HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dan dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit jenis ini masih

KAJIAN KESIAPSIAGAAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI KEJADIAN LUAR BIASA DBD DI KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG DEMAM BERDARAH DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI PUSKESMAS NGORESAN KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

Fajarina Lathu INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK AEDES AEGYPTI DENGAN KEBERADAAN LARVA DI KELURAHAN KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rezki Putri, 1 Zaira Naftassa. 1. Abstrak

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk

THE RELATIONSHIP BETWEEN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN PREVENTING DENGUE FEVER (DF) AT LAMBRO BILEU VILLAGE, KUTA BARO-ACEH BESAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH

ABSTRAK. Feti Andriani, Pembimbing : Donny Pangemanan, Drg., SKM.

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

ABSTRAK. Pembimbing II : Kartika Dewi, dr., M.Kes., Sp.Ak

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mencapai derajat sarjana strata 1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

Public Health Perspective Journal. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Praktik PSN-DBD Keluarga di Kelurahan Mulyoharjo

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG

GAMBARAN FAKTOR KEBERHASILAN KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG DALAM PROGRAM KAWASAN BEBAS JENTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

Kata Kunci : Pengetahuan, Perawatan, Demam Berdarah Dengue

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DBD DI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTY

13 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

Penyakit DBD merupakan masalah serius di Provinsi Jawa Tengah, daerah yang sudah pernah terjangkit penyakit DBD yaitu 35 Kabupaten/Kota.

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata kunci: DBD, Menguras TPA, Menutup TPA, Mengubur barang bekas

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKUDENGAN KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUNPRINGWULUNG, CONDONG CATURDEPOK SLEMAN.

BAB I PENDAHULUAN. umum dari kalimat tersebut jelas bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak untuk

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

Al-Sihah : Public Health Science Journal. Sulaemana Engkeng 1, Roy Max Dotulong Mewengkang 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG. Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP ANGKA BEBAS JENTIK DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA, RIAU

An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal ISSN

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI IBU RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN WABAH DBD DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH Ayong Liza, Imran dan Mudatsir Abstrak. Di Indonesia penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang belum dapat ditanggulangi. Sampai dengan bulan November 2011, kasus DBD di Indonesia telah mencapai 124,811 (IR: 57,51/100.000 penduduk) dengan 403 kematian (CFR: 1,02%). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Banda Aceh dari Bulan Januari sampai Juni 2013 jumlah kasus DBD tertinggi di Kecamatan Kuta Alam yaitu 32 Kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan dan sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Desain penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cros sectional. Populasi adalah seluruh ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh dengan jumlah sampel 206 orang. Penelitian menunjukkan bahwa bahwa pada kelompok ibu rumah tangga yang menyatakan salah satu anggota keluarganya pendidikan yang tinggi mempunyai hubungan yang sangat baik terhadap peningkatan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh (85,7%) selanjutnya diikuti oleh pengetahuan yang baik (68,3%) dan sikap yang positif (64,2%). Penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan dan Sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. (JKS 2015; 3: 135-141) Kata Kunci: Pengetahuan, pendidikan, sikap, partisipasi ibu, demam berdarah dengue Abstract. In Indonesia, dengue disease still becomes one of public health problems in Indonesia that has not been overcome. Until November 2011, dengue fever cases in Indonesia reached 124.811 (IR: 57.51 / 100,000 population) with 403 deaths (CFR: 1.02%). Based on the data from the Health Office in Banda Aceh from January to June 2013, the highest number of dengue cases was in Kuta Alam sub-district that is 32 cases. The purpose of the Research was to determine the relationship between level of knowledge, education and attitude with the participation of housewives in the prevention of dengue fever outbreak in Kuta Alam sub-district, Banda Aceh. This study design is a quantitative analytical research with cross sectional approach. The population was all housewives who live in Kuta Alam sub-district, Banda Aceh with the number of sample were 206 people. Research showed that higher education has a very good connection to the increasing the participation of housewives in the prevention of dengue fever outbreak in Kuta Alam sub-district, Banda Aceh (85.7%) followed by a good knowledge (68.3%) and a positive attitude (64, 2%). T he study concluded that there is a relationship between the level of education, knowledge and attitude with the participation of housewives in the prevention of dengue fever outbreak in Kuta Alam sub-district, Banda Aceh. (JKS 2015; 3: 135-141) Keywords: Knowledge, education, attitude, the participation of mothers, dengue fever Ayong Liza adalah Mahasiswa Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Imran adalah Dosen Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, dan Mudatsir adalah Dosen Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 135

