Jumlah ibu hamil pada tahun 2013 sejumlah 5237 ibu hamil, Sedangkan untuk ibu bersalin di Kota Tegal tahun 2013 sebanyak 4537 ibu bersalin dan pada 2014 sampai bulan februari sejumlah 610 ibu bersalin. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tegal antara lain disebabkan belum berfungsinya Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) secara maksimal. P4K merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh bidan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang semua kehamilan beresiko atau membahayakan, bahaya kehamilan dan persalinan serta ajakan kepada ibu hamil, suami dan keluarganya untuk melakukan perencanaan persalinan. Penyebab lain dari tingginya Angka Kematian Ibu adalah kurang optimalnya deteksi dini pada faktor resiko. 6 Kelurahan Slerok tidak terdapat Angka Kematian Ibu (AKI). Sedangkan data ibu bersalin di Puskesmas Slerok tahun 2013 sebanyak 543 ibu bersalin, dan sampai bulan februari tahun 2014 sejumlah 68 ibu bersalin. Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan pada 10 ibu bersalin di BPM Ny. M dalam karakteristik penurunan di Hodge II, ada sebanyak 4 ibu bersalin yang menggunakan posisi miring kiri yang mempengaruhi penurunan kepala janin. 2. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode survey Analitik dengan melihat menggali bagaimana dan fenomena kesehatan hubungan antara posisi miringkiri dengan proses mempercepat penurunan kepalajanin pada proses persalinan Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini adalah Ibu bersalin yang ada di BPM NY.M Slerok Kota Tegal, Kriteria eksklusi adalah Ibu bersalin yang menggunakan posisi miring kekanan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan koesioner multiple choice yaitu tentang Pengertian, Posisi melahirkan, dan cara meneran yang benar dengan memberikan formulir daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban. 3. Hasil dan Pembahasan Dari hasil lembar observasi terhadap 24 ibu yang melahirkan pada penurunan kepala di Bidang Hodge II dan yang menggunakan Posisi Miring Kiri ataupun tidak Miring Kiri diperoleh sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur Umur n (%) Responden 20-35 thn 22 91.7 > 35 thn 2 8.3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20 35 th yaitu sebanyak 22 responden (91.7%), dan responden berumur > 35 tahun sebanyak 2 responden (8.3%). Menunjukan bahwa sebagian besar responden berusia 20 35 th yaitu sebanyak 22 responden (91.7%), dan responden berumur > 35 tahun sebanyak 2 responden (8.3%). 7 mengemukaan bahwa makin tua umur seseorang maka proses-prosese perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak seperti ketika berumur belasan tahun. Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan Pendidikan n % SD 4 16.7 SMP 8 33.3 SMA 12 50.0 Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pendidikan responden SMA sebanyak 12 responden (50.0%), SMP sebanyak 8 responden (33.3%), SD sebanyak 4 responden (16.7%). 61

Pendidikan menurut Wawan (2011), adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang maka akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pola pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. 8 Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas Paritas n % Primipara 7 29.2 Multipara 17 70.8 Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar Multipara sebanyak 17 responden (70.8%), Primipara sebanyak 7 responden (29.2%). Paritas adalah pengalaman wanita berkaitan dengan kehamilan, abortus, persalinan prematur, dan persalinan aterm serta anak yang hidup. 9 Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan Pekerjaan n % IRT 22 91.7 SWASTA 2 8.3 Dari Tabel 4 menunjukan bahwa sebagian besar sebagai IRT sebanyak 22 responden (91.7%), Swasta sebanyak 2 responden (8.3%). Tabel 5. Distribusi berdasarkan posisi miring Posisi Frekuensi Presentasi Tidak Miring kiri 4 16.7 Miring kiri 20 83.3 Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa posisi miring kiri sebanyak 20 responden (83.3%). Yang tidak menggunakan posisi miring kiri sebanyak 4 responden (16.7%). Tabel 6. Distribusi frekuensi berdasarkan waktu lamanya kala I Waktu n % 6 Jam 19 79.2% >6 Jam 5 20.8%.0% Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian besar lama kala I yaitu 6 jam sebanyak 19 responden (79.2%), dan > 6 jam sebanyak 5 responden (20.8%). Untuk menganalisis hubungan antara posisi miring kiri dengan proses mempercepat penurunan kepala janin pada proses persalinan di BPM Ny. M Slerok Kota Tegal menggunakan uji Chi Square. Syarat uji Chi Square adalah tidak boleh mempunyai nilai ekspetasi kurang dari 5 sebanyak 20 %. Di uji Chi Square ini nilai ekspetasi kurang dari 5 sebanyak 66,7% sehingga tidak memenuhi syarat sehingga dilakukan uji fisher exac. 10 Hasil uji fisher exact diperoleh Nilai X 2 Hitung = 1,263 dan Nilai X 2 Tabel = 3,481, jadi X 2 Hitung lebih kecil dari X 2 Tabel. Dan dari hasil uji fisher exact diperoleh nilai ρ = 0,544 (nilai probabilitas (ρ) > α (0,05)). Dengan demikian HO diterima yang artinya tidak signifikan, sehingga tidak ada Hubungan Antara Posisi Miring Kiri dengan Proses Mempercepat Penurunan Kepala Janin. Mengemukaan bahwa makin tua umur seseorang maka proses-prosese perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak seperti ketika berumur belasan tahun. Pendidikan menurut Wawan (2011), adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang maka akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pola pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. 11 Paritas adalah pengalaman wanita berkaitan dengan kehamilan, abortus, persalinan prematur, dan persalinan aterm serta anak yang hidup. 12 Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang 62

diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi sikap atau perilaku seseorang. Posisi berbaring mirng adalah Arah posisi ibu tergantung pada letak ubun ubun bayi. Jika berada di kiri, maka ibu anjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa berputar, demikian pula sebaliknya. Posisi ini mengharuskan ibu berbaring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kakinya di angkat, sedangkan kaki lainya dalam keadaan lurus posisi yang sering disebut posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. 13 Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan servik hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm. Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten persalinan dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap, pembukaan servik kurang dari 4 cm, biasanya berlangsung hingga dibawah 8 jam. Faktor penting saat seorang wanita berada dalam persalinan adalah bukan saat ia akhirnya melahirkan, tetapi saat ia tetap mampu bergerak dengan gelisah selama persalinan. Mobilisasi membantu ibu untuk tetap merasa terkendali. Membiarkan ibu bersalin untuk memilih posisi persalinan memiliki banyak keuntungan, misalnya mengurangi rasa tidak nyaman, mengurangi trauma perineum, dan menjadi lebih mudah meneran. 14 Posisi yang di terapkan saat persalinan harus dapat menghindari terjadinya hipoksia pada janin, menciptakan pola kontraksi uterus yang efisien, meningkatkan dimensi pelvis, memudahkan pengamatan janin, memberikan paparan perineum yang baik, menyediakan daerah yang bersih untuk melahirkan dan menimbulkan perasaan yang nyaman bagi ibu ada 3 fase dalam fase aktif pada kala I yaitu fase akselerasi/percepatan ( pembukaan 3 4 cm) dicapai dalam 2 jam, fase dilatasi maksimal (pembukaan 4 9 cm) dicapai dalam 2 jam, fase deselerasi/perlambatan (9 10 cm) dicapai dalam 2 jam. Menurut friedman, kecepatan maksimum penurunan kepala rata rata pada nulipara adalah 1,6 cm perjam dan normalnya 1,0 cm perjam. Dan pada multipara kecepatan penurunan rata rata 5,4 cm dan minimal 2,4 cm perjam. Maka hal ini sesuai dengan teori Sarwono yang menyatakan bahwa janin akan lahir secara fisiologis karena ada kontraksi uterus yang semakin adekuat dan terus menerus yang ditunjang oleh peredaran darah menuju uterus. Kontraksi uterus juga lebih efisien dan putaran paksi kepala janin akan lebih lancar apabila ibu dimiringkan ke ubun ubun kecil berada, ini terjadi karena aorta desenden dan vena cava asenden yang menjadi siklus curah jantung tidak mengalami penekanan. 15 Setelah memantau persalinan dengan metode miring kiri, penelititi tidak menemukan komplikasi yang diakibatkan oleh intervensi tersebut. Sehingga dalam penerapan Asuhan Persalinan Normal (APN) yang merupakan upaya terintegrasi dan lengkap. 4. Kesimpulan Karakteristik responden berdasarkan umur maka diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 20 35 tahun yaitu sebanyak 22 responden (91.7%), berdasarkan pendidikanya sebagian besar pendidikan responden SMA yaitu sebanyak 12 responden (50.0%), berdasarkan paritasnya sebagian besar responden Multipara yaitu sebanyak 17 responden (70.8%) dan berdasarkan pekerjaanya sebagian responden bekerja sebagai Ibu rumah tangga (IRT) ebanyak 22 responden (91.7%), Responden yang melakukan posisi miring kiri sebanyak 20 responden (83.3%), Berdasarkan hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar lamanya kala I di 6 jam sebanyak 19 responden (79.2%), Tidak Ada hubungan antara posisi miring kiri dengan proses mempercepat penurunan kepala janin. 5. Daftar Pustaka [1] Asri, Dwi. 2012, Asuhan Persalinan Normal, Yogyakarta : Nuha Medika 63

[2] Manuaba Ida Ayu Chandranita, 2010. Ilmu Kebidanan, Ilmu Kandungan dan KB Edisi 2, Jakarta : Buku Kedokteran EGC [3] Dinkes Kota Tegal, 2013. Data Dinas Kesehatan Kota Tegal, Profil Kesehatan Kota Tegal [4] WHO, 2012. Data Target Millenium Development Goal s, Http.www.Sindonews.com di Akses [5] Dinkes Prov Jateng, 2012. Profil Kesehatan Jawa Tengah, Http.www.jatengprof.go.id [6] Hidayat, Asri. 2010, Asuhan Kebidanan Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika [7] Hidayat, Almul. 2011, Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika [8] Marisah, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan, Jakarta : Salemba Medika 2010 [9] Notoatmodjo, Soekidjo. 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta [10] Rohani, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan, Jakarta : Salemba Medika [11] Rukiah, Yeyeh. 2012, Asuhan Kebidanan Persalinan Edisi Revisi, Jakarta : CV. Trans Info Media [12] SDKI, 2012. Data Angka Kematian Ibu, Http.www.Depkes.go.id di Akses Tanggal 20 Maret 2014 [13] Sulistyawati, Ari. 2010, Asuhan Pada Ibu Bersalin, Jakarta : Salemba Medika [14] Wawan, 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, sikap, dan Perilaku Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika [15] Yanti, 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan, Yogyakarta : Pustaka Rihama 64