BAB II METODE PERANCANGAN. Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian


BAB II METODE PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN


BAB II METODE PERANCANGAN


BAB II METODE PERANCANGAN

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU

FINISHING INTERIOR. Sistem Finishing Pada Furniture

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri ritel yaitu perdagangan yang melayani konsumen akhir

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

BAB II METODE PERANCANGAN

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP RE DESAIN RANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

II. METODOLOGI PERANCANGAN

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

BAB II METODE PERANCANGAN


III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

PERANCANGAN RAK BUKU PUTAR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

PENINGKATAN DESAIN MEBEL DI JAKARTA TIMUR. )

BAB ll METODE PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN. Sifat Data Utama Penunjang

BAB II METODE PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 4. Konsep Desain


BAB II METODE PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1. Pola Tata Ruang Kota Surabaya Gambar 1.2. Peta Lokasi Rumah Susun Gambar 1.3. Peta Lokasi Perumahan...

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PERCOBAAN 4.1 Pemilihan Material Board Fan


BAB III DATA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


I. PENDAHULUAN. 2. Latar Belakang Perancangan

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

V. ULASAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari yang memiliki fungsi di dalam ruangan. Sedangkan arti kata MEBEL berasala dari kata MOVABLE, yang artinya bergerak. Zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan arti kata FURNITURE berasal dari bahasa Perancis FOURNITURE (1520-1530 Masehi). FOURNITURE mengandung arti kata FOURNIR yang berarti Furnish atau Perabot (alat-alat) rumah atau ruangan. Meskipun Mebel dan Furniture punya arti yang berbeda, tetapi maksud dan tujuannya sama yaitu perabotan rumah tangga yang memiliki fungsi tersendiri. Meja belajar pada umumnya hanya menghadirkan bentuk yang sederhana. Meja belajar dengan desain dan tampilan yang sederhana masih belum dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat modern. Kebutuhan masyarakat modern bukan lagi yang bersifat fisik seperti sandang, pangan dan papan, melainkan ada kebutuhan non-fisik seperti kebutuhan kepuasan batin karena memiliki sesuatu yang memiliki nilai lebih. Gb. 1 : Meja Minimalis 1 Gb. 2 : Meja Minimalis 2

Saat ini di era modern yang semakin berkembang, desain meja belajar yang yang memiliki fungsi ganda sangat diharapkan kehadirannya, mengingat banyak masyarakat sekarang ini mendiami rumah-rumah kecil dengan bergaya minimalis. Perlu adanya perancangan meja belajar yang dapat memuaskan kebutuhan masyarakat modern. Perancangan meja belajar tersebut dapat diperhatikan dari sisi fungsi dan estetikanya. Untuk menambah nilai estitika dapat dilakukan dengan penyatuan warna-warna yang mewakili modern dan minimalis. Dapat juga melakukan pembedaan pada bentuk yang lebih fariatif sehingga tercipta bentuk yang terlihat kekinian atau berkesan minimalis. Gb 4 : Meja Minimalis 4 Gb. 5 : Meja Minimalis 5 Berdasarkan beberapa pantauan di toko mebel belum ada meja kerja atau meja belajar yang mempunyai peran multifungsi sebagai meja santai. Pada umumnya meja belajar tampil dengan desain yang terkesan kaku dengan nilai kepraktisan yang rendah. B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK

Melihat dari kebutuhan mebel meja kerja yang memiliki fungsi ganda pada kalangan masyarakat saat ini sangat tepat untuk dijadikan target pasar atau sasaran dari rancangan meja belajar ini. Pemilihan sasaran pengguna produk ini tidak secara menyeluruh pada masyarakat modern, masyarakat modern merupakan sebutan untuk pola hidup yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Kalangan yang dituju dari perancangan produk ini adalah kalangan menengah keatas, karena golongan tersebut lebih mementingkan kualitas di banding harga. Profesi yang dituju untuk para pengguna meja kerja multifungsi ini adalah para pekerja kantoran. Karena pada umumnya pekerja kantoran tidak lekang dari komputer jinjing atau laptop. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. TUJUAN Pada perancangan meja kerja ini memiliki tujuan agar dapat mempermudah kalangan masyarakat modern, khususnya para pekerja kantoran yang inign melengkapi ruang kerjanya sebagai tempat untuk bersantai. 2. MANFAAT Adanya manfaat pada perancangan meja kerja multifungsi ini dapat dinikmati oleh banyak profesi, dari mulai penulis (desainer), kelompok pengguna komputer jinjing atau laptop hingga masyarakat luas pada umumnya. Manfaat yang di rasakan oleh Penulis (desainer) dari perancangan coffe table multifungsi adalah penulis dapat mengeluarkan imajenasi atau mengeksplor bakat yang ada pada diri penulis, sehingga diharapkan bagi desainer selanjutnya bisa lebih mengembangkan idenya. Manfaat dari perancangan meja kerja multifungsi ini secara langsug, yakni dengan terakomodirnya kebutuhan ruang kerja, sehingga muncul sebuah