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015 Pendahuluan Penyakit DBD sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya. Hal ini karena masih tersebarnya nyamuk Aedes aegypti (penular penyakit DBD) di seluruh pelosok tanah air. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Denque Haemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menyerang penduduk dunia sampai saat ini, Seperti Negara dengan endemisitas rendah Papua New Guinea, Bangladesh, Nepal, Taiwan dan sebagian besar negara pasifik. Pada tahun 2008 di Indonesia di jumpai 137.469 kasus DBD, pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 124.811 kasus dengan kematian 403 orang. 1 Di Indonesia, penyakit DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang belum dapat ditanggulangi. Penyakit DBD bahkan endemis hampir di seluruh propinsi. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah kasus dan daerah terjangkit terus meningkat dan menyebar luas serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sampai dengan bulan November 2011, kasus DBD di Indonesia telah mencapai 124,811 (IR: 57,51/100.000 penduduk) dengan 403 kematian (CFR: 1,02%). Berdasarkan Permenkes RI Nomor 1501/Menkes/Per/x/2010 disebutkan bahwa DBD termasuk salah satu jenis penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah. 2 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinah menyimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan praktik ibu rumah tangga dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 Demam Berdarah Dengue (DBD). Penelitian lain yang dilakukan oleh Jarja menyebutkan bahwa pendidikan mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang pencegahan diare di Kabupaten Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. 4 Di Provinsi Aceh jumlah penderita penyakit DBD sudah melebihi indikator nasional sebesar 55 sampai 60 kasus per 100.000 penduduk. Jumlah kasus DBD pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 795 kasus dengan angka kesakitan/incidence Rate (IR = 18,5 per 100.000 penduduk) dan kematian sebanyak 13 orang (CFR = 1,7%). 5 Penelitian yang dilakukan oleh Siregar menyimpulkan bahwa pencegahan dan penanggulangan DBD sangat tergantung kepada partisipasi masyarakat. Upaya pencegahan penyakit ini telah dilakukan antara lain dengan pemutusan rantai nyamuk penularnya dengan cara penaburan larvasida, fogging focus serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN merupakan cara pemberantasan yang lebih aman, murah dan sederhana. Oleh sebab itu kebijakan pemerintah dalam pengendalian vektor DBD lebih menitikberatkan pada program ini, walaupun cara ini sangat tergantung pada peranserta masyarakat. 6 Dari uraian di atas, maka dipandang perlu dilakukan penelitian mengenai Hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan dan sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh, mengingat peranan ibu rumah tangga begitu penting dalam pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan, angka kejadian DBD memperlihatkan Distribusi umur penderita terbanyak di golongan umur kurang dari 15 tahun yang masih katagori anak-anak sehingga jelas peranan ibu rumah tangga begitu penting dalam pencegahan wabah DBD. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu pendekatan penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel 136

Ayong Liza, Imran dan Mudatsir, Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan dan Sikap dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD independen (faktor resiko) dengan variabel dependen (efek). Populasi adalah seluruh ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan endemis DBD Kota Banda Aceh, dikatakan suatu kecamatan endemis DBD apabila dalam 3 bulan berturut-turut terdapat kasus DBD di kecamatan tersebut. Hasil survei awal diketahui bahwa dalam periode Januari sampai dengan Juni 2013 jumlah kasus DBD di Kecamatan Kuta Alam adalah 32 kasus. Jumlah ibu rumah tangga yang ada di Kecamatan Kuta Alam adalah 8.652 dengan jumlah penduduk seluruhnya 42.167 jiwateknik Sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling, yaitu teknik pengambilan sampelsecara proporsional berdasarkan jumlah populasi di suatu tempat analisis, tahap selanjutnya diambil sampel secara random dengan proporsi yang seimbang sesuai dengan posisinya dalam populasi. Jumlah sampel adalah 206 orang. Penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner berisi pernyataan tertutup untuk mengukur variabel penelitian. Analisa data univariat menggunakan teknik statistik deskriptif dalam bentuk persentase untuk masingmasing sub variabel dengan terlebih dahulu menggunakan jenjang ordinal. Untuk mengetahui korelasi antara variabel independen dan dependen dilakukan dengan menggunakan program komputer yaitu menggunakan Statistical Package for the social sciences (SPSS) versi 17,0. Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antar variabel independen dan variabel dependen dilakukan analisis statistic uji Chi Square Test. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tingkat Pendidikan Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan No Pendidikan DBD Tidak DBD f % f % Jumlah 1 2 3 Tinggi Menengah Dasar 60 52 16 46,9 40,6 12,5 31 40 7 38,7 51,3 9,0 91 92 23 Total 128 100 78 100 206 Tabel 1 menunjukkan bahwa pada kelompok ibu rumah tangga yang menyatakan salah satu anggota keluarganya pernah menderita DBD terdapat 46,9% pendidikan tinggi, 40,6% pendidikan menengah dan 12,5% pendidikan dasar, sementara pada kelompok ibu rumah tangga yang menyatakan anggota keluarganya belum pernah menderita DBD terdapat 38,7% pendidikan tinggi, 51,3% pendidikan menengah dan 9,0% pendidikan dasar. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pada kelompok DBD dan non DBD mayoritas ibu rumah tangga berpendidikan tinggi. Tingkat Pengetahuan Grafik 1 menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab benar adalah pernyataan nomor 8 tentang menyimpan nomor telepon penting yang dapat dihubungi saat kondisi darurat seperti nomor telepon saudara atau nomor telepon lainnya adalah salah satu tindakan kesiapsiagaan keluarga menghadapi wabah penyakit DBD sebesar 84,0%, sementara pernyataan yang paling banyak dijawab salah adalah pernyataan nomor 19 tentang memelihara ikan pemakan jentik tidak dapat mengurangi jumlah nyamuk DBD sebesar 76,7%. 137

