ANALISIS MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR

dokumen-dokumen yang mirip
RAHMAT FAUZI NIM. K

BAB I PENDAHULUAN. remaja berkembang gejala yang menghawatirkan bagi para pendidik yaitu krisis

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

Unnes Journal of Mathematics Education

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

IMPROVED STUDENT LEARNING THROUGH MOTIVATIONAL COUNSELING


STRATEGI PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE DISERTAI PEMBERIAN MODUL PADA PERKULIAHAN KALKULUS VEKTOR

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

3. METODE PENELITIAN

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODO PENELITIAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT

Abstract

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

PROFIL SISWA MEMAHAMI KONSEP BARISAN DAN DERET BERDASARKAN TAHAP BELAJAR DIENES DI KELAS IX-C SMP NURIS JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

I. PENDAHULUAN. sanggup menghadapi tantangan zaman yang akan datang. Udiono,Tri;2007

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN EMOTIONAL QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 4 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

NURMALIATI

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh NINDY PROFITHASARI

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA AKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

BAB III METODE PENELITIAN. Baru Kota Medan, dengan demikian penelitian akan mengarah pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN DAILY CHEM QUIZ TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

ISMIYATI MARFUAH S

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PRODUKTIF BUSANA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KENDEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X MAS.TI BATANG KABUNG PADANG. Flaxseng Candra, Slamet Rianto, Marleni

PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

BAB II KAJIAN TEORI. yang dihadapi. Untuk mempertegas pengertiannya, berikut adalah berbagai pengertian

Transkripsi:

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR Rita Hazarida *), Hera Deswita 1), Rino Richardo 2 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah Hilir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah 21 orang siswa SMP N 1 Rambah Hilir, yang terdiri dari 9 siswa yang bermotivasi tinggi, 4 siswa bermotivasi sedang dan 8 siswa bermotivasi rendah. Pemilihan subjek dengan cara sampling purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) menyimpulkan motivasi belajar matematika siswa. Validitas data menggunakan triangulasi teknik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh dua perbedaan yang signifikan pada indikator (1) Belajar di rumah (2) Menggunakan kesempatan dalam jam pelajaran. Kata Kunci: Analisis, Motivasi Belajar ABSTRACT The purpose of this study research was to describtion of learning motivation students Mathematic at class VIII SMP Negeri 1 Rambah Hilir. The design of this research was descriptive qualitative research. The total number of this subjects were 21 students. It was consist of 9 students ware in hight motivation, 4 students were in average motivation and 8 students were in low. To select the subject it used by purposive sampling. the data was collected by using questionere and interview. the technique of analyze the data was using (1) reduction of the data, (2) presentation of the data, (3) conlution the motivation of students learning. matematic, and then the risearcher used triangulation technique in validity of the data. Based on the research was done, it was found that there were two difference was significant it can be found in indicator: (1) were the students (2) used chance in time of lesson. Key word:analysis, Learning Motivation PENDAHULUAN Berawal dari kata motif itu, motivasi diartikan sebagai motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan suatu perbuatan. Sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang, jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan. Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2003) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Hamalik (2003) mengemukakan bahwa Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah: a. Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan- kelakuan lain pada seseorang b. Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk petunjuk dari tingkah lakunya. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah seluruh penggerak dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan dan akan mengarah pada hasil yang diinginkan. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya pengaruh yang ada di diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan itu demi mencapai suatu tujuan. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang pendidikan formal yang memegang peran penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Di samping itu, matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan oleh peserta didik untuk menunjang Hp : 0813 6496 9846 E-mail : itienhazarida@gmail.com keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Matematika bagi pendidikan dasar, pada umumnya tidak disukai dan ditakuti karena dianggap sukar oleh siswa. Sehingga, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan belajar matematika dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Sehubungan dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa masih dijumpai siswa yang menunjukkan perilaku atau sikap yang mempunyai gejala gejala berkurangnya perhatian siswa waktu belajar, kelalaian dalam mengerjakan tugas tugas pekerjaan rumah (mengerjakan PR dikelas), menunda persiapan ulangan atau ujian (belajar saat ujian saja) serta yang penting lulus asal cukup nilai dikutip dari winkel dalam Hasanah (2012). Rendahnya motivasi belajar merupakan salah satu bentuk kesulitan belajar yang sering terjadi pada diri siswa. Menurut natawidjaja dalam Riduwan (2012) terdapat empat gejala yang mengisaratkan adanya kesulitan belajar siswa pada diri siswa. Kesulitan belajar tersebut diduga berkaitan erat dengan motivasi belajar yang dimilikinya. Gejala gejala yang tampak : 1.) Membolos, datang terlambat, tidak teratur dalam hal belajar, tidak mengerjakan PR, 2.) Menunjukkan sikap kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menentang, berpura pura 3.) Lambat dalam melaksanakan dalam tugas tugas belajar, 4.) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, pemarah, mudah tersinggung, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Kesulitan belajar yang dimaksud di sini ialah kesukaran yang dialami siswa dalam menerima atau

menyerap pelajaran, kesulitan belajar yang dihadapi siswa ini terjadi pada waktu mengikuti pelajaran yang disampaikan/ditugaskan oleh seorang guru. Dari Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah Hilir mengatakan bahwa masih ada yang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah, jarang memperhatikan guru saat mengajar, jarang atau tidak ada belajar di rumah, jarang atau tidak pernah bertanya kepada guru tentang pelajaran matematika, dan kurang bersemangat untuk mengikuti pembelajaran matematika. Menurut pengamatan di lapangan dan informasi dari guru-guru serta karyawan SMP Negeri 1 Rambah Hilir, dari sekian banyaknya siswa tersebut, masih banyak yang mengalami kesulitan belajarnya, terlihat dari adanya siswa-siswa yang malas belajar dan tidak bersemangat dalam menerima pelajaran di kelas. Hal itulah yang menjadi permasalahan peneliti, sehingga peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah Hilir. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti ingin mendeskripsikan atau mengidentifikasikan tentang motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah Hilir, oleh Karena itu peneliti tertarik dengan mengambil judul Analisis Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah Hilir. Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rambah Hilir METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Jenis penelitian kualitatif deskriptif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai motivasi belajar matematika siswa. Dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rambah Hilir, dengan subjek penelitian kelas VIII semester genap tahun ajaran 2014/2015. Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dan instrumen bantu berupa kuesioner dan wawancara. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009). Teknik pengumpul datanya dengan dua metode yaitu metode angket dan wawancara. Adapun validitas datanya adalah dengan cara Triangulasi teknik. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono 2014). Pada penelitian ini data diperoleh dengan angket lalu dicek dengan wawancara. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain. Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Model analisis data sebelum memasuki lapangan terbagi tiga yaitu: 1) Reduksi data, merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi 2) Penyajian data, dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3) Kesimpulan, Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan mengetahui situasi objek penelitian. Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan kata-kata yang di dengar sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut. HASIL 1. Subjek Penelitian dan Prosedur Pemilihan Subjek Penelitian Adapun Langkah langkah pemilihan kategori subjek tersebut adalah sebagai berikut : 1. Angket divalidasi oleh dua orang dosen dan satu orang guru bimbingan konsling 2. Angket diuji cobakan kepada siswa untuk mengetahui kevaliditannya, dan apakah angket tersebut reliabel atau bukan 3. Setelah diketahui butir angket tersebut valid dan reliabel maka angket tersebut akan dibagikan kepada subjek penelitian 4. Selanjutnya peneliti menganalisis angket dengan cara mengetahui rata- rata hitung dan standar deviasinya, guna untuk mengetahui karakteristik siswa dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 1 Kriteria Penilaian Kategori Angket No Kriteria Kategori 1. x i > x + 1 2 s tinggi 2 3 x 1 2 s x i < x + 1 2 s x i < x 1 2 s sedang rendah Sumber. Budiyono (2010) Keterangan : x i = nilai siswa x = rata rata hitung S= standar deviasi 5. Tahap berikutnya maka diketahui yang mempunyai motivasi tinggi, sedang dan rendah, berikut adalah tabel siswa yang mempunyai kategori tersebut: Tabel 2 Tipe Motivasi Siswa Nomor Kategori motivasi Jumlah 1 Tinggi 9 orang 2 Sedang 4 orang 3 Rendah 8 orang

Adapun langkah-langkah untuk melakukan wawancara sehingga datanya dinyatakan valid adalah sebagai berikut: 1. Peneliti mewawancarai subjek kriteria motivasi tertinggi dari masing-masing criteria, karena semakin tinggi nilai yang di peroleh oleh subjek maka semakin mendekati kriteria yang diharapkan oleh peneliti akan mencari kesamaan antara hasil analisis angket dan wawancara sehingga data dari subjek tersebut valid. 2. Apabila data tertinggi tidak valid maka peneliti mengambil atau pun mewawancarai subjek dengan nilai dibawah dari nilai tertinggi tersebut begitu juga dengan seterusnya sampai data valid 3. Dari setiap criteria tidak ada yang valid maka peneliti mengambil subjek yang tidak valid tersebut dengan pertimbangan banyak kesamaan antara hasil angket dan wawancara. 4. Setelah memilih subjek yang memiliki banyak kesamaan antara hasil angket dan wawancara tersebut maka data akan direduksi sehingga tidak ada kesenjangan dalam mendeskripsi data dari kriteria tersebut. Tabel 3 Motivasi Belajar Matematika Siswa Siswa Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Keterangan DH* 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 tinggi MD 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 tinggi IE 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46 tinggi IA 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 45 tinggi IR 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 45 tinggi DS 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 45 tinggi GF 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 45 tinggi MS 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 44 tinggi IW 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 44 tinggi FD* 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 43 sedang DP* 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 43 sedang AI 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 42 sedang RR 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 41 sedang RS* 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 39 rendah FR 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 39 rendah YA 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 39 rendah SW 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 1 38 rendah SP 4 3 3 2 2 2 4 3 3 4 3 4 37 rendah IM 4 3 2 2 2 4 3 3 4 4 3 3 37 rendah RT 4 3 2 2 3 2 4 3 4 4 2 2 35 rendah MK 4 4 2 1 2 1 4 2 2 4 2 1 29 rendah Jumlah 871 Keterangan: *) yang menjadi subjek penelitian 2. Pembahasan a. Kesimpulan Analisis Data Siswa Bermotivasi Tinggi Dari hasil angket dan wawancara maka peneliti mengambil kesimpulan tentang deskripsi data siswa yang bemotivasi tinggi adalah sebagai berikut 1) siswa yang selalu datang lebih awal dan tidak pernah datang terlambat setiap hari sekolah, 2) siswa yang suka dengan pelajaran matematika, sehingga siswa tersebut selalu memperhatikan pelajaran dan selalu aktif saat pembelajaran matematika, 3) siswa yang selalu belajar dirumah dan selalu mempunyai waktu tertentu untuk belajar pelajaran matematika, 4) siswa yang selalu tertantang untuk mendapatkan suatu jawaban jika soal tersebut dianggap sulit oleh temantemannya, 5) siswa yang selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan soal yang dianggap sulit untuk menjawabnya, 6) yang selalu berusaha untuk mengerjakan soal yang sulit untuk menemukan jawabannya, 7) siswa yang tidak pernah main-main dan keluar dari ruangan sehingga siswa tersebut selalu menyimak penjelasan guru sampai jam pelajaran berakhir, 8) dan juga siswa yang selalu bersemangat untuk mengikuti atau pun memperhatikan guru matematika saat mengajar dan siswa tersebut senang dengan pelajaran matematika, 9) siswa yang selalu ingin mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada nilai yang sebelumnya, 10) siswa

yang selalu sangat senang dengan nilainya meningkat, 11) siswa yang selalu mengerjakan tugas matematika dengan sendiri, 12) dan siswa yang selalu mengisi waktu kosongnya dengan belajar matematika. b. Kesimpulan Analisis Data Siswa Bermotivasi Sedang Dari hasil angket dan wawancara maka peneliti mengambil kesimpulan tentang deskripsi data siswa yang bemotivasi sedang adalah sebagai berikut 1) siswa yang sering datang lebih awal 2) siswa yang selalu aktif saat pembelajaran matematika, 3) siswa yang sering mempunyai waktu tertentu untuk belajar pelajaran matematika, 4) siswa yang tertantang untuk mendapatkan suatu jawaban jika soal tersebut dianggap sulit oleh temantemannya, 5) siswa yang berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan soal yang dianggap sulit untuk menjawabnya, 6) yang selalu berusaha untuk mengerjakan soal yang sulit untuk menemukan jawabannya, 7) siswa yang hanya sering menyimak penjelasan guru sampai jam pelajaran berakhir, 8) dan juga siswa yang bersemangat untuk mengikuti atau pun memperhatikan guru matematika saat mengajar, 9) siswa yang selalu ingin mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada nilai yang sebelumnya, 10) siswa yang selalu sangat senang dengan nilainya meningkat, 11) siswa yang sering mengerjakan tugas matematika dengan sendiri, 12) siswa yang sering mengisi jam pelajaran kosong dengan membaca buku matematika. c. Kesimpulan Analisis Data Siswa Bermotivasi Rendah Dari hasil angket dan wawancara maka peneliti mengambil kesimpulan tentang deskripsi data siswa yang bemotivasi rendah adalah sebagai berikut 1) siswa yang selalu datang lebih awal dan tidak pernah datang terlambat setiap hari sekolah, 2) siswa yang suka dengan pelajaran matematika, sehingga siswa tersebut selalu memperhatikan pelajaran dan selalu aktif saat pembelajaran matematika, 3) siswa yang hanya pernah mempunyai waktu tertentu untuk belajar pelajaran matematika, 4) siswa yang agak tertantang untuk mendapatkan suatu jawaban jika soal tersebut dianggap sulit oleh teman-temannya, 5) siswa yang agak berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan soal yang dianggap sulit untuk menjawabnya, 6) yang selalu berusaha untuk mengerjakan soal yang sulit untuk menemukan jawabannya, 7) siswa yang hanya sering menyimak penjelasan guru sampai jam pelajaran berakhir, 8) dan juga siswa yang tidak terlalu bersemangat untuk mengikuti atau pun memperhatikan guru matematika saat mengajar, 9) siswa yang selalu ingin mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada nilai yang sebelumnya, 10) siswa yang selalu sangat senang dengan nilainya meningkat, 11) siswa yang sering mengerjakan tugas matematika dengan sendiri, 12) dan siswa yang hanya pernah mengisi waktu kosongnya dengan belajar matematika. SIMPULAN tidak seperti siswa bermotivasi tinggi yang selalu mempunyai waktu khusus untuk belajar dirumah, begitu juga dengan siswa yang bermotivasi rendah hanya sekedar pernah belajar di rumah dan mempunyai waktu khusus untuk belajar matematika (2) menggunakan kesempatan dalam jam pelajaran, siswa yang bermotivasi tinggi selalu mengisi jam pelajaran kosong dengan berusaha mencari bahan pelajaran untuk dipelajari, siswa bermotivasi sedang hanya sering melakukan hal tersebut sedangkan siswa bermotivasi rendah hanya sekedar pernah untuk melakukan atau pun menggunakan kesempatan dalam jam pelajaran untuk mengisi jam pelajaran kosong dengan berusaha mencari bahan pelajaran untuk dipelajari. DAFTAR PUSTAKA Budiyono, 2010 Penilaian Hasil Belajar, Universitas Sebelas Maret. Surakarta Hamalik, O.2003. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta. Hasanah, 2012. Profil Motivasi Belajar siswa dilihat dari status social Ekonomi Keluarga, repository.upi.edu. Riduwan, 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru karyawan dan Peneliti Pemula, Alfabeta Bandung. Sardiman.2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja, Raja Wali, Jakarta. Sundayana.2006. Statistika Penelitian Pendidikan, Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2014. Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa bermotivasi tinggi, sedang dan rendah terdapat pada indikator (1) belajar di rumah dimana siswa bermotivasi tinggi selalu mempunyai waktu khusus untuk belajar di rumah, siswa bermotivasi sedang sering mempunyai waktu khusus belajar dirumah artinya siswa bermotivasi sedang