Judul Tema: Perilaku Asertif

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, disadari atau tidak remaja akan kehilangan hak-hak pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. serta kebutuhan memungkinkan terjadinya konflik dan tekanan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh menjadi dewasa. Menurut Hurlock (2002:108) bahwa remaja. mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial kita tidak akan mampu mengenal dan dikenal tanpa

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi dengan teman-teman, guru, dan yang lainnya. Sekolah juga merupakan

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

BAB I PENDAHULUAN. Siswa sebagai generasi muda diharapkan berani untuk mengemukakan

I. PENDAHULUAN. dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, sering

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beranjak dewasa. Selain tugas-tugas akademis yang dikerjakan, mahasiswa juga

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah dengan Assertif

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran pola penyebab tindak kriminalitas. World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi semakin diperbaharui dan sumber daya manusia dituntut untuk

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki konsep diri dan perilaku asertif agar terhindar dari perilaku. menyimpang atau kenakalan remaja (Sarwono, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

PENDAHULUAN. membantu untuk menjalin hubungan kerja sama dan kemampuan memahami individu

Tanggal : Pendidikan : Usia : Tinggal dengan Ortu : Jenis Kelamin : Mempunyai Pacar : Ya / Tidak * PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang paling mutlak dimiliki oleh semua orang.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG. Rheza Yustar Afif ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA INFORMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan komunikasi memiliki kaitan yang sangat erat, segala sesuatu

BAB V HASIL PENELITIAN

PERILAKU ASERTIF PADA REMAJA AWAL MADE CHRISTINA NOVIANTI DR. AWALUDDIN TJALLA ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya. perubahan penampilan pada orang muda dan perkembangan

BAB IV PENERAPAN LATIHAN ASERTIF DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA YANG MEMILIKI ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)

BAB I PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala lain dari berbagai gangguan emosi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. usia 18 hingga 25 tahun (Santrock, 2010). Pada tahap perkembangan ini, individu

BAB I PENDAHULUAN. agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup ( life skills ) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

6 KOMUNIKASI PARTISIPATIF PEREMPUAN KEPALA KELUARGA DALAM PEKKA

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Asertif. jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).

EKO SAPUTRO F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

Perpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertandatangan di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan hak setiap individu untuk menentukan sikap, pemikiran dan emosi

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan mengenai hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alrefi, 2014 Penerapan Solution-Focused Counseling Untuk Peningkatan Perilaku Asertif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi

Informan S1 S2 S3 S4 S5

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak dan masa dewasa (Wong dkk, 2001). Menurut Erik Erikson (Feist &

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang

BAB I PENDAHULUAN. kurang memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Page 1. Menurut saya penting sekali, nanti berguna bagi dirinya sendiri untuk menghindari hal-hal negatif dari ligkungannya.

LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan manusia lain. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Tarigan. bahasa tertentu sebagai alat komunikasinya.

BAB I PENDAHULUAN. Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah bibi subjek pertama dan dirumah subjek sendiri selaku subjek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia pada masa remaja terjadi perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tugas merupakan suatu hal yang sangat dekat dengan perkuliahan dan

Kak Rya = Batak Admin service

Tentang Narkoba 27 Pernahkah anda mendengar tentang narkoba 28 Apa yang anda ketahui tentang narkoba?

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat diri mereka berbeda dari orang lain. Tingkat lanjutan dari proses

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa Remaja merupakan suatu fase transisi dari anak-anak menjadi dewasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KELOMPOK Afrita Shima Devi 201410211303261 Sella Egar Tanisa 201410211303269 Alifatul Firda Aulia 201410211303280 Rachmania Tatsa L. 201410211303294 Shyntia Pradianti 201410211303300

PENGANTAR Banyak penyimpangan yang timbul akibat hal tersebut seperti penggunaan narkoba untuk memendam perasaan maupun pendapatnya. Dalam penelitian yang dilakukan Gillen pada tahun 2003 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja maupun orang dewasa terjerumus ke dalam hal-hal negative seperti tawuran, narkoba, seks bebas, salah satunya disebabkan oleh kepribadian yang lemah yaitu ketidakmampuan untuk bersikap asertif. Menurut Cawood (dalam Made, 2006) menyebutkan bahwa perilaku asertif merupakan ekspresi yang langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan atau hak-hak individu tanpa kecemasan yang tidak beralasan.