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015 Grafik 1. Sebaran persepsi masyarakat tentang pengetahuan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2014 Sikap Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab setuju adalah pernyataan nomor 9 tentang untuk pencegahan perkembangbiakan nyamuk DBD baik di dalam maupun di luar rumah maka saya selalu membersihkan tempattempat penampungan air secara rutin sebesar 91,3%, sementara pernyataan yang paling banyak dijawab tidak setuju adalah pernyataan nomor 4 tentang jika deman terlalu tinggi, maka di khawatirkan akan timbul kejang, upaya yang di lakukan adalah memberikan obat penurun demam yaitu 68,4%. Partisipasi Grafik 2 menunjukkan bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab setuju adalah pernyataan nomor 9 tentang saya sering ikut memberikan informasi tentang DBD sebatas yang saya tahu sebesar 85,4%, sementara pernyataan yang paling banyak dijawab tidak setuju adalah pernyataan nomor 4 tentang bila di perlukan waktu tidur saya selalu siap menggunakan obat anti nyamuk (bakar, semprot, oles maupun elektrik)yaitu 67,5%. Grafik 2. Persepsi responden tentang partisipasi dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh Tahun 2014 138

Ayong Liza, Imran dan Mudatsir, Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan dan Sikap dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD Hubungan Pengetahuan Dengan Partisipasi MasyarakatDalamPencegahanwabah DBD Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa dari 82 ibu rumah tangga yang berpengetahuan baik terdapat 68,3% yang berpartisipasi baik dalam pencegahan wabah DBD, dari 85 ibu rumah tangga yang berpengetahuan cukup terdapat 52,9% yang berpartisipasi baik dan dari 39 ibu rumah yang berpengetahuan kurang terdapat 59,0% yang berpatisipasi kurang baik dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi ibu dalam pencegahan wabah DBD. Pengetahuan yang masih kurang dan tingkat kesadaran yang rendah disinyalir memberikan dampak yang kurang baik terhadap kualitas kesehatan masyarakat, kurangnya pengetahuan dengan indikasi rendahnya kesadaran akan mengurangi perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan kesehatan terutama dalam upaya pencegahan DBD dan dari pengalaman terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Holan mengemukakan partisipasi ibu rumah tangga dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang penyakit DBD, sedangkan anjuran serta kunjungan petugas pemberantasan dan pendapatan tidak mempengaruhi terhadap pemberantasan sarang nyamuk. 7 Partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, pengetahuan, sikap, sarana dan tipe pemukiman. Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan ibuibu PKK mengenai penanggulangan penyakit demam berdarah dipengaruhi sumber informasi yang sangat baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan tindakan kepala keluarga dalam upaya pencegahan penyakit DBD. 8 Partisipasi sosial masyarakat merupakan bentuk ikut sertanya responden dalam kegiatan sosial masyarakat dalam upaya pencegahan DBD. Masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan, merencanakan, melaksanakan kegiatan yang dilakukan untuk mencegah penyakit DBD. Partisipasi sosial masyarakat dalam mencegah penyakit DBD dapat dilakukan dengan kerjasama masyarakat dan lembaga pemerintah harus menunjukkan perhatian yang tulus terhadap penderitaan manusia misalnya angka kesakitan dan kematian. Kemudian diadakan dialog antara lembaga pemerintah dengan tokoh masyarakat. Dialog dilakukan melalui kontak personal diskusi kelompok dan pertunjukkan film, interaksi harus dapat membangkitkan pemahaman bersama, kepercayaan, keyakinan, antusiasme dan motivasi. Selanjutnya diadakan penyuluhan kesehatan tapi tidak hanya terbatas pada pemberitahuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh, tetapi penyuluhan kesehatan harus didasarkan pada penelitian. 9 Hubungan Sikap dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD Hasil penelitian menjunjukkan bahwa dari 123 ibu rumah tangga yang bersikap positif terdapat 64,2% yang berpartisipasi baik dalam pencegahan wabah DBD, dari 83 ibu rumah tangga yang bersikap negatif terdapat 54,2% yang berpatisipasi kurang baik dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD. Menurut Azwar S (2003) karakteristik sikap mempunyai arah yang terpilah pada dua arah kesetujuan, yaitu apakah setuju atau tidak setuju, mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang 139

