KABUPATEN JEPARA BEBERAPA LANDMARK KABUPATEN JEPARA JEPARA SEBAGAI KOTA UKIR ASAL NAMA JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

PENATAAN SENTRA KERAJINAN UKIR DI DUKUH BUGEL DESA MULYOHARJO KABUPATEN JEPARA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

PERAN DAN ARAH PENGEMBANGAN INDUSTRI MEBEL DI JEPARA

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

BAB II JENIS-JENIS PRODUK MEBEL DAN KERAJINAN KAYU

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

Siapa Kami. Visi & Misi. Visi Menjadi Perusahaan Yang Bergerak di Bidang Kerajinan Tembaga Yang Professional. Misi

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

TUGAS AKHIR. Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ( DP3A )

BAB I PENDAHULUAN. lokal agar tetap dapat bersaing dengan produk internasional. kerajinan negara sendiri yang beranekragam.

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Barat antara Bujur Timur, Sebelah Timur

BAB I PENDAHULUAN. Wulan Ayodya,,Mau Kemana Setelah SMK?, Erlangga, Jakarta, 2013, hlm. 64

BAB I PENDAHULUAN. Mada 1990) 1 P4N UG, Rencana Induk Pembangunan Obyek Wisata Desa Wisata Kasongan (Universitas Gajah

EMPAT Potret IKM Mebel Ekspor Jepara

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN. istilah keramik tradisional. Keramik gerabah dikenal sebagai produk benda pakai

Desain Interior Galeri Handicraft Lombok dengan Fasilitas Pelatihan yang Berlanggam Budaya Lombok

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

KARAKTERISTIK BANGKITAN PERGERAKAN BARANG PADA GUNA LAHAN PERDAGANGAN KAYU GELONDONGAN DI KOTA JEPARA TUGAS AKHIR

PUBLIKASI ILMIAH MUSEUM UKIR TRADISIONAL JAWA TENGAH DI JEPARA. Pendekatan Pada Ekspresi Ruang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Perancangan Hutan Pinus Batealit sebagai kawasan Wisata Alam Edukasi di Jepara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bidang industri yang sama. Dalam persaingan pasar domestik akan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Judul WOOD CARVING PROMOTION AND INFORMATION CENTER DI DESA INDUSTRI KREATIF MULYOHARJO JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Potensi desa Tamanagung kecamatan Muntilan sebagai daerah

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW. Menyediakan sarana olahraga dan hiburan bagi masyarakat Kota Jepara melalui fasilitas gelanggang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK DALAM PENINGKATAN BELAJAR UKIR KAYU (Studi Kasus: Pada Sanggar Ukir Di Jepara)

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

RANCANG BANGUN PORTAL E-COMMERCE KAIN TROSO DI KABUPATEN JEPARA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... x DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan transportasi. Globalisasi berarti menyatukan pasar domestik

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang mewujud dalam bentuk keahlian tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN Kondisi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

Ada dua macam jenis data, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Berbagai produk kerajinan diproduksi oleh perusahaan kerajinan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN PENCIPTAAN JAM LAMPU DINDING DENGAN MOTIF HIAS KLASIK JAWA DAN BALI

I. PENDAHULUAN. Salah satu hasil produksi Indonesia yang termasuk ke dalam komoditi non

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK IKM PERHIASAN JAWA TENGAH

STUDI TENTANG PROSES PEMBUATAN KARYA UKIR

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan merupakan kompleks budi dan daya, bukan semata-mata keseniaan

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

PERAN KELEMBAGAAN PENGRAJIN KECIL DALAM MENINGKATKAN DISTRIBUSI NILAI TAMBAH INDUSTRI MEBEL. Oleh : MARGONO KETUA APKJ. Team penyusun : Legiman Arya

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapur. Seni Kerajinan banyak didominasi dari bahan yang berjenis batang.

BAB I PENDAHULUAN. Seni kriya sebagai bagian yang tumbuh dan berkembang bersama

BAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang termasuk negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

pentingnya sebuah gedung pameran seni rupa yang permanen dan dapat mewadahi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten

KECENDERUNGAN PASAR JOHAR SEBAGAI OBYEK WISATA BELANJA DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PUSAT SENI RUPA YOGYAKARTA

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I. Pendahuluan. keberlangsungan kehidupan manusia tersebut. Berawal dari proses produksi serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TEKNIK PERKAYUAN JILID 1

UKDW. Pusat Informasi Kerajinan Tenun di Sa dan, Toraja Utara KERANGKA BERPIKIR. Transformasi Desain

PUBLIKASI ILMIAH. Wood Carving Promotion and Information Center di Desa Industri Kreatif Mulyoharjo Jepara

BAB I PENDAHULUAN. seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan

Transkripsi:

