PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

MATERI PENYEGARAN KADER

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

Endo Dardjito dan Dyah Umiyarni Purnama Sari Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

PENERAPAN SISTEM INFORMASI POSYANDU MAWAR KELURAHAN SIMPANG EMPAT

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

KUESIONER UNTUK KADER

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI POSYANDU GUNA MENDUKUNG SURVEILANS KESEHATAN IBU & ANAK BERBASIS MASYARAKAT PADA DESA SIAGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

KEPATUHAN IBU BALITA BERKUNJUNG KE POSYANDU DI DESA KARANGREJO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK

ABSTRAK GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI DESA NGERING KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI POSYANDU TERINTEGRASI SEBAGAI PENDUKUNG KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN

Neneng Siti Lathifah Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI KABUPATEN BANYUMAS

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

Keaktifan Kader Kesehatan dan Partisipasi Ibu dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

MATERI I KONSEP POSYANDU

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto,

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Posyandu Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Balita Di Kelurahan Pinokalan Kecamatan Ranowulu Kota Bitung

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Putri Kusumawati Priyono

PERANCANGAN E- POSYANDU DI POSYANDU MEKARSARI RW.VI KELURAHAN PEDALANGAN SEMARANG

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

PERAWATAN GIGI SUSU PADA ANAK USIA SEKOLAH DI TAMAN GIZI ANAK SEHAT DESA GUMPANG, KARTASURA SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Kata Kunci: Hamil, Anemia

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR :

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

GAMBARAN PERAN SERTA KADER KESEHATAN DALAM KEGIATAN POSYANDU BALITA DI DESA CANDIGARON KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI DESA TANGGUNGPRIGEL KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN Feti Kumala Dewi, Susilo Rini STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Jalan Raden Patah no.100 Ledug Kembaran Banyumas Email: vettykumala@gmail.com ABSTRACT: THE EFFECT OF COUNSELING ABOUT POSYANDU INFORMATION SYSTEM TO THE SKILLS OF HEALTH CADRE. Cadre activities undertaken in the Posyandu among other things prepare tools and materials, inviting and moving society, namely telling mothers to come to Posyandu, contact the working group (working group) Posyandu, namely submit plans for activities at the village office, filling and inform the Posyandu Information Systems. Based on interviews in District Kemangkon have never carry out counseling on how to fill Posyandu Information System, all the cadres know how to fill Posyandu Information System of self-taught midwife with posyandu. Objective: To analyze the Effect of Counseling About Posyandu Information System to the Skills of Health Cadre In District Kemangkon Purbalingga Year 2015. Type of research: research is the type of comparative analytical research with cross sectional method. Total population of 440 cadres, then sampling is done by cluster random sampling as many as 38 cadres. Instruments in this study using a checklist form integrated health information system and data were analyzed using the Wilcoxon test. Results: differences before the counseling skills of health cadres and skills of health cadres after counseling with p: 0.001 (<0.05), so there Extension Effect of Counseling About Posyandu Information System to the Skills of Health Cadre In District Kemangkon Purbalingga Year 2015. Keywords: Counseling, Posyandu Information System, Skills of Cadres ABSTRAK: PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN. Kegiatan kader yang di lakukan di dalam posyandu yaitu antara lain mempersiapkan alatalat dan bahan, mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke posyandu, menghubungi pokja (kelompok kerja) posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan-kegiatan pada kantor desa, mengisi dan menginformasikan Sistem Informasi Posyandu. Berdasarkan hasil wawancara di Kecamatan Kemangkon belum pernah melaksanakan penyuluhan tentang cara pengisian Sistem Informasi Posyandu (SIP), semua kadernya mengetahui cara pengisian Sistem Informasi Posyandu dari bidan dengan belajar secara otodidak saat pelaksanaan posyandu. Tujuan Penelitian: menganalisis Pengaruh Penyuluhan Tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP) Terhadap Ketrampilan Kader Kesehatan Di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga Tahun 2015. Jenis penelitian: penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik komparatif dengan metode pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 440 kader, kemudian pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling sebanyak 38 kader. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan ceklist Formulir Sistem Informasi Posyandu dan analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian: ada perbedaan ketrampilan kader kesehatan 12