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015 sebagai obyek. Orang yang setuju, mendukung dan memihak teradap suatu obyek sikap, berarti memiliki sikap yang arahnya positif. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Hasana (2006), Proborini (2008) dan Wardhanie (2009), dimana sikap merupakan faktor predisposisi yang berhubungan dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan dan pemberantasan DBD. Dari analisa data dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu rumah tangga dengan partisipasi pencegahan wabah DBD. Hubungan Pendidikan dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa dari 91 ibu rumah tangga yang berpendidikan tinggi terdapat 85,7% yang berpartisipasi baik dalam pencegahan wabah DBD, dari 92 ibu rumah tangga yang berpendidikan menengah terdapat 64% ibu rumah tangga yang berpartisipasi kurang baik dan dari 23 ibu rumah tangga yang berpendidikan dasar terdapat 73,9% ibu yang berpartisipasi kurang baik dalam pencegahan wabah DBD. Hasil analisis chi square menunjukkan nilai p=0,000 yang berarti bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan partisipasi masyarakat dalam pencegahan wabah DBD. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden semakin tinggi pula perannya dalam pencegahan DBD semakin rendah tingkat pendidikan responden semakin rendah pula perannya. Hal ini dapat dilihat dari uji Chi Square yang dilakukan, didapatkan nilai p < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat lebih menaikkan perilaku responden dalam partisipasi dalam mencegah DBD. Hal ini sesuai dengan teori Grossman bahwa perbedaan tingkat pendidikan menyebabkan perbedaan pengetahuan dasar kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin mudah mereka menerima serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi, sehingga akan meningkatkan produktivitas yang akhirnya akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. 10 Hasil penelitian Proborini menyatakan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan partisipasi dalam mencegah wabah DBD. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang telah dilaluinya. Kesadaran akan pentingnya kegiatan pencegahan DBD. Secara konseptual, tingkat pendidikan berhubungan dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk. 11 Dengan demikian benar bahwa partisipasi dalam pencegahan wabah DBD lebih banyak dilakukan ibu rumah tangga yang tingkat pendidikan lebih tinggi. Kesimpulan 1. Ada hubungan tingkat pendidikan dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. 2. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. 3. Ada hubungan sikap dengan partisipasi ibu rumah tangga dalam pencegahan wabah DBD di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Daftar Pustaka 1. Depkes RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus DBD di Indonesia.Jakarta: Depkes RI. 2004. 2. Depkes RI. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue.Jakarta: Depkes RI.2012. 3. Dinah, Setyarini & Mudjiono. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Praktik Ibu Rumah Tangga dalam Pemberantasan Saran Nyamuk Demam Berdarah Dengue ( PSN-DBD) di Kelurahan Oebufu Kecamatan Oefobo Kota Kupang. Jurnal Medika. XXI (10); 2008: 798-800. 4. Jarja, P. Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Wabah Diare di Kabupaten Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. 140

Ayong Liza, Imran dan Mudatsir, Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan dan Sikap dengan Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pencegahan Wabah DBD Jurnal Kedokteran & Medical Health, IV (2); 2012: 652-659. 5. Depkes RI. Laporan Situasi Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes RI. 2011. 6. Siregar, SP. Analisa Penatalaksanaan Penanggulangan DBD dalam Menurunkan Insidens DBD dan Menentukan Kebijakan Operasional di Kota Medan. Jurnal Saintika Medika, 6 (12); 2003: 26-32. 7. Daryono. DBD Penyebaran & Pencegahan. Jakarta: Rhineka Cipta. 2003. 8. Situmorang, D. Hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan keluarga menghadapi KLB Diare. Medan: USU. 2010. 9. Notoatmodjo, S. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rhieneka Cipta. 2003. 10. Hidayati. Kesiapsiagaan Masyarakat: Paradigma Baru Pengelolaan Bencana Alam Di Indonesia. Jurnal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, III (I); 2008: 27-38. 11. Krianto. Masyarakat Depok memilih Fogging yang Tidak Dimengerti, Jurnal Kesehatan Masayarakat. 4 (6); 2009: 89-94. 141