kebanggaan pada kelompok pengguna produk meja kerja multifungsi tersebut. Manfaat yang dirasakan dari rancangan meja kerja ini untuk masyarakat secara luas adalah agar masyarakat luas dapat menjadikan meja kerja multifungsi ini sebgai inspirasi sehingga terciptalah perancangan yang lebih baik. D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI Untuk memulai sebuah perancangan meja kerja multifungsi bergaya modern, dibutuhkan empat point penting untuk menunjang proses rancangan agar berjalan secara lancar. Keempat konsentrasi tersebut adalah logika dasar perancangan, teknologi yang dibutuhkan, material yang akan digunakan dan biaya perancangan dan produksi. 1. Logika Dasar Perancangan Untuk mendapatkan desain bergaya modern, perlu mengetahui desain rumah atau furnitur yang modern beserta denah yang meliputi bentuk, ukuran, dan gaya, dengan cara melakukan riset terhadap desainer rumah minimalis. Gb. 5 : Rumah Minimalis 1 Gb. 6 : Rumah Minimalis 2 Untuk merangkum bentuk dan ukuran misalnya, dapat dilihat berbagai contoh bentuk rumah modern minimalisdan ukuran ruangannya. Hal ini dalam rangka untuk perancangan desain meja kerja multifungsi.

Berikut ini merupakan gambar denah dan data yang diambil sesuai dengan skala ukuran standar rumah minimalis, dan pengaplikasian produk dalam ruang yang telah diukur dan ditentukan. Gb. 7 : Denah Rumah Minimalis Sumber: google Berikut ini juga menampilkan pengaplikasian produk meja kerja multifungsi dalam ruangan yang bergaya modern minimalis, dengan skala ukuran yang telah ditentukan. Gb. 8 : Pengaplikasian peoduk pada ruang minimalis Sumber : Walid Ibnu H A 2. Teknologi Yang Dibutuhkan Pada umumnya pembuatan mebel meja kerja multifungsi, penggunaan alat atau telnologi dapat dikatakan sama. Pembuatan mebel meja kerja multifungsi dengan

menggunakan peralatan untuk pembuatan mebel dengan cara dipotong dan disambung menggunakan baut biasa, paku dan lem kayu. Gb. 9 : Lem Kayu, sumber: Walid Ibnu H A Gb. 10: Baut, sumber: Walid Ibnu H A Gb. 11 : Mesin gergaji www.peralatanteknik.indonetwork.co.id Gb. 12 : Mesin Bor sumber: Walid Ibnu H A Cara kerja mesin gergaji potong adalah menggunakan pisau berbentuk pita yang elastic dan bisa diatus sudut potonganya dengan fleksibel. Mesin bor termasuk mesin kayu konvensional yang sudah ada sejak lama. Fungsi dari mesin bor ini adalah membuat lubang sekrup, dowel atau pen.

3. Material Yang Akan Dipergunakan Material utama yang digunakan adalah kayu. furnitur pada umumnya terbuat dari bahan kayu. Pemanfaatan kayu memang didasarkan pada alasan bahwa bahan tersebut mampu menjaga kelembaban da suhu ruangan, sehingga mencegah terjadinya penjamuran pada pakaian 1. Teakblok Gb. 13 : teakblok, sumber: google Teablock berarti kayu jati. Namun dalam pembahasan ini kayu jati yang dimaksud adalah berupa lembaran. Berdimensi panjang-lebar seperti blockboard dan multipleks, teakwood biasanya untuk melapisi kedua bahan tersebut. 2. Multipleks Gb. 14 : Multiplek, sumber: google Multiplek merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya. Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan dipress.

3. softboard Gb. 15 : softboard, sumber: google adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu lunak, biasanya terbuat dari kayu Albasia Falcata atau di daerah Jawa Barat disebut kayu Jingjing sedang di Jawa Tengah disebut kayu Sengon di beberapa daerah disebut dengan kayu Angsana. Karena bobotnya yang ringan plywood jenis ini banyak dipergunakan untuk pembuatan furniture dalam ruangan, kotak packing dan lain lain. 4. Hardwood Gb. 16 : Hardwood, sumber: google adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu keras, biasanya terbuat dari kayu meranti atau ada juga yang terbuat dari kayu dari pohon buah buahan.

5. Blockboard Gb. 17 : Blockboard, sumber: google Blockboard adalah balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin, setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm. 6. Partikel Board Gb. 18 : Partikel Board, sumber: google Partikel board adalah jenis kayu olahan yang terendah kelasnya. Partikel board sangat rentan air, karena berbahan dasar serbuk kayu kasar yang dipress sehingga memiliki pori-pori yg lebih besar sehingga mudah ditembus air dan tidak kuat menahan beban berat.

7. MDF ( Medium Density Fiberboard) Gb. 19 : MDF, sumber: google MDF adalah singkatan dari Medium Density Fiberboard (Papan Serat Kayu), dibuat dari serat kayu yang berasal dari kayu keras atau kayu lunak, kemudian di campur lem, lilin serta dicetak dalam mesin cetak yang memiliki temperatur dan tekanan sangat tinggi sehingga menghasilkan MDF yang memiliki tingkat kerapatan (density) bahan baku yang lebih baik dari pada Partikel Board. 8. Melaminto Gb. 20 : Melaminto, sumber: google Melaminto adalah bagian dari decorative plywood, yaitu plywood yang dilapisi oleh bahan untuk memperindah penampilannya. Khusus untuk Melaminto bahan pelapisnya terbuat dari campuran polyester dan melamine, yang kemudian diberi pewarna.

1. HPL Solid Color HPL hadir dalam warna-warna yang kuat dan berani. Ada yang tampil glossy atau yang matt/doff, kedua-duanya sama-sama menarik. Pemilihan warna-warna kuat akan membuat tampilan furniture yang indah membuat lebih semarak. HPL jenis ini antara lain hadir lewat warna apple red, apple green, orange, blue, dan yellow. Gb. 21: HPL Solid, sumber: google 2. HPL Real Wood / Motif Kayu HPL bercorak mata kayu yang unik. Kehadirannya akan membuat kitchen set, lemari, mejarias dan lainnya akan terkesan lebih artistik. Jenis real wood hadir dalam jenis tiger eye, classic eye, cat eye, dan bird eye. Gb. 22 : HPL ealwood, sumber: google

I. Veneer Gb. 23: Veneer, sumber: google Terbuat dari serat tipis kayu asli. Motifnya tergantung jenis kayu ; ada motif jati, sungkai, nyatoh, kamper atau mahoni. Furnitur yang dibri lapissn ini mirip kayu asli sehingga tampilannya benar2 alami. Dijual dalam bentuk gulungan dengan lebar 10-20 cm, harganya relatif mahal. II. PVC ( Polyvinyl Carbonate ) Gb. 24 : PVC, sumber: google Merupakan lapisan berbentuk lembaran dan terbuat dari plastik. Permukaannya lebih halus dibanding bahan dari plastik lain, seperti tacon dan decosif. Berbentuk lembaran ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mm. Pilihan warna terbatas, hanya ada coklat dan warna turunannya. Harganya relatif murah.

III. Decosit Gb. 25 : Decosit, sumber: google Terbuat dari bahan plastik, lebih tipis dari tacon. Berbentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm, sedang panjangnya tidak terbatas. Mempunyai variasi motif cukup banyak. Harganya paling murang dibanding jenis laminate lainnya. IV. Tacon 4. Biaya Perancangan Gb. 26: Tacon, sumber: google Sama seperti Decosif, terbuat dari plastik. Berbentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm, sedang panjangnya tidak terbatas. Variasi motif cukup banyak dan permukaannya bertekstur. Harganya per meter lari. Material Tukang Jasa Sewa dll Total : Rp.1500.000,- : Rp.900.000,- : Rp.300.000,- : Rp.2.700.000,-

E.. SKEMA PROSES KERJA IDE RANCANGAN SKETSA DIGITALISA Pemotongan Pengeleman Pemasangan HPL Pemansangan engseldan aksesoris lainnya WORKSHOP PEMBUATAN GAMBAR TEKNIK Finishing