Model Arus Jaringan. Rudi Susanto

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL ARUS JARINGAN. Pertemuan 9

Pada perkembangannya ternyata model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan dalam suatu bentuk jaringan

Model Arus Jaringan. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

MATERI 8 MODEL ARUS JARINGAN

BAB I. MASALAH TRANSPORTASI KHUSUS

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 &12. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Penelitian Operasional II OPERATIONS RESEARCH AN INTRODUCTION SEVENTH EDITION BY HAMDY A. TAHA BAB 6.

1. Minimal spanning tree 2. Shortest-route algorithm 3. Maximum flow algorithm

Model Jaringan. Ahmad Sabri, MSi, Riset Operasional 2, Universitas Gunadarma

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13

TERAPAN POHON BINER 1

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

Optimasi Jaringan. Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NETWORK (Analisa Jaringan)

MODEL NETWORK. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM

Project Management Time Management. Boldson H. S., S.Kom., MMSI

PENYELESAIAN MASALAH ALIRAN MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ALGORITMA FORD-FULKERSON TUGAS AKHIR

TEKNIK INFORMATIKA. Teori Dasar Graf

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

PERANCANGAN STRUKTUR DATA YANG EFISIEN UNTUK PEMROGRAMAN ANALISIS JARINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Algoritma dan Pemrograman Pendekatan Pemrograman Modular

KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

MEDIA PEMBELAJARAN STRATEGI ALGORTIMA PADA POKOK BAHASAN POHON MERENTANG MINIMUM DAN PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. Kotler (1999) adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Model Jaringan. Asumsikan himpunan C sebagai himpunan simpul yang terhubung dan C sebagai himpunan simpul yang tidak terhubung.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

Dwiprima Elvanny Myori

BAB III METODOLOGI. mendekati kapasitas lintas maksimum untuk nilai headway tertentu. Pada

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK SUATU GRAF BERBOBOT DENGAN PENDEKATAN PEMROGRAMAN DINAMIS. Oleh Novia Suhraeni 1, Asrul Sani 2, Mukhsar 3 ABSTRACT

1. Pengantar Teori Graph

Masalah dan Jaringan sebagai Model Pemecahan

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

STUDI OPTIMALISASI JUMLAH PELABUHAN TERBUKA DALAM RANGKA EFISIENSI PEREKONOMIAN NASIONAL

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

IV STUDI KASUS. sebagai stasiun awal. Rute 5 meliputi stasiun. 3, 9, 13, 14, 15, 16, 17 dengan stasiun 3. 4, 10, 15, 18, 19, 22, 23 dengan stasiun 4

MODEL TRANSPORTATION 2014

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

Sistem Transportasi Adi d pan ang 11

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK MENUJU PELABUHAN BELAWAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Strategi Routing dalam Jaringan Komputer

Pelacakan dan Penentuan Jarak Terpendek terhadap Objek dengan BFS (Breadth First Search) dan Branch and Bound

GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN

Algoritma Greedy (lanjutan)

PENDISTRIBUSIAN BARANG FARMASI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA (STUDI KASUS : PT. AIR MAS CHEMICAL)

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

Program Dinamis (Dynamic Programming)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH GRAPH & ANALISIS ALGORITMA (SI / S1) KODE / SKS : KK / 3 SKS

IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK WILAYAH PISANGAN DAN KAMPUS NUSA MANDIRI TANGERANG

PENENTUAN JARAK OPTIMAL GUNA MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE MINIMAL SPANNING TREE

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

MODEL MATEMATIKA MASALAH ALIRAN MAKSIMUM KABUR DENGAN PROGRAM LINEAR KABUR

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

BAB I PENDAHULUAN. Penyaluran merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang yang berupa fisik

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

Program Linear: Contoh-contoh Model. Rudi Susanto

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. angkutan kereta api batubara meliputi sistem muat (loading system) di lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Micromouse robot. Micromouse robot merupakan salah satu mobile robot yang

SEARCHING SIMULATION SHORTEST ROUTE OF BUS TRANSPORTATION TRANS JAKARTA INDONESIA USING ITERATIVE DEEPENING ALGORITHM AND DJIKSTRA ALGORITHM

PERANCANGAN STRUKTUR DATA YANG EFISIEN UNTUK PEMROGRAMAN ANALISIS JARINGAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V Analisis Jaringan

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics.

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

Dynamic Programming. Pemrograman Dinamis

Transkripsi:

Model Arus Jaringan Rudi Susanto

Pengertian Jaringan Jaringan adalah suatu susunan garis edar (path) yang terhubung pada berbagai titik, dimana satu atau beberapa barang bergerak dari satu titik ke titik lain (Taylor, 2005) Contoh : sistem jalan tol, jaringan telepon, jaringan rel kereta api, jaringan televisi, dsb.

Pada dasarnya model arus jaringan juga merupakan pengembangan dari model transportasi atau distribusi yang berkaitan dengan pemindahan / pengiriman komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan dengan ongkos transportasi minimum. Pada perkembangannya ternyata model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan dalam suatu bentuk jaringan

Komponen Jaringan Jaringan digambarkan sebagai suatu diagram yang terdiri dari 2 komponen, yaitu: simpul (nodes), biasanya digambarkan dalam bentuk lingkaran cabang (branches), dalam bentuk garis yang menghubungkan simpul-simpul tersebut. Simpul (nodes) melambangkan titik-titik persimpangan atau perhentian. Pada umumnya menyatakan lokasi, kota, stasiun, dsb. Cabang (branches) melambangkan arus dari satu titik ke titik yang lain dalam jaringan tersebut. Pada umumnya menyatakan waktu tempuh, jarak, panjang, dsb.

Contoh Penulisan Gambar menunjukkan empat simpul, empat cabang. Atlanta, node 1, disebut titik awal (origin), sedangkan yang lain merupakan tujuan (destination) Cabang di identifikasikan dengan nomor awal dan akhir simpul Nilai pada setiap cabang bisa berarti jarak, waktu, biaya, dll

Topik pembicaraan dibatasi pada 3 macam persoalan, yaitu: Masalah Rute Terpendek (Shortest Route) Masalah Rentang Pohon Minimum (Minimal Spanning Tree) Masalah Aliran Maksimum (Maximal Flow)

1. Masalah Rute Terpendek (Shortest Route) : Masalah rute terpendek berguna untuk menentukan jarak tersingkat antara titik awal (sumber) dengan beberapa titik tujuan

Langkah-langkah penyelesaian adalah : 1. Pilihlah simpul dengan rute langsung tersingkat dari titik awal. 2. Buatlah suatu setelan permanen (Permanent Set) dengan titik awal dan simpul terpilih dalam langkah 1. Permanent Set digunakan untuk menandakan bahwa telah ditemukan rute tersingkat ke simpul-simpul ini. 3. Tentukan seluruh simpul yang berhubungan langsung dengan simpul-simpul setelan permanen. 4. Pilihlah simpul dengan rute (cabang) terpendek dari kumpulan simpul-simpul yang berhubungan langsung dengan simpul-simpul setelan permanen. 5. Ulangi langkah 3 dan 4 sampai seluruh simpul bergabung dengan setelan permanen.

Contoh Masalah: tentukan rute terpendek dari titik awal ke semua tujuan

Definisi dari Contoh Permasalahan

Pendekatan Solusi Tentukan rute terpendek awal dari titik awal (node 1) ke tujuan terdekat node (3)

Pendekatan Solusi Tentukan semua simpul yang terhubung langsung ke setelan permanen (permanent set).

Pendekatan Solusi Definisi ulang permanent set.

Pendekatan Solusi Lanjutan

Pendekatan Solusi Lanjutan

Pendekatan Solusi Lanjutan

Pendekatan Solusi Optimal Solution

Pendekatan Solusi Ringkasan Solusi

Contoh : Seseorang yang tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta dapat melalui berbagai route seperti tergambar pada jaringan di bawah. Angka menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh route tersebut (dalam menit). B Bogor 18 32 C 12 28 D 17 O 4 32 17 P 11 J Jakarta Route dengan waktu tempuh terpendek { BD, DP, PJ }. 19

2. Masalah Rentang Pohon Minimum (Minimal Spanning Tree) Masalah rentang pohon minimum sebenarnya serupa dengan masalah rute terpendek, dimana perbedaannya adalah: Tujuan masalah rute terpendek adalah menentukan rute terpendek antara titik awal dan simpul tujuan dalam jaringan tersebut. Tujuan dari masalah rentang pohon minimum adalah menghubungkan seluruh simpul dalam jaringan sehingga total panjang cabang dapat diminimumkan. Jaringan yang dihasilkan merentangkan (menghubungkan) semua titik dalam jaringan tersebut pada total jarak (panjang) minimum.

Langkah-langkah penyelesaian adalah : 1. Pilihlah simpul awal manapun. 2. Pilihlah simpul yangterdekat dengan simpul awal untuk bergabung dengan pohon rentang. 3. Pilihlah simpul terdekat yang belum termasuk dalam pohon rentang. 4. Ulangi langkah 3 sampai seluruh simpul telah bergabung dalam pohon rentang.

Definisi dan Contoh Permasalahan Masalah: Hubungkan semua simpul dalam satu jaringan sehingga total panjang cabang minimum

Pendekatan Solusi Mulai dari simpul sebarang dalam jaringan dan pilih simpul terdekat untuk menggabungkan rentang pohon

Pendekatan Solusi Pilih simpul terdekat yang sedang tidak ada pada area pohon rentang

Pendekatan Solusi Lanjutkan

Pendekatan Solusi Lanjutkan

Pendekatan Solusi Lanjutkan

Pendekatan Solusi Optimal Solusi

Contoh : 10 E Berikut ini adalah jaringan yang mungkin dihubungkan oleh PT. TELKOMNUS antar beberapa kota, di mana angka yang tercantum pada cabang adalah total biaya dalam milyar rupiah. A 7 2 8 1 B 10 1 D F 4 C 4 7 3 Rentang Minimumnya adalah : B F A D 3 E G 5 G C 30

3. Masalah Arus Maksimum (Maximal Flow): Masalah aliran maksimum merupakan masalah jaringan dimana cabang-cabang jaringan tersebut memiliki kapasitas arus yang terbatas. Tujuan dari masalah arus maksimum adalah memaksimumkan total jumlah arus dari satu titik awal ke satu tujuan

Masalah arus maksimum dapat mencakup: arus (aliran) air, gas, atau minyak melalui suatu jaringan pipa, arus formulir melalui suatu sistem pemrosesan dalam kantor pemerintah, arus lalu lintas melalui jaringan jalan raya, arus produk melalui suatu sistem lini produksi, dll. Dalam kondisi tersebut, pengambil keputusan ingin menentukan arus maksimum yang dapat diperoleh melalui sistem tersebut.

Langkah-langkah penyelesaian adalah : 1. Pilihlah secara arbitrer (sembarang) garis edar dalam jaringan tersebut dari titik awal ke titik tujuan. 2. Sesuaikan kapasitas pada setiap simpul dengan mengurangkan arus maksimal untuk garis edar yang dipilih pada langkah 1. 3. Tambahkan arus maksimal sepanjang garis eadr ke arus berlawanan arah pada setiap simpul. 4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3 sampai tidak ada lagi garis edar dengan kapasitas arus yang tersedia.

Contoh : The Scott Tractor Company mengirim bagianbagian traktor dari Omaha ke St Louis dengan kereta api. Namun, kontrak membatasi jumlah gerbong kereta yang dapat dipastikan oleh perusahaan pada setiap cabang selama satu minggu.

Definisi dan Contoh Permasalahan Masalah: Maksimumkan jumlah arus barang dari sebuah titik awal ke sebuah tujuan

Pendekatan Solusi Secara arbitrer, pilih garis edar/jalur manapun sepanjang jaringan dari titik awal ke tujuan dan kirim sebanyak mungkin yang bisa

Pendekatan Solusi Hitung ulang arus cabang pada kedua arah dan kemudian pilih jalur layak yang lain secara arbitrer dan tentukan arus maksimum sepanjang jalur sampai arus tidak mungkin lagi

Pendekatan Solusi Lanjutkan

Pendekatan Solusi Solusi optimal

Contoh : Tentukan total arus maksimum bahan yang dapat dikirim dari titik awal ke tujuan melalui lintasan sbb. 8 0 A 10 0 B 4 4 D Awal 7 5 5 0 Tujuan 0 C 10 Jawab : 0 8 A 3 7 B 0 8 D (-22) 0 2 8 10 (+22) 7 C 0 41

Contoh arus maksimum : Dipunyai suatu jaringan kereta api dari kota A ke kota T. Ingin ditentuakn rute perjalanan kereta api tersebut sedemikian sehingga jumlah total perjalanan kereta api yang dapat dilakukan setiap harinya maksimum, tanpa melanggar batas maksimum perjalanan yang dapat dilakukan pada masingmasing jalan. Diketahui data (informasi) tentang jumlah perjalanan yang dapat dilakukan pada masing-masing rute yang menghubungkan satu stasiun dengan stasiun lainnya, atau dapat dikatakan bahwa data tentang kapsitas aliran pada masing-masing cabang adalah :

3 0 B 1 A 5 4 7 0 C 1 0 D 4 0 2 5 0 0 1 4 0 E 1 0 F 9 0 0 T 6 Gambar di atas dibaca sebagai berikut : Dari A ke B dapat dilakukan maksimum 5 kali perjalanan setiap hari, sedangkan dari B ke A tidak ada perjalanan kereta api yang dapat dilakukan. Dari B ke D maksimum 1 kali perjalanan, begitu juga dari D ke B dapat dilakukan maksimum 1 kali perjalanan setiap hari.

Source Taylor W. Bernard. 2004. Management Science Eight Edition. Prentice Hall : New Jersey