Judul Tema: Perilaku Asertif Alasan: Banyak ditemui orang yang memiliki sikap kurang asertif atau kurang mampu dalam mengungkapkan pendapat serta kritikan secara langsung, jelas, dan sopan.

TUJUAN ASSESMENT Untuk mengetahui penyebab munculnya perilaku kurang asertif

SUBJEK 1 (MA) Kurang Asertif Ketika disebuah forum subjek cenderung diam karena subjek akan menunggu orang lain berbicara terlebih dahulu sebelum subjek memberikan pendapat karena subjek merasa takut dan bingung untuk mengutarakan pendapatnya diam mbak karena saya takut dan bingung mau bicara apa. Ketika dalam forum subjek juga tidak berani untuk berpartisipasi dalam pembicaraan karena subjek merasa tidak didengarkan saya takut dan bingung mau ngasih pendapat apa saya ngomong juga gak didengarkan Kemudian saat subjek ditanya apakah subjek pernah ketika mengutarakan pendapat tidak didengarkan? Subjek menjawab Pernah mbak dan mereka malah mendengar orang lain semenjak saat itu saya merasa takut untuk berbicara ataupun mengeluarkan pendapat. Ketika subjek ditanya apakah yang membuat pendapat subjek tidak didengar dan apakah kejadian itu membuat trauma subjek untuk bisa berpartisipasi atau mengeluarkan pendapat dalam forum subjek menjawab saya kurang tahu mbak dulu saya ngomongnya juga baik-baik trauma sih enggak tapi semenjak kejadian itu saya jadi males buat bicara mbak biar mereka aja yang bicara saya yang diam

SUBJEK 2 (DKS) Kurang Asertif Dalam suatu forum, subjek mengaku jarang menyampaikan pendapatnya. Hal tersebut disebabkan subjek merasa kurang percaya diri bila akan menyampaikan pendapatnya. Subjek cenderung menunggu teman yang lain untuk memberikan jawaban, namun ketika dia ditunjuk untuk memberikan pendapat, maka dia akan menyampaikan pendapatnya. Ketika dalam suatu forum ada yang menyanggah pendapat subjek, subjek cenderung menerima sanggahan yang diberikan oleh temannya.

SUBJEK 3 (NN) Kurang Asertif Saudari NN sering kali tidak memberikan pendapatnya jika didalam kelas dan jika Saudara NN merasa tidak sepaham dengan pembahasan di dalam kelas ia lebih memilih berdiskusi dan menanyakannya kepada orang yang ada disampingnya. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban dari wawancara kepada subjek yang mengatakan Saya bukan tipikal orang yang mempunyai pendapat langsung saya lontarkan, saya terlebih dahulu mensharingkan dengan orang yang ada didekat saya, yang ada disamping saya dan teman-teman saya juga banyak yang hanya diam tidak mau ikut berpendapat, karena kita sama-sama kurang percaya diri untuk mengungkapkannya Saya itu tidak percaya diri ketika saya harus berkumpul dengan disuatu organisasi dengan orang-orang yang memilkiki latar belakang pendidikan yang lebih tinggi daripada saya, saya takut melontarkan pendapat saya itu nanti ditolak mentah-mentah

SUBJEK 4 (R) Kurang Asertif ya aku mending milih diam dari pada berpendapat soalnya situasi sama lingkungan yang ada nggak ngedukung aku buat berpendapat. Dulu pernah aku ngasih pendapat tapi malah gk diperhatikan ya karena ibu baru saya orangnya cenderung cuek, ya saya makin diam aja di rumah, terus waktu SMP dan SMA aku ngekos, dan di kos ya diam aja ngerjakan tugas, gitu

SUBJEK 5 (NN) Kurang Asertif subjek susah untuk mengemukakan pendapat nya didepan umum, jika suasana kelas pasif maka subjek pun ikut pasif dan susah untuk mengekspresikan perasaan, sesuai dengan hasil wawancara bahwa subjek jarang sekali mengeluarkan pendapat nya di forum diskusi.

KESIMPUL AN Dapat disimpulkan bahwa dari kelima subjek yang telah diwawancarai semua subjek memiliki sikap kurang asertif karena : 1. Adanya pengalaman yang membuat dirinya merasa tidak dihargai dalam sebuah forum 2. Terdapat 2 subjek karena pola asuh orang tua 3. Lingkungan sekitar