Feti Kumala Dewi, dkk, Pengaruh Penyuluhan Tentang... 13 sebelum penyuluhan dan ketrampilan kader kesehatan setelah penyuluhan dengan p : 0,001 (<0,05), jadi ada pengaruh penyuluhan tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP) terhadap ketrampilan kader kesehatan di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga tahun 2015. Kata Kunci: Penyuluhan, Sistem Informasi Posyandu, Ketrampilan Kader PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan misi pembangunan kesehatan antara lain meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Salah satu peran aktif masyarakat dan swasta dalam penyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang diwujudkan melalui berbagai upaya yang di mulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan Upaya Kesehatan yang Bersumber Masyarakat (UKBM). Salah satunya adalah posyandu yang di kelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memperdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes RI, 2011). Kualitas posyandu perlu ditingkatkan sehingga mampu menjangkau semua lapisan masyarakat, maka peningkatan kualitas layanan kader posyandu menjadi tonggak penting yang harus diperhatikan. Dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman, diharapkan kader posyandu mengetahui proses tata laksana posyandu yang efektif (Ismawati, 2010). Kegiatan kader yang dilakukan di dalam posyandu yaitu antara lain mempersiapkan alat-alat dan bahan, mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke posyandu, menghubungi pokja (kelompok kerja) posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan-kegiatan pada kantor desa, mengisi dan menginformasikan Sistem Informasi Posyandu (SIP) serta melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan maupun untuk pelaksanaan kegiatan. Kegiatan kader di luar posyandu yaitu melaksankan kunjungan rumah, menggerakan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan

14 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 12-22 posyandu dan membantu petugas posyandu dalam penyuluhan dan berbagai usaha kesehatan masyarakat (Ismawati, 2010). Nugroho (2010) menyatakan bahwa untuk mendukung peran posyandu dalam memantau kesehatan ibu dan anak, telah dibuat Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP merupakan seperangkat alat pencatat yang di gunakan oleh kader dan dapat memberikan informasi tentang kegiatan, kondisi dan perkembangan di setiap posyandu. Di dalam format Sistem Informasi Posyandu terdapat format pengisian catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, dan kematian ibu hamil, melahirkan atau nifas, format pengisian register bayi dan balita, format pengisian register WUS-PUS, format pengisian format ibu hamil, format pengisian data posyandu, format pengisian data hasil posyandu. Kecamatan Kemangkon bertanggung jawab pada 19 desa, dengan jumlah posyandu 80 posyandu. Berdasarkan data pelaksanaan kader posyandu bulan Desember tahun 2015 di ketahui jumlah kader posyandu yang terdaftar dan aktif 452 orang kader. Berdasarkan hasil wawancara di Kecamatan Kemangkon belum pernah melaksanakan penyuluhan tentang cara pengisian Sistem Informasi Posyandu (SIP), semua kadernya mengetahui cara pengisian Sistem Informasi Posyandu (SIP) dari bidan dengan belajar secara otodidak saat pelaksanaan posyandu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Pengaruh Penyuluhan Tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP) Terhadap Ketrampilan Kader Kesehatan Di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga Tahun 2015?. METODE PENELITIAN Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan jenis penelitian analitik komparatif yaitu sejenis penelitian yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penyuluhan tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP) terhadap ketrampilan kader kesehatan di Kecamatan Kemangkon Kabupaten

Feti Kumala Dewi, dkk, Pengaruh Penyuluhan Tentang... 15 Purbalingga tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif adalah data yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini, menggunakan pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuranya atau pengamatanya dilakukan secara simultan pada satu waktu (Sugiyono, 2010). Dalam hal ini peneliti mengambil data Ketrampilan Kader Kesehatan Dalam Mengisi Sistem Informasi Posyandu (SIP) di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga 2015 di lakukan secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu di wilayah kerja Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga yang tercatat pada bulan April tahun 2015 yaitu sebanyak 442 orang. Teknik sampling yang di gunakan yaitu teknik cluster random sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan bila objek yang diteliti luas. Dengan membagi populasi sebagai cluster-cluster kecil, lalu pengamatan dilakukan pada sampel cluster yang dipilih secara random (Sugiyono, 2010). Sampel yang diambil adalah perwakilan kader dari 19 desa (masingmasing desa diambil 10% dari jumlah kader kesehatan yang ada), dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 38 kader kesehatan. Jenis data yang di gunakan yaitu data primer berupa hasil ceklist kasus pengisian format Sistem Informasi Posyandu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Ceklist Sistem Informasi Posyandu (SIP). Peneliti menemui bidan koordinator di Puskesmas Kemangkon untuk berkoordinasi tentang waktu dan tempat pelaksanaan Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga. Kemudian disepakati untuk pelaksanaan penelitian adalah hari Selasa tanggal 7 April 2015 Pukul 09.00 WIB. Setelah itu, peneliti memberikan surat undangan kepada semua kader yang berjumlah 38 orang yang berisi tentang pelaksaanaan penelitian yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 April 2015 dan bertempat di Aula Puskesmas Kemangkon. Pada saat tanggal 7 April 2015 Pukul 09.00 WIB semua responden yang datang berjumlah 38 orang, kuesioner kasus di berikan kepada responden yang terlebih dahulu mendatangani lembar persetujuan responden, kemudian responden mengisi format Sistem Informasi Posyandu. Peneliti mengamati responden

16 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 12-22 mengisi format Sistem Informasi Posyandu sesuai ketrampilannya. Kemudian responden diminta mengumpulkan format Sistem Informasi Posyandu jika telah dikerjakan. Setelah itu peneliti melaksanakan penyuluhan dan penyuluhan cara mengisi Sistem Informasi Posyandu. Penyuluhan selesai pukul 12.00 WIB, kemudian istirahat sampai pukul 13.00 WIB. Pada pukul 13.30 WIB semua kader berkumpul kembali dan kemudian responden mengisi format Sistem Informasi Posyandu. Peneliti mengamati responden mengisi format Sistem Informasi Posyandu sesuai ketrampilannya. Kemudian responden diminta mengumpulkan format Sistem Informasi Posyandu yang sudah dijawab. Pada penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis Wilcoxon (hipotesis komparatif berpasangan dengan data katagorik) digunakan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP) terhadap ketrampilan kader kesehatan di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga tahun 2015 (ketrampilan kader kesehatan sebelum penyuluhan dan ketrampilan kader kesehatan setelah penyuluhan). HASIL DAN PEMBAHASAN Data tentang ibu hamil dalam format 1 meliputi data nama ibu atau ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja posyandu, dan nama suami dari ibu hamil. Data tentang kelahiran diisi oleh nama bayi yang lahir apabila belum mempunyai nama maka diisi dengan nama ibunya dan tanggal bulan, tahun, lahir bayi, apabila ada kelahiran bayi kembar, tanggal lahir keduanya tetap harus ditulis (apabila ada bayi yang pindah dari daerah lain, dan belum mencapai 12 bulan, maka nama ibu, bapak, bayi tersebut dicatat juga), dan tanggal meninggal bayi diisi tanggal, bulan, tahun, meninggalnya dan ibu diisi tanggal, bulan, tahun, meninggalnya ibu karena hamil, melahirkan dan masa nifas, di dalam kolom keterangan disebutkan usia meninggal dan sebab meninggal jika ada ibu dan bayi yang meninggal. Catatan beberapa hal sebagai kelengkapan informasi yang perlu diketahui seperti, lahir kembali, usia meninggal, penyebab meninggalnya, berat bayi ketika lahir, usia kehamilan ibu, keguguran dan lain-lain.

Feti Kumala Dewi, dkk, Pengaruh Penyuluhan Tentang... 17 Data tentang ibu hamil dalam format 2 meliputi nama bayi/ balita yang ada di wilayah kerja posyandu saat ini, tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi tersebut, apabila tidak mengetahui tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi dapat diisi dengan umur, diisi berat badan ketika lahir dalam ukuran kilogram (Kg), nama ayah balita, nama ibu balita, nama kelompok desa tempat tinggal, berat badan hasil penimbangan dalam kilogram (Kg) pada saat penimbangan bulan, status pemberian ASI pada bayi ( ) apabila hingga bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja tanpa makanan lain (-) apabila hingga bulan tersebut sudah diberi makanan lain selain ASI, bulan saat pemberian vitamin A, bulan saat bayi mendapatkan oralit, tanggal dan bulan pemberian imunisasi HB 0, tanggal dan bulan pemberian imunisasi BCG, tanggal dan bulan pemberian imunisasi polio I, II, III, tanggal dan bulan pemberian imunisasi DPT/HB I, II, III, tanggal dan bulan pemberian imunisasi Campak, tanggal dan bulan bayi/balita yang meninggal, penjelasan/ keterangan yang ada dan belum tertampung pada kolom-kolom yang tersedia. Data tentang ibu hamil dalam format 3 meliputi No urut, nama WUS-PUS di wilayah puskesmas, umur WUS-PUS, nama suami dari WUS/PUS, tahapan keluarga sejahtera sesuai klarifikasinya, nama kelompok dimana WUS- PUS bertempat tinggal, jumlah anak hidup, jumlah anak yang meninggal, serta umur anak saat meninggal, hasil pengukuran LILA WUS yang kurang dari 23,5 cm, tanggal dan bulan pemberian imunisasi TT I sampai V, jenis kontrasepsi yang pakai WUS/PUS saat ini, tanggal dan bulan pergantian jenis kontrasepsi, jenis kontrasepsi yang diganti. Data tentang ibu hamil dalam format 4 meliputi nama ibu yang ada di wilayah kerja pusyandu, umur ibu hamil bersangkutan, nama kelompok (RT/RW) dimana tinggal, tanggal dan bulan saat ibu datang pertama kali saat kehamilan, umur (berapa bulan) kehamilan, saat ibu tersebut datang pertama kali ke posyandu, urutan kehamilan (yang ke berapa) termasuk dihitung juga anak yang meninggal, hasil pengukuran LILA, tanggal dan bulan apabila menerima PMT pemulihan, hasil penimbangan, jumlah berapa bungkus tablet tambah darah ke I, II, III yang diterima, tanggal dan bulan pemberian imunisasi TT I sampai V,

18 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 12-22 tanggal dan bulan pemberian kapsul vitamin A, penjelasan-penjelasan yang belum tertampung dalam kolom yang ada. Data tentang ibu hamil dalam format 5 meliputi bulan saat posyandu tersebut melaksanakan posyandu, jumlah bayi umur 0-12 bulan yang datang ke posyandu saat itu, jumlah balita umur 1-5 tahun yang datang ke posyandu saat itu, jumlah WUS yang datang mendapatkan pelayanan di posyandu, jumlah PUS yang datang mendapatkan pelayanan di posyandu, jumlah ibu hamil yang datang mendapatkan pelayanan di posyandu, jumlah ibu menyusui yang datang mendapatkan pelayanan di posyandu, jumlah bayi yang lahir saat pertama kali posyandu dibuka (bulan tertentu), jumlah bayi yang meninggal saat itu, jumlah ibu hamil melahirkan, nifas yang meninggal saat itu, jumlah kader PKK yang hadir pada saat itu, jumlah PLKB yang hadir pada saat itu, jumlah tenaga medis dan paramedis yang hadir saat itu, penjelasan-penjelasan yang belum tertampung dalam kolom yang ada. Data tentang ibu hamil dalam format 6 meliputi bulan saat posyandu tersebut melaksanakan kegiatan, jumlah ibu hamil (bumil) yang datang ke posyandu saat itu, jumlah bumil yang memeriksakan kehamilannya, jumlah bumil yang mendapatkan Fe, jumlah bumil yang mendapatkan Fe, jumlah ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A, jumlah peserta KB yang mendapatkan pelayanan berupa kondom, pil dan suntikan, jumlah peserta KB yang mendapatkan pelayanan berupa kondom, pil dan suntikan, jumlah bayi dan balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang menjadi sasaran pelayanan posyandu (S), jumlah bayi dan balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang menjadi sasaran pelayanan posyandu (S), jumlah bayi dan balita yang datang dan ditimbang (D), jumlah bayi dan balita yang ditimbang dan naik timbangannya (N), jumlah yang setelah penimbangan dan pencatatan di ketemukan berada di Bawah Garis Merah (BGM), jumlah bayi dan balita yang mendapatkan vitamin A, jumlah bayi dan balita yang mendapatkan PMT penyuluhan, jumlah bayi dan balita yang mendapatkan imunisasi HB0 (HB Nol), jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi BCG, jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi polio I sampai V, jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi DPT/HB I sampai III, jumlah bayi yang

Feti Kumala Dewi, dkk, Pengaruh Penyuluhan Tentang... 19 mendapatkan imunisasi campak, jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi TT I sampai V, jumlah balita yang menderita diare, jumlah balita diare yang mendapatkan oralit, penjelasan-penjelasan/keterangan yang belum tertampung dalam kolom yang ada. Hasil uji statistik tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Tabulasi silang ketrampilan kader sebelum penyuluhan dan ketrampilan kader setelah penyuluhan Ketrampilan kader sebelum penyuluhan Tabulasi silang ketrampilan kader sebelum penyuluhan dan ketrampilan kader setelah penyuluhan Crosstabulation Ketrampilan kader setelah penyuluhan Baik Cukup Kurang Total baik 1 10 4 15 % 2.4 6.3 6.3 15.0 cukup 5 6 8 19 % 3.0 8.0 8.0 19.0 kurang 0 0 4 4 %.6 1.7 1.7 4.0 Total 6 16 16 38 % 6.0 16.0 16.0 38.0 Berdasarkan uji wilcoxon didapatkan hasil perbedaan ketrampilan kader kesehatan sebelum penyuluhan dan ketrampilan kader kesehatan setelah penyuluhan dengan p value: 0,001 (<0,05), jadi ada pengaruh penyuluhan tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP) terhadap ketrampilan kader kesehatan di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga tahun 2015. Depkes (2008) menyatakan bahwa media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi. Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Salah satu metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah metode ceramah yaitu suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan

20 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 12-22 suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian sasaran sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi. Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan (Depkes 2008). Indikator keberhasilan dalam pemilihan media dan metode penyuluhan adalah penyaji sangat nyaman dalam menyampaikan materi dan audiens bisa memahami materi yang disampaikan penyuluh. Dalam menggunakan media, misalnya alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. Media yang bisa digunakan untuk penyuluhan kesehatan adalah benda sesungguhnya, poster, leaflet dan photo. Metode penyuluhan untuk merubah pengetahuan, sikap dan perilaku bisa menggunakan ceramah, presentasi, tanya jawab, film/video demonstrasi dan pendampingan (Depkes 2008). Penelitian Amir tahun 2010 tentang Pengaruh Penyuluhan Model Pendampingan terhadap Perubahan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan model pendampingan selama 3 bulan terhadap perubahan status gizi anak usia 6 24 bulan. Hasil penelitian Penyuluhan model pendampingan lebih efektif dari pada penyuluhan konvensional dalam menekan penurunan status gizi anak usia 6-24 bulan. KESIMPULAN Dari hasil uji wilcoxon didapatkan hasil perbedaan ketrampilan kader kesehatan sebelum penyuluhan dan ketrampilan kader kesehatan setelah

Feti Kumala Dewi, dkk, Pengaruh Penyuluhan Tentang... 21 penyuluhan dengan p : 0,001 (<0,05), jadi ada pengaruh penyuluhan tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP) terhadap ketrampilan kader kesehatan di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga tahun 2015. DAFTAR PUSTAKA Amir, A. (2010). Pengaruh penyuluhan model pendampingan terhadap perubahan status gizi anak usia 6-24 bulan. Universitas Diponegoro Semarang. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Kesehatan RI. (2008). Pusat promosi kesehatan, panduan penyuluhan komunikasi perubahan perilaku, untuk KIBBLA, Jakarta. Departemen Kesehatan RI. (2011). Buku panduan kader posyandu menuju keluarga sadar gizi 2011. Jakarta: Depkes RI Departemen Kesehatan RI. (2013). Buku panduan kader posyandu menuju keluarga sadar gizi 2013. Jakarta: Depkes RI Handajani. (2009). Kebidanan komunitas: konsep dan manajemen asuhan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Ismawati S, dkk. (2010). Posyandu dan desa siaga: panduan untuk bidan & kader.yogyakarta: Nuha Medika. Kepmenkes Kesehatan RI. (2011). Pedoman umum pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif 2010. Jakarta: Depkes RI. http://www.slideshare.net/dayoen1/pedoman-umum-posyandu# Khoiri. (2010). Pengembangan sistem informasi posyandu guna mendukung surveilans kesehatan ibu dan anak berbasis masyarakat pada Desa Siaga di Kelurahan Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun Provinsi Jawa Timur. Nugroho. (2010). Hubungan antara pengetahuan dan motivasi kader posyandu dengan keaktifan kader posyandu di Desa Dukuh Tengah Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes.http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/221 Pujiastuti. (2011). Buku ajar kebidanan komunitas teori dan aplikasi dilengkapi contoh askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.

22 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 6 No. 1 Edisi Juni 2015, hlm. 12-22 Rahmawati. (2012). Desain sistem informasi posyandu bersasis open sourse di posyandu Permata Ibu Kumaihulu Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/fiki2013/article/view/524/301 Sugiono. S. (2010). Sosiologi untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Yulifah dkk. (2010). Asuhan kebidanan komunitas. Jakarta: Salemba Medika