KABUPATEN JEPARA LAUT JAWA JEPARA G. WUNGKAL PATI KUDUS DEMAK SEMARANG KEADAAN ALAM Letak : 5 o 43`20,67-6 o 47`25,83 LS dan 110 o 9`48,02-110 o 58`37,40 BT Dipandang dari ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut, wilayah kabupaten Jepara terletak mulai 0m sampai dengan 1.301m Luas Wilayah : 1.004,13 Km² Kabupaten Jepara terbagi atas 14 kecamatan, 183 desa, dan 11 kelurahan, serta 986 RW dan 4.605 RT. Menurut klasifikasinya baik kelurahan maupun desa di Kabupaten Jepara termasuk swasembada. Batas Wilayah : Utara Laut Jawa Timur Kab.Kudus dan Kab. Pati Selatan Kab. Demak Barat Laut Jawa BEBERAPA LANDMARK KABUPATEN JEPARA ASAL NAMA JEPARA Asal nama Jepara berasal dari kata Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi JEPARA, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Hari jadi Jepara telah ditetapkan tanggal 10 April 1549 berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Jepara Nomor 9 Tahun 1988, tentang Penetapan Hari Jadi Jepara. MONUMEN R.A. KARTINI BENTENG PORTUGIS JEPARA SEBAGAI KOTA UKIR MONUMEN KURA-KURA JEPARA JEMBATAN CINTA JEPARA Menyebut nama Jepara yang terlintas di pikiran adalah kelahiran pahlawan kita yaitu R.A. Kartini dan yang terutama terkenal dengan ukiran kayunya yang sangat indah dan detail. Bayangan demikian patut dimaklumi karena selama ini Jepara memang dijuluki Kota Ukir yang merupakan surga para pengrajin kayu andal dan juga masih banyak sekali industri yang ada di Jepara yaitu industri kayu dan patung, industri tekstil, industri rotan, keramik, gerabah, relief, kaligrafi, kuningan, dan satu lagi yaitu indusstri gamping. Tetapi industri-industri ini masih kalah jauh dengan industri mebel yang sangat digemari di kalangan masyarakat. Bentuk pengakuan masyarakat luas pun terlihat dari luasnya pemasaran furniture hingga seantaro nusantara dan berbagai belahan penjuru dunia Sebelum suatu produk dagang dari hasil industri dipasarkan kepada masyarakat, maka perlu adanya sebuah wadah yang mampu memberikan informasi menyeluruh tentang barang-barang yang akan dipasarkan. Alat komunikasi yang dimaksud adalah kegiatan pameran yang bertujuan sebagai sarana promosi. Pameran merupakan suatu media yang cukup efektif karena di dalam pameran memungkinkan pengunjungnya untuk dapat melihat secara langsung dan merasakan produk tersebut. Selama ini belum ada suatu wadah atau tempat khusus guna memamerkan berbagai barang hasil kerajinan tersebut menjadi satu. Dengan adanya suatu wadah atau tempat yang ada konsumen dapat lebih mudah mengunjungi dan melihat hasil dari industri-industri di sekitar Jepara KELEBIHAN Kota Jepara memiliki peran yang amat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan industri kerajinan pada skala regional, nasional, dan internasional. Kota Jepara memiliki peluang sebagai pusat pemasaran untuk wilayah pedesaan di sekitarnya (RUTR Kota Jepara, 2003-2012). Perindustrian kerajinan Jepara memiliki potensi besar untuk lebih dikembangkan. Yoda Probosusetyo 21 02 0939 1

Macam Industri Kerajinan di Jepara WHY?? Galeri Kerajinan Jepara Jepara merupakan Kota Ukir. Berbagai macam industri kerajinan tangan dan kerajinan mebel kayu. Produk Seni dan memiliki Etestika Perindustrian kerajinan Jepara memiliki potensi besar untuk lebih dikembangkan. Sehingga diperlukan suatu wadah untuk menampung, memamerkan, dan mempromosikan kerajinan Jepara agar lebih memajukan perindustrian kerajinan Jepara tersebut dalam skala regional, nasional, maupun internasional. Pemilihan Galeri kerajinan Jepara merupakan sebuah ide untuk mengumpulkan berbagai macam industri mebel yang tersebar di wilayah Jepara ke dalam satu wadah atau tempat. Di mana Galleri ini tidak hanya menjadi pusat penjualan seni kerajinan saja, tetapi menjadi sebuah obyek wisata yang memperkuat image kota Jepara sebagai Kota Ukir yang disertai berbagai macam fasilitas pendukung sebagai bangunan publik No. Jenis Industri Lokasi Penyebaran Industri Jumlah Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja 1 Industri Mebel Menyebar hampir di seluruh 3.710 unit 49.192 orang kecamatan 2 Industri Kayu dan Desa, Mulyoharjo, Bandengan, Kawak, 157 unit 1.095 orang Patung dan Lebak 3 Industri Rotan dan Bambu Kecamatan Welahan 352 unit 2.468 orang 4 Industri Tenun Desa Troso Kecamatan Pecangaan. 235 unit 2.115 orang Ikat Troso 5 Industri Monel Kecamatan Pacangan dan 235 unit 678 orang Kalinyamatan 6 Industri Gerabah Kecamatan Mayong 40 unit - dan Keramik 7 Industri Relief Desa Senengan Kecamatan Tahunan 48 unit 318 orang KETERANGAN Industri Mebel Industri Kayu dan Patung Industri Rotan dan Bambu Industri Tenun Ikat Troso Industri Monel Industri Gerabah dan Keramik Industri Relief Yoda Probosusetyo 21 02 0939 2

Galeri Kerajinan Jepara Rumusan Masalah Bagaimana mewujudkan fungsi galeri sebagai wadah untuk menampung dan mempertontonkan kerajinan atau produk khas Jepara yang juga memiliki intergrasi fungsi anatara fungsi edukatif (memberi pengetahuan), komersial (penjualan), dan rekreatif sehingga mampu menarik pengunjung. Indutri Kerajinan Relief/Ukir Tujuan Mewujudkan fungsi galeri sebagai wadah untuk menampung dan mempertontonkan kerajinan atau produk khas Jepara tetapi juga memiliki intergrasi fungsi antara fungsi edukatif (memberi pengetahuan dengan workshop), komersial (penjualan), serta rekreatif sehingga mampu menarik pengunjung. Indutri Kerajinan Patung Kayu http://www.cjrelief.com Industri Kerajinan di Jepara 3 jenis Industri Kerajinan di Jepara yang sudah dikenal luas dan memiliki banyak peminat baik di dalam maupun di luar negeri Indutri Kerajinan Mebel berbahan Kayu Jati http://www.cjrelief.com Yoda Probosusetyo 21 02 0939 2

PROSES PEMBUATAN KERAJINAN KAYU UKIR/RELIEF Di Indonesia khusus nya di Jepara sendiri terdapat 99 jenis ukiran yang sudah dipatenkan oleh pemerintah Indonesia.. Setiap pengerajin di Jepara mulai pada awal tahun 2011 sudah harus memiliki serifikasi mebel ukir. Hal ini ini merupakan upaya untuk menghilangkan plagiat desain dan motif ukiran khas Jepara oleh pihak-pihak lain. Bagian Produksi Pembuatan pola/model Pengukiran /pemahatan Finishing ukir/pahatan Pewarnaan Penjemuran Produk jadi Bagian pemasaran Pameran / Penjualan / Penggudangan MOTIF Ragam Hias Jepara dikembangkan oleh penduduk Jepara, untuk perhiasan rumah tangga di daerah itu sendiri. Juga diperdagangkan ke Luar Negeri. Ragam Hias tersebut dari ukiran kayu; misalnya alat- alat rumah tangga, berupa: peti untuk penyimpan barangbarang perhiasan, kursi tamu, almari, buffet, toilet, dan lainlainnya. Untuk keperluan rumah tangga misalnya; gebyok yakni dinding antara serambi rumah dengan ruang peringgitan (ruang muka) yang sering terdapat di sekitar daerah Jepara dan kudus. Dilihat dari motifnya, ukiran jepara didominasi gambar buah dan bunga. Gambar dibawah adalah contoh gambar ukiran dengan motif jepara: Motif Pajajaran Motif Majapahit Motif Bali Motif Mataram Motif Jepara Motif Madura Motif Cirebon Beberapa pola motif Jepara yang dipakai dalam proses mengukirnya. Sumber: Kriya Kayu Untuk SMK Jilid2 Pokok dan Dasar Motif Jepara Pokok: Dari motif ini garis besarnya berbentuk prisma segi tiga yang melingkar-lingkar dan dari penghabisan l ingkaran berpecah- pecah menjadi beberapa helai daun, menuju ke lingkaran gagang atau pokok dan bercawenan seirama dengan ragam tersebut. Buah: Ialah di bagian sudut pertemuan lingkaran, berbentuk bulatan kecil- kecil bersusun seperti buah wuni. Pecahan: Ialah cawenan yang berbentuk sinar dari sehelai daun Lemahan: Ialah dasar, dalam prakteknya tidak begitu dalam ada juga yang di krawang atau tembus Yoda Probosusetyo 21 02 0939 8

PROSES PEMBUATAN MEBEL KAYU Bahan baku logs Pembelahan/penggergajian Pengeringan Pembuatan Mebel Finishing PROSES PEMBUATAN PATUNG KAYU Bahan baku Pembelahan/pen gerajian Pengeringan Penentuan Pola/design Pemahatan Finishing Pemahatan Pewarnaan /coating Pengeringa n Pemasaran Yoda Probosusetyo 21 02 